ILMU PENDIDIKAN
“ Dasar, Asas Fungsi dan Tujuan Pendidikan ”
Dosen Pengampu : Nisrokha, S.pd.I., M.Pd.
0
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna,
baik dari penyusunan, bahasan, maupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, khususnya dari dosen mata
kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di
masa yang akan datang.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Bab I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
B. Macam-Macam Dasar Pendidikan
Hukum atau aturan baku tidak selalu dalam bentuk tertulis, aturan
itu ada juga dalam bentuk lisan tetapi diakui masyarakat,hukum seperti ini
juga dapat menjadi Landasan dasar pendidikan.
a) Landasan Ideal
Dalam Undang-Undang pendidikan no.4 tahun 1950 tentang dasar-
dasar pendidikan dan pengajaran sekolah pada bab lll pasal 4 tercantum
bahwa landasan ideal pendidikan dan pengajaran ialah membentuk
manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
Menurut direktorat jenderal pendidikan pendidikan tinggi dalam buku
program akta mengajar VB , komponnen bidang studi pendidikan moral
pancasila tahun 1984 dikemukakan seperti berikut:
“sistem pendidikan nasional pancasila ialah sistem pendidikan
nasional Indonesia satu-satunya yang menjamin teramalkan dan
terlestarikan Pancasila. Predikat Pancasila perlu ditonjolkan sebagai
identitas sistem karena pada hakikatnya secara instrinsik Pancasila adalah
kepribadian (identitas sistem kenegaraan RI dengan segala jenis
implikasinya terhadap subsisten dalam negara). Pendidikan nasional adalah
sistem kelembagaan yang bertanggung jawab atas pengembangan dan
pelestarian sistem kenegaraan pancasila dan kebudayaan nasional.”
b) Landasan konstitusional
Landasan konstitusional berupa UUD 1945 pada bab XIII pasal 31
dan 32.1 Undang-undang dasar 1945 adalah hukum tertinggi di indonesia
dan merupakan landasan/dasar dari pndidikan di indonesia.
Pasal 31 ayat 1 yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak
mendapatkan pengajaran”. Ayat 2 yang berbunyi “Setiap warga negara
wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”
ayat ini berkaitan erat dengan wajib belajar 9 tahun dan dan berkaitan erat
dengan pasal 4 yang mengharuskan negara memprioritaskan anggaran
pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN dan APBD.
Pasal 4 ayat 3 berbunyi “Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional”. Dan yang kedua
yaitu pasal 32 UUD 1945 ayat 1 bermaksud memajukan budaya nasional
serta memberi kebebasan kepada masyarakat untuk menyelenggarakan
dan mengembangkan nilai –nilai budayanya.
Ayat 2 menyatakan bahwa negara menghormti dan memelihara
bahasa daerah sebagai bagian dari budaya nasional,pasal ini berhubungan
dengan pendidikan karena sebab pendidikan adalah bagian dari
kebudayaan. 2
1
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam. Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru ,( Jakarta:
Logos Wacana Ilmu. 2000),hlm 119
2
Moh.suwardi,Pengantar Pendidikan: Teori dan Aplikasi,(Jakarta:PT. Indeks Permata Puri
Media, 2012).hlm.78-79
5
Dalam pembukaan UUD 1945 dapat dilihat bahwa pemerintah :
1. Memajukan kesejahteraan umum
2. Mencerdaskan kehidupan bangsa
3. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Undang- Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa setiap warga
negara mendapat pendidikan dan pengajaran. Ini berarti adanya kewajiban
belajar yng memberi kesempatan dan mengharuskan belajar kepada setiap
anak hingga usia tertentu ( sekurang-kurangnya usia 13 tahun). UUD 1945
menginginkan adanya suatu sistem pengajaran nasional yang disesuaikan
dengan kebudayaan dan tuntutn nasional. Usaha tersebut sudah banyak
dilakukan dengan melakukan pembahruan pendidikan di Indonesia.
c) Landasan Operasional
Landasan bagi pembangunan negara , termasuk pendidikan ialah
ketetapan MPR tentang GBHN. Berikut ini dikemukakan ketetapan MPR
tentang GBHN sejak tahun 1966 – 1988 sebagai landasam operasional
pendidikan nasional dan tujuan pendidikan nasional yaitu:
1. TAP MPRS No. XXVII/1966 BAB II Pasal 3
Dasar pendidikan adalah falsafah negara Pacasila, tujuan pendidikan
adalah membentuk manusia Pancasila sejati berdasarkan ketentuan-
ketentuan seperti yang dikehendaki oleh pembukaan dan isi UUD
1945 .
2. TAP MPR No. IV/MPR/1973
Tujuan pendidikan membentuk manusia-manusia
pembangunan yang Pancasila dan untuk membentuk manusia
Indonesia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan
dan keterampilan, dapat mengembangkan aktivitas dan tanggung
jawab , dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai
budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan menintai sesama
manusia sesuai dengan ketentuan yang terrdapat dalam UUD 1945.
3. TAP MPR No. IV/MPR/1978
Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan bertujuan
meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
kecerdasan , keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat
kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat
menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab
atas pembangunan bangsa.
4. TAP MPR No. II/MPR/1983
Pendidikan nasional bertujuan meningkatkan ketakwaan
terhadap Tuhn Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan,
mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan
mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air agar dapat
6
menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab
atas pembangunan bangsa.
5. TAP MPR No. II / MPR /1988
Pendidikan nasional untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia , yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian ,
bekerja keras, bertanggung jawab , mandiri , cerdas dan terampil
serta sehat jasmani dan ruhani.
6. Bab II Pasal IV UU RI No.2 tahun 1989
Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya , yaitu manusia
yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan , kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
a. Asas ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri
handayani, yang berarti di depan pendidik memberi contoh, di tengah
memberi dorongan, di belakang memberi pengaruh agar menuju ke
kebaikan).
Makna Tut Wuri Handayani adalah:
Tut Wuri: Mengikuti perkembangan sang anak dengan penuh
perhatian berdasarkan cinta kasih dan tanpa pamrih.
Handayani: Mempengaruhi dalam arti merangsang, memupuk,
membimbing, dan menggairahkan anak agar sang anak
mengembangkan pribadi masing-masing melalui disiplin pribadi
(Arga, 2011, dalam Jurnal Ilmu Pendidikan).
7
1. Memberikan pembelajaran kepada peserta didik dengan efesien dan
efektif.
2. Meningkatkan kemauan dan kemampuan belajar mandiri sebagai
dasar dari belajar sepanjang hayat.
c. Asas semesta, menyeluruh dan terpadu. Semesta artinya pendidikan itu
terbuka bagi seluruh rakyat dan seluruh wilayah negara, menyeluruh
artinya mencakup semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Terpadu
artinya saling berkaitan antara pendidikan dengan pembangunan
nasio- nal.
d. Asas manfaat, yang berarti pendidikan harus mengingat kemanfaatannya
bagi masa depan peserta didik, bagi masyarakat, bangsa, negara dan
agama.
e. Asas usaha bersama, yang berarti bahwa pendidikan menekankan
kebersamaan antara keluarga sekolah dan masyarakat.
f. Asas demokratis, yang berarti bahwa pendidikan harus dilaksanakan
dalam suasana dan hubungan yang propor- sional antara pendidik
dengan peserta didik, ada keseimbangan antara hak dan kewajiban
pada masing- masing pihak.
g. Asas adil dan merata yang berarti bahwa semua kepen- tingan berbagai
pihak harus mendapat perhatian dan perlakuan yang seimbang,
sehingga tidak ada diskriminasi.
h. Asas perikehidupan dalam keseimbangan, yang berarti harus
mempertimbangkan segala segi kehidupan manusia, misalnya jasmani
rokhani, dunia akherat, individual dan sosial, intelektual, kesehatan,
keindahan dan sebagainya.
i. Asas kesadaran hukum, dalam arti bahwa pendidikan harus sadar dan
taat pada peraturan yang berlaku serta menegakkan dan menjamin
kepastian hukum.
j. Asas kepercayaan pada diri sendiri, yang berarti bahwa pendidik dan
peserta didik harus memiliki kepercayaan diri sehingga tidak ragu dan
setengah-setengah dalam melaksa- nakan pendidikan.
k. Asas efisiensi dan efektivitas, dalam arti dalam pendidikan dituntut
kehematan dan hasil guna yang tinggi.
1. Asas mobilitas, dalam arti bahwa dalam pendidikan harus ditumbuhkan
keaktifan, kreativitas, inisiatif, ketrampilan, kelincahan dan sebagainya.
m. Asas fleksibilitas, dalam arti bahwa dalam pendidikan harus diciptakan
keluwesan (fleksibel) baik dalam materi maupun caranya, sesuai
dengan keadaan, waktu dan tempat. 3
Semua orang pasti setuju jika pendidikan merupakan hal yang sangat
penting untuk membantu seseorang mencapai kesuksesannya, meskipun
3
Fuad Ikhsan, Dasar-dasar Kependidikan, ( Jakarta :PT. Rineka Cipta ,1997), hlm.119-126.
8
sebenarnya pendidikan bukanlah satu-satunya hal yang menentukan
keberhasilan tersebut. Kepandaian tanpa pembentukan karakter yang baik
hanya akan menghasilkan sebuah ijazah, namun tidak menghasilkan generasi
yang berbudi luhur.
Saat ini, banyak anak-anak yang sudah menempuh pendidikan sejak usia
dini, bahkan sejak umur mereka masih dua atau tiga tahun. Meskipun begitu,
pendidikan formal sebenarnya baru mulai di Sekolah Dasar (SD) ketika anak
berumur tujuh tahun. Setika di Sekolah Dasar, anak-anak diajari ilmu-ilmu
mendasar seperti membaca, menulis, dan berhitung. Kurikulum yang dibentuk
dari pendidikan di Sekolah Dasar pun cenderung ringan karena anak usia
Sekolah Dasar semestinya tidak hanya difokuskan untuk belajar, namun juga
bermain.
Masalah dasar dari pendidikan adalah kaburnya tujuan pendidikan. Hal ini
menyebabkan isi dan metode pendidikan terkadang tidak tepat karena tujuan
pendidikan yang tidak jelas. Tujuan pendidikan sebenarnya sangat berguna
untuk menentukan ke arah mana seorang pelajar akan dibawa.
Untuk dapat mengetahui tujuan pendidikan, kita juga semestinya
mengetahui fungsi pendidikan terlebih dahulu. Fungsi pendidikan yang utama
adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, kepribadian,
serta peradaban yang bermartabat. Dengan kata lain, fungsi pendidikan yang
utama adalah untuk memanusiakan manusia.
Fungsi dan tujuan pendidikan dalam UU RI Nomor 20 Tahun 2003,Bab II
Pasal 3 disebutkan sebagai berikut,”Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa,bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertangggung jawab”.
9
1. Memberikan kesempatan kepada semua orang untuk bebas dan mudah
memperoleh sumber belajar pada setiap saat.
2. Memungkinkan semua orang yang ingin memberikan pengetahuan
mereka kepada orang lain dengan mudah melakukannya,demikian pula
bagi yang ingin mendapatkannya.
3. Menjamin tersedianya masukan umum yang berkenaan dengan
pendidikan.
10
Tujuan pendidikan intermedier merupakan tujuan pendidikan
sampingan yang berfungsi sebagai perantara tujuan pendidikan pokok.
Contohnya, orang tua membiasakan anaknya untuk mencuci piring setelah
selesai makan. Kebiasaan ini ditanamkan sebagai tujuan pendidikan supaya
anak memiliki rasa tanggung jawab.
11
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar
pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan perubahan zaman. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan
komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional. Adapun Dasar Pendidikan Nasional bagi bangsa
Indonesia adalah dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu : Dasar Ideal, Dasar
Konstitusional, dan Dasar Operasional.
Tujuan Pendidikan Nasional adalah : “Pendidikan merupakan pilar
tegaknya bangsa. Melalui pendidikanlah bangsa akan tegak mampu menjaga
martabat. Dalam UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3,
disebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Fungsi
pendidikn nasionlal adalah untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya yang
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Unsur-unsur pokok pendidikan nasional:pendidikan
moral Pancasila,pendidikan agama,pendidikan watak dan kepribadian,
pendidikan bahasa, pendidikan kesegaran jasmani, pendidikan kesenian,
pendidikan ilmu pengetahuan, pendidikan keterampilan, pendidikan
kewarganegaraan pendidikan kedasaran bersejarah
Sistem pendidikan Indonesia mengenal adanya tiga asas-asas pendidikan.
Asas yang pertama adalah asas Tut Wuri Handayani , Azas Kemandirian dalam
Belajar dan Azas Belajar sepanjang Hayat.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
TENTANG PEMAKALAH
14