Anda di halaman 1dari 13

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR DALAM

TRANSAKSI OBLIGASI DI PASAR MODAL

NAMA : WIDIYANTI/D 101 10 655

PEMBIMBING :
1. MOH. DJAFAR, S.H., M.H
2. ILHAM NURMAN, S.H., M.H

ABSTRAK
Semakin berkembang perekonomian Indonesia, tidak dapat dilepaskan dari
peranan perusahaan yang merupakan salah satu pelaku ekonomi. Untuk memper-
lancar usahanya pihak perusahaan tentunya memerlukan modal/pembiyaan
selain modal usahanya sendiri, misalnya mendapatkan modal melalui fasilitas
kredit bank, penjualan saham melalui bursa dan surat berharga lainnya. Salah
satu surat berharga yang merupakan alternatif pembiayaan adalah obligasi yang
diperdagangkan dalam pasar modal. Obligasi adalah salah satu jenis surat ber-
harga yang kembali diperdagangkan setelah sekian lama tidak muncul dalam
dunia bisnis, kemunculannya tidak lain didorong oleh keinginan penerbit untuk
mendapatkan dana secara mudah dan cepat. Pasar modal adalah tempat ter-
jadinya transaksi surat-surat berharga berjangka waktu pendek, baik dalam rupi-
ah maupun dalam valuta asing Oleh karena itu, Pasar Uang merupakan sarana
utama bagi perusahaan untuk menyesuaikan likuiditas pada negara-negara maju
pemerintah memanfaatkannya untuk memperoleh pembiayaan kegiatan ang-
garannya. Penerbit obligasi dapat terdiri dari perseroan terbatas baik yang ber-
gerak dalam bidang perdagangan umum maupun lembaga keuangan perbankan
atau lembaga keuangan non bank. Sedangkan insvestornya mencakup perus-
ahaan, bank, perusahaan asuransi, serta para manajer dana dan investasi dan
perorangan. Rumusan Masalah Kriteria apakah yang menentukan dalam obligasi
sehingga dapat dikategorikan sebagai surat berharga Sejauhmana perlindungan
hukum bagi investor dalam transaksi obligasi khususnya dipasar modal. Metode
Penelitian. Untuk mendapatkan bahan hukum yang diharapkan dalam penulisan
ini, maka penulis akan mengadakan penelitian perpustakaan yang berorientasi
kepada penelitian normatif, untuk itu penulis berusaha menelusuri peraturan pe-
rundang – undangan serta naskah – naskah resmi lainnya yang menjadi bahan
hukum primer dalam penulisan ini, disamping membaca berbagai buku literatur
media massa serta yang dipandang ada kaitannya dengan objek penulisan ini,
sebagai bahan hukum sekunder.

Kata Kunci : Investor, Obligasi.

1
I. PENDAHULUAN Oleh karena itu, Pasar Uang meru-

A. Latar Belakang Masalah pakan sarana utama bagi perusahaan

Semakin berkembang perekonomi- untuk menyesuaikan likuiditas pada

an Indonesia, tidak dapat dilepaskan negara-negara maju pemerintah me-

dari peranan perusahaan yang merupa- manfaatkannya untuk memperoleh

kan salah satu pelaku ekonomi. Untuk pembiayaan kegiatan anggarannya. Se-

memperlancar usahanya pihak perus- dangkan bagi Bank Sentral, itu meru-

ahaan tentunya memerlukan mod- pakan kondite dalam pelaksanaan ke-

al/pembiyaan selain modal usahanya bijakan moneter.

sendiri, misalnya mendapatkan modal Keanekaragaman berbagai pasar

melalui fasilitas kredit bank, penjualan yang masing – masing mem-

saham melalui bursa dan surat berharga perdagangkan surat-surat berharga

lainnya. Salah satu surat berharga yang yang berbeda terjadi di sana. Dengan

merupakan alternatif pembiayaan ada- kata lain, sebenarnya tidak terdapat

lah obligasi yang diperdagangkan da- suatu organisasi formal pasar uang sep-

lam pasar modal. erti bursa saham.

Obligasi adalah salah satu jenis su- Pasar Uang di lndonesia meliputi,

rat berharga yang kembali di- Pasar Uang Antar Bank (PUAB) Rupi-

perdagangkan setelah sekian lama tidak ah dan PUAB valuta asing (Valas).

muncul dalam dunia bisnis, kemuncu- Pasar Sekunder Sertifikat Deposito,

lannya tidak lain didorong oleh keingi- dan Pasar Obligasi. Perkembangan

nan penerbit untuk mendapatkan dana awalnya cukup menggembirakan.

secara mudah dan cepat. Kegiatan perdagangan obligasi di In-

Pasar modal adalah tempat ter- donesia sudah mulai sejak awal 1960-

jadinya transaksi surat-surat berharga an, namun demikian terhenti sekian

berjangka waktu pendek, baik dalam lama, barulah kembali muncul pada

rupiah maupun dalam valuta asing. awal tahun 1990, marak di tahun 1993,

Kegiatannya dewasa ini terutama di- perdagangan surat-surat berharga men-

tujukan untuk memperoleh likuiditas galami peningkatan. Hanya saja sejak

bagi penjual dan penghasilan atas terjadinya krisis moneter pada perten-

kelebihan dana bagi pembeli. gahan tahun 1997, volume transaksi

2
menurun cukup tajam, dan dapat ber- Jika dicermati lebih jauh, obligasi
pengaruh pada pasar modal. dapat dilihat dari dua sisi pandang yak-
Penurunan kegiatan penerbitan ob- ni sebagai instrumen penanaman modal
ligasi tersebut didorong oleh terjadinya dan instrumenpembiayaan. Bagi pen-
berbagai kasus yang menimpa dunia erbitannya, ini merupakan instrumen
usaha, khususnya badan usaha yang pembiayaan, sedangkan bagi pembeli
berbentuk Perseroan Terbatas, baik atau investor merupakan instrumen pe-
Perseroan BUMN maupun Perseroan nanaman modal.
Swasta Nasional. Dari kelompok masing-masing
Obligasi adalah surat berharga yang yang terlibat dalam transaksi obligasi
berjangka waktu pendek.Batasan ini akan mempunyai sikap yang menc-
jangka waktu bagi instrumen ini tidak erminkan disiplin pasar. Bilamana suku
seragam antara satunegara dengan bunga deposito meningkat, masyarakat
negara lainnya, tetapi umumnya kurang pemilik dana akan memusatkan pena-
dari satutahun. Sedangkan di Indonesia namannya ke Bank. Sedangkan unit
berjangka satu tahun. usaha yang akan menerbitkan obligasi
Adapun mengenai tujuan penerbi- harus mengeluarkan bunga yang relatif
tan obligasi adalah sebagai alternatif lebih tinggi dari bunga deposito untuk
sumber pembiayaan ekstern berjangka menarik perhatian masyarakat pemilik
waktu pendek yang dapat diperoleh dana. Yaitu apabila suku bunga deposi-
relatif lebih cepat dan murah to dan suku bunga kredit masih
dibandingkan dengan sumber pem- memungkinkan untuk memberi
biayaan jangka pendek lainnya. Tujuan pengembalian yang lebih tinggi dari
ini merupakan premis dasar untuk suku bunga deposito, tetapi lebih ren-
memilih obligasi ini sebagai sumber dah dari suku bunga kredit. Apabila
pembiayaan. Dan unit usaha yang unit usaha yang menerbitkan obligasi
menerbitkan harus dapat dipertim- tidak dapat metakukan hal seperti itu,
bangkan apakah kebutuhan pem- kemungkinan pemanfaatan alternatif
biayaan yang berjangka pendek atau pembiayaan jangka pendek melalui ob-
panjang. ligasi akan menurun. Sebaliknya, apa-
bila suku bunga deposito sedang ren-

3
dah maka alternatif pembiayaan me- ya anggapan hukum bahwa penerbitan
lalui obligasi akan meningkat. surat berharga itu didasarkan adanya
Pasar obligasi iuga dapat dibedakan consideration); Negotiability Mudah
dalam pasar perdana dan pasar dipindahtangankan dan satu pemegang
sekunder. Apabila pasar perdana lebih ke pemegang berikutnya Memberikan
berfungsi sebagai pasar yang menam- kedudukan hukum yang lebih baik
pung kebutuhan pembiayaan, kepada pemegang berikut danipada
keberadaan pasar sekunder akan lebih pemegang sebelumnya. 2
dimanfaatkan oleh para investor. Sementara itu Sumarno
Kegiatan pasar sekunder obligasi di mengemukakan bahwa ciri-ciri surat
negara lain, misalnya di Amerika Seri- berharga adalah sebagai berikut:
kat dan Jepang, sangat bergantung padaa. Persyaratan dan dokumen tersebut
sarana pendukung yang tersedia. Di harus tidak melarang dokumen tersebut
Jepang perdagangan obligasi di pasar diperalihkan; Mengandung suatu
sekunder cukup tinggi dengan kewajiban membayar sejumlah uang;
transaksi-transaksi yang berjangka Perpindahan alas hak; Memiliki sum-
waktu sangat pendek. Namun, di pasar ber hukum peralihan.
sekunder Amenka Serikat tidak begitu Di dalam KUHD pengertian surat
aktif lantaran investor lebih suka berharga itu tidak dijumpai, demikian
menahan CP-nya sampai jatuh tempo1 pula dalam Undang-Undang No. 7 Ta-
Sebagai surat berharga telah mem- hun 1992 tentang Perbankan dan Un-
iliki ciri-ciri agar suatu surat itu dapat dang-Undang No.10 Tahun 1998 ten-
disebut sebagai surat berharga, maka tang Perubahan Atas Undang-Undang
surat itu harus berbentuk akta, dan akta No. 7 Tahun 1997 dalam kedua un-
itu harus mengandung nilai yang sama dang-undang tersebut hanya menunjuk
dengan nilai perikatan dasarnya. bentuk-bentuk tertentu dan surat ber-
Man Suparman Sastrawidjaja harga.Oleh karena itu pengertiannya
memberikan ciri-ciri surat berharga se- diperoleh dari pendapat penulis-penulis
bagai Presmptive consideration (adan- tentang surat berharga.
2
Man Suparman Satrawijaya, Perkembangan
1
Ratnawati Priyono, Surat Berharga Pasar Surat Berharga di Indonesia, Alumni Bandung,
Uang, Gravita, Jakarta, 1999, hlm. 3-4. 1996.hlm 15

4
Beberapa pengertian tentang surat dah tangankan dan satu tangan ke
berharga yang dikemukakan oleh penu- tangan yang lain.5
lis adalah sebagai berikut: Penerbit obligasi dapat terdiri
1. Wirjono Prodjodikoro : Surat-surat dari perseroan terbatas baik yang ber-
yang bersifat seperti uang tunai, gerak dalam bidang perdagangan
dapat diperdagangkan, dan sewak- umum maupun lembaga keuangan per-
tu-waktu dapat ditukarkan dengan bankan atau lembaga keuangan non
3
uang tunai. bank. Sedangkan insvestornya men-
2. Purwosutjipto, : Adalah surat bukti cakup perusahaan, bank, perusahaan
tuntutan hutang, pembawa hak, asuransi, serta para manajer dana dan
dan mudah diperjual belikan investasi dan perorangan.
3. Abdulkadir Muhammad : Adalah
surat yang oleh penerbitnya senga- B. Rumusan Masalah
ja diterbitkan sebagai pelaksanaan Berdasarkan latar belakang masa-
pemenuhan suatu prestasi, yang lah yang ada, penulis tertarik untuk
berupa pembayaran sejumlah uang, meneliti masalah :
dalam bentuk lain selain uang.4 1. Kriteria apakah yang menentukan
4. Emmy Pangaribuan; menyatakan dalam obligasi sehingga dapat
bahwa untuk adanya suatu surat dikategorikan sebagai surat ber-
berharga harus dipenuhi syarat- harga ?
syarat mutlak yaitu, akta dan nilai 2. Sejauhmana perlindungan hukum
yang sama besarnya dengan bagi investor dalam transaksi ob-
perikatan dasar, lebih lanjut ligasi khususnya dipasar modal. ?
dikatakannya bahwa salah satu
tujuan diterbitkannya surat II. PEMBAHASAN
berharga adalah untuk di- A. Kriteria Obligasi Sebagai Surat
perdagangkan, untuk dapat dipin- Berharga
Berkaitan dengan karakteristik ob-
3
Wirdjono Prodjodikoro, Hukum Surat
Berharga Cek, Wesel dan Giro, Djambatan, ligasi, maka hal yang perlu diketahui
Jakarta, 1994, hlm. 29.
4 5
Abdulkadir Muhammad, Hukum Dagang Emmi Pangaribuan Simanjuntak, Hukum
Tentang Surat Berharga, Alumni, Bandung, Dagang Surat – Surat Berharga, FH. UGM
1996, hlm. 4. Yogyakarta, 1991.hal 11

5
adalah pengertian obligasi. Obligasi (d) Jangka waktu tertentu, ml menun-
adalah surat berharga tanda pengakuan jukkan bahwa obligasi merupakan
hutang pada atau peminjaman uang dan suatu kredit, yang hanya dapat di-
masyarakat dalam bentuk tertentu, un- lunasi setelah jangka waktu yang
tuk jangka waktu sekurang-kurangnya ditetapkan berakhir.
tiga tahun dengan memberikan bunga (e) Penerbit, setiap penerbit obligasi
yang jumlah dan saat pembayarannya adalah badan hukum, yaitu
telah ditentukan lebih dahulu oleh pen- perseroan terbatas yang bergerak
erbitnya (Sugiantoro, 1999:24). di bidang usaha perbankan, lem-
Adapun batasan terhadap unsur – baga keuangan non-bank, atau
unsur utama obligasi sebagai berikut: usaha pembangunan vital.
(a) Surat berharga, ini berarti pada ob- Obligasi diterbitkan dengan tujuan
ligasi itu tertulis sejumlah uang menghimpun dana/modal dan
yang menjadi hak pemegang, hak masyarakat untuk keperluan usaha-
tersebut dibuktikan dengan men- usaha yang produktif atau menghimpun
guasai obligasi itu, dan obligasi itu modal dan masyarakat untuk kepenluan
dapat dipindah tangankan kepada pembangunan. Berdasarkan tujuan ter-
pihak lain. sebut, maka badan usaha yang dapat
(b) Tanda pengakuan hutang, ini be- menerbitkan obligasi dibatasi hanya
rarti sama dengan aksep yang dia- pada lembaga keuangan bank, lembaga
tur dalam KUHD, setiap pemegang keuangan non bank, atau perseroan
yang menunjukkan obligasi pada terbatas bonafide yang berusaha di bi-
tanggal yang telah ditetapkan ber- dang pembangunan, misalnya real es-
hak menerima sejumlah uang sep- tate, jalan tol. Setiap badan hukum
erti yang tertulis pada obligasi dan yang menerbitkan obligasi harus
sejumlah bunga yang diperjanjikan mendapatkan izin dan Menteri Keu-
penerbitnya. angan.
(c) Bentuk tertentu, artinya memenuhi Obligasi diterbitkan atas nama,
syarat-syarat formal seperti yang artinya pada obligasi itu tercantum na-
diatur oleh Undang-Undang ma pemilik (pemegang) sebagai orang
(KUHD). yang berhak. Jika dipin-

6
dahkan/dialihkan kapada pihak lain, pan positif dan banyak perseroan
maka pemindahan/pengalihan haknya terbatas.
dilakukan cassie seperti diatur dalam Hal ini berarti dengan penerbitan
Pasal 613 ayat (1) KUHPdt. Selain itu, obligasi PT Jasa Marga yang aktif da-
obligasi juga memuat klausula jumlah lam pembangunan jalan tol dan banyak
nilai uang dalam rupiah yang menun- menarik minat masyarakat atau inves-
jukkan batas hak yang diperoleh tor. Perseroan lain yang menerbitkan
pemegang dan perseroan penerbit ob- obligasi adalah PT. Karya Bhakti yang
ligasi, atau jumlah maksimum yang bergerak dibidang real estate.
dapat diterima oleh pemegang jika ob- Beberapa perbedaan dengan saham
ligasi itu dialihkan kepada pemegang antara saham dan obligasi yakni (Se-
berikutnya (penerima). Jumlah nilai tiadi: “Saham merupakan bukti
nominal ini menyatakan besarnya nilai kesertaan modal pada suatu perseroan
harga perikatan dasar yang melandasi terbatas, sedangkan obligasi merupakan
penerbitan obligasi tersebut. bukti pengakuan hutang perseroan
Obligasi adalah surat legitimasi, terbatas pada masyarakat”.
artinya pemegang yang menguasai Keuntungan yang diberikan kepa-
secara sah adalah orang yang berhak da pemegang saham bergantung pada
atas nilai yang tercantum pada atau besar kecilnya keuntungan perseroan
yang terbit dan obligasi itu. Karena ob- terbatas yang bersangkutan, sedangkan
ligasi adalah surat berharga, maka Ia besarnya bunga yang diberikan kepada
dapat dijualbelikan secara bebas me- pemegang obligasi bersifat tetap, tidak
lalui pasar modal. peduli apakah perseroan terbatas itu
Pada zaman dahulu pemerintah te- untung atau rugi.
lah menghimbau agar setiap perus- Jika perseroan terbatas itu
ahaan bonafide yang memerlukan dana bangkrut, pemegang saham akan men-
tambahan memikirkan pula jaminan derita kerugian sejumlah nilai saham
kepada masyarakat dengan cara mener- yang dimilikinya saja, sedangkan
bitkan obligasi perseroannya dan dita- pemegang obligasi tetap rnemperoleh
warkan melalui pasar modal. haknya sebesar nilai obligasi yang
Himbauan tersebut mendapat tangga- dimilikinya.

7
Adapun pihak-pihak yang terafili- tang Pasar Modal, menyebutkan efek
asi dalam obligasi penerbitan obligasi adalah surat berharga komersial, sa-
sebenarnya merupakan suatu proses, ham, obligasi, tanda bukti utang. Ter-
yaitu suatu rangkaian kegiatan yang masuk unit penyertaan kontrak inves-
dilakukan oleh emiten dalam rangka tasi kolektif, kontrak berjangka atas
mencari pendanaan. Kegiatan emisi efek, dan setiap derivative efek.
bermuara pada satu tujuan akhir yaitu Efek utang sendiri yang dimaksud
mengumpulkan dana masyarakat dalam adalah efek utang dengan pihak pen-
bentuk pinjaman obhigasi. Dalam pros- erbitnya (issuer) menerbitkan surat
es ini di samping emiten terlibat pula utang. Kewajibannya membayar kem-
berbagai pihak. bali dimasa yang akan datang sesuai
Dalam hal ini keterlibatan berbagai dengan kesepakatan. Biasanya dalam
pihak di luar emiten sebenarnya prakteknya dilakukan secara discount.
didasarkan pada satu hal yaitu bahwa Efek yang termasuk disini adalah ob-
agar dalam proses tersebut terdapat ligasi, commercial paper, surat
suatu kepastian akan penilaian yang pengakuan utang, dan bukti utang.
adekuat dan obyektif terhadap setiap Selain itu, sebenarnya masih ada pula
aspek dan proses penerbitan obligasi. efek konversi atau semi equity, yaitu
Dengan adanya penilaian dan penyajian efek utang yang dapat ditukarkan
informasi dari berbagai sudut tersebut sesuai dengan efek penyertaan.
oleh berbagai pihak, maka diharapkan Pada zaman ini mulai dipopulerkan
akan memberikan suatu perlindungan obligasi syariah. Obligasi ini ber-
kepada masyarakat pemodal yang akan basiskan persyaratan syariah oleh De-
membeli obligasi untuk menilai risk wan Syariah Nasional (DSN). Terma-
and award sehubungan dengan inves- suk pemeringkatannya pun selalu ber-
tasi mereka.6 konsultasi dengan DSN. Walaupun,
Obligasi pada transaksi pasar mod- secara kebijakan masih dirasa sim-
al, dapat dijumpai dalam Undang- pangsiur. Saat ini yang telah tercatat
undang RI Nomor 25 Tahun2007 ten- meluncurkan obligasi syariah adalah
6 PT. Indosat Tbk, Bank Bukopin, dan
Setiadi, Obligasi dalam perspektif hukum
Indonesia,C itra Adytia, Bandung, 1996.hlm 8- PT Berlian Laju Tanker,Tbk.
9

8
Perdagangan obligasi dewasa ini
semakin menarik. Terlihat dari marak-
nya transaksi obligasi. Terlihat pula B. Perlindungan Hukum Investor
maraknya perusahaan mengeluarkan Dalam Transaksi Obligasi.
surat utang tersebut. Lalu bagaimana Dari aspek hukum perlindungan
pula monitoring untuk perlindungan investor dalam pasar modal mulai tera-
terhadap obligasi?. sa sejak tahun 1990 sampai terasa pun-
Sebagai surat berharga, obligasi caknya setelah terbitnya Undang-
saat ini nampaknya masih menjadi pili- Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
han dikalangan investor ataupun calon Pasar Modal. Rupanya, marak dan
investor. Apalagi, kini mulai beragam complicatednya kegiatan pasar modal,
instrument investasi dipoles memerlukan seperangkat hukum yang
sedemikian rupa untuk menarik inves- mengaturnya. Lingkupnya sendiri san-
tor. Misalnya, penawaran obligasi gat luas. Seperti, pengaturan perus-
rekap melalui kerjasama perbankan dan ahaan, surat berharga itu sendiri, serta
manajer investasi, yakni melalui inves- pengaturan administrasi pelaksanaann-
tasi reksa dana. ya termasuk peringkatan.
Maraknya perdagangan surat utang Target yuridis dan peraturan yang
ini ikut dipicu darisemakin ada terdiri dari keterbukaan informasi,
menurunnya suku bunga Bank Indone- profesionalisme dan tanggung jawab
sia (SBI) ke posisi dibawah 10%. Po- para pelaku, efisiensi, kewajaran serta
sisi saat ini saja sudah berada pada satu perlindungan investor. Setiap investor
digit. Sedangkan issuer menawarkan pasti sangat ingin apapun yang mereka
bunga yang lumayan tinggi, bahkan ada ingin investasikan aman dan
yang di atas 13%. “Dalam Pasar Modal mendapatkan return on investment
memang sepertiini. Saat ini terjadi yang bagus.
trend obligasi.7 Terhadap keterbukaan informasi
ini sangat erat dengan investor, seperti
yang telah diatur dalam undang-
7 undang. Pada Pasal 35 UUPM
Johannes Soetekno, Obligasi Sebagai
Instrumen Pasar Modal, Dinamika, Jakarta, mengenai pedoman perilaku pasar
2003.hal 56

9
modal, salah satunya perusahaan efek
dilarang mengemukakan secara tidak
benar atau tidak mengemukakan fakta III. PENUTUP
yang tidak material kepada nasabah A. Kesimpulan
yang mengenai kemampuan usaha atau
Pembahasan dari beberapa uraian
keadaan keuangannya. Begitu pula pa-
materi dalam kajian skripsi ini, maka
da Pasal 80 mengenai tanggung jawab
dapat ditarik kesimpulan sebagai
atas informasi yang tidak benar atau
berikut :
menyesatkan. Disebutkan pada ayat
1. Terhadap persyaratan yang
1,jika pernyataan pendaftaran dalam
dipenuhi suatu obligasi sehingga
rangka penawaran umum memuat in-
dapat dikategorikan sebagai surat
formasi yang tidak benar tentang fakta
berharga harus memenuhi
material sesuai dengan ketentuan un-
beberapa ketentuan sebagaimana
dang-undang ini dan atau peraturan
telah disebutkan pada uraian
pelaksanan sehingga informasi dimak-
terdahulu.
sudkan menyesatkan. Juga ada tuntutan
Bahwa obligasi sebagai suatu surat
ganti rugi jika terbukti dan hal ini ber-
berharga yang diperjual belikan
laku lima tahun semenjak pernyataan
pada Pasal Modal. Dan sebagai
pendaftaran efektif. sebagai investor
suatu instrumen yang
maupun calon investor juga tetap harus
diperdagangkan di Pasar Modal,
berhati-hati.
maka obligasi dipayungi oleh
Jangan membeli kucing dalam
Undang – Undang Pasar Modal
karung, padahal kita tahu kucing yang
yang mengatur mengenai efek,
di dalamnya bukan kucing yang bagus.
obligasi adalah merupakan salah
Hubungannya dengan Pasal 81 yang
satu jenis efek.
perlu diperhatikan bagi para investor.
2. Bahwa perlindungan hukum sangat
Alasannya, meskipun sang calon inves-
diperlukan bagi kalangan
tor telah melakukan pembelian efek,
masyarakat yang menjadi investor
padahal tahu si issuer memberikan in-
dalam penerbitan surat obligasi
formasi yang salah, mereka tidak dapat
Bahwa bagi investor maupun calon
mengajukan tuntutan ganti rugi.
investor obligasi sebagai surat

10
berharga masih menjadi pilihan, dari masyarakat untuk kebutuhan
khususnya yang telah permodalan bagi perusahaan, maka
diperdagangkan dipasar modal. sudah waktunya obligasi diatur secara
B. Saran khusus dalam peraturan perundang –
Begitu pentingnya fungsi obligasi undangan sehingga menjamin adanya
dalam usaha memperoleh dana segar kepastian hukum.

DAFTAR PUSTAKA
1. Buku

Abdulkadir Muhammad, Hukum Dagang Tentang Surat Berharga Alumni,


Bandung, 1996.

11
Emmi Pangaribuan Simanjuntak, Hukum Dagang Surat – Surat Berharga FH.
UGM Yogyakarta, 1991.

Johannes Soetekno, Obligasi Sebagai Instrumen Pasar Modal, Dinamika Jakarta,


2003.

Man Suparman Satrawijaya, Perkembangan Surat Berharga di Indonesia, Alumni


Bandung, 1996

Ratnawati Priyono, Surat Berharga Pasar Uang, Gravita, Jakarta, 1999.

Setiadi, Obligasi dalam perspektif hukum Indonesia Citra Adytia Bandung, 1996

Wirdjono Prodjodikoro, Hukum Surat Berharga Cek, Wesel dan Giro, Djambatan,
Jakarta, 1994.

2. Undang- Undang

Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Pasar Modal.

BIODATA

12
WIDIYANTI

PALU 31 AGUSTUS 1990

JLN PATIMURA BELAKANG GERJA KATOLIK

+6282348771498

13

Anda mungkin juga menyukai