PANDUAN
LINGKUNGAN
RSU. MANADO MEDICAL CENTER
M
PROGRAM MANAJEMEN
MFKRISIKO
M
FASILITAS DAN LINGKUNGAN
1
DAFTAR ISI
3
2.2. Risiko eksternal yaitu risiko yang berasal dari luar lingkungan sendiri.
Misalnya risiko pencurian.
Rumah Sakit merupakan tempat kerja yang unik dan kompleks. Semakin
luas pelayanan kesehatan dan fungsi suatu RSU Manado Medical Center maka
semakin kompleks peralatan dan fasilitasnya. Kerumitan yang meliputi segala hal
tersebut menyebabkan RSU Manado Medical Center mempunyai potensi yang
bahaya yang sangat besar, tidak hanya bagi pasien dan tenaga medis, risiko ini
juga membahayakan pengunjung RSU Manado Medical Center.
Di RSU Manado Medical Center terdapat tiga kegiatan manajemen risiko
yang menjadi acuan sebagai dasar pencegahan terhadap risiko yang mungkin
terjadi, yaitu ;
a) Manajemen risiko lingkungan
Manajemen risiko lingkungan di RSU Manado Medical Center
adalah penerapan manajemen risiko untuk meminimalkan dampak yang
ditimbulkan oleh aktifitas atau kegiatan di RSU Manado Medical Center
pada kesehatan pasien, petugas maupun pada lingkungan.
b) Manajemen risiko klinis
Manajemen risiko merupakan proses identifikasi, evaluasi,
mengendalikan dan meminimalkan risiko dalam suatu organisasi secara
menyeluruh. Manajemen risiko fasilitas dan lingkungan adalah suatu
pendekatan untuk mengenal keadaan yang menempatkan pasien pada
suatu risiko dan tindakan untuk mencegah terjadinya risiko tersebut.
Manajemen risiko fasilitas dan lingkungan di RSU Manado
Medical Center dilaksanakan untuk meminimalkan risiko akibat adanya
fasilitas dan lingkungan oleh tenaga kesehatan di RSU Manado Medical
Center yang dapat berdampak pada pasien maupun petugas.
Tujuan utama penerapan manajemen risiko fasilitas dan lingkungan
di Rumah Sakit adalah untuk keselamatan pasien dan petugas. Penyusunan
panduan manajemen risiko fasilitas dan lingkungan bertujuan untuk
memberikan panduan bagi petugas kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang paling aman untuk pelanggan RSU Manado
Medical Center.
c) Manajemen risiko pelaksanaan program
Manajemen risiko pada pelaksanaan program RSU Manado
Medical Center merupakan upaya untuk mengidentifikasi, menganalisa
dan meminimalkan dampak atau risiko atas pelaksanaan program RSU
Manado Medical Center.
5
BAB II
RUANG LINGKUP
7
7) Pengelolaan linen
8) Promosi hygiene dan sanitasi
9
d. Hal-hal yang berhubungan dengan pasien
Identifikasi pasien yang tidak tepat, asesmen pasien yang tidak
lengkap, kegagalan memperoleh consent, pendidikan pasien yang tidak
adekuat.
e. Kegagalan teknis
Kegagalan alat/perlengkapan, instruksi tidak adekuat, kegagalan alat
tidak teridentifikasi dengan tepat sebagai dasar cidera pasien.
f. Kebijakan dan prosedur yang tidak adekuat
Pedoman cara pelayanan dapat merupakan factor penentu terjadinya
banyak medical error. Kegagalan dalam proses pelayanan dapat ditelusuri
sebabnya pada buruknya dokumentasi, tidak adanya pencatatan atau SOP
klinis yang tidak adekuat.
11
Risiko sedang: meliputi poli rawat jalan
Risiko tinggi: meliputi Laboratorium, UGD dan tempat
penampungan limbah/sampah medis
2) Penataan ruangan memperhatikan zona risiko penularan
f. Identifikasi risiko kondisi lingkungan
Setiap unit kerja melakukan identifikasi risiko kondisi lingkungan
antara lain:
1) Sarana
a) Kerusakan bangunan atau sarana prasarana
b) Fasilitas sanitasi seperti wastafel buntu, air tidak lancar, wadah
sampah medis tidak tersedia, toilet rusak, dll
2) Kondisi pencahayaan, penghawaan, kelembaban, kebisingan
peralatan, dsb
3) Kebersihan ruangan dan fasilitas
4) Limbah, misalnya sarana pembuangan limbah yang penuh, paparan
limbah pada lingkungan dll.
g. Tatalaksana penerapan manajemen risiko lingkungan
1) Toilet dan Kamar Mandi,
a) Tersedia dalam keadaan bersih
b) Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
c) Terpisah antara toilet laki laki dan perempuan
d) Tidak terdapat perindukan nyamuk
2) Pembuangan sampah
a) Tersedia fasilitas tempat sampah organik dan non organik di
setiap ruangan
b) Tempat sampah tertutup
c) Sampah/ limbah non medis padat ditampung dalam kantong
warna hitam. Sampah medis ditampung dalam kantong warna
kuning.
d) Sampah setiap hari dibuang di tempat penampungan sampah
sementara
3) Penyediaan air minum dan air bersih,
a) Tersedia air bersih
b) Tersedia air minum untuk karyawan sesuai kebutuhan
4) Hygiene dan sanitasi makanan
Kebersihan peralatan makan di RSU Manado Medical
Center.
5) Pengolahan limbah
a) Limbah cair ditampung dalam IPAL RSU Manado Medical
Center
b) Pengolahan limbah medis
c) Limbah medis tajam ditampung dalam safety box
d) Limbah medis padat ditampung dalam tempat sampah medis
dengan kantong warna kuning
e) Limbah medis padat selanjutnya ditampung pada penampungan
sementara untuk dikirim ke tepat pemusnahan
6) Pengelolaan linen
a) Dilakukan pemisahan linen yang infeksius dan non infeksius
b) Linen / kain yang terkontaminasi dilakukan proses desinfeksi
c) Linen / kain secara berkala dikumpulkan dan dikirim ke tempat
pencucian
7) Promosi hygiene dan sanitasi
Tersedia promosi untuk menjaga kebersihan ruangan,
membuang sampah, kebersihan kamar mandi dan cara mencuci
tangan, etika batuk.
8) Pemantauan penerapan manajemen risiko lingkungan
Pemantauan penerapan manajemen risiko lingkungan
dilaksanakan oleh petugas sanitasi
13
C. TATALAKSANA MANAJEMEN RISIKO PEFASILITAS DAN
LINGKUNGAN
Proses penerapan manajemen risiko fasilitas dan lingkungan meliputi
kegiatan:
1. Identifikasi risiko
Masing-masing unit pelayanan dan jaringan Rumah Sakit menyusun
daftar risiko yang berpotensi membahayakan pasien dan petugas yang bisa
didapatkan dari:
- Hasil temuan pada audit internal
- Keluhan pasien/pelanggan Rumah Sakit
- Adanya insiden atau kejadian berbahaya yang pernah terjadi di unit
pelayanan tersebut
Contoh daftar risiko pada fasilitas dan lingkungan di Rumah Sakit:
Unit Layanan Risiko
Loket Pendaftaran dan Rekam - Kesalahan pemberian identitas rekam medis
Medis - Kesalahan pengambilan rekam medis
15
kegawatan dari risiko (severity assessment) dan dengan metode FMEA
(Failure Mode and Effect Analysis) seperti dalam Formulir terlampir
3. Evaluasi risiko
Evaluasi risiko dilakukan pada kasus yang terpilih berdasarkan
kegawatan risiko.Evaluasi dilakukan dengan mencari penyebab masalah
menggunakan Analisis Akar Masalah (RCA/Root Cause Analysis)
kemudian ditentukan apakah memerlukan tindakan perbaikan (treatment)
ataukah tidak.
Program Risiko
Hydran Tidak ada
2. Analisis risiko
Daftar risiko yang telah diidentifikasi kemudian dilakukan analisis oleh
K3RS Analisis risiko dilakukan dengan cara menilai tingkat kegawatan
dari risiko (severity assessment) dan dengan metode FMEA (Failure Mode
and Effect Analysis) seperti dalam Formulir terlampir.
3. Evaluasi risiko
Risiko yang teridentifikasi dianalisi menggunakan formulir FMEA
dan analisis penyebab dengan menggunakan metode RCA (Root Caused
Analysis). Tingkat risiko yang memiliki nilai yang tinggi merupakan
prioritas untuk dilakukan pemecahan masalah. Identifikasi risiko
dilaporkan kepada Tim Mutu Rumah Sakit
4. Tindakan perbaikan
Jika diperlukan tindakan perbaikan maka K3RS merekomendasikan
rencana tindakan perbaikan dan monitoring terhadap tindakan perbaikan.
Setiap tindakan perbaikan dikonsultasikan kepada Kepala Rumah Sakit
dan dikomunikasikan kepada petugas Rumah Sakit lainnya
Identifikasi risiko dapat dikategorikan berdasarkan dampak sesuai
dengan jenis-jenis insiden keselamatan pasien sebagaimana dicontohkan
dalam table berikut:
17
dirawat lebih lama di Rumah Sakit serta memberikan
efek buruk yang sifatnya sementara (KTD)
G Terjadi kesalahan yang mengakibatkan efek buruk
yang bersifat permanen (KTD)
H Terjadi kesalahan dan hampir merenggut nyawa
pasien contoh shock anafilaktif (KTD)
Error I Terjadi kesalahan dan pasien meninggal dunia
Death (Sentinel)
1. ANALISA RISIKO
Analisa dilakukan dengan menentukan skore risiko atau insiden
tersebut untuk snentukan prioritas penanganan
a. Peluang
TINGKAT RISIKO DESKRIPSI PELUANG / FREKUENSI
1 Sangat jarang/rare( > 5 tahun / kali )
2 Jarang/unlikely ( >2-5 tahun / kali )
3 Mungkin/Possible1 - 2 tahun / kali )
4 Sering/likely ( beberapa kali /tahun )
5 Sangat sering / almost certain(tiap minggu /
bulan)
b. Dampak
DESKRIPSI
TINGKAT
PELUANG DAMPAK
RISIKO
/ FREKUENSI
1 Tidak significant Tidak adacedera
2 Minor Cedera ringan, mis iuka lecet
Dapat diatasi dengan P3K
3 Moderat Cedera sedang, mis Iuka robek
Berkurangnya fungsi
motoric/sensorik/psikologis
/intelektual (reversible),tidak
berhubungan dengan penyakit)
Setiap kasus yang
memperpanjang perawatan
4 Mayor Cedera luas/ berat, mis
cacat, lumpuh
Kehilangan
fungsi
motoric/sensorik/psikologis/int
elek tual (ireversibel),
tidak berhubungan dengan
penyakit
5 Katatropik Kematian yangtidak
berhubungandengan perjalanan
penyakit
2. EVALUASI RISIKO
Risiko yang sudah dianalisa akan dievaluasi lebih lanjut sesuai skor
dan grading yang di dapat :
19
3. KELOLA RISIKO
LEVEL TINDAKAN
Ekstrem Memerlukan tindakan segera, paling lambat 2 x 24 jam
Tinggi Kaji dengan detail dan perlu tindakan segera, sampai 2 minggu
Sedang Dilakukan penelitian sederhana paling lama 2 minggu.
Sebaiknya menilai dampak terhadap bahaya dan kelola risiko.
Traget waktu pengendalian sampai 6 minggu
Rendah Dilakukan penelitian sederhana paling lama 1 minggu,
diselesaikan dengan prosedur rutin. Target waktu pengendalian
sampai 12 minggu
Respon Manajemen
Setelah risiko yang mungkin terjadi diidentifikasi dan dianalisa, tim
manajerial akan memulai memformulasikan strategi penanganan risiko yang tepat.
Strategi ini didasarkan kepada sifat dan dampak potensial dari risiko itu sendiri.
Adapun tujuan dan strategi ini adalah untuk memindahkan dampak potensial
risiko sebanyak mungkin untuk meningkatkan control terhadap risiko.
21
LAMPIRAN I
I. DATA PASIEN
Nama : ...................................................................
No. Register : ...................... Ruangan ............................
Umur : () 0-1 bulan ( ) > 1 bl – 1 th
() > 1 th - 5 th ( ) > 5 th – 15 th
()> 15th – 30th ( ) > 30 th – 65 th
( ) Swasta
( ) Pemerintah
( ) BPJS
23
..............................................................................................................
..............................................................................................................
4. Jenis Insiden : ( ) Kejadian Nyaris Cedera / KNC ( Near Miss)
( ) Kejadian Tidak Cedera / KTC ( No Harm)
( ) Kejadian Tidak Diharapkan / KTD (Adverse Event)
( ) Kejadian Sentinel
8. Tempat Insiden
Lokasi Kejadian ............................................ (tempat pasien berada)
25
Apabila ya,
Kapan? Dan langkah/tindakan apa yang telah diambil pada unit
kerjatersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama ?
BAGIAN : ...............................................................
UNIT : ...............................................................
Deskripsirisiko/insiden/complain/temuan audit:
Risiko terindentifikasi :
Siapa (atau apa) yang terkena risiko dan bagaimana ? (missal : dokter, perawat,
staff, pengunjung, gedung, reputasi Rumah Sakit) :
Akar masalah :
Tindakan pengendalian risiko yang ada (jika ada) (misal : peralatan, kesiapan
staf, lingkungan, kebijakan/prosedur, pelatihan, dokumentasi):
1. ....................................................................................................................
2. ....................................................................................................................
27
3. ....................................................................................................................
RPN
FAILURE FREKUENSI KEMUDAHAN VALIDA
KEGAWATA (OCC SOLUS
No (Kegagalan/ PENYEBAB EFEK TERJADINYA TERDETEKSI SI
N (SV) x SV x I
Kesalahan) (OCC) (DT) SOLUSI
DT)
Keterangan:
- Rentang nilai OCC mulai 0-10; dimana 0= tidak mungkin terjadi dan 10 = sangat sering terjadi
- Rentang nilai SV mulai 0-10; dimana 0=tidak gawat dan 10=sangat gawat
- Rentang nilai DT mulai 0-10; dimana 0=mudah dideteksi dan 10=sangat sulit dideteksi