Anda di halaman 1dari 17

BAB I

KONSEP MEDIS
A. Defenisi
Ca mammae (Carcinoma mammae) adalah tumor ganas yang
tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di
dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan
ikat pada payudara (Wijaya, 201 ). Ca mammae adalah keganasan yang
berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang
payudara, tidak termasuk kulit payudara (Karsono, 200!).
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara

yang terus tumbuh berlipat ganda. "ada akhirnya sel#sel ini menjadi bentuk

benjolan di payudara. $ika benjolan kanker itu tidak dibuang atau tidak

terkontrol, sel#sel kanker bisa menyebar (bermestastase) pada bagian#bagian

tubuh lain dan nantinya dapat mengakibatkan kematian. %etastase bias terjadi

pada kelenjar getah bening ketiak ataupun diatas tulang belikat. &eain itu sel#

sel kanker bias bersarang di tulang, paru#paru, hati, kulit, dan ba'ah kulit.

Kanker payudara merupakan penyakit yang disebabkan karena terjadinya

pembelahan sel#sel tubuh secara tidak teratur sehingga pertumbuhan sel tidak

dapat di kendalikan dan akan tumbuh menjadi benjolan tumor (kanker) sel

( runner dan &uddarth, 200 ).

Ketika sejumlah sel di dalam payudara tumbuh dan berkembang


dengan tidak terkendali, inilah yang disebut kanker payudara. &el#sel
tersebut dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke seluruh
tubuh. Kumpulan besar dari jaringan yang tidak terkontrol ini disebut
tumor atau benjolan. *kan tetapi, tidak semua tumor merupakan kanker
karena si+atnya yang tidak menyebar atau mengancam nya'a. umor ini
disebut tumor jinak. umor yang dapat menyebar ke seluruh tubuh atau
menyerang jaringan sekitar disebut kanker atau tumor ganas. eorinya,
setiap jenis jaringan pada payudara dapat membentuk kanker,
biasanya timbul pada saluran atau kelenjar susu (%ansjoer, 2000).

%enurut Wijaya (201 ) kanker payudara mempunyai - stadium, yaitu


1. Stadium I
umor yang berdiameter kurang 2 cm tanpa keterlibatan
lim+onodus (/ ) dan tanpa penyebaran jauh. umor terbatas pada
payudara dan tidak ter+iksasi pada kulit dan otot pektoralis.
2. Stadium II A
umor yang berdiameter kurang 2 cm dengan keterlibatan lim+onodus (/ )
dan tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter kurang cm tanpa
keterlibatan lim+onodus (/ ) dan tanpa penyebaran jauh.
Stadium II B

umor yang berdiameter kurang cm dengan keterlibatan lim+onodus


(/ ) dan tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter lebih cm
tanpa keterlibatan lim+onodus (/ ) dan tanpa penyebaran jauh.
3. Stadium III A
umor yang berdiameter lebih cm dengan keterlibatan lim+onodus (/ )
tanpa penyebaran jauh.
Stadium III B

umor yang berdiameter lebih cm dengan keterlibatan lim+onodus


(/ ) dan terdapat penyebaran jauh berupa metastasis ke suprakla
ikula dengan keterlibatan lim+onodus (/ ) suprakla ikula atau
metastasis ke in+rakla ikula atau mengin+iltrasi menyebar ke kulit
atau dinding toraks atau tumor dengan edema pada tangan.
Stadium III C

3kuran tumor bisa berapa saja dan terdapat metastasis kelenjar lim+e
in+rakla ikular ipsilateral, atau bukti klinis menunjukkan terdapat
metastasis kelenjar lim+e mammaria interna dan metastase kelenjar
lim+e aksilar, atau metastasis kelenjar lim+e suprakla ikular ipsilateral
4. Stadium IV

umor yang mengalami metastasis jauh, yaitu tulang, paru#paru, li


er atau tulang rusuk.

B. Etiologi
idak satupun penyebab spesi+ik dari kanker payudara, sebaliknya

serangkaian +aktor genetik, hormonal, dan kemungkinan kejadian lingkungan

dapt menunjang terjadinya kanker ini. ukti yang terus bermunculan

menunjukan bah'a perubahan genetik belum berkaitan dengan kanker

payudara, namun apa yang menyebabkan perubahan genetik masih belum


diketahui. "erubahan genetik ini termasuk perubahan atau mutasi dalam gen

normal, dan pengaruh protein yang menekan atau menigkatkan


perkembangan kanker payudara. 4ormon steroid yang dihasilkan oleh o
arium mempunyai peran penting dalam kanker payudara. 5ua hormon
o arium utama, estradiol dan progesterone mengalami perubahan dalam
lingkungan seluler, yang dapat mempengaruhi +aktor pertumbuhan bagi
kanker payudara ( runner dan &uddart, 200 )
"enyebab Ca %ammae menurut *dji (2010)
1. 6enetika
a. *danya kecendrungan pada keluarga tertentulebih banyak
kanker payudara daripada keluarga yang lain.
b. "ada kembar mono7ygote, terdapat kanker yang sama
c. erdapat kesamaan lateralisasi kanker buah dada pada keluarga
dekat dari penderita kanker payudara
d. &eorang dengan klini+elter akan mendapat kemungkinan !! kali
dari pria normal atau angka kejadiannya 28.
2. 4ormon
a. Kanker payudara umumnya pada 'anita, dan pada laki#laki
kemungkinannya sangat kecil.
b. 9nsiden akan lebih tinggi pada 'anita diatas tahun.
c. &aat ini pengobatan dangan menggunakan hormon hasilnya sangat

memuaskan
. :irogen
aru dilakukan percobaan pada manusia dan belum terbukti pada
manusia
-. %akanan
erutama makanan yang banyak mengandung lemak
. ;adiasi daerah dada
&udah lama diketahui, radiasi dapat menyebabkan mutagen.
<aktor resiko untuk kanker payudara menurut asripiyah (2012) yaitu
sebagai berikut
1. 3sia di atas -0 tahun.
2. *da ri'ayat kanker payudara pada indi idu atau
keluarga. . %enstruasi pada usia yang muda usia dini.
-. %anopause pada usia lanjut.
. idak mempunyai anak atau mempunyai anak pertama pada usia lanjut.
! "enggunaan esterogen eksogen dengan jangka
panjang. =. ;i'ayat penyakit +ibrokistik.
>. Kanker endometrial, o arium atau kanker kolon.

*kan tetapi hanya 2 8 'anita yang mengalami kanker payudara


mempunyai beberapa +aktor resiko ini. Karena itu salah satu +aktor
resiko yang paling penting adalah sangat sederhana yaitu 'anita.
eberapa penelitian telah menunjukkan hubungan diet di antara
masukan tinggi lemak, kegemukan dan terjadinya kanker payudara,
tetapi hubungan ini belum di ciptakan secara pasti ( asripiyah, 2012).

C. Patofisiologi
Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi

pada sistem duktal, mula#mula terjadi hiperplasi sel#sel dengan perkembangan


sel#sel atipik. &el#sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan mengin

asi stroma. Carsinoma membutuhkan 'aktu = tahun untuk bertumbuh dari sel
tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba (kira#kira

berdiameter1 cm). "ada ukuran itu kira#kira seperempat dari carsinoma


mammae telah bermetastasis. Carsinoma mamae bermetastase dengan

penyebran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran lim+e dan
aliran darah (*noname 2, 2002)

umor neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri#

ciri proli+erasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti

pengaruh struktur jaringan sekitarnya. eoplasma yang maligna terdiri dari

sel#sel kanker yang menunjukkan proli+erasi yang tidak terkendali yang

mengganggu +ungsi jaringan normal dengan mengin+iltrasi dan memasukinya

dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ#organ yang jauh. 5i dalam sel

tersebut terjadi perubahan secara biokimia terutama dalam intinya. 4ampir

semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi trans+ormasi

maligna dan berubah menjadi sekelompok sel#sel ganas di antar sel#sel

normal (*noname 2, 2012).

&el#sel kanker dibentuk dari sel#sel normal dalam suatu proses


rumit yang disebut trans+ormasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan
promosi (Wijaya, 201 )
1. <ase 9nisiasi
"ada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan
genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. "erubahan dalam
bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut
karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, irus, radiasi (penyinaran)
atau sinar matahari. tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang
sama terhadap suatu karsinogen. kelainan genetik dalam sel atau
bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan
terhadap suatu karsinogen. bahkan gangguan +isik menahunpun bisa
membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.
2. <ase "romosi
"ada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi
akan berubah menjadi ganas. &el yang belum mele'ati tahap
inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. karena itu diperlukan
beberapa +aktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel
yang peka dan suatu karsinogen).

%enurut *noname 2 (2012) "roses jangka panjang terjadinya


kanker ada - +ase
1. <ase induksi 1 # 0 tahun
&ampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi
+aktor lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam
terjadinya kanker pada manusia.
2. <ase insitu 1# tahun
"ada +ase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre#cancerous

yang bisa ditemukan di ser iks uteri, rongga mulut, paru#paru, saluran

cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.


. <ase in asi
&el#sel menjadi ganas, berkembang biak dan mengin+iltrasi meleui
membrane sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta
lim+e. Waktu antara +ase ke dan ke - berlangsung antara beberpa
minggu sampai beberapa tahun.
-. <ase diseminasi 1# tahun
ila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke
tempat# tempat lain bertambah.

D. Tanda dan Gejala


<ase a'al kanker payudara asimptomatik (tanpa ada tanda dan gejala).

anda a'al yang paling umum terjadi adalah adanya benjolan atau penebalan

pada payudara. Kebanyakan ?0 8 ditemukan oleh 'anita itu sendiri, akan


tetapi di temukan secara kebetulan, tidak dengan menggunakan pemeriksaan

payudara sendiri (sadari), karena itu yayasan kanker menekankan pentingnya

melakukan sadari ( asripiyah, 2012).


anda dan gejal lanjut dari kanker payudara meliputi kulit sekung
(lesung), retraksi atau de iasi putting susu, dan nyeri, nyeri tekan atau rabas

khususnya berdarah, dari putting. Kulit "eau d@ orange, kulit tebal dengan

pori#pori yang menonjol sama dengan kulit jeruk, dan atau ulserasi pada
payudara keduanya merupakan tanda lanjut dari penyakit ( asripiyah, 2012).
%enurut asripiyah (2012) anda dan gejala ca mamae antara lain

yaitu sebagai berikut


1. *da benjolan yang keras di payudara
2. entuk puting berubah (bisa masuk kedalam atau terasa sakit terus#
menerus), mengeluarkan cairan darah
3. *da perubahan pada kulit payudara diantaranya berkerut, iritasi, seperti

kulit jeruk
. *danya benjolan#benjolan kecil
! *da luka dipayudara yang sulit sembuh
" "ayudara terasa panas, memerah dan bengkak
# erasa sakit nyeri (bisa juga ini bukan sakit karena kanker, tapi tetap
harus di'aspadai)
$. erasa sangat gatal didaerah sekitar putting.
enjolan yang keras itu tidak bergerak (ter+iksasi). dan biasanya
pada a'al#a'alnya tidak terasa sakit. *pabila benjolan itu kanker,
a'alnya biasanya hanya pada 1 payudara.

E. Pe%e&i'saan Diagnosti'(Pen)njang
%enurut runner dan &uddart (200 ) *da beberapa pemeriksaan
penunjang. amun secara umum terbagi 2 yaitu non in asi e dan in asi e.
1. on 9n asi e
a. &*5*;9 ("emeriksaan "ayudara &endiri)
$ika &*5*;9 dilakukan secara rutin, seorang 'anita akan dapat
menemukan benjolan pada stadium dini. &ebaiknya &*5*;9
dilakukan pada 'aktu yang sama setiap bulan. agi 'anita yang masih
mengalami menstruasi, 'aktu yang paling tepat untuk melakukan
&*5*;9 adalah =#10 hari sesudah hari 1 menstruasi. agi 'anita pasca
menopause, &*5*;9 bisa dilakukan kapan saja, tetapi secara rutin
dilakuka setiap bulan (misalnya setiap a'al bulan).

a. %ammogra+i
%ammogra+i yaitu pemeriksaan dengan metode radiologis sinar
A yang diradiasikan pada payudara. Kelebihan mammogra+i
adalah kemampuan mendeteksi tumor yang belum teraba (radius
0, cm) sekalipun masih dalam stadium dini.Waktu yang tepat
untuk melakukan mammogra+i pada 'anita usia produkti+ adalah
hari ke 1# 1- dari siklus haid. "ada perempuan usia nonprodukti+
dianjurkan untuk kapan saja. Ketepatan pemeriksaan ini
berbeda#beda berkisar antara > 8#? 8.
b. 3ltrasound
3ltrasound telah digunakan sejak a'al 0#an. *lat tersebut sangat
berguna dan akurat dalam menge aluasi densitas payudara dan
dan akurat dalam membedakan antara kista dengan massa padat.
amun untuk masa yang lebih kecil antara #10 mm tidak dapat di
isualisasi dan massa pada jaringan lemak payudara sulit die aluasi.
Keuntungannya adalah tidak ada radiasi dan tidak ada nyeri.
c. Computed omogra+i dan %agnetic ;esonance 9maging &cans
"enggunaan C dan %;9 untuk scanning untuk menge aluasi

kelainan payudara sekarang sudah mulai diselidiki. eknik ini


mengambil peran dalam menge aluasi aBila, mediastinum dan
area suprali ikula untuk adenopati dan membantu dalam
melakukan stging pada proses keganasan.
2. 9n asi
a. &itologi *spirasi
&itologi aspirasi dilakukan menggunakan jarum halus (ukuran 20 atau

yang lebih kecil) dengan spuit untuk mengaspirasi sel pada area yang
dicuriga, lalu dismear di atas slide dan di+iksasi segera dan
di'arnai untuk e aluasi sitologi. $ika specimen diambil secara tepat,
prosedur ini sangat akurat. amun pemeriksaan ini tidak dapat
untuk memeriksa gambaran histopatologi jaringan sebab
pemeriksaan ini tidak mampu mengambil struktur jaringan sekitar.
b. Core eedle iopsy (C )
iopsi jarum dengan menggunakan jarum bor yang besar sering
dilakukan. 4al tersebut lebih in asi e dibandingkan dengan
aspires jarum. C lebih akurat dan bisa digunakan untuk
menentukan reseptor estrogen dan progesterone serta bisa
dilakukan untuk memeriksa gambaran histopatologi.
c. iopsy
9ni bisa dilakukan secara stereotaktik atau dengan bantuan ultrasound.

*. Ko%+li'asi
%enurut Wijaya (201 ) komplikasi Ca %ammae yaitu
1. %etastase ke jaringan sekitar melalui saluran lim+e dan pembuluh
darahkapiler (penyebaran lim+ogen dan hematogen0, penyebarab
hematogen dan lim+ogen dapat mengenai hati, paru, pleura, tulang,
sum# sum tulang ,otak ,syara+.
2. 6angguan neuro arkuler
3. <aktor patologi
. <ibrosis payudara
! Kematian

G. Penatala'sanaan
*danya beberapa cara pengobatan kanker payudara yang penerapannya
tergantung pada stadium klinik payudara. "engobatan kanker payudara
biasanya meliputi pembedahan operasi, radioterapi penyinaran, kemoterapi,
dan terapi hormonal. "enatalaksanaan medis biasanya tidak dalam bentuk
tunggal, tetapi dalam beberapa kombinasi ( asripiyah, 2012).
1. "embedahan operasi
"embedahan dilakukan untuk mengangkat sebagian atau seluruh

payudara yang terserang kanker payudara. "embedahan paling utama

dilakukan pada kanker payudara stadium 9 dan 99. "embedahan dapat

bersi+at kurati+ (menyembuhkan) maupun paliati+ (menghilangkan gejala#


gejala penyakit). indakan pembedahan atau operasi kanker
payudara dapat dilakukan dengan cars yaitu
a. %asektomi radikal (lumpektomi), yaitu operasi pengangkatan sebagian
dari payudara. perasi ini selalu diikuti dengan pemberian pemberian
terapi. iasanya lumpektomi direkomendasikan pada penderita yang besar
tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.

b. %asektomi total (masetomi), yaitu operasi pengangkatan seluruh


payudara saja, tetapi bukan kelenjer di ketiak.
c. %odi+ied %astektomi radikal, yaitu operasi pengangkatan
seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang
selangka dan tulang iga, serta benjolan disekitar ketiak.
2. ;adioterapi
;adiologi yaitu proses penyinaraan pada daerah yang terkena
kanker dengan menggunakan sinar A dan sinar gamma yang
bertujuan membunuh sel kanker yang masih terisisa di payudara
setelah payudara.tindakan ini mempunyai e+ek kurang baik seperti
tubuh menjadi lemah, na+su makan berkurang, 'arna kulit disekitar
payudara menjadi hitam, serta 4b dan leukosit cendrung menurun
sebagai akibat dari radiasi. "engobatan ini biasanya diberikan
bersamaan dengan lumpektomi atau masektomi.
. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan proses pemberian obat#obatan anti
kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui in+use yang
bertujuan membunuh sel kanker. &istem ini diharapkan mencapai
target pada pengobatan kanker yang kemungkinan telah menyebar
ke bagian tubuh lainnya. 5ampak dari kemoterapi adalah pasien
mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat#obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.
-. erapi hormonal
"ertumbuhan kanker payudara bergantung pada suplai hormone

estrogen, oleh karena itu tindakan mengurangi pembentukan hormone

dapat menghambat laju perkembangan sel kanker, terapi hormonal disebut

juga dengan therapi anti estrogen karena system kerjanya menghambat


atau menghentikan kemampuan hormone estrogen yang ada dalam
menstimulus perkembangan kanker pada payudara

I. P&ognosis
%enurut Kusuma (2011), beberapa gambaran tumor payudara
menunjang prognosisnya. &ecara umum, makin kecil tumor, makin baik
prognosisnya. Karsinoma payudara bukan semata#mata keadaan
patologis yang terjadi hanya dalam semalam. Karsinoma ini bermula
dengan perubahan genetik dalam satu sel. %embutuhkan 'aktu hampir 1!
kali penggandaan untuk karsinoma menjadi 1 cm atau lebih besar,
dimana pada 'aktu tersebut karsinoma telah tampak secara klinis. 5engan
menganggap bah'a membutuhkan 0 hari untuk setiap 'aktu penggandaan,
maka akan dibutuhkan minimum 2 tahun untuk karsinoma agar dapat
teraba. $ika 'aktu penggandaan adalah 210 hari, maka akan dibutuhkan
'aktu sampai 1= tahun sebelum karsinoma tersebut dapat teraba.
"ada diagnosis, hampir - 8 dari pasien membuktikan adanya
penyebaran regional atau jauh atau metastasis. ;ute yang paling sering
dari penyebaran regional adalah ke nodus lim+e aksilaris. Kelangsungan
hidup bergantung pada penyebaran regional dari penyakit. &ebagai
contoh, angka bertahan tahun secara keseluruhan adalah lebih dari ?08
jika tumor tetap terdapat dalam payudara. amun, bila kanker telah
menyebar sampai pada nodus regional, angka bertahan tahun secara
keseluruhan turun di ba'ah !08. empat lain penyebaran lim+atik mencakup
nodus mamaria internal dan suprakla ikular. %etastasis jauh dapat
mengenai sembarang organ, tetapi tempat yang paling umum adalah
tulang (=18), paru#paru (!?8), hepar (! 8), pleura ( 18), adrenal (-?8), kulit
( 08), dan otak (208) (Kusuma, 2011).

BAB II
KONSEP KEPE,A-ATAN
A. Peng'ajian
"engkajian yang sistematis dalam kepera'atan dibagi dalam lima tahap
kegiatan yang meliputi
1. 9dentitas Klien
erdiri dari nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, suku bangsa,
agama, status perka'inan, alamat, nomor %;, tanggal masuk dan
penanggung ja'ab.
2. ;i'ayat Kesehatan
a. ;i'ayat Kesehatan &ekarang
iasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya
benjolan yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit ber'arna
merah dan mengeras, bengkak dan nyeri.
b. ;i'ayat Kesehatan 5ahulu
*danya ri'ayat ca mammae sebelumnya atau ada kelainan pada
mammae, kebiasaan makan tinggi lemak, pernah mengalami
sakit pada bagian dada sehingga pernah mendapatkan
penyinaran pada bagian dada, ataupun mengidap penyakit
kanker lainnya, seperti kanker o arium atau kanker ser iks.
c. ;i'ayat Kesehatan Keluarga
*danya keluarga yang mengalami ca mammae berpengaruh pada

kemungkinan klien mengalami ca mammae atau pun keluarga klien

pernah mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker o arium atau

kanker ser iks.


. "emeriksaan <isik
a. Kepala normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya bulat
dengan tonjolan +rontal di bagian anterior dan oksipital dibagian
posterior.
b. ;ambut biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak
terlalu berminyak.
c. %ata biasanya tidak ada gangguan bentuk dan +ungsi mata.
%ata anemis, tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan.
d. elinga normalnya bentuk dan posisi simetris. idak ada tanda#tanda
in+eksi dan tidak ada gangguan +ungsi pendengaran.
e. 4idung bentuk dan +ungsi normal, tidak ada in+eksi dan nyeri tekan.
+. %ulut mukosa bibir kering, tidak ada gangguan
perasa g. /eher biasanya terjadi pembesaran K6 .
h. 5ada adanya kelainan kulit berupa peau d@orange, dumpling,
ulserasi atau tanda#tanda radang.
i. 4epar biasanya tidak ada pembesaran hepar.
j. Dkstremitas biasanya tidak ada gangguan pada ektremitas.
-. "engkajian 11 "ola <ungsional 6ordon
a. "ersepsi dan %anajemen
iasanya klien tidak langsung memeriksakan benjolan yang
terasa pada payudaranya kerumah sakit karena menganggap itu
hanya benjolan biasa.
b. utrisi E %etabolik
Kebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami anoreksia,
muntah dan terjadi penurunan berat badan, klien juga ada ri'ayat
mengkonsumsi makanan mengandung %&6.
c. Dliminasi
iasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami
melena, nyeri saat de+ekasi, distensi abdomen dan konstipasi.
d. *kti itas dan /atihan
*noreksia dan muntah dapat membuat pola akti itas dan lathan
klien terganggu karena terjadi kelemahan dan nyeri.
e. Kogniti+ dan "ersepsi
iasanya klien akan mengalami pusing pasca bedah sehingga
kemungkinan ada komplikasi pada kogniti+, sensorik maupun motorik.
+. 9stirahat dan idur
iasanya klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri.
g. "ersepsi dan Konsep 5iri
"ayudara merupakan alat ital bagi 'anita. Kelainan atau
kehilangan akibat operasi akan membuat klien tidak percaya diri,
malu, dan kehilangan haknya sebagai 'anita normal.
h. "eran dan 4ubungan
iasanya pada sebagian besar klien akan mengalami gangguan
dalam melakukan perannya dalam berinteraksi social.
i. ;eproduksi dan &eksual
iasanya aka nada gangguan seksualitas klien dan perubahan
pada tingkat kepuasan.
j. Koping dan oleransi &tress
iasanya klien akan mengalami stress yang berlebihan, denial
dan keputus asaan.
k. ilai dan Keyakinan
5iperlukan pendekatan agama supaya klien menerima
kondisinya dengan lapang dada.

B. Diagnosa Ke+e&a atan


%enurut %arilynn (2000) 5iagnosa kepera'atan pada pasien dengan Ca
%ammae yaitu sebagai berikut
1. 6angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya
penekanan massa tumor.
2. Ketidake+ekti+an pola na+as berhubungan dengan desakan paru oleh

dia+ragma sekunder terhadap ancites dan e+usi pleura.


. 6angguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang

tidak adekuat
-. 6angguan integritas kulit jaringan berhubungan dengan adanya ulkus
yang menyebar pada kulit jaringan payudara
. 6angguan citra tubuh berhubungan dengan e+ek samping kemoterapi atau

radioterapi misal kehilangan rambut, mual dan muntah, penurunan berat

badan, impotensi, sterilisasi, kelelahan berlebihan, nyeri tidak terkontrol


kecacatan bedah.

C. Inte&/ensi Ke+e&a atan


1. 6angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya penekanan
massa tumor.
ujuan yeri teratasi
Kriteria 4asil
− Klien mengatakan nyeri berkurang atau hilang
− yeri tekan tidak ada
− Dkspresi 'ajah tenang
− /uka sembuh dengan baik

9nter ensi
a. Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri, si+at nyeri, lokasi dan penyebaran.
Rasional 3ntuk mengetahui sejauhmana perkembangan rasa nyeri

yang dirasakan oleh klien sehingga dapat dijadikan sebagai


acuan untuk inter ensi selanjutnya.
b. eri posisi yang menyenangkan.
Rasional5apat mempengaruhi kemampuan klien untuk rileks
istirahat secara e+ekti+ dan dapat mengurangi nyeri.
c. *njurkan teknik relaksasi napas dalam.
Rasional ;elaksasi napas dalam dapat mengurangi rasa nyeri
dan memperlancar sirkulasi 2 ke seluruh jaringan.
d. 3kur tanda#tanda ital
Rasional "eningkatan tanda#tanda ital dapat menjadi acuan
adanya peningkatan nyeri.
e. "enatalaksanaan pemberian analgetik
Rasional *nalgetik dapat memblok rangsangan nyeri sehingga
dapat nyeri tidak dipersepsikan.
2. Ketidak e+ekti+an pola na+as berhubungan dengan e+ek dari desakan paru

oleh di+ragma sekunder terhadap ancites dan e+usi


pleura. ujuan "ola na+as kembali e+ekti+
Kriteria hasil
− unyi na+as esikuler
− ;; normal(20#2-B menit)
− idak ada tanda#tanda sianosis dan pucat
− idak ada sputum

9nter ensi
a. *tur posisi klien senyaman mungkin dengan meninggikan daerah
kepala
Rasional : 9si rongga abdomen terdorong keba'ah sehingga
tidak mendesak dia+ragma
b. %onitor tanda#tanda ital
Rasional : "erubahan dari ital sisgn dapat di jadikan sebagai
pedoman untuk mengambil keputusan dalam tindakan selanjutnya
c. *njurkan klien na+as dalam dengan menarik na+as melalui hidung dan

mengeluarkan melalui mulut secara pelan#pelan.


Rasional : 5engan na+as dalam diharapkan dapat mempelancar
2 keparu#paru
d. 5iskusikan penyebab dari sesak na+as klien
Rasional : 5engan adanya diskusi dengan klien diharapkan klien
menerima *pa penyebab dari sesak na+as
e. Kolaborasi dalam pemberian oksigen dan obat#obatan (ekspektoran

dan bronkodilator)
Rasional : "emberian oksigen dan obat#obatan yang sesuai dengan

program akan lebih berman+aat bagi klien dalam mengatasi sesak na+as

. 6angguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang

tidak adekuat
ujuan kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria
− a+su makan meningkat
− Klien tidak lemah
− 4b normal (12 E 1- gr
dl) 9nter ensi
a. Kaji pola makan klien
Rasional 3ntuk mengetahui kebutuhan nutrisi klien dan
merupakan asupan dalam tindakan selanjutnya.
b. *njurkan klien untuk makan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional dapat mengurangi rasa kebosanan dan memenuhi
kebutuhan nutrisi sedikit demi sedikit.
c. *njurkan klien untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi.
Rasional agar menambah na+su makan pada 'aktu makan.
d. *njurkan untuk banyak makan sayuran yang ber'arna hijau.
Rasional sayuran yang ber'arna hijau banyak mengandung 7at
besi penambah tenaga.
e. /ibatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi klien
Rasional partisipasi keluarga dpat meningkatkan asupan nutrisi
untuk kebutuhan energi.
-. 6angguan integritas kulit jaringan berhubungan dengan adanya ulkus yang
menyebar pada kulit jaringan payudara
ujuan luka ulkus dapat mongering
Kriteria 4asil
− /uka kering dan tidak mengeluarkan nanah atau
darah 9nter ensi
a. Kaji luka, a'asi adanya edema pada luka
;asional deteksi dini tanda in+eksi pada klien
b. $angan melakukan obser asi pada sisi yang
sakit ;asional agar pasien tidak kesakitan
c. /akukan pera'atan luka dengan tekhnik steril
;asional mengurangi resiko in+eksi pada luka
d. *njurkan klien untuk mengubah posisi secara teratur ke kiri atau kanan

dan telentang
;asional menghindari penekanan yang terus menerus pada
suatu daerah tertentu
e. Kolaborasi dalam pemberian obat antibiotic
;asional antibiotika adalah anti bakteri berspektrum luas
. 6angguan citra tubuh berhubungan dengan e+ek samping kemoterapi atau

radioterapi misal kehilangan rambut, mual dan muntah, penurunan berat


badan, impotensi, sterilisasi, kelelahan berlebihan, nyeri tidak terkontrol

kecacatan bedah5& klien mengatakan malu dengan keadaan


dirinya ujuan klien dapat menerima keadaan dirinya Kriteria

− Klien tidak malu dengan keadaan dirinya.


− Klien dapat menerima e+ek pembedahan

9nter ensi
a. 5iskusikan dengan klien atau orang terdekat respon klien terhadap
penyakitnya
Rasional : membantu dalam memastikan masalah untuk
memulai proses pemecahan masalah
b. injau ulang e+ek pembedahan
Rasional bimbingan antisipasi dapat membantu pasien memulai
proses adaptasi.
c. erikan dukungan emosi klien.
Rasional klien bisa menerima keadaan dirinya.
d. *njurkan keluarga klien untuk selalu mendampingi klien.
Rasionalklien dapat merasa masih ada orang yang
memperhatikannya.

DA*TA, P0STAKA

*dji, &u'andono. 2010. Buku Saku Keperawatan Onkologi. $akarta D6C.

*noname 2. 2012. Asuhan Keperawatan Kanker Payudara. Fogjakarta %edia


4ardi

runner G &uddarth. 200 . Keperawatan Medikal Bedah Vol 2. $akarta D6C

Karsono, bambang. 200!. Aspek Selular dan Molekular Kanker Buku A!ar "l#u
Penyakit $ala# %ilid V &disi "". $akarta 9nterna "ublishing.

Kusuma, Wayan. 2011. Ca %ammae atau Kanker "ayudara &kenario Kasus 5


( nline) (http sumber? .co.id 201 0 ca#mammae#atau#kanker#
payudara#skenario.html).5iakses tanggal 2! ktober 2 .1 .
%ansjoer, *ri+. 2000. Kapita Selekta Kedokteran %ilid 2. $akarta %edia
*esculapius

%arilyan, 5oenges D. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan 'Pedo#an untuk


perencanaan dan pendoku#entasian perawatyan p() $akarta D6C

Tasripiyah, Anis S., 2012. Hubungan Koping Dan Dukungan Sosial


Dengan Body Image Pasien Kanker Payudara Post Mastektomi
Di Poli Bedah Onkologi Rshs Bandung. Students E-Journals
Vol. 1 No.1 Universitas Pad ad aran.

Wijaya, *ndra &,. 201 . KMB 2 Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan


$ewasa $ilengkapi *ontoh Askep.Fogyakarta uha %edika.

Anda mungkin juga menyukai