4077 12776 1 PB PDF
4077 12776 1 PB PDF
DOI: 10.31983/jrk.v8i1.4077
_________________________________________________________________
Abstrak
Tingkat kepuasan perawat sangat mempengaruhi kinerja perawat dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan. Pelayanan keperawatan berbasis Spiritual menjadi salah satu penyebab dari
kepuasan kerja perawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pelayanan
keperawatan berbasis spiritual dengan kepuasan kerja perawat di RSI Sultan Agung Semarang.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur kuesioner kepuasan kerja perawat
dan lembar observasi. Pengambilan sampel dilaksanakan dengan menggunakan total sampling
sebanyak 99 responden. Metode analisis data menggunakan spearman rank. Hasil penelitian
menunjukkan karakteristik perawat pelaksana di ruang rawat inap RSI Sultan Agung Semarang
didominasi pada kelompok umur 26-35 tahun yaitu sebanyak 67 responden (67,7%) dengan masa
kerja selama 6-10 tahun yaitu sejumlah 43 responden (43,4%) dan berjenis kelamin perempuan
yaitu 75 responden (75,8%) serta tingkat pendidikan terakhir adalah D3 Keperawatan dengan 15
responden (15,2%). Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara
pelayanan keperawatan berbasis spiritual dengan kepuasan kerja perawat yang ditandai dengan
nilai ρ value 0,000 (ρ value ≤ 0,05) dan koefisien korelasi 0,696 yang menunjukan arah korelasi
positif dengan kekuatan korelasi kuat.
Kata kunci : Kepuasan Kerja; Pelayanan Keperawatan Berbasis Spiritual; Kinerja perawat
Abstract
1. Pendahuluan
Pelaksanaan pelayanan keperawatan di kepuasan kerja perawat, semakin perawat
rumah sakit dipengaruhi oleh tingkat merasa puas terhadap kinerjanya maka
*) Dyah Wiji Puspita Sari
semakin meningkat pula kualitas pelayanan
E-mail: daiyah_04@yahoo.com
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Umur Perawat Dari tabel 6 dapat disimpulkan bahwa
Pelaksana di RSI Sultan Agung Semarang bulan perawat pelaksana di ruang rawat inap RSI
November 2018 Sultan Agung Semarang puas terhadap kinerja
Pelayanan spiritual Jumlah Persentase (%) paling banyak yaitu sebanyak 54 responden
Baik 38 38,4 (54,5%).
Cukup Baik 56 56,6
Kurang Baik 5 5,1
Penelitian Nurelisa (2016) menunjukkan
Total 99 100,0 bahwa sebagian besar responden memiliki
kepuasan kerja dalam kategori tinggi yaitu
Dari tabel 5 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 35 responden (87,5%). Enam faktor
perawat pelaksana di ruang rawat inap RSI pengaruh kepuasan kerja perawat yaitu gaji,
Sultan Agung Semarang memiliki pelayanan komunikasi, supervisi, rekan kerja,
keperawatan berbasis spiritual cukup baik kepemimpinan, dan promosi (Sirait, 2016).
paling banyak yaitu sebanyak 56 responden Seseorang dengan perasaan positif tentang
(56,6%). pekerjaannya maka tingkat kepuasan kerja
Penelitian Saputra (2014) didapatkan hasil seseorang tersebut tinggi, sedangkan seseorang
tingkat penerapan keperawatan spiritual cukup yang memiliki perasaan negatif tentang
baik dengan responden sebanyak 55 responden pekerjaannya maka orang tersebut mempunyai
(57,1%). Faktor yang berhubungan dengan ketidakpuasan terhadap pekerjaannya (Noras,
kualitas pelayanan keperawatan yaitu asuhan 2012).
keperawatan pada pasien, keuntungan bagi Beberapa faktor yang mempengaruhi
institusi, eksistensi institusi, kepuasan kerja, kepuasan kerja diantaranya: hubungan manajer
kepercayaan konsumen, kegiatan sesuai dan staf, lingkungan tempat kerja, penghargaan,
standar (Nursalam, 2016). klarifikasi kebijaksanaan, kesempatan dalam
Pada penelitian yang dilakukan oleh Mc pekerjaan, pengambilan keputusan serta gaya
Sherry dan Jamieson (2013) Konsep dari asuhan kepemimpinan (Nursalam, 2016).
keperawatan adalah holistik serta dapat Dapat disimpulkan perawat lebih banyak
berorientasi dalam proses keperawatan. merasa puas terhadap kinerjanya, namun tidak
Pemberian asuhan keperawatan seharusnya sedikit pula perawat yang merasa kurang puas
bersifat komprehensif atau holistik yang artinya terhadap kinerjanya dikarenakan stres kerja.
tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik saja,
tetapi juga dalam pelayanan spiritual pasien. Tabel 7. Hasil Korelasi Pelayanan Keperawatan
Dalam pemberian asuhan keperawatan Berbasis Spiritual Dengan Kepuasan Kerja
spiritual kepada pasien, perawat belum Perawat di RSI Sultan Agung Semarang
maksimal dalam pengkajian serta menetapkan Menggunakan Uji Spearman Korelasi bulan
diagnosa dan intervensi masalah spiritual November 2018
Pelayanan
pasien dikarenakan pengetahuan perawat Keperawatan
Kepuasan
dalam aspek spiritualitas (Saharudin, 2018). kerja
berbabasis
perawat
Faktor yang dapat menyebabkan kurang baik Spirital
dalam pelayanan keperawatan spiritual yaitu Correlation 1.000 0,696
coefficient
pengetahuan, beban kerja, dan kebijakan
Pelayanan Sig. (2- 0.000
pimpinan (Mundakir, 2016). Keperawatan tailed)
Dapat ditarik kesimpulan bahwa berbabasis
pelayanan keperawatan berbasis spiritual Spirital
N 99 99
cukup baik. Hal ini sejalan dengan penelitian
Correlation 0,696 1.000
sebelumnya, salah satu faktor yang coefficient
mempengaruhi pelayanan keperawatan Kepuasan Sig. (2- 0.000
berbasis spiritual adalah spiritualitas perawat. kerja tailed)
perawat
N 99 99
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja
Perawat Pelaksana Di RSI Sultan Agung
Berdasarkan hasil dari tabel 7
Semarang bulan November 2018
Kepuasan kerja Jumlah Persentase (%)
menunjukkan nilai ρ value 0,000 <0,05 yang
Sangat puas 38 38,4
berarti terdapat hubungan antara pelayanan
Puas 54 54,5 keperawatan spiritual dengan kepuasan kerja
Kurang Puas 7 7,1 perawat. Koefisien Korelasi sebesar 0,696
Total 99 100,0 menunjukan ke arah korelasi positif dengan
kekuatan korelasi kuat, dapat diartikan Hasil penelitian Arini, Mulyono, dan
semakin baik pelayanan keperawatan berbasis Susilowati (2013) mengemukakan bahwa sisi
spiritual maka semakin tinggi kepuasan kerja dari spiritualitas berhubungan dengan
perawat. emosional dan nilai intrinsik diri, hal tersebut
Hasil penelitian ini sejalan dengan dapat mempengaruhi keberhasilan perawat
penelitian Mulyono (2011) yang menunjukkan dalam meraih tujuan dan rasa puas dalam
bahwa Penerapan spiritualitas di RSI F pekerjaan. Pada umumnya apa yang telah
memiliki hubungan dengan kepuasan kerja dikerjakan akan lebih bermakna daripada
perawat dengan nilai ρ value 0,000 < 0,05 sekedar memperoleh imbalan. Kondisi yang
seseorang dengan spiritualitas yang tinggi demikian memungkinkan akan mendorong
sebelumnya akan menikmati dan merasa sangat kesediaan para perawat dalam memberikan
puas dengan pekerjaannya. Seseorang akan asuhan spiritual, sehingga tidak hanya asuhan
merasa puas terhadap pekerjaan yang perawatan fisik/biologis saja yang di penuhi
dilakukannya sendiri. Kepuasan ini yang oleh perawat.
membuat pekerjaan seseorang bermakna,
sedangkan tujuan fasilitasi dari penerapan 4. Simpulan dan Saran
spiritualitas yaitu memiliki rasa yang Hubungan bermakna antara pelayanan
bermakna dalam bekerja. keperawatan berbasis spiritual dan kepuasan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kerja perawat dibuktikan dengan nilai ρ value
sebagian responden pelayanan keperawatan 0,000. Nilai spearman korelasi 0,696 yang
berbasis spiritual cukup baik menyatakan puas berarti arah korelasi positif dengan kekuatan
terhadap kinerja yaitu sebanyak 54 responden korelasi kuat dan semakin baik pelayanan
(49,5%). Hasil penelitian ini selaras dengan keperawatan berbasis spiritual akan semakin
penelitian Atmaji (2011) yang menunjukan merasa puas terhadap kinerjanya.
kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap
kinerja perawat. Kepuasan kerja merupakan 5. Ucapan Terima Kasih
perasaan positif karyawan terhadap berbagai Ucapan rasa terima kasih yang sebesar-
aspek dari pekerjaan yang dilaksanakannya. besarnya peneliti sampaikan kepada Fakultas
Pekerjaan yang dilaksanakan dengan ikhlas dan Ilmu Keperawatan Unissula yang telah
sungguh-sungguh kemungkinan besar akan memberikan dukungannya selama proses
memberikan hasil kerja yang memuaskan. penelitian ini hingga selesai dengan baik.
Van Leeuwen & Cusveller, B. (2009) dalam
studi komprehensif terhadap literatur spiritual 6. Daftar Pustaka
menyatakan tiga domain kompetensi asuhan Arini, H.N., Mulyono, W.A., & Susilowati, I.
spiritual. Domain pertama awareness and use of (2013). Hubungan Spiritualitas Perawat
self berisi kompetensi yang fokus terhadap dan Kompetensi Asuhan Spiritual.
hubungan perawat dengan para pasien. Akademi Perawatan Pemerintah Kota
Domain kedua spiritual dimensions of nursing, Tegal.
berisi kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan Atmaji, L. (2011). Pengaruh Stres Kerja dan
dalam penanganan masalah spiritual pada Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Perawat
asuhan keperawatan. Domain ketiga assurance Studi pada Rumah Sakit Islam Sultan
of quality and expertise mengenai kompetensi- Agung Semarang. Universitas
kompetensi dalam penanganan kondisi dalam Diponegoro.
menyediakan asuhan spiritual organisasi. Ayyash, H. & Aljeesh, Y. (2011). Nurses'
Kebutuhan spiritual merupakan Motivation and their Performance at
kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap European Gaza Hospital in Gaza Strip.
manusia. Dalam pelayanan kesehatan, perawat Journal of Al Azhar UniversityGaza
wajib memiliki peran dalam pemenuhan (Natural Sciences) 13 : 55-68
kebutuhan spiritual (Hamid, 2008). Perawat Azizatunnisa, N & Suhartini.(2012).
dengan spiritualitas yang tinggi dapat merawat Pengetahuan dan Keterampilan
pasien melalui lebih sensitif pada kebutuhan Perawat dalam Pelayanan Keperawatan
spiritualitas pasien dan memiliki koping yang Holistik di Indonesian Holistic Tourist
lebih efektif terhadap stres yang dihadapi Hospital. JURNAL NURSING STUDIES,
dalam memberikan asuhan keperawatan Volume 1, Nomor 1. Online di :
(Rohman, 2009). http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jnursing.