Dosen : Sriwahyuni,S.Kep,Ns,M.M.Kes,M.Kep
KELOMPOK 5
Ersin (NH0117031)
Ernawati (NH0117030)
Febriyanti (NH0117038)
Kelompok 5
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................2
A. PENGERTIAN...................................................................................................2
B. RENTANG RESPON MARAH.........................................................................2
C. CIRI-CIRI MARAH..........................................................................................3
D. PENYEBAB MARAH........................................................................................4
E. AKIBAT YANG DITIMBULKAN....................................................................5
F. TEKNIK BERKOMUNIKASI TERAPEUTIK UNTUK MENGATASI
PASIEN MARAH.......................................................................................................6
E. TAHAP-TAHAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK ANTARA PERAWAT
DENGAN KLIEN SEDANG MARAH.....................................................................7
BAB II...........................................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................................14
A. KESIMPULAN.................................................................................................14
B. SARAN..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
2
sedang dialami, dilakukan dengan tujuan menghindari suatu tuntutan
nyata. Agresif merupakan perilaku yang menyertai marah,merupakan
dorongan mental untuk bertindak dan masih terkontrol. Individu agressif
tidak mempedulikan hak orang lain. Bagi individu ini hidup adalah
medan peperangan. Biasanya individu kurang percaya diri. Harga dirinya
ditingkatkan dengan cara menguasai orang lain untuk membuktikan
kemampuan yang dimilikinya. Stress, cemas , harga diri rendah dan rasa
bersalah dapat menimbulkan kemarahan yang dapat mengarah kepada
perilaku kekerasan.[ CITATION Ind15 \l 1033 ]
C. CIRI-CIRI MARAH
a. Aspek biologis
b. Aspek emosional
c. Aspek intelektual
d. Aspek sosial
e. Aspek spiritual
3
Keyakinan, nilai dan moral mempengaruhi terhadap ungkapan
lingkungan dengan tidak mempedulikan moral. [ CITATION Ind15 \l
1033 ]
d. Ciri pada hati, didalam hati akan timbul rasa kebencian, dendam,
dan dengki, menyembunyikan keburukan, merasa gembira dalam
dukanya. Dan merasa sedih atas gembiranya,memutuskan
hubungan dan menjelek-jelekkannya.
4
D. PENYEBAB MARAH
a. Faktor fisik
b. Faktor psikis
1) Lingkungan
5
a. Pendekatan Psikologi
b. Bahaya fisiologi
c. Bahaya psikologi
d. Bahaya sosial
6
F. TEKNIK BERKOMUNIKASI TERAPEUTIK UNTUK MENGATASI
PASIEN MARAH
b. Tunjukkan empati
7
menemukan alasan frustasi dan kemarahan mereka, darimana itu
berasal dan meneyelesaikan akar permasalahannya.
Tidak ada pasien marah yang suka dihiraukan oleh dokter ataupun
perawat. Tenaga kesehatan justru perlu memberi perhatian khusus ke
pasien ini. Cara kia menunjukkan respek akan menunjukkan
kepedulian kita terhadapa situasi yang sedang mereka hadapi. Ini juga
bisa dianggap sebagai perlindungan diri,untuk mencegah keluhan atau
komentar negative di media sosial.
e. Hiburlah mereka
8
1.) Apa pengetahuan yang saya miliki tentang teknik komunikasi pad
a klien dengan kemarahan?
2.) Apa yang akan saya ucapkan saat bertemu dengan klien?
3.) Bagaimana saya bersikap jika klien diam, menolak,dan mara
4.)Adakah pengalaman interaksi dengan klien yang negative/tidak m
enyenangkan?
5.) Bagaimana tingkat kecemasan saya?
b. Penetapan tahapan hubungan
Yang perlu ditetapkan tahapan hubungan perawat klien :
1.) Apakah kontrak pertama?
2.) Apakah kontrak lanjutan?
3.) Apa tujuan pertemuan?
4.) Apa tindakan yang akan saya lakukan?
5.) Bagaimana cara melakukan?
c. Rencana interaksi
Siapkan secara tertulis rencana percakapan yang akan dilakukan!
1.) Tentukan tehnik komunikasi sesuaikan dengan tujuan yang akan dic
apai!
2.) Tentukan tehnik observasiyang akan dilakukan!
3.) Buat langkah-langkah prosedur yang akan dilakukan.
2. Fase Perkenalan (Orientasi)
Fase ini dimulai dengan pertemuan dengan klien. Hal utama yang
perludikaji adalah alasan klien minta pertolongan yang akan
mempengaruhi terbinanya hubungan perawat-klien.Dalam membina
hubungan, tugas utama adalah membinarasa saling percaya,
penerimaan dan pengertian, komunikasi yang terbuka dan perumusan
kontak dengan klien. Elemen-elemen kontrak perlu diuraikan dengan
jelas pada klien sehingga kerjasama perawat klien dapat optimal
Diharapkan klien berperan serta
secara penuh dalam kontrak, namun pada kondisi tertentu, misalnya kli
en dengan gangguan realita, maka kontrak dilakukan sepihak dan
9
perawat perlu mengulang kontrak jika kontrak realitas klien meningkat.
Perawat dan klien mungkin kan mengalami perasaan tak
nyaman, bimbang karena memulai hubungan baru. Klien yang
mempunyai pengalaman hubunganinterpersonal yang menyakitkan
adan sukar menerima dan terbuka pada orangasing. Klien anak
memerlukan rasa aman untuk mengekspresikan perasaan tanpa dikritik
atau dihukum.Tugas perawat adalah mengeksplorasi pikiran, perasaan,
perbuatan klien dan mengidentifikasi masalah, serta merumuskan
tujuan bersama klien.
Elemen kontrak perawat-klien :
a.) Nama individu (perawat dan lien)
b.) Peran perawat dan klien
c.) Tanggung jawab perawat dan klien
d.) Harapan perawat dan klien
e.) Tujuan hubungan
f.) Tempat pertemuang) Waktu pertemuan
h.) Situasi terminasi
i.) Kerahasiaan
Hal-hal yang perlu dilakukan pada fase perkenalan :Perkenalan
dilakukan pada pertemuan pertama
1.) Memberi salamSelamat pagi / siang / sore / malam atau sesuai latar
belakang sosial budaya yangdisertai dengan mengulurkan tangan untuk
jabat tangan.
2.) Memperkenalkan diri perawat
“Nama saya Wahyu Purwaningsih, saya senang dipanggil Wahyu.”
3.) Menanyakan nama pasien
“Nama bapak/ibu/saudara siapa, apa panggilan kesayangannya?”
4.) Menyepakati pertemuan/kontrak
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap.”
10
“Dimana kita duduk” Bagaimana kalau kita duduk disana (sebutkan
tempatnya)Jika dirumah sakit langsung katakana silahkan dudukJika
dikamar pasien, langsung duduk disamping pasien.
5.) Menhadapi kontrak
“saya perawat yang bekerja di……, saya akan merawat anda
(sebutkan nama pasien) selama 8 hari.” “dimuai saai ini S/D………,
saya datang jam 07.00 dan pulang jam 14.00.” Saya akan membantu
anda (sebutkan nama pasien) untuk menyelesaikan masalah yang
anda (sebutkan nama pasien) hadapi.” “kita bersama-sama
menghadapi masalah yang anda (sebutkan nama pasien)”
6.) Memulai percakapan awalFokus percakapan adalah pengkajian
keluhan utama atau alasan masuk rumah sakit.Kemudian dilanjutkan
dengan hal-hal yang terkait dengan keluhan utama. Jikamungkin
melengkapi format pengkajian proses keperawatan.Contoh
komunikasi menkaji keluhan utama “Apa yang terjadi dirumah
sehingga anda (sebutkan nama pasien) dibawa kemari?”
“Apa yang anda (sebutkan nama pasien) sampai datang kemari?”
“Apa masalah yang anda rasakan (sebutkan nama pasien) rasakan?”
Jika klien menjawab lanjutkan eksplorasi sesuai dengan format
pengkajian terutamaterkait dengan keluhan utama. Jika tidak
menjawab “Saya tidak dapat membantu anda (sebutkan nama pasien)
jika anda (sebutkan nama pasien) tidak mau menceritakan masalah
yang anda (sebutkannama pasien) hadapi.Tampaknya anda (sebutkan
nama pasien) belum mau cerita kita duduk bersama saja ya.” (10
menit).
7.) Menyepakati masalah klienSetelah pengkajian jika mungkin pada
akhir wawancara sepakati masalah :
“Dari percakapan kita tadi tampaknya anda (sebutkan nama
pasien)..,(sesuaikan dengan kesimpulan masalah),
“Misal:Tampaknyaanda(sebutkan nama pasien) sungkan berhubung
an dengan orang lain, sering marah tak terkendali dirumah.
11
8.) Mengakhiri perkenalanTerminasi sementara (lihat pada fase
terminasi sementara)Hal-hal yang dilakukan pada fase orientasi:
Orintasi dilakukan pada pertemuan kedua dan seterusnya.
a.) Memberi salam Sama pasien
“Sesuai dengan janji kita kemarin kita akan bertemu lagi jam
(sebutkan sesuai janji). Jika klien ingat janjinya berikan pujian.
“Baiklah sekarang kita akan bicara tentang sesuai dengan hal telah
disepakati. Masalah klien (cara berkenalan dengan orang lain,
mengungkapkan marah,kebersihan diri, dll)
3. Fase Kerja
Pada fase kerja, perwat dan klien mengeksplorasi stressor yang tepat
danmendorong perkembangan kesadaran diri dengan menghubungkan
persepsi, pikiran, perasaan dan perbuatan klien. Perawat membantu klie
n mengatasikecemasan, meningkatkan kemandirian dan tanggung
jawab diri sendiri danmengembangkan mekanisme koping yang
konstruktif. Perubahan perilakumaladaftif menjadi adaftif merupakan
fokus fase ini.Contoh :
“Apa yang menyebabkan ibu marah?” Bagaimana ibu mengatasi
perasaan tersebut?” “Saya bantu ibu untuk mengatasi marah.”
4. Fase Terminasi
Terminasi adalah fase yang amat sulit dan penting dari hubungan
terapeutik.Rasa percaya dan hubungan akrab sudah terbina dan berada
pada tingkat oprimal.Keduanya, perawat dan klien akan merasakan
kehilangan. Terminasi dapatterjadi pada saat perawat mengakhiri tugas
12
pada unit tertentu atau klien pulang.Apapun alasan terminasi, tugas
perawat pada fase ini adalah menghadapirealitas perpisahan yang dapat
diingkari. Klien dan perawat bersama-samameninjau kembali proses
perawatan yang telah dilalui dan pencapaian tujuan.Perasaan marah,
sedih dan penolakan perlu dieksplorasidan diekspresikan.Fase
terminasi harus diatasi dengan memakai konsep proses
kehilangan.Proses terminasi yang sehat akan memberikan pengalaman
positif dalam membantuklien mengembangkan koping untuk
perpisahan. Reaksi klien dalam menhadapiterminasi dapat bermacam
cara. Klien mungkin mengingkari manfaat hubungan.Klien dapat
mengekspresikan perasaan marah dan permusuhannya dengan
tidakmenghadiri pertemuan atau bicara dangkal.Terminasi yang
mendadak dan tanpa persiapan mungkin dipersepsikanklien sebagai
penolakan. Atau perilaku klien kembali pada perilaku
sebelumnya,dengan harapan perawat tidak akan mengakhiri hubungan
karena klien masihmemerlukan bantuan.
a. Terminasi sementara
Terminasi sementara adalah setiap akhir dari pertemuan perawat
klien. Sehingga perawat masih akan bertemu lagi dengan klien.Isi
percakapan :
1.) Evaluasi
“Coba ibu sebutkan hal-hal yang sudah kita bicarakan.”
2.) Tindak lanjut
“Bagaimana kalau ibu lakukan diruangan?”
3.) Kontrak yang akan datang
“Kapan kita bertemu lagi?” Apa yang akan kita bicarakan?”
b. Terminasi akhir
Evaluaasi akhir terjadi jika pasien akan pulang atau
mahasiswa yang selesai praktekdirumah sakit.Isi percakapan :
1.) Evaluasi
13
“Coba ibu sebutkan kemampuan yang sudah didapat selama
dirawat disini?”
2.) Tindak lanjut
“Apa rencana yang akan ibu lakukan dirumah?”
3.) Kontrak yang akan datang
“Bagaimana perasaan ibu berpisah dengan saya / meninggalkan
rumah sakit?”
4.) Hal yang sama dengan 1,2,3 dilakukan pada keluarga.
[ CITATION Ind15 \l 1033 ]
14
BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kemarahan adalah suatu perasaan atau emosi yang timbul sebagai reaksi
terhadap kecemasan yang meningkat dan dirasakan sebagai ancaman.
b. Tunjukkan empati
e. Hiburlah mereka
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini kelompok masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karna itu kelompok meminta kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi
pembaca.
15
DAFTAR PUSTAKA
16