02 Naskah Publikasi
02 Naskah Publikasi
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh:
IKA FITRIANI
2014
ABSTRAK
Latar Belakang: Secara normal haid atau menstruasi setiap bulan terjadi pada
wanita. Pada saat haid seringkali wanita mengeluhkan beberapa keluhan seperti
nyeri pada perut bagian bawah, mual, muntah, diare, sakit kepala, dan nyeri
punggung. Timbulnya keluhan tersebut membuat sebagian wanita merasa
terganggu aktifitasnya sehingga membutuhkan pengobatan atau terapi untuk
mengurangi nyeri haid tersebut. Terapi yang dapat digunakan untuk menurunkan
nyeri haid tersebut yaitu kompres hangat dan TENS.
Tujuan : Guna mengetahui pengaruh dan beda pengaruh dari kompres hangat
dan TENS terhadap penurunan nyeri haid pada mahasiswi S1 Fisioterapi UMS
Metode Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen
dengan pendekatan pre and post test two group design. Responden pada penelitian ini
yaitu Mahasiswi S1 Fisioterapi UMS dengan jumlah responden sebanyak 28 responden.
Teknik analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji statistik non
parametrik berupa uji pengaruh menggunakan uji Wilcoxon dan uji beda pengaruh
menggunakan uji Mann Whitney
Hasil: Dari hasil analisa, uji pengaruh kompres hangat dan TENS menggunakan
uji Wilcoxon menunjukan hasil P value=0,001 dimana hal tersebut bermakna
bahwa adanya penurunan nyeri haid setelah diberikan perlakuan. Uji beda
pengaruh kompres hangat dan TENS menggunkan uji Mann Whitney
menunjukan hasil P value=0.323 yang bermakna bahwa tidak adanya beda
pengaruh kompres hangat dan TENS terhadap penurunan nyeri haid.
dengan perdarahan dan terjadi setiap bulan. Secara normal haid terjadi
setiap bulan pada wanita, haid biasanya datang dengan siklus yang
bervariatif dari 28-35 hari (Nirwana, 2011). Pada saat haid, banyak wanita
banyak ditemukan pada siklus ovulatorik fase sekresi. Pada pertengahan fase terjadi
Kemudian kadar keduanya mulai menurun perlahan karena korpus luteum mulai
mengalami atresia. Kurang lebih 14 hari pasca ovulasi kadar progesteron dan
prostaglandin (Anwar et al, 2011). Tingginya sekresi prostaglandin pada saat haid
endometrium yang berujung pada timbulnya rasa nyeri pada saat haid. Nyeri yang
timbul
biasanya berupa nyeri perut bagian bawah, mual, muntah, diare, kelelahan,
Untuk mengurangi nyeri haid dalam dunia medis dikenal dengan dua
spasme, dan iskemia (Arovah, 2010). Efek hangat yang dihasilkan oleh
(Bobak, 2005).
Selain dengan pemanasan, rangsangan serabut saraf melalui TENS juga sangat
energi listrik untuk merangsang system saraf yang akan berpengaruh terhadap
penurunan nyeri. AL-TENS akan menghasilkan kontraksi otot fasik yang kuat
tetapi nyaman yang berujung pada aktifasi jalan inhibisi nyeri dengan
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. KERANGKA TEORI
1. Haid
dinding rahim yang terdiri dari darah dan jaringan tubuh. Kejadian tersebut
berlangsung setiap bulan dan merupakan kejadian normal pada wanita. Dengan
kata lain, haid adalah suatu proses pembersihan rahim terhadap pembuluh
darah, kelenjar dan sel-sel yang tidak terpakai karena tidak adanya pembuahan
Nyeri haid atau yang lebih dikenal dengan dysmenorrhea berasal dari
bahasa Yunani yang berarti “aliran bulan yang menyulitkan” namun istilah ini
diartikan sebagai “haid yang menyakitkan”. Nyeri haid merupakan suatu gejala
kompleks yang meliputi nyeri perut bawah seperti kram yang meluas
kepunggung dan tungkai. Nyeri haid terbagi menjadi dua yaitu nyeri haid
Nyeri haid primer adalah nyeri dating bulan yang normal tanpa ditemukan
3. Kompres Hangat
mengurangi gejala nyeri akut maupun kronis. Terapi ini efektif untuk
juga dipergunakan untuk mengurangi berbagai jenis nyeri yang lain (Arovah,
2010). Salah satu bentuk aplikasi yang dapat digunakan yaitu berupa kompres
hangat dengan botol kompres. Kompres hangat adalah suatu bentuk terapi
nyaman dan mengurangi rasa nyeri (Hartaningsih dan Turlina, 2009). Prinsip
kerja dari kompres hangat yaitu dengan cara memindahkan panas dari buli-buli
panas kain yang melapisi kompres ke dalam tubuh yang akan mengakibatkan
terjadinya vasodilatasi
pembuluh darah yang berujung pada menurunnya ketegangan otot
4. TENS
TENS frekuensi 80-100 pps yang dikombinasikan dengan durasi pulsa 100-
endorfin memiliki dampak analgesik kuat sehingga keluhan berupa rasa nyeri
D. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
post test two group design . Peneliti membagi sampel yang akan diteliti
menjadi dua kelompok eksperimen kemudian memberikan perlakuan
S1 Y1 X1 Y2
P
S2 Y1 X2 Y2
Keterangan:
P : Sampel
X2 : Perlakuan TENS
mahasiswi.
3. Sampel
resonden.
4. Alat Penelitian
a. Botol Kompres
b. TENS
c. VAS
d. Lembar Kuesioner
a. Uji Pengaruh
sesudah perlakuan
kemaknaan statistic adalah P = 0,05 bila P > 0,05 ini berarti tidak
Hasil Penelitian
Pengujian hipotesis pada penelitian ini terdiri dari uji pengaruh dari
kompres hangat dan TENS menggunakan uji Wilcoxon dan uji beda
a. Uji Pengaruh
1) Kompres hangat
Pengujian Rata-rata Z P
Pre Perlakuan 3.62 -3.233 0.001
Post Perlakuan 2.68
hangat.
2) TENS
Pengujian Rata-rata Z P
Pre Perlakuan 3.425 -3.297 0.001
Post Perlakuan 2.203
ditolak. Hal ini bermakna bahwa tidak ada beda pengaruh antara
melancarkan peredaran darah sehingga nyeri yang dirasakan pada saat haid
Arovah (2010), kompres hangat yang diaplikasikan pada area yang nyeri
selama 20 menit dapat memberikan efek berupa rasa nyaman serta dapat
diberikan perlakuan berupa TENS terjadi karena efek dari TENS akan
menghasilkan kontraksi otot fasik yang kuat tetapi nyaman sehingga terjadi
inhibisi jalan nyeri oleh aktifnya averen motorik kecil yang mengakibatkan
maupun kram perut yang terjadi pada saat haid (Strickland, 2007).
1. Simpulan
Dari hasil analisa data penelitian yang dilakukan peneliti dapat ditarik
S1 Fisioterapi UMS
2. Saran
pelajaran dan manfaat yang besar. Dari pelaksaan dan hasil penelitian
yang telah dianalisa, sara-saran yang dapat peneliti berikan yaitu sebagai
berikut:
a. Bagi Responden
dikembangkan metodenya.
d. Bagi Masyarakat
rd
Anwar M, Baziad A dan Prabowo P. 2011. Ilmu Kandungan. 3 Ed. Jakarta: PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Arovah, Novita. 2010. Dasar-dasar Fisioterapi Pada Cidera Olahraga.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Bobak, Laudermik, Jensen. 2005. Buku ajar Keperawatan Maternitas. Edisi ke-
4. Jakarta: EGC
Parjoto, Slamet. 2006. Terapi Listrik Untuk Modulasi Nyeri. Semaranng: IFI
Cabang Semarang
Potter A dan Perry A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi ke-4.
Volume I. Jakarta: EGC
Pribakti B. 2010. Tips dan Trik Merawat Organ Intim Panduan Praktis
Kesehatan Reproduksi Wanita . Jakarta: Sagung Seto
Sarwono Prawirohardjo