Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 5 : EQUISETINAE

Nama Anggota Kelompok : Siti Komaria (F1071171003)


Yulita Pensa (F1071171009)
Heni Ferdina (F1071171014)
Putri Musi Khatulisti (F1071171016)
Ayu Musriati (F1071171017)
Mata Kuliah : Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah
Tugas : Cara Identifikasi Tumbuhan Paku pada Artikel Penelitian
1. Dalam jurnal (Putri, Raksun, & Mertha, 2018) pengambilan data dilakukan dengan
metode ekspolarasi atau jelajah, peneliti menjelajahi setiap sudut suatu lokasi. Sampel
yang berhasil dikumpulkan selanjutnya diidentifikasi dengan cara mencocokkan ciri
morfologi sampel dengan buku acuan Sri Mulyani, Anatomi Tumbuhan Rendah, Holtum
R Flora of Malaysia, Volume 2 Ferus of Malaya 2nd Government Printing Office.
Singapore, Tjitrosoepomo, G. Klasifikasi Tumbuhan Paku. Cara mengenal tumbuhan
paku yaitu dengan melihat pertumbuhan pucuknya yang melingkar, disamping itu pada
permukaan bawah daunnya ada bintik-bintik tumbuh teratur dalam barisan,
menggerombol, tersebar (yang disebut sporangium).
2. Cara identifikasi tumbuhan paku menurut Sari dan Rosda (2009) dala sebuah jurnal
Pendidikan Biologi dan Sains (BIOEDUSAINS) yang ditulis oleh Reni Dwi Riastuti dan
kawan - kawan adalah sebagai berikut :
a. Melakukan survei pada lokasi penelitian yaitu kawasan Danau Aur, lokasi yang
dipilih tepat yaitu dengan melihat banyaknya divisi Pteridophyta (paku) pada lokasi
yang akan dipilih. Setelah lokasi penelitian didapatkan berdasarkan hasil observasi
yang telah dilakukan selanjutnya pembuatan plot tunggal sebanyak 3 plot secara acak
dengan ukuran 10 m x 10 m dilokasi yang banyak terdapat divisi Pteridophyta (paku).
Kegiatan selanjutnya melakukan pengambilan sampel untuk masing-masing jenis
divisi Pteridophya (paku) yang terdapat didalam plot yang telah dibuat.
b. Dokumentasi spesimen tumbuhan paku, tujuan dari pemotretan/dokumentasi)
spesimen adalah untuk mendapatkan bukti gambaran lengkap mengenaispesimen
tersebut, tempat tumbuh serta ciri-ciri, baik warna serta morfologi tumbuhan paku,
serta menghitung kerapatan tumbuhan paku.
c. Pembuatan deskripsi, setiap spesies paku yang ditemukan, maka dibuat suatu koleksi
khusus secara lengkap dengan bagian-bagian yang dimilikinya serta mencatat kondisi
tumbuhan paku secara langsung dalam keadaan yang masih segar di alam, hingga
diperoleh data lengkap tentang tumbuhan paku.
d. Identifikasi tumbuhan paku, dilakukan dengan cara menggunakan kunci determinasi
tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang ada diamati adalah morfologi dalam kondisi
masih segar.
e. Pembuatan herbarium dilakukan dengan cara membersihkan tumbuhan paku dari
kotoran, lalu tumbuhan tersebut dimasukkan ke dalam kantong yang telah disemprot
alkohol 70%. Setelah itu tumbuhan dibentangkan dan disusun rapi di dalam kertas
koran, lalu dikeringkan dengan diangin-anginkan, tanpa terkenasinar matahari.
Tumbuhan yang telah kering selanjutnya diolesi alkohol 70 %, lalu ditempelkan pada
karton putih dengan menggunakan solatif. Kemudian tempelkan label yang berisi
identifikasi dan deskripsi.
3. Menurut jurnal (Prastyo, dkk., 2015) cara yang digunakan untuk mengidentifikasi
tumbuhan paku epifit pada kelapa sawit selama proses penelitian adalah dengan
menggunakan metode observasi dan identifikasi langsung dan studi pustaka melalui buku
identifikasi. Aspek yang diperhatikan ialah nama lokal, letak tumbuhnya pakuan yaitu
pada tajuk, batang, atau pangkal batang.
4. Menurut jurnal (Ridianingsih, dkk., 2017) penelitian ini dilakukan pada dua tempat yaitu
pertama pengambilan sampel dan pengambilan gambar tumbuhan paku di pos
Rowobendo-Ngagelan Taman Nasional Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi pada bulan
Agustus. Kemudian penelitian kedua dilanjutkan dengan tahap identifikasi yang
dilakukan oleh peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia UPT Balai Konservasi
Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan pada tanggal 17-30 September 2014.
Spesimen diambil dengan memerhatikan bentuk morfologinya, seperti:
a. Bentuk Akar
b. Bentuk dan warna batang
c. Tipe daun (majemuk/tunggal,pangkal daun, ujung daun)
d. Letak sorus
5. Menurut jurnal (Nasution, dkk., 2018) penelitian dilakukan dengan metode deskriptif
dengan teknik eksplorasi dan dokumentasi yaitu salah satu penelitian dengan
menggambarkan suatu objek tanpa dilebih-lebihkan. Agar tidak ada tumbuhan paku yang
terlewati dan membuat dokumentasi selanjutnya mengidentifikasi spesimen dengan
menggunakan buku kunci identifikasi. Sampel yang didapat kemudian difoto perawakan
tumbuhan paku. Setelah itu mengidentifikasi tumbuhan paku dengan menggunakan data
morfologi dengan bantuan herbarium.Identifikasi tumbuhan dilakukan dengan melihat
karakter morfologi vegetatif dan generatif. Mengidentifikasi tumbuhan paku
meliputi:
a. Akar
b. Batang
c. Daun
DAFTAR PUSTAKA

Dwi. R, Reni, dkk. (2018). Identifikasi Divisi Pteidophyta di Kawasan Danau Aur Kabupaten
Musi Rawas. Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains (BIOEDUSAINS), Vol.1,
No.1(57-70) e-ISSN : 2598-7453.
Nasution, J., Jamilah, N., & Emmy, H.K. (2018). Inventarisasi Tumbuhan Paku di Kampus I
Universitas Medan Area. Jurnal Klorofil. 1 (2), 105-110.
Putri, N. H., Raksun, A., & Mertha, I. G. (2018). Identifikasi Tumbuhan Paku Sejati
(Filicopytha) di Kawasan Hutan Wisata Aik Nyet sebagai Sumber Belajar Biologi.
Jurnal Biologi Tropis , 18 (1).
Prastyo, W.R., Suwasono, H., Agung, N. (2015). Identifikasi Tumbuhan Paku Epifit Pada
Batang Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis J.) di Lingkungan Universitas
Brawijaya. Jurnal Produksi Tanaman. 3(1), 65 – 74.
Ridianingsih, D.S., Pujiastuti, & Sulifah, A.H. (2017). Inventarisasi Tumbuhan Paku
(Pteridophyta) Di Pos Rowobendongagelan Taman Nasional Alas Purwo Kabupaten
Banyuwangi. Jurnal Bioeksperimen. 3 (2), 20-30.
Sari, D. Y. I. & Rosada, A. (2009). Identifikasi Tumbuhan Paku di Perkebunan Karet (Havea
brasiliensis) di Desa Tanjung Raya Kecamatan Rambang Prabumulih Sumatera
Selatan. Jurnal Sainmatika. 2 (6), 23.

Anda mungkin juga menyukai