Anda di halaman 1dari 10

TOP SECRET a.k.

a THE BILIONAIRE

“Jangan patah semangat walau apapun yang terjadi. Jika kita menyerah, maka habislah
sudah” (Top Ittipat)

Tokoh utama dalam film ini adalah salah satu tokoh dalam film Thailand yang berjudul
“Suck Seed”. Adegan pertama dibuka dengan cerita seorang pemuda bernama Top Ittipat yang
datang ke sebuah bank untuk mengajukan pinjaman sebesar 10 juta bath (1 bath = Rp 370,
dikutip dari http://in.coinmill.com/IDR_THB.html#THB=1). Pegawai bank tersebut
menolaknya dengan alasan banyak dokumen yang harus ia periksa. Karena Top tak kunjung
beranjak dari tempat duduk akhirnya pegawai bank tersebut memintanya untuk mengatakan
satu kalimat yang dapat mengubah pikirannya untuk meminjamkan uang kepada Top. Top
kemudian menulis namanya dalam sebuah kertas dan meminta pegawai bank tersebut untuk
mendengarkan ceritanya.
Top menceritakan keadaannya saat duduk di bangku SMA. Saat itu dia sangat
menggandrungi game online bahkan bisa menghasilkan uang dari game tersebut dengan cara
menjual peralatan atau senjata dalam game kepada sesama pemain. Dari yang saya tonton
bisnis itu terjadi karena game online sangat digandrungi sehingga pemain lain yang tidak
memiliki senjata rela membeli senjata dalam game tersebut dengan uang asli. Dari bisnis
tersebut ia dapat membeli sebuah mobil. Ayah dan ibunya tidak percaya bahwa ia dapat
membeli mobil dari hasil bermain game. Sebenarnya Top sudah menjelaskan kepada ibunya
bagaimana ia bisa mendapatkan uang dari bermain game online tetapi ibunya tetap tidak
mengerti. Ayahnya bahkan meminta Top mengembalikan mobil tersebut.
Karena Top lebih sering menghabiskan waktunya untuk bermain game online ia jadi
tidak begitu memperhatikan pelajaran di sekolah. Pernah suatu saat kepala sekolah
memarahinya karena menyuap (memberikan uang) penjaga sekolah agar ia bisa memarkirkan
mobilnya di sekolah. Kepala sekolah mengatakan akan memanggil orang tuanya karena kasus
tersebut. Top meminta keringanan kepada kepala sekolah untuk mengurangi nilai pelajarannya
saja dibandingkan memanggil orang tuanya ke sekolah. Jawaban yang diberikan kepala sekolah
sungguh di luar dugaan saya, “Nilaimu sudah nol, apalagi yang harus dikurangi?”(haha ngakak
abis pas adegan ini).

Lama kelamaan akun game online Top diblokir karena dianggap telah melakukan
perdagangan ilegal. Karena otak Top sudah dipenuhi keinginan untuk berbisnis dia kemudian
memulai usaha untuk menjual barang elektronik dengan menggunakan sisa uang hasil
bisnisgame online. Ternyata barang yang ia beli merupakan barang bajakan. Saat meminta
ganti rugi ke pedagang yang menjual barang tersebut, Top malah mendapat pernyataan yang
menyalahkan dirinya kenapa membeli barang bajakan sehingga tidak ada garansi.
Orang tuanya terus menerus menuntutnya untuk kuliah. Top mengikuti seleksi masuk
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tapi ia tidak lulus sehingga mendaftar ke Perguruan Tinggi
Swasta (PTS). Ayahnya bersikukuh tidak akan membiayainya jika ia kuliah di PTS dengan
alasan biayanya lebih mahal dibanding PTN. Meskipun sama-sama kecewa terhadap Top, ibu
Top membujuk ayah untuk tetap membiayai kuliah anaknya meskipun di PTS dengan alasan
pendidikan merupakan hal yang penting (awalnya saya kira ibunya Top akan sama-sama tidak
peduli kepada Top ternyata film ini menggambarkan betapa pintu maaf ibu lebih terbuka
dibandingkan ayah). Akhirnya ayahnya pun luluh dan memberikan uang kepada Top untuk
membayar biaya kuliah di PTS. Top tidak menerima uang tersebut dan membayar uang kuliah
dengan menjual jimat ayahnya yang telah ia curi.
Meskipun sudah mengenyam bangku kuliah tapi ia lebih banyak menghabiskan
waktunya untuk pergi ke luar dan mencari ide bisnis. Pada suatu hari ia mengunjungi
sebuah food expo.Di sana terdapat berbagai macam alat pabrik yang dapat memproduksi
makanan dengan lebih cepat. Ia akhirnya tertarik dengan mesin untuk memasak kacang. Karena
ia tidak sanggup membelinya ia kemudian menyewa mesin tersebut. Sebelum memulai bisnis
kacang, ia mencari tahu bagaimana pedagang kacang mengolah kacang tersebut. Mulai dari
bagaimana cara membedakan kacang yang jelek dengan yang bagus, bagaimana cara
memasaknya, dan bagaimana mengolah kacang agar menghasilkan rasa yang enak. Saat ia
sudah menemukan bagaimana cara menghasilkan kacang yang enak, ia lalu membeli kacang
dan mengolahnya sendiri di rumah. Setelah itu ia meminta paman, ibu, dan ayahnya untuk
mencoba kacang buatannya. Ternyata ketiganya mengatakan bahwa kacang tersebut rasanya
enak. Bahkan tamu ayahnya mengira kacang yang dihidangkan padanya merupakan kacang
dari pasar. Ayahnya Top kemudian memberi tahu tamu tersebut bahwa kacang itu merupakan
buatan anaknya karena anaknya sangat berambisi untuk menjadi pengusaha muda.
Top dan pamannya mulai memasarkan kacang hasil olahannya di sebuah mall. Pada
awal pembukaan tokonya, Top hanya mempunyai sedikit pembeli.
Saat itu ia mencari sendiri apa yang menyebabkan tokonya sepi pelanggan dan akhirnya
ia menyadari bahwa lokasi tokonya itu kurang strategis. Ia pun meminta perpindahan lokasi.
Setelah lokasi bisnisnya pindah, omsetnya naik dan sampai membuka cabang baru
di malltersebut.
Saat omset bisnis kacang sedang naik timbul masalah. Pihak pengelola mall ingin
membatalkan kontrak karena kacang yang dibuatnya menghasilkan asap yang mengotori
atap mall. Top meminta pengelola mall untuk memberinya waktu untuk membersihkan atap
tersebut. Pengelola mall pun memberinya waktu 1 hari untuk membersihkan atap tersebut. Top
baru bisa membersihkan atap tersebut malam hari, saat semua pemilik toko pulang karena saat
pagi dan siang cat yang dia gunakan untuk membersihkan atap mengotori pedagang yang lain.
Saat dia sedang membersihkan atap datanglah satpam yang mengatakan padanya bahwa
waktu yang diberikan padanya sudah habis. Top memberikan uang sogokan kepada satpam
tersebut. Di luar dugaan ternyata satpam tersebut malah meminta ibu Top (saat itu ibunya
menemaninya) untuk mengajarkan anaknya tentang arti jujur dan tanggung jawab. Akhirnya
Top meninggalkan mall tersebut dengan hati yang kecewa karena tidak bisa menyelesaikan
target pekerjaannya.

Saat bisnis kacangnya sedang naik Top pernah meninggalkan kelas ketika ujian
berlangsung. Teman Top sudah menyarankan padanya untuk datang ke kampus dan
memberikan penjelasan atas perilakunya tapi Top tetap fokus pada bisnis kacangnya dan tidak
mempedulikan ucapan temannya. Karena itulah Top dikeluarkan dari kampus.
Top sempat kehilangan arah saat bisnis kacangnya jatuh. Ibu dan ayahnya mengajak
Top untuk pindah ke Cina karena di Thailand mereka sudah tidak memiliki apa-apa lagi (saat
itu ayah Top terlilit hutang). Top sempat berpikir untuk ikut ke Cina tapi kemudian ia berubah
pikiran dan mengatakan pada orang tuanya bahwa ia akan bekerja keras dan akan membuat
orang tuanya kembali ke Thailand.
Di tengah kebimbangan karena bisnis kacangnya jatuh, Top harus menerima kenyataan
bahwa rumah yang ia tinggali dalam proses penyitaan bank. Saat keluar rumah Top bertemu
dengan pacarnya yang tiba-tiba menamparnya karena merasa Top menghilang tanpa kabar.
Untuk menghibur Top, pacarnya mengajak Top membeli mie kepiting. Saat dalam perjalanan
pacarnya memberikan cemilan rumput laut yang dibelinya di tempat yang jauh. Top kemudian
bertanya “Kenapa harus membeli sejauh itu? Apakah di sini tidak ada yang menjualnya?”.
Pacarnya mengatakan kalau makanan tersebut tidak dijual di sini. Saat mencoba cemilan
rumput laut itu ia menemukan ide untuk berbisnis cemilan rumput laut.
Awalnya ia membeli rumput laut mentah kemudian menggorengnya tapi ia memiliki
kesulitan untuk mengawetkannya karena makanan tersebut hanya bertahan 3 hari. Kesulitan
yang dihadapinya kali ini lebih banyak dibandingkan saat memulai bisnis kacang karena tidak
ada orang yang bisa ia tanya bagaimana cara mengolah rumput laut menjadi cemilan yang enak
dan awet.
Masalah cara mengawetkan rumput laut berhasil ia pecahkan dengan bertanya kepada
dekan fakultas ilmu dan teknologi pangan. Awalnya dosen tersebut tidak responsif terhadap
Top tapi karena Top menceritakan keadaannya kepada dosen tersebut maka dosen tersebut
merasa iba sampai-sampai mengeluarkan air mata. Dosen tersebut memberi tahu Top
bagaimana cara agar rumput lautnya bisa tahan lama.
Masalah lain yang belum terpecahkan adalah bagaimana menghasilkan cemilan rumput
laut yang enak. Top kemudian membeli banyak rumput laut dan mencoba memasak rumput
laut itu dengan pamannya. Sampai pada kardus terakhir paman Top belum menghasilkan
cemilan rumput laut yang enak. “Apalagi yang akan kita lakukan Top, rumput lautnya sudah
hampir habis?”. “Aku akan membelinya lagi”. Top kemudian membeli lagi rumput laut dengan
menggunakan uang hasil penjualan komputer yang ada di rumahnya (di rumah Top terdapat
banyak komputer karena dulu ia sangat menggandrungi game online).
Pada malam hari Top baru sampai di rumah. Saat masuk ke rumah, keadaan rumah
gelap karena lampu belum dinyalakan. Top memanggil pamannya tapi tak kunjung ada
jawaban. Saat melihat ke dapur ternyata pamannya jatuh dan terdapat darah di sekitar
kepalanya. Top kemudian membawa pamannya ke rumah sakit.

Pagi harinya Top mencoba memasak rumput laut yang telah dibelinya. Top tak kunjung
berhasil menghasilkan cemilan rumput laut yang enak sampai persediaannya habis. Ketika
melihat ke lantai dapur ada satu bungkus rumput laut yang sudah lembab karena terkena air
hujan. Ia kemudian mencoba memasak rumput laut tersebut dan ternyata rumput laut tersebut
lebih gurih dibandingkan rumput laut yang dimasak sebelumnya.
Setelah itu Top kembali menyewa tempat di mall untuk berjualan cemilan rumput laut.
Respon yang diberikan pengunjung mall sangat baik. Top yakin bahwa dirinya bisa
menghasilkan uang 1 juta bath/tahun (sekitar 370 juta).
Top mendapat telpon dari ibunya yang mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya
dan memintanya untuk menjaga kesehatan. Ibu kemudian meminta Top untuk berbicara dengan
ayahnya. “Top semester ini kamu harus belajar dengan keras, semester depan kamu bisa pindah
ke sini (Cina) dan ayah sudah membelikan tiketnya”. Top kemudian bertanya kepada ayahnya
berapa jumlah hutang ayahnya. Ayahnya menjawab 40 juta bath (sekitar 14,8 milyar). Seketika
itu Top merasa keberhasilan yang ia capai saat ini hanya seperti debu yang tidak ada artinya.
Top mendengarkan beberapa kaset hasil rekaman temannya saat ia tidak masuk kuliah
(ketika tidak masuk kuliah Top meminta temannya untuk merekam apa yang disampaikan
dosen). Dalam kaset tersebut dijelaskan bahwa kebanyakan perusahaan sukses karena mereka
berpikir positif dan tidak mudah menyerah. Dalam kaset tersebut pun dijelaskan strategi hutan
rimba. Strategi hutan rimba adalah bagaimana kita menjalin hubungan dengan partner bisnis
di setiap daerah, kita menggerakan partner di setiap wilayah, dengan demikian konsumen kita
akan terbentuk dimana-mana, kita tidak perlu melakukan promosi tetapi konsumen sendiri
yang akan mendatangi kita. Dari kata-kata itulah akhirnya Top mendapatkan ide untuk bekerja
sama dengan 7-Eleven (semacam supermarket) sebab 7-Eleven sudah mempunyai cabang di
banyak wilayah.
Top kemudian menghubungi 7-Eleven dan menanyakan bagaimana prosedur untuk
memasarkan barang di 7-Eleven. Top kemudian mendatangi kantor 7-Eleven untuk bertemu
dengan CEO perusahaan tersebut yang bernama Nn. Pu. Setelah menunggu sangat lama
akhirnya Nn. Pu keluar dan meminta Top untuk meninggalkan produknya karena ia akan rapat.
Top kemudian meminta waktu 10 menit untuk menjelaskan produknya. Sebelum Top selesai
menjelaskan produknya Nn. Pu sudah memotong ucapan Top dan meminta Top untuk
menunjukan produknya. Saat melihat produk Top, Nn. Pu berkomentar bahwa desain
produknya tidak layak jual dan harga yang ia tawarkan terlalu mahal.

Setelah itu Top mendatangi ahli desain untuk membuatkan desain bagi produknya. Top
sempat berpikir untuk mengganti nama produknya dengan nama artis terkenal tapi karena
menurut ahli desain nama Tao Kae Noi (pengusaha muda) sudah bagus jadi Top tidak
mengganti nama produknya. Setelah desain produknya selesai Top kembali mendatangi kantor
7-Eleven. Top sudah menunggu Nn. Pu dengan waktu yang lebih lama dibandingkan
kedatangannya yang pertama. Ia bahkan sempat tertidur di ruang tunggu. Karena merasa
dibaikan oleh Nn. Pu ia kemudian keluar dari kantor 7-Eleven dan memberikan produknya
kepada penjaga lift.
Top sempat putus asa karena 7-Eleven tidak merespon dengan baik kedatangannya. Ia
kemudian mengambil keputusan untuk menemui orang tuanya di Cina.
Saat Nn. Pu menggunakan lift ia melihat makanan yang ada dalam lift tersebut.
Nn. Pu kemudian memanggil Top ke kantor dan bersedia melakukan kerja sama
dengannnya. Nn. Pu kemudian memberi tahu Top bahwa sebulan lagi ia dan GMP (Good
Manufacturing Practice) akan mengunjungi pabriknya untuk melakukan inspeksi.

Melihat dapur tempat ia memasak jauh dari kesan layak, ditambah orang yang
membantunya adalah paman yang sudah berumur ia kemudian mendatangi bank untuk
meminta pinjaman. Sayang sekali karena usia Top baru 19 tahun pegawai bank tersebut tidak
bisa memberikan pinjaman karena ia belum memenuhi syarat untuk mengajukan pinjaman
ditambah keluarganya terlilit utang padahal pegawai bank sebenarnya terkesan dengan kerja
keras Top. Ia kemudian menjual mobil miliknya dan menjadikan uang hasil penjualan mobil
tersebut sebagai modal untuk membuat pabrik.
Nn. Pu mengunjungi pabriknya dan menyatakan bahwa pabriknya masih belum
memenuhi standar. Seperti lampu yang tidak menggunakan tutup, saluran air yang salah, dan
wastafel yang seharusnya digunakan adalah wastafel yang dibuka dengan injakan kaki. Paman
terus mendesak Top untuk memberikan amplop kepada petugas inspeksi karena takut 7-Eleven
tidak jadi melakukan kontrak dengan Top. Tapi Top takut kejadian dulu terulang kembali
sehingga ia ingin semua yang ia lakukan saat ini ada dalam jalan yang benar.
Tidak lama setelah itu ia mendapat fax dari 7-Eleven yang berisi persetujuan kerja sama
dengannya. Pagi harinya Top pergi ke tempat pemasaran barang dengan menggunakan truk
yang berisi Tao Kae Noi. Ia sebenarnya terlambat datang ke tempat tersebut dan petugas tidak
mengizinkannya untuk menurunkan produknya. Tapi karena Top memohon akhirnya petugas
mengizinkan produknya untuk diturunkan. Saat Top hendak berlari petugas memanggilnya dan
memberi tahu kalau hidungnya mengeluarkan darah (mimisan).
Top kemudian menelpon ayahnya dan mengatakan padanya bahwa sekarang ayah dan ibu bisa
kembali ke Thailand.

2 tahun setelah menjalin kerja sama dengan 7-Eleven Top bisa melunasi hutang
ayahnya dan kembali menempati rumah dengan orang tuanya. Saat ini Top memiliki 2500
karyawan dan mengirim produknya ke 6000 cabang 7-Eleven. Ia juga sudah mengekspor
produknya ke 27 negara di dunia. Top telah memiliki perkebunan rumput laut di Korea Selatan.
Pendapatan tahun 2010 sebesar 1.500 juta bath.
PENDAPAT (APRESIASI)
Apa yang saya dapatkan dari film ini adalah, “Dalam meraih sesuatu janganlah kamu

berputus asa, maju terus, berusahalah dan terus berusaha pahami dan pelajari apa yang dituju

tersebut, tanpa menyesampingkan Ilmu dan Pengalaman dari apa yang sudah terjadi.

Dalam Tugas Sosiolgi ini dimana saya menonton sebuah film yang berhubungan

dengan Stratifikasi sosial dan Mobilitas sosial.

Hubungan dari film TOP SECRET AKA THE BILLIONAIRE dengan Mobilitas sosial

yaitu, Film ini sama halnya dengan segala sesuatu yang didapatkan secara usaha kerja kerasnya

dalam istilahnya disebut Achieved Status, pertama seorang Anak bernama TOP yang

disingkatnya, dia gamers dan mencoba menjual senjata yang ada didalam gamenya, pada

akhirnya dia kaya mendadak atas apa yang didapatnya , perubahan sosial ini disebut Mobilitas

sosial Vertikal Climbing, dimana status sosialnya berubah dari seorang anak kecil (pelajar)

yang kaya akan uang yang didapatkannya. Tapi sisi buruknya dia sampai melupakan apa tugas

dari seorang anak kecil – remaja sesungguhnya yaitu belajar dan sekolah (Kuliah) disaat tidak

puas apa yang didapatnya dia terus berusaha mencari usaha barunya untuk meraih kesuksesan

dimasa mudanya dengan menyesampingnya kewajiban yang sesungguhnya. Sampai akhirnya

dia gagal dalam menajalani usahanya sampai turun status sosialnya (Mobilitas sosial vertikal

sinking) penyebabnya adalah dia tidak mengetahui ilmu dalam bisninya dan tidak melihat

pengalaman dari seorang ayahnya. Tapi dia tidak putus asa begitu saja, sampai dia menjadi

sukses kembali menjadi orang yang kaya (Mobilitas sosial vertikal climbing)

Awal cerita dan akhir cerita ini bisa dihubungkan dengan arti mobilitas sosial horizontal

yaitu tidak ada perubahan status sosialnya, tapi ditengah cerita inilah mobilitas sosial (status

sosial) berubah. Bahwasannya status sosial bisa didapat dari kerja keras kita yang tekun dan

tidak pantang menyerah serta tidak melupakan Ilmu yang menunjang kesuksesan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai