Anda di halaman 1dari 2

Diagnosis

Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan ditemukannya tiga kelainan utama pada sindrom
HELLP berupa hemolisis, peningkatan kadar enzim hati dan jumlah trombosit yang rendah.
Banyak penulis mendukung nilai Laktat Dehidrogenase (LDH) dan bilirubin agar
diperhitungkan dalam mendiagnosis hemolisis. Derajat kelainan enzim hati harus
didefinisikan dalam nilai standard deviasi tertentu dan nilai normal di masing-masing rumah
sakit.

Tiga kelainan utama pada sindrom HELLP masing-masing dapat dijabarkan yaitu:

1. Hemolisis
 Kelainan hapusan darah tepi
 Total bilirubin > 1,2 mg/dl
 Laktat dehidrogenase (LDH) > 600 U/L
2. Peningkatan kadar enzim hati
 Serum aspartate aminotransferase (AST) > 70 U/L
 Laktat dehidrogenase (LDH) > 600 U/L
3. Jumlah trombosit yang rendah
 Jumlah Trombosit < 100.000/mm

Berdasarkan kadar trombosit darah maka sindrom HELLP dapat diklasifikasikan dengan
nama “Klasifikasi Mississippi” yaitu:

1. Kelas 1
 Kadar trombosit ≤ 50.000/ml
 LDH ≥ 600 IU/L
 AST dan ALT ≥ 40 IU/L
2. Kelas 2
 Kadar trombosit > 50.000 ≤100.000/ml
 LDH ≥ 600 IU/L
 AST dan ALT ≥ 40 IU/L
3. Kelas 3
 Kadar trombosit >100.000 ≤150.000/ml
 LDH ≥ 600 IU/L
 AST dan ALT ≥ 40 IU/L
Klasifikasi ini telah digunakan dalam memprediksi kecepatan pemulihan penyakit
pada post partum, keluaran maternal dan perinatal. Sindrom HELLP kelas 1 beresiko
morbiditas dan mortalitas ibu yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas 2 dan 3.

Prognosis

Prognosis terhadap ibu

Angka kematian ibu dengan sindrom HELLP mencapai 1,1%; 1-25% berkomplikasi serius
seperti DIC, solusio plasenta, adult respiratory distress syndrome (ARDS), kegagalan
hepatorenal, udem paru, hematom subkapsular dan rupture hati.

Prognosis terhadap bayi

Angka kematian bayi berkisar 10-60% disebabkan oleh solusio plasenta, hipoksi intrauteri
dan premature. Pengaruh sindrom HELLP terhadap janin berupa pertumbuhan janin
terhambat sebanyak 30% dan sindrom gangguan pernapasan.

Anda mungkin juga menyukai