Anda di halaman 1dari 13

PENDALAMAN MATERI

PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN

Penulis:

Soeprapto Rachmad Said

PPG DALAM JABATAN


Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
2018
Edisi Revisi 2019
Hak cipta © Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018
Daftar Isi

Daftar Isi .................................................................................................................... 2

Kegiatan Belajar 1: Jenis Komponen Mekanik Industri .............................................. 3


A. Uraian Materi ................................................................................................. 3
1. Poros ....................................................................................................... 3
2. Roda Gigi ................................................................................................ 3
3. Bearing .................................................................................................... 4
4. Belt .......................................................................................................... 5
5. Pulley ...................................................................................................... 6
6. Pasak ...................................................................................................... 7
7. Transmisi dan Kopling ............................................................................. 7
8. Mur dan baut ......................................................................................... 11
9. Mekanik Hidrolik .................................................................................... 12

Daftar Pustaka......................................................................................................... 13

2
Kegiatan Belajar 1: Jenis Komponen Mekanik Industri

Uraian Materi

Minimal ada sembilan macam komponen mekanik industri yang sering terdapat pada
industri, apakah itu industri kecil maupun industri besar. Sembilan komponen industri ini
adalah poros, roda gigi, bearing, belt, pulley, pasak, kopling, mur baut dan mekanik hidrolik
diuraikan sebagai berikut.

1. Poros
Poros pada komponen industri berguna untuk meneruskan gaya putar dan sebagai
pendukung beban mesin industri, oleh karena itu poros harus kuat dan tidak boleh bengkok.
Poros dikedua ujungnya dilengkapi bearing supaya beban putarnya menjadi ringan dan poros
tidak cepat rusak.

Gambar 1.1. Poros pada transmisi dilengkapi bearing (Sumber belajar Penunjang PLPG)

2. Roda Gigi

Roda gigi berfungsi untuk meneruskan putaran dari roda gigi ke satu (pertama) ke
roda gigi lainnya hingga dicapai putaran yang diinginkan diperlambat atau putarannya
dipercepat. Setiap kali roda gigi meneruskan putaran akan terjadi putaran yang berlawanan
arah. Roda gigi dipasang pada poros agar bisa bekerja dan dilengkapi dengan pasak supaya
roda gigi tidak slip pada porosnya. Perawatan roda gigi pertama harus dilumasi agar gesekan
yang terjadi sekecil mungkin, oleh karena itu kekentalan oli pelumas yang digunakan
melumasi roda gigi harus mengikuti manual book mesin itu.

3
3. Bearing
Setiap poros umumnya menggunakan dua buah bearing dan bearing ini dipasang
pada setiap ujung poros kecuali yang pemindahan tenaga secara langsung kadang-kadang
menggunakan satu buah bearing tetapi itu jarang sekali ditemukan. Bearing macammya
banyak bahkan ada ukurannya yang lebar sehingga cukup menggunakan satu bearing saja
pada komponen mesin tertentu. Bearing berfungsi meringankan putaran, karena kerugian
gesekan kecil dan apabila ada kerusakan yang rusak hanya bearingnya saja dan bukan
porosnya karena poros lebih mahal daripada bearing.

Prinsip pelumasan yang diberikan pada


bearing adalah untuk mengurangi gesekan
sehingga lebih awet. Seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 1.2, oli pelumas atau vaselin yang
diberikan pada bearing dapat mengurangi
gesekan antar logam, karena pelumas berfungsi
sebagai bantalan. Adanya pelumas ini seolah
bola baja berjalan di atas pelumas sehingga
tidak terjadi gesekan. Oleh karena itu
Gambar 1.2. Pelumasan bearing pelumasan dijaga keberadaannya.

Gambar 1.3. memperlihatkan bagian


sebelah kiri ball bearing terpasang kokoh pada
poros dan ditahan oleh mur pada bagian
ujungnya, nampak lebih kokoh walaupun
bearing tersebut khusus menerima beban
radial. Pada bagian kanan rol bearing terpasang
tanpa disertai baut, agar tidak mudah terlepas
Gambar 1.3. Pemasangan bearing pada dari poros ditahan oleh ring yang dipasang pada
poros
alur poros.

Gambar 1.4. bearing yang terpasang


pada sebelah kiri memperlihatkan bearing
mounting yang terpasang pada ujung poros.
Agar bearing tidak mudah terlepas, maka
dipasang mur sebagai pengikatnya. Sedang
bagian kanan bearing dipasang dibagian tengah
poros, agar bearing tidak terlepas atau
Gambar 1.4. Bearing mounting pada bergeser, maka bearing harus ditahan oleh ring
poros yang dipasang pada alur poros. Jika beban

4
aksial terlalu besar ring dapat patah atau
terlepas dari alurnya.
Mur yang dipasang pada poros untuk menahan bearing perlu dicek kekencangannya,
karena apabila longgar (kendor), maka bearing akan dapat lepas. Untuk penahan bearing
yang menggunakan ring baja yang dipasang pada poros, nampaknya lebih aman dari
kekenduran (longgar). Ring ini hanya dapat menahan beban dari bearing tidak terlalu besar,
berbeda dengan bearing yang ditahan dengan mur. Bentuk bearing memerlukan desain
khusus untuk menerima beban radial yang lebih besar.

4. Belt
Belt digunakan untuk menghubungkan dua buah pulley yang dipasang pada dua buah
poros yang sejajar.
Pemasangan belt pada pulley tidak boleh miring
karena dapat mempercepat ausnya belt. Kedua
pulley harus sejajar, seperti ditunjukkan pada
Gambar 1.5. Kelebihan menggunakan belt adalah
suara cukup halus, mudah memasangnya, tanpa
perawatan dengan memberi pelumas, dan awet.
Gambar 1.5. Belt drive
V-belt yang paling sering digunakan pada
mesin. Apabila ukuran V-belt seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1.6a itu menunjukan belt
telah aus dan harus diganti dengan belt yang baru,
pada kasus yang jarang terjadi adalah pulley-nya
telah aus sehingga ukuran alur telah membesar.
Pemilihan ukuran v-belt tidak boleh salah, karena
ada V-belt tipe A dan V-belt tipe B. Ukuran v-belt tipe
Gambar 1.6. V-belt B lebih besar dari pada v-belt tipe A. Pemasanga V-
belt yang baru seharusnya seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 1.6b. Apabila belt dikencangkan,
JENIS BELT maka semakin kuat cengkraman belt pada pulley,
sehingga tidak selip.
Gambar 1.7. memperlihatkan berbagai macam
bentuk belt. Belt multi adalah belt yang memiliki lebih
dari satu alur. Ukurannya lebih tipis tetapi lebih lebar.
Belt bergerigi seperti roda gigi banyak digunakan
pada kendaraan motor matik, karena dapat
digunakan pada pulley yang berdiameter kecil. Belt
bentuk trapesium umum digunakan pada mesin-
mesin produksi selain mudah diperoleh ukurannya
Gambar 1.7. Jenis Belt bervariasi dari yang pendek sampai yang panjang.

5
5. Pulley
Kebutuhan pulley pada industri umumnya bervariasi ada yang beralur single, double
bahkan pulley bertingkat. Pulley yang beralur single digunakan untuk memindahkan atau
menerima power yang kecil, sedangkan pulley yang beralur dobel bahkan yang beralur multi
digunakan untuk memindahkan atau menerima power yang lebih besar. Pada kebutuhan
tertentu digunakan pulley bertingkat untuk mendapatkan putaran yang diingikan seperti pada
mesin bor (lihat Gambar 1.8).
Pulley dipasang pada poros dan harus kokoh, tidak boleh selip atau kocak. Pulley
pada bagian tengahnya (lubang) dilengkapi komponen penjepit, sehingga pulley dapat
terpasang dengan kokoh pada poros dan tidak mudah terlepas (selip), komponen tersebut
ditunjukkan pada Gambar 1.9.

Gambar 1.8. Pulley Tunggal, Dobel dan Bertingkat (Sumber belajar Penunjang PLPG)

Gambar 1.9. Perlengkapan Pulley dan Penjepit Poros (Sumber belajar Penunjang PLPG)

6
Pemasangan pulley pada poros menggunakan pasak (pin) supaya pulley dapat turut
berputar bersama poros. Pemasangan poros, belt dan pulley harus sejajar satu sama lainnya,
jika pemasangannya miring, maka dapat mempercepat ausnya belt dan alur pulley. Ketiga
poros pulley harus sejajar, seperti ditunjukan pada Gambar 1.10. Kelebihan menggunakan
transmisi belt dan pulley adalah suara cukup halus, mudah memasangnya, tanpa perawatan
dan tanpa pelumas, hanya setiap pemakaian 500 sampai 1000 jam kekencangan belt harus
dicek.

6. Pasak

Pasak digunakan supaya roda gigi dan pulley terkunci pada poros, sehingga poros
turut berputar apabila roda gigi berputar atau sebaliknya poros berputar, maka roda gigi juga
ikut berputar. Adanya pasak ini apabila roda gigi dan pulley berputar, maka poros juga ikut
berputar sesuai kecepatan dan arah putaran roda gigi dan pulley yang terpasang pada poros
itu. Poros yang ditempati pasak memiliki lubang (alur) yang bentuknya mirip pasak,
sedangkan bentuk pasak ada yang berupa batang segi empat memanjang dan bentuk radius.
Pasak yang terpasang pada poros ada pasak yang muncul (menonjol) dan masuk pada alur
roda gigi atau pulley. Apa bila poros diputar maka roda gigi dan pulley ikut berputar, begitu
sebaliknya jika roda gigi atau pulley diputar, maka poros juga ikut berputar. Dudukan pasak
pada poros dan roda gigi/pulley tidak boleh longgar akan tetapi harus pas.

Gambar 1.10. Pulley menggunakan pasak dan baut (Sumber belajar Penunjang PLPG)

7. Transmisi dan Kopling

Mesin perkakas umumnya memiliki transmisi dan ada sebagian kecil yang
melengkapinya dengan kopling. Transmisi pada mesin perkakas digunakan untuk merubah
putaran dari putaran yang dimiliki mesin penggerak (prime mover) dirubah ke putaran ideal
yang dibutuhkan. Pemindahkan tenaga putar dari motor listrik disalurkan dulu ke box
transmisi kemudian pada box transmisi putaran dapat diatur dipercepat atau dilambatkan

7
melalui roda gigi. Di dalam box transmisi terdapat banyak roda gigi dan poros. Di dalam box
transmisi, roda gigi diatur saling berpasangan dengan ukuran yang bervariasi ada yang besar
dan kecil. Selain itu untuk meringkas pemakaian roda gigi agar roda gigi tidak terlalu banyak,
maka digunakanlah roda gigi yang dapat berpindah posisi seperti yang ditunjukkan pada
model transmisi di Gambar 1.11.

Gambar 1.11. Model Transmisi Kecepatan (Sumber belajar Penunjang PLPG)

Contoh transmisi yang sesungguhnya seperti Transmisi yang digunakan di kendaraan


truk pengangkut ukuran roda giginya lebih besar dan kuat, disusun rapi dan kompak,
ditunjukkan pada Gambar 1.12. Pemindahan gigi pada transmisi ini dapat dilakukan dari luar
melalui handle.
Handle dihubungkan dengan lengan pemindah gigi (Gambar 1.13). Apabila handel
digerakan keposisi tertentu, maka lengan pemindah akan memindah gigi tertentu pada
pasangannya, sehingga menghasilkan perbandingan putaran tertentu pula sesuai yang
dikehendaki. Lengan pemindah (Gambar 1.13) gunanya untuk menggeser dan menahan roda
gigi agar tidak berpindah sendiri.

Gambar 1.12. Transmisi pada Truk Pengangkut (Sumber belajar Penunjang PLPG)

8
Kopling ada juga digunakan pada mesin perkakas, umumnya kopling yang digunakan
pada mesin perkakas adalah untuk menyambung poros secara langsung agar putaran dari
prime mover (motor listrik) dapat langsung memutar beban (mesin) secara langsung dengan
arah putaran yang sama (kopling tetap). Kopling tetap seperti itu banyak digunakan pada
motor yang menggerakan generator listrik skala besar, pompa air, kompresor A-C dan lain-
lain, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.14.

Kopling tetap dipasang pada poros motor dengan poros pompa secara langsung,
sehingga kecepatan putaran pompa sama dengan putaran motor. Kelebihan menggunakan
kopling tetap adalah konstruksi mesin menjadi lebih sederhana dan menghemat tempat serta
tidak membutuhkan transmisi roda gigi maupun belt dan pulley. Kopling tetap diperuntukkan
jika putaran tenaga penggerak (motor listrik) sama dengan putaran beban (putaran input =
putaran output).

Handle

Box roda gigi

Lengan
pemindah gigi

Gambar 1.13. Pemindahan Gigi Melalui Handel dari Luar (Sumber belajar Penunjang PLPG)

9
Gambar 1.14. Penghubung Poros Menggunakan Kopling Tetap (Sumber belajar Penunjang
PLPG)

Kopling tetap banyak digunakan pada mesin-mesin perkakas seperti pada mesin
hidrolik di mana motor listrik langsung menggerakkan pompa roda gigi, lainnya adalah pompa
air sentrifugal diputar langsung oleh motor listrik. Pemasangan kopling tetap pada mesin yang
ukurannya besar harus diperhatikan sumbu pada poros mesin dan motor penggerak sejajar
dan pada sumbu yang sama, oleh karena itu dibutuhkan alat bantu.

Gambar 1.15. Pemasangan Kopleng (Sumber belajar Penunjang PLPG)

Tujuan menggunakan alat bantu pada pemasangan kopleng pada poros pompa dan
poros motor adalah untuk memudahkan pemasangan. Poros pompa dan poros motor
penggerak harus pada satu garis sumbu.

10
8. Mur dan baut

Kelebihan dari sambungan baut dan mur adalah dapat dibuka dan dipasang kembali.
Pemasangan komponen-komponen pada mesin produksi di industri hampir semuanya
menggunakan baut, tujuannya agar dapat dilepas dan diperbaiki jika ada kerusakan atau yang
membutuhkan penyetelan. Ukuran besar dan kecilnya baut tergantung dari kebutuhan dan
hasil perhitungan, begitu juga dengan jumlah dan ukuran panjangnya.

Gambar 1.16. Baut (Bolts) Gambar 1.17. Baut terpasang pada Mesin,
dan Mur (nats) menyatu dengan mesin
Bolts mempunyai jenis drat yang berbeda yaitu drat halus dan drat kasar. Secara
umum baut dibuat dari sebatang baja. Satu ujung baut mempunyai drat dan ujung lainnya
mempunyai kepala. Kepala baut (bolts) mempunyai standar ukuran sesuai urutan kunci agar
baut dapat diputar dengan menggunakan kunci. Panjang bolt diukur dari bagian bawah kepala
baut hingga ujung baut dan besarnya adalah sesuai diameter luar dari ulir baut (Gambar 1.16
& 1.18).
Washer head bolts

Gambar 1.18. Washer Head Bolts Gambar 1.19. Pemakaian Washer Head Bolts

Washer head bolt (baut berkepala payung) adalah suatu modifikasi dari standard hex
head bolt ditunjukkan pada Gambar 1.18. Bagian bawah kepala bolt tirus ke permukaan
sayap. Permukaan sayap bundar ini digunakan sebagai washer pada bagian bawah kepala
bolt. Bagian kepala dari bolt ini telah termasuk kedua hex head dan permukaan washer.
Panjang washer head bolt diukur dari permukaan washer ke ujung bolt. Bagian bawah

11
permukaan kepala baut diberi sayap bentuknya seperti ring. Tujuan kepala baut diberi sayap
untuk membantu kepala bolt memegang permukaan yaitu menahan bila dikencangkan.

9. Mekanik Hidrolik
Katup yang diperlihatkan pada Gambar 1.20.
adalah katup yang umum digunakan pada pompa
hidrolik atau pneumatik. Pengaturan katup dengan
cara menggeser plunyer maju atau mundur. Plunyer
dibuat presisi dengan silindernya sehingga tidak
terjadi kebocoran. Katup tersebut untuk dua cara
aliran.
Gambar 1.20. Katup Dua Arah

Katup yang ditunjukkan pada Gambar 1.21,


aliran masuk dari #1 dan keluar pada lubang #2 dan
#3. Media yang dialirkan adalah oli hidrolik atau udara.
Jika media yang dialirkan adalah air, maka plunyer
dan silinder akan berkarat. Plunyer dan silinder terbuat
Gambar 1.21. Pintu (lubang) #2 dari baja yang keras dan tahan gesekan.
dan #3 terbuka
Posisi katup seperti pada Gambar 1.22. adalah
aliran keluar #2 dan #3 tertutup oleh katup. Katup
dalam gambar ini sesungguhnya adalah plunyer yang
sangat presisi. Karena sangat presisinya sehingga
tidak terjadi kebocoran. Apabila telah dipakai cukup
lama dan akhirnya katup mengalami kebocoran, maka
katup tersebut diganti dengan yang baru. Karena
Gambar 1.22. #2 dan #3 tertutup katup yang telah aus tidak dapat diperbaiki.

Pada posisi seperti yang ditunjukan Gambar


1.23. cairan keluar melalui lubang (pintu) #3. Katup
hidrolik jika oli yang digunakan kotor, maka akan
mempercepat rusaknya katup. Teknisi di Industri
harus selalu mengecek telah berapa lama oli tersebut
dipakai, jika telah tiba waktunya, maka segeralah
mengganti oli tersebut dengan yang baru. Oli yang
Gambar 1.23. Katup Tiga Arah telah lama dipakai dikhawatirkan telah banyak
(#1,#2, dan #3) mengandung bram-bram halus yang tak terlihat oleh
mata. Bram tersebut yang mempercepat keausan
katup.

12
Daftar Pustaka

Commercial Shearing, Inc. Oil Hidrolic Pump, Service Manual.

LPK Bina Manajemen Yayasan Bina Industria Indonesia. Manajemen Perawatan.

Mobley, R.K. (2002). An Introduction to Predictive Maintenance. New York: Butterworth


Heinemann.

Rachmad, Soeprapto. (2017). Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri, Sumber belajar


Penunjang PLPG.Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Rachmad, Soeprapto. (2007). Buku Teks Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri. DPSM
Depdiknas

Spivakovsky, A. dan Dyachkov, V. Conveyors dan Related Equipment. Moscow: Peace


Publishers.

Technical Schools Division (1977). Fitting and Machining Volume I and 2. Victoria: Education
Departemen Victoria.

Website

http://www.kelase.net/institusi/62986-sertifikasiguruid/kelas/detail/4147-PLPG-2017-
TEKNIK-PEMELIHARAAN-MEKANIK-INDUSTRI

https://news.ralali.com/tips.merawat-bearing-agar-tetap-awet/

https;//gadabinausaha.wordpress.com/tag/perawatan-hydraulic/

https://id.wikipedia.org/wiki/kopling

13

Anda mungkin juga menyukai