Anda di halaman 1dari 10

RONDE KEPERAWATAN

A. Pengertian Ronde Keperawatan


Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping
melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.
Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh Perawat Primer dan atau Konselor,
Kepala Ruangan, Perawat Associate yang perlu juga melibatkan seluruh
anggota tim kesehatan (Nursalam, 2011). Karakteristik:
1. Pasien dilibatkan secara langsung.
2. Pasien merupakan fokus kegiatan.
3. Perawat pelaksana, perawat primer, dan konsuler melakukan diskusi
bersama.
4. Konsuler memfasilitasi kreativitas.
5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawatpelaksana dan
perawat primer dalam meningkatkan kemampuan mengatasi masala
B. Tujuan Ronde Keperawatan
Tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan terbagi menjadi 2 yaitu:
tujuan bagi perawat dan tujuan bagi pasien. Tujuan ronde keperawatan bagi
perawat menurut Armola et al. (2010) adalah :
 Melihat kemampuan staf dalam managemen pasien
 Mendukung pengembangan profesional dan peluang pertumbuhan
 Meningkatkan pengetahuan perawat dengan menyajikan dalam format
studi kasus
 Menyediakan kesempatan pada staf perawat untuk belajar meningkatkan
penilaian keterampilan klinis
 Membangun kerjasama dan rasa hormat, serta
 Meningkatkan retensi perawat berpengalaman dan mempromosikan
kebanggaan dalam profesi keperawatan.
Ronde keperawatan selain berguna bagi perawat juga berguna bagi pasien.
Hal ini dijelaskan oleh Clement (2011) mengenai tujuan pelaksanaan ronde
keperawatan bagi pasien, yaitu :
 Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan hari ke
hari
 Untuk mengamati pekerjaan staff
 Untuk membuat pengamatan khusus bagi pasien dan memberikan laporan
kepada dokter mengenai, missal: luka, drainasi, perdarahan, dsb.
 Untuk memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya
 Untuk melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien
 Untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan kepuasan pasien
 Untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang diberikan
kepada pasien
 Untuk memeriksakan kondisi pasien sehingga dapat dicegah, seperti ulcus
decubitus, foot drop, dsb
 Untuk membandingkan manifestasi klinis penyakit pada pasien sehingga
perawat memperoleh wawasan yang lebih baik
 Untuk memodifikasi tindakan keperawatan yang diberikan
C. Tipe Ronde Keperawatan
Berbagai macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam studi
kepustakaan. Diantaranya adalah menurut Close dan Castledine (2005) ada
empat tipe ronde yaitu matrons’ rounds, nurse management rounds, patient
comfort rounds dan teaching nurse.
 Matron nurse menurut Close dan Castledine (2005) seorang perawat
berkeliling ke ruangan-ruangan, menanyakan kondisi pasien sesuai jadwal
rondenya. Yang dilakukan perawat ronde ini adalah memeriksa standart
pelayanan, kebersihan dan kerapihan, dan menilai penampilan dan
kemajuan perawat dalam memberikan pelayanan pada pasien.
 Nurse management rounds menurut Close dan Castledine (2005) ronde ini
adalah ronde manajerial yang melihat pada rencana pengobatan dan
implementasi pada sekelompok pasien. Untuk melihat prioritas tindakan
yang telah dilakukan serta melibatkan pasien dan keluarga pada proses
interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi proses pembelajaran antara perawat
dan head nurse.
 Patient comport nurse menurut Close dan Castledine (2005) ronde disini
berfokus pada kebutuhan utama yang diperlukan pasien di rumah
sakit. Fungsi perawat dalam ronde ini adalah memenuhi semua kebutuhan
pasien. Misalnya ketika ronde dilakukan dimalam hari, perawat
menyiapkan tempat tidur untuk pasien tidur.
 Teaching rounds menurut Close dan Castledine (2005) dilakukan antara
teacher nurse dengan perawat atau mahasiswa perawat, dimana terjadi
proses pembelajaran. Teknik ronde ini biasa dilakukan oleh perawat atau
mahasiswa perawat.Dengan pembelajaran langsung. Perawat atau
mahasiswa dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat langsung
pada pasien.
D. Langkah-Langkah Kegiatan Ronde Keperawatan

Tahap Pra PP

1. Penetapan Klien

2. Persiapan Pasien :
- Informed Consent
- Hasil Pengkajian/
Validasi data - Apa diagnosis
TahapPelaksanaan keperawatannya?
di Nurse Station - Apa data yang mendukung?
3. Penyajian masalah - Bagaimana intervensi yang
sudah dilakukan?
- Apa hambatan yang
ditemukan?

Tahap
Pelaksanaan 4. Validasi Data
di Kamar Pasien di Bed Pasien

Diskusi PP,
Konselor, KARU

Pascaronde 6. Kesimpulan dan


(nurse station) 5. Lanjutan diskusi
Rekomendasi
Solusi masalah di nurse station

1. Keterangan
a. Praronde
1) Menentukan kasus dan topik.
2) Menentukan tim ronde.
3) Mencari sumber atau literatur.
4) Membuat proposal.
5) Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian.
6) Diskusi:
a) Apa diagnosis keperawatannya?
b) Apa data yang mendukung?
c) Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?
d) Apa hambatan yang ditemukan selama perawatan?
b. Pelaksanaan Ronde
1) Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada
masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan
atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
2) Diskusi antaranggota tim tentang kasus tersebut.
3) Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau kepala ruangan tentang
masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
c. Pasca ronde
1) Evaluasi, revisi, dan perbaikan.
2) Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis; intervensi
keperawatan selanjutnya.
Peran Masing-masing Anggota Tim
a. Peran perawat primer dan perawat associate
b. Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien.
c. Menjelaskan diagnosis keperawatan.
d. Menjelaskan intervensi yang dilakukan.
e. Menjelaskan hasil yang didapat.
f. Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) dari tindakan yang diambil.
g. Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji.

Peran perawat konselor dan tenaga kesehatan lainnya


a. Memberikan justifikasi.
b. Memberikan reinforcement
c. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta
rasional tindakan.
d. Mengarahkan dan koreksi.
e. Mengintergrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari.
2. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
1) Persyaratan administratif (informed concent, alat, dan lainnya)
2) Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
3) Persiapan dilakukan sebelumnya
b. Proses
1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
2) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan
c. Hasil
1) Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
2) Masalah pasien dapat teratasi
3) Perawat dapat :
a) Menumbuhkan cara berfikir yang kritis.
b) Meningkatkan cara berfikir yang sistematis.
c) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
d) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
e) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien.
f) Menigkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
g) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
h) Meningkatkan kemampuan hasil kerja.
C. Kegiatan Ronde Keperawatan

Waktu Tahap Kegiatan Pelaksanaan Keg. Pasien Tempat

Pra Praronde : Penanggung Bangsal


Jawab mariene 1
ronde 1. Menentukan kasus dan
topik
2. Menentukan tim ronde
3. Menentukan literatur
4. Membuat proposal
5. Mempersiapkan pasien
6. Diskusi pelaksanaan
5 Ronde Pembukaan : Kepala Nurse
menit Ruangan Station
1. Salam pembuka
2. Memperkenalkan tim
ronde
3. Menyampaikan
identitas dan masalah
pasien
4. Menjelaskan tujuan
ronde keperawatan
30 Penyajian masalah : Perawat Mende Nurse
menit Primer Station
1. Memberi salam dan ngarkan
memperkenalkan
pasien dan keluarga
kepada tim ronde
2. Menjelaskan riwayat
penyakit dan
keperawatan pasien
3. Menjelaskan masalah
pasien dan rencana
tindakan yang telah
dilaksanakan dan serta
menetapkan prioritas
yang perlu didiskusikan

Validasi data :

1. Mencocokkan dan
menjelaskan kembali
data yang telah
disampaikan
2. Diskusi antar anggota Memberi
tim dan pasien tentang
Karu, PP, Ruang
masalah keperawatan
Perawatan
tersebut kan respons
3. Pemberian justifikasi dan
oleh perawat primer Karu, PP,
menjawab
atau perawat konselor pertanyaan
atau kepala ruang
tentang masalah pasien
serta rencana tindakan
yang akan dilakukan
4. Menentukan tindakan
keperawatan pada
masalah prioritas yang
telah ditetapkan
10 Pasca 1. Evaluasi dan Karu, Nurse
menit ronde rekomendasi intervensi Supervisor, Station
keperawatan Perawat
2. Penutup Konselor,
pembimbing
1. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
1) Ronde keperawatan dilaksanakan di Bangsal Maria Rumah Sakit
Suaka Insan Banjarmasin.
2) Peserta ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde
keperawatan.
3) Persiapan dilakukan sebelumnya.
b. Proses
1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
2) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran
yang telah ditentukan.
c. Hasil
1) Pasien puas dengan hasil kegiatan.
2) Masalah pasien dapat teratasi.
3) Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis.
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
2. Pengorganisasian
a. Kepala Ruangan : yulia handayani
b. Perawat Primer : Tomas eky you fika saputro
c. Perawat Associate I : Try jaya pirmasyah
d. Perawat Associate II : Arya fathurahman
e. Dokter : Ahmad nawawi
f. Kabid Keperawatan : Novitha CD
g. Ahli gizi : Siska indah listiana
h. Fisiotrapi : Apriliana pida
i. Apoteker : Elsiani
j. Pasien : Maria theresia hilda gardis dja wangge
k. Keluarga pasien : Bagia rianto
l. Presptor Akademik : Septi Machelia CN., M.Kep

Anda mungkin juga menyukai