email : rofiudin.archikon@yahoo.com
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Pengertian manajemen konstruksi yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya
yaitu penerapan fungsi-fungsi manajemen yang terbatas. Sehingga dapat disimpulkan
yang berupa perencanaan, pelaksanaan, bahwa tujuan dari manajemen konstruksi
dan pengendalian secara sistematis pada adalah mengelola atau mengatur
suatu proyek dengan menggunakan pelaksanaan proyek pembangunan
sumber daya yang ada secara efektif dan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil
efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal sesuai dengan persyaratan, dan
optimal. Dan yang dimaksud dengan untuk keperluan pencapaian tujuan
proyek konstruksi adalah suatu usaha tersebut harus memperhatikan mutu
untuk mencapai suatu tujuan tertentu bangunan, biaya yang digunakan dan
dalam bentuk bangunan atau infrastruktur alokasi waktu.
123
Jurnal Reka Buana Volume 2 No 2, Maret 2017 - Agustus 2017
hasil yang sesuai dengan perencanannya. sumber daya yang terbatas dalam usaha
Rangkaian mekanisme kegiatan-kegiatan di mencapai tujuan dan sasaran yang efektif
dalam proyek akan membentuk kesatuan dan efisien. Tujuan manajemen adalah
sistem manajemen. (Dipohusodo, 1996) mendapatkan metode teknis yang paling
Manajemen adalah suatu ilmu baik agar dengan sumber-sumber daya
pengetahuan tentang seni memimpin yang terbatas diperoleh hasil maksimal
organisasi yang terdiri atas kegiatan dalam hal ketepatan, kecepatan,
perencanaan, pengorganisasian, pelaksana- penghematan dan keselamatan kerja
an dan pengendalian terhadap sumber- komprehensif.
Adapun Unsur-unsur manajemen : Seorang manajer dari jenjang dan
1. Tujuan : sasaran yang hendak dicapai bidang usaha apapun, dari perusahaan
dalam optimasi biaya, mutu, waktu skala kecil maupun besar, tugas utamanya
dan keselamatan. adalah mengelola bagian organisasi yang
2. Pemimpin :mengarahkan organisasi menjadi tanggung jawabnya agar berjalan
dalam mencapai sasaran dan tujuan. sesuai dengan rencana sehingga dapat: (1)
3. Sumber-sumber daya yang terbatas: mencapai tujuan organisasi dengan
manusia, modal/biaya, peralatan dan menggunakan sesedikit mungkin masukan
material. sumber daya, sejak berbentuk modal
4. Kegiatan: perencanaan, pengorgani- (dana) material (bahan), usaha (kegiatan),
sasian, pelaksanaan dan pengen- waktu sampai yang berwujud
dalian. (Husen, 2009) ketidakpuasan manusiawi atas keadaan
yang ada, ataupun (2) membawakan
Menurut Dipohusodo 1996, manajemen tugasnya untuk mencapai tujuan organisasi
merupakan proses terpadu dimana semaksimal mungkin berdasarkan sumber
individu-individu sebagai bagian dari daya yang tersedia.
organisasi dilibatkan untuk memelihara,
mengembangkan, mengendalikan dan Pengendalian Proyek Konstruksi
menjalankan program-program yang Pengendalian diperlukan untuk
kesemuanya diarahkan pada sasaran yang menjaga kesesuaian antara perencanaan
telah ditetapkan dan berlangsung terus dan pelaksanaan. Tiap pekerjaan yang
menerus. Supaya proses manajemen dapat dilaksanakan harus benar-benar diinspeksi
berlangsung tepat dan berdaya guna dan dicek oleh pengawas lapangan, apakah
diperlukan sistem serta struktur organisasi sudah sesuai dengan spesifikasi atau
yang memadai dengan program yang belum. Divisi pengendalian mutu fisik
berorientasi pada tercapainya sasaran. konstruksi terpisah dengan divisi
Fungsi-fungsi pokok dalam pengendalian jadwal dan biaya.
manajemen antara lain merencanakan, Pengendalian terhadap mutu fisik
mengorganisasikan dan mengendalikan. konstruksi dilakukan secara tersendiri oleh
Selama menjalankan tugasnya, pengawas teknik melalui gambar-gambar
seorang manajer harus berusaha untuk rencana dan spesifikasi teknik.
selalu mengupayakan hasil berhasil guna Pengendalian jadwal dan biaya
dan tepat guna semaksimal mungkin. dimasukkan dalam divisi manajemen
proyek yang mencakup pemantauan
125
Jurnal Reka Buana Volume 2 No 2, Maret 2017 - Agustus 2017
dengan sumber daya yang terbatas, untuk optimal dalam hal kinerja biaya, mutu dan
mencapai sasaran dan tujuan yang telah waktu, serta keselamatan kerja. (Husen,
ditentukan agar mendapatkan hasil yang 2009)
Dari gambar diatas dapat diuraikan atau subsistem (sistem yang lebih kecil)
bahwa proses menajemen proyek dimulai yang saling terhubung dan terkait untuk
dari kegiatan perencanaan hingga mencapai suatu tujuan. (Tantra, 2012)
pengendalian yang didasarkan atas input- Sedangkan, Informasi dapat
input seperti tujuan dan sasaran proyek, dipahami sebagai pemrosesan input yang
informasi dan data yang digunakan, serta terorganisir, memiliki arti dan berguna
penggunaan sumber daya yang benar dan bagi orang yang menerimanya. Agar
sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. informasi memiliki arti, informasi harus
Dalam proses sesungguhnya, pemimpin memiliki beberapa karakteristik, yaitu
dalam organisasi proyek mengelola segala dapat diandalkan (reliable), relevan,
perangkat dan sumber daya yang ada memiliki keterkaitan dengan waktu,
dengan kondisi terbatas, tetapi berusaha lengkap, dapat dipahami dan dapat
memperoleh pencapaian paling maksi-mal diverifikasi. (Tantra, 2012)
yang sesuai dengan standar kinerja proyek Menurut Tantra, 2012; sistem
dalam hal biaya, mutu, waktu dan informasi adalah cara mengorganisir untuk
keselamatan kerja yang telah ditetapkan mengumpulkan, memasukkan dan
sebelumnya. (Husen, 2009) memproses data serta menyimpan-nya,
mengelola, mengontrol dan
Sistem Informasi melaporkannya sehingga dapat mendu-
Sistem adalah entitas atau satuan kung perusahaan atau organisasi untuk
yang terdiri dari dua atau lebih komponen mencapai tujuan. Sistem informasi dapat
127
Jurnal Reka Buana Volume 2 No 2, Maret 2017 - Agustus 2017
tinggi akan menjadi tidak ekonomis bila dapat dijembatani dan dihubungkan
dipakai dengan kapasitas rendah. sehingga keseluruhannya memiliki satu
kerangka konsep yang sama mengenai
Tahap-tahap dalam Proyek Konstruksi kriteria keberhasilan proyek konstruksi
Pekerjaan proyek konstruksi dimulai yang dilaksanakan. Semua bentuk tujuan,
dengan tahap awal proyek yaitu tahap sasaran dan strategi proyek dinyatakan
perencanaan dan perancangan, kemudian secara jelas dan terperinci sehingga dapat
dilanjutkan dengan tahap konstruksi yaitu dipakai untuk mewujudkan dasar
tahap pelaksanaan pembangunan fisik, kesepakatan segenap unsur. Sistem
berikutnya adalah tahap operasional atau manajemen konstruksi hendaknya dapat
tahap penggunaan dan pemeliharaan. memberikan kesamaan bahasa sekaligus
Pihak-pihak yang terlibat dalam memadukan tertib teknis dan sosial yang
suatu proyek konstruksi dari tahap awal dapat diterapkan disetiap jenjang
proyek (tahap perencanaan dan manajemen dengan cara-cara sederhana,
perancangan) hingga masa konstruksi jelas dan sistematis. (Dipohusodo, 1996).”
(pelaksanaan pembangunan fisik) ada tiga Menurut Kep. Dirjen. Cipta Karya
pihak yaitu: Nomor. 295/KPTJ/CK/1997 tentang
a. Pemilik proyek (owner) Pedoman Teknis Bangunan Grdung
b. Pihak perencana (designer) Negara, konsultan manajemen konstruksi
c. Pihak kontraktor (aannemer), (Ervianto, bertugas sejak tahap perencanaan sampai
2005) serah terima pekerjaan konstruksi fisik dan
Pihak/badan yang disebut konsultan berfungsi melaksanakan pengendalian
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pada tahap perencanaan dan tahap
konsultan perencana dan konsultan konstruksi, baik ditingkat program
pengawas. Konsultan perencana dapat mamupun ditingkat operasional.
dipisahkan menjadi dua, yaitu konsultan Konsultan manajemen konstruksi
perencana dan konsultan pengawas melaksanakan tugas dan bertanggung
(Manajemen Konstruksi). jawab secara kontraktual kepada
pemimpin proyek. Apabila di daerah
Konsultan Manajemen Konstruksi tempat dilaksanakan proyek tidak terdapat
Menghadapi perkembangan dunia perusahaan yang memenuhi persyaratan
konstruksi yang semakin pesat maka dan bersedia melakukan tugas konsultan
pelayanan dalam bidang jasa konsultansi manajemen konstruksi maka dapat
mulai mendapat perhatian yang besar. ditunjuk perusahaan yang memenuhi
Manajemen dalam suatu proyek persyaratan dan bersedia dari daerah lain
konstruksi bukan saja hanya bertujuan atau provinsi lain yang berdekatan.
agar pelaksanaan pembangunan dapat
berjalan lancar atau sesuai dengan rencana METODE PENELITIAN
tetapi juga bertujuan untuk mendapatkan Setiap proyek tentu membutuhkan
keuntungan. sebuah perencanaan dan pengaturan
Dengan menerapkan sistem sehingga kegiatan proyek dapat berjalan
manajemen konstruksi kesenjangan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah
persepsi diantara unsur-unsur manajemen sistem manajemen yang mampu mengatur
129
Jurnal Reka Buana Volume 2 No 2, Maret 2017 - Agustus 2017