Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
kita nikmat,baik berupa jasmani maupun rohani. Berkat nikmat kami dapat
menyelesaikan penyusunan tugas makalah ini yang berjudul Hakikat
Pancasila.Shalawat serta salam semoga selalu kita tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW,dan kami berterima kasih kepada bapak Drs. H. M. Kifrawi,
MA selaku mata kuliah Al Hadits yang membimbing kami dalam pengerjaan
tugas makalah ini.Mungkin dalam makalah ini masih banyak sekali kesalahan-
kesalahan dalam penyusunan, dan kami minta kritik dan saran kepada pembaca
dan dosen kami agar kami bisa memparbaiki hasil dari penyusunan yang telah
kami selesaikan .

Semoga makalah ini manfaat bagi pembaca, terutama bagi para


mahasiswa/i karena dalam makalah ini di jelaskan tentang AKHLAK TERPUJI
Dengan kerendahan hati,saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna meningkatkan pembuatan makalah ini dan yang
lainnya. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan khususnya
pembaca pada umumnya.

Medan, Nopember 2018

Penyusun.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i

Daftar Isi ............................................................................................................ ii

Bab 1 Pendahuluan ........................................................................................... 1

A. Latar belakang ......................................................................................... 1


B. Tujuan ..................................................................................................... 1

Bab II Pembahasan ........................................................................................... 2

A. Orang Baik Adalah Yang Terbaik Akhlaknya ........................................


B. Yang Paling Berhak Untuk Di Hormati ..................................................

Bab III Penutup ................................................................................................. 15

A. Kesimpulan ............................................................................................. 15
B. Saran ........................................................................................................ 15

Daftar Pustaka ................................................................................................... 16


BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Manusia dalam hidup di dunia ini mempunyai dua macam akhlak/perilaku,


ada akhlakterpuji dan ada juga yang tercela. Akhlak yang terpuji akan berdampak
positif pada pelakunya begitu juga akhlak tercela yang akan membawa dampak
negatif.

Agama islam mengajarkan hal-hal yang baik dalam segala aspek kehidupan
manusia,islam adalah ajaran yang benar untuk memperbaiki manusia dalam
membentuk akhlaknyademi mencapai kehidupan yang mulia baik di dunia
maupun di akhirat.

Dengan akhlak yang terpuji manusia dapat mendapatkan derajat yang tinggi, baik
dimata Allah swt, sesama manusia dan semua makhluk Allah swt yang lain
termasuk jin danmalaikat. Selain akhlak terpuji, manusia juga bisa memiliki
perilaku tercela yang harusditinggalkan karena akan menurunkan derajatnya di
mata Allah dan makhluk-makhluk-Nyayang lain.

B. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini tiada lain adalah sebagai salah satu
pembelajaran tentang Akhlak Terpuji, sehingga dengan begitu siswa dapat lebih
memahami dan mengerti akan Akhlak terpuji dalam kehidupan ini.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Orang Baik Adalah Yang Terbaik Akhlaknya


Pengertian Akhlak

Secara bahasa kata akhlak secara bahasa verasal dari bahasa Arab “Al Khulk”
yang diartikan sebagai perangai, tabiat. Budi pekerti, dan sifat seseorang. Jadi
akhlak seseorang diartikan sebagai budi pekerti yang dimiliki oleh seseorang
terkait dengan sifat-sifat yang ada pada dirinya.

Secara istilah kata akhlak menurut istilah khususnya dalam islam diartikan
sebagai sifat atau perangai seseorang yang telah melekat dan biasanya akan
tercermin dari perilaku orang tersebut. Seseorang yang mmeiliki sifat baik
biasanya akan memiliki perangai atau akhlak yang baik juga dan sebaliknya
seseorang yang memiliki perangai yang tidak baik cenderung memiliki akhlak
yang tercela. Kata akhlak disebutkan dalam firman Allah pada ayat berikut ini

‫انا احلصنا هم بخا لصة ذكري الدار‬


Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada
mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri
akhirat.(QS Shad : 46)

Akhlak adalah perilaku lisan, perbuatan, fisik, bahkan perbuatan diam kita.
Semua tindak-tanduk kita adalah akhlak kita. Akhlak terpuji adalah akhlak yang
baik,diwujudkan dalam bentuk sikap, ucapan dan perbuatan yang baik sesuai
dengan ajaranislam. Akhlak terpuji yang ditujukan kepada Allah swt berupa
ibadah, dan kepadaRasulullah saw. Dengan mengikuti ajaran-ajarannya, serta
kepada sesama manusiadengan selalu bersikap baik pada manusia yang lain.1

1
Ahmad Adib Al Arif, Akidah Akhlak , (Semaran: C.V. Aneka Ilmu, 2009) hal.22
Menjadi manusia yang berakhlak mulia bukanlah suatu hal yang mudah.

NabiMuhammad SAW diutus oleh Allah swt kepada kita semua untuk
memperbaiki akhlakmanusia. Beliau bersabda:

Artinya : “ sesungguhnya aku di utus hanya untuk memperbaiki Akhlak” (Hadist


ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abi Hurairoh juga oleh Al- Bazaar ).

Akhlak adalah cermin hati. Artinya, ketika seseorang berakhlak baik maka
berarti iamemiliki hati yang bersih dan jernih. Sedangkan orang yang memiliki
akhlak burukmaka hidupnya akan suram, dan akan membawa kerusakan baik bagi
dirinya sendiri danlingkungan sekitarnya.Memiliki akhlak yang baik bagi setiap
manusia adalah hal yangsangat penting, Karena dimanapun kita berada, apapun
pekerjaan kita, akan di senangioleh siapa pun, hal itu berarti akhlak menentukan
baik buruknya seseorang.

Diantara buah dari akhlak yang baik di dalam hidup ini ialah : mudahnya
semua urusan bagi diri sendiri dan orang lain, tercapainya apa
yang diinginkan, disukai banyak orang, tentram jiwanya, sedikit kesulitannya,
mendapat ridha Allah swt. Adapun buahnya di akhirat ialah surga dan dekat
dengan sang pencipta.2

Hadist tentang Akhlak Riwayat Ahmad

‫ا ن من خيار كم ا خسنكم اخال قا‬


Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik akhlaknya.
(HR. Ahmad)

2
Muhammad Abdul Aziz Al-Khauli, Menuju Akhlak Rasulullah SAW, (Semarang:
PT. Pustaka Rizki Putra,2006)hlm.113
Hadits tentang orang baik adalah orang yang baik akhlaknya

Artinya Dari Nawwas Ibnu Sam’an r.a. ia berkata:


“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai kebajikan dan dosa”, maka
beliau menjawab:“ Kebajikan adalah akhlak yang baik, dan dosa adalah sesuatu yang
bergejolak didadamu, sedangkan kamu tidak suka bila ada orang lain
mengetahuinya.”(H.R.Muslim).3

Adapun Tentang Akhlak yang bagus iyu dinyatakan dalam kitab Al-adabun
Nabawi :4

‫ الصدق واالتجدة وعزة النفس والتواضح والتنبت وعلو الهمة والعفو‬: ‫ومن محا سن االحلق‬
‫والبشر والرحمة والحكمة والشجاعة والواقار والصيا نة والدمثة والدعة والصبر والورع‬
‫والحياء والسخاء والتز اهة و حفا السر والقنا عة والعفة وااليثار‬

Artinya : Dan dari akhlak – akhlak yang baik ialah : jujur, perkasa, mengalah,
melawan keinginan ( Nafsu ), merendah, tekun, tinggi cita-cita, pemaaf,
pengembira, kasih sayang, bijaksana, pemberani, penurut, terpelihara dari
maksiat, mudah, tidak open ( Membiarkan), sabar, wara’, pemalu, pemurah,
bersih dari yang keji, memelihara rahasia sederhana, mencukupkan yang ada dan
mulia.

3
Abi Khusain Muslim Bin Al-Hajaj,Shahih Muslim Juz 4,(Libanon: Darul Khutub Al
‘Alamiyah,1971),hlm. 1980

4Drs. H. M. Kifrawi, Al-Hadis, ( Diktat ) Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan keguruan


Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, hal.32
Dan sebaliknya, yaitu tentang yang buruk :

‫ السفه والرياء والغيبة واالنمية والتبذ ل والغدر والخرق والحمق والكذب والجهل والمنكر والخبث‬: ‫ومن مساويها‬
‫والطيش والحقد والحقة والحقسد والشر اسة والعجب والجين وضعف الهمة والكبر والعبو س والغضب والذ عر‬
‫والكسل والهزة والز هو والحر ص والشما تة والمجو ن وافشاء السر والفجور‬

Artinya : Dan dari yang keji, bodoh, ria, mengumpat, mengatai, boros, membelot,
menyalahi, dusta, jahil ( tidak tahu ), penipu, keji, kurang ingat, dendam dan
melepaskan diri, dengki, jahat perangai, heran terhadap diri, pengecut, lemah cita-
cita, takabbur, masam muka, marah, takut, malas, goncang, membesarkan diri,
loba, pandang ingin, bergurau, menyiarkan rahasia da kejahatan dan maksiat (
Gabul ).5

B. Yang Paling Berhak Untuk Di Hormati

Dalam sebuah Hadits

ِ‫س ْول هللا‬ ُ ‫ع ْنهُ قَا َل َجا َء َر ُج ٌل ِإلَى َر‬ َ ُ‫ي هللا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ع ْن أَ ِب ْي ُه َري َْرةَ َر‬ َ
‫اس‬ ِ َّ‫ َم ْن أَ َح ُّق الن‬،ِ‫س ْو َل هللا‬ ُ ‫يَا َر‬: ‫سلَّ َم فَقَا َل‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ
‫ قَا َل ث ُ َّم َم ْن؟‬،‫ قَا َل ث ُ َّم َم ْن؟ قَا َل أ ُ ُّم َك‬،‫ص َحابَتِي؟ قَا َل أ ُ ُّم َك‬ َ ‫بِ ُح ْس ِن‬
‫ قَا َل أَبُ ْو َك‬،‫ قَا َل ث ُ َّم َم ْن‬،‫قَا َل أ ُ ُّم َك‬
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliaa berkata, “Seseorang datang
kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya, ‘Wahai
Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi
shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut
kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam
menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa
lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali,
‘Kemudian siapa lagi,’ Nabishalallahu‘alaihi wasallam
menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’”
(HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)

5
Ibit.hal.33
Berkata Ulama : Sebab mendahulukan ibu di karenakan yang banyak lelahnya
pada mengasuh dan memelihara sejak mulai dari mengandung sampai
melahirka serta menyusukannya dan mendidiknya dana merawatnya bila sakit
dan sebagainya.6
Maksud hadist yang diatas, menjelaskan bahwa yang paling utama objek yang
menerima untuk dilakukan perbuatan baik kepadanya adalah kedua ibu bapak,

sesuai dengan ayat : Al- Isra’ 23

Artinya : Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah


selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-
baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia7.

Namun, Demikian juga Allah swt menegaskan yang diabadikan dalam Al-
Quran surat Al-Ahqaaf : 15 yang berbunyi :

‫ضعَتْهُ ُك ْرها‬َ ‫سانا َح َملَتْهُ أ ُ ُّمهُ ُك ْرها َو َو‬ َ ‫سانَ بِ َوا ِلدَ ْي ِه إِ ْح‬ ِ ْ ‫ص ْينَا‬
َ ‫اْلن‬ َّ ‫َو َو‬
َ َ‫شدَّهُ َوبَلَ َغ أ َ ْربَ ِعين‬
‫سنَة‬ ُ َ ‫ش ْهرا َحتَّى ِإذَا بَلَ َغ أ‬ َ َ‫صالُهُ ثَ َالثُون‬ َ ‫َو َح ْملُهُ َو ِف‬
َّ َ‫علَى َوا ِلد‬
‫ي‬ َ ‫ي َو‬ َّ َ‫عل‬
َ ‫ت‬ َ ‫ب أَ ْو ِز ْعنِي أ َ ْن أ َ ْش ُك َر نِ ْع َمتَ َك الَّتِي أَ ْنعَ ْم‬
ِ ‫قَا َل َر‬

6
Ibit.hal. 36
7
Depertemen Agama RI.Op.cit.hal 427
ْ َ‫ضاهُ َوأ‬
‫ص ِل ْح ِلي فِي ذُ ِريَّ ِتي ِإ ِني تُبْتُ إِلَي َْك‬ َ ‫صا ِلحا ت َ ْر‬ َ ‫َوأَ ْن أَ ْع َم َل‬
َ‫َو ِإنِي ِمنَ ْال ُم ْس ِل ِمين‬

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu
bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya
dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga
puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh
tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau
yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku
dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku
dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat
kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.8

Yang paling berhak untuk di hormati diantara ibu dan bapak adalah ibu diatas hak
bapak, berdasarkan hadits Nabi menyebutkan kata Ibu samapi tiga kali, baaru
disebutnya kemudian kata bapak. Diberikan kata ibu karena ibu telah merasakan
kesulitan-kesulitan dan banyak kepayahan ketika ia mengandung selama sembilan
bulan, sebagaimana dinyatakan dalam Surah Al- Luqman : 14

Artinya : Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku
dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.9

8
Drs. H. M. Kifrawi, MA, Al-Hadis, ( Diktat ) Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, hal.37
9
Depertemen Agama RI.
Dari ayat – ayat Al- Qur’an dan hadits-hadits nabi, maka di utamakan untuk
berbuat baik terhadap orang tua ( Ibu Bapak ) dan keluarga lainnya serta
senantiasa mendo’akan kedua ibu bapak :

‫الهم اغفر لي ولو الدي وار حمحما كما ربياني صغيرا‬

Artinya : Ya allah ampunilah aku dan ibu bapakku dan rahmatilah keduanya
sebagaimna aku mereka pelihara di masa kecilku.10

10
Ibit.hal. 37
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Akhlak merupakan tingkah laku manusia yang menjadi cerminan hati pada
dirinya.Cerminan hati pada diri seseorang bisa berupa baik atau terpuji dan juga
bisa berupa burukatau tercela. Akhlak yang baik bisa berupa kejujuran, berbuat
baik pada tetangga dan banyaklagi lainnya. Akhlak tercela bisa berupa buruk
sangka, ghibah, buhtan dan lain sebagainya.Kunci akhlak yang baik adalah dari
hati yang bersih. Dan hati yang bersih adalah hatiyang selalu mendapatkan cahaya
dan sinar dari Allah SWT. Dengan sinar itu, hati akandapat melihat dengan jelas
mana akhlak yang baik dan mana akhlak yang buruk.
Mana perbuatan terpuji dan mana perbuatan yang tercela. Maka dari itu kita harus
selalu berdoakepada Allah SWT agar hati kita selalu mendapatkan cahaya dari-
Nya.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Kami menyadari bahwa
makalah ini tidakluput dari kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu maka kami sangatmengharapkan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalahini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Daftar Pustaka

Al Arif Ahmad Adib, Akidah Akhlak , (Semaran: C.V. Aneka Ilmu, 2009)

Al-Khauli Muhammad Abdul Aziz, Menuju Akhlak Rasulullah SAW, (Semarang:


PT. Pustaka Rizki Putra,2006)

Al-Hajaj Abi Khusain Muslim Bin,Shahih Muslim Juz 4,(Libanon: Darul Khutub
Al ‘Alamiyah,1971)

Kifrawi Drs. H. M., Al-Hadis, ( Diktat ) Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan keguruan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.

Depertemen Agama RI. Al-Qur’an dan terjemahannya,penerbit Yamunu, Jakarta


1972

Anda mungkin juga menyukai