Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERENCANAAN STRATEGIS
DISUSUN OLEH :
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat serta
kasih sayang-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang ANALISIS
PROGRAM BERJALAN DAN PROSES PERENCANAAN STRATEGISini dengan baik
meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami mengucapkan terima kasih kepada
bapak selaku Dosen mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang disusun dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
A.LatarBelakang........................................................................................................................ 1
B.Rumusan masalah...................................................................................................................2
C.Tujuan.................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 3
A.Kesimpulan..........................................................................................................................10
B.Saran....................................................................................................................................10
Daftar Pustaka..........................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Value chain untuk berbagai perusahaan pada berbagai usaha merupakan bentuk
yang berkaitan dari nilai penciptaan kegiatan untuk menghasilkan suatu
produk.Kerangka value chain merupakan suatu metode untuk merinci atau rangkaiaan dari
bahan baku hingga produk akhir yang digunakan oleh langganan menjadi kegiatan strategi
yang relevan untuk memhami prilaku biaya dan perbedaan sumber daya.
Dari persepektif strategi, konsep value chain dalam tiga bidang peningkatan laba,
yaitu:
a. Kaitannya dengan pemasok
Kaitannya dengan supplier (pemasok) hendaknya diatur sedemikian rupa sehinnga bisa
menguntungkan perusahaan maupun pemasok itu sendiri.
b. Kaitannya dengan pelanggan
Kaitan pelanggan sama pentingnya dengan pemasok. Banyak contoh dimana kaitan
antara perusahaan dan langgananya dibentuk agar saling menguntungkan.
c. Keterkaitan proses dalam value chain dari suatu perusahaan
Analisis value chain secara eksplisit mengikuti kenyataan bahwa kegitan individu
dalam suatu perusahaan tidaklah berdiri sendiri tetapi saling bergantung.
Dengan perkembangan komputer dan otomasi dalam suatu pabrik, telah terjadi
perubahan penting untuk pengumpulan dan penggunaan informasi biaya. Dulu
kebanyakan perusahaan mengalokasikan biaya overhead ke produk didasarkan atas
jumlah atau biaya tenaga kerja langsung. Saat ini sejumlah perusahaan mengumpulkan
biaya bahan baku yang berhubungan dengan cara terpisah dari biaya manufaktur lainnya;
dan mengumpulkan biaya manufaktur untuk departemen sediri, mesin sendiri, atau bagian
yang terdiri dari sekelompok mesin yang menjalankan operasi yang saling berhubungan
pada suatu produk. Pada pusat biaya seperti ini, biaya bahan baku langsung
dikombinasikan dengan elmen biaya lainnya, yang disebut biaya konversi.
Biaya konversi disini adalah biaya tenaga kerja dan overhead pabrik yang
mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan jadi. Sebagai tambahan biaya konversi
untuk sistem yang lebih baru ini adalah biaya litbang, umum dan administrasi, dan
pemasaran. Jika dibandingkan dengan sistem tradisional, dimana biaya overhead yang
dialokasikan ke produk atas dasar jam tenaga kerja atau pun jam mesin, maka sistem yang
baru ini menggunakan dasar alokasi yang berganda. Dengan sistem baru ini
”activity” diartikan sebgai pusat biaya, dan pemicu biaya (cost driver) diartikan sebagai
dasar alokasi. Sehingga sistem biaya ini disebut activity based cost system.
Dasar alokasi dari sistem ini atau cost driver-nya untuk masing-masing pusat
biaya menunjukkan sebab terjadinya biaya tersebut, yakni elmen yang menerangkan
mengapa jumlah biaya yang terjadi pada pusat biaya atau kegitan berbeda. Misalnya
untuk mendapatkannya, cost driver bisa sejumlah pesanan; untuk transportasi intern, cost
driver-nya jumlah yang dipindahkan; untuk desain produk cost driver-nya adalah jumlah
bagin tertentu dari produk tersbut. Sehingga yang disebut “cause” disini adalah faktor-
faktor yang meyebabkan biaya terjadi pada pusat biaya individual. Sebaliknya dengan
sistem tradisisonal, dimana sebab terjadinya biaya dimasukkan pada jumlah produk
secara keseluruhan.
Pada dasarnya, masing-masing komponen overhead disebabkan oleh beberapa
bagian. Dalam ABC masing-masing produk dibebankan dengan bagian
dari overheadberdasarkan proposi kegitan tersebut. Biaya penyusuna jadawal produksi,
misalnya dihasilkan dari sejumlah produksi yang berjalan sesuai dengan jadwalnya.
Produk yang mengahasilkan sejumlah besar produksi dalam jangka waktu yang pendek
akan membawa sedikit dibawah skema alokasi volume pruduksinya dari biaya
penyusunan jadwal produk.
Pengumpulan inforasi ABC disebabkan hal yang rutin tidaklah bermanfaat bagi
sebuah perusahaan. ABC merupakan alat perencanaan strategi, bukan suatu sistem
akuntansi. Jika digunakan sebagai bagian dari proses perencanaan strategi, ABC akan
menyediakan informasi yang bermanfaat. Misalnya, ABC akan menunjukkan produk
yang komplek dengan bagin terpisah mempunyai biaya desain dan produksi yang lebih
tinggi dari pada produk yang lebih sederhana; produk tersebut dengan volume yang
rendah mempunyai biaya per unit yang lebih tinggi dari pada volume produksi yang lebih
besar; produk yang membutuhkan lebih banyak rekayasa akan mempunyai biaya per unit
yang lebih tinggi dari biaya produkk lain; dan produk dengan daur hidup yang lebih tinggi
akan mempunyai biaya per unityang lebih tinggi dari yang lain, informasi dangan
sejumlah perbedaan mendasar ini akan membawa perubahan pada kebijakan yang
berkaitan dengan jalur produksi tertentu atau semua jalur produsi, kebijakan harga
produk, keputusan menjual atau membeli, kebijakan menambah atau mengurangi produk,
mengurangi kegitan yang tidak memberi nilai tambah, dan lain-lain.
KESIMPULAN
3.1.Kesimpulan
3.2.Saran
Penulis berharap para pembaca yang bisa memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah
di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N. dkk., 2005, Management Control System Buku 2, Salemba Empat,
Jakarta.
https://purnamiap.blogspot.com/2017/01/spmperencanaan-strategi.html
https://id.scribd.com/doc/173282481/Perencanaan-Strategis-dot