2. Penemuan dan pemantauan Ibu hamil Resiko Tinggi merupakan strategi operasional
dalam upaya pencegahan terhadap kemungkinan kesakitan atau kematian melalui
peningkatan efektifitas dan efisiensi dengan memberikan pelayanan yang lebih intensif
kepada Resiko Ibu Hamil denga cepat serta tepat, agar keadaan gawat ibu maupun bayi
dapat dicegah.
3. Kunjungan Ibu Nifas terintegrasi kunjungan neonatal dan pemantauan pemberian Asi
Ekslusif adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memantau perkembangan
kesehatan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu nifas dan neonatus, serta
memantau ASI Ekslusif bagi neonatus.
4. Penemuan dan Pelayanan Bumil K1 Murni kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada
masa kehamilan untuk menfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya
dengan jalan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu, Mendeteksi komplikasi-
komplikasi yang dapat mengancam jiwa, Mempersiapkan kelahiran dan memberikan
pendidikan. Asuhan itu penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari kelahiran
berjalan normal dan tetap demikian seterusnya. pemeriksaan kehamilan harus segera
dilaksanakan begitu terjadi kehamilan yaitu ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya
satu bulan. Dan dilaksanakan terus secara berkala selama kehamilan. Ibu harus
melaksanakan pemeriksaan antenatal paling sedikit 4x.
5. Swipeeng K4 Ibu Hamil Baru adalah Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal
sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian
pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada trimester pertama, satu kali
pada trimester kedua dan dua kali
pada trimester ketiga umur kehamilan.
Dasar Pelaksanaan :
PERMENKES No. 149 Tahun 2010 Tentang Kesehatan Ibu dan Anak
Masalah :
1. Masih ada Ibu hamil, Keluarga Ibu
hamil dan Masyarakat lainnya yang
belum mengetahui peran mereka
dalam Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) bagi
ibu hamil.
2. Masih ada Ibu hamil yang memiliki Riwayat Resiko tinggi yang kurang sadar akan kondisi
dirinya.
3. Masih ada kejadian maslah kesehatan ibu nifas dan neonatus pada masa nifas, serta
cakupan ASI Ekslusif yang kurang.
4. Masih banyak Ibu hamil baru yang memeriksakan diri pada usia kehamilan > 12 Minggu
5. Masih ada ibu hamil yang tidak mendapatakan pelayanan antenatal sesuai standar.
Strategi :
1. Melakukan Kerjasama dengan Kader Pendamping Ibu hamil, Keluarga Ibu Hamil dan
Lintas Sektor terkait untuk melaksanakan P4K bagi Ibu hamil.
2. Melakukan Kerjasama dengan kader pendamping ibu hamil untuk melacak dan
memantau Ibu hamil yang memiliki Faktor Risiko tinggi.
3. Melakukan Kerja Sama dengan Pendamping Ibu hamil untuk melakukan Kunjungan
Rumah Ibu Nifas dan neonatus.
4. Melakuakan Kerjasama dengan kader pendamping ibu hamil untuk melakukan
pendekatan kepada ibu hamil dan keluaraga ibu hamil baru secara persuasuif agar mau
melakukan pemeriksaan kehamilan < 12 minggu.
5. Melakuakan Kerjasama dengan kader pendamping ibu hamil untuk melacak ibu hamil
yang belum mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar pelayanan agar segera
mendapatkan pelayanan.
2. Penemuan dan Pemantauan Ibu Hamil Risti dilakukan untuk memantau kehesehatan ibu
hamil resiko tinggi agar tidak terjadi masalah/komplikasi dalam masa kehamilan dan
persalinan.
3. Kunjungan Ibu Nifas terintegrasi kunjungan neonatal dan pemantauan pemberian Asi
Ekslusif dilakukan agar kesehatan ibu nifas dan neonatus terpantau dan mencegah
kemungkinan terjadinya komplikasi pada masa itu denagn upaya preventif berupa
asuhan serta memastikan bayi mendapatkan ASI Ekslusif.
4. Penemuan dan Pelayanan Bumil K1 Murni dilakukan agar kesehatan semua ibu hamil
dapat terpantau mulai dari umur kehamilan maksimal < 12 Minggu kehamilan.
5. Sweeping K4 Ibu Hamil Baru dilakukan agar semua ibu hamil mendapatkan pelayanan
sesuai standar pelayanan.
Keluaran (Output)
1. Dengan dilakukan Kegiatan P4K diharapkan peran aktif suami, keluarga dan lintas sektor
terkait dalam perencanaan persalinan meningkat dan terencana dengan baik.
2. Dengan dilakukannya penemuan dan pemantauan ibu hamil risti diharapkan semua ibu
hamil yang memiliki faktor risiko dalam kehamilan terpantauan kesehatannya dan tidak
terjadi maslah dalam kehamilannya.