Anda di halaman 1dari 2

1. Medan magnet .

Medan magnet adalah daerah disekitar magnet yang masih merasakanadanya gaya
magnet. Jika sebatang magnet diletakkan dalam suatu ruang,maka terjadi perubahan dalam ruang
ini yaitu dalam setiap titik dalam
ruangakan terdapat medan magnetik. Arah medan magnetik di suatu titikdidefenisika
n sebagai arah yang ditunjukkan oleh kutub utara jarum kompasketika
ditempatkan pada titik tersebut. Medan Magnet Disekitar KawatBerarus Listrik Pada
tahun 1820, seorang profesor Denmark, Hans ChristianOersted (1777-1851) melalui suatu
percobaan menemukan bahwa arus listrik(muatan yang bergerak) dapat menimbulkan medan
magnetik.
Penemuan Oersted ini telah membuka wawasan baru mengenaihubungan listrik dan
magnet, yaitu bahwa suatu muatan listrik dapatberinteraksi dengan magnet ketika m
uatan itu bergerak. Penemuan inimembangkitkan kembali teori tentang “muatan” mag
net, yaitu bahwamagnet terdiri dari muatan listrik. Ampere mengusulkan bahwasesung
guhnya batang magnet yang statis (diam) itu terdiri dari muatan-
muatan listrik yang senantiasa bergerak dan sesungguhnya fenomenakelistrikan dan
kemagnetan itu adalah satu fenomena. (Giancoli, Douglas C : 2001)
Selanjutnya dari hasil percobaan menggunakan kompas, dapat diketahuibahwa medan
magnet melingkar disekitar kawat berarus dengan arah
yangdapat kita tentukan dengan aturan tangan kanan. Caranya adalah,genggamlah
kawat dengan tangan kanan anda sedemikian sehingga ibu
jarianda menunjuk arah arus. Arah putaran genggaman keempat jari andamenunjukka
n arah medan magnet. Secara matematis, kuat medan
magnetdisuatu titik disekitar kawat berarus listrik dapat kita hitung denganpersamaan
:dengan,B = Induksi magnetik (T)k = I = Kuat arus (A)a = Jarak (m) Induksi magnet di sekitar
kawat lurus panjang sebanding dengan kuatarus I dan berbanding terbalik dengan jaraknya Besar
Induksi magnet di sekitar kawat lurus panjang pada titik p dapatdirumuskan seperti dibawah ini,
dengan, Bp = induksi magnet di titik P (wb/m2)i = kuat arus listrik (A)a = jarak titik P ke
kawat (m)μ0 = permiabilitas hampa (4π.10-7 wb/Am)
2. Induksi elektromagnetik
Pada pembahasan diatas dibahas bahwa sebuah kawat berarus
dapatmenimbulkan medan magnet disekitarnya (yang arahnya menurut aturantangan kanan)
menurut hukum Biot-Savart. Amatlah beralasan jika kitamempertanyakan apakah hal
sebaliknya bisa terjadi, yaitu : “Apakah medanmagnetik dapat menimbulkan arus listrik ?”
Pertanyaan ini dijawab olehFaraday dan Henry melalui percobaan pada tahun 1830-an, setelah
pada1820 percobaan serupa dianggap gagal. Skema dari percobaan ini adalahSkema di samping
menunjukkan sebuah magnet batang yang dililit olehsuatu kawat penghantar, diharapkan pada
kawat penghantar ini timbul arusyang nantinya diukur oleh sebuah Galvanometer. Akan tetapi
arus yangdiharapkan tidak terjadi, dan percobaan ini dianggap gagal. Akan tetapiFaraday dan
Henry mengamati hal yang lain, bahwa ketika batang magnetmulai dimasukkan ke dalam lilitan
kawat, terjadi arus yang terukur olehGalvanometer, namun arus tersebut setelah beberapa saat
kemudian hilang. Hal yang sama terjadi ketika batang magnet dikeluarkan dari lilitan.
Menurut Hukum Faraday, besar ggl induksi elektromagnetik dapat ditulis
sebagai berikut,atau dapat disederhanakan menjadi,dengan,= ggl induksi (volt)A, N = LilitanB =
Besar medan magnet (Sumarja : 2013)

Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sumarja ,2013, Pengantar Listrik Magnet dan Optika, Yogyakarta :Jurusan Pendidikan Fisika
Universitas negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai