Anda di halaman 1dari 21

Laporan Kasus

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA PASIEN


DENGAN DIAGNOSA ADENO CA OVARIUM STADIUM III
B DI RUANG ALAMANDA B
RSUP dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

Dosen Pembimbing:
Nina Gartika., S.Kp., M.Kep

Oleh
Novianti Rahayu
012015036

Untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah II


Program Studi Vokasi Diploma III Keperawatan

PROGRAM STUDI VOKASI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG
2018
ASUHAN KEPERAWATAN METERNITAS PADA PASIEN NY.C DENGAN
DIAGNOSA CA OVARIUM STADIUM III B
DI RUANG ALAMANDA B RSUP dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama : Ny. C
Umur : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Status Marital : Menikah
Tanggal Masuk Rumah sakit : 23 April 2018
Tanggal Pengkajian : 23 April 2018
No. Medrec : 0004792316
Diagnosa Medis : Ca Ovarium
Alamat : Kp. Cipendeuy Rt 02 / Rw 04 Desa Jati
Kecamatan Saguling Kabupaten Bandung
Barat.

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. Y
Umur : 56 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Hubungan dengan Klien : Suami

c. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama saat dikaji
Klien mengatakan nyeri pada perut.
2) Riwayat penyakit sekarang
38 hari SMRS klien mengeluh perut makin membesar, perut terasa nyeri,
nyeri menjalar sampai ke dada, nyeri seperti di tusuk – tusuk, nyeri hilang
timbul, nyeri klien bertambah bila berbaring terlentang dan berkurang bila
berbaring ke sebelah kanan, skala nyeri 5 (sedang).

3) Riwayat Kesehatan Dahulu


Sejak 3 tahun yang lalu yakni pada tahun 2016 klien mengeluh perut
membesar, klien dan keluarga mengira bahwa klien sedang hamil, namun
setelah diperiksa ke bidan dan klinik terdekat klien mengalami kelainan.
Kemudian klien di rujuk ke RS Sari Ningsih. Klien di diagnosa Tumor
Ovarium ganas, Klien melakukan operasi Histerektomi, klien di haruskan
kemoterapi namun tidak klien ikuti. Kemudian pasca operasi klien dapat
beraktivitas seperti biasa. Setelah 8 bulan berikutnya klien mengeluh bahwa
terasa perutnya terasa begah dan perut nya membesar kembali. Kemudian atas
saran keluarga, klien berobat menggunakan herbal yakni Sarang semut, Air
bantras, Daun sirsak dll. Klien mengatakan pengobatan herbalnya berhasil
perut klien mengecil, namun selang beberapa minggu klien meminum air
kelapa muda dan membuat perut klien membesar lagi. Kemudian pada tahun
2018 tepatnya 38 hari yang lalu klien mengeluh perutnya makin membesar dan
terasa nyeri kemudian klien di rujuk ke RSHS Bandung untuk di tindak lanjuti.

4) Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan tidak ada keluarga klien yang menderita penyakit yang
sama. Dan tidak ada keluarga klien yang menderita penyakit turunan seperti
DM, Stroke, Hipertensi.

5) Riwayat Obstetri dan Ginekologi


a) Riwayat Obstetri
 Riwayat Kehamilan dan persalinan dan nifas
No Tgl Umur Tempat Jenis BB Keadaan Abortus
Partus Hamil Penolong Partus Anak
1 Minggu - Sehat
Kg
2 Abortus
Spontan
3 Minggu - Sehat
Kg
4 Minggu - Sehat
Kg

 Riwayat Kehamilan sekarang


Trimester I :-
Trimester II :-
Trimester III :-
 Riwayat Persalinan
-
b) Riwayat Ginekologi
 Riwayat menstruasi
Klien mengatakan pertama klien haid saat usia 13 tahun, biasanya
klien haid selama 7 hari, warna darah haid klien merah.
 Riwayat Perkawinan
Klien menikah 1 kali, pada saat usia 20 tahun dan suami nya pada
saat usia 22 tahun.
 Riwayat keluarga berencana
Klien mengatakan klien pernah memakai alat kontrasepsi IUD,
suntik dan juga pil, namun sekarang klien tidak memakai alat
kontrasepsi.
6) Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kesadaran : Compos Mentis,GCS : E 4 M 6 V 5
b) Berat Badan sebelum: 50 kg
c) Berat badan setelelah : 44 kg
d) Tinggi Badan : 150 cm
e) Lingkar Lengan Atas : 23 cm
f) BMI : BB/TB2
44/1,52 m = 44/22,5 = 19,5 (BB Normal)
2) Tanda tanda Vital
a) Suhu Badan : 36,5 C
b) Nadi : 110 x/menit
c) Tekanan Darah : 115/90 mmHg
d) Pernafasan : 25 x/menit

3) Sistem Pernapasan
Saat dilakukan pengkajian klien tidak terdapat cuping hidung, kebersihan
hidung klien bersih, ada penggunaan otot napas tambahan, RR 25 x/menit,
tidak terdengar gargling, bentuk dada simetris, pengembangan dada simetris,
fremitus taktil seimbang kanan dan kiri. Saat di palpasi tidak terdapat nyeri
tekan di dada, dengan irama nafas klien reguler. Saat di perkusi terdengar
suara resonan di area intercosta, ICS terdengar bunyi vesikuler di sekitar area
paru. Saat di auskultasi terdengar vesikuler dan bersih, suara nafas klien
Ronchi (-/-). Wheezing -/-.

4) Sistem Kardiovaskular
Saat dilakukan pengkajian TD 115/90mmHg, Nadi 110x/menit, tidak terlihat
kebiruan pada bagian dada jantung, saat dipalpasi tidak terdapat pulsasi, saat
di auskultasi bunyi jantung klien s1 lebih halus dari pada bunyi s2 pada
bagian dasar (antara ics 2 kanan dan kiri) dengan terdengar normal, CRT
klien > 3 detik, akral klien hangat, JVP normal tidak terlihat pembengkakan,
konjungtiva tidak anemis.

5) Sistem Pencernaan
Setelah dilakukan pengkajian lidah klien bersih, tidak terdapat sariawan, tidak
terdapat caries, terdapat lubang pada gigi dan mulut klien kering. Abdomen
klien simetris, abdomen klien cembung, distensi abdomen, bising usus
12x/mnt, mual +, muntah -. Saat diperkusi suara pada sebagian area abdomen
klien timpani dan dullnes pada bagian hati, limpa dan kandung kemih yang
masih penuh. Saat dipalpasi tidak teraba organ yang mengalami pembesaran,
Hepar dan limpa tidak teraba, tidak terdapat masa dan tidak ada nyeri. Terjadi
kenaikan berat badan yakni kg dalam waktu 1 bulan terkahir.
6) Sistem Perkemihan
Setelah dilakukan pengkajian klien warna urin klien kuning jernih, tidak
terdapat nyeri tekan pada abdomen bagian bawah kuadran ke III dan IV, dan
terdapat distensi kandung kemih, ginjal klien tidak terdapat pembengkakan,
tidak terdapat masa dan tidak ada nyeri.

7) Sistem Persarafan
Klien dapat merasakan sensasi raba, tidak ada kesemutan.
 N1 (Olfaktorius)
Klien mampu membedakan bau minyak kayu putih atau kopi.
 N II (Optikus)
Klien dapat melihat tulisan atau objek dari jarak yang jauh.
 N III,IV,VI (Okulomotorius, Cochlearis, Abdusen)
Klien mampu menggerakkan bola mata ke segala arah, klien dapat
mengangkat kedua kelopak mata, pupil isokor, diameter pupil sebelah
kanan +3 cm dan kiri +3 cm, reflek cahaya (+).
 N V (Trigeminus)
Klien dapat mengunyah dan merasakan sensasi wajah.
 NVII (Fasialis) : Klien tidak memiliki tremor/kelumpuhan dimuka.
wajah klien simetris.
 NVIII (Auditorius) : Klien dapat menjawab pertanyaan dari
perawat, yaitu perawat berbicara dengan suara dan intonasi yang jelas dan
agak keras agar dapat mendengar dengan baik.
 NIX (Glosofaringeus) : Klien dapat menelan dan reflek muntah (+).
 NX (Vagus) : Klien dapat merasakan makanan dengan baik.
 NXI (Asesorius) : Klien dapat menoleh kekanan dan kekiri dengan
normal.
 NXII (Hipoglossus) : klien dapat menggerakan lidah secara bebas.

8) Sistem Muskuloskeletal
Setelah dilakukan pengkajian tidak terdapat deformitas, tidak terdapat
penggunaan alat bantu berjalan. Saat dipalpasi tidak terdapat adanya nyeri
tekan, masa dan tidak terdapat edema. Kekuatan otot ekstermitas atas 5/5
pada ekstermitas bawah 5/5. Kaji reflek bisep/trisep +/+, dan persepsi sensasi
sesuai stimulus.

9) Sistem Integumen
Kebersihan kulit Rambut dan kulit kepala klien lengket dan kotor, rambut
klien rontok, kulit tubuh klien kering, pada abdomen kulit klien terihat licin,
mengkilat dan kebersihan kulit klien agak kotor, tidak adanya lesi/massa dan
luka, turgor kulit kembali dalam waktu < 2 detik, suhu 36,5 0C.

10) Sistem Reproduksi


 Mamae
-
 Fundus uteri
-
 Vulva/vagina
-
aktivitas sehari- hari
Aktivitas saat sehat Saat sakit
Pola Nutrisi
 Makan
Frekuensi 3x 1 – 2x
Jenis Sayur, Tahu Tempe Bubur Nestle
Keluhan Tidak ada Terlalu banyak makan
sesak
 Minum
Frekuensi 1000 cc 200 cc
Jenis Air putih Air putih
Keluhan Tidak Ada Sesak
Eliminasi

 BAB
1 x/hari 1 x/mgg
- Frekuensi
Lembek Lembek
- kosistensi
- Warna Kuning Kecoklatan Kuning Kecoklatan
- keluhan Tidak ada keluhan Susah BAB, BAB sedikit
 BAK
- Frekuensi 5 – 6 x/hari 2 – 3 x/hari
- Warna Kuning jernih Kuning jernih
- Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Personal Hygine
2 x/hari 1 x/hari
- Mandi
2 -3 /mgg 1 x/mgg
- Keramas
2 x/hari 1 x/hari
- Gosok Gigi
1 x/mgg 1 x/mgg
- Potong Kuku
- -
- Perawatan
payudara
- -
- Perawatan vulva
- Pola sexualitas
Tidak ada keluhan Tidak bisa melakukan
Keluhan
sendiri
Istirahat dan tidur
1-2 jam 1 jam
- Siang
6-7 jam 2-3 jam
- Malam
Tidak ada keluhan Susah tidur karena nyeri
- Keluhan
perut

Gaya Hidup Klien tidak merokok, Klien tidak merokok,


tidak minum alcohol tidak minum alcohol
ataupun obat obatan ataupun obat obatan
narkotika. narkotika
Aktivitas Klien dapat melakukan Klien tidak dapat
aktivitas sehari hari melakukan aktivitas sehari
seperti bersih bersih hari.
rumah, dll.
- Keluhan Tidak ada keluhan Klien tidak mampu
berjalan, klien merasa
tidak seimbang jika
berjalan.

7) Aspek Psikologis dan Spiritual


1) Status Emosi
Klien tampak cemas, gelisah karena nyeri yang di rasakan pada perutnya.
Pola Pikir dan persepsi
a. Pola Pikir
Klien menerima penyakit yang di deritanya sebagai cobaan dari
Allah SWT. Klien telah berobat dengan cara semua cara, namun
klien berharap penuh untuk bisa sembuh. Karena tiidak ada yang
tidak mungkin baginya.

b. Persepsi Diri
Klien mengatakan berasal dari orang yang tak mampu, klien merasa
bingung bila harus mengeluarkan biaya yang besar.
2) Konsep Diri
a) Body Image
Klien mengatakan tidak ada yang istimewa pada bagian tubuhnya,
klien hanya ingin perut nya kembali semula.
b) Peran diri
Klien adalah seorang istri, klien senang membantu mencuci
pakaian tetangga karena menambah penghasilan untuk biaya
sehari hari.
c) Ideal diri
Klien ingin perutnya kembali seperti semula. Klien ingin sembuh.
d) Identitas diri
Klien merupakan seorang ibu dari ke 3 anak nya, klien senang bisa
mengurusi anak – anaknya. Namun sekarang klien tidak dapat
mengurusi anak nnya lagi.
e) Harga diri
Anak klien mengatakan klien merupakan seorang ibu yang sangat
kuat dalam menghadapi semua cobaan penyakit yang di hadapi.
3) Hubungan Komunikasi
Klien dapat berkomunikasi baik terhadap orang sekitarnya (keluarga, tim
kesehatan dan pasien lainnya). Klien sering dijenguk oleh kerabat maupun
tetangganya.
4) Pola Koping
Klien mengatakan ikhlas dengan penyakit yang di deritanya. Pola koping
klien baik.
5) Data Spiritual
Klien beragama islam, klien masih menjalankan kewajiban nya sebagai
seorang muslim, pasien melakukan sholat 5 waktu di tempat tidur. Klien
percaya bahwa penyakit yang di derita nya merupakan cobaan yang harus
di lalui nya, dan sebagai penggugur dosa dosannya.

8). Data Penunjang


1) Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal:
Hasil
Pemeriksaan Nilai Normal Satuan April April
Hematologi 14
Parameter
- Hemoglobin 12,3 – 15,3 g/dL
- Hematokrit 36,0 – 45,0
- Leukosit 4,50 – 11,0 juta/uL
- Eritrosit 4,2 – 5,5 10^3/uL
- Trombosit 150 – 450 Ribu/uL
Index Eritrosit
- MCV 80 – 96 fL
- MCH 27,5 – 33,2 pg
- MCHC 33,4 – 35,5
Kemostasis
PT 11 – 15 Detik
INR 0,8 – 1,2
APTT 21 - 41 Detik
KIMIA
Glukosa sewaktu < 140 Mg/dL
SGOT (AST) 15 - 37 U/L
SGPT (ALT) 14 – 59 g/dL
Protein Total 6,4 – 8,2 g/dL
Albumin 3,4 – 5,0 g/dL
Globulin g/dL
Natrium (Na) 135 – 145 mEq/L
Kalium (K) 3,5 – 5,1 mEq/L
Ureum 15,0 – 39 Mg/dl
Kreatinin 0,6 – 1,0 Mg/dl
Kalsium Ion 4,5 – 5,6 Mg/dl
HbAlc 4,5 – 6,2 Mg/dl
FUNGSI HATI
Rasio globulin/albumin 1,1 – 1,5 Meq/L
IMUNOSEROLOGI
CEA <5,0 Mg/L

2). Program Terapi


Nama Obat Dosis Rute Kegunaan
Asemefenamat Oral Untuk meredakan nyeri
B. ANALISA DATA
No. Data Subjektif Etiologi Masalah
1. DO (Data Objektif): Keguguran Nyeri Akut
- Klien tampak cemas
Tidak kuret (tidak di
DS (Data Subjektif) : bersihkan)
- Klien mengeluh perut
makin membesar, perut Jaringan abnormal
terasa nyeri, nyeri menjalar
sampai ke dada, nyeri
seperti di tusuk – tusuk,
nyeri hilang timbul, nyeri
klien bertambah bila
berbaring terlentang dan
berkurang bila berbaring ke
sebelah kanan, skala nyeri 5
(sedang).
2. DO (Data Objektif): Ketidakefektifan
- Klien tampak cemas pola nafas
- RR 25x/menit.
- Penggunaan otot napas
tambahan
DS (Data Subjektif) :
- Klien mengeluh sesak.
- Klien mengatakan sesak
bertambah apabila klien
minum dan makan.
3. DO (Data Objektif): Nutrisi kurang
- klien tampak lemah. dari kebutuhan

- BB sebeleum 50 kg, BB
sakit = 44 kg
- IMT 19,5
- Klien asites
DS (Data Subjektif) :
- Klien mengatakan kurang
nafsu makan.
- Klien mengatakan jika
makan dan minum terasa
sesak.
- Klien mengatakan mual.
- Klien mengeluh nyeri perut.
4. DO (Data Objektif): Ansietas
- Klien tampak cemas.
- Tidur klien 1-2 jam
(malam).
- Klien tidak bisa diam
(tegang).
DS (Data Subjektif) :
- Klien mengatakan cemas.
- Klien mengatakan berasal
dari orang yang tak mampu,
klien merasa bingung bila
harus mengeluarkan biaya
yang besar.
- Klien mengatakan sulit
tidur.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


1) Nyeri akut berhubungan dengan penekanan perut bagian bawah akibat kanker
metastasis.
2) Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan gangguan pernafasan akibat
penekanan asites pada diafragma.
3) Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual dan ganggguan GI
akibat adanya kanker metastasis.
4) Ansietas berhubungan dengan stress akibat kurang nya pengetahuan penyakit
dan pengobatannya.
D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. C Ruangan : Alamanda B
No. Medrek : 0004792316 Diagnosa Medis : Ca Ovarium stadium III B

Diagnosa
No. Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan penilaian nyeri secara 1. Dapat memanajemen nyeri dan
keperawatan 3 x 24 jam. Nyeri
penekanan massa komprehensif dimulai dari lokasi nyeri, bagaimana cara mengatasi rasa nyeri
akut berkurang dengan kriteria
akibat kanker hasil : karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, sehingga dapat dihindari oleh pasien.
metastasis. 1. Klien tampak tenang intensitas dan penyebab nyeri. 2. Mengidentifikasi adanya
2. Klien dapat mengontrol 2. Monitor TTV Pasien. penyimpangan tanda-tanda infeksi.
nyeri. 3. Kaji skala nyeri tiap 6 jam sekali. 3. Nyeri berat dapat menyebabkan syok
3. TTV = TD : 120/80 4. Ajarkan teknik Non-Farmakologi pada kardiogenik yang berdampak
mmhg, RR: 20-24x/mnt pasien teknik relaksasi (Tarik Nafas) , kematian mati mendadak.
Nadi: 60- 100x/menit distraksi (Mendengarkan music, 4. Teknik ini dapat mengurangi dan
S: 36,5-37,5’ C mengobrol, menonton TV), apikasi mengalihkan nyeri pasien sehingga
4. Nyeri berkurang skala 1 hangat/dingin dan pijatan. pasien tidak fokus pada rasa nyerinya.
(0-10). 5. Atur posisi nyaman untuk pasien. 5. Lingkungan yang mendukung dan
6. Kolaborasikan pemberian terapi nyaman tidak merespon rasa nyeri
Asamefenamat 2x1 mg rute IV, yang pasien alami dan pasien bisa
pemberian setiap 6 jam sekali. beristirahat dengan baik.
6. Mengurangi rasa sakit / nyeri.
2. Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan asuhan 1. Batasi aktivitas dan mobilisasi klien. 1. Istirahat dapat mengurangi konsumsi
nafas berhubungan keperawatan selama 1 x 24 jam 2. Anjurkan klien dengan posisi semifawler. O2 klien.
dengan gangguan pola nafas klien adekuat dengan 3. Longgarkan baju klien. 2. Posisi semi fawler menambah ruang
pernafasan akibat kriteria hasil : 4. Kolaborasi pemberian terapi oksigen ekspansi dada.
penekanan asites pada 3. Baju klien yang longgar
1. Klien tidak mengeluh
diafragma. mempermudah klien dalam bernafas.
sesak.
4. Terapi oksigen membantu konsumsi
2. RR normal kembali antara
O2 yang dibutuhkan klien.
20 - 24x/mnt.
3. Klien tidak terlihat cemas
dan gelisah
3. Nutrisi kurang dari Setelah dilakukan asuhan 1. Berikan informasi tentang kebutuhan 1. Menambah pengetahuan nutrisi
kebutuhan keperawatan selama 3 x 24 jam nutrisi yang dialami klien.
berhubungan dengan nutrisi klien terpenuhi dengan 2. Anjurkan pemberian makan dalam 2. Mengurangi rasa mual.
mual dan ganggguan kriteria hasil : keadaan hangat. 3. Penentuan nutrisi yang tepat akan
GI akibat adanya 3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menghasilkan peningkatan yang
1. Nafsu makan klien
kanker metastasis. meningkat. menentukan jumlah kalori dan nutrisi lebih baik.
2. Porsi makan klien habis. yg dibutuhkan. 4. Mencegah rasa mual.
3. BB klien stabil. 4. Anjurkan makan sering tapi sedikit. 5. Makanan sumber kalori, protein
4. Mual berkurang. 5. Berikan penkes diit tinggi kalori tinggi hewani dan nabati dalam jumlah dan
protein (TKTP). proporsi yang seimbang.

4. Ansietas Setelah dilakukan asuhan 1. Identifikasi tingkat kecemasan 1. Memantau derajat kecemasan pasien.
berhubungan dengan keperawatan selama 2 x 24 jam 2. Bina hubungan saling percaya. 2. Membuat pasien merasa lebih
stress akibat kurang ansietas klien berkurang dengan 3. Berikan informasi tentang diagnosa, tenang.
nya pengetahuan kriteria hasil : perawatan, prognosis pasien. 3. Meningkatkan sikap kooperatif dan
penyakit dan dapat 4. Berikan kesempatan pada keluarga untuk mengurangi kecemasan dengan
1. Klien
pengobatannya. mengungkapkan perasaan mengungkapkan perasaan nya. melibatkan pasien
5. Instruksikan keluarga pasien 4. Meminimalisir rasa cemas yang
cemas.
menggunakan teknik mengurangi cemas dirasakan.
2. Klien dapat menunjukkan
/ relaksasi. (berdoa dan tarik nafas 5. Meningkatkan kenyamanan dan
teknik mengurangi cemas.
dalam). mengurangi kecemasan.
3. Ekspresi wajah tampak
rileks.
E. IMPLEMENTASI
Nama Pasien : Ny. C Ruangan : Alamanda B
No. Medrek : 0004792316 Diagnosa Medis : Ca Ovarium stadium III B

Hari/Tanggal Waktu Implementasi DX Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai