Anda di halaman 1dari 2

BPN Klaim Tak Pernah Undang KPU dan Bawaslu

Latih Saksi
CNN Indonesia | Jumat, 21/06/2019 20:44 WIB
Bagikan :

Juru Bicara BPN Dahnil Anzar. (CNN Indonesia/Hesti Rika)

Jakarta, CNN Indonesia -- BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyatakan tidak pernah
mengundang Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
dalam agenda pelatihan saksi Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.

Hal itu merespons pernyataan KPU dalam sidang sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konsitusi
yang mengaku pernah hadir dalam agenda yang diselenggarakan TKN dan BPN.

"Secara resmi kami tidak pernah bikin pelatihan saksi kemudian mengundang KPU atau
Bawaslu. Nanti dicek lagi ke KPU dan Bawaslu, pernah tidak BPN mengadakan pelatihan saksi
seperti TKN yang kemudian mengundang Bawaslu dan KPU," ujar Dahnil di Media Center BPN
Prabowo-Sandiaga, Jakarta, Jumat (21/6).

Lihat juga:
BW Usul MK Perintahkan Audit Forensik IT KPU
Dalam sidang sengketa Pilpres 2019 di MK, seorang saksi fakta yang dihadirkan tim Jokowi,
Anas Nashikin menjelaskan tentang pelatihan saksi yang diselenggarakan TKN. Dalam pelatihan
itu, Anas menyebut panitia mengundang KPU dan Bawaslu.

Komisioner KPU Wahyu Setiawan pun membenarkan bahwa pihaknya diundang untuk
memberikan pembekalan. Namun, dia protes ketika kubu Prabowo menyebut KPU bagian dari
01.

Dahnil meyakini BPN secara resmi tidak pernah mengundang KPU dan Bawaslu selama
pelatihan saksi dilakukan. Hal itu, kata dia, dilakukan lantaran khawatir mendapat tudingan
negatif.

Lebih lanjut, Dahnil menilai pelatihan saksi TKN menjadi hulu kecurangan Pilpres yang
terstruktur, sistematis, dan masif. Ia berkata narasi yang ada di dalam pelatihan saksi TKN
dibuat secara terstruktur dan melibatkan pejabat negara, seperti Kepala Staf Kepresidenan
Moeldoko hingga Gubernur Jawa Tengah Gandjar Pranowo.

Kecurangan TSM, kata dia, semakin diperkuat oleh kesaksian sejumlah saksi fakta dan saksi
ahli yang dihadirkan tim hukum Prabowo-Sandiaga.

"Yang kemudian akhirnya berdampak pada hilirnya. Hilirnya apa? Hasil [Pilpres]. Hasil itu bisa
dilihat dari apa yang dipresentasikan oleh ahli kami, Pak Jaswar Koto dan yang lain-lainnya,"
ujarnya.

Lihat juga:
Dahnil Anzar: Saksi 01 Gugurkan Tudingan Kesaksian Palsu 02

Di sisi lain, Dahnil meminta hakim MK untuk mencermati seluruh fakta yang ada selama
persidangan berlangsung. Jika hal itu dilakukan, ia meyakini kecurangan Pilpres 2019 yang TSM
benar-benar terjadi.

"Bagi kami, rangkaian cerita ini kalau hakim mencermati dengan baik maka sudah terang ada
praktik terstruktur, sistematik, dan masif dalam pemilu kali ini," ujar Dahnil.
(jps/ugo)

Anda mungkin juga menyukai