Anda di halaman 1dari 1

Fungi Pelapuk Putih dan Fungi

Pelapuk Coklat
Posted on February 25, 2008 | 28 Comments

Jamur yang terlibat dalam biodegradasi biomassa lignoselulosa dapat dibagi menjadi tiga
kelompok utama, yaitu: jamur pelapuk putih (white-rot fungi), jamur pelapuk coklat (brown-
rot fungi), dan jamur pelapuk lunak (soft-rot fungi), tergantung dengan tipe pelapukan yang
disebabkan oleh jamur tersebut. Jamur pelapuk putih (JPP) dan jamur pelapuk coklat (JPC)
termasuk di dalam kelompok basidiomycetes, sedangkan jamur pelapuk lunak (JPL)
termasuk di dalam kelompok ascomycetes, dan aktivitasnya seringkali terkait dengan tinggi
rendahnya kelembaban kayu (Blanchette 1995). JPC lebih mendegradasi poliskarida di dalam
biomassa lignoselulosa dan hanya sedikit melarutkan lignin. JPP adalah mikroba yang paling
efisien dalam mendegradasi lignin menjadi CO2 (Hammel & Cullen, 2008). Ligninolitik
berhubungan dengan produksi enzim ekstraseluler pendegradasi lignin yang dihasilkan oleh
JPP. Beberapa spesies JPP yang telah dimanfaatkan untuk pretreatment biomassa
lignoselulosa disarikan di dalam Tabel 5.

Semua fungi pelapuk coklat termasuk dalam Basidiomycetes yang umumnya Polyporales dan
sebagian besar berasosiasi dengan konifer. Tidak kurang terdapat 125 spesies fungi pelapuk
coklat dan dikelompokkan ke dalam empat ordo, yaitu: Aphullophorales (Corticiaceae,
Coniophoraceae, Fistulinaceae, dan Polyoraceae), Agaricales, Tremellales, dan
Dacrymycetales. Sebagian besar fungi pelapuk coklat tersebut merupakan kelompok
Polyporaceae. Sekitar 85% fungi pelapuk coklat berasosiasi dengan inang kayu
Gimnospermae (Nakasone, 1993).

Beberapa uji sederhana dapat digunakan untuk membedakan kultur fungi, apakah termasuk
fungi pelapuk putih atau fungi pelapuk coklat. Salah satu ujinya adalah uji Bavendamm
menggunakan agar tanin. Dalam medium PDA ditambahkan 0.1% asam galat (Nishida et. al.,
1988). Bila terbentuk warna coklat pada permukaan agar yang mengindikasikan adanya
aktivitas fenol oksidase, maka kultur fungi tersebut termasuk dalam kelompok fungi pelapuk
putih (Rayner & Boddy, 1988). Gum guajac untuk uji aktivitas lakase atau siringaldasin dapat
digunakan secara langsung ke dalam kultur.

Anda mungkin juga menyukai