Anda di halaman 1dari 10

KONSEP KOMUNIKASI DALAM PROMOSI KESEHATAN

Anggota Kelompok 1
1. Afifah Khairunnisa
2. Agung Pratama
3. Fahiro Aprilia DW
4. Fregilia Dwi Restika
5. Jihan Farah A
6. Rizky Amalia
7. M. Galbi Dzikri
8. Sukarno Putra

TINGKAT IIA D3 KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES JAMBI
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya.Sehinggakami dapat menyelesaikan makalah tentang Askep Penyakit Tropis
Filariasisdengan tepat waktu.Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca
dan menambah wawasan kita semua. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu ataupun memberi masukkan sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya.
Meski kami telah membuat makalah ini dengan maksimal, namun tidak menutup kemungkinan
masih banyak kekurangan dalam makalah ini.Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran
dari pembaca.

Jambi, 16 April 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................................................i
Kata Pengantar ................................................................................................................................ii
Daftar Isi ........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................................1
C. Tujuan .................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Prinsip Dasar Komunikasi dalam Promosi Kesehatan ........................................................2
B. Tujuan Komunikasi Dalam Promosi Keseahatan ...............................................................2
C. Teori Komunikasi dalam Promosi Keseahatan ...................................................................3
D. Bentuk-Bentuk Komunikasi dalam Promosi Kesahatan .....................................................4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................................................6
B. Saran ...................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi digunakan untuk
memberikan informasi (pesan) kepada publik, dengan tujuan mempengaruhi khalayak dan
menggambarkan kebudayaan pada masyarakat.. Selain merupakan kebutuhan aktivitas
komunikasi sekaligus merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin
manusia hidup di suatu lingkungan tanpa berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi juga sangat
dibutuhkan dalam berbagai bidang, salah satunya di bidang kesehatan, guna mempengaruhi,
mengajak, serta merubah pola pikir masyarakat terhadap kesehatan ke arah yang lebih baik.
Dalam mempromosikan pentingnya kesehatan kepada masyarakat maka diperlukan komunikasi
yang efektif, agar tujuan bangsa untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat
tercapai. Komunikasi yang biasa digunakan diantaranya yaitu komunikasi interpersonal dan
komunikasi massa. Komunikasi interpersonal adalah penyampaian informasi antar pribadi
sedangkan komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi kepada khalayak ramai.
Oleh karena pentingnya komunikasi kesehatan dalam promosi kesehatan ini kepada masyarakat
maka kami tertarik untuk membahasnya dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan komunikasi dalam promosi kesehatan ?
2. Apa tujuan dari komunikasi dalam promosi kesehatan ?
3. Bagaimana teori komunikasi dalam promosi kesehatan ?
4. Apa saja bentuk-bentuk komunikasi dalam promosi kesehatan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui penjelasan komunikasi dalam promosi kesehatan.
2. Untuk mengetahui tujuan dari komunikasi dalam promosi kesehatan.
3. Mengetahui teori komunikasi dalam promosi kesehatan.
4. Mengetahui apa saja bentuk-bentuk komunikasi dalam promosi kesehatan.
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip Dasar Komunikasi dalam Promosi Kesehatan


Komunikasi adalah proses perngoperasian rangsangan (stimulus) dalam bentuk lambang
atau symbol atau bahasa atau gerak (nonverbal), untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
Stimulus atau rangsanngan ini dapat berupa suara/bunyi atau bahasa lisan, mauoun berupa
gerakan, tindakan, atau simbol-simbol yang di harapkan dapat di mengerti oleh pihak lain, dan
pihak lain tersebut merespons atau bereaksi sesuai dengan maksud pihak yang memberi stimulus.
Komunikasi Kesehatan adalah pendekatan yang beragam dan multidisiplin untuk mencapai buat
kebijakan dan masyarakatuntuk juara, memperkenalkan mengadopsi atau mendukung perilaku,
praktek ataua kebijakan yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil keseahatan.

B. Tujuan Komunikasi dalam Promosi Kesehatan


Sesuai dengan Undang-undang Kesehatan nomor 23 tahun 1992 pasal 63 telah dijelaskan
bahwa perlunya pengembangan Sistem Informasi Kesehatan yang mantap agar dapat menunjang
sepenuhnya pelaksanaan manajemen dan upaya kesehatan dengan menggunakan teknologi dari
yang sederhana hingga yang mutakhir disemua tingkat administrasi kesehatan. Sistem Informasi
Kesehatan apabila digunakan secara tepat, komunikasi kesehatan dapat mempengaruhi sikap,
persepsi, kesadaran, pengetahuan dan norma sosial yang kesemuanya berperan sebagai pedoman
dalam perubahan prilaku. Komunikasi kesehatan sangat efektif dalam mempengaruhi prilaku
karena didasarkan pada psikologi sosial, pendidikan kesehatan, komunikasi massa, dan pemasaran
untuk mengembangkan dan menyampaikan promosi kesehatan dan pesan pencegahan-
pencegahan. Sejauh ini komunikasi senantiasa berkembang seiring berkembangnya dunia
teknologi komunikasi salah satunya melalui media internet , media cetak dan elektronik. Tidak
hanya bernilai praktis namun mempunyai nilai ekonomis dan tampilannya lebih menarik. Media
yang berkembang tersebut sangat membantu dalam ketercapaian komunikasi kesehatan karena
tercapai atau tidaknya komunikasi kesehatan lebih dikarenakan penggunaan media informasi yang
tepat, pesan yang sistematis dan mudah dimengerti.

2
C. Teori Komunikasi dalam Promosi Kesehatan
Komunikasi Kesehatan menjadi semakin populer dalam upaya promosi kesehatan selama
20 tahun terakhir. Contoh, komunikasi kesehatan memegang peranan utama atau pengontribusi
dalam pemenuhan 219 dari 300 tujuan khusus dalam Healthy People 2010. Apabila digunakan
secara tepat, komunikasi kesehatan dapat mempengaruhi sikap, persepsi, kesadaran, pengetahuan
dan norma sosial yang kesemuanya berperan sebagai precursor dapa perubahan prilaku.
Komunikasi kesehatan sangat efektif dalam mempengaruhi prilaku karena didasarkan pada
psikologi sosial, pendidikan kesehatan, komunikasi massa, dan pemasaran untuk
mengembangkan dan menyampaikan promosi kesehatan dan pesan pencegahan –pencegahan.
Karya awal yang mempengaruhi perkembangan komunikasi kesehatan di susun oleh
National Cancer Institute (NCI) dan diberi judul Making Health Communication Programs
Work: A Planner’s Guide. Panduann ini menyatakan bahwa bidang ilmu seperti pendidikan
kesehatan, pemasaran sosial, dan komunikasi massa secara bersama mendefinisikan komunikai
kesehatan. Bukan hal luar biasa apabila mendengar peryataan bahwa komunikasi kesehatan
bahkan merupakan nama yang lebih baik untuk profesi daripada promosi kesehatan atau
pendidikan kesehatan bahwa segala sesuatu yang dilakukan dalam promosi kesehatan melibatkan
komunikasi untuk kesehatan. Kenyataannya, komunikasi kesehatan telah didefinisikan secara
luas oleh Everett Rogers, seorang pelopor dalam bidang komunikasi, sebagai segala jenis
komunikasi manusia yang berhubungan dengan kesehatan.
Ada dua perspektif utama yang diambil ketika mempertimbangkan komunikasi kesehatan
dalam praktik promosi kesehatan saat ini. Beberapa praktisi memandang komunikasi massa
sebagai proses menyeluruh yang membingkai penerapan intervensi promosi kesehatan. Praktisi
ini memandang komunikasi kesehatan sebagai strategi atau aktifitas sempit seperti publikasi
informasi atau sejenis komunikasi. Antar personal yang mungkin berlangsung antara pendidik
kesehatan dan kliennya. Kedua pemikiran itu menyebabkan komunikasi kesehatan rentan
terhadap penafsiran yang luas dan kesalahpahaman.

3
D. Bentuk-Bentuk Komunikasi dalam Promosi Kesehatan
1. Bentuk dasar komunikasi
Agar proses komunikasi kesehatan itu efektif dan terarah, dapat di lakukan melalui
bentuk-bentuk komunikasi antara lain sebagai berikut:
a. Komunikasi interpersonal (personal communication)
Adalah komunikasi di dalam diri sendiri, terjadi apabila seseorang memikirkan masalah
yang di hadapi. Komunikasi interpersonal juga terjadi apabila seseorang melakukan
pertimbangan-pertimbangan sebelum mengambil suatu keputusan.
b. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication)
Komunikasi ini adalah salah satu bentuk komunikasi yang paling efektif, karena antara
komunikan dan komunikator dapat langsung tatap muka, sehingga stimulus yakni pesan atau
informasi yang disampaikan oleh komunikan, langsung dapat dio respons atau di tanggapi
pada saat itu juga.
c. Mass communication (communication through the mass media)
Komunikasi ini menggunakan saluran (media) massa, atau berkomunikasi melalui media
massa. Komunikasi melalui media massa kurang efektif bila dibandingkan dengan
komunikasi interpersonal, meskipun mungkin lebih efesien. Kendala yang paling utama
adalah tingkat pendidikan dan kecerdasan masyarakat yang masih yang masih rendah, oleh
karena itu kadang-kadang pesan pembangunan termasuk pesan kesehatan sulit di pahami
oleh mereka. Karena sulit di pahami maka respons mereka sangat lambat, bahkan tidak
meresponnya.
Media yang di gunakan dalam komunikasi massa atau lebih popular disebut media massa ini
bermacam-macam, antara lain:
 Media cetak: Koran, majalah, jurnal, selebaran (flyer), dan sebagainya;
 Media elektronik: radio, televise, internet, dan sebagainya;
 Bermacam-macam papan nama (billboard);
 Spanduk, umbul-umbul, dan sebagainya.
d. Komunikasi organisasi
Adalah komunikasi yang terjadi di antara oraganisasi, institusi atau lembaga. Komunikasi
organisasi juga dapat terjadi di antara unit. Organisasi itu sendiri misalnya antarbagian,
antarseksi, atau subbagian, antar departemen dan sebbagainya. 4
2. Bentuk-Bentuk Komunikasi Kesehatan
a. Komunikasi antarpribadi dalam kesehatan
Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi langsung, tatap muka antara satu orang
dengan orang lain baik perorangan maupun kelompok. Komunikaasi ini tidak melibatkan
kamera, artis, penyiar atau penulis scenario. Komunikator langsung bertatap muka dengan
komunikan, baik secara individual maupun kelompok. Di dalam pelayanan kesehatan,
komunikasi antarpribadi ini terjadi antarpetugas kesehatan atau health
provider dengan clients, atau kelompok masyarakat dan para anggota masyarakat.
Komunikasi antarpribadi merupakan pelengkap komunikasi massa.
 Komunikasi antarpribadi dapat efektif apabila memenuhi tiga hal di bawah ini:
1. Empathy, yakni menempatkan diri pada kedudukan orang lain (orang yang di ajak
komunikasi).
2. Respect terhadap perasaan dan sikap orang lain.
3. Jujur dalam menanggapi pertanyaan orang lain yang di ajak berkomunikasi.
Metode komunikasi antarpribadi yang paling baik adalah konseling (councelling), Proses
konseling ini dapat di ingat secara mudah dengan arkonim berikut:
G Greet client warmly (menyambut klien dengan hangat).
A Ask clients about themselves (menanyakan tentang keadaan mereka).
T Tell client about their problems (menanyakan masalah yang mereka hadapi).
H Help client solve their problems (membantu pemecahan masalah yang mereka
hadapi).
E Explain how to prevent to have the same problems (menjelaskan bagaimana
mencegah terjadinya masalah yang sama).
R Return to follow up (melakukan tindak lanjut terhadap konseling).
b. Komunikasi massa dalam kesehatan
Komunikasi massa ialah penggunaan media massa untuk menyampaikan pesan atau
informasi kepada khalayak atau masyarakat. Komunikasi dalam kesehatan masyarakat
berarti menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat melalui media massa
dengan tujuan agar masyarakat berperilaku hidup sehat.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kerjasama lembaga kesehatan dan elemen masyarakat sangat mempengaruhi
ketercapaian penyampaian informasi kesehatan. Baik itu antara kominikator dan komunikan,
maupun media yang digunakan dalam penyampaian pesan. Pesan dan perubahan yang ingin
disampaikan dapat dijadikan sebagai efek positif dalam proses komunikasi dalam promosi
kesehatan. Komunikasi dalam kesehatan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan
zaman sehingga informasi tersebut dapat disesuaikan dengan keadaan masyarakat sehingga
komunikator dalam penyampaian informasi lebih variatif dan inofatif.

B. Saran
Hendaknya promosi kesehatan disampaikan dengan menggunakan komunikasi yang
efektif agar informasi- informasi kesehatan dapat dipahami masyarakat serta dapat merubah pola
pikir dan prilaku masyarakat mengenai kesehatan menuju arah yang lebih baik.

6
DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan Edisi Revisi 2012.
Jakarta: Rineka Cipta.
Robert J. Bensley & Jodi Brookins-Fisher, Metode Pendidikan Kesehatan Msyarakat,
EGCISBN9794489212, 9789794489215, (Terjemahan Buku Online/Ebook).
https://dokumen.tips
imeykakunsi.blogspot.com
zikafrihadi. Blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai