Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

POLA BILANGAN, BARIS DAN DERET

Diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah
Matematika SMP

Disusun Oleh :
1. Hidayatul Innanih (1684202012)
2. Imil Hidayati (1684202046)
3. Imelda Viliani Ajun (1684202062)
4. Dewi Fatmawati (1431026)

PROGRAM STUDI :
PENDIDIKAN MATEMATIKA
2016 C

SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAAN


DAN ILMU PENDIDIKAN PGRI
SIDOARJO
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-
Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis. Dengan rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan makalah dengan judul
“Pola balangan, barisan dan deret”. Makalah ini sebagai salah satu penugasan mata
kuliah Matematika SMP dan pada kelas 2016 C, Program Studi Pendidikan
Matematika, STKIP PGRI Sidoarjo.
Keberhasilan penulisan makalah ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bu Intan Bigita K., S.Pd. M.Pd., selaku Dosen mata kuliah Matematika SMP.
2. Rekan-rekan mahasiswa jurusan Matematika angkatan 2016.
3. Dan semua pihak yang membantu penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan atas kritik dan saran yang membangun
dari pembaca, terutama kepada Dosen pengampu mata kuliah Matematika SMP.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................ii

Daftar Isi.................................................................................................. iii

Bab I Pendahuluan..................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................1

1.3 Tujuan......................................................................................... 1

Bab II Pembahasan..................................................................................2

2.1 Pola Bilangan..............................................................................2

2.2 Pengertian Barisan Bilangan ......................................................4

2.3 Definisi Barisan Bilangan Aritmatika Dan geometri .................4

2.4 Deret Bilangan.............................................................................7

Penutup....................................................................................................10

Daftar Pustaka.........................................................................................iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, sebagian besar masalah matematika yang kita


temui biasanya berupa bilangan-bilangan. Bilangan tersebut ada yang diterapkan
langsung dalam perhitungan, tetapi ada pula bilangan membentuk suatu aturan atau
pola tertentu.

Pernahkan anda memperhatikan seorang pedagang buah jeruk dalam


menyusun dagangannya ? atau susunan kaleng susu atau minuman kaleng yang ada
di supermarket ? Sengaja maupun tidak sebenarnya mereka telah menerapkan
keunikan dari suatu barisan atau pola bilangan.

Tanpa kita sadari, masalah-masalah dalam kegiatan sehari-hari terutama


dalam kegiatan ekonomi masalah penerapan pola barisan atau deret.

Untuk memecahkan suatu masalah, harus lebih dahulu benar-benar


memahami masalahnya. Kemudian menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
harus dicari dari masalah tersebut. Selanjutnya membuat pola jawaban dari masalah
tersebut sudah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan atau belum. Jika satu pola
dapat diketahui dari sekumpulan data atau dengan melakukan manipulasi data, maka
kita dapat menggunakan pola tersebut untuk menyelesaikan masalah yang harus
dipecahkan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pola barisan?
2. Apa yang dimaksud dengan barisan dan deret aritmatika ?
3. Apa yang dimaksud dengan barisan dan deret geometri ?
4. Bagaimana cara penerapan dalam memecahkan permasahalan barisan dan
deret aritmatka, maupun barisan dan deret geometri dalam kehidupan sehari-
hari?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pola bilangan.


2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan barisan dan deret aritmatika.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan barisan dan deret geometri.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara penerapan dalam memecahkan
permasahalan barisan dan deret aritmatka, maupun barisan dan deret geometri
dalam kehidupan sehari-hari.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pola Bilangan

Macam – macam Pola Bilangan


1. Pola Bilangan Ganjil
Poal bilangan ganjil yaitu pola bilangan yang terbentuk dari bilangan –
bilangan ganjil . Sedangkan pengertian dari bilangan ganjil sendiri memiliki
arti suatu bilangan asli yang tidak habis dibagi dua ataupun kelipatannya .

 Pola bilangan ganjil adalah : 1 , 3 , 5 , 7 , 9 , . . .


 Gambar pola bilangan ganjil :

 Rumus pola bilangan ganjil


1 , 3 , 5 , 7 , . . . , n , maka rumus pola bilangan ganjil ke n adalah :
Un = 2n-1

2. Pola Bilangan Genap

Pola bilangan genap yaitu pola bilangan yang terbentuk dari bilangan-
bilangan genap. Bilangan genap yaitu bilangan asli yang habis dibagi dua
atau kelipatannya.

 Pola bilangan genap adalah : 2 , 4 , 6 , 8 , ….


 Gambar pola bilangan genap :

 Rumus pola bilangan genap


2 , 4 , 6 , 8 , . . . , n. maka rumus pola bilangan genap ke n adalah :
Un = 2n

3. Pola Bilangan Persegi

Pola bilangan persegi, yaitu suatu bilangan yang membentuk suatu pola
persegi.

2
3

 Pola bilangan persegi adalah 1 , 4 , 9 , 16 , 25 , . . .


 Gambar pola bilangan persegi :

 Rumus pola bilangan persegi


1 , 4 , 9 , 16 , 25 , . . . , n maka rumus untuk mencari pola bilangan persegi
ke n adalah : Un =

4. Pola Bilangan Persegi Panjang

Pola bilangan persegi panjang yaitu suatu barisan bilangan yang


membentuk pola persegi panjang.

 Pola bilangan persegi panjang adalah 2 , 6 , 12 , 20 , 30 , …


 Gambar pola bilangan persegi panjang :

 Rumus pola bilangan persegi panjang


2 , 6 , 12 , 20 , 30 , … n maka rumus pola bilangan persegi panjang ke n
adalah : Un = n.n + 1

5. Pola Bilangan Segitiga

Pola bilangan segitiga yaitu suatu barisan bilangan yang membentuk


sebuah pola bilangan segitiga.

 Pola Pola bilangan segitiga adalah 1 , 3 , 6 , 10 , 15 , …


 Gambar pola bilangan segitiga :

 Rumus pola bilangan segitiga


1 , 3 , 6 , 10 , 15 , …n maka rumus pola bilangan segitigake n adalah :
Un = ½ n (n + 1)
4

6. Pola Bilangan Fibonacci

Pola bilangan Fibonacci yaitu suatu bilangan yang setiap sukunya


merupakan jumlah dari dua suku di depannya.

 Pola Pola bilangan segitiga adalah


1 , 2 , 3 , 5 , 8 , 13 , 21 , 34 , 56 , . . .

2 , 2 , 4 , 6 , 10 , 16 , 26 , 42 , . . .
2.2. Pengertian Barisan Bilangan
Barisan bilangan yaitu suatu daftar bilangan dari sebelah kiri ke kanan yang
memiliki pola tertentu . Setiap aggota dari barisan bilangan di sebut dengan suku
bilangan atau yang biasa dilambangkan dengan ” U “
Contoh :
3,4,5,6,7,8,9,10, . . . .
1,2,4,8,16,32 ,. . . .
2.3. Definisi Barisan Bilangan Aritmatika Dan geometri

1. Barisan Bilangan Aritmatika ( penjumlahan )


Barisan bilangan aritmatika , yaitu barisan yang selisih antar suku yang
berdekatan konstan atau barisan aritmatika disebut juga bilangan yang suku
selanjutnya merupakan penjumlahan dari suku sebelumnya dengan rasio.
a. Barisan aritmatika berderajat satu
Secara umum, barisan aritmatika ditulis sebagai berikut :
a , a+b , a+2b , a+3b , a+4b , . . . .
U1 = a
U2 = a+2b
U3 = a+3b
U4 = a+ 4b
U10= a + 9b
Jadi , diperoleh Rumus barisan aritmatika sebagai berikut :
Rumus Barisan Aritmatika
Un = a + ( n – 1 ) b Keterangan :
b = Un -U(n-1) Un = suku ke n
atau n = banyaknya suku
b= U(n+1) – Un a = suku pertama
b = rasio atau beda

Contoh Soal
Tentukan suku ke – 30 dari barisan bilangan 70, 78, 86, 94, ......!
Jawab :
a = 70 U30 = 70 + ( 30 – 1 ). 8
5

b = 78 – 70 = 8 = 70 + 29 . 8
n = 30 = 70 + 232 = 302

b. Barisan aritmatika berderajat dua

Barisan aritmatika berderajat dua , yaitu barisan aritmatika yang beda


atau rasionya tidak tetap dan dan apabila beda tersebut dijadikan barisan
maka akan terbentuk rasio yang tetap atau mengalami dua tahap baru
diketahui beda atau rasio yang sama atau tetap .
Rumus umum barisan aritmatika berderajat dua : Un = an2 + bn + c
Contoh :
1 , 3 , 6 , 10 , 15 , .. . .
Dari barisan aritmatika diatas , tentukan :
a.) Un
b.) U20
Penyelesaian :

Barisan di atas merupakan barisan aritmatika berderajat dua , karena


dua tahap baru sama rasionya .
Misal Un = an2 + bn + c
U1 = 1 –> a + b + c = 1 . . . . .(1)
U2 = 3 –> 4a + 2b + c = 3 . . . (2)
U3 = 6 –> 9a + 3b + c = 6 . . .(3)

 Dari persamaan ( 2 ) dan (1 )


4a + 2b + c = 3
a+b+c=1 _
3a + b = 2 . . . .( 4 )

 Dari persamaan ( 3 ) dan ( 2 )


9a + 3b + c = 6
4a + 2b + c = 3 _
5a + b = 3 . . . . ( 5 )
 Dari persamaan ( 5 ) dan ( 4 ) untuk mencari nilai a
6

5a + b = 3
3a + b = 2 _
2a = 1
a = 1/2
 mencari nilai b , maka gunakanlah salah satu persamaan dan kali ini
supaya mempermudah maka gunakan persamaan (4 )
3a + b = 2
3.1/2 + b =2
1 1/2 + b = 2
b = 1/2
 mencari nilai c , maka gunakanlah persamaan ( 1 )
a+b+c=1
1/2 + 1/2 + c = 1
1+c=1
c=0
 mencari Un , maka gunakanlah persamaan misal , yaitu
Un = an2 + bn + c
= 1/2n2 + 1/2n + 0
= 1/2 n ( n + 1 )
jadi , jawaban nya adalah :
a.) Un = 1/2 n ( n + 1 )
b.) U20 = . . .?
Un = 1/2 n ( n + 1 )
U20 = 1/2 .20 ( 20 + 1 )
= 10 ( 21 ) = 210

2. Barisan Bilangan Geometri ( perkalian )

Barisan Bilangan Geometri , yaitu suatu barisan bilangan yang suku –


sukunya terdiri dari atau terbentuk dari perkalian antara rasio dengan suku
sebelumnya .
Bentuk umum dari suatu barisan geometri adalah :

a , a.r , a.r2 , a.r3 , a.r4 , a.r5 , . . . . .


U1 = a
U2 = a.r
U3 = a.r2
U4 = a.r3
U10 = a.r9
Jadi , Rumus Barisan bilangan Geometri secara umum adalah
Un = a.rn-1
7

2.4. Deret Bilangan

Jumlah yang di tunjuk oleh suku – suku dalam suatu barisan bilangan.
Bentuk Umum : Sn = U1 + U2 + U3 + ........ + Un
Sn = Jumlah n suku pertama Un = Suku ke-n

1. Deret Aritmatika
adalah Jumlah suku – suku yang di tunjukkan oleh barisan Aritmatika
Keterangan :
Sn = Jumlah n suku pertama Un = Suku ke-n
a = Suku ke-1 b = Selisih / beda
Deret Aritmatika Rumus :
Sn = n/2 x (a + Un)
Sn = n/2 x (2a + (n - 1) x b)
Un = Sn - Sn-1
contoh :
1. Tentukan jumlah 18 suku pertama dari barisan bilangan 3, 7,11, 15, ....!
Jawab :
a=3 b=4 n = 18
S18 = 18/2 (2.3 + (18 – 1). 4)
= 9. (6 + 17.4)
= 9. (6 + 68) = 666

2. 20 + 24 + 28 + ..... = 572. Berapa banyak suku pada barisan tersebut


Jawab :
a = 20 b=4 Sn = 572
Sn = n/2 (2.20 + (n – 1).4)
572 = n/2(40 + 4n – 4 )
572 = n/2(36 + 4n)
572 = 18n + 2n2
2n2 + 18n – 572 = 0
n2 + 9n – 286 = 0
(n +22)(n – 13)=0
n=13

2. Deret Geometri

adalah Jumlah suku – suku yang di tunjukkan oleh barisan Geometri


Keterangan
Sn = Jumlah n suku pertama a = Suku ke-1 r = rasio
Deret Geometri rumus :
Jika r > 1 Jika 1

Contoh :
8

1. Tentukan jumlah dari 8 suku pertama barisan bilangan 4, -6, 9, .....


Jawab :
a=4 r = -3/2 n=8
8
S8 = {4. (1 – (-3/2) )}/{1-(-3/2)}
= {4. (1 – 6561/256)} / (2,5)
= {4.(-25)}/ (2,5) = - 40

3. Deret Geometri Tak HIngga

Deret geometri tak hingga adalah deret yang menyatakan banyaknya


suku tak terhingga.
Deret Geometri
Bila suku –suku barisan geometri dijumlahkan maka akan diperoleh deret
geometri :
U1 + U2, + U3, + ... + Un atau
U1 + U1 .r + U1r2 + U1 r3 + ... + U1 r(n – 1). Atau
a + a.r + a2 + ar3 + ... + ar(n – 1).
Rumus n jumlah suku pertama deret geometri adalah :
Sn = a (1-rn)1-r jika r < 1, r ≠ 1 atau
Sn = a(rn-1)r-1 jika r > 1, r ≠ 1

Tentukan jumlah dari deret geometri tak hingga 4 + 8/3 + 16/9 + 32/27
+ ......!
Jawab :
S~ = 4/(1 – 2/3)
= 4 . 3 = 12

2.5. cara penerapan dalam memecahkan permasahalan barisan dan deret


aritmatka,

1) Memahami Permasalahan :
Seorang ibu membagikan permen kepada 5 orang anaknya menurut
aturan barisan aritmetika.Semakin muda usia anak semakin banyak permen
yang diperoleh. Banyak permen yang diterima anak kedua 11 buah dan anak
ke empat 19 buah. Berapa banyak permen yang diterima oleh anak terkecil?

2) Merencanakan Penyelesaikan :
Analisa Hipotesa : “Semakin muda usia anak semakin banyak permen yang
diperoleh”
9

Mengumpulkan data : Permen yang diterima 5 anak tersebut mulai dari anak
tertua.
Anak ke 1 = a,
Anak ke 2 = a + b,
Anak ke 3 = a + 2b,
Anak ke 4 = a + 3b,
Anak ke 5 = a + 4b

3) Melaksanakan penyelesaian masalah


Analisa data :
Anak ke 2 : a + b = 11 …… (1)
Anak ke4 :a + 3b = 19 …… (2)
Melalui proses eliminasi diperoleh b = 4, selanjutnya susbtitusikan nilai
b=4 ke dalam persamaan permen yang diperoleh anak ke 2 :
a + b = 11
a + 4 = 11
a = 11 – 4
a=7
Menarik Kesimpulan :
Melalui proses eliminasi diperoleh nilai b = 4 dan melalui proses substiusi
diperoleh nilai a = 7.
Pengaplikasian :
Anak ke 5 = a + 4b
= 7 + 4(4)
= 23
Jadi, banyak permen yang diterima anak terkecil adalah 23 buah.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Barisan bilangan Real adalah susunan atau deretan bilangan yang diurutkan
menurut aturan tertentu yang dapat berupa rumus, bentuk aljabar dan bentuk
persamaan.
Barisan Arimetika adalah Suatu barisan dinyatakan sebagai barisan aritmetika jika
selisih antara dua suku yang berurutan selalu tetap. Bilangan (selisih) tetap tersebut
disebut sebagai beda (b).

Barisan Geometri adalah barisan yang memiliki rasio atau pembanding yang tetap
antara suku-suku yang berurutannya.

Deret Aritmetika Jika suku-suku dari suatu barisan deret aritmetika dijumlahkan,
maka akan terbentuk deret aritmetika. Nama lain deret aritmetika adalah deret hitung
atau deret tambah.

Deret Geometri Jika suku-suku dari suatu barisan geometri dijumlahkan, maka akan
terbentuk deret geometri.

Demikian , penjelasan mengenai pola bilangan, baris dan deret, untuk mmembedakan
barisan aritmatika dan geometri yaitu apabila antara suku yang satu dengan yang lain
merupakan hasil dari pembeda di tambah dengan suku sebelumnya maka bentuk ini
disebut dengan barisan bilangan aritmatika . Sebaliknya , apabila suku pada suatu
barisan bilangan merupakan hasil kali dari suku sebelumnya dengan pembeda maka
bentuk ini disebut dengan barisan bilangan geometri. Untuk deret adalah
menjumlahkan semua barisan bilangan baik aritmatika atau geometri

10
DAFTAR PUSTAKA

http://cerdasdanberprestasi.blogspot.co.id/2011/12/pola-bilangan-barisan-dan-
deret.html

http://rumusmatika.blogspot.co.id/2012/12/barisan-dan-deret.html

http://kisusyenni29.blogspot.co.id/2016/02/pola-barisan-dan-deret.html

http://rumusrumus.com/macam-pola-bilangan/

iv

Anda mungkin juga menyukai