Anda di halaman 1dari 6

-------

ISSN 0853 - 2781


Akreditasi No: 345/Akred-LIPIIP2MBII07/2011

MOLECULAR DOCKING TURUNAN KALKON TERHADAP RESEPTOR


ESTROGEN fJ (ER- fJ) SEBAGAI ANTIKANKER PAYUDARA

»wi Koko Pratoko

Dosen Kimia Fannasi Fakultas Fannasi Universitas Jember


n Kalimantan 1 No.2 Kampus Tegal Boto Jember 68121
Email: dwikoko.farmasi@unej.ac.id

Diterima : 2 Maret 2012; Disetujui : 12 April 2012

ABSTRAK PENDAHULUAN

Reseptor estrogen-B (ER- P) merupakan Kanker payudara merupakan suatu penyakit


faktor penting dalam penghambatan dan invasi dirnana sel-sel ganas terbentuk pada jaringan
terhadap sel kanker payudara. Reseptor estrogen-B payudara. Kanker payudara umumnya terjadi pada
yang terkompleks dengan genistein seringkali wanita, lebih dari 100 kali dibandingkan kanJrer
dijadikan model target terhadap aksi obat. payudara pada pria'", Insiden kanker payudara di
Penambatan (docking) molekul turunan kalkon dunia relatif tinggi, dilaporkan tabun 2008 sebesar
terhadap Reseptor estrogen-B telah dilakukan 22,9 % dari seluruh keganasan kanker yang
untuk menguji energi docking yang seringkali menyerang wanita. Kanker payudara juga
dihubungkan dengan afinitas ikatan antara ligan menempati urutan pertama penyebab kematian
dengan reseptor. Berdasarkan basil docking yang wanita di seluruh dunia dengan angka 13,7 % atm
458.503 kematian dari keseluruhan mortalitas pada
telah dilakukan Kalkon XII memiliki energi
wanita di seluruh dunia'",
docking yang paling baik diantara turunan yang
lain, sehingga senyawa ini dapat dilakukan sintesis Beberapa kanker payudara sensitif terhadap
dan diuji in vitro aktivitas sitotoksik hermon seperti estrogen. Terjadinya ekspresi
Kata kunci : Docking, kalkon, Reseptor estrogen-B, kanker berlebihan suatu reseptor estrogen pada sel - sel
payudara. tumor akan meningkatkan terjadinya proliferasi
yang berlebihan''", Penemuan reseptor estrogen,
selainbisa digunakan sebagai prediksi dan penanda
ABSTRACT prognostik, tapi bisa juga sebagai target yang
efisien untuk pengobatan kanker payudara
Estrogen receptor-S (ER- ft) was also shown hormone dependent dengan antiestrogen. Fungsi
to be the important factor to inhibits proliferation utama dari reseptor estrogen disini adalah sebagai
and invasion of breast cancer cells. Estrogen faktor DNA-binding transcription yang mengatur
receptor-S complexed with genistein is taken as a ekspresi gen(5).
role model to target the drug action. Docking Berdasarkan review artikel Bouker and
molecule chalcone derivatives on Estrogen Hilakivi-Clarke, dilaporkan bahwa genistein
receptor-S have been done to test the docking (Gambar 1)berpotensi kuat dalam pencegahan dan
energy that associated with binding affinity pengobatan kanker payudara dikarenakan
between ligand and receptor. Based on docking kemampuan antiproliferasinya'", Genistein sendiri
result, Kalkon XII has shown best docking energy berhubungan dengan reseptor estrogen baik
(MoIDockScore). Thus Kalkon XII can be reseptor estrogen-a (ER-a) maupun reseptor
synthesized and usedfor in vitro cytotoxic activity. estrogen-S (ER-P). Keduanya terdistribusi pada sel
. yang berbeda, mengatur gen yang terpisah yang
Keywords: Docking, chalcone, estrogen receptor-B. breast
cancer. menyebabkan memiliki efek yang berbeda.

20 JKTI, Vol. 14, No.1, Juni 2012


Sebagai target terapetik, ER-a merupakan faktor obat. Rational Drug Design (ROD) memfasilitasi
yang penting untuk memprediksi prognosis kanker dan mempercepat proses rancangan obat, yang
payudara. Sedangkan ER-J3 dapat menghambat melibatkan berbagai metode untuk
proliferasi dan invasi sel kanker payudara'", Pada mengidentifikasi senyawa baru. Salah satu contoh
Bank Data Protein (www.pdb.org), genistein metode yang digunakan adalah penambatan
merupakan ligan dari reseptor estrogen antara lain molekul obat dengan reseptor yang sering disebut
ER-a (PDB ID : 2QA8 dan lX7R) serta ER- J3 molecular docking. Reseptor disini merupakan sisi
(PDB ID : lX7J dan lQKM) yang diidentifikasi aktif dari kerja obat yang berperan terhadap efek
dengan metode difraksi X-Ray dengan resolusi farmakologi. Penambatan (Docking) adalah
tertentu. proses dirnana dua molekul dicocokkan melalui
penambatan dalamruang 3D (11).
Kalkon (Gambar 1) merupakan struktur
umum yang banyak terdapat pada golongan Berdasarkan uraian di atas, untuk
flavonoid. Kalkon dan turunannya telah dilaporkan mendapatkan senyawa yang diperkirakan memiliki
memili.ki beberapa aktivitas biologis, seperti aktivitas antikanker payudara maka dilakukan
sitotoksik, antimalaria, antileismania, penelitian molecular docking terhadap turunan
antiinflamasi, antiHIY, antifungi aan sebagai kalkon menggunakan reseptor estrogen-B dengan
tyrosine kinase inhibitor. Karena memiliki aktivitas
PDB ID lQKM yang terkompleks dengan
farmakologiyang bervariasi, banyak peneliti kimia
medisinal tertarik untuk meneliti dan genistein. Diharapkan dari penelitian ini
mengembangkan serta mensintesisnya'", Dari didapatkan senyawa yang lebih poten berdasarkan
penelitian aktvitas antikanker payudara terhadap hasil docking terhadap reseptor 1QKM dan
CF-7 yang telah dilakukan didapatkan kalkon kemudian dapat disintesis dan dilakukan uji
dengan gugus trimetoksifenil (Gambar 1),senyawa aktivitas antikanker.
_ yang memiliki efek sitotoksik dengan ICso =
,21 nm, dan senyawa ini merupakan salah satu
~u<n:ItT<lI turunan kalkon yang telah disintesis't", BAHAN DAN METODA
- baru ini juga telah dilakukan penelitian
£:D~'JIa1 docking terhadap turunan kalkon dan Analisis Struktur Kristal Estrogen Recepto,....p
Is:::ogtm reseptor yang didapatkan basil senyawa (ER-fJ)
berpotensi memili.ki potensi memiliki Struktur 3D dari Estrogen Receptor-J3 yang
,.--;o"l'tSUI antikanker payudara seperti pada Gambar
digunakan pada penelitian ini didapat dari bank
_"""""'= B(IO).

0
data protein (PDB) (www.pdb.org). PDB
H3CO
I OH
merupakan satu-satunya arsip tunggal dunia data
?"" ?"" ~ struktur dari makromolekul biologis yang berisi
~
I I
~ # H3eo
/ OCHl informasi struktur pada makromolekul yang
~
OCH) Senyawa A ditentukan dengan X-Ray Kristalografi, metode
OH NMR dan lain lain.
Estrogen Receptor-J3 yang digunakan pada
~
penelitian ini yaitu reseptor denganPDB ID 1QKM
OH HO

Genisein
yangterkompleks dengan ligan genistein.

Desain Senyawa Turunan Kalkon


dan turunan kalkon yang telah diteliti
serta Genistein (IV) Berdasarkan beberapa penelitian yang
sudah dilakukan, maka didapatkan 17 desain
struktur molekul senyawa turunan kalkon yang
. komputasi dan bioinformatika dimungkinkan memiliki aktivitas antikanker. Pada
. dalam ilmukimia medisinal, tidak senyawa turunan ini dilakukan modifikasi pada
r.::::J::::::::lI:r:a:pat proses penemuan obat tetapi masing - masing molekul dengan gugus metoksi
:::::I::+=~cara penemuan dan perancangan danhidroksi (Gambar 2).

. Juni 2012 2
I~,II,~I"~
• Algorithm :MolDockSE
• Number ofrun algorithm :10
• Max iterations : 1500

1»fo·II-~,I~~1 • Max population size


• Energy treshold pose generation
:50
: 100

I-~I-~I-~I Senyawa turunan kalkon dilakukan docking


dengan reseptor estrogen 1QKM menggunakan

,m~cc:, 1"0
~M:::I parameter-parameter di atas.
::~":
A/ :",~ A/ :;'~ ,Af. '::~.

,::v0&. r:~II,:~1
txm r. xiv 0' A/ ,~".
BASIL DAN PEMBABASAN

Pada penelitian ini digunakan struktur


difraksi sinar X-Ray dari reseptor estrogen 1QKM
yang terkompleks dengan genistein yang
digunakan sebagai model pengembangan obat
Gambar 2. Desain 17 struktur senyawa turunan kalkon dalam menghambat proliferasi dan invasi sel
kanker payudara. Setelah dilakukan analisis sisi
aktif residu dati reseptor estrogen melalui
visualisasi molekul, didapatkan genistein memiliki
Molecular Docking interaksi berupa ikatan hidrogen dengan His 475
Dalam penelitian ini dilakukan molecular (panjangikatan2,56 A), Glu305 (3,15 A) , Leu 339
(3,23 A) serta dengan Arg 346 (2,79 A) yang
docking 17 senyawa turunan kalkon ke Estrogen
ditunjukkan dengan garis putus warna biru (gambar
Receptor-a menggunakan software Molegro
3a). Selain itu, didapatkan pula bahwa pada
Virtual Docker (MVD) 5.0.0
genistein juga terjadi interaksi sterik dengan Leu
(www.molegro.comj''", MVD merupakan program
476 dan Glu 305 yang ditunjukkan dengan garis
yang terintegrasi untuk memprediksi interaksi
putus warnamerah (Gambar 3b).
(pengikatan) antara ligan dengan reseptor
(protein). MVD dapat menangani semua aspek
dalam proses docking dari preparasi molekul guna
penentuan situs aktif pengikatan yang potensial
dari protein target serta prediksi model pengikatan
dari ligan. Molekul ligan berikatan dengan
reseptor, menghambat fungsi dati reseptor,
sehingga ligan tersebut bertindak sebagai obat.
Algoritma MVD memanfaatkan rongga
(cavity) untuk mendeteksi tempat ikatan protein
yang berpotensi sebagai sisi aktif untuk berikatan (a)
dengan ligan (obat). Penyaringan bentuk ligan
yang paling stabil dikombinasikan dengan MM2
dalam pencarian konformasi untuk menghasilkan
pose ligan yang stabil dengan sisi aktif dari protein
(Estrogen Receptor-p) diantara desain molekul
yang telah dipersiapkan.
Parameter yang digunakan pada proses
docking antara lain : (b)
• Score : MolDock Score Gambar 3. Sisi Aktif dari ER-~ yang terkompleks dengan
[GRID] genistein (a) interaksi ikatan bidrogen dan
• Grid resolution :0,30A (b) interaksi sterik

22 JKTI, Vol. 14, No.1, Juni 2012


Dari reseptor 1QKM, ligan genistein Berdasarkan data analisis basil docking
diekstraksi dan dimasukkan ke tempat sisi aktif terhadap senyawa turunan kalkon dengan reseptor
yang sesuai dalam pengikatan untuk menentukan 1QKM (Tabel 1), didapatkan nilai MolDockScore
kemampuan ligan dalam mereproduksi orientasi terendah pada senyawa Kalkon XII. Energi yang
dan posisi inhibitor yang diamati pada struktur rendah pada Kalkon XII, mengakibatkan
kristal di dalam cavity. Setelah dilak:uk:an kestabilan dan keselarasan dalam pengikatan
pencarian, maka didapatkan cavity dengan volume dengan reseptor estrogen-B dibandingkan dengan
67,072 yang dalam penelitian ini digunakan turunan kalkon lainnya yang telah didesain. Energi
sebagai tempat senyawa turunan kalkon pada proses docking ini seringkali dikaitkan
ditambatkan padareseptor. dengan daya afinitas ikatan ligan terhadap reseptor.
Bila dibandingkan dengan "SenyawaA" yang telah
Genistein yang energinya telah
diketahui aktivitas sitotoksiknya, diketahui bahwa
diminjrnalkan dengan MM2, dimasukkan lagi
"Kalkon XII" memiliki energi yang lebih rendah,
dalam cavity kemudian dilakukan docking dengan
sehingga dimungkinkan memiliki efek sitotoksik
:eseptor. Adapun basil yang didapat meliputi
yang lebih tinggi daripada "Senyawa A".
~"lHneter MolDockScore dan RMSD (untuk
Kestabilan "Kalkon XII" dibandingkan "Senyawa
~). MolDockScore menunjukkan energi
A" dapat diakibatkan karena lebih rendahnya
digunakan selama proses docking serta
energi ikatan hidrogen dengan reseptor dan afinitas
.u....Llu. •.u.... yang merupakan deviasi antara molekul
ligan terhadap reseptor lebih tinggi.
dan ligan referensi. Hasil yang didapat adalah
~~I\"kScore -107,582 dengan RMSD (Root
Square Deviation) 0,430. Bila dilihat dari
~~ yang < 2,00 maka dapat dikatakan protokol
ca::ztn" :g ini sudah valid dan dapat diaplikasikan
men-docking senyawa lain pada reseptor
KM. Setelah dilakukan docking genistein
reseptor, kemudian dilanjutkan dengan
_ILUU. dan kalkon basil penelitian sebelumnya
17 desain struktur senyawa turunan kalkon
telah dibuat. Prosedur yang dilakukan sama
~e:rtl" melakukan docking pada genistein, hanya
docking turunan kalkon tidak dilakukan
--,,-.:;" RMSD. Pada penelitian ini dilakukan
t:i2D~denganreplikasi sebanyak 3 kali.
1. Data hasil Docking ligan dengan sisi aktif (a)
Reseptor Estrogen (1QKM)
Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

MolDockScore MolDockScore MolDockScore


-107,581 -107,578 -107,587
-103,59 -107,615 -91,894
-128,668 -127,869 -126,786
-112,645 -112,461 -112,470
-110,456 -108,501 -110,594
-111,440 -114,607 -112,167
-112,823 -113,017 -107,704
-115,606 -116,250 -117,604
-116,649 -117,758 -117,729
-110,236 -111,114 -113,607
-120,818 -116,373 -121,010
-116,745 -118,206 -116,804
-118,670 -118,708 -118,676
-125,776 -125,793 -122,582
-127,942 -125,629 -125,152
-129,009 -129,370 -128,767
-1l7,001 -117,479 -118,834
(b)
-106,309 -108,113 -108,779
-114,433 -115,729
Gambar 4. Interaksi ikatan hidrogen reseptor dengan
-108,358
·118,147 -112,483 -112,059 senyawa turunan kalkon (a)Kalkonxn dan
-117,790 -115,842 -117,948 (b) Senyawa A

01.. 14, No.1, Juni 2012 23


Pada Gambar 4, "Kalkon XJI" lebih banyak sedangkan warna jingga menunjukkan sifat
berik:atan hidrogen dengan sisi aktif protein dari hidrofil. Sehingga dapat disimpulkan kesesuaian
reseptor daripada "Senyawa A". Ikatan hidrogen sifat hidrofobisitas antara ligan dan reseptor juga
dari "Kalkon XII" terdiri dari 2 ikatan H dengan His menyumbangkan kestabilan ikatan antara ligan dan
475, masing - masing 1 ikatan H dengan Glu 305, reseptor.
Leu 339 dan Arg 346 Sedangkan pada "Senyawa
A" terdiri dari 2 ikatan hidrogen dengan His 475 Gambar 5b menunjukkan permukaan
dan 1 ikatan hidrogen dengan Arg 346. Hal inilah elektrostatis yaitu berhubungan dengan muatan
yang dimungkinkan menyebabkan lebih stabilnya parsial dari protein (residue), dirnana warna biru
ikatan antara "Kalkon XII" dengan reseptor menunjukkan residue bermuatan parsial postif
estrogenjl, sehingga dengan adanya ligan yang bermuatan
negatif parsial akan menyebabkan kestabilan
ikatan ligan dan reseptor. Wama merah pada
permukaan menunjukkan residue bermuatan
negatif parsial sehingga dengan adanya ligan yang
bermuatan positif parsial akan menyebabkan
kestabilan ikatan ligan dan reseptor. Pada Gambar
Sb, pada ligan warna merah menunjukkan atom
bermuatan negatif parsial terutama pada atom O.
Atom 0 pada ujung memiliki interak:si dengan
muatan positif parsial pada residue yang
menyumbangkan kestabilan ikatan antara ligan dan
reseptor.
Berdasarkan hasil docking, ikatan hidrogen, sifat
(a) hidrobisitas dan elektrostatis diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa senyawa "Kalkon XJI"
merupakan ligan yang paling baik untuk reseptor
estrogen ~ (ER- ~) diantara senyawa yang telah
diteliti diatas sehingga dapat dilakukan analisis
lebih lanjut.

KESIMPULAN

Tujuan utama dalam studi molecular docking


dengan metode "Molegro Virtual Docker"
senyawa turunan kalkon terhadap reseptor estrogen
(b) ~ (ER- ~) adalah untuk inemilih inhibitor aktifyang
terbaik sebagai antikanker payudara. Dari hasil
Gambar 5. Tampilan permukaan (suifaces) residue dengan docking, menunjukkan senyawa "Kalkon XJI"
ligan berdasarkan (a) hidrofobisitas dan memiliki energi yang paling rendah dibandingkan
(b) elektrostatis senyawa turunan kalkon maupun ligan asli
(genistein) yang menunjukkan afinitas yang bagus
terhadap ikatan dengan reseptor. Berdasarkan
Gambar 5a menunjukkan permukaan
ikatan hidrogen, sifat hidrofobisitas maupun
hidrofobisitas dari protein (residue), dirnana warna
elektrostatis, senyawa "Kalkon XJI" memiliki
biru pada permukaan menunjukkan residuebersifat
kesesuaian yang menyebabkan kestabilan ikatan
hidrofob sedangkan warna merah menunjukkan
dengan reseptor yang lebih baik. Sehingga
residue bersifat hidrofil. Ligan yang terikat di senyawa "Kalkon XII" dapat disintesis dan
dalamnya harus memiliki sifat sama dengan dilakukan analisis lebih lanjut terutama uji in vitro
residue. Pada ligan "Kalkon XJI" yang terikat, untuk membuktikan aktivitas penghambatan
wama hijau menunjukkan sifat hidrofob, proliferasi dari senyawa ini.

24 JKTI, Vol. 14, No.1, Juni 2012


DAFfAR PUSTAKA proliferation and invasion of breast cancer
1. National Cancer Institute. 2009. Cancer of the cells. Endocrinology 142 :4120 -4130 (200 I)
Breast (invasive) : Age-adjusted SEER 8. H,O. Saxena., U. Faridi., J.K. Kumar., S.
Incidence Rates by Year, Race and Sex. Luqman., M. P. Darokar., K. Shanker., C.S.
http://seer.cancer.gov/csr, diakses tanggal 15 Chanotiya M. M Gupta.,A.S. Negi., Synthesis
Maret 2012. of chalcone derivatives on steroidal
2. 1.Ferlay ., H. R Shin., F. Bray., D. Forman ., framework and their anticancer activities.
C. Mathers ., D. M. Parkin Cancer Incidence Steroids. 72 : 892-900 (2007)
and Mortality Worldwide: IARC Cancer Base 9. N. J. Lawrence., D. Rennison., A. T.
No. 10, International Agency for Research on McGown., J. A. Hadfield., The total synthesis
CancerGLOBOCAN 2008, Lyon, 2010 of an aurone isolated from Uvaria hamiltonii:
3. J. D . Yager., N. E. Davidson. Estrogen aurones and flavones as anticancer agents.
Carcinogenesis in Breast Cancer. N Engl J BioorgMed ChemLett 13 : 3759-3763 (2003)
Med. 354: 270- 282 (2006) 10. V. Swamy., J. Dashpande., J.S. Pathageri.,
4. V. C. Jordan .,Antiestrogen and selective VKothekar ., S. Padhye., Molecular Docking
estrogen receptor modulators as Studies on Estrogen Receptor - A and
multifunctional medicines. J Med Chern. 46 : Chalcone Derivatives. IJAPBSOnline 1 (3) :
883-907 (2003) 87 - 93 (2011)

5. E. R Levin., Integration of the extranuclear 11. T. Ramya., V. Sri,. Sathyanathan, D. P.


and nuclear actions of estrogen. Mol. Kumar., M. Chowdhari., Docking Studies on
Endrocinol. 19(8): 1951-1959(2005) Synthesizwd Quinazoline Compounds
Against Androgen Receptor. Int. J. Pharm &
6. B. Kenie., Bouker and Leena, Hilakivi- Ind. Res 01 (04): 266-269 (2011)
Clarke. Genistein : Does it Prevent or
Promote Breast Cancer ? Environ Health 12. R Thomsen., M. H. Christensen., MolDock: A
Perspect 108(8): 701-708 (2000) New Techniquefor High-Accuracy Molecular
Docking. J. Med. Chem., 49(11), pp 3315 -
7. G. Lazennec., D. Bresson., A. Lucas., C. 3321 (2006)
Chauveau., F. Vignon . Erp Inhibits

KTI, Vol. 14, No.1, Juni 2012

Anda mungkin juga menyukai