Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA BAYI NY. D DENGAN ASFIKSIA RINGAN


DI RUANG PERINATOLOGI RSUD SUNAN KALIJAGA
DEMAK

DISUSUN OLEH:

1. DIAH AYUNINGTIAS (18.04.06.13)


2. ELY MARLINA (18.04.06.18)
3. MUCH NUR ROKHIM (18.04.06.33)
4. YANUA DWI EOMDHONI (18.04.06.48)

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN ANAK

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES AN NUR PURWODADI

2018/2019
PENGKAJIAN DI RUANG PERINATOLOGI

Tempat Praktik : Ruang Perinatologi RSUD Sunan Kalijaga Demak

Tanggal Pengkajian : 24 Januari 2019 pukul 08.00 WIB

Tanggal Masuk : 23 Januari 2019 pukul 19.00 WIB

A. Identitas Klien
Nama : BY Ny. D
Alamat : Penggaron Lor
Tgl Lahir/Umur : 23 Januari 2019 Pukul 18.00 WIB
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama` : Islam
Diagnosa Medis : Asf. Ringan, SGNN, BBLR
Penanngung Jawab:
Ayah : Tn. K
Ibu : Ny. D
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Penggaron Lor
B. Keluhan Utama
Bayi lahir dengan sesak nafas, berat badan rendah
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
Bayi baru lahir dengan BB 2450 g, LD 29cm, PB 41cm, LK 31cm, LP 31cm,
LILA 9cm mengalami sesak nafas dengan rr 30x/menit, bayi nampak sianosis,
kemudian bayi mendapatkan pertolongan lebih lanjut diruang Perinatologi pada
tanggal 23 januari 2019 pukul 19.00 wib mendapatkan terapi o2 nasal kanul
7lpm, pada saat dikaji pada tanggal 24 januari 2019 pukul 08.00 wib bayi
nampak sesak rr 31x/menit, N: 135 x/menit, S:37,5 oc sianosis, bayi nampak
lemah kemudian mendapatkan terapi o2 nasal kanul 7lpm.
D. Riwayat Kesehatan Dahulu
1. Prenatal
Jumlah Kunjungan : Setiap bulan
Bidan/Dokter : Bidan
Pendkes yang didapat : Pola makan dan gizi ibu hamil
HPHT : 20 Mei 2018
Kenaikan BB : 8 kg (sebelum 43 kg, selama hamil 51 kg)
Komplikasi Kehamilan : Tidak ada
Komplikasi Obat : Tidak ada
Obat yang didapat : Vitamin
Riwayat Hospitalisasi : Ibu BY belum pernah di rawat di Rumah Sakit
Golongan Darah Ibu :-
2. Natal
Awal Persalinan : Ibu mulai merasa mules ( kenceng-kenceng) pada
Tgl 22 Januari 2019 pukul 21.00 WIB Bayi lahir Tgl
23 Januari 2019 pukul 18.00 WIB.
Lama Persalinan : 21 jam
Komplikasi Persalinan : Tidak ada
BB : 2450 gram
Cara Melahirkan : Spontan
Tempat Melahirkan : RSUD Sunan Kalijaga Demak
3. Post Natal
Usaha Nafas : Tanpa bantuan
Kebutuhan Resusitasi :-
APGAR :7
Interaksi ortu dg Bayi : Ada interaksi
Trauma Lahir : Tidak ada
Keluarnya Urin/BAB : Ada
Respon Fisiologis atau perilaku yang bermakna : Bayi lahir spontan,
menangis kuat, gerakan tangan dan kakinya aktif, bayi lahir dengan umur
kehamilan 36 minggu
E. Riwaya Alergi
Bayi tidak memiliki alergi laktosa maupun antibiotik
F. Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Refleks
a. Refleks menghisap : +
b. Refleks mencari/ memutar : +
c. Refleks menelan :+
d. Refleks tonic neck : +
e. Refleks labirin :+
f. Refleks kaget :+
g. Refleks merangkak : -
h. Refleks berjalan dan melangkah : -
i. Refleks babinski :+
j. Refleks blinking :+
k. Refleks yawning :-
l. Refleks plantar :+
m. Refleks swimming : -
2. Gigi : Gigi bayi belum tumbuh
3. Kontrol kepala, duduk, jalan, kata pertama
Bayi belum mampu mengangkat kepala, bayi belum bisa duduk, belum
mampu berjalan, dan bayi belum bisa berbicara
4. Interaksi dengan peer
Interaksi bayi dengan perawat, orangtua hanya dengan menangis kuat
5. Imunisasi
Bayi belum mendapatkan imunisasi
6. Kebiasaan
a. Perilaku
Bayi menangis kuat jika BAB, BAK, dan haus minta ASI
b. ADL
Terkadang bayi mengangkat kaki dan tangannya, kepala miring, bayi
lebih banyak tidur, belum banyak beraktivitas
c. Exercise
-
G. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Lemah
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital : N: 135 x/menit, RR: 35 x/menit, S:37,5 oc
Ukuran Saat Lahir Saat Ini
Berat Badan 2450 gram 2450 gram
Panjang Badan 41 cm 41 cm
Lingkar Kepala 31 cm 31 cm
Lingkar Dada 29 cm 29 cm
Lingkar Perut 31 cm 31 cm
LILA 9 cm 9 cm

4. Tonus / aktivitas : Tenang


5. Kepala / leher
a. Fontanel anterior : Lunak
b. Sutura sagitalis : Tepat, Menjauh
c. Gambaran Wajah : Simetris
6. Mata : bentuk mata simetris, sklera tidak ikterik
7. THT
a. Telinga : Normal
b. Hidung : Bilateral
c. Palatum : Normal
8. Abdomen : Datar, Lingkat Perut 31 cm
9. Thoraks : simetris, derajat 1, klavikula normal
10. Paru-paru : Sama kanan kiri, semua lapang paru
11. Jantung : Bunyi jantung S1 S2 reguler
H. Kebutuhan Nutris dan Cairan Bayi
1. Status Nutrisi : Intake nutrisi melalui pemberian susu formula 12cc
2. Status Cairan : -
I. Hasil Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium pada Bayi NY. D pada Tanggal 23 Januari 2019 pukul
21.30
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
KIMIA KLINIK
Gula Sewaktu Stik 1.67 mg/dL 70 – 115
J. Hasil Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada
K. Terapi
No Jenis Dosis Cara Kandungan Indikasi Kontraindikasi
Obat Pemberian
1 Oksigen 7 lpm Nasal kanul - Untuk membantu sistem - Hipoksia - Jalan nafas yang tersumbat
peredaran darah - Henti nafas/henti - Trauma hidung
- Menggerakkan sistem jantung - Penggunaan tampon hidung
pernafasan - Gagal nafas - Akibat infeksi/inflamasi
- Asidosis
- Klien dengan
gangguan kesadaran
I. Analisa Data
No Hari/Tgl Data Fokus Etiologi Problem TTD
1 Kamis Ds = - Produksi mukus banyak Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
24 Do = Bayi tampak sesak, RR
Januari 30X/menit
2019
2 Kamis Ds = - Hipoventilasi Pola nafas tidak efektif
24 Do = Ekspansi dada berkurang.
Januari Bayi mengalami bradipneu
2019 :30x/menit
3 Kamis Ds = - Perubahan suhu Resiko infeksi
24 Do = suhu tubuh 37,5 ºc
Januari
2019
II. Diagnosa Keperawatan
No Hari/Tgl Diagnosa Keperawatan TTD
1 Kamis Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b. d produksi
24 Januari mukus yang banyak
2019
2 Kamis Pola nafas tidak efektif b.d hipoventilasi
24 Januari
2019
3 Kamis Resiko infeksi b.d perubahan suhu
24 Januari
2019
III. Intervensi

No. Hari/Tgl Tujuan Intervensi Rasional TTD


DP
1 Kamis Setelah dilakukan asuhan Status pernafasan 1. Penurunan getaran vibrasi diduga
24 Januari keperawatan selama 3x24jam 1. Auskultasi suara nafas, catat ada pengumpulan cairan atau
2019 diharapkan bersihan jalan nafas adanya suara tambahan udara.
efektif dengan kriteria: 2. Catat pergerakan dada , 2. untuk mengetahui pernafasan bayi
1. Nafas bayi kembali normal ketidaksimetrisan, 3. Sebagai indikator adanya gangguan
2. Bayi aktif penggunaan otot bantu dalam sistem pernafasan
3. Pada pemeriksaan auskultasi pernafasan 4. Berguna dalm evaluasi derajat
tidak ditemukan lagi bunyi 3. Monitor ttv distress pernafasan atau kronosnya
nafas tambahan 4. Monitor kecepatan, irama , suatu penyakit
4. Frekuensi ,irama pernafasan kedalaman, kesulitan 5. Posisi semi fowler membantu
normal nafas/keluhan sesak nafas mengurangi sesak nafas.
5. Dispnea saat istirahat atau pasien 6. Dapat memperbaiki/ mencegah
dengan aktivitas berkurang 5. Posisikan pasien untuk memburuknya hipoksia
mengurangi dipsnea
6. Kolaborasi dengan tim
medis pemberian o2 sesuai
dengan indikasi

2 Kamis Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji frekuensi, kedalaman 1. Kecepatan biasanya meningkat
24 Januari keperawatan selama 3x24jam pernafasan dan ekspansi apabila terjadi peningkatan kerja
2019 diharapkan pola nafas kembali dada nafas
efektif dengan kriteria: 2. Catat upaya pernafasan, 2. Penggunaan otot bantu nafas
1. Frekuensi dan kedalaman termasuk penggunaan otot sebagai akibat dari peningkatan
pernafasan dalam rentan bantu nafas kerja nafas
normal 3. Auskultasi bunyi nafas dan 3. Bunyi nafas menurun/ tak ada bila
2. Tidak menggunakan otot catat adanya bunyi nafas jalan nafas obstruksi dan adanya
bantu nafas seperti mengi, dll bunyi ronki dan menandakan
3. Status respirasi jalan nafas 4. Atur posisi semi fowler adanya kegagalan pernafasan
adekuat 5. Monitor ttv 4. Untuk memungkinkan ekspansi
6. Berikan oksigen tambahan paru dan memudahkan pernafasan
5. Sebagai indikator adanya gangguan
dalam sistem pernafasan
6. Memaksimalkan bernafas dan
menurunkan kerja nafas
3 Kamis Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor ttv dan tanda-tanda 1. Untuk mengawasi adanya tanda-
24 Januari keperawatan selama 3x 24jam infeksi tanda infeksi
2019 diharapkan resiko infeksi 2. Lakukan hand higiend 2. Untuk mengurangi resiko
menurun dengan kriteria: sebelum dan sesudah tertularnya nosokomial
1. Tidak ada tanda-tanda infeksi kontak dengan pasien 3. Untuk menjaga keseterilan alat
(kemerahan, bengkak, panas, 3. Jaga kebersihan alat invasif
nyeri) yang terpasang pada pasien 4. Untuk mengurangi resiko infeksi
2. Leukosit (5000-1000/mm3) 4. Pantau hasil leukosit
3. Suhu tubuh dalam batas 5. Kolaborasi dengan tim
normal medis pemberian antibiotik
IV. Implementasi
Hari/Tgl/jam No.DX Tindakan Respon Hasil TTD
Kamis 24 1,2,3 Memonitor ttv Ds :-
Januari 2019 Do : klien nampak sesak rr 30x/menit, suhu 37,5ºc
08.15 wib
Kamis 24 1,2 Memberikan o2 nasal kanul Ds :-
Januari 2019 Do : bayi terpasang o2 nasal kanul 7lpm
08.30

Kamis 24 2 Memposisikan bayi semi fowler Ds: -


Januari 2019 Do : bayi dengan posisi semi fowler
09.00
Kamis 24 3 Menjaga kebersihan lingkungan bayi Ds : -
Januari 2019 Do : Sekitar bayi nampak bersih
09.10
Kamis 24 1 Mengauskultasi suara nafas Ds :
Januari 2019 Do : bayi terlihat sesak, suara nafas melemah
10.00
Kamis 24 1,2,3 Memonitor TTV Ds : -
Januari 2019 Do : RR : 31x/menit, suhu 37,4ºc
12.00
Kamis 24 1 Memantau status pernafasan dan Ds : -
Januari 2019 oksigen sesuai dengan kebutuhan Do : nasal kanul 7lpm lancar
12.45
Kamis 24 1.2 Mempertahankan kepatenan jalan Ds :-
Januari 2019 nafas dengan memasang o2 dengan Do : bayi terpasang o2 nasal kanul 7lpm
14.00 kecepatan 7lpm
Kamis 24 3 Mengajarkan cuci tangan ibu bayi Ds : ibu bayi mengatakan bersedia
Januari 2019 sebelum dan sesudah kontak dengan Do : klien mengikuti yang diajarkan perawat
16.00 bayi
Kamis 24 1,2,3 Memonitor TTV Ds : -
Januari 2019 Do : RR 31x/menit, suhu 37,4ºc
18.00
Kamis 24 1 Memantau status pernafasan dan Ds : -
Januari 2019 oksigen sesuai dengan kebutuhan Do : nasal kanul 7lpm lancar
20.00
Kamis 24 1,2 Mempertahankan kepatenan jalan Ds : -
Januari 2019 nafas dengan memasang o2 dengan Do : bayi terpasang o2 nasal kanul 7lpm
22.00 kecepatan 7lpm
Jumat 25 Januari 1,2,3 Monitor TTV Ds: -
2019 Do: RR 35x/menit, suhu 37ºc
08.00
Jumat 25 Januari 1,2 Mengauskultasi suara nafas Ds :
2019 Do : bayi terlihat sesak, suara nafas melemah
09.00
Jumat 25 Januari 1 Memantau status pernafasan dan Ds : -
2019 oksigen sesuai dengan kebutuhan Do : nasal kanul 7lpm lancar
09.15
Jumat 25 Januari 3 Menjaga kebersihan lingkungan bayi Ds : -
2019 Do : Sekitar bayi nampak bersih
10.00
Jumat 25 Januari 1,2,3 Monitor TTV Ds : -
2019 Do : RR 35x/menit, suhu 36,7°c
12.00
Jumat 25 Januari 2 Memposisikan bayi semi fowler Ds: -
2019 14.00 Do : bayi dengan posisi semi fowler

Jumat 25 Januari 3 Mengevaluasi cuci tangan ibu bayi Ds : ibu bayi mengatakan bersedia
2019 sebelum dan sesudah kontak dengan Do : klien mencuci tangan dengan benar
16.00 bayi
Jumat 25 Januari 1,2,3 Memonitor TTV Ds : -
2019 Do : RR 35x/menit, suhu 36,5°c
18.00
Jumat 25 Januari 1 Memantau status pernafasan dan Ds : -
2019 oksigen sesuai dengan kebutuhan Do : nasal kanul 7lpm lancar
20.00
Jumat 25 Januari 1,2 Mempertahankan kepatenan jalan Ds : -
2019 nafas dengan memasang o2 dengan Do : bayi terpasang o2 nasal kanul 7lpm
22.00 kecepatan 7lpm
Sabtu 26 Januari 1,2,3 Monitor TTV Ds : -
2019 Do : RR 35x/menit, suhu 36,5°c
08.00
Sabtu 26 Januari 1 Mengauskultasi suara nafas Ds :
2019 09.00 Do : bayi terlihat sesak, suara nafas melemah

Sabtu 26 Januari 3 Menjaga kebersihan lingkungan bayi Ds : -


2019 Do : Sekitar bayi nampak bersih
09.20
Sabtu 26 Januari 1 Memantau status pernafasan dan Ds : -
2019 oksigen sesuai dengan kebutuhan Do : nasal kanul 7lpm lancar
10.00
Sabtu 26 Januari 1,2,3 Monitor TTV Ds : -
2019 Do : RR 35x/menit, suhu 36,3°c
12.00

Sabtu 26 Januari 2 Memposisikan bayi semi fowler Ds: -


2019 Do : bayi dengan posisi semi fowler
14.00
Sabtu 26 Januari 1,2 Mempertahankan kepatenan jalan Ds : -
2019 nafas dengan memasang o2 dengan Do : bayi terpasang o2 nasal kanul 7lpm
15.00 kecepatan 7lpm
Sabtu 26 Januari 1,2,3 Memonitor TTV Ds : -
2019 Do : RR 31x/menit, suhu 36.5ºc
18.00
Sabtu 26 Januari 1 Memantau status pernafasan dan Ds : -
2019 oksigen sesuai dengan kebutuhan Do : nasal kanul 7lpm lancar
20.00
Sabtu 26 Januari 1,2 Mempertahankan kepatenan jalan Ds : -
2019 nafas dengan memasang o2 dengan Do : bayi terpasang o2 nasal kanul 7lpm
22.00 kecepatan 7lpm
V. Evaluasi
NO. Hari/Tgl Evaluasi TTD
DX
1 Jumat S: -
25/1/2019 O:
Bayi nampak sesak nafas, RR 35 x/menit
Ku: baik, gerak aktif, tangis kuat
BAB & BAK lancar
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Berikan O2 nasal kanul
- Monitor KU
- Penuhi kebutuhan bayi
- Jaga kehangatan bayi
- Ukur suhu tiap 2 jam
- Berikan diit oral

2 S: -
O:
Bayi nampak sesak, tidak ada cuping hidung,
nafas lambat, menggunakan obat bantu
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Atur posisi semi fowler
- Observasi frekuensi, kedalaman,
penggunaan otot bantu pernafasan, status
oksigen

3 S: -
O: Suhu 36.5 o c
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi
- Monitor ttv dan tanda-tanda infeksi
- Lakukan hand higiend sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien
- Jaga kebersihan alat invasif yang terpasang
pada pasien
- Jaga kehangatan bayi

1 Sabtu S: -
26/1/2019 O:
Bayi nampak sesak nafas, RR 35 x/menit
Ku: baik, gerak aktif, tangis kuat
BAB & BAK lancar
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Berikan O2 nasal kanul
- Monitor KU
- Penuhi kebutuhan bayi
- Jaga kehangatan bayi
- Ukur suhu tiap 2 jam
- Berikan diit oral

2 S: -
O:
Bayi nampak sesak, tidak ada cuping hidung,
nafas lambat, menggunakan obat bantu
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Atur posisi semi fowler
- Observasi frekuensi, kedalaman,
penggunaan otot bantu pernafasan, status
oksigen
1 Minggu S: -
27/1/2019 O:
Sesak berkurang , RR 38x/menit
Ku: baik, gerak aktif, tangis kuat
BAB & BAK lancar
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Berikan O2 nasal kanul
- Monitor KU
- Penuhi kebutuhan bayi
- Jaga kehangatan bayi
- Ukur suhu tiap 2 jam
- Berikan diit oral

2 S: -
O:
Bayi nampak sesak, tidak ada cuping hidung,
nafas lambat, menggunakan obat bantu
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Atur posisi semi fowler
- Observasi frekuensi, kedalaman,
penggunaan otot bantu pernafasan, status
oksigen

Anda mungkin juga menyukai