Anda di halaman 1dari 40

• Bangsa adalah suatu persatuan karakter atau perangai yang timbul karena persamaan nasib

(Otto Bauer)
• Bangsa adalah kesatuan jiwa. Jiwa yang mengandung kehendak untuk bersatu (Ernest
Renan)
• Unsur- unsur bangsa:
• Ada sekelompok manusia yang mempunyai kemauan untuk bersatu
• Berada dalam suatu wilayah tertentu
• Ada kehendak untuk membentuk/berada di bawah pemerintahan yang dibuatnya sendiri
• Secara psikologis merasa senasib, sepenanggungan, setujuan, dan secita-cita
• Ada kesamaan karakter, identitas, budaya, bahasa, dll sehingga dapat dibedakan dengan
bangsa lainnya.
• Bangsa dalam arti Sosiologis-Antropologis diikat oleh ikatan-ikatan seperti kesamaan ras,
tradisi, sejarah, adat istiadat, bahasa, agama atau kepercayaan, dan daerah (primordial)
• Bangsa dalam arti politis a/ suatu masy dlm suatu daerah yg sama dan mereka tunduk
kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam
• Negara adalah organisasi pokok dari kekuasaan politik. Negara merupakan bentuk
organisasi dari masyarakat/kelompok orang yang mempunyai kekuasaan mengatus
hubungan, menyelenggarakan ketertiban, dan menetapkan tujuan2 kehidupan bersama
• Sifat negara: memaksa, monopoli, mencakup semua (Miriam Budiarjo)
• Unsur-unsur negara terdiri dari:
• Unsur konstitutif negara: wilayah tertentu, penduduk yang menetap, kedaulatan dan
pemerintah yang berdaulat
• Unsur deklaratif: tujuan negara, UUD, pengakuan dari negara lain secara de jure ataupun
secara de facto, dan masuknya negara dalam PBB
• Perbedaan antara pengkuan de facto dan de jure
• Wakil-wakil negara yang diakui secara de facto tidak berhak atas hak kekebalan
diplomatis
• Pengakuan de facto dapat ditarik kembali
• Negara yang diakui secara de jure dapat mengajukan klaim atas barang/benda yang
berada di wilayah negara yang mengakui tersebut
• Ciri2 pokok sebuah negara Konvensi Montevideo 1933: penduduk yang permanen, wilayah
tertentu, suatu pemerintahan, kemampuan u/ berhubungan dengan negara lain
• Fungsi negara:
• Negara harus memberikan perlindungan kepada para penduduk dalam wilayah tertentu
• Negara mendukung/langsung menyediakan berbagai pelayanan kehidupan di bidang
social, ekonomi, dan kebudayaan.
• Negara menjadi wasit yang tidak memihak antara pihak2 yg bersengketa di masyarakat
dan menyediakan suatu sistem peradilan yang menjamin keadilan dlm hubungan sosial
masyarakat
• Fungsi mutlak setiap negara (Miriam Budiarjo): melaksanakan penertiban, mengusahakan
kesejahteraan rakyat dan kemakmuran rakyat, pertahanan dan menegakan keadilan
• Mengenai fungsi negara itu ada banyak teori:
• Anarkisme: untuk menjamin keamanan, ketertiban, dan mengusahakan kesejahteraan
masyarakat, manusia tidak perlu negara dan pemerintah. Semua hal itu dapat dicapai
sendiri oleh para individu dalam perhimpunan yang dibentuk secara sukarela
• Individualisme: negara mempunyai fungsi memelihara dan mempertahankan keamanan
dan ketertiban individu dan masyarakat
• Sosialisme: fungsi negara harus diperluas hingga tidak ada lagi akitivitas sosial yang tidak
diselenggarakan oleh negara. Semua aktivitas negara ditujukan untuk mencapai
pemenuhan kesejahteraan bersama
• Komunisme: Baik komunisme maupun sosialisme bertujuan memperluas fungsi negara
dalam upaya mencapai kesejahteraan masyarakat. Bedanya komunisme membenarkan
tercapainya tujuan-tujuan negera dengan jalan revolusiner, sementara sosialme masih
percaya cara-cara damai

• BENTUK NEGARA:
• Negara kesatuan: negara yang merdeka dan berdaulat dimana di seluruh wilayah negara
yang berkuasa hanyalah satu pemerintah pusat yang mengatur seluruh daerah
• Negara serikat: di dalam negara ada negara. Urusan negara dibagi dua, yaitu yang secara
terperinci (limitative) diberikan kepada pemerintah federal (delegated powers) dan
sisanya menjadi urusan negara bagian
• Negara dominion: suatu negara yang pada awalnya merupakan bekas jajahan Inggris,
setelah merdeka dan berdaulat tetap mengakui Raja/Ratu Inggris sebagai raja/ratunya
sebagai lambang persatuan mereka
• Negara protektoral: suatu negara yang berada di bawah lindungan negara lain
• Uni (union): dua negara/lebih yang masing-masing merdeka dan berdaulat akan tetapi
mempunyai satu kepala negara yang sama
• Tujuan Negara RI Pembukaan UUD 45 alinea IV:
• Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
• Memajukan kesejahteraan umum
• Mencerdaskan kehidupan bangsa
• Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian dunia,
dan keadilan sosial
• Nasionalisme: sikap mental/tingkah laku individu/masyarakat yang menunjukkan adanya
loyalitas/pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya
• Patrioisme: sikap dan semangat yang sangat cinta kepada tanah air sehingga berani
berkorban jika dperlukan oleh Negara
• Chauvinisme: menagungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain
• Sistem hukum merupakan satu kesatuan hukum yang berlaku pada suatu negara tertentu
• Ciri hukum: adanya perintah larangan, perintah dan larangan tersebut harus ditaati dan
dipatuhi
• Sumber hukum terdiri:
• Sumber hukum material (keyakinan hukum individu/pendapat umum)
• Sumber hukum formal: undang-undang, traktat, kebiasaan (hukum tdk tertulis kovensi),
doktrin, dan yurisprudensi
• Undang-undang dalam arti material a/ setiap peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah
yang dilihat dari isinya disebut undang-undang dan mengikat secara umum. Dalam arti
formal a/ setiap keputusan penguasa yang dilihat dari bentuknya dan cara terjadinya
• Hukum dasar tidak tertulis (konvensi) a/ aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara
dalam praktik penyelenggaran negara
• Yurisprudensi a/ keputusan hakim terdahulu terhadap suatu perkara yang tdk diatur oleh
UU dan dijadikan pedoman oleh hakim lainnya dlm memutuskan perkara serupa
• Traktat a/ perjanjian yang dibuat oleh 2 negara atau lebih mengenai persoalan-persoalan
tertentu yg menjadi kepentingan negara yang bersangkutan
• Doktrin merupakan pendapat para ahli hukum terkemuka yang dijadikan dasar/asas-asas
hukum dan penerapannya
• Hukum menurut sasarannya: hukum satu golongan, hukum semua golongan, hukum antar
golongan
• Hukum menurut bentuknya: hukum tertulis (UUD), hukum tidak tertulis (kebiasaan dalam
masyarakat)
• Hukum menurut isinya: hukum public yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum yang
mengatur kepentingan hukum co:KUHP, hukum privat yaitu hukum yang mengatur
hubungan hukum yang menyangkut pribadi antara satu orang dengan orang lainnya
• Hukum menurut wujudnya: hukum objektif hukum dlm negara yang berlaku umum & tidak
mengenal hubungan/golongan tertentu, hukum subjektif hukum yang timbul dari hukum
objektif yang dihubungkan dengan seseorang tertentu
• Hukum menurut waku berlakunya: ius constitutum (berlaku saat ini disebut hukum positif),
ius constituendum (berlaku masa akan datang), hukum antar waktu
• Hukum menurut ruang dan wilayah berlakunya: hukum lokal, hukum nasional, hukum
internasional
• Hukum menurut tugas dan fungsi: hukum material memuat peraturan yang mengatur
hubungan dan kepentingan yang berwujud perintah dan larangan. Hukum formal mengatur
cara mempertahankan hukum material apabila hukum material dilanggar
• Kekuasaan dan kewenangan MA diatur dalam UU No.5 Tahun 2004:
• Memeriksa dan memutuskan permohonan kasasi dan sengketa tentang kewenangan
• Mengadalili permohonan peninjauan kembali (PK) putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap
• Memberi pertimbangan dalam bidang hukum, baik diminta ataupun tidak kepada
lembaga tertinggi Negara
• Memberikan nasihat hukum kepada presiden selaku kepala negara untuk pemberian dan
penolakan agresi
• Menguji secara material hanya terhadap peraturan perundang-undangan di bawah
undang-undang
• Melaksanakan tugas dan kewenangan lain berdasarkan undang-undang
• Susunan MA terdiri pimpinan (seorang ketua dan dua wakil ketua dan beberapa orang ketua
muda), hakim anggota, panitera, dan seorang sekertaris. Pimpinan dan hakim MA adalah
hakim agung. Ketua dan wakil ketua MA dipilih dari dan oleh hakim agung dan diangkat oleh
presiden. Hakim agung diangkat oleh presiden dari calon yang diajukan DPR, yaitu calon
yang diusulkan Komisi Yudisial
• Wewenang dan kewajiban MK UU No. 24 Tahun 2003:
• Mengadili tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji
UUD, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan
oleh UUD 1945, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan pemilu
• Memberi putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh
Presiden/Wapres menurut UUD 1945
• Ketua MK dipilih oleh Hakim Konstitusi untuk masa jabatan 3 tahun. MK memiliki 9 hakim
konstitusi (3 orang diajukan MA, 3 orang diajukan DPR, dan 3 orang diajukan Presiden)
yang kemudian ditetapkan oleh presiden
• UU No. 31 Tahun 1999 disebutkan bahwa masyarakat dapt berperan serta membantu
upaya pencegahan, pengendalian dan pemberantasan tidak pidana korupsi. Peraturan
Pemerintah No. 71 Tahun 2000 tentang tata cara pelaksanaan peran serta masyarakat dan
pemberian penghargaan dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi
• KPK dibentuk berdasarkan UU No.20 Tahun 2001 memiliki tugas:
• Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi
• Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi
• Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi
• Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi
• Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara
• HAM a/ seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa. Hak itu merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia (UU No.39 tahun 1999)
• Ciri HAM: Hakiki, Universal, tidak dapat dicabut, tidak dapat dibagi
• Pengakuan HAM dicanangkan dalam Declaration Universal of Human Rights oleh PBB
tanggal 10 Desember 1948
• Magna Charta a/ piagam perjanjian antara Raja John dan Inggris dengan para bangsawan
yang isinya raja memberi jaminan beberapa hak kepada para bangsawan beserta
keturunanya
• Revolusi Amerika (1726) yaitu perang kemerdekaan rakyat Amerika Serikat melawan
penjajahan Inggris menghasilkan Declaration of Independence
• Revolusi Perancis yaitu pemberontakan rakyat Perancis kepada raja Louis yang telah
bertindak sewenang-wenang dan absolut menghasilkan Declaration des droits de I’homme
et du citoyen yang memuat hak atas kebebasan (liberty), kesamaan (egality), dan
persaudaraan (fraternite)
• African Charter on Human and Peoples Rights: semua negara Afrika secara tegas dan
berkomitmen untuk memberantas kolonialisme dari Afrika, untuk mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan kerjasama dan upaya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik bagi
masyarakat Afrika
• Declaration on the Rights to Development: manusia adalah subjek utama proses
pembangunan dan kebijakan pembangunan sehingga manusia sebagai peserta utama dan
penerima manfaat pembangunan
• Cairo Declaration on Human Right in Islam, deklarasi ini menyatakan tujuannya untuk
menjadi pedoman umum bagi negara anggota OKI di bidang HAM
• Bangkok Declaration, menyatakan pandangannya saling ketergantungan dan dapat dibagi
HAM dan menekankan perlunya universalitas, objektivitas, dan nonselektivitas HAM
• Deklarasi PBB (Deklarasi Wina) tahun 1993, mendeklarasikan hak asasi generasi ketiga yaitu
hak pembangunan. Deklarasi ini merupakan re-evaluasi tahap dua dari Deklarasi HAM
• Komnas HAM kedudukan dan fungsinya dimuat dalam UU No.39 Tahun 1999, dibentuk
berdasarkan Keppres No.50 Tahun 1993. Tujuan pembentukan Komnas HAM:
• Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM sesuai dengan Pancasila,
UUD 1945, Piagam PBB, serta Deklarasi Universal HAM
• Meningkatkan perlindungan dan penegakan HAM guna mengembangkan pribadi
manusia Indonesia seutuhnya, dan memampukannya berpartisipasi dalam berbagai
bidang kehidupan
• Komnas HAM melaksanakan 4 macam fungsi yaitu: pengkajian, penelitian, penyuluhan, dan
mediasi tentang HAM
• Mahkamah Internasional mengadili pelaku kejahatan manusia, kejahatan agresi, kejahatan
perang, kejahatan genosida
• Genosida adalah usaha sistematis untuk menghabisi suatu kaum/suku bangsa oleh suku
bangsa lain
• Kejahatan kemanusiaan adalah perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan
yang meluas/sistematik dan diketahui bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung
terhadap penduduk sipil
• Tantangan penegakan HAM di Indonesia:
• Rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat kepada aparat pemerintah dan lembaga-
lembaga penegak hukum
• Masih ada pihak-pihak yang berusaha menghidupkan kekerasan dan diskriminasi
sistematis terhadap kaum perempuan/kelompok minoritas
• Budaya kekerasan masih menjadi pilihan berbagai kelompok masyarakat dalam
menyelesaikan masalah yang ada
• Belum adanya komitmen pemerintah yang kuat terhadap upaya penegakan HAM &
kemampuan melaksanakan kebijakan HAM secara efektif
• Terjadi komersialisasi media massa yang berakibat pada minimnya keterlibatan media
massa dalam pemuatan laporan
• Masih lemahnya kekuatan masyarakat (civil society) yang mampu menekan pemerintah
secara demokratis sehingga bersikap lebih peduli dan serius
• Pembentukan pengadilan Internasional atas kasus pelanggaran HAM berat akan dibentuk
disuatu negara apabila terjadi hal-hal berikut:
• Berlangsung konflik terus-menerus
• Mengancam perdamaian internasional maupun regional
• Pemerintah negara yang bersangkutan tidak berdaya/tidak sanggup menciptakan
pengadilan yang objektif
• Mahkamah Internasional (MI) berkedudukan di Den Haag berwenang memutus perkara
hukum yang dipersengketakan antar negara dan memberi pertimbangan hukum atas
berbagai kasus yang dilimpahkan kepadanya
• Mahkamah Internasional terbentuk pada tahun 1945 bertugas mengadili para pelaku
kejahatan perang
• Mahkamah Pidana Internasional bersifat permanen guna mengadili pelaku kejahatan
kemanusiaan, kejahatan agresi, kejahatan perang, dan kejahatan genosida
• Ideologi a/ konsesus tentang nilai-nilai dasar suatu masyarakat yang bernegara. Dasar
negara a/ suatu pedoman utk mengatur kehidupan dalam penyelenggaran ketatanegaraan
suatu negara yang mencakup berbagai aspek kehidupan
• Fungsi dasar negara/ideologi:
• Dasar untuk berdirinya kedaulatan negara
• Dasar kegiatan dalam penyelenggaran negara
• Dasar dan sumber hukum nasional
• Dasar bagi hubungan antarwarga negara
• JENIS IDEOLOGI:
• Liberalisme: mengakui hak-hak individual yang dilindungi oleh campur tangan negara
serta badan-badan lain
• Sosialisme: ideologi yang mempunyai pandangan adanya persamaan serta kesamaan
dalam menjalani kehidupan
• Marxisme-Komunisme: mempunyai pandangan pada kepentingan bersama dalam
mencapai suatu tujuan, meskipun dengan menghalalkan segala jalan. Dengan demikian,
kebebasan individu menjadi tertindas. Nilai-nilai yag terkandung dalam komunisme:
a. Monoisme, prinsip yang menolak adanya golongan-golongan dalam masyarakat
b. Kekerasan, cara yang sah untuk mencapai suatu tujuan
c. Alat produksi harus ditangan negara dan hak milik perseorangan harus diakui
d. Campur tangan negara terhadap kehidupan rakyat tidak dibatasi dan negara
melarang penduduknya beragama
• Fasisme: sistem kediktaktoran yang disamakan dengan orotarian. Kekerasan serta hal-hal
mengerikan ialah bentuk-bentuk praktik dari ajaran fasisme
• Fundamentalisme: menetapkan agama sebagai ideologi
• Pancasila dipilih sebagai ideologi sekaligus dijadikan dasar negara. Ideologi ini merupakan
perwujudan dari nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia sendiri yang tertuang dalam asas
berikut:
• Asas gotong royong, bentuk kerja sama untuk kepentingan bersama & hasilnya dinikmati
bersama
• Asas kekeluargaan, mengajarkan adanya penghargaan & penghormatan terhadap hak &
kewajiban manusia sebagai anggota masyarakat
• Asas musyawarah, keputusan yang didasarkan pada kepentingan bersama/rakyat
• Asas kebersamaan hidup, mengajarkan bahwa setiap orang tidak dapat hidup sendiri
melainkan harus hidup bersama orang lain serta membutuhkan orang lain
• Asas bhineka tunggal ika, mengajarkan adanya persatuan & sikap toleransi kehidupan
antar suku bangsa, antar etnis, antar golongan, antar umat beragama
• Asas keseimbangan dan keselarasan, yaitu sebuah keseimbangan antara kehidupan
jasmani dan rohani, keseimbangan kehidupan pribadi dan masyarakat, serta
keseimbangan antara kehidupan pribadi dan alam sekitarnya.
• Pancasila mempunyai kedudukan sebagai norma objektif serta norma tertinggi juga menjadi
sumber dari segala sumber hukum (TAP MPRS No. XX/MPRS/1966)
• Pancasila juga merupakan gambaran filsafat kehidupan bangsa Indonesia yang mempunyai
arti dan makna bahwa pada setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara haruslah
didasari pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan, serta Keadilan
• Fungsi serta kedudukan Pancasila:
• Sebagai dasar negara, ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI. Negara harus
tunduk kepada Pancasila, membelanya, dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-
undangan.
Pancasila sebagai dasar negara mempunyai warna:
a. Sebagai dasar untuk menata negara yang merdeka dan bedaulat
b. Sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaran aparatur negara yang bersih dan
berwibawa, sehingga tercapai tujuan nasional; yang tercantum dalam Pembukaan
UUD’45 alinea ke 4
c. Sebagai dasar, arah dan petunjuk aktivitas perikehidupan bangsa Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari
• Kepribadian bangsa Indonesia, seluruh perilaku, sikap, dan kepribadian adalah
pelaksanaan dari nilai-nilai Pancasila
• Pandangan hidup, semua aktivitas kehidupan sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila
Pancasila
• Perjanjian luhur bangsa Indonesia
• Konstitusi merupakan norma hukum di bawah dasar negara yang bersumber serta
didasarkan pada sebuah dasar negara meliputi hukum dasar tertulis UUD dan hukum dasar
tidak tertulis yaitu konvensi
• Pancasila sebagai dasar negara dihubungkan dengan konstitusi UUD 1945 bisa dilihat pada
Pembukaan UUD 1945 serta Batang Tubuh UUD 1945
• Pembukaan UUD 1945 merupakan suasana batin negara yang mengandung asas kerohanian
negara, asas politik negara, asas tujuan negara serta hukum pada undang-undang
• Kedudukan Konstitusi:
• Sebagai hukum dasar, memuat aturan-aturan pokok mengenai penyelenggaran negara
yaitu badan-badan/lembaga pemerintahan yang memberikan kekuasaan serta prosedur
penggunaan kekuasaan tersebut kepada badan-badan pemerintahan
• Sebagai hukum tertinggi, mempunyai kedudukan tertinggi terhadap peraturan-peraturan
lain dalam tata hukum suatu negara
• Jenis konstitusi:
• Konstitusi tidak tertulis (konvensi), merupakan suatu aturan yang tidak tertulis yang ada
dan dipelihara dalam penyelenggaran negara
• Konstitusi tertulis (UUD), naskah yang menjelaskan kerangka serta tugas-tugas pokok
dari badan pemerintahan serta menentukan cara kerja dari badan-badan pemerintahan
tersebut
• Unsur-unsur yang termuat dalam konstitusi:
• Konstitusi sebagai perwujudan kontrak sosial, perjanjian kesepakatan warga negara
dengan pemerintah
• Konstitusi sebagai penjamin hak asasi manusia, penentu hak dan kewajiban warga negara
dan badan-badan pemerintah
• Konstitusi sebagai forma regiments, kerangka pembangunan pemerintah
• Isi sebuah konstitusi pada umumnya berisi: gagasan politik, moral, dan keagamaan serta
perjuangan bangsa, ketentuan hak-hak asasi manusia, ketentuan organisasi negara,
kententuan prosedur mengubah undang-undang dasar
• Sebelum amandemen UUD 1945 terdiri atas pembukaan, batang tubuh (16 bab, 27 pasal,
65 ayat, 4 pasal aturan peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan)
• Setelah 4 kali amandemen UUD 1945 memiliki 16 bab, 37 pasal, 194 ayat, 3 pasal aturan
peralihan, dan 2 pasal aturan tambahan
• Berdasarkan UU No. 10 tahun 2004 pasal 7, hierarki Peraturan Perundang-undangan:
• UUD 1945
• Undang-Undang/Peraturan Pemerintah pengganti UU
• Peraturan Pemerintah
• Peraturan Presiden
• Peraturan Daerah
• Alasan diadakan amandemen terhadap UUD 1945:
• UUD 1945 membentuk struktur ketatanegaraan yang bertumpu pada MPR sebagai
pemengang kekuasaan tertinggi yang melaksanakan kedaulatan rakyat
• UUD 1945 memberikan kekuasaan sangat besar pada presiden
• UUD 1945 memiliki pasal-pasal yang dapat menimbulkan multitafsir
• UUD 1945 dalam hal kesejahteraan social tidak dapat tercapai dan berakibat munculnya
monopoli, ogioli, serta monopsoni
• Makna pembukaan UUD 1945:
• Alinea pertama
a. Adanya pengakuan bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi hak kodrat dari
setiap bangsa untuk merdeka
b. Adanya suatu keinginan bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan
c. Adanya pernyataan bahwa bangsa Indonesia siap membantu bangsa-bangsa lain
untuk merdeka
d. Adanya pernyataan bahwa bangsa Indonesia tidak menyetujui adanya
penjajahan di atas dunia karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan
• Alinea kedua
a. Perjuangan bangsa Indonesia telah sampai pada saat yang tepat, yaitu kemerdekaan
b. Kemerdekaan bukan merupakan akhir perjuangan bangsa Indonesia, melainkan
jembatan untuk menuju terwujudnya cita-cita bangsa yaitu suatu keadaaan masyarakat yang
adil dan makmur
c. Bangsa Indonesia menghargai dan menghormati para pahlawan bangsa yang telah
mengantarkannya ke depan pintu gerbang kemerdekaan
• Alinea ketiga
a. Adanya pengakuan religius yaitu bahwa kemerdekaan yang diperoleh
merupakan berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa
b. Adanya pernyataan proklamasi kemerdekaan Indonesia
c. Kemerdekaan bangsa Indonesia dimotivasi oleh keinginan yang luhur untuk
menjadi suatu bangsa yang bebas dari penjajahan
• Alinea keempat
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan dan
perdamaian abadi
e. Dasar negara, yaitu Pancasila
• Pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945
• Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dengan berdasar atas persatuan demi mewujudkan keadilan
• Negara hendak mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Dalam pokok
pikiran kedua ini negara hendak mewujudkan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil, dan makmur
• Negara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan kerakyatan dan permusyawaratan
perwakilan, system negara yang terbentuk harus berdasar kerakyatan dan
permusyawaratan perwakilan
• Negara berdasarkan Ketuhanan YME menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab,
UUD harus mengandung isi yang mewajibkan budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan
memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur
• Pembukaan UUD 1945 berisi tentang hukum dasar bernegara dan cita-cita melahirkan
hukum negara yang dilandasi tujuan negara, baik hukum yang tertulis maupun yang tidak
tertulis
• Kedudukan Pembukaan UUD 1945:
• Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara yang menentukan adanya UUD 1945
serta Pancasila sebagai dasar dari Pembukaan UUD 1945
• Pembukaan UUD 1945 sebagai tertib hukum tertinggi
• Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan kuat dan tetap
• Konstitusi yang berlaku di Indonesia:
• UUD 1945 (pada tahun 1945-1949)
• UUD RIS (pada tahun 1949-1950)
• UUD 1950 (pada tahun 1950-1959)
• Kembali UUD 1945 (pada tahun 1959-sekarang) ditandai dengan keluarnya Dekrit
Presiden 5 Juli 1959
• Warga negara adalah orang yang memiliki kedudukan resmi sebagai anggota penuh suatu
negara. Mereka memberikan kesetiannya kepada negara, menerima perlindungan darinya,
serta menikmati hak untuk ikut serta dalam proses politik
• Asas kewarganegaraan:
• Asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran
a. Asas Ius Soli: menetapkan seseorang memiliki kewarganegaraan menurut
tempat/daerah orang tersebut dilahirkan
b. Asas Ius Sanguinis: menetapkan seseorang memiliki kewarganegaraan menurut
kewarganegaraan orang tuanya
• Asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan:
a. Asas persamaan hukum: memiliki pengertian bahwa suami istri merupakan
keluarga yang memiliki ikatan kesatuan yang tidak boleh terpecah
b. Asas persamaan derajat: suatu perkawinan tidak menyebabkan salah satu pihak
tunduk secara hukum terhadap yang lain
• Status kewarganegaraan: bipatride (kewarganegaraan ganda), apatride (tidak memiliki
kewarganegaraan)
• Stelsel Pasif: seseorang yang secara otomatis menjadi warga negara tanpa harus melakukan
tindakan hukum tertentu
• Stelsel Aktif: untuk memiliki status kewarganegaraan seseorang perlu melakukan tindakan
hukum tertentu secara aktif
• Hak repudiasi: hak untuk menolak kewarganegaraan yang ditawarkan oleh negara lain. Hak
repudiasi berlaku dalam stelsel aktif, diberlakukan bagi penduduk Indonesia keturunan
Timur Asing: Cina, Korea, Arab, dan Jepang
• Hak opsi: hak untuk memilih suatu kewarganegaraan dan berpindah kewarganegaraan
tertentu. Hak opsi berlaku dalam stelsel aktif, diberlakukan bagi penduduk Indonesia
keturunan Eropa
• Orang asing adalah orang-orang yang untuk sementara/tetap bertempat tinggal di negara
tertentu dengan izin pemerintah setempat
• Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI bahwa orang-orang
bangsa Indonesia asli adalah orang Indonesia yang menjadi WNI sejak kelahirannya dan
tidak pernah menerima kewarganegaraan lain atas kehendak sendiri
• Cara memperoleh kewarganegaraan RI diatur dalam UU No.62 Tahun 1958 yaitu melalui
kelahiran (di dalam wilayah/keturunan), melalui pengangkatan, melalui permohonan,
melalui pewarganegaraan (naturalisasi), akibat dari perkawinan, karena turut ayah ibunya,
karena pernyataan
• Suprastruktur politik merupakan lembaga politik yang dibuat negara untuk melakukan tugas
(kekuasaan) negara. Suprastruktur politik yang menganut ajaran trias politika dibagi
menjadi:
• Kekuasaan eksekutif: kekuasaan untuk melakukan peraturan perundang-undangan
• Kekuasaan yudikatif: kekuasaan untuk mempertahankan peraturan perundang-
undangan
• Kekuasaan legislatif: kekuasaan untuk menyusun dan membentuk peraturan perundang-
undangan
• Suprastruktur politik adalah struktur politik negara yang meliputi lembaga-lembaga negara,
yaitu MPR, DPR, Presiden, DPD, BPK, MA, MK dan KY. Infrastruktur politik adalah struktur
politik masyarakat yang meliputi komponen2 yakni partai politik, ormas, LSM, kelompok
kepentingan, kelompok penekan, media massa, dan tokoh politik
• Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang diorganisasikan berdasarkan prinsip-prinsip
kedaulatan rakyat, persamaan politik, konsultasi kepada rakyat, serta pemerintah mayoritas
• Demokrasi tahun 1945-1959 adalah demokrasi liberal/demokrasi parlementer. Sistem
pemerintahan parlemen dan 3 kali pergantian konstitusi yaitu UUD 1945, Konstitusi RIS, dan
UUDS 1950
• Pada tahun 1959-1965 menggunakan demokrasi terpimpin, yaitu demokrasi yang timbul
karena adanya aksi penolakan ataupun koreksi terhadap demokrasi parlementer.
• Orde Baru (1965-1988) dikembangkan demokrasi Pancasila. Indonesia sebagai negara
birokratik, di dalam negara terdapat sekelompok elit politik yang menguasai sepenuhnya
pengambilan keputusan politik negara, sedangkan rakyat hanya dilibatkan dalam proses
implementasi kebijaksanaan
• Tujuan bangsa Eropa melakukan penjelajahan bukan hanya mencari keuntungan melalui
perdagangan rempah-rempah tetapi ada tujuan yang lebih luas yakni:
• Gold: memburu kekayaan dan keuntungan dengan mencari bahan-bahan yang berharga
saat itu
• Glory: memburu kejayaan, superioritas, dan kekuasaan
• Gospel: menyebarkan agama
• Portugis mendarat di Maluku (1511) dipimpin Alfonso de Albuquerque, Belanda mendarat
di Banten (1596) dipimpin Cornelis de Houtman
• VOC dibentuk pada tanggal 20 Maret 1602, gubernur VOC pertama Pieter Both. Tujuan
dibentuknya VOC adalah:
• Menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesame kelompok/kongsi pedagang
Belanda yang telah ada
• Memperkuat kedudukan belanda dalam menghadapi persaingan dengan para pedangan
negara lain
• VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 akibat:
• Banyaknya korupsi yang dilakukan para pegawai VOC
• Pembayaran keuntungan bagi pemegang saham memberatkan
• Saingan dagang
• Perubahan politik di negeri Belanda
• Pengeluaran biaya perang
• Pengeluaran biaya gaji
• Daendels memerintah tahun 1808-1811 dengan tugas utama mempertahankan Jawa agar
tidak dikuasai Inggris
• Pada tanggal 26 Agustus 1811 Batavia jatuh ke tangan Inggris di bawah pimpinan Raffles.
Penyerahan Jenssen secara resmi ke pihak Inggris ini ditandai dengan adanya Kapitulasi
Tuntang tanggal 18 September 1811
• Kovensi London tahun 1814 berisi bahwa Inggris harus mengembalikan tanah jajahan di
Hindia kepada Belanda
• Pada tahun 1629 Sultan Iskandar Muda melancarkan serangannya ke Malaka, tetapi Aceh
tidak berhasil mengusir Portugis begitu pun Portugis tidak dapat menguasai Aceh. VOC
berhasil mengusir Portugis pada tahun 1641
• Persaingan antara Portugis dan Spanyol dilaksanakan perjanjian damai, yakni Perjanjian
Saragosa pada tahun 1534. Dengan adanya perjanjian ini kedudukan Portugis di Maluku
semakin kuat
• Sultan Khareun menyerukan agar seluruh rakyat Irian sampai Jawa untuk angkat senjata
melawan Portugis, Portugis menawarkan perundingan tetapi lewat tipu daya perundingan
tsb Sultan Khaerun ditangkap dan dibunuh. Sultan Baabullah (putra dari Sultan Khaerun)
bersama rakyat Maluku termasuk Ternate dan Tidore melancarkan serangan besar-besaran
kepada Portugis sampai akhirnya Portugis dapat diusir tahun 1575
• Alasan Sultan Agung (Raja Mataram) merencanakan serangan ke Batavia: tindakan
monopoli yang dilakukan VOC, VOC sering menghalang-halangi kapal dagang Mataram yang
akan berdagang ke Malaka, VOC menolak untuk mengakui kedaulatan Mataram,
keberadaan VOC di Batavia telah memberikan ancaman serius bagi pulau Jawa
• Pada tanggal 22 Agustus 1628, pasukan Mataram di bawah pimpinan Tumenggung
Bahureksa menyerang Batavia tetapi kekuatan VOC lebih unggul sehingga pasukan
Mataram dapat dipukul mundur. Tahun 1629 pasukan Mataram diberangkatkan menuju
Batavia dipimpin Tumenggung Singaranu, Kiai Dipati Juminah, dan Dipati Purbaya, tetapi
informasi penyerangan tersebut telah diketahui VOC. Akhirnya pasukan Mataram kalah
akibat persenjataan VOC yang lebih lengkap
• Sultan Ageng Tirtayasa berusaha memulihkan posisi Banten dengan mengundang para
pedangang Eropa lain serta negara-negara Asia. VOC menghancurkan kerajaan Banten
dengan politik adu domba antara Sultan Haji dengan Sultan Ageng Tirtayasa dan Pengeran
Arya Purbaya. Pada tahun 1681 Sultan Haji dengan bantuan VOC berhasil merebut
Kesultanan Banten
• Pada tanggal 7 Juli 1667 meletuslah perang Goa, tentara VOC dipimpin Cornelis Janzsoon
Spelman beserta pasukan Aru Palaka. VOC berhasil mendesak pasukan Hasanuddin,
kemudian Hasanuddin dipaksa untuk menandatangani Perjanjian Bongaya pada tanggal 18
November 1667 yang berisi:
• Goa harus mengakui hak monopoli VOC
• Semua orang Barat, kecuali Belanda harus meninggalkan wilayah Goa
• Goa harus membayar biaya perang
• Perlawanan dilancarkan oleh Raja Siak Abdul Jalil Rahmat Syah (1723-1744) Riau memimpin
rakyatnya untuk melawan VOC, berhasil merebut Johor kemudian ia membuat benteng
pertahanan di Pulau Bintan
• Perlawanan Mangkubumi berakhir setelah tercapai Perjanjian Giyanti pada tanggal 13
Februari 1755 yang berisi bahwa Mataram dibagi 2. Wilayah barat (daerah Yogyakarta)
diberikan pada Pangeran Mangkubumi sebagai sultan dengan sebutan Sri Sultan
Hamengkubuwana I, sedangkan bagian timur (Surakarta) tetap diperintah oleh Pakubuwana
III
• Perlawanan Maluku dipimpin oleh Thomas Mattulesy (Pattimura), gerakan perlawanan
dimulai dengan kapal-kapal Belanda di pelabuhan kemudian menuju benteng Duurstede.
Selain Pattimura tampil tokoh-tokoh Christina Martha Tiahahu, Thomal Pattiwail, dan Lucas
Latumahina. Residen dapat dibunuh dan Benteng Duurstede dapat dikuasai oleh para
pejuang. Upaya perundingan mulai ditawarkan, tetapi tidak ada kesepakatan. Akhirnya
Belanda mengerahkan semu kekuatannya termasuk bantuan dari Batavia untuk merebut
kembali Benteng Duurstede, Benteng Duurstede dapat dikuasai kembali oleh Belanda. Pada
tanggal 16 Desember 1817 Pattimura dihukum gantung sedangkan Christina Martha
Tiahahu yang berusaha melanjutkan perang geriliya akhirnya tertangkap dan dibuang ke
Jawa sebagai pekerja rodi tetapi meninggal di kapal pada 2 Januari 1818.
• Perang Padri terjadi di Minangkabau, Sumbar (1821-1837) yang merupakan perlawanan
kaum Padri terhadap dominasi pemerintahan Hindia Belanda, perang ini bermula adanya
pertentangan antara kaum Padri dengan kaum Adat
• Pada fase pertama (1821-1825), dimulailah gerakan kaum Padri menyerang pos-pos dan
pencegatan terhadap patroli-patroli Belanda. Bulan September 1822, kaum Padri berhasil
mengusir Belanda dari Sungai Puar, Guguk Sigandang dan Tajong Alam. Pada tahun 1823
pasukan Padri berhasil mengalahkan tentara Belanda di Kapau, kesatuan Padri yang
terkenal berada di Bonjol dipimpin oleh Peto Syarif (Tuanku Imam Bonjol). Pada tanggal
26 Januari 1824 tercapailah perundingan (perjanjian masang) antara kaum Padri &
Belanda di wilayah Alahan Panjang. Belanda memanfaatkan perundingan tsb utk
menduduki daerah-daerah lain dan menangkap Tuanku Mensiangan. Tindakan Belanda
itu menimbulkan kemarahan kaum Padri Alahan Panjang dan menyatakan pembatalan
perjanjian masang serta kembali melakukan perlawan terhadap Belanda
• Fase kedua (1825-1830), Kolonel De Stuers berusaha mengadakan kontak dengan tokoh-
tokoh kaum Padri untuk menghentikan perang dan mengadakan perjanjian damai.
Tuanku Imam Bonjol menolak, hal tersebut menyebabkan ditandatanganinya Perjanjian
Padang pada tanggal 15 November 1825 yang isinya:
a. Belanda mengakui kekuasaan pemimpin Padri di Batusangkar, Saruaso, Padang Guguk
Sigandang, Agam, Bukittinggi dan menjamin pelaksanaan sistem agama di daerahnya
b. Kedua belah pihak tidak akan saling menyerang
c. Kedua pihak akan melindungi para pedagang dan orang-orang yang sedang melakukan
perjalanan
d. Secara bertahap Belanda akan melarang praktik adu ayam
• Fase ketiga (1830-1837/1838) pada fase ini kaum Padri mulai mendapatkan simpati dari
kaum Adat. Tahun 1831 Gillavary digatikan oleh Jacob Elout, Elout segera mengerahkan
pasukannya untuk menguasai beberapa nagari, seperti Manggung, Naras, dan Batipuh.
Pada Agustus 1831 Belanda dapat menguasai benteng Marapalam, dengan jatuhnya
benteng beberapa nagari ikut menyerah. Setelah Perang Dipenegoro berakhir 1830
semua kekuatan Belanda dikonsenterasikan ke Sumbar untuk melawan kaum Padri
dengan mendatangkan pasukan dari Jawa. Belanda melakukan penyerangan terhadap
pos-pos pertahanan kaum Padri. Di samping strategi militer, setelah Van den Bosch
diterapkan strategi winning the heart kepada masyarakat. Elout digantikan oleh E.Francis
yang tidak akan mencampuri urusan pemerintahan tradisional di Minangkabau,
kemudian dikeluarkan Plakat Panjang yang isinya tidak ada peperangan lagi antara
Belanda dan kaum Padri. Tahun 1834 Belanda dapat memusatkan kekuatannya untuk
menyerang Tuanku Imam Bonjol. Imam Bonjol mau berdamai dengan syarat apabila
tercapai perdamaian Imam Bonjol meminta agar Bonjol dibebaskan dari bentuk kerja
paksa dan nagari itu tidak diduduki Belanda. Bulan Oktober 1837, Belanda secara ketat
mengepung dan menyerang benteng Bonjol dan tanggal 25 Oktober 1837 Tuanku Imam
Bonjol ditangkap
• Tanggal 20 Juli 1825 meletuslah Perang Diponegoro yang dipimpin Raden Mas Ontowiryo
(Pangeran Diponegoro)
• Berawal dari Smisseart dan Patih Danurejo memasang patok yang melewati pekarangan
milik Pangeran Diponegoro di Tegalrejo tanpa izin. Pada tanggal 20 Juli 1825 terjadi
pertempuran sengit antara Beland dan pasukan Diponegoro, Tegalreja dibumi hangus.
Pangeran Diponegoro dan pasukannya menyingkir kea rah selatan ke Bukit Selarong
• Pangeran Diponegoro menyusun startegi perang dengan membagi 16 mandala perang.
Pada tahun-tahun awal Pangeran Diponegoro mengembangkan semangat “Perang Sabil”,
perlawananya berjalan sangat efektif. Beberapa pos pertahanan Belanda dapat dikuasai.
Untuk memperkokoh kedudukan Pangeran Diponegoro para ulama dan pengikutnya
menobatkannya sebagai raja dengan gelar Sultan Abdulhamid Herucokro
• Perang yang dikobarkan oleh Pangeran Diponegoro mampu menggerakan kekuatan di
seluruh Jawa sehingga disebut Perang Jawa. Belanda berusaha menghancurkan pos-pos
pertahanan Pangeran Diponegoro. Untuk menghadapi pasukan Diponegoro bergerak dari
satu pos ke pos lain, Jenderal de Kock menerapkan strategi dengan system “Benteng
Stelsel”. Dalam tahun 1827 perlawanan Diponegoro di berbagai tempat dapat dipukul
mundur oleh Belanda.
• Perjanjian Imogiri antara Sentor Prawirodirjo dengan pihak Belanda pada tanggal 17
Oktober 1829 yang isinya:
a. Sentot Prawirodirjo diizinkan untuk tetap memeluk agama Islam
b. Pasukan Sentot Prawirodirjo tidak dibubarkan dan ia tetap sebagai
komandannya
c. Sentot Prawirodirjo dengan pasukannya diizinkan untuk tetap memakai sorban
d. Sebagai kelanjutan perjanjian itu, maka pada tanggal 24 Oktober 1829 Sentot
Prawirodirjo dengan pasukannya memasuki ibu kota Yogyakarta untuk secara resmi
menyerahkan diri
• Belanda membujuk raja-raja di Bali untuk menerima perjanjian untuk meratifikasi
penghapusan Hukum Tawan Karang tetapi sampai tahun 1844 Raja Buleleng dan
Karangasem belum melaksanakan perjanjian tersebut. Terjadilah perang antara pejuang
Buleleng dan Belanda, karena persenjataan Belanda lebih lengkap dan modern pejuang
Buleleng terpaksa mudur. Pada tanggal 6 Juli 1846 Raja Buleleng menandatangi perjanjian
yang berisi:
• Dalam waktu 3 bulan, Raja Buleleng harus menghancurkan semua benteng Buleleng yang
pernah digunakan dan tidak boleh membangun benteng baru
• Raja Buleleng harus membayar ganti rugi dan biaya perang yang telah dikeluarkan
Belanda (75000 gulden), dan raja harus menyerahkan I Gusti Ktut Jelantik kepada
pemerintah Belanda
• Belanda diizinkan menempatkan pasukannya di Bali
Raja dan para pejuang pura-pura menerima isi perjanjian tsb tetapi dibalik itu Raja dan Patih
Ktut Jelantik memperkuat pasukannya. Belanda kemudian memberi ultimatum agar raja-raja
di Buleleng, Klungklung dan Karangasem mematuhi dan melaksanakan isi perjanjian tetapi
ultimatum tsb dihiraukan. Tanggal 8 Juni Belanda menyerang benteng Jagaraga namun dapat
diatasi oleh pasukan Ktut Jelantik. Awal April 1849 Belanda mendatangkan serdadu dalam
jumlah besar, dan pada tanggal 15 April 1849 Belanda menyerang Jagaraga hingga akhirnya
tanggal 16 Jagaraga dapat dilumpuhkan oleh Belanda. Setelah terbunuhnya Raja Buleleng
dan Patih Ktut Jelantik maka jatuhlah kerajaan Buleleng ke tangan Belanda, disusul
Karangasem dan Klungkung
• Pada tahun 1817 terjadi perjanjian antara Sultan Banjar dengan Belanda yang isinya Sultan
Banjar harus menyerahkan sebagian wilayah Banjar kepada Belanda (Dayak, Sintang,
Bakumpai, Tanah Laut, Mundawai, Kotawaringin, Lawai, Jalai, Pigatan, Pasir Kutai, dan
Beran). Bahkan perjanjian 4 Mei 1826 antara Sultan Adam Alwasikh dengan Belanda
menetapkan bahwa daerah Kesultanan Banjar tinggal daerah Hulu Sungai, Martapura, dan
Banjarmasin. Kemudian, Belanda mendukung Tamjidillah sebagai Sultan Banjarmasin yang
notabenenya berperangai buruk. Pergerakan rakyat Banjar dipelopori oleh Aling dan Sultan
Kuning pada 28 April 1859, Belanda mengasingkan Tamjidillah karena sudah dianggap tidak
mampu memerintah. Belanda membujuk Pangeran Hidayatullah untuk bergabung dengan
Belanda dan akan dijadikan Sultan Banjar, tetapi Pangeran Hidayatullah memilih bersama
rakyat untuk melawan Belanda. Sementara Pangeran Antasari sudah bergerak untuk
menerbu pos-pos Belanda. Pada tanggal 18 Februari 1862 Hidayatullah berhasil ditangkap
dan diasingkan ke Cianjur
• Traktat London (17 Maret 1824) adalah hasil kesepakatan antara Inggris dan Belanda yang
isinya antara lain bahwa Belanda setelah mendapatkan kembali tanah jajahannya di
kepulauan nusantara, tidak dibenarkan menganggu kedaulatan Aceh
• Pada tanggal 1 Februari 1858, Belanda menyodorkan perjanjian dengan Sultan Siak (Traktat
Siak) yang isinya mengakui kedaulatan Hindia Belanda di Sumatra Timur, daerah-daerah
yang berada di bawah pengaruh Siak seperti: Deli, Asaha, Kampar, dan Indragiri berada di
bawah dominasi Belanda
• Traktat Sumatera 2 November 1871 antara Inggris dan Belanda isinya Inggris memberi
kebebasan kepada Belanda untuk memperluas daerah kekuasaannya di Sumatera. Hal
tersebut membuat Kesultanan Aceh berusaha mencari sekutu. Belanda mengancam dan
mengultimatum agar Kesultanan Aceh tunduk di bawah pemerintahan Belanda
• Perang Sabil merupakan perah melawan kafir Belanda, perang suci membela agama,
perang untuk mempertahankan tanah air, perang jihad untuk melawan kezaliman di
muka bumi. Dengan digelorakannya perang sabil, perlawanan Aceh makin meluas. Cik Di
Tiro mengobarkan perlawanan di Sigli dan Pidie, di bagian barat tampil Teuku Umar
beserta Cut Nyak Dien. Belanda mulai kewalahan dan mulai menerapkan strategi baru
yang dikenal dengan “konsentrasi stelsel”
• Konsentrasi stelsel juga belum efektif untuk mengehentikan perlawanan rakyat Aceh.
Teuku Umar menyerah dan kemudian dijadikan panglima tentara Belanda namun pada
29 Maret 1896 Teuku Umar dan pasukannya berbalik menyerang Belanda
• Peristiwa tersebut membuat Belanda semakin kesulitan hingga akhirnya memutuskan
untuk melaksanakan usulan Snouck Horgronye yakni:
a. Perlu memecah belah persatuan dan kekuatan masyarakat Aceh
b. Menghadapi kaum ulama yang fanatik dalam memimpin perlawanan harus
dengan kekerasan, yaitu dengan kekuatan senjata
c. Bersikap lunak terhadap kaum bangsawan dan keluarganya dan memberikan
kesempatan untuk masuk ke dalam korps pamong praja dalam pemerintahan kolonial
Belanda
• Belanda dibawah pimpinan Van Heutsz melakukan serangan terhadap pos pertahanan,
Belanda juga mengerahkan pasukan anti geriliya (pasukan yg terdiri dari orang-orang
Indonesia yang berada di bawah pimpinan opsir-opsir Belanda) sehingga Belanda berhasil
mencerai beraikan para pemimpin perlawanan
• Pasukan Teukur Umar di Aceh bagian barat telah siap melakukan penyerangan ke arah
Melauboh tetapi persiapan ini tercium oleh Belanda, sehingga Belanda segera
menyerang benteng pertahanan Teuku Umar, Teuku Umar gugur dan perlwanan
dilanjutkan oleh Cut Nyak Dien dengan mengembangkan perang geriliya. Cut Nyak Dien
ditangkap pada tahun 1906 dan dibuang ke Sumedang
• Politik Etis merupakan kebijakan bagi masyarakat Hindia Belanda untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat. 3 program politik etis adalah irigasi, edukasi, dan transmigrasi
• Budi Utomo didirikan 20 Mei 1908 di Jakarta didirikan oleh dr. Wahidin Sudirohusodo dan
diketuai oleh Sutomo
• Indische Partij didirikan tahun 1912 oleh Douwes Dekker, Suwardi Suryanigrat dan Cipto
Mangunkusumo (3 serangkai)
• Muhammadiyah didirikan Ahmad Dahlan 18 November 1912 bercirikan organisasi sosial,
pendidikan, dan keagamaan bertujuan memurnikan ajaran Islam
• NU didirikan 31 Januari 1936 oleh KH. Hasyim Ashari tujuan organisasi ini terkait dengan
masalah sosial, ekonomi, dan pendidikan
• PI (Perhimpunan Indonesia) merupakan perkumpulan para pelajar Hindia yang berada di
Belanda mengutamakan masalah-masalah politik. Dipimpin oleh Iwa Kusuma, JB. Sitanala,
Moh. Hatta, Sastromulyono, dan C. Mangunkusumo
• Taman Siswa merupakan pendobrak di bidang pendidikan dengan system pendidikan
nasional (pendidikan bercirikan kebudayaan asli Indonesia) didirikan oleh Ki Hajar
Dewantara (Surwadi Suryaningrat)
• Pada tahun 1926 diadakan Kongres Pemuda Indonesia I di Jakarta diketuai oleh Muhamad
Tabrani. Pada 28 Oktober 1928 Kongres Pemuda II dilaksanakan di gedung Indonesische
Clubgebouw diketuai oleh Soegondo Djojopuspito, wakil ketua Djoko Marsaid, sekertaris
Muh. Yamin.
• Isi sumpah pemuda:
• Kami putera puteri Indonesia mengaku bertumpah darah satu tumpah darah Indonesia
• Kami putera puteri Indonesia mengaku berbangsa satu bangsa Indonesia
• Kami putera puteri Indonesia mengaku menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
• Politik etis mulai kehilangan prinsip asosiasi-asosiasinya. Pada 1930-an pikiran-pikiran
asosiasi kembali dilahirkan kembali sperti yang disebut Gerakan Stuw yang dilakukan oleh
pegawai-pegawai kolonial yang progresif dan muda, hal itu tidak juga memperbaiki
kemerosotan rencana-rencana pemerintah kolonial, sampai akhirnya datang Jepang
• Jepang pertama kali mendarat di Tarakan pada tahun 1942. Jepang menguasai Balikpapan
(12 Januari 1942), kemudian menyerang Sumatera setelah berhasil memasuki Pontianak.
Bersamaan dengan itu Jepang melakukan serangan ke Jawa (Februari 1942)
• Untuk merebut Jawa, Jepang membentuk operasi Gurita yang dicetuskan oleh Takeo Kurita.
Gurita Barat dari Indo Cina melalui Kalimantan Utara dengan sasaran Jawa Barat sedangkan
Gurita Timur dari Filipina melalui Makassar menuju Jawa Tengah/Timur
• Operasi Gurita Barat praktis mulus dan mendarat di Indramayu sedangkan Gurita Timur
harus menghadapi Sekutu dalam pertempuran laut dekat Balikpapan (Kalimantan Timur)
dan lebih-lebih laut Jawa. Gurita Timur berhasil mengalahkan Sekutu dan mendarat di
Rembang
• Pada tanggal 8 Maret 1942 Jenderal Ter Poorten atas nama pasukan Belanda/Sekutu
menandatangani penyerahan tidak bersyarat kepada Jepang diwakili Jenderal Imamura.
Penandatanganan ini dilaksanakan di Kalijati, Subang
• Selama masa pendudukan Jepang, diterapkan konsep “Ekonomi Perang” artinya semua
kekuatan ekonomi di Indonesia digali untuk menopang kegiatan perang
• Pemerintah Jepang membatasi kegiatan pendidikan dan para pelajar harus mengikuti
kegiatan latihan jasmani dan kemiliteran. Para pelajar juga harus menyanyikan lagu
Kimigayo dan menghomati bendera Hinomaru
• Untuk menopang Perang Asia Timur Raya, Jepang mengerahkan semua tenaga kerja dari
Indonesia yang dikenal dengan romusa. Awalnya romusa ini bersifat sukarela tetapi lama-
kelamaan pengerahan tenaga sukarela ini diubah menjadi sebuah keharusan dan paksaan
• Perlawanan Aceh pada Jepang dipimpin oleh Abdul Jalil. Abdul Jalil dan para pengikutnya
ditembaki ketika sedang menjalankan ibadah solat subuh dan kemudian gugur sebagai
pahlawan bangsa. Selanjutnya, muncul perlawanan dari Abdul Haid tetapi Jepang menankap
dan menyandera keluarganya sehingga Abdul Hamid menghentikan perlawanannya
• Pada bulan Februari 1944 rakyat Singaparna melakukan perlawanan pada Jepang dipimpin
Kiai Zainal Mustafa. Karena jumlah pasukan yang lebih besar dan peralatan senjata yang
lebih lengkap tentara Jepang berhasil mengalahkan pasukan Zainal Mustafa. Kiai Zainal
Mustafa ditangkap kemudian bersma 27 orang pengikutnya diangkut ke Jakarta. Pada
tanggal 25 Oktober 1944, mereka dihukum mati
• Perlawanan rakyat Indramayu antara lain terjadi Desa Kaplongan, Distrik Karangampel pada
bulan April 1944. Kemudian pada bulan Juli muncul perlawanan rakyat di Desa Cidempet,
Kec Lohbener. Namun, rakyat tidak mampu melawan kekuatan Jepang yang didukung
dengan tentara dan peralatan lengkap
• Perlawanan di Kalimantan adalah perlawanan yang dipimpin oleh Pang Suma pemimpin
Suku Dayak dengan taktik perang geriliya
• Gerakan perlawanan yang terkenal di Papua “Gerakan Koreri” yang berpusat di Biak dengan
pemimpin bernama L.Rumkorem. Karena Jepang tidak mampu mengahadapi para pejuang
Irian, Jepang akhirnya meninggalkan Biak
• Pada tanggal 29 Februari 1945 Supriyadi (pemimpin PETA) melakukan penyerangan
terhadap Jepang. Jepang segera menghalau para anggota Peta yang melakukan perlawanan
hingga tentara Jepang menguasai keadaan seluruh kota Blitar. Pimpinan tentara Jepang
segera menyerukan kepada anggota Peta yang melakukan serangan agar segera kembali ke
induk
• Gerakan 3A dibentuk tanggal 29 Maret 1942 ketua Mr. Syamsuddin bertujuan agar Jepang
mendapatkan dukungan rakyat
• Putera dibentuk tanggal 16 April 1943 diketuai Soekarno. Tujuan Putera membangun dan
menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan oleh Belanda. Bagi Jepang,
Putera bertugas untuk memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia guna membantu
Jepang dalam perang dan memperbaiki bidang social ekonomi
• Jawa Hokokai dibentuk agar rakyat dapat memberikan darma baktinya terhadap
pemerintah demi kemenangan perang. Dalam membantu memenangkan perang Jawa
Hokokai telah berusaha antara lain dengan pengerahan tenaga dan memobilisasi potensi
sosial ekonomi
• Barisan Asia Pemuda Raya diresmikan tanggal 11 Juni 1942 dipimpin dr. Slamet Sudibyo dan
S.A. Saleh. BAPR bagian dari Gerakan 3A
• Seinendan adalah organisasi para pemuda berusia 14-22 tahun bertujuan untuk mendidik
dan melatih pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya. Bagi Jepang,
untuk mendapatkan tenaga cadangan guna memperkuat usaha mencapai kemenangan
dalam perang Asia Timur Raya
• Keibodan merupakan organisasi semimiliter yang anggotanya berusia 25-35 tahun
dimaksudkan untuk membantu tugas polisi. Untuk itu anggota Keibodan juga dilatih
kemiliteran
• Barisan Pelopor dibentuk tanggal 1 Nov 1944. Melalui organisasi ini diharapkan adanya
kesadaran rakyat untuk berkembang, sehingga siap membantu Jepang dalam
mempertahankan Indonesia. Dimpimpin oleh Ir. Soekarno yang dibantu R.P. Suroso, Otto
Iskandardinata, dan Buntaran Martoatmojo. Organisasi ini mengadakan pelatihan militer
bagi para pemuda, mereka juga dilatih bagaimana menggerakan massa, memperkuat
pertahanan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat
• Heiho adalah prajurit Indonesia yang langsung ditempatkan di dalam organisasi militer
Jepang, bertujuan untuk membantu Jepang
• PETA dibentuk untuk mempertahankan tanah air Indonesia, peta merupakan organisasi
militer
• BPUPKI dibentuk tanggal 1 Maret 1945 diketuai oleh Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat
dan R.P Suroso sebagai wakil ketua. Terdiri dari 60 anggota dari Indonesia dan 7 anggota
dari Jepang
• Jepang menyerah kepada Sekutu tanpa syarat pada tanggal 15 Agustus 1945 yang
menandai berakhirnya Perang Dunia II
• Setelah kalah, Jepang terpaksa memberi janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia
tanggal 7 September 1945
• Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan PPKI yang
tugasnya melanjutkan BPUPKI yang diketuai Soekarno dengan wakil Hatta
• Jenderal Terauci memanggil Soekarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat ke Dalat,
Saigon pada tanggal 9 Agustus 1945, dan menegaskan bahwa Jepang akan menyerahkan
kemerdekaan bangsa Indonesia. Soekarno, Moh. Hatta dan Rajiman Wedyodiningrat pulang
kembali ke Jakarta pada tanggal 14 Agustus
• Golongan Muda mendesak agar Soekarno dan Moh. Hatta segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia tetapi mereka menolak karena kedua tokoh itu berpendapat
bahawa untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia perlu dibicarakan dengan PPKI
agar tidak menyimpang dengan ketentuan. Akan tetapi, para pemuda berpendapat bahwa
proklamasi kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan oleh kekuatan bangsa sendiri, bukan
oleh PPKI karena PPKI buatan Jepang
• Pada tanggal 15 Agustus 1945 para pemuda sepakat untuk membawa Soekarno dan Moh.
Hatta ke luar kota dengan tujuan agar kedua tokoh ini jauh dari pengaruh Jepang dan
bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pelaksanaan rencana ini dipimpin
oleh Shondanco Singgih
• Dipilih daerah Rengasdengklok, karena itu daerah terpencil yaitu 15 km dari Kedunggede,
Karawang. Sehari di Rengasdeklok mereka gagal memaksa Soekarno untuk menyatakan
kemerdekaan Indonesia lepas dari campur tangan Jepang. Di Jakarta seharusnya ada
pertemuan PPKI tetapi Soekarno dan Moh. Hatta tidak ada di tempat, oleh karena itu
Ahmad Subarjo berangkat ke Rengasdeklok untuk menjemput Soekarno dan Moh. Hatta
• Ahmad Subarjo memberikan jaminan apabila besok (17 Agustus 1945) paling lambat jam
12.00 belum ada proklamasi kemerdekaan Indonesia, taruhan nyawa Ahmad Subarjo.
Dengan jaminan itu maka para pemuda mengizinkan Soekarno, Moh. Hatta, dan rombongan
kembali ke Jakarta
• Para tokoh nasionalis berkumpul di rumah Maeda untuk merumuskan teks proklamasi.
Misyoshi sebagai orang kepercayaan Nishimura bersama Sukarni, Sudiro, dan B.M Diah
menyaksikan Sukarno, Hatta, dan Ahmad Subarjo membahas perumusan naskah proklamasi
kemerdekaan Indonesia
• Sukarni mengusulkan agar teks proklamasi ditandatangani dua orang tokoh yakni Soekarno
dan Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Dengan beberapa perubahan yang idsetujui
maka konsep itu kemudian diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik
• Proklamasi kemerdekaan dilakukan di rumah Soekarno Jl. Pegangsaan Timur No.56. Acara
yang langsungkan kala itu adalah pembacaan teks proklamasi, pengibaran bendera merah
putih dan ketiga sambutan walikota Suwiryo dan dr.Muwardi dari keamanan
• KNIP yang semula sebagai pembantu Presiden dan merupakan wadah pemusatan kehendak
rakyat serta pengobar semangat perebutan kekuasaan dari Jepang, setelah dikeluarkan
maklumat Wapres No.X, KNIP berperan sebagai MPR dan DPR meskipun bersifat sementara
• Sidang BPUPKI tahap pertama berlangsung tanggal 28 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945
dilakukan di gedung Chou Sang In. Sidang BPUPKI tahap kedua berlangsung tanggal 10-11
Juni 1945, dibahas dan dirumuskan UUD
• Lima dasar Ir. Soekarno: Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme, Mufakat, Kesejahteraan
Sosial, Ketuhanan YME
• M. Yamin: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan,
Kesejahteraan Rakyat
• Piagam Jakarta disusun oleh Ir. Sukarno, Drs Muh Hatta, M. Yamin, Ahmad Subarjo, Mr AA
Maramis, Abdul Kahar Muzakkar, Wahid Hasyim, H. Agus Salim, dan Abikusno Cokrosuyoso
(panitia Sembilan)
• PPKI dibentuk tanggal 7 Agustus 1945 beranggotakan 21 orang
• Perjanjian Linggarjati dilaksanakan 11-15 November 1946. Delegasi Indonesia dipimpin
oleh Sutan Sjahrir anggotanya M.Roem, Mr. Susanto, dan A.K Gani. Pihak Belanda dipimpin
oleh Prof. Schermerhorn anggotanya Van Mook, F de Boor, dan Van Pool
• Penengah dan pemimpin sidang (Perjanjian Linggarjati) Lord Killearn, juga ada saksi-saksi
Amir Syafruddin, dr. Leimena, dr. Sudarsono, dan Ali Budiarjo
• Isi pokok Perundingan Linggarjati:
• Pemerintah Belanda mengakui kekuasaan secara de facto pemerintahan RI atas wilayah
Jawa, Madura, dan Sumatera. Daerah-daerah yang diduduki Sekutu atau Belanda secara
berangsur-angsur akan dikembalikan ke RI
• Akan dibentuk Negara Indonesia Serikat (NIS) yang meliputi seluruh wilayah Hindia
Belanda (Indonesia) sebagai negara yang berdaulat
• Pemerintahan Belanda dan RI akan membentuk Uni Indonesia-Belanda yang dipimpin
oleh raja Belanda
• Pembentukan NIS dan Uni Indonesia-Belanda diusahakan sudah selesai sebelum 1
Januari 1949
• Pemerintah RI mengakui dan akan memulihkan serta melindungi hak milik asing
• Pemerintah RI dan Belanda sepakat untuk mengurangi jumlah tentara
• Bila terjadi perselisihan dalam melaksanakan perundingan ini, akan menyerahkan kepada
komisi Arbitrase
• Komisi Tiga Negara (KTN) terdiri atas Australia, yang diwakili Richard C Kirby yang dipilih
oleh RI. Belanda memilih Belgia yang diwakili Paul van Zeeland. Amerika diwakili oleh Frank
P Graham yang dipilih oleh Belgia dan Australia
• Konferensi Malino diselenggarakan pada 15-26 Juli 1946 bertujuan untuk membentuk
negara-negara federal di daerah yang baru diserahterimakan oleh Inggris dan Australia pada
Belanda
• Agresi Militer I disebabkan penolakan pada nota ultimatum yang dikirm Belanda tanggal 27
Mei 1947 mengenai pembentukan Pasukan Keamanan Bersama di wilayah RI. Agresi Militer
I terjadi pada tanggal 21 Juli 1947
• Perundingan Renville dimulai tanggal 8 Desember 1947 di kapal Renville. Delegasi
Indonesia dipimpin oleh Amir Syarifudin, sedangkan delegasi Belanda dipimpin oleh R.
Abdulkadir Wijoyoatmojo
• Isi perundingan Renville:
• Persetujuan tentang gencatan senjata yang antara lain diterimanya garis demakrasi Van
Mook
• Dasar-dasar politik Renville, yang berisi tentang kesediaan kedua pihak untuk
menyelesaikan pertikaian dengan cara damai
• Enam pasal tambahan dari KTN yang berisi, antara lain tentang kedaulatan Indonesia
yang berada di tangan Belanda selama masa peralihan sampai penyerahan kedaulatan
• Agresi Militer II tanggal 19 Desember 1948. Belanda menduduki ibu kota Yogyakarta dan
menawan presiden, wakil presiden dan sejumlah menteri
• Pemerintahan Darurat Republik Indonesia dilaksanakan di Bukittinggi dideklarasikan tanggal
19 Desember 1948 diketuai oleh Mr. Syafruddin Prawiranegara
• PDRI berfungsi sebagai mandrataris kekuasaan pemerintahan RI dan berperan sebagai
pemerintah pusat.
• Serangan 1 Maret 1949 merupakan koordinasi dari Sri Sultan IX, Jenderal Sudirman, dan
Letkol Soeharto
• Perundingan Roem-Royen dilaksanakan 14 April 1949 di Jakarta, delegasi Indonesia
dipimpin M. Roem dan delegasi Belanda dipimpin oleh Van Royen. Pada tanggal 7 Mei 1949
tercapai persetujuan Roem-Royen yang berisi:
• Pihak Indonesia bersedia mengeluarkan perintah kepada pengikut RI yang bersenjata
untuk menghentikan perang gerilya. RI juga akan ikut KMB di Den Haag, guna
mempercepat penyerahan kedaulatan kepada NIS tanpa syarat
• Pihak belanda menyetujui kembalinya RI ke Yogyakarta dan menjamin penghentian
gerakan-gerakan militer dan membebaskan semua tahanan politik. Belanda juga berjanji
tidak akan mendirikan dan mengakui negara-negara yang ada di wilayah kekuasaan RI
sebelum Desember 1948, serta menyetui RI sebagai bagian dari NIS
• Peristiwa Yogya kembali pada tanggal 29 Juni 1949. Keluarnya tentara Belanda dan
masuknya TNI ke Yogyakarta. 13 juli 1949 diselenggarakan sidang kabinet RI pertama,
Syafruddin mengembalikan mandatnya kepada Hatta. Sri Sultan IX diangkat menjadi
Menteri Pertahanan merangkap Ketua Koodinator Keamanan
• Pada tanggal 15 Juli 1949, pertama kalinya diadakan sidang kabinet pertama yang
dipimpin Moh. Hatta, Syafruddin melaporkan tindakan PDRI pada Soekarno
• Konferensi Inter Indonesia bertujuan menghadapi usaha Van Mook dengan negara
bonekanya diadakan Juli dan Agustus 1949. Hasil Konferensi Inter-Indonesia:
• NIS disetujui dengan nama RIS berdasarkan demokrasi dan federalisme
• RIS dikepalai oleh seorang presiden dibantu menteri-menteri yg bertanggung jawab pada
presiden
• RIS akan menerima kedaulatan dari RI maupun Belanda
• Angakatan perang RIS a/ angkatan perang nasional dan presiden RIS adalah panglima
perang tertinggi
• Pembentukan Angkatan Perang RIS dalah semata-mata soal bangsa Indonesia sendiri
• KMB dimulai tanggal 23 Agustus 1949 di Den Haag. Delegasi KMB yang mewaliki Indonesia
yakni Moh. Hatta, Moh. Roem, Mr. Supomo, Dr. J. Leimena, Mr. Ali Sastroamijoyo, Dr.
Sukiman, Ir. Juanda, Dr. Sumitro, Mr. Suyono, Mr. A.K Pringgodigdo, TB Simatupang, dan
Mr. Sumardi
• Hasil KMB tanggal 2 November 1949:
• Belanda mengakui RIS
• Masalah Irian Barat akan diselesaikan setahun kemudian, setelah pengakuan kedaulatan
• Corak pemerintahan RIS akan diatur dengan konstitusi yang dibuat oleh delegasi RI dan
BFO
• Akan dibentuk Uni Indonesia Belanda yang bersifat longgar berdasarkan kerja sama
secara sukarela dan sederajat. Uni Indonesia Belanda disetujui ratu Belanda
• RIS membayar hutang-hutang Belanda sampai pengakuan kedaulatan
• RIS akan mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan izin baru untuk perusahaan-
perusahaan Belanda
• Penyerahan Kedaulatan tanggal 27 Desember 1949 di Belanda delegasi Indonesia dipimpin
oleh Moh. Hatta sedangakan delegasi Belanda Ratu Juliana. Di Indonesia dilakukan oleh Sri
Sultan IX dan Belanda A.H.S Lovink
• PKI begabung dalam FDR yang didirikan Amir Syarifuddin pada bulan Februari 1948. Pada
awal September 1948 PKI dipimpin Muso, ia yang melakukan pemberontakan bersenjata di
Madiun tanggal 18 September 1948. Alasan pemberontakan PKI bersifat ideologi yakni ingin
menjadikan Indonesia sebagai negara komunis
• Pimpinan pemberontakan DI/TII S.M Kartosuwiryo
• APRA dibentuk oleh Raymond Westerling pada tahun 1949 melakukan pemberontakan di
Bandung karena tidak setuju dengan pembentukan APRIS
• Pemberontakan Andi Aziz didasari ketidakpuasan terhadap APRIS
• Pemberontakan RMS bertujuan untuk memisahkan diri dari RI dan menggantinya dengan
negara sendiri dimpimpin oleh Soumokil
• Munculnya pemberontakan PRRI dan Permesta bermula dari persoalan di dalam tubuh AD,
berupa kekecewaan atas minimnya kesejahteraan tentara di Sumatera dan Sulawesi
kemudian meluas pada tuntutan otonomi daerah
• Pada 15 Februari 1958 Achmad Hussein memproklamasikan berdirinya Pemerintahan
Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Padang
• Pergantian kabinet: Kabinet Natsir (Masyumi) 1950-1951, Kabinet Sukiman (Masyumi)
1951-1952, Kabinet Wilopo (PNI) 1952-1953, Kabinet Ali Sastroamijoyo I (PNI) 1953-1955,
kabinet Ali Sastroamijoyo II (PNI) 1956-1957 dan Kabinet Juanda (Zaken Kabinet) 1957-
1959
• Kabinet Natsir (1950-1951) dihadapkan pada mosi Hadikusumo dari PNI yang menuntut
agar pemerintah mecabut PP No 39 tahun 1950 tentang pemilihan anggota lembaga
perwakilan daerah yang kemudian mosi tsb mendapatkan dukungan dari parlemen. Hal ini
menyebabkan menteri dalam negeri mengundurkan diri. Pada tanggal 21 Maret 1951 Natsir
menyerahkan mandatnya kepada Soekarno
• Kabinet Sukiman dibentuk 16 April 1951, partai-partai pendukung Sukiman melalui menteri-
menterinya yang duduk di pemerintahan , berusaha merealisasikan program politik masing-
masing, meskipun kabinet telah memiliki program kerja tersendiri. Mendagri Mr.Iskaq
menginstruksikan untuk menonaktifkan DRPD yang terbentuk berdasarkan PP No. 39 Tahun
1950, Menkehakiman Muh. Yamin membebaskan 950 orang tahanan SOB, mosi tidak
percaya dari Sunarjo akibat penandatanganan perjanjian MSA antara Menlu Achmad
Subarjo dan Merle Cochran Dubes US. Akibatnya, Sukiman menyerahkan mandate pada
Presiden 23 Februari 1952
• Kabinet Wilopo dibentuk 30 Maret 1952, memiliki tugas pokok menjalankan persiapan
PEMILU untuk memilih anggota parlemen dan konstituante. Sebelum tugasnya
terselesaikan kabinet ini harus meletakkan jabatannya karena faktor pembebasan tanah
milik Deli Planters Vereeniging (DPV) dan peristiwa 17 Oktober 1952
• Kabinet Ali Sastroamidjojo terbentuk 30 Juli 1953, bertujuan untuk melanjutkan tugas
kabinet Wilopo yakni pemilu. Kabinet ini berhasil dalam politik luar negeri yaitu
menyelenggarakan KAA pada April 1955. Faktor utama penyebab jatuhnya kabinet adalah
masalah TNI AD yang berpangkal pada peristiwa 17 Oktober 1952, calon pimpinan TNI yang
diajukan parlemen ditolak oleh korps perwira kelompok Zulkifli Lubis, parlemen juga
mengajukan mosi tidak percaya terhadap Menhan. Kabinet Ali menyerahkan mandate pada
24 Juli 1955
• Pada tanggal 11 Agustus 1955 kabinet yang dipimpin Baharuddin Harahap diumumkan,
bertugas untuk menyelenggarakan pemilu. Pada tanggal 27 September 1955 pemilu untuk
memilih anggota parlemen, pemilu untuk memilih Dewan Konstituante dilakukan pada 15
Desember 1955. Selain pemilu kabinet ini juga berhasil menyelesaikan permasalahan dalam
tubuh TNI AD dengan diangkatnya kembali Kol. Nasution sebagai KSAD pada Oktober 1955.
Setelah melaksanakan tugasnya kabinet ini dibubarkan.
• Pada tanggal 1 Desember 1955 Hatta mengundurkan diri dari jabatan Wapres. Pengunduran
Hatta ini merupakan reaksi politis atas ketidakcocokan Hatta terhadap pernyataan yang
dikeluarkan oleh presiden Soekarno. Hatta mendambakan system demokrasi konstitusional
sedangkan Soekarno menganggap sistem parlementer tidak cocok untuk bangsa Indonesia.
Soekarno yakin bahwa gerakan komunisme bisa dikendalikan, sedangkan Hatta sangat
menentang gerakan komunis dan menganggapnya sebagai bahaya laten yang harus
dilenyapkan
• Soekarno mengeluarkan Konsepsi Presiden tanggal 21 Februari 1957, Presiden Soekarno
mengambil alih kekuasaan dan mendorong dilaksanakannya Demokrasi Terpimpin
• Setelah pemilu 1955, Presiden Soekarno menunjuk partai pemenang pemilu sebagai
pembentuk formatur kabinet. Presiden memilih Ali Sastroamidjojo sebagai formatur
kabinet. Kabinet berisikan koalisi PNI, Masyumi, dan NU. PKI yang menduduki peringkat
keempat tidak disertakan karena Masyumi menolak masuknya PKI dalam kabinet
• Kabinet Ali II diresmikan pada 20 Maret 1956, merupakan kabinet pertama yang memiliki
Rencana Lima Tahun yang isinya mencakup masalah Irian Barat, masalah otonomi daerah,
masalah perbaikan nasib buruh, penyehatan keuangan dan pembentukan ekonomi
keuangan
• Masalah yang dihadapi kabinet Ali II yakni gagal memaksa Belanda untuk menyerahkan Irian
Barat yang akhirnya membatalakan perjanjian KMB, munculnya masalah anti cina,
kurangnya tindakan tegas terhadap masalah yang muncul. Ali akhirnya menyerahkan
mandat pada 14 Maret 1957
• Kabinet Karya dilantik 9 April 1957 dengan Ir. Djuanda sebagai pimpinan. Kabinet Djuanda
merupakan zaken kabinet bertugas membebaskan Irian Barat dan menghadapi keadaan
ekonomi dan keuangan yang memburuk. Kabinet Djuanda menyusun program kerja yang
terdiri dari 5 pasal yang dikenal Panca Karya. Kelima program tersebut adalah:
• Membentuk dewan
• Normalisasi keadaan Republik
• Melancarkan pelaksanaan KMB
• Perjuangan Irian
• Mempergiat pembangunan
• Kabinet Djuanda mendeklarasikan hukum territorial kelautan nusantara yang dikenal
dengan deklarasi Djuanda. Deklarasi Djuanda mengandung konsep bahwa tanah air yang
tidak lagi memandang laut sebagai alat pemisah dan pemecah bangsa seperti pada masa
colonial. Deklarasi Djuanda membuat batas laut diubah dari 3 mil batas air terendah
menjadi 12 mil dari batas pulau terluar. Pemerintah RI kemudian menetapkan deklarasi
tersebut menjadi UU No 4/PRP/1960 tentang perairan Indonesia
• Deklarasi Djuanda baru bias diterima di dunia internasional setelah ditetapkan dalam
Konvensi Hukum Laut PBB yang ke-3 di Jamaika pada tahun 1982
• Gagasan pembentukan partai baru muncul ketika pemerintah mengeluarkan maklumat
pemerintah pada tanggal 3 november 1945. Sistem kepartaian yang dianut pada masa
demokrasi liberal adalah multi partai.
• Parta-partai politik tersebut cenderung memperjuangkan kepentingan golongan, partai
ynag tidak memegang jabatan sering melakukan oposisi yang kurang sehat dan berusaha
menjatuhkan partai yang memerintah. Kondisi inilah yang mendorong Presiden Soekarno
untuk mengubah sistem demokrasi liberal ke demokrasi terpimpin
• Pokok konsepsi Presiden 1957: dalam pembahruan struktur politik harus diberlakukan
sistem demokrasi terpimpin yang didukung oleh kekuatan-kekuatan yang mencerminkan
aspirasi makyarakat secara seimbang. Kedua, pembentukan kabinet gotong royong
berdasarkan imbangan kekuatan masyarakat yang terdiri atas wakil parpol dan kekuatan
politik baru yang diberi nama golongan fungsional/golongan karya
• Keputusan pada 19 Februari 1959 tentang pelaksanaan demokrasi terpimpin kembali ke
UUD 1945. Pada 5 Juli 1959 Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang memuat:
• Menetapkan pembubaran konstituante
• Menetapkan UUD 1945 bagi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia terhitung mulai tanggal penetapan dekrit dan tidak berlakunya lagi UUDS
• Pembentukan MPRS yang terdiri dari anggota DPR ditambah dengan utusan-utusan dan
golongan serta pembentukan Dewan Pertimbangan Agung (DPA)
• Melalui Dekrit Presiden, Konsep Demokrasi Terpimpin direalisasikan pemberlakuan melalui
Staatsnoodrecht, hukum negara dalam keadaan bahaya perang karena keadaan krisis tata
negara yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa dan mengancam keutuhan
NKRI
• Sehari sesudah Dekrit, Perdana Menteri Djuanda mengembalikan mandat kepada Soekarno
dan Kabinet Karya pun dibubarkan. Kemudian pada 10 Juli 1959, Soekarno mengumumkan
kabinet baru yang disebut Kabinet Kerja, Soekarno selaku Perdana Menteri. Kemudian
dibentuk DPAS yang diketuai oleh Soekarno dan Roeslan Abdulgani sebagai wakil ketua.
• Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) bertugas menjawab pertanyaan presiden
dan berhak mengajukan usul kepada pemerintah. Lembaga ini dibentuk berdasarkan
Penetapan Presiden No. 3 tahun 1959 tertanggal 22 Juli 1959
• Pada tanggal 17 Agustus 1959 Soekarno menguaikan Demokrasi Terpimpinnya yang
mencakup revolusi, gotong royong, demokrasi, anti imperialisme-kapitalisme, anti
demokrasi liberal, dan perubahan secara total. Pidato tersebut berjudul “Penemuan
Kembali Revolusi Kita”
• DPA mengusulkan kepada pemerintah agar amanat Presiden pada tanggal 17 Agustus 1959
dijadikan GBHN dengan nama “Manifesto Politik Republik Indonesia” disingkat Manipol
• Tanggal 31 Desember 1959 dibentuk MPRS dengan Chairul Saleh sebagai ketuanya. MPRS
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tidak sejalan dengan apa yang diamanatkan dalam
UUD 1945, namun diatur melalui Penpes No.2 1959, dimana fungsi dan tugas MPRS hanya
menetapkan GBHN. Sedangkan, DPR hasil pemilu 1955 tetap menjalankan tugasnya dengan
landasan UUD 1945 dengan syarat menyetujui segala perombakan yang diajukan
pemerintah sampai dibentuknya DPR baru berdasarkan Penpres No.1/1959
• Sartono selaku ketua DPR menyarankan kepada presiden agar meminta mandate kepada
DPR u/ melakukan perombakan struktur kenegaraan sesuai UUD 1945 & u/ melaksanakan
program kabinet, namun presiden menolak. DPR menolak RAPBN tahun 1960 yang diajukan
oleh pemerintah, penolakan tsb membawa dampak pembubaran DPR oleh presiden pada
tanggal 5 Maret 1960. Kemudian dibentuklah DPR Gotong Royong (DPRGR)
• Tugas pokok DPRGR melaksanakan Manipol, merealisasikan amanat penderitaan rakyat dan
melaksanakan demokrasi terpimpin. Kedudukan DPRGR adalah pembantu
Presiden/Mandrataris MPRS dan memberikan sumbangan tenaga kepada presiden u/
melaksanakan segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh MPRS
• Front Nasional dibentuk berdasarkan Penpres No. 13 tahun 1959. Front Nasional adalah
suatu organisasi massa yang memperjuangkan cita-cita Proklamasi dan cita-citayang
terkandung dalam UUD 1945, diketuai oleh Soekarno
• Musyawarah Pembantu Pimpinan Revolusi (MPPR) berdasarkan Penetapan Presiden No.
4/1962. MPPR merupakan badan pembantu Pemimpi Besar Revolusi (PBR) dalam
mengambil kebijakan khusus dan darurat untuk melaksanakan revolusi
• Dalam rangka pembebasan Irian Barat, Soekarno pada tanggal 19 Desember 1961
mengeluarkan suatu komando yang disebut Tri Komando Rakyat (Trikora) yang isinya:
• Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda
• Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat
• Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan
tanah air dan bangsa
• Pasca penumpasan G 30 S PKI, pemerintah belum berhasil sepenuhnya melakukan
penyelesaian politik terhadap peristiwa tsb, sehingga menurunkan kepercayaan masyarakat
terhadap presiden Soekarno
• Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) dicetuskan oleh pemuda dan mahasiswa yang tergabung
dalam KAMI, KAPPI, dan kesatuan-kesatuan aksi (Front Pancasila) pada tanggal 12 Januari
1966 yang berisi:
• Pembubaran PKI
• Pembersihan kabinet dari unsur-unsur PKI
• Penurunan harga/perbaikan ekonomi
• Menurut Letjen Soeharto, pergolakan tidak akan reda sebelum rasa keadlian dipenuhi dan
rasa ketakutan rakyat dihilangkan dengan jalan membubarkan PKI yang telah melakukan
pemberontakan. Sebaliknya, Presiden Soekarno menyatakan bahwa ia tidak mungkin
membubarkan PKI karena hal itu bertentangan dengan doktrin Nasakom yg telah
dicanangkan ke seluruh dunia
• Soeharto menyediakan diri untuk membubarkan PKI asal mendapat kebebasan bertindak
dari Presiden hingga lahirnya Supersemar (Surat Perintah 11 Maret). Supersemar berisi
pemberian mandat kepada Letjen Soeharto untuk memulihkan keadaan dan kewibawaan
pemerintah, dalam menjalankan tugas penerima mandat diharuskan melaporkan segala
sesuatu kepada Presiden
• Beberapa factor yang melatar belakangi lahirnya Supersemar:
• Situasi negara secara umum dalam keadaan kacau dan genting
• Untuk mengatasi situasi yang tidak menentu akibat pemberontakan G 30 S/PKI
• Menyelamatkan NKRI
• Untuk memulihkan keadaan dan wibawa pemerintah
• Muncul kondisi “dualisme kepemimpinan nasional” yaitu Soekarno sebagai pimpinan
pemerintahan sedangkan Soeharto sebagai pelaksana pemerintahan
• Kabinet Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat) dibentuk 28 Juli 1966, bertugas untuk
menciptakan stabilitas politik dan ekonomi. Program kabinet tersebut antara lain
memperbaiki kehidupan rakyat, terutama di bidang sandang & pangan, dan melaksanakan
pemilu
• Pada tanggal 22 Februari 1967 Presiden Soekarno membacakan pengumuman resmi
pengunduran dirinya. 12 Maret 1967 Jenderal Soeharto dilantik menjadi pejabat Presiden
RI oleh ketua MPRS. Setelah setahun menjadi pejabat presiden, Soeharto dilantik menjadi
Presiden RI pada tanggal 27 Maret 1968. Melalui TAP No. XLIV/MPRS/1968 Soeharto
dikukuhkan sebagai Presiden RI hingga terpilih presiden oleh hasil pemilu
• Pemerintah Orba menggunakan suatu pendekatan yang dikenal sebagai pendekatan
keamanan (security approach), termasuk di dalamnya de-Soekarnosasi dan depolitisasi
kekuatan-kekuatan organisasi sospol yang dinilai akan merongrong kewibawaan pemerintah
• Pemerintah Orba berupaya mengembalikan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
Tujuan dari politik luar negeri pun diarahkan untuk dapat dilakukannya pembangunan
kesejahteraan rakyat
• Sejak tanggal 28 September 1966, Indonesia kembali aktif di PBB. Pada era Orla,
Indonesia keluar dari lembaga tsb tanggal 1 Januari 1965
• Kabinet Pembangunan I pada 6 Juni 1968. Program Kabinet Pembangunan I dikenal dengan
Pancakrida Kabinet Pembangunan, yang berisi:
• Menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai syarat mutlak berhasilnya Rencana
Pembangunan Lima Tahun (Repelita) dan Pemilihan Umum (Pemilu)
• Menyusun dan merencanakan Repelita
• Melaksanakan pemilu selambat-lambatnya pada Juli 1971
• Mengembalikan ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengikis habis sisa-sisa G
30/S PKI dan setiap bentuk rongrongan penyelewangan, serta pengkhianatan terhadap
Pancasila
• Melanjutkan penyempurnaan dan pembersihan secara menyeluruh aparatur negara baik
di pusat maupun daerah dari unsur-unsur komunisme
• Pada akhir tahun 1971, pemerintah Orba melemparkan gagasan penyederhanaan partai
politik. Partai peserta pemilu 1971 yaitu PPP, PDI, dan Golkar
• Trilogi Pembangunan:
• Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis
• Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
• Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada terciptanya keadilan social
bagi seluruh rakyat Indonesia
• Rancangan P4 disahkan menjadi TAP MPR No.II/MPR/1978 pada tanggal 21 Maret 1978.
Tujuan penataran P4 adalah membentuk pemahaman yang sama mengenai Demokrasi
Pancasila sehingga dengan pemahaman yang sama diharapkan persatuan dan kesatuan
nasional akan terbentuk dan terpelihara
• Asas Tunggal diterima menjadi ketetapan MPR yaitu Tap MPR No.II/1983. Kemudian pada
tanggal 19 Januari 1985, pemerintah mengeluarkan UU No. 3/1985 yang menetapkan
parpol harus menerima Pancasila sebagai asas tunggal mereka. Tanggal 17 Juni 1985
pemerintah mengeluarkan UU No.8/1985 tentang ormas yang harus mencantumkan
Pancasila sebagai asas tunggal mereka
• Dwifungsi ABRI, ABRI memiliki dua fungsi yaitu sebagai pusat kekuatan militer Indonesia dan
juga di bidang politik. Dwifungsi ABRI ini salah satunya adalah dengan ditempatkannya
militer di DPR, MPR, maupun DPD
• Program rehabilitasi ekonomi Orba dilaksanakan berdasarkan pada Tap MPRS
No.XXIII/1966 yang isinya antara lain mengharuskan diutamakannya masalah perbaikan
ekonomi rakyat.
• Rehabilitasi ekonomi dengan menyusun APBN berimbang, menyelesaikan masalah hutang
luar negeri sekaligus mencari hutang baru yang diperlukan bagi rehabilitasi maupun
pembangunan ekonomi berikutnya
• Tujuan perjuangan Orba adalah menegakan tata kehidupan bernegara yang dilaksanakan
atas kemurniaan pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945.
• MPR sejak 1973-1993 menetapkan garis-garis besar halauan negara (GBHN). GBHN
merupakan pola umum pembangunan nasional dengan rangkaian program-programnya
yang kemudian dijabarkan dalam rencana pembangunan lima tahun (Repelita)
• Tiga konsep pembangunan nasional (Trilogi Pembangunan):
• Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan
sosial bagi seluruh rakyat
• Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
• Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis
• Integrasi Timor-Timur ke dalam wilayah Indonesia tidak terlepas dari situasi politik
Internasional saat itu yakni perang dingin dimana konstelasi Asia Tenggara terajdi pengaruh
dua blok yang sedang bersaing yaitu Blok Barat (Amerika Serikat) dan Blok Timur (Uni
Soviet)
• Keterlibatan Indonesia secara langsung di Timor-Timur setelah adanya permintaan dari para
pendukung “Proklamasi Balibo” yang terdiri dari UDT bersama Apodeti, Kota dan Trabalista.
Keempat partai tsb pada tanggal 30 November 1975 mengeluarkan pernyataan untuk
bergabung dengan pemerintahan RI
• Pada tanggal 31 Mei 1976 DPR Timor-Timur mengeluarkan petisi yang isinya mendesak
pemerintah RI agar secepatnya menerima dan mengesahkan bersatunya rakyat dan wilayah
Timor-Timur ke dalam NKRI
• UU No.7 Tahun 1976 tentang pengesahan penyatuan Timor-Timur ke dalam NKRI dan
pembentukan Daerah Tingkat I Timor-Timur. Pengesahan tsb diperkuat melalui Tap MPR
nomor IV/MPR/1978, Timor-Timur secara resmi menjadi pronpinsi ke 27 di wilayah NKRI
• Dalam bidang politik, pemerintah Orba cenderung bersifat otoriter, Presiden mempunyai
kekuasaan yang sangat besar dalam mengatur jalannya pemerintahan. Peran negara
menjadi semakin kuat yang menyebabkan timbulnya pemerintahan sentralistis.
• Pemerintahan sentralistis ditandai dengan adanya pemusatan penentuan kebijakan publik
pada pemerintah pusat. Pemerintah daerah diberi peluang yang sangat kecil untuk
mengatur pemerintahan dan mengelola anggaran daerahnya sendiri
• Sisi negatif pemerintahan Orba:
• Otoritarianisme segenap aspek kehidupan masyarakat
• Distribusi hasil pembangunan dan pemanfaatan dana tidak dibarengi control pemerintah
terhadap aliran dana tersebut
• Pertmbuhan ekonomi tidak dibarengi dengan terbukanya akses dan distribusi yang
merata sumber-sumber ekonomi kepada masyarakat
• Melakukan tindakan antidemokrasi dan diindikasikan telah melanggar HAM
• Reformasi adalah gerakan untuk mengubah bentuk/perilaku suatu tatanan, karena tatanan
tersebut tidak lagi disukai/tidak sesuai dengan kebutuhan zaman, baik karena tidak efisien
maupun tidak bersih dan tidak demokratis
• Gerakan Reformasi tahun 1998 mempunyai 6 agenda yaitu:
• Suksesi kepemimpinan nasional
• Amandemen UUD 1945
• Pemberantasan KKN
• Penghapusan dwifungsi ABRI
• Penegakan supremasi hukum
• Pelaksanaan otonomi daerah
Agenda utama gerakan reformasi adalah turunnya Soeharto dari jabatan presiden
• Ketua DPR/MPR Harmoko meminta Soeharto mengundurkan diri pada hari Jumat tanggal
20 Mei 1998 atau DPR/MPR akan terpaksa memilih presiden baru. Bersamaan dengan itu,
11 menteri Kabinet Pembangunan VII mengundurkan diri
• Soeharto digantikan oleh B.J. Habibie, berakhirlah era Orba selama 32 tahun. Indonesia
memasuki era baru yang dikenal Masa Reformasi
• Tugas yang diemban oleh Presiden B.J. Habibie adalah memimpin pemerintahan transisi
untuk menyiapkan dan melaksanakan agenda reformasi yang menyeluruh dan mendasar,
serta sesegera mungkin mengatasi kemelut yang sedang terjadi
• Ketetapan-ketetapan yang dihasilkan MPR dalam rangka melaksanakan reformasi di segala
bidang:
• Terbukanya kesempatan untuk mengamandemen UUD 1945 tanpa melalui referendum
• Pencabutan keputusan P4 sebagai mata pelajaran wajib (Tap MPR No.XVIII/MPR/1998)
• Masa jabatan presiden dan wapres dibatasi hanya sampai dua kali masa tugas, masing-
masing 5 tahun (Tap MPR No.XIII/MPR/1998)
• Agenda reformasi politik meliputi pemilu, kententuan untuk memeriksa kekuasaan
pemerintah, pengawasan yang baik, dan berbagai perubahan terhadap Dwifungsi ABRI
• Tap MPR No.XVII/MPR/1998 tentang HAM mendorong kebebasan mengeluarkan
pendapat, kebebasan pers, kebebasan berserikat, dan pembebasan tahanan politik dan
narapidana politik
• Beberapa hal yang telah dilakukan B.J Habibie:
• Diberlakukannya otonomi daerah yang lebih demokratis dan semakin luas. Otonomi
daerah ditetapkan melalui Ketetapan MPR No.XV/MPR/1998
• Kebebasan berpolitik dilakukan dengan pencabutan pembatasan parta politik
• Pencabutan ketetapan untuk meminta Surat Izin Terbit (SIT) bagi media massa cetak
• Diberlakukan pembatasan masa jabatan presiden
• Pemilu 1999 adalah penyelenggaran pemilu multipartai (diikuti oleh 48 parpol)
• Referendum bagi rakyat Timor-Timur untuk menyelesaikan permasalahan Timor-Timur yang
merupakan warisan dari pemerintahan sebelumnya. Sesuai dengan perjanjian New York,
ketetapan tersebut mensahkan pemisahan Timor-Timur dan RI
• 3 tujuan utama Reformasi Ekonomi:
• Merestrukturisasi dan memperkuat sektor keuangan dan perbankan
• Memperkuat basis sektor riil ekonomi
• Menyediakan jaringan pengaman sosial bagi mereka yang paling menderita akibat krisis
• Gusdur terpilih sebagai presiden keempat pada tanggal 20 Oktober 1999. Terpilihnya
Gusdur tidak terlepas dari keputusan MPR yang menolak laporan pertanggungjawaban
Presiden B.J Habibie
• Kabinet Persatuan Nasional merupakan kabinet koalisi dari partai-partai politik yang
sebelumnya mengusung Gusdur menjadi presiden. Gusdur membubarkan 2 departemen
yaknik Departemen Penerangan dan Departemen Sosial serta membentuk Departemen
Eksplorasi Laut melalui Keppres No.355/M tahun 1999 tanggal 26 Oktober 1999
• Langkah Gusdur dalam melanjutkan reformasi:
• Amandemen pada tanggal 18 Agustus 2000
• Pemisahan TNI dan Polri dalam rangka mengembalikan fungsi masing-masing unsur
tersebut
• Menyelesaikan kasus KKN pada masa pemerintahan Orba
• Pemulihan hak Tionghoa untuk menjalankan keyakinan mereka yang beragama
Konghucu melalui Keppres No.6 tahun 2000
• Kejatuhan Gusdur tidak terlepas dari akumulasi berbagai gagasan dan keputusannya yang
kontroversial dan mendapat tantangan keras dari berbagai ormas dan parpol Islam yang
semula mendukungnya kecuali NU & PKB
• Sidang Istimewa MPR beragendakan pemungutan suara untuk menerima/menolak
Rancangan Ketetapan MPR No.II/MPR/2001 tentang pertanggungjawaban Presiden Gusdur
dan Rancangan Ketetapan MPR NO.III/MPR/2001 tentang penetapan Wapres Megawati
sebagai presiden RI. Seluruh anggota MPR menerima 2 ketetapan tersebut
• MPR memberhentikan Gusdur sebagai presiden dan mengangkat Wapres Megawati
sebagai Presiden kelima RI pada tanggal 23 Juli 2001
• Kabinet bentukan Megawati diberi nama Kabinet Gotong Royong yang memiliki 5 agenda
utama yakni:
• Membuktikan sikap tegas pemerintah dalam menghapus KKN
• Menyusun langkah untuk menyelamatkan rakyat dari krisis berkepanjangan
• Meneruskan pembangunan politik
• Mempertahankan supremasi hukum dan menciptakan situasi sosial kultural yg kondusif
untuk memajukan masyarakat sipil
• Menciptakan kesejahteraan dan rasa aman masyarakat dengan meningkatkan keamanan
dan HAM
• Pemilu tahun 2004 merupakan pemilu pertama dimana untuk pertama kalinya rakyat dapat
memilih wakil mereka di tingkat pusat maupun daerah secara langsung
• SBY dan Jusuf Kalla dilantik oleh MPR sebagai presiden dan wapres RI pada tanggal 20
Oktober 2004
Kemudian membentuk kabinet Indonesia Bersatu
• Langkah-langkah yang diambil pemerintahan SBY dalam menangani persoalan di sektor
kesejahteraan dan konflik adalah:
• Ekonomi: Bantuan langsung tunai (BLT), peningkatan anggaran di sector pertanian
termasuk upaya swasembada pangan
• Pendidikan: Bantuan Operasional Sekolah (BOS), meningkatkan tunjangan kesejahteraan
pendidik
• Kesehatan: Akses, menurunkan harga obat generik
• Berupaya menyelesaikan konflik Aceh melalui perundingan dan pendekatan khusus
terhadap rakyat Aceh
• Inpres No.14 Tahun 2005 yang berisi:
a. Melaksanakan percepatan penanganan masalah Poso melalui langkah-langkah
komprehensif, terpadu dan terkoordinasi
b. Menindak secara tegas setiap kasus kriminal, korupsi dan teror serta
mengungkap jaringannya
c. Upaya penanganan masalah Poso dilakukan dengan tetap memperhatikan
Deklarasi Malino 20 Desember 2001
• 8 Juli 2009 SBY berhasil memenangkan pemilu hanya melalui satu putaran
• Landasan ideal dalam politik luar negeri Indonesia adalah Pancasila. Nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila dijadikan sebagai pedoman, pijakan dalam melaksanakan
politik luar negeri Indonesia
• Landasan konstitusional dalam pelaksanaan politik luar negeri Indonesia adalah Pembukaan
UUD 1945 alinea pertama
• Tujuan politik luar negeri bebas aktif adalah untuk mengabdi kepada tujuan bangsa
Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945 alinea keempat
• Maklumat Politik Pemerintah (1 November 1945): politik damai dan hidup berdampingan
secara damai; tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain; politik
bertetangga baik dan kerjasama dengan semua negara di bidang ekonomi, politik dll; serta
selalu mengacu pada piagam PBB dalam melakukan hubungan dengan negara lain
• Pada masa Demokrasi Terpimpin landasan operasional politik luar negeri Indonesia adalah
berdasarkan UUD 1945 yang terdapat pada pembukaan UUD 1945 alinea pertama, pasal 11,
pasal 13 ayat 1 dan 2, Amanat Presiden yang berjudul “Manifesto Politik RI”
• Amanat Presiden dijadikan sebagai Garis Besar Halauan Negara. Manifesto memuat tujuan
jangka panjang dan tujuan jangka pendek yaitu:
• Tujuan jangka pendek: melanjutkan perjuangan anti imperialisme ditambah dengan
mempertahankan kepribadian Indonesia di tengah-tengah tarikan-tarikan yang sedang
berlaku kepada negara dalam pergolakan dunia
• Tujuan jangka panjang: melenyapkan imperialisme di mana-mana dan mencapai dasar-
dasar bagi perdamaian dunia yang kekal dan abadi
• Nefos merupakan kekuatan-kekuatan baru yang sedang bangkit, sedangkan Oldefos
merupakan kekuatan-kekuatan lama yang sudah mapan. Doktrin nefos dan oldefos menjadi
dasar politik luar negeri anti imperialisme dan kolonialisme yang lebih militan
• Pada masa Orba, TAP MPRS no.XVII/MPRS/1966 menyatakan sifat politik luar negeri
Indonesia:
• Bebas aktif, anti-imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk manifestasinya dan
ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial
• Mengabdi kepada kepentingan nasional dan amanat penderitaan rakyat
• Landasan operasional kebijakan politik luar negeri Ri dipertegas lagi dalam Ketetapan MPR
tanggal 22 Maret 1973, yang berisi:
• Terus melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif dengan mengabdikannya kepada
kepentingan nasional, khususnya pembangunan ekonomi
• Mengambil langkah-langkah untuk memantapkan stabilitas wilayah Asia Tenggara dan
Pasifik Barat Daya, sehingga memungkinkan negara-negara di wilayah ini mampu
mengurus masa depannya sendiri melalui pembangunan ketahanan nasional masing-
masing, serta memperkuat wadah dan kerjasama antara negara anggota perhimpunan
bangsa-bangsa Asia Tenggara
• Mengembangkan kerjasama untuk maksud-maksud damai dengan semua negara dan
badan-badan internasional dan lebih meningkatkan peranannya dalam membantu
bangsa-bangsa yang sedang memperjuangkan kemerdekaannya tanpa mengorbankan
kepentingan dan kedaulatan nasional
• Landasan operasional politik luar negeri masa pemerintahan B.J Habibie hingga SBY dapat
dilihat melalui ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tanggal 19 Oktober 1999 tentang garis-
garis besar halauan negara dalam rangka mewujudkan tujuan nasional
• Sasaran-sasaran yang harus dicapai dalam pelaksanaan politik dan hubungan luar negeri:
• Menegaskan kembali pelaksanaan politik bebas dan aktif menuju pencapaian tujuan
nasional
• Ikut serta dalam perjanjian internasional dan peningkatan kerjasama untuk kepentingan
rakyat Indonesia
• Memperbaiki performa, penampilan diplomat Indonesia dalam rangka suksesnya
pelaksanaan diplomasi pro-aktif di semua bidang
• Meningkatkan kualitas diplomasi dalam rangka mencapai pemulihan ekonomi yang cepat
melalui intensifikasi kerjasama regional dan internasional
• Bebas Aktif, artinya dalam menjalankan politik luar negerinya Indonesia tidak hanya tidak
memihak tetapi juga “aktif” dalam usaha memelihara perdamaian dan meredakan
pertentangan yang ada diantara dua blok tersebut dengan cara “bebas” mengadakan
persahabatan dengan semua negara atas dasar saling menghargai
• Politik luar negeri indonesia masa demokrasi parlementer (1950-1959)
• Berusaha untuk mendapatkan pengakuan dunia internasional melalui diplomasi
• Meprakarsai dan mengambil kebijakan luar negeri yang sangat penting dan monumental
seperti KAA di Bandung 1955
• Ikut serta dalam membentuk solidaritas bangsa-bangsa yang baru merdeka dalam forum
GNB
• Politik luar negeri indonesia masa demokrasi terpimpin
• Soekarno mempromosikan Indonesia ke dunia internasional melalui slogan revolusi
nasionalnya yakni Nasakom (nasional, agama, dan komunis) sehingga arah politik luar
negeri Indonesia lebih condong ke Blok Komunis
• Indonesia keluar dari PBB pada 15 September 1965
• Dalam upaya mengembangkan Nefos, Presiden Soekarno melaksanakan Politik
Mercusuar bahwa Indonesia merupakan mercusuar yang mampu jalan bagi Nefos di
seluruh dunia
• Politik luar negeri indonesia pada masa orde baru
• Tujuan utama politik luar negeri Soeharto adalah untuk memobilisasi sumber dana
internasional demi membantu rehabilitasi ekonomi negara dan pembangunan, serta
untuk menjamin hubungan regional yang aman yang memudahkan Indonesia untuk
berkonsentrasi pada agenda domestiknya
• Menghentikan konfrontasi dengan Malaysia dengan menandatangani Perjanjian Bangkok
pada tanggal 11 Agustus 1966 yang diwakili oleh Adam Malik
• Membentuk organisasi ASEAN bersama Singapura, Malaysia, Thailand, dan Philiphina
• Membangun hubungan yang baik dengan pihak-pihak Barat melalui Association South
East Asian Nation (ASEAN)
• Presiden Soeharto memakai Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) untuk
memproyeksikan posisi kepemimpinan Indonesia, Indonesia menjadi ketua pertemuan
APEC
• Indonesia menjadi Ketua Gerakan Non Blok (GNB) Blok X pada tahun 1992
• Indonesia masuk sebagai anggota negara-negara produsen/penghasil minyak dalam
OPEC
• Politik luar negeri Indonesia masa Reformasi
• Pemerintahan B.J Habibie berusaha memperbaiki citra Indonesia di kancah internasional
yang terpuruk akibat krisis ekonomi di akhir era Orba dan kerusuhan pasca jajak
pendapat Timor-Timur. Presiden B.J Habibie berhasil meminta bantuan untuk mengatasi
krisis ekonomi dari IMF
• Pemerintahan Gusdur berusaha mengembalikan citra Indonesia dengan cara melakukan
kunjungan luar negeri yang ekstensif dan konstan mengangkat isu-isu domestik dalam
setiap pertemuannya dengan setiap kepala negara yang dikunjunginya
• Presiden Megawati lebih memerhatikan dan mempertimbangkan peran DPR dalam
penentuan kebijakan luar negeri dan diplomasi seperti yang diamanatkan dalam UUD
1945
• Pemerintahan SBY selama 2 periode menghasilkan kemajuan signifikan bagi Indonesia
antara lain:
a. Terbentuknya kemitraan-kemitraan stategis dengan negara-negara lain (Jepang,
China, India, dll)
b. Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan-perubahan domestik dan
perubahan-perubahan yang terjadi di luar negeri (internasional)
c. Indonesia mencoba menjalin hubungan dengan siapa saja (baik negara,
organisasi internasional, maupun perusahaan internasional) yang bersedia
membantu Indonesia dan menguntungkan Indonesia
d. Membangun kepercayaan terhadap dunia Internasional (konsep TRUST)
• Perang Dingin merupakan suasana permusuhan pasca Perang Dunia II diantara Blok Barat
dan Blok Timur serta pendukungnya
• Pada awal tahun 1954, PM Ceylon (Srilangka) Sir John Kotelawala mengundang para PM dari
Burma (U Nu), India (Jawaharlal Nehru), Indonesia (Ali Sastroamidjojo), dan Pakistan
(Mohammed Ali) dengan maksud mengadakan suatu pertemuan informal di negaranya.
Pertemuan itu diberi nama “Konferensi Kolombo” dilaksanakan pada tanggal 28 April-2 Mei
1954, membicarakan masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama
• Konferensi Bogor pada tanggal 28-29 Desember 1954 dihadiri para PM peserta Konferensi
Kolombo, konferensi ini membicarakan persiapan pelaksanaan KAA
• Negara-negara yang diundang untuk KAA berjumlah 25 negara diantarannya: Afganistan,
Kamboja, Federasi Afrika Tengah, RRC, Mesir, Ethiopia, Pantai Emas, Irak, Iran, Jepang,
Yordania, Laos, Lebanon, Liberia, Libya, Nepal, Filipina, Saudi Arabia, Sudan, Syria, Thailand,
Turki, Vietnam Utara, Vietnam Selatan, dan Yaman
• Dari 25 negara yang diundang, 1 negara menolak undangan tersebut yaitu Federasi Afrika
Tengah karena negara tersebut masih dikuasai oleh orang-orang bekas penjajahannya
• Tujuan KAA adalah mengidentifikasi dan mendalami masalah-masalah dunia waktu itu dan
berusaha memformulasikan kebijakan bersama negara-negara yang baru merdeka tersebut
pada tataran hubungan internasional
• Pada tanggal 18 April 1955 Konferensi Asia Afrika dilangsungkan di Gedung Merdeka
Bandung, melahirkan suatu kesepakatan bersama yang merupakan pokok-pokok tindakan
dalam usaha menciptakan perdamaian dunia yang disebut Dasasila Bandung
• Isi Dasasila Bandung:
• Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan tujuan, serta asas-asas kemanusiaan
yang termuat dalam piagam PBB
• Menghormati kedaulatan dan integritas territorial semua bangsa
• Mengakui persamaan semua suku-suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar
maupun kecil
• Tidak melakukan campur tangan dalam soal-soal dalam negara lain
• Menghormati hak-hak tiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian/kolektif,
yang sesuai dengan piagam PBB
• Tidak melakukan tekanan terhadap negara-negara lain
• Tidak melakukan tindakan-tindakan/ancaman agresi terhadap integritas territorial dan
kemerdekaan negara lain
• Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai seperti
perundingan, persetujuan, dll yang sesuai dengan piagam PBB
• Memajukan kerjasama untuk kepentingan bersama
• Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional
• Gerakan Non Blok (GNB) adalah suatu gerakan yang dipelopori oleh negara-negara dunia
ketiga yang beranggotakan lebih dari 100 negara yang berusaha menjalankan kebijakan luar
negeri yang tidak memihak dan tidak beraliansi dengan Blok Barat atau Blok Timur
• Pembentukan GNB dicanangkan dalam KTT I di Beograd, Yugoslavia 1-6 September 1961
yang dihadiri oleh 25 negara dari Asia dan Afrika. Pendiri GNB adalah Presiden Mesir:
Ghamal Abdul Naser, Presiden Ghana: Kwame Nkrumah, PM India: Jawaharlal Nehrul,
Presiden Indonesia: Soekarno, dan Presiden Yugoslavia: Josep Broz Tito
• GNB memiliki tujuan yang mencakup 2 hal, yaitu tujuan ke dalam dan tujuan ke luar:
• Tujuan kedalam, mengusahakan kemajuan dan perekembangan ekonomi, sosial, dan
politik yang jauh tertinggal dari negara maju
• Tujuan keluar, berusaha meredakan ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur
menuju perdamaian dan keamanan dunia
• Indonesia sebagai salah satu pendiri GNB pernah menjadi tuan rumah penyelenggaran KTT
GNB yang ke X pada tahun 1992. KTT X ini diselenggarakan di Jakarta pada September 1992
dipimpin oleh Soeharto
• Pada tanggal 5-8 Agustus di Bangkok dilangsungkan pertemuan antar menlu dari 5 negara,
yakni Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul Razak (Malaysia), S Rajatman (Singapura), Narciso
Ramos (Filipina), dan Thanat Khoman (Thailand). Pada tanggal 8 Agustus 1967 para menteri
tersebut menandatangani Deklarasi Bangkok. Deklarasi tersebut merupakan persetujuan
kesatuan tekad untuk membentuk suatu organisasi kerja sama regional yang disebut ASEAN
• Adam Malik lahir di Pematangsiantar, Sumut beliau pernah menjadi Wapres ketiga tahun
1978
• Menurut Deklarasi Bangkok, tujuan ASEAN adalah:
• Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan social dan perkembangan kebudayaan
di Asia Tenggara
• Memajukan stabilisasi dan perdamaian regional Asia Tenggara
• Memajukan kerjasama aktif dan saling membantu di negara-negara anggota dalam
bidang ekonomi, social, budaya, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi
• Menyediakan bantuan satu sama lain dalam bentuk fasilitas-fasilitas latihan dan
penelitian
• Kerjasama yang lebh besar dalam bidang pertanian, industry, perdagangan,
pengangkutan, komunikasi serta usaha peningkatan standar kehidupan rakyatnya
• Memajukan studi-studi masalah Asia Tenggara
• Memelihara dan meningkatkan kerjasama yang bermanfaat dengan organisasi-organisasi
regional dan internasional yang ada
• Deklarasi Kuala Lumpur pada 27 November 1971 yang merupakan pernyataan kelima menlu
ASEAN yang menyatakan bahwa Asia Tenggara merupakan zone of peace, freedom and
neutrality (ZOPFAN)Zona Bebas Netral, bebas dari segala campur tangan pihak luar
• Dalam KTT ASEAN yang pertama di Bali pada 1976 masalah kawasan Asia Tenggara sebagai
wilayah damai, bebas, dan netral telah berhasil dicantumkan dalam “Deklarasi Kesepakatan
ASEAN” dan diterima sebagai program kegiatan kerangka kerjasama ASEAN
• Pada masa pemerintahan Soeharto, Indonesia bias dikatakan adalah pemimpin ASEAN,
kebijakan-kebijakan ekonomi ASEAN sangat bergantung dari cara Indonesia bersikap
• Soekarno lahir di Surabaya 6 Juni 1901. Tahun 1927, ia mendirikan PNI. Pada zaman Jepang,
ia pernah menjadi ketua PUTERA, Chou Sang In dan PPKI. Ia berperan memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia dan menandatangani teks proklamasi.
• Drs. Moh Hatta lahir di Bukittinggi 12 Agustus 1902, ia menjadi salah satu pemimpin dan
ketua perhimpunan Indonesia di negeri Belanda, aktif di PNI, dan PNI baru. Pada zaman
Jepang, ia menjadi salah satu pemimpin PUTERA, anggota BPUPKI, dan wakil PPKI. Ia
melibatkan diri secara langsung dan ikut andil dalam perumusan teks proklamasi dan ikut
menandatangi teks proklamasi
• Ahmad Subarjo lahir di karawang 23 Maret 1896, ia aktif di PI dan PNI. Pada zaman Jepang
ia bekerja di Kantor Kepala Biro Riset Angkatan Laut Jepang, ia juga merupakan anggota
BPUPKI dan PPKI. Ia juga memberikan jaminan nyawanya kepada Golongan Muda guna
meyakinkan proklamasi kemerdekaan dilaksanakan pada 17 Agustus 1945
• Sukarni Kartodiwiryo lahir di Blitar 14 Juli 1916, semasa pendudukan Jepang ia bekerja pada
kantor berita Domei. Sukarni merupakan pelopor penculikan Sukarno dan Moh. Hatta ke
Rengasdeklok. Ia juga yang mengusulkan agar teks proklamasi ditandatangani oleh
Soekarno dan Hatta serta memimpin pertemuan untuk membahas strategi penyebarluasan
teks proklamasi dan berita tentang proklamasi
• Sayuti Melik lahir di Yogyakarta 25 November 1908 berperan dalam pencatatan hasil diskusi
susunan teks proklamasi, ia juga mengetik teks proklamasi yang dibacakan oleh Soekarno-
Hatta
• Burhanuddin Mohammad Diah lahir di Kotaraja 7 April 1917, ia menyaksikan perumusan
teks proklamasi dan berperan dalam upaya penyebarluasan berita proklamasi kemerdekaan
Indonesia
• Latif Hendraningrat adalah salah seorang komandan Peta. Pada saat pelaksanaan
proklamasi, ia menjemput beberapa tokoh penting untuk hadir di Pegangsaan Timur No.56.
Setelah menyiapkan barisan ia mempersilahkan Soekarno untuk membacakan teks
proklamasi. Kemudian ia mengibarkan Sang Saka Merah Putih dengan dibantu S.Suhud dan
pembawa bendera SK.Trimurti
• Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya adalah perang yang terjadi Samudera Pasifik
diawali dengan pemboman Pearl Harbour pada tanggal 7 Desember 1941
• Butir pengamalan Pancasila:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
• Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaannya terhadap Tuhan YME
• Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan YME, sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
• Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk
agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan YME
• Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan YME
• Agama dan keprcayaan terhadap Tuhan YME adalah masalah yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan YME
• Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing
• Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME kepada orang
lain
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
• Mengakui dan mempelakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan YME
• Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, kedudukan sosial,
warna kulit, dsb
• Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
• Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira
• Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain
• Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
• Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
• Berani membela kebenaran dan keadilan
• Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagian dari seluruh umat manusia
• Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain
3. Persatuan Indonesia
• Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan
• Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
• Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
• Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia
• Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial
• Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika
• Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyarawatan/perwakilan
• Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama
• Tidak boleh melaksanakan kehendak kepada orang lain
• Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama
• Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan
• Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah
• Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah
• Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan
• Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur
• Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan YME, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran
dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama
• Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
• Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan
• Mengembangkan sikap adil terhadap sesama
• Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
• Menghormati hak orang lain
• Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri
• Tidak menggunakan hak milik usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang
lain
• Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya
hidup mewah
• Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum
• Suka bekerja keras
• Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama
• Melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial
• Hal-hal negatif yang terjadi selama berlakunya sistem parlementer:

Terjadi ketidakserasian hubungan dalam tubuh angkatan bersenjata pasca peristiwa 17
Oktober 1952, yaitu sebagian anggota ABRI condong ke kabinet Wilopo, sebagian lagi
condong ke Presiden Soekarno
• Masa kerja rata-rata kebinet yang pendek menyebabkan banyak kebijakasanaan jangka
panjang pemerintah yang tidak dapat terlaksana
• Telah terjadi perdebatan terbuka antara Presiden Soekrno dan tokoh Masyumi, Isa
Anshory mengenai penggantian Pancasila dengan dasar negara yang lebih Islami
• Masa kegiatan kampanye pemilu yang berkepanjangan mengakibatkan meningkatnya
ketegangan di masyarakat
• Pemerintah pusat mendapat tantangan dari daerah-daerah seperti pembentukan PRRI
dan Permesta
• Penyimpangan yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin:
• Pelanggaran prinsip “kebebasan kekuasaan kehakiman”
Dalam UU No.19 Tahun 1964 ditentukan bahwa demi kepentingan revolusi, presiden
berhak untuk mencampuri proses peradilan, hal ini bertentengan dengan UUD 1945
• Pengekangan hak-hak asasi warga negara dalam bidang politik
Saat itu banyak media massa yang dibatasi dan tidak boleh menentang kebijakan
pemerintah
• Pelampauan batas wewenang
Presiden banyak membuat penetapan yang melebihi kewenangannya tanpa
berkonsultasi terlebih dahulu ke DPR
• Pembentukan lembaga negara ekstrakonstitusional
Presiden membentuk lembaga kenegaraan di luar yang disebut UUD 1945
• Pengutamaan fungsi presiden
Jika MPR & DPR tidak berhasil mengambil keputusan maka persoalan diserahkan kepada
presiden, pimpinan MPR, DPR, dan lembaga negara lainnya diberi kedudukan sebagai
menteri, pembubaran DPR karena DPR menolak menyetujui RAPBN yang diajukan
pemerintah

• Penyimpangan-penyimpangan di masa Orde Baru:


• Pemberantasan hak-hak politik rakyat
Pegawai Negeri dan ABRI diwajibkan untuk mendukung partai Golkar, pertemuan-
pertemuan politik harusmendapat izin penguasa, perlakuan diskriminatif terhadap anak
keturunan yang terlibat G30S/PKI, para pengkritik pemerintah dikucilkan secara politik
bahkan diculik
• Pemusatan kekuasaan di tangan presiden
Presiden dapat mengendalikan berbagai lembaga negara seperti MPR, DPR, dan MA
• Pemilu yang tidak demokratis
Kecurangan dan ketidakadilan karena hak-hak parpol dan masyarakat pemilih telah
dimanipulasi untuk kemenangan Golkar
• Korupsi, kolusi, nepotisme (KKN)
• Penyimpangan RIS antara lain pasal 74 ayat (1), pasal 74 ayat (3), pasal 76 ayat (1), pasal 68
ayat (1), pasal 69 ayat (1), pasal 118 ayat (1) dan (2), pasal 122
• AMANDEMEN UUD 1945:
• Perubahan pertama (14-21 Oktober 1999):
pasal 5, pasal 7, pasal 9, pasal 13, pasal 14, pasal 15, pasal 17, pasal 20, dan pasal 21
• Perubahan kedua (7-18 Agustus 2000):
BAB IXA, BAB X, BAB XA, BAB XII, BAB XV
pasal 18, pasal 18A, pasal 18 B, pasal 19, pasal 20, pasal 20A, pasal 22A, pasal 22B, pasal
25E, pasal 26, pasal 27, pasal 28A, pasal 28B, pasal 28C, pasal 28D, pasal 28E, pasal 28F,
pasal 28G, pasal 28H, pasal 28I, pasal 28J, pasal 30, pasal 36A, pasal 36B, pasal 36C
• Perubahan ketiga (1-9 November 2000)
BAB VIIA, BAB VIIB, BAB VIIIA
pasal 1, pasal 3, pasal 6, pasal 6A, pasal 7A, pasal 7B, pasal 7C, pasal 8, pasal 11, pasal 17,
pasal 22C, pasal 22D, pasal 22E, pasal 23, pasal 23A, pasal 23C, pasal 23E, pasal 23F, pasal
23G, pasal 24, pasal 24A, pasal 24B, pasal 24C
• Perubahan keempat (1-11 Agustus 2002)
BAB XIII dan BAB XIV
pasal 2, pasal 6A, pasal 8, pasal 11, pasal 16, pasal 23B, pasal 23D, pasal 24, pasal 31,
pasal 32, pasal 33, pasal 34, pasal 37
• Lambang Garuda Pancasila ditetapkan sebagai lambang negara dalam Peraturan
Pemerintah No.66 Tahun 1951 (17 Oktober 1951), penggunaannya diatur dalam Peraturan
Pemerintah No.43 tahun 1958
• Lambang Garuda Pancasila seluruhnya berwarna kuning emas
• Tiap-tiap sayap berjumlah 17 (tanggal proklamasi), bulu pada ekor berjumlah 8 (bulan
proklamasi), bulu dibawah perisai berjumlah 19 dan bulu pada leher berjumlah 45
(tahunn 1945)
• Pada leher Garuda tergantung sebuah perisai dimana dalam perisai tersebut terdapat
gambar-gambar yang melambangkan Pancasila:
a. Bintang berwarna emas (sila ke 1) dicetuskan oleh M. Natsir
b. rantai baja berwarna kuning emas (sila ke 2) dicetuskan oleh Sultan Hamid II
c. Pohon beringin berwarna hijau (sila ke 3) dicetuskan oleh R.M. Ng Poerbatjaraka
d. Benteng berwarna hitam (sila ke 4) dicetuskan oleh Moh. Yamin
e. Padi berwarna kuning emas dan kapas berwarna hijau-putih (sila ke 5) dicetuskan oleh
Ki Hajar Dewantara
• warna latar belakang kepala banteng dan rantai baja adalah merah, warna latar belakang
pohon beringin dan padi-kapas adalah putih
• Ditengah perisai terdapay garis tebal melambangkan garis khatulistiwa
• Dua kaki Garuda mencengkram pita bertuliskan “Bhineka Tunggal Ika” dicetuskan oleh
Moh. Yamin
• Wawasan Nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan nusantara
dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan
• Wawasan Nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan kesatuan
politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan politik, kesatuan pertahanan dan keamanan
• Wawasan Nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara merupakan
pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan
yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara
• Wawasan Nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga befungsi dalam pembatasan
negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga
• Tujuan wawasan nusantara:
• Tujuan nasional dapat dilihat dalam pembukaan UUD 1945
• Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah
maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah
menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk
menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta
martabat manusia di seluruh dunia
• Sentralisasi: penyerahan kekuasaan dan juda wewenang pemerintahan secara penuh
kepada pemerintah pusat
• Kelebihan sentralisasi:
• Totaliterisme penyelenggaraan pendidikan
• Keseragaman manajemen, sejak dalam aspek perencanaan, pengelolaan, evaluasi, hingga
model pengembangan sekolah dan pembelajaran.
• Keseragaman pola pembudayaan masyarakat
• Organisasi menjadi lebih ramping dan efisien, karena seluruh aktivitas organisasi terpusat
sehingga pengambilan keputusan lebih mudah.
• Perencanaan dan pengembangan organisasi lebih terintegrasi.
• Pengurangan redundancies aset dan fasilitas lain, dalam hal ini satu aset dapat
dipergunakan secara bersama-sama tanpa harus menyediakan aset yang sama untuk
pekerjaan yang berbeda-beda.
• Kekurangan sentralisasi:
• Kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di
pemerintah pusat sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi lebih lama
• Kualitas manusia yang robotik, tanpa inisiatif dan kreatifitas.
• Melahirkan suatu pemerintah yang otoriter sehingga tidak mengakui akan hak-hak
daerah.
• Kekayaan nasional, kekayaan daerah telah dieksploitasi untuk kepentingan segelintir elit
politik.
• Mematikan kemampuan berinovasi yang tidak sesuai dengan pengembangan suatu
masyarakat demokrasi terbuka.
• Desentralisasi (UU No.5 Tahun 1974): penyerahan urusan pemerintah dari pusat kepada
daerah. Pelimpahan wewenang kepada pemerintahan daerah, semata-mata untuk
mencapai suatu pemerintahan yang efisien. Pelimpahan wewenang tersebut menghasilkan
otonomi
• Otonomi: kebebasan masyarakat yang tinggal di daerahnya itu sendiri untuk mengatur dan
mengurus kepentingannya sendiri
• Kelebihan asas desentralisasi:
• Struktur organisasinya merupakan pendelegasian wewenang dan memperingan
manajemen pemerintah pusat
• Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintah
• Pemerintah daerah tak perlu menunggu instruksi dari pusat untuk menuntaskan masalah
• Hubungan antar pemerintah pusat dengan daerah dapat meningkatkan gairah kerja
• Efisien dalam segala hal
• Mengurangi Biokrasi dalam arti buruk karena keputusan dapat segera dilaksanakan
• Kekurangan asas desentralisasi:
• Besarnya organ pemerintahan sehingga membuat struktur pemerintahan menjadi
tambah kompleks dan bisa mengakibatkan lemahnya koordinasi.
• Keseimbangan dan kesesuaian antara macam-macam kepentingan daerah mudah
terganggu.
• Desentralisasi teritorial mendorong timbulnya paham kedaerahan.
• Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama karena biasanya terlalu banyak
berunding.
• Memerlukan biaya yang besar dan sulit untuk memperoleh keseragaman dan
kesederhanaan.
• Dekonsenterasi: plimpahan wewenang administrasi dari pemerintah pusat kepada pejabat
daerah. Pelimpahan wewenang hanya sebagai kewenangan admnistrasi saja, untuk
kewenangan politik tetap di tangan pemerintahan pusat. Jadi dekonsentrasi bias dikatakan
kombinasi antara sentralisasi dan desentralisasi
• Kelebihan Asas Dekonsentrasi
• Secara politis eksistensi dekonsentrasi akan dapat mengurangi keluhan di daerah
terhadap kebijakan pemerintah pusat.
• Memungkinkan terjadinya kontak secara langsung antara pemerintah dengan rakyat.
• Kehadiran perangkat dekonsentrasi di daerah dapat mengamankan pelaksanaan
kebijakan pemerintah pusat atau nasional di bidang politik, ekonomi dan administrasi.
• Dapat menjadi alat yang efektif untuk menjamin persatuan dan kesatuan nasional.
• Kekurangan asas Dekonsenterasi:
• Struktur pemerintahan bertambah kompleks sehingga koordinasi semakin sulit.
• Keseimbangan dan keserasian antara bercamam – macam kepentingan daerah lebih
mudah terganggu.
• Mendorong timbulnya fanatisme daerah.
• Keputusan yang diambil relatif lama.
• Biaya yang dibutuhkan besar
• Asas tugas perbantuan : tugas yang diberikan dari instansi atas kepada instansi bawahan
yang berada di daerah sesuai kebijakan umum yang ditetapkan oleh instansi yang
memberikan penugasan dan wajib mempertanggungjawabkan tugasnya itu kepada instansi
yang memberikan penugasan

Anda mungkin juga menyukai