Anda di halaman 1dari 9

PEDAGOGI

LK 03
KASUS :
Di kelas V SDN XXX ada satu orang peserta didik yang mengalami gangguan penglihatan. Peserta didik yang
mengalami gangguan penglihatan menggunakan kaca mata dengan minus 0,75. Karena gangguan tersebut, dia sering
lambat menyelesaikan tugas. Juga sering bertanya tentang tulisan yang ada di papan tulis.
Penanganan kasus:
a. Saat perencanaan :
1. Memahami dan mempelajari konsep perkembangan aspek fisik dan kesehatan peserta didik .
2. Identifikasi keadaan fisik dan kesehatan peserta didik, antara lain melalui observasi, wawancara, angket, dan tes
(tulisan atau tindakan).
3. Konsultasi dengan guru bidang study dan kepala sekolah di kelas tersebut.
4. Mengumpulkan informasi / data kondisi fisik dan kesehatan setiap peserta didik.
5. Menganalisis hasil belajar siswa yang bersangkutan. Misalnya hasil belajar pada tingkat kelas sebelumnya.

b. Saat pembelajaran peserta didik yang berperilaku agresif:


1. Awal pembelajaran, perhatikan dan tanyakan kesehatan peserta didik
2. Tempatkan peserta didik saat belajar di kursi paling depan.
3. Berikan perhatian lebih, pendampingan saat belajar.
4. Meminta teman-temannya yang di sekitar tempat duduk untuk membantunya.
5. Gunakan tulisan yang lebih besar di papan tulis.
6. Manfaatkan media pembelajaran , seperti gambar/ poster atau infokus.

c. Saat di luar pembelajaran :


1. Memberikan pembelajaran tambahan bagi peserta didik yang memiliki kendala untuk mencapai target kurikulum.
2. Memberikan tugas di rumah untuk meningkatkan motorik halus, seperti menulis.
d. Bekerjasama dengan orang tua.
1. Mewawancarai ortu siswa tentang kegiatan atau kebiasaan anak di rumah yang terkait dengan kendala
penglihatan yang dialaminya. Misalnya kebiasaannya saat nonton tv.

LK 03

LK 03 ( Analisis Kasus Perkembangan Fisik dan Kesehatan )


Petunjuk Kegiatan1)

Bekerjalah dalam kelompok dan lakukanlah curah pendapat mengenai kasus perkembangan fisik dan motorik
peserta didik yang terjadi di kelas peserta diklat.Pastikan kasus tersebut termasuk dalam lingkup kajian
perkembangan fisik danmotorik peserta didik.2)

Pilihlah satu kasus melalui musyawarah, identifikasi masalahnya secara cermat,diskusikan dalam kelompok secara
bersungguh-sungguh, usulkan alternatif solusitepat dan kreatif, serta presentasikan hasil kegiatan secara prcaya diri
dan kreatif.

Kasus yang diangkat :


1.

Gangguan Penglihatan2.

Kesehatan Kurang Prima

Jawaban :
1.

Anak menyadari bahwa dirinya memiliki tubuh yang tidak ideal misalnya terlalu gemuksehingga tidak mampu
mengkuti permainan yang dilakukan oleh teman-temannya, di pihak lain teman-
temannya akan menganggap anak gendut terlalu lamban, sehingga jarang
diajak bermain. Penilaian temantemannya terhadap diri anak akan mempengaruhi pembentukan konsep diri anak.2.

Melalui keterampilan motorik, anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah.Anak usia kelas awal SD,
sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris berbaris. Melalui perkembangan motorik yang
normal memungkinkan anak dapat bergaulatau bermain dengan teman sebayanya, sedangkan anak yang
tidak normal akanmenghambat anak dalam bermain atau bergaul dengan teman sebayanya, selain itu anakakan
terkucilkan .3.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan :a.

Identifikasi masalah: dari informasi di muka, anak didik :1)

Mengunakan kaca mata, dan sering mendekati papan tulis untuk membaca tulisandi papan tulis.
Masalah anak ini adalah gangguan penglihatan.
2)

Cepat lelah, saat istirahat sedikit teman yang menemani kadang hanya ditemaniteman sebangku, saat kondisi fisik
sedang turun tidak masuk sekolah.
Masalah anak ini kesehatannya kurang prima sehingga tidak bisa mengikutikegiatan baik pembelajaran maupun diluar
pembelajaran.
b. Saat pembelajaran, peserta didik yang memiliki kendala: 1) duduk di bangku deretandepan atau dekat guru
sehingga guru mudah memantau dan memberi bantuan; 2)diberi perhatian lebih, pendampingan guru lebih intensif;
3) meminta teman di sekitartempat duduk untuk membantu, mis. membacakan tulisan di papan tulis
ataumengulang apa yang disampaikan guru; 4) menggunakan tulisan yang lebih besar
di papan tulis; 5) menggunakan media, misalnya poster dan lebih banyak menggunakansimbol agar lebih
komunikatif, 6) menggunakan pembelajaran PAKEM sekaligusmemperhitungkan agar anak yang bermasalah bisa
mengikuti, paling tidak bisa berpartisipasi sesuai kondisi anak tersebut.7) membangun sikap empati; 8)menjelaskan
pada pembelajaran yang sesuai, pola hidup sehat dan cara belajar yangsehat sehingga mengurangi resiko
terganggunya penglihatan dan menjaga kesehatantermasuk anak yang cepat lelah.c. Di luar pembelajaran: 1)
memberi waktu lebih untuk menyelesaikan target kurikulumdengan memberi pembelajaran tambahan bagi anak
penderita cepat lelah karena harussering ijin saat kondisi fisik sedang turun, 2) meminta teman-temannya untuk
empatisehingga saat waktu istirahat anak penderita cepat lelah tidak pernah kekuranganteman atau jika
memungkinkan di sekitar kelas disediakan permainan yang tidakmelelahkan
d. Bekerja sama dengan orangtua, agar: 1) agar mendampingi anak penderita cepat lelahuntuk menyelesaikan
tugas sehingga tidak terlalu melelahkan; 2) berbagi informasidengan orangtua mengenai perkembangan
pencapaian peserta didik dan memintauntuk terus mendukung peserta didik agar tetap giat belajar sekalipun
dalam kecepatanyang berbeda dengan teman-temannya; 3) meminta orangtua agar menginformasikankondisi
anak penderita cepat lelah agar sekolah bisa menyesuaikan kegiatan sehingga pencapaian target
kurikulum tidak terlalu jauh tetinggal; 4) meminta orangtua pesertadidik yang berkacamata untuk menjaga pola
makan dan cara belajar yang sehat untukmenjaga kesehatan matanya

LK 04

4.

LK 04 ( Analisis Kasus Perkembangan Sosial dan Kecerdasan Emosi )


Petunjuk Kegiatan1)

Bekerjalah dalam kelompok dan lakukanlah curah pendapat mengenai kasus pengembangan kemampuan
intelektual peserta didik yang terjadi di kelas peserta diklat.Pastikanlah kasus tersebut termasuk dalam lingkup
kajian perkembangan kemampuanintelektual peserta didik.2)

Pilihlah satu kasus melalui musyawarah, identifikasi masalahnya dengan cermat,diskusikan dalam kelompok
secara bersungguh-sungguh dan usulkan alternatif langkah-langkah pemecahan masalah yang tepat dan kreatif
untuk itu, dan presentasikan hasilkegiatan secara percaya diri dan kreatif.
Kasus yang diangkat :
1)

Peserta didik yang selama ini belum terkembangkan adalah pembelajar kelompok pembelajar cepat dan kelompok
rata-rata.2)

Pada semester ini akan membuat program untuk peserta didik dalam kelompok pembelajar cepat

Jawaban :
1.

Menguasai berbagai konsep konservasi, yaitu kemampuan anak mengenali bahwa sifat benda tertentu (padat,
isi, jumlah) tidak akan berubah walaupun terdapat perubahan
rupa benda itu. Memiliki konsep klasifikasi yaitu kecakapan untuk mengelompokan suatuobjek berdasarkan ciri-
ciri yang sama. Mampu untuk berpikir logis meskipun masihterikat dengan objekobjek yang bersifat kongkrit.2.

Lingkungan keluarga yang berkualitas adalah unsur yang menentukan perkembanganintelegensi, seperti jumlah
buku, majalah, dan materi lainnya yang ada di lingkungankeluarga, jumlah penghargaan dan pengakuan yang
diterima anak atas prestasiakademiknya, harapan orangtua akan prestasi akademik, akan memberikan
pengalamanyang padat dan bervariasi pada awal pertumbuhan anak.3.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan :

Identifikasi masalah: peserta didik yang selama ini belum terkembangkan


adalah pembelajar kelompok pembelajar cepat dan kelompok rata-rata. Selama inimenjadikan mereka sebagai tutor
sebaya dianggap cukup. Pada semester ini akanmembuat program untuk peserta didik dalam kelompok pembelajar
cepat.

Saat pembelajaran: 1) melakukan pengamatan berbagai respon, proses, dan


hasil peserta didik dalam melaksanakan berbagai tugas dalam hal kemampuan intelektual;2) menganalisis data
yang diperoleh untuk mengetahui karakteristik masing-masing peserta didik; 3) membangun pemahaman peserta
didik bahwa semua orang itu pandaitapi di bidang yang berbeda, masing-masing mempunyai kelebihan dan
kelemahankarenanya punya kesempatan yang sama untuk mampu menghasilkan ataumenciptakan sesuatu 4)
mendorong siswa untuk berani mencoba dan membangun

pemahaman bahwa gagal adalah bagian dari belajar sehingga tidak ada alasan untuktakut salah; 5) menggunakan
sistem bintang untuk semua pencapaian peserta didik pada banyak kegiatan/ tugas,
untuk membangun kepercayaan diri bahwa semua orang juara/ pandai, 5) menggunakan metode pembelajaran yang
variatif dan kondusif untukmeningkatkan kemampuan intelektual, mis. pembelajaran berbasis inkuari dan
proyek;6) memberi tugas yang memacu meningkatkan kemampuan intelektual; 7) memberitugas berdasarkan tema
dengan tugas yang lebih sulit bagi pebelajar cepat; 8) saatkerja kelompok menyebar semua pebelajar cepat kepada
semua kelompok untukmenjadi tutor sebaya; 9) memberi tantangan berupa tugas tambahan bagi yang inginlebih
jauh belajar untuk mendalami agar pebelajar cepat mendapat kesempatanmendapatkan pendalaman atau
pengayaan; 10) jika memungkinkan pada akhir tahunmemberi tugas proyek dengan pilihan topik sesuai minat,
tugas bisa dilaksanakanindividu atau kelompok diserahkan kepada peserta didik, pebelajar cepat bisadiarahkan
untuk mengerjakan tugas yang lebih menantang dan dapat memfasilitasi pengembangan kemampuan
intelektualnya.

Di luar pembelajaran: 1) memberi kesempatan dan memberi bimbingan


mengikuti berbagai lomba sesuai minat dan kemampuannya; 2) jika diperlukan danmemungkinkan memberi
pendamping ahli agar lebih siap berlomba

Bekerja sama dengan orangtua: 1) memfasilitasi orangtua cara mengembangkankemampuan intelektual putera/i
nya, 2) agar memperhatikan dan
memfasilitasi perkembangan putera/i mereka; 3) bertukar informasi terkait perkembangankemampuan intelektual
peserta didik.

Bekerja sama dengan berbagai pihak: 1) menyelenggarakan berbagai lomba untukmengembangkan kemampuan
intelektual peserta didik, baik tingkat sekolah maupundi tingkat yang lebih luas

LK 05 ( Analisis Kasus Perkembangan Moral dan Kecerdasan Spiritual )


Petunjuk Kegiatan1)

Bekerjasamalah dalam kelompok dan lakukanlah curah pendapat dengan sopan danempati mengenai kasus
kecerdasan emosi dan perkembangan sosial peserta didik yangterjadi di kelas peserta diklat. Pastikan kasus
tersebut termasuk dalam lingkup kajiantopik yang dibahas.2)

Pilih satu kasus melalui musyawarah, identifikasi masalah secara cermat, diskusikandalam kelompok secara
sungguh-sungguh dan usulkan alternaif solusi tepat dan kreatifuntuk itu, dan presentasikan hasil kegiatan
secara percaya diri dan kreatif.

K asus yang diangkat :


Kecemasan Terhadap Aturan atau Disiplin yang terlalu berlebihan
Jawaban :
Beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menangani kecemasan pada anak adalah sebagai berikut:1.

Identifikasi masalah

Aturan atau disiplin yang terlalu berlebihan, sehingga menimbulkan rasa cemas padaanak jika melakukan
kesalahan karena ada hukuman dan sangsi yang ditakuti anak.2.

Mencari sumber yang membuat anak cemas3.

Memberikan rasa aman pada anak dengan menunujukkan sikap yang tenang, menerimakeadaan anak, dan tidak
menambah beban psikologis pada anak dengan mengancam,menakut-nakuti, atau memarahi anak.4.

Membantu anak mengatasi rasa cemasnya misalnya dengan menerapkan tekhnikdesentitasi sistematis, yaitu cara
bertahap membantu anak sedikit demi sedikitmengurangi kecemasannya secara bertahap.5.

Mengalihkan anak dari sumber rasa cemas dengan melatih anak untuk relaksasi ataumelakukan kegiatan-kegiatan
lain yang menarik.6.

Melakukan hal-hal yang menenangkan, seperti mendengarkan music, cerita, ataumenggambar.7.

Mengajak anak berbicara tentang sumber kecemasan yang dialami dengan kata-kata yangmenenangkan dan
membuat ia merasa nyaman.8.

Membiasakan anak terbuka dan mampu mengekspresikan perasaannya

LK 06 ( Analisis Kasus Perkembangan Sikap dan Kebiasaan Belajar )


Petunjuk Kegiatan1)

Bekerjasamalah dalam kelompok dan lakukanlah curah pendapat secara sopan dan empatimengenai kasus
perkembangan moral dan kecerdasan spiritual peserta didik yang terjadidi kelas peserta diklat. Pastikan kasus
tersebut termasuk dalam lingkup kajian yangdibahas.2)

Pilih satu kasus melalui musyawarah, identifikasi masalahnya secara cermat, diskusikandalam kelompok secara
sungguh-sungguh dan usulkan alternaif solusi kreatif dan tepatuntuk itu, dan presentasikan hasil kegiatan
secara percaya diri dan kreatif.
Kasus yang diangkat :
Penyimpangan Perilaku Anak

Jawaban :

Identifikasi
1.

Identitas Murid : Nama : Muh. Aprizal Satria Perdana NIS : 1925Tempat, Tanggal Lahir : Mataram, 23 Januari
2006Alamat : Karang Tapen Kelurahan Cilinaya Kec. Cakranegara2.

Keterangan tentang Orang Tua Murid Nama Ayah/Ibu :


Mahsun/SarinahAgama : IslamPendidikan Tertinggi : SDPekerjaan : BuruhAlamat : Karang Tapen Kelurahan Cilin
aya Kec. Cakranegara3.

Keterangan tentang Keadaan Keluarga MuridTinggal dengan : IbuAnak ke- : 1 dari 3 bersaudaraBahasa Sehari-
hari : Bahasa Sasak

Permasalahan :
Anak mempunyai tingkat emosi yang tinggi, sering mengganggu temannya, sering berkata kasar, dan tidak hormat
terhadap orang yang lebih tua. Dengan observasi,keadaan anak dapat dilihat dari berbagai aspek:a.

Aspek KognitifDilihat dari aspek kognitif, Rizal bukan termasuk anak yang mengalami
kesulitan belajar, ini ditunjukkan oleh perolehan nilai yang cukup memuaskan, dalam setiapulangan. b.

Aspek AfektifDilihat dari segi afektif, Rizal cenderung hyperaktif dan sering mengganggu teman-teman yang
lainnya, sering berkata kasar dan tidak hormat kepada guru. Sehinggamengganggu kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas.c.

Aspek PsikomotorDilihat dari aspek psikomotor, perkembangan psikomotor Rizal cenderung kepada hal-hal yang
bersifat negatif.
Dilihat dari permasalahan diatas, dapat disimpulkan bahwa Rizal mengalamimasalah pada aspek afektif sehingga ia
melakukan penyimpangan perilaku.

Faktor Penyebab
Anak dari pasangan Bapak Mahsun dan Ibu Sarinah ini melakukan
penyimpangan perilaku terlihat dari segi afektifnya. Dia cenderung hyperaktif, sering menggangguteman-
temannya, sering berkata kasar dan tidak hormat terhadap guru dan orang yanglebih tua darinya.Hal ini disebabkan
karena kurangnya perhatian orang tua, sehingga anak bergaul dengan bebas dan meniru hal-
hal yang dilakukan oleh orang dewasa di sekelilingnya. Sikaporang tua yang keras dalam mendidik, membuat
Rizal merasa tertekan sehingga menjadihyperaktif dan tempramental saat berada di luar rumah

Usaha yang dilakukan dalam mengatasi perilaku menyimpang dapat dilakukan dengan cara:
1)

Usaha di lingkungan keluarga

Menciptakan keluarga yang harmonis, terbuka dan jauh dari kekacauan. Dengan keadaankeluarga yang seperti ini,
mengakibatkan anak-anak lebih nyaman tinggal di rumah.Tindakan ini lebih mendekatkan hubungan orang tua
dengan anaknya.
Memberikan kemerdekaan kepada anak untuk mengemukakan pendapatnya dalam
batas- batas kewajaran tertentu. Dengan tindakan seperti ini, anak-anak dapat berani untukmenentukan langkahnya,
tanpa ada keraguan dan paksaan dari berbagai pihak. Sehinggamereka dapat menjadi lebih bertanggung jawab
terhadap apa yang mereka kerjakan.

Orang tua selalu berbagi (sharing) pengalaman, cerita dan informasi kepada anak-anak.Sehingga mereka dapat
memilih figure dan sikap yang cocok unutk dijadikan pegangandalam bertingkah laku.

Orang tua sebaiknya memperlihatkan sikap-sikap yang pantas dan dapat diteladani olehanak-anak mereka.
2)

Usaha di lingkungan sekolah

Menegakkan disiplin sekolah yang wajar dan dapat diterima siswa dan penhuni sekolah.Disiplin yang baik dan
wajar dapat diterapkan dengan pembentukan aturan-aturan yangsesuai dan tidak merugikan berbagai pihak.

Pelaksanaan peraturan dengan adil dan tidak pandang bulu. Tindakan dilakukan dengancara memberikan sanksi
yang sesuai terhadap semua siswa yang melanggar peraturantanpa melihat keadaan orang tua siswa tersebut.
Seperti siswa yang berasal dari kaluargaterpandang atau pejabat.

Meningkatkan kerja sama dengan masyarakat yang tinggal di lingkungan sekitar sekolah.Dengan cara ini,
masyarakat dapat melaporkan langsung penyimpangan-penyimpanganyang dilakukan siswa di luar pekarangan
sekolah. Seperti bolos, tawuran, merokok danminum-minuman keras.
3)

Usaha di lingkungan masyarakat

Menegur anak-anak yang sedang melakukan tindakan-tindakan yang telah melanggarnorma.

Menjadi teladan yang baik bagi anak-anak yang tinggal di lingkungan tempat tinggal

LK 07 ( Analisis Kasus Kemampuan Awal dan Kesulitan Belajar )


Petunjuk Kegiatana)

Bekerjasamalah dalam kelompok dan lakukanlah curah pendapat secara santun danempati mengenai kasus
kemampuan awal dan kesulitan belajar peserta didik yang terjadidi kelas peserta diklat. Pastikan dengan cermat
kasus tersebut termasuk dalam lingkupkajian yang dibahas. b)

Pilih satu kasus melalui musyawarah, identifikasi masalahnya secara cermat, diskusikandalam kelompok secara
bersungguh-sungguh dan usulkan alternaif solusi kreatif dantepat untuk itu dan presentasikan hasil kegiatan dengan
percaya diri dan kreatif, untuktugas berikut ini:

Identifikasilah data kemampuan awal peserta didik di kelas yang Anda asuh dantentukan apa yang harus dilakukan
untuk melengkapi data yang kurang lengkap, danrancang bagaimana cara menggunakan data tersebut untuk
memfasilitasi peningkatan pencapaian terbaik mereka sesuai potensinya.

Tentukanlah kasus peserta didik di kelas Anda yang mengalami kesulitan belajar,identifikasi faktor penyebab, dan
rancang apa yang sebaiknya Anda lakukan sebagaialternatif solusinya!
Kasus yang diangkat :
Lambat belajar : 1) pencapaian KKM untuk sebagian besar muatan pelajaran diperolehmelalui bantuan remedial, 2)
penyelesaian tugas-tugas hampir selalu paling akhir dandengan bantuan guru atau teman, 3)
IQ berkisar pada rentang normal bawah.

Jawaban :
Berikut adalah beberapa solusi yang dapat dilakukan :1.

Identifikasi masalah : Dari ciri-cirinya peserta didik yang saya asuh termasuk kategorilambat belajar :
1) pencapaian KKM untuk sebagian besar muatan pelajaran diperolehmelalui bantuan remedial, 2) penyelesaian
tugas-tugas hampir selalu paling akhir dandengan bantuan guru atau teman, 3) IQ berkisar pada rentang
normal bawah.2.

Saat perencanaan: secara umum lakukan seperti dijelaskan pada Bahan BacaanIdentifikasi Keragaman
Karakteristik Peserta Didik, ditambah dengan mendalami konsepdan cara membantu pembelajar lambat.3.

Saat pembelajaran: 1) melakukan pengamatan berbagai respon, proses,dan


hasil peserta didik dalam melaksanakan berbagai tugas; 2)
menganalisis data yangdiperoleh, mengelompokkan tipe materi berdasarkan kesulitan setiap peserta didikmenyeles
aikan tugas sehingga lebih mudah menentukan
bentuk dan intensitas bantuan yang diberikan, 3) memotivasi untuk untuk giat belajar, tidak mudahmenyerah dalam
belajar, berani bertanya jika ada yang tidak dipahami; 4)menggunakan sistem bintang untuk semua pencapaian pes
erta didik pada banyak kegiatan/tugas, untuk membangun kepercayaan diri bahwa jika mau belajar,dan bekerja
keras semua tugas bisa diselesaikan; 5) menggunakan metode
pembelajaranyang variatif agar kondusif dalam membantu pembelajar lambat; 6) memberi tugasdengan tema dan
memberikan tema yang sesuai dengan kecerdasan peserta didik,misalnya, pembelajar lambat mendapat tugas yang
sedikit lebih mudah sedangkan pembelajar cepat lebih sulit; 7) menempatkan tempat duduk di dekat peserta didiky
ang peduli dan dapat membantu dalam menyelesaikan tugas; 8) menggunakan
sistemtutor sebaya, setiap orang dapat menjadi tutor sebaya pada materi yang menjadikekuatannya, tutor sebaya dal
am bentuk tim agar yang berkemampuan kurang bisaterbantu oleh yang berkemampuan lebih namun tetap
mendapat
kesempatan menjaditutor untuk meningkatkan kepercayaan diri; guru memberi perhatian lebih dalam bentuk dukun
gan yang lebih intensif untuk mengerjakan tugas; 8) saat pembelajaran
berbasis proyek, kelompokkan mereka dengan peserta didik yang peduli dan dapat membantu, jika memungkinkan
arahkan isu yang diangkat pada materiyang tidak akan terlalu menyulitkan pembelajar lambat.4.

Di luar pembelajaran: 1) memberi pembelajaran tambahan untuk materi yang belumdipahami dan tidak bisa
diselesaikan saat pembelajaran di kelas; 2) jika diperlukandan memungkinkan memberi langkah

langkah kegiatan yang dapat dilakukan anakdi rumah untuk berlatih dan menguatkan pemahaman.5.

Bekerja sama dengan orangtua: 1) memfasilitasi orangtua cara mendampingi putera/inya agar lebih mudah
belajar dan tetap
giat belajar; 2) agar memperhatikan danmemfasilitasi perkembangan kemampuan intelektual putera/i
mereka; 3) bertukarinformasi terkait perkembangan kemampuan intelektual peserta didik sehingga jikaada kesulita
n bisa segera ditangani bersama; 4) menginformasikan perkembangan
kecerdasan lain (kecerdasasan majemuk) yang dimiliki pebelajarlambat agar orangtua lebih memperhatikan/mengh
argai kelebihan putera dan putrimereka daripada keterbatasannya
Kasus yang diangkat :
Lambat belajar : 1) pencapaian KKM untuk sebagian besar muatan pelajaran diperolehmelalui bantuan remedial, 2)
penyelesaian tugas-tugas hampir selalu paling akhir dandengan bantuan guru atau teman, 3)
IQ berkisar pada rentang normal bawah.

Jawaban :
Berikut adalah beberapa solusi yang dapat dilakukan :6.

Identifikasi masalah : Dari ciri-cirinya peserta didik yang saya asuh termasuk kategorilambat belajar :
1) pencapaian KKM untuk sebagian besar muatan pelajaran diperolehmelalui bantuan remedial, 2) penyelesaian
tugas-tugas hampir selalu paling akhir dandengan bantuan guru atau teman, 3) IQ berkisar pada rentang normal
bawah.7.

Saat perencanaan: secara umum lakukan seperti dijelaskan pada Bahan BacaanIdentifikasi Keragaman
Karakteristik Peserta Didik, ditambah dengan mendalami konsepdan cara membantu pembelajar lambat.8.

Saat pembelajaran: 1) melakukan pengamatan berbagai respon, proses,dan


hasil peserta didik dalam melaksanakan berbagai tugas; 2)
menganalisis data yangdiperoleh, mengelompokkan tipe materi berdasarkan kesulitan setiap peserta didikmenyeles
aikan tugas sehingga lebih mudah menentukan
bentuk dan intensitas bantuan yang diberikan, 3) memotivasi untuk untuk giat belajar, tidak mudahmenyerah dalam
belajar, berani bertanya jika ada yang tidak dipahami; 4)menggunakan sistem bintang untuk semua pencapaian pes
erta didik pada banyak kegiatan/tugas, untuk membangun kepercayaan diri bahwa jika mau belajar,dan bekerja
keras semua tugas bisa diselesaikan; 5) menggunakan metode
pembelajaranyang variatif agar kondusif dalam membantu pembelajar lambat; 6) memberi tugasdengan tema dan
memberikan tema yang sesuai dengan kecerdasan peserta didik,misalnya, pembelajar lambat mendapat tugas yang
sedikit lebih mudah sedangkan pembelajar cepat lebih sulit; 7) menempatkan tempat duduk di dekat peserta didiky
ang peduli dan dapat membantu dalam menyelesaikan tugas; 8) menggunakan
sistemtutor sebaya, setiap orang dapat menjadi tutor sebaya pada materi yang menjadikekuatannya, tutor sebaya dal
am bentuk tim agar yang berkemampuan kurang bisaterbantu oleh yang berkemampuan lebih namun tetap
mendapat
kesempatan menjaditutor untuk meningkatkan kepercayaan diri; guru memberi perhatian lebih dalam bentuk dukun
gan yang lebih intensif untuk mengerjakan tugas; 8) saat pembelajaran
berbasis proyek, kelompokkan mereka dengan peserta didik yang peduli dan dapat membantu, jika memungkinkan
arahkan isu yang diangkat pada materiyang tidak akan terlalu menyulitkan pembelajar lambat.9.

Di luar pembelajaran: 1) memberi pembelajaran tambahan untuk materi yang belumdipahami dan tidak bisa
diselesaikan saat pembelajaran di kelas; 2) jika diperlukandan memungkinkan memberi langkah

langkah kegiatan yang dapat dilakukan anakdi rumah untuk berlatih dan menguatkan pemahaman.10.

Bekerja sama dengan orangtua: 1) memfasilitasi orangtua cara mendampingi putera/inya agar lebih mudah
belajar dan tetap
giat belajar; 2) agar memperhatikan danmemfasilitasi perkembangan kemampuan intelektual putera/i
mereka; 3) bertukarinformasi terkait perkembangan kemampuan intelektual peserta didik sehingga jikaada kesulita
n bisa segera ditangani bersama; 4) menginformasikan perkembangan
kecerdasan lain (kecerdasasan majemuk) yang dimiliki pebelajarlambat agar orangtua lebih memperhatikan/mengh
argai kelebihan putera dan putrimereka daripada keterbatasannya

Kasus Kesulitan Belajar dan Cara Mengatasinya


Kesulitan belajar merupakan hal yang lumrah dialami oleh peserta didik. Seringditemukan adanya siswa
mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran di sekolah.Menghadapi hambatan dalam mencerna dan menyerap
informasi belajar yang diberikanguru.Kondisi ini akan berdampak kurang bagus terhadap kemajuan belajar anak.
Oleh sebabitu perlu diupayakan pemecahan masalahnya. Baik oleh guru di sekolah maupun orangtua di rumah. Ini
sebagai salah satu wujud kepedulian dan kerja sama dalam dunia pendidikan anak.

Gejala kesulitan belajarGejala anak yang mengalami masalah belajar dapat diketahui melalui indikasi
tertentu.Misalnya, sulit mengalami ketuntasan belajar pada materi tertentu atau semua materi padasuatu mata
pelajaran. Akibatnya siswa menunjukkan prestasi belajar kurang memuaskan

Penyebab kesulitan belajarBanyak sekali penyebab siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran
disekolah. Namun dapat dikelompokkan menjadi dua faktor penyebab, yaitu faktor internaldan eksternal.1.

Faktor internalFaktor internal adalah penyebab kesulitan belajar yang berasal dari individu siswa sendiri.Beberapa
hal yang menyebabkan kesulitan belajar antara lain: gangguan pada kesehatan,kelainan pada pendengaran dan
penglihatan, rendahnya konsentrasi belajar, dan lainsebagainya.2.

Faktor eksternalFaktor eksternal yaitu penyebab kesulitan belajar yang berasal dari luar diri siswa seperti:kondisi
belajar yang tidak kondusif, beratnya beban belajar, dan lain sebagainya.
Cara mengatasi kesulitan belajarBerdasarkan gejala yang teramati dan faktor penyebab kesulitan belajar, maka
upayadilakukan guru antara lain:a)

Tempat duduk siswaAnak yang mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan hendaknya mengambil posisi
tempat duduk bagian depan. Mereka akan dapat melihat tulisan di papan tulis lebih jelas. Begitu pula dalam
mendengar semua informasi belajar yang diucapkan oleh guru. b)

Gangguan kesehatanAnak yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya diistirahatkan di rumah dengantetap
memberinya bahan pelajaran dan dibimbing oleh orang tua dan keluarga lainnya.c)

Program remedialSiswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan internal, perlu ditolongdengan
melaksanakan program remedial. Teknik program remedial dapat dilakukandengan berbagai cara.Di antaranya
adalah mengulang kembali bahan pelajaran yang belum dikuasai,memberikan tugas-tugas tertentu kepada siswa,
dan lain sebagainya.d)

Bantuan media dan alat peragaPenggunaan alat peraga pelajaran dan media belajarkiranya cukup membantu siswa
yangmengalami kesulitan menerima materi pelajaran. Boleh jadi kesulitan belajar itu timbulkarena materi pelajaran
bersifat abstrak sehingga sulit dipahami siswa.e)

Suasana belajar menyenangkanSelain itu yang tak kalah pentingnya adalah


menciptakan suasana belajar kondusif. Suasana belajar yang nyaman dan menggembirakan akan membantu siswa
yangmengalami hambatan dalam menerima materi pelajaran

f)

Motivasi orang tua di rumahAnak yang mengalami kesulitan belajar perlu mendapat perhatian orang tua dan
anggotakeluarganya. Peran orang tua sangat penting untuk memberikan motivasi ekstrinsik danintrinsik agar anak
mampu memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Selain itu jugaorang tua perlu memperhatikan kesehatan tubuh
anak dengan memberikan makanan danminiman yang bergizi disertai dengan suplemen pembangun tubuh yang
cukup.

Anda mungkin juga menyukai