Disusun Oleh :
Agus Fernando F B
√∑∞ 2
ℎ=2 𝑉ℎ
THD = x 100% (1)
𝑉1
√∑∞ 2
ℎ=2 𝐼ℎ
THD = x 100% (2)
𝐼1
𝑃𝐶𝑈 = ∑∞ 2
𝑛=1 𝐼𝑁 .𝑅𝑁 (5)
b. Harmonisa tegangan dapat menimbulkan rugi-rugi besi, seperti arus pusar dan
rugi-rugi hysteresis. Eddy current (arus pusar) terjadi apabila inti dari sebuah
material jenis ferromagnetik (besi) secara elektrik bersifat konduktif.
Kosentrasi arus pusar lebih tinggi pada ujung-ujung belitan transformator
karena efek kerapatan medan magnet bocor pada kumparan yang
menyebabkan fenomena terjadinya arus pusar. Bertambahnya rugi-rugi arus
pusar karena harmonisa berpengaruh pada temperature kerja transformator
yang terlihat pada besar rugi-rugi daya nyata (watt) akibat arus pusar tersebut.
𝑃𝐸𝐶 =𝑃𝐸𝐶−𝑅 ∑∞ 2 2
ℎ=1 𝐼ℎ .ℎ (6)
Tabel 2.1 Standart Batas Maximum Distorsi tegangan Menurut Standar IEEE 519-1992
Tabel 2.2 Satndart Batas Maximum Distorsi Arus Menurut Standar IEEE 519-1992
Inference
defuzzification
Fuzzification
Mechanism
Input Output
Rule-Base
a. Fuzzy Set
Fuzzy set atau himpunan fuzzy adalah suatu himpunan yang beranggotakan
sejumlah istilah dalam pengertian bahasa yang menyatakan level kualitatatif dari
semesta pembicaraan X, seperti pada contoh 3.1 semesta suhu digolongkan
menjadi 5 tingkatan himpunan. Keanggotaan dalam fuzzi set dengan logika
manusia sangat kompleks, sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk tertentu
dan berbeda untuk tiap individu.
b. Fuzzy Membership function
Fungsi keanggotaan fuzzy adalah suatu fungsi yang didefinisikan untuk suatu
anggota himpunan fuzzy yang menggambarkan derajat kebenaran suatu kejadian
dalam semesta pembicaan X, dinyatakan dalam tingkat keanggotaan (grade of
membership) dengan nilai antara 0 s/d 1. Untuk menggambarkan bagaimana fingsi
keanggotaan fuzzy perhatikan contoh 3.2:
Perbandingan Nilai Kebenaran antara Logika Bolean dengan Logika
Fuzzy dalam kasus kejadian tertentu.
X: Semesta Pembicaraan “Kecepatan Putaran Motor (rpm)”
Kejadian x: kecepatan 1200 rpm
Tabel 2.3 Derajat keanggotaan bolean
dan fuzzy
0 X
a b c
Gambar 2.7 grafik fungsi keanggotaan segitiga
(𝑥 − 𝑎)
𝑖𝑓(𝑎 < 𝑥 ≤ 𝑏)
𝑏−𝑎
𝜇𝑥 = (𝑐 − 𝑥) (7)
𝑒𝑙𝑖𝑓 (𝑏 < 𝑥 ≤ 𝑐)
𝑐−𝑏
{ 0 𝑒𝑙𝑠𝑒
Contoh 3.3:
Berikut perhitungan pada fungsi keanggotaan LB, SD, dan CP pada contoh 3.2,
dimana kondisi x=1200
𝜇𝑥1 = 0; 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑑𝑖𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑘𝑒𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎𝑎𝑛
1400 − 𝑥 1400 − 1200 200
𝜇𝑥2 = = = = 0.2
1400 − 400 1000 1000
2000 − 𝑥 2000 − 1200 800
𝜇𝑥3 = = = = 0.8
2000 − 1000 1000 1000
𝑥 − 600 1200 − 600 600
𝜇𝑥4 = = = = 0.6
1600 − 600 1000 1000
𝜇𝑥5 = 0; 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑑𝑖𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑘𝑒𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎𝑎𝑛
2.5.2 Rule Base
Basis Aturan fuzzy menyatakan hubungan kejadian yang ada pada input fuzzy
dengan keputusan apa yang ada pada output fuzzy. Hubungan tersebut dapat
dinyatakan dengan hubungan “jika” “maka” atau “if” “then”. Contoh 3.4, sebuah
system control fuzzy dengan input fuzzy berupa nilai error (𝑒) dan nilai delta error (𝑑𝑒)
dan output berupa sinyal control (𝑢)
jika istilah istilah dalam nilai error dan delta error
{"nb", "n", "z", "p", "pb"} =
{"negatif besar", "negatif", "zero", "positif", "positif besar"}
𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = {"nb", "n", "z", "p", "pb"}
𝑑𝑒𝑙𝑡𝑎 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = {"nb", "n", "z", "p", "pb"}
Dengan himpunan output sinyal control adalah sebagai berikut:
𝑠𝑖𝑛𝑦𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 = {"𝑁𝐵", "𝑁", "𝑍", "P", "𝑃𝐵"}
Maka basis aturan dari hubungan input dan output dapat dinyatakan dengan fungsi
berikut:
𝒊𝒇 𝑒 𝑖𝑠 𝑛𝑏 𝒂𝒏𝒅 𝑑𝑒 𝑖𝑠 𝑛𝑏 𝒕𝒉𝒂𝒏 𝑢 𝑖𝑠 𝑁𝐵 (1)
𝒊𝒇 𝑒 𝑖𝑠 𝑛𝑏 𝒂𝒏𝒅 𝑑𝑒 𝑖𝑠 𝑛 𝒕𝒉𝒂𝒏 𝑢 𝑖𝑠 𝑁𝐵 (2)
Dan seterusnya hingga semua kondisi terpenuhi.
Selain disajikan dengan logika “if” “then”, basis aturan juga dapat disajikan
dengan table sebagai berikut:
Tabel 2.4 contoh tabel basis aturan fuzzy
Error
nb n z p pb
Delta error
nb NB NB NB N Z
n NB NB N Z P
z NB N Z P PB
p N Z P PB PB
pb Z P PB PB PB
Pada model motor tersebut masukan berupa tegangan dan keluaran berupa
kecepatan angular motor. Motor tersebut memiliki tegangan kerja maksismum 24 volt
dan kecepatan maksimum 96 𝑟𝑎𝑑/𝑠 atau 916 rpm. Pada contoh ini menggunakan
struktur fuzzy dengan pendekatan control PD yaitu error dan delta error sebagai
masukan system fuzzy yang digambarkan pada blok diagram control fuzzy berikut:
e
ref u Omega
Fuzzy Motor DC
d/dt
de
0
E
- 1 - 0.1 0 0.1 1
Gambar 2.9 membership function error
uDE
1
NB N Z P PB
0
DE
- 1 - 0.1 0 0.1 1
Gambar 2.10 membership function delta error
Dengan satu variable membership output yaitu sinyal control u.
uU
1
NB N Z P PB
0
U
- 24 - 12 0 12 24
n NB NB N Z P
z NB N Z P PB
p N Z P PB PB
pb Z P PB PB PB
Pada penelitian ini software yang digunakan adalah software Matlab dengan type
R2016B, software ini digunakan untuk membuat pemodelan atau simulasi dari sistem
distribusi transformator 3 fasa dengan beban non-linear dan juga digunakan untuk
membuat pemodelan dari metode fuzzy logic control.
Pada kontroler logika fuzzy (fuzzy logic) untuk memperoleh performansi yang
diinginkan diperlukan pengetahuan yang cukup tentang plant yang akan dikontrol
sehingga dapat menentukan aturan (rule) yang tepat dan variabel linguistik yang sesuai.
Berdasarkan pengetahuan tentang metode tersebut, pada penilitan ini akan dirancang
sebuah sistem yang mengimplementasikan metode Fuzzy Logic Controller pada sebuah
sistem ketenagalistrikan yaitu RLC. Dari penggunaan fuzzy logic controller ini
diharapkan adanya feedback dari sistem yang telah dirancang, fuzzy logic controller
akan mengatur nilai dari RLC yang mana RLC ini adalah komponen di dalam HSS
yang berperan sebagai actuator, berdasarkan adanya perubahan beban yang tidak
seimbang atau penurunan kualitas daya yang dihasilkan oleh sistem akan secara
otomatis diperbaiki oleh fuzzy logic controller dengan mengatur nilai Reactansi,
Inductance dan capacitance sehingga output atau daya listrik yang dihasilkan dari
sistem tersebut tetap ada pada nilai yang diinginkan. Input dari fuzzy logic controller
ini adalah nilai atau data penurunan kualitas daya listrik, dalam arti penurunan nilai
tegangan dan arus yang dikeluarkn oleh transformator, dan Outputnya adalah
perubahan nilai reaktansi, induktansi, dan kapasistansi dari actuator (RLC).
Matlab disini digunakan sebagai simulasi dan pemodelan dari sistem atau
hubungan wye-wye connection transformator 3 phase, dari simulasi tersebut dipadukan
dengan rangkaian HSS yaitu RLC paralel yang dihubungkan pada setiap fasa
transformator dan terhubung terhadap beban. Sistem fuzzy logic controller juga
dipadukan dengan rangkaian sebelumnya, sehingga aka nada feedback dari
penggunaan fuzzy logic controller ini dan membuat sistem tetap berada pada keadaan
yang seharusnya dalam arti daya yang dihasilkan oleh transformator memiliki kualitas
yang lebih baik dan mendekati nilai inputnya. Penelitian ini juga dilakukan dengan
menggunakan data real time yang diambil dari penyulang landungsari. Pemilihan
penyulang landungsari karena pada wilayah landungsari sendiri adalah wilayah padat
penduduk dan perkantoran yang terdapat banyak sekali beban elekronik khususnya
computer. Berikut adalah pemodelan pada matlab untuk rangkaian 3 phase dengan
hubungan wye-wye connection:
Jenis Sambungan WYE-WYE Connection dipilih karena pada sambungan jenis
ini memiliki kelebihan yang dimiliki oleh sambungan Wye-Delta dan Delta-Delta,
sehingga sambungan ini lebih efisien dan lebih murah.
DAFTAR PUSTAKA