Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
sebagai kota pelajar, Yogyakarta juga luar biasa karena banyaknya wisata alam
dan budaya yang diberikan oleh kota ini. Dari waktu ke waktu Yogyakarta selalu
sebagainya.
dapat diukur melalui dua hal yaitu keuntungan yang didapat serta ketepatan waktu
secara efektif dan efisien. Dalam perencanaan kerja seringkali timbul masalah-
seperti alokasi sumber daya yang tidak tepat, kurangnya sumber daya,
2
apabila penjadwalan pekerjaannya baik, maka proyek akan selesai dengan baik
dan tepat waktu. Namun tak jarang kita menemukan proyek konstruksi yang
selesai tidak tepat pada waktunya, banyak proyek konstruksi yang mengalami
oleh beberapa faktor penyebab yang barangkali berbeda pada tiap proyek.
yang penting untuk mencegah keterlambatan proyek. Oleh karena itu peneliti
keterlambatan ?
agar penelitian dapat lebih terfokus dan hasil yang didapatkan lebih maksimal.
berlangsung.
konstruksi gedung.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bangunan, yang umumnya menjadi lingkup pekerjaan pokok dalam bidang teknik
waktu terbatas, dengan alokasi sumber dana tertentu untuk melaksanakan tugas
bersifat kompleks.
suatu yang panjang, rumit dan melibatkan banyak pihak. Keberhasilan proses
5
6
yang terlibat dalam proyek konstruksi. Dalam proses konstruksi, pihak-pihak yang
terlibat dapat dari perorangan / perusahaan sebagai pelaku utama, dimana pemilik
spesifikasi yang ditetapkan, sesuai time schedule dan sesuai biaya yang ditetapkan
adalah untuk mendapatkan metode atau cara teknis yang paling baik agar dengan
sumber-sumber daya yang terbatas diperoleh hasil maksimal dalam hal ketepatan,
1. Agar semua rangkaian tersebut tepat waktu, dalam hal ini tidak terjadi
2. Biaya yang sesuai, maksutnya agar tidak ada biaya tambahan diluar
Manajemen merupakan suatu proses yang khas, yang terdiri dari tindakan
menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui sumber daya
dijadikan sebagai sasaran proyek adalah anggaran, jadwal dan mutu. Keberhasilan
dalam menjalankan proyek tepat waktu, biaya serta mutu yang telah direncanakan
adalah salah satu tujuan terpenting bagi kontraktor dan pemilik. Pelaksanaan
terjadi, yang dapat menyebabkan kerugian bagi penyedia dan pengguna jasa. Bagi
kredibilitas kontraktor untuk waktu yang akan datang. Sedangkan bagi pemilik,
proyek adalah perbedaan pelaksanaan proyek pada saat perjanjian kontrak awal
(2008) :
maupun kontraktor
kesalahan kontraktor.
4. Critical atau non critical, keterlambatan proyek ini adalah akibat dari waktu
atau non concurrent. Hal ini terjadi ketika pemilik dan kontraktor yang
suatu proyek. Beberapa penyebab yang sering terjadi antara lain: perubahan
penyelesaian suatu proyek, seperti: kurangnya sumber daya, alokasi sumber daya
dilihat dari sisi material, tenaga kerja, peralatan, biaya atau modal, perubahan
menurut Proboyo (1999), antara lain: gambar dan spesifikasi yang tidak lengkap,
yang potensial mempengaruhi waktu pelaksanaan terdiri dari tujuh kategori yaitu:
a. Identifikasi, durasi, dan rencana urutan kerja yang tidak lengkap dan
persoaalan karena tenaga kerja adalah sumber daya yang tidak mudah
dan material yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan waktu yang
kelokasi proyek, antar lokasi dalam proyek, dan dari dalam lokasi proyek
h. Kesulitan finansial.
Perputaran arus uang baik arus masuk maupun arus keluar harus
tumpang tindih.
diperlukan.
2. Excusable Delays
a. Terjadinya hal- hal yang tak terduga seperti banjir badai, gempa bumi,
Respon dari masyarakat sekitar proyek yang berbeda- beda, ada yang
mendukung dan ada pula yang menolak. Dengan adanya respon negatif
pelaksanaan proyek.
1. Compensable Delays
tetap terjaga. Pembayaran termyn dari pemilik yang tidak sesuai kontrak
pekerjaan kontraktor.
biaya tidak langsung (indirect cost) karena bertambahnya pengeluaran untuk gaji
proyek maupun penyedia jasa. Karena hal tersebut, Obrien (1996) menyimpulkan
adanya kenaikan harga material karena upah buruh, dan terhambat proyek
lain.
pelaksanaan proyek merupakan suatu masalah yang tidak diharapakan oleh owner,
proyek.
18
2. Memilih metoda kerja terbaik dan tercepat, menambah jumlah tenaga kerja,
kepada owner.
3. Jika tidak mungkin tetap pada rencana semula, diperlukan revisi jadwal,
berikutnya.
Selain itu masih ada hal yang berpengaruh untuk mengatasi keterlambatan
Menurut Levin dan Kirkpatrick (1972), metode Jalur Kritis (Critical Path
bersangkutan
analisis jalur kritis, digunakan dua proses two-pass, terdiri atas forward pass
selesai. LS (latest start) adalah waktu terakhir suatu kegiatan dapat dimulai
finish) adalah waktu terakhir suatu kegiatan dapat selesai sehingga tidak
Menurut Badri (1997), manfaat yang didapat jika mengetahui lintasan kritis
waktu dengan biaya yang efisien) dan crash program (diselesaikan dengan
waktu yang optimum dipercepat dengan biaya yang bertambah pula) atau
d. Time slack atau kelonggaran waktu terdapat pada pekerjaan yang tidak
2. Jaringan Kerja.
dilihat pula bahwa suatu pekerjaan belum dapat dimulai apabila kegiatan
BAB III
METODE PENELITIAN
Data-data yang akan diolah dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu
1. Penelitian Lapangan
yang disebarkan adalah Project Manager, Site manager, Site Engineer dan
Pelaksana Lapangan.
Instrumen dan pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Lembar kuesioner yang berisi hal atau permasalahan yang harus dijawab
oleh responden.
2. Alat bantu pengolahan data yaitu software Excel 2007 untuk mengolah data.
22
23
3.4 Kuesioner
Pengumpulan data dengan kuesioner merupakan salah satu cara yang dapat
sejumlah pertanyaan secara tulisan untuk dijawab secara tulisan juga. Daftar
1. Data diri responden, terdiri dari pertanyaan mengenai data diri responden
gedung.
penyelesaian proyek.
dilakukan analisis data. Analisis data ini menggunakan metode analisis deskriptif
24
Langkah untuk menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
keterlambatan.
=
=1
(3-2)
Keterangan :
N= jumlah responden
2 = Tidak Setuju
3 = Setuju
4 = Sangat Setuju
25
2 = Tidak Setuju
3 = Setuju
4 = Sangat Setuju
ranking dengan cara mengurutkan nilai mean dari nilai yang paling tinggi sebagai
ranking 1.
Standar Deviasi merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan untuk
data. Semakin kecil nilai sebarannya, variasi nilai data semakin sama. Jika
bernilai 0, maka nilai semua datanya adalah sama. Semakin besar nilai
dari data yang telah dikumpulkan, maka akan lebih akurat apabila diukur
=
=1
(3-3)
−1
Keterangan :
26
SD = Standar Deviasi
n= jumlah responden