PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perubahan bentuk (konsistensi) feses Secara umum diare dapat terjadi karena
World Health Organization (WHO) pada tahun 2009, secara global setiap
tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare dengan angka kematian 1,5 juta
pertahun.
nomor dua di dunia (WHO, 2009). Data Kemenkes RI dari tahun 2000-2010
Incidance Rate (IR) diare 301/1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi
374/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423/1000 penduduk dan tahun
atau kronik. Diare akut ditandai dengan munculnya secara tiba-tiba tinja
berbentuk cair, sering diiringi dengan demam, saki tperut, muntah dan badan
lemas.
thypi, Shigella, Campylobacter dan jenis coli tertentu atau dapat juga
disebabkan karena keracunan makanan. Bahaya utama dari diare akut adalah
penyakit lain, adanya parasit, kelebihan hormone atau pun cair anempedu
serta sebab sebab kejiwaan. Terapi untuk mengatasi gejala diare adalah
rehidrasi, pemberianobat yang bekerja secara selektif pada saluran cerna dan
yang dihasilkan bakteri pada permukaan usus atau yang adakalanya berasal
sering menyebabkan nyeriperut pada diare seperti atropin dan papaverin (Tan
dan Raharja, 2002). Tingginya angka kejadian diare dan efek samping obat
antidiare yang ada saat ini mendorong para peneliti untuk terus berusaha
kelelahan dan racun pada kulit. Penggunaan loperamid HCl juga harus hati-
hati pada pasien dengan gangguan fungsi hati sebab loperamid HCl
alam yang tersedia. Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak
secara turun temurun dan belum diketahui manfaatnya secara ilmiah, sehingga
perlu dilakukan penelitian secara ilmiah terhadap obat tradisional agar benar-
benar dapat dimanfaatkan secara tepat dan aman untuk dikonsumsi oleh
1. Maksud Percobaan
a. Pemberian oral untuk mengetahui efek anti diare pada hewan uji dan
2. Tujuan Percobaan
C. Prinsip Percobaan
feses, dan frekuensi defekasi pada aktivitas obat loperamid yang dapat
oleum ricini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori umum
BAB, tidak enak pada perinal, dan rasa terdesak untuk BAB dengan atau
Diare atau diare merupakan kondisi rangsangan buang air besar yang
terus menerus disertai keluarnya feses atau tinja yang kelebihan cairan, atau
memiliki kandungan air yang berlebih dari keadaan normal. Umumnya diare
menyerang balita dan anak-anak. Namun tidak jarang orang dewasa juga bias
1. Diare akut, bercampur dengan air. Diare memiliki gejala yang dating
yang disebabkan oleh virus, Bakteri dan parasit, maupun non infeksi.
spesisya itu infeksi bakteri dalam darah, mal nutrisi atau kurang gizi
dan dehidrasi.
5. Diare dengan kurang gizi berat. Diare ini lebih parah dari diare yang
Infeksi bakteri
Infeksi virus
Parasit
Gangguan intestinal
Pada anak-anak dan orang tua diatas 65 tahun diare sangat berbahaya. Bila
penanganan terlambat dan mereka jatuh kedalam dehidrasi berat maka bias
asam), yang tidak jarang berakhir dengan shock dan kematian. Keadaan ini
memiliki cadangan cairan intrasel yang lebih sedikit sedangkan cairan ekstra-
selnya lebih mudah lepas dari pada orang dewasa (Adnyana, 2008).
Mekanisme timbulnya diare.
diare dan muntah, disebabkan oleh pangan dan air yang terkontaminasi oleh
mikroba. Pada tulisan ini akan dijelaskan mekanisme diare dan muntah yang
frekuensinya. Seseorang dikatakan diare jika secara kuantitatif berat tinja per-
24 jam lebih dari 200 gram atau lebih dari 200 ml dengan frekuensi lebih dari
absorpsi garam dan air dan/atau meningkatkan sekresi anion aktif. Pada
kondisi diare ini tidak terjadi gap osmotic dan diarenya tidak berhubungan
dengan isi usus sehingga tidak bisa dihentikan dengan puasa. Diare jenis ini
dikenal sebagai diare sekretory. Contoh dari diare sekretori adalah kolera dan
permukaan absorpsi usus dan cairan luminal. Peningkatan daya dorong ini
diaktivasi oleh patogen, atau oleh peningkatan tekanan luminal karena adanya
sebagai penyebab utama diare tetapi lebih kepada factor tambahan yang
Kerusakan mukosa yang terjadi bisa berupa difusi nanah oleh pseudo
membran sampai dengan luka halus yang hanya bisa dideteksi secara
meningkat dan terjadi difusi air ke luminal. Diare jenis ini dikenal sebagai
Satu bakteri dapat menggunakan satu atau lebih mekanisme tersebut untuk
1. Kemoterapeutika
UI, 2007).
3. Adsorbensia
Adsorben memiliki daya serap yang cukup baik. Khasiat obat ini
B. Uraian Tanaman
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Rosidae
Ordo: Myrtales
Famili: myrtaceae
Genus: Syzygium
Tanaman jambu air memiliki akar tunggang atau disebut dengan akar radik
struktur keras dan kuat, tekstur kasar, berwarna kecoklatan dan terdapat
bercak coklat. Batang tumbuh dengan tegak dan mencapai ketinggian
bertangkai. Panjang daun berkisar 15-20 cm dan lebar 4-6 cm atau lebih
dengan pertulangan menyirip dan berwarna hijau. Pada bagian ujung daun
tumpul, dan bagian pangkal bulat, selain itu permukaan daun sebagian besar
mengkilap.
Bunga Tanaman
corong, benang sari berukuran 3-3,5 cm berwarna putih dan terdapat lebih
dari 20 benang sari dengan ukuran putik 4-5 cm berwarna hijau pucat. Bunga
Kandungan kimia
Kandungan senyawa yang terdapat pada daun jambu air adalah, Air, Nitrogen,
Bubuk daun jambu dapat digunakan untuk lidah pecah-pecah dan jus daun
C. Uraian Obat
dan longitudinal usus. Obat diare ini berikatan dengan reseptor opioid
dengan reseptor tersebut. Efek samping yang sering dijumpai ialah kolik
D. Uraian bahan
tidak berwarna, bau lemah, bebas dari bau asing dan tengik; rasa khas.
mutlak, dengan asam asetat glasial, dengan kloroform dan dengan eter.
RM/BM : C57O9H110/939,50
BAB III
METODE KERJA
a. Spuit oral
b. Timbangan berat badan hewan uji
c. Kapas
d. Erlenmeyer
e. Tissue
f. Batang pengaduk
g. Gelas ukur
h. Kertas saring
a. Mencit
b. Aquadest
f. Loperamide
g. Oleum ricini
3. Cara kerja
1. Bagi kelompok hewan uji, obat dan ekstrak atau infus termasuk
atau bahan lain yang tidak berbahaya/yang aman pada hewan uji
dengan perlakuan.
5. Siapkan dosis pemberian hewan uji pada spuit oral (perlakuan dan
control).
7. Hewan uji diletakkan di atas kertas saring atau metode lain untuk
BAB IV
A. Hasil
II 17 menit _ padat
III _ _ _
B. Pembahasan
mana aktivitas obat antidiare yaitu diapet dapat menghambat diare dengan
metode proteksi.
Diare merupakan keadaan buang-buang air dengan banyak cairan
(mencret) dan
normal, serta konsistensi feses yang encer. Penyebab diare pun bermacam-
untuk mengeluarkan zat-zat racun yang tidak dikehendaki dari dalam usus.
Bila usus sudah bersih maka diare akan berhenti dengan sendirinya.
Diare pada dasarnya tidak perlu pemberian obat, hanya apabila terjadi
diare hebat dapat digunakan obat untuk menguranginya. Obat antidiare yang
resorpsi normal kembali. Diapet dengan khasiat obstipansi yang 2-3 lebih kuat
dosis sediaan uji yang akan diberikan pada tiap mencit, yang sebelumnya
Mencit yang puasa diberi norit sebagai metode transit intestinal untuk
mengetahui sejauh mana norit didalam usus (motilitas usus). Dan mencit yang
tidak puasa diberi induksi yaitu oleum ricini sebagai metode proteksi. Mencit
pertama diberi control dengan CMC Na dan mencit yang kedua diberi diapet
usus sehingga feses tidak mudah keluar dan mengurangi frekuensi defekasi..
Adanya perbedaan frekuensi dan jumlah feses pada mencit yang diberi control
yaitu CMC Na dan yang diberi diapet membuktikan bahwa diapet memiliki
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat di
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Adnyana, Ketut. 2004. Sekilas Tentang Diare.
http://www.blogdokter.net/2008/10/30/sekilas-tentang-diare/.htm
4.
Departemen Farmakologi dan Terapi UI, 2007. Farmakologi dan Terapi ed 5. Jakarta
: Penerbit UI Press.
Kesehatan RI.
LABORATORIUM FARMAKOLOGI
JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
EFEK DIARE
DISUSUN OLEH :
JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
2019
LAMPIRAN
Perhitungan
Perhitungan loperamide
Konsentrasi 0,004 → 50 ml
50
Uth 50 → 100x 4 mg = 2 mg (1 tab)
0,0104
Vol yang diberikan = 0,04
x 1 ml = 0,26 ml/20 g
24
u/bat modern 20 x 0,26 = 0,3
25
u/obat tradisional 20 x 0,52 = 0,65
u/aquadest = 0,5