Anda di halaman 1dari 25

PENGERTIAN DAN FUNGSI PEMASARAN

Istilah pemasaran seringkali diidentikkan dengan penjualan barang dan jasa.


Persepsi demikian sangatlah keliru sebagai penjualan merupakan aktifitas terpenting dari
pemasaran atau penjualan yang merupakan salah satu dari macam-macam fungsi yang harus
dilaksanakan oleh pihak yang memasarkan.

Konsep penjualan biasanya dipakai lebih agresif terhadap produk-produk yang tidak
dipikirkan atau tidak dicari oleh pembeli (contoh; jasa asuransi). Sedangkan konsep
pemasaran lebih ditekankan untuk mencapai tujuan perusahan tergantung pada penentuan
kebutuhan, keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan secara lebih efektif dan efisien
daripada yang dilakukan oleh para pesaing. Kalau konsep penjualan sebaiknya jangan
diterapkan pada organisasi nirlaba seperti partai politik, itulah perbedaannya.

Bagian pemasaran dalam suatu perusahaan atau organisasi bisnis merupakan bagian yang
sangat vital, hal ini dilandasi oleh adanya fungsi-fungsi pemasaran yang dapat membantu
perusahaan yang dapat mentransferkan produksi dari tangan produsen ke konsumen. Ada
beberapa defenisi pemasaran yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
William J. Stanton (Prinsip Pemasaran; 1988: 7), menurutnya pemasaran adalah suatu
system total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan
jasa, baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial.

Dari pemikiran di atas maka, pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan yang berusaha untuk
menciptakan hubungan pertukaran antara produsen dan konsumen melalui pengembangan
jenis produk, penetapan harga jual, penentuan saluran distribusi dan kegiatan promosi secara
terpadu yang terkoordinir dengan tujuan memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta
keinginan konsumen akan produk dan jasa tertentu pada waktu yang tepat di samping
mempertahan konsumen yang ada dan menarik konsumen potensial.

Robert V. Mitehol (Winardi; 1991: 4) mengatakan bahwa pemasaran adalah usaha


pembelian dan penjualan dan mencakup aktivitas komersial yang berhubungan dengan arus
barang dan jasa antara produsen dan konsumen. Sedangkan The American Marketing
Association Board Approves News Marketing Definition, mengemukakan “ Marketing is the
process of planning and executing the conception, pricing, promotion and distribution of ideas,
good and services to create excenges that satisfy individual and organitation objectives ”.
yang artinya kurang lebih demikian, “ pemasaran adalah suatu proses dan pelaksanaan
konsepsi , harga , promosi dan distribusi dari gagasan, barang maupun jasa yang dapat
memuaskan sasaran baik secara pribadi maupun secara organisasi ” (Marketing News; 1
Maret 1985).

Dari kedua defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran diartikan sebagai kegiatan
pendistribusian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, baik yang dilakukan oleh badan
usaha (perusahaan) maupun perseorangan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen yang dilakukan, melalui suatu system kerja dan pengelolaan aktivitas
pemasaran secara efektif dan efisien.

Berpola pada asumsi bahwa pemasaran merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan mendapatkan laba serta
pengembangan perusahaan maka, setiap perusahaan harus mampu merebut setiap peluang
pasar atau kesempatan usaha yang ada untuk memaksimalakn laba usaha. Hal ini dilakukan
dengan mendayagunakan semua aktifitas pemasaran dan pemanfaatan seluruh sumber daya
yang dimiliki perusahaan dalam kegiatan pemasaran untuk memnuhi dan memuaskan
kebutuhan serta keinginan konsumen sekaligus menarik konsumen potensial.

Untuk menciptakan harapan nyata berupa memaksimalkan laba lewat pemuasan konsumen,
maka segala aktifitas pemasaran yang dilaksanakan perusahaan haru berpijak pada konsep
pemasaran sebagai satu-satunya falsafah bisnis.

Ada beberapa unsur yang terkandung dalam konsep pemasaran ini antara lain:

1. Kegiatan pemasaran selalu berorientasi pada konsumen atau pasar.


2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan.
3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan di integerasi
secara organisasi

Dalam praktek konsep pemasaran sebagai landasan atau filosofi bisnis, bukan merupakan
satu-satunya alat untuk mengantisipasi segala kecenderungan tersebut dengan berpola pada
kondisi berupa kelamahan dan keunggulan perusahaan serta peluang dan hambatan.
Pengetahuan akan kelemahan dan keunggulan serta peluang dan ancaman/hambatan
perusahaan, memudahkan manajer perusahaan untuk melakukan tindakan-tindakan dan
kebijakan-kebijakan strategis yang tepat yang akan menguntungkan perusahaan.

PENGERTIAN PEMASARAN MENURUT PARA AHLI

Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :


a. Philip Kotler (Marketing), pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong, pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan
managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai
dengan orang lain.
c. Menurut W Stanton, pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
d. Menurut William J. Shultz, fungsi pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan dalam
bisnis yang terlibat dalam menggerakkan barang dan jasa dari produsen sampai ke tangan
konsumen. Dalam konsep fungsi pemasaran Sofjan Assauri (1987: 19) mengklasifikasikan
fungsi-fungsi pemasaran atas tiga fungsi dasar yaitu; fungsi transaksi/transfer meliputi :
pembelian dan penjualan; fungsi supply fisik (pengangkutan dan penggudangan atau
penyimpanan); dan fungsi penunjang (penjagaan, standarisasi dan grading, financing,
penanggungan resiko dan informasi pasar).
Dari pengertian para ahli tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa marketing atau
pemasaran adalah suatu perpaduan dari aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk
mengetahui kebutuhan konsumen serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan dan
harga agar kebutuhan konsumen dapat terpuaskan dengan baik pada tingkat keuntungan
tertentu.

PERANAN DAN TUJUAN FUNGSI PEMASARAN

Pada dasarnya tujuan business (Firm) adalah untuk mencapai profit melalui mekanisme
sejumlah fungsi. Tiga fungsi pokok business adalah finance, operation, dan marketing.
Sekalipun pada seksi ini pemahaman hanya difokuskan pada marketing saja, namun harus
disadari bahwa fungsi marketing bukanlah fungsi yang berdiri sendiri, tetapi fungsi yang
terkait dengan fungsi yang lain (cross-function).

Tujuan utama fungsi marketing di dalam bisnis adalah meningkatkan penjualan (sales). Nilai
penjualan yang dikenal sebagai revenue (R) secara harfiah didasarkan pada perkalian antara
(jumlah) produk yang terjual dengan (tingkat) harga yang ditetapkan: R = Q x P*. Dalam hal
ini, produk (Q) sebagai variabel dan harga (P) sebagai konstanta. Ini berarti, hanya Q yang
dapat ditingkatkan yang menjadi tugas pokok marketing. Sedangkan P* sebagai konstanta,
maka selama masa pemasaran nilainya tetap dan penetapan konstanta P ini sendiri ditetapkan
secara bersama oleh fungsi marketing dengan fungsi operation dan fungsi finance.
Pemasaran digunakan untuk menciptakan konsumen, menjaga konsumen dan memberikan
kepuasan kepada konsumen dan hingga pada akhirnya perusahan berhasil mencapai tujuannya
yakni keuntungan.Dalam rangka pemenuhan tujuan-tujuan perusahaan, sebuah perusahaan
harus mengantisipasi kebutuhan dan keinginan konsumen dan melayaninya dengan lebih
efektif dari para saingan.
Adapun fungsi-fungsi pemasaran yang disoroti dalam tulisan ini adalah :

1. Pembelian (Buying)

Ialah fungsi yang mengikuti aktivitas-aktivitas mencari dan mengumpulkan barang-barang


yang di perlukan sebagai persediaan memenuhi kebutuhan konsumen. Fungsi ini pada
dasarnya merupakan proses atau kegiatan mencari penjual dan merupakan tibal balik dari
kegiatan penjualan (Selling). Untuk itu maka, sangat perlu dipahami kegiatan apa saja yang
dapat mengakibatkan orang melakukan pembelian.

2. Penjualan (Selling)

Mencakup aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk mencari calon pembeli produk yang
ditawarkan dengan harapan dapat menguntungkan. Kegiatan penjualan merupakan lawan dari
pembelian. Buying tidak akan terjadi tanpa selling demikian pun sebaliknya.

3. Transportasi

Adalah proses pendistribusian atau pemindahan barang dari suatu tempat ke tempat yang lain.

4. Penggudangan/ penyimpanan

Ialah fungsi penyimpanan produk yang dibeli sebagai persediaan agar terhindar dari resiko
kerusakan maupun resiko lainnya.

5. Informasi Pasar

Poin ini merupakan fungsi pemasaran yang luas dan penting, karena fungsi ini memberikan
informasi tentang situasi perdagangan pada umumnya yang berhubungan dengan produk,
harga yang inginkan konsumen dan situasi pasar secara menyeluruh. Menurut Sofjan Assauri
(1987: 303) yang dimaksudkan dengan informasi adalah keterangan baik berupa data atau
fakta maupun hasil analisa, pertimbangan atau pandangan dari yang menyampaikan mengenai
kondisi yang berkaitan dengan kebutuhan dalam pengambilan keputusan.

Menurut para ahli pemasaran, ada 7 fungsi pemasaran, yakni :


1. Analisis Konsumen
Merupakan pengamatan dan evaluasai kebutuhan, hasrat dan keinginan konsumen. Analisis
konsumen melibatkan pengadaan survey konsumen, penganalisisan informasi konsumen,
pengevaluasian strategi pemosisian pasar, pengambangan profil konsumen, dan penentuan
strategi segmentasi pasar yang optimal.
2. Penjualan Produk/Jasa
Penjualan meliputi banyak aktivitas pemasaran, seperti iklan, promosi penjualan, publisitas,
penjualan perorangan, manajemen tenaga penjualan, hubungan konsumen, dan hubungan
diler.
3. Perencanaan Produk dan Jasa
Perencanaan produk dan jasa meliputi berbagai aktivitas seperti uji pemasaran, pemosisian
produk dan merek, pemanfaatan garansi, pengemasan, penentuan pilihan produk, fitur produk,
gaya produk, kualitas produk, penghapusan produk lama, dan penyediaan layanan konsumen.
Uji pemasaran merupakan salah satu teknik perencanaan produk dan jasa yang paling efektif
karena uji pasar memungkinkan sebuah organisasi untuk menguji rencana-rencana pemasaran
alternatif dan meramalkan penjualan produk baru.
4. Penetapan Harga
Lima pemangku kepentingan (stakeholder) mempengaruhi keputusan penetapan harga
(pricing): konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan pesaing.
5. Distribusi
Distribusi mencakup penggudangan, saluran-saluran distribusi, cakupan distribusi, lokasi
tempat ritel, wolayah penjualan, tingkat dan lokasi persediaan, kurir transportasi, penjualan
grosir, dan ritel. Distribusi menjadi sangat penting ketika sebuah perusahaan berusaha
menerapkan strategi pengembangan pasar atau integrasi ke depan.
6. Riset Pemasaran
Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan dan penganalisisan data yang sistematis
mengenai berbagai persoalan yang terkait dengan pemasaran barang dan jasa. Aktivitas riset
pemasaran mendukung semua fungsi bisnis yang pokok dari sebuah organisasi.
7. Analisis Peluang
Analisis peluang melibatkan penilaian atas biaya, manfaat dan resiko yang terkait dengan
keputusan pemasaran. Tiga langkah yang diperlukan untuk membuat analisis biaya-manfaat
(cost-benefit analysis): (1) menghitung total biaya yang terkait dengan suatu keputusan, (2)
memperkirakan total manfaat dari keputusan tersebut dan (3) membandingkan total biaya
dengan manfaat. Apabila manfaat yang diharapkan melampaui total biaya, maka peluang itu
menjadi lebih menarik.
KONSEP INTI PEMASARAN

Setiap perusahaan perlu selalu mengadakan penyesuaian-penyesuaian terhadap kondisi


lingkungan yang selalu berubah agar dapat mengatasi rintangan-rintangan persaingan,
mencegah merosotnya pangsa pasar, stagnasi, dan bahkan kebangkrutan. Keyakinan bahwa
tujuan-tujuan organisasional dapat dicapai dengan memuaskan pelanggan telah semakin besar
diantara para manajer; filosofi ini dikenal dengan istilah Konsep Pemasaran. Konsep
pemasaran sebagai filosofi bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan
kebutuhan pelanggan atau konsumen. Seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut
konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut. Kegiatan ini meliputi
kegiatan pada semua bagian yang ada , seperti kegiatan personalia, produksi, keuangan, riset
dan pengembangan, serta fungsi-fungsi lainnya. Meskipun orientasi pelanggan dibatasi oleh
tujuan laba dan pertumbuhan, tetapi filosofi tersebut perlu dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan
untuk mengantisipasi dampak yang muncul, yaitu pada peningkatan penjualan, misalnya
dengan cara :

1. Membuat barang yang mudah penggunaanya

2. Mudah pembeliannya

3. Mudah pemeliharannya

Sumber : didasarkan pada Etzel ,Walker dan Stanton (1997, h.11). Gambar 1.1 Konsep
Pemasaran
1. Kebutuhan.

Kebutuhan merupakan konsep pokok yang melandasi pemasaran. Menurut Kotler, kebutuhan
merupakan suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang atau dengan kata lain
suatu keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar tertentu. Kebutuhan bersifat sangat
kompleks diantaranya; kebutuhan fisik pokok (sandang, pangan dan papan);
kebutuhan social (keamanan, kasih sayang); kebuthan pribadi (pengetahuan dan ekpresi diri).
Jadi dapat dikatakan kebutuhan tidak diciptakan oleh pemasar karena sudah merupakan
kondisi manusiawi.

2. Keinginan.

Keinginan merupakan kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan kepribadian
individu. Dengan berkembangnya masyarakat menyebabkan makin meluasnya keinginan
masyarakat, karena masyarakat di perhadapkan pada objek yang semakin melimpah (barang
dan jasa) yang membangkitkan minat serta hasrat mereka.

3. Permintaan.

Manusia mempunyai keinginan yang hampir tidak terbatas namun, sumber daya mereka
terbatas. Jadi kita memilih produk yang menghasilkan kepuasan tertinggi sesuai jumlah uang
yang ada. Keinginan konsumen berubah menjadi permintaan serta didukung oleh daya beli,
disini konsumen melihat produk berdasarkan unsur “manfaat” sesuai dengan kondisi
keuangan mereka.

4. Produk.

Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat (konsumen) untuk dimiliki,
digunakan atau pun dikonsumsi sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan.Produk yang
ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi dan ide.

Produk secara konseptual meliputi Barang, Kemasan, Merek, Label, Pelayanan serta jaminan
sehingga memberi suatu kepuasan bagi pelanggan.

5. Pertukaran.

Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh suatu objek yang diinginkan dari seseorang
dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran dapat dilakukan dalam berbagai
bentuk dan syarat-syarat untuk terjadinya suatu pertukaran. Syaratnya yakni harus ada
sedikitnya dua pihak, masing-masing pihak harus mempunyai sesuatu yang bernilai bagi
pihak lainnya, masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak tawaran pihak
lainnya dan masing-masing pihak harus mampu berkomunikasi.Jadi pertukaran dapat
dikatakan menjadi nadi kegiatan pemasaran.

6. Transaksi.

Transaksi adalah perdagangan nilai antara dua pihak. Ada transaksi yang menggunakan uang
dan ada yang tidak melibatkan uang (System Barter).

Dalam transaksi ini, proses komunikasi dapat dipahami yang mana pemasar/produsen
merupakan komunikatornya dan komunikannya adalah konsumen. Produk menjadi
pesannya, komunikasi pemasaran adalah medianya, feedbacknya adalah perilaku pembelian
ulang atau loyalitas produk (system keluhan konsumen). Sedangkan noise terdiri dari produk
yang cacat, kadaluarsa serta sulit didapat/terlambat sampai.

7. Pasar.

Pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Menurut
Philip Kotler, pasar adalah seluruh konsumen langganan potensial yang mempunyai
kebutuhan dan keinginan tertentu yang ingin dan mampu dipenuhi dengan pertukaran
sehingga dapat memuaskan kebuthan dan keinginan tertentu.

LINGKUNGAN PEMASARAN

Lingkungan Pemasaran adalah lingkungan perusahaan yang terdiri dari pelaku dan
kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk
membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran.
Lingkungan pemasaran terdiri atas :
A.Lingkungan makro
Lingkungan makro adalah kekuatan social yang lebih besar yang mempengaruhi
lingkungan mikro perusahaan. Lingkungan makro perusahaan terdiri dari: Lingkungan
demografis, ekonomi, teknologi, sosial budaya,kekuatan politik dan legal dan persaingan.
a. Demografi (kependudukan).
Demografi adalah studi kependudukan manusia menyangkut ukuran, kepadatan,
lokasi, usia, jenis kelamin, ras, lapangan kerja, dan data statistik lain. Lingkungan demografi
menjadi minat utama perusahaan karena lingkungan demografis menyangkut masyarakat, dan
masyarakat membentuk pasar.
b. Kondisi ekonomi.
Lingkungan ekonomi adalah faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola
pengeluaran konsumen. Suatu bangsa mempunyai tingkat dan distribusi pendapatan yang
sangat beragam. Sejumlah negara mempunyai ekonomi subsisten-negara mengkonsumsi hasil
pertanian dan industrinya sendiri. Negara-negara menawarkan peluang pasar yang
kecil. Ekonomi industry-menawarkan pasar yang kaya untuk berbagai jenis barang yang
berbeda.
c. Alam
Lingkungan alam adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pemasaran suatu
produk barang atau jasa.
d. Teknologi.
Lingkungan teknologi adalah kekuatan yang menciptakan teknologi baru, menciptakan
produk, dan peluang pasar, yang baru. Teknologi telah menciptakan benda-benda yang
mengagumkan seperti antibiotic, pembedahan robotic, alat-alat elektronik mini, komputer,
laptop, dan internet. Dengan adanya teknologi baru maka akan menciptakan pasar dan
peluang baru.
e. Kekuatan sosial dan budaya.
Lingkungan sosial dan budaya terdiri dari institusi dan kekuatan lain yang
mempengaruhi nilai dasar, persepsi, selera, dan perilaku masyarakat. Manusia tumbuh dalam
masyarakat tertentu yang membentuk keyakinan dan nilai dasarnya. Karakteristik budaya
yang mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran adalah: Keteguhan pada nilai-nilai
budaya dan perubahan dalam nilai budaya sekunder
f. Kekuatan politik dan legal.
Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan dalam
lingkungan politik. Lingkungan politik terdiri dari hukum, badan pemerintah, dan kelompok
LSM yang mempengaruhi atau membatasi berbagai organisai dan individu di dalam
masyarakat tertentu.
B. Lingkungan mikro
Lingkungan mikro adalah pelaku yang dekat dengan perusahaan dan mempengaruhi
kemampuan perusahaan untuk melayani pelanggannya.Lingkungan mikro perusahaan terdiri
dari: pasar,pemasok,pialang,pesaing dan perusahaan.
a. Pasar (market)/Masyarakat
Masyarakat adalah kelompok yang mempunyai potensi kepentingan atau kepentingan nyata,
atau pengaruh pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya.
Perusahaan harus mempelajari lima jenis pasar pelanggan secara lebih dekat:
 Pasar Konsumen terdiri dari perorangan dan keluarga yang membelibarang dan jasa
untuk konsumsi pribadi.
 Pasar Bisnis membeli barang dan jasa untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk
digunakan dalam proses produksi perusahaan.
 Pasar Penjual Perantara membeli barang dan jasa untuk dijual kembali demi
mendapatkan laba.
 Pasar Pemerintah terdiri dari badan-badan pemerintah yang membeli barang dan jasa
untuk menghasilkan pelayanan umum.
 Pasar Internasional terdiri dari para pembeli di negara lain, termasuk konsumen,
produsen, penjual perantara, dan pemerintah.
b. Pemasok
Pemasok membentuk hubungan penting dalam keseluruhan system penghantar nilai
perusahaan. Pemasok menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasanya. Masalah pemasok sangat mempengaruhi pemasaran karena
apabila pemasok masalah akan mengurangi penjualan perusahaan dan mengurangi nilai
kepuasan pelanggan.
c. Pialang (marketing intermediaries)
Perantara pemasaran membantu perusahaan mempromosikan, menjual, dan
mendistribusikan produknya ke pembeli akhir. Perantara pemasaran meliputi penjual
perantara, perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran, dan perantara keuangan.
 Penjual perantara adalah perusahaan saluran distribusi yang membantu perusahaan
menemukan pelanggan atau melakukan penjualan untuk perusahaan. Penjual perantara
diliputi pedagang grosir dan pengecer.
 Perusahaan distribusi fisik membantu perusahaan menyimpan dan memindahkan
barang-barang perusahaan dari titik asalnya ke tempat tujuan.
 Agen jasa pemasaran adalah firma riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan
media, dan firma konsultan pemasaran yang membantu perusahaan menetapkan target
dan mempromosikan produk perusahaan pada pasar secara tepat.
 Agen jasa pemasaran adalah firma riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan
media, dan firma konsultan pemasaran yang membantu perusahaan menetapkan target
dan mempromosikan produk perusahaan pada pasar secara tepat.
d. Pesaing
Konsep pemasaran yang berhasil apabila perusahaan dapat menyediakan nilai dan
kepuasan pelanggan yang lebih besar daripada pesaing. Oleh karena itu, perusahaan harus
menyesuaikan pemasaran dengan kebutuhan konsumen sasaran. Perusahaan juga harus
memiliki strategi penawaran yang lebih kuat dari penawaran pesaing dalam pikiran
konsumen.
e. Perusahaan
Dalam merancang rencana pemasaran, manajemen pemasaran memperhitungkan
kelompok dalam perusahan seperti manajemen puncak, keuangan, riset dan pengembangan,
pembelian, operasi, akuntasi. Semua kelompok saling berhubungan membentuk lingkungan
internal. Kelompok-kelompok ini bekerja sama secara harmonis untuk memberikan nilai dan
kepuasan pelanggan yang unggul.

C. Lingkungan Non- – Pemasaran Intern


Kekuatan non – pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian
penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi
dan dikendalikan oleh manajemen.

KONSUMEN

Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian


penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan
menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari
sumber lainnya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan
dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan
dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau
sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan
situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan
daerah geografis.
c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial.
Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi
yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.

Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok
kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi
pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli
juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan,
situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga
dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi,
pengetahuan dan keyakinan serta sikap.
Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli
potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat
membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental
yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi final.

Tahap-tahap proses adopsi:


1. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan
informasi mengenainya
2. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai produk
baru.
3. Evaluasi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk
akal atau tidak untuk dikonsumsi.
4. Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk
meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut.
5. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru
tersebut.
Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu :
1. Perilaku pembelian yang kompleks
Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga
produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui proses
tiga langkah, yaitu: pertama, mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua,
membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.
2. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan,
diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang lebih
cocok.
3. Perilaku pembelian karena kebiasaan
Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan
nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah
4. Perilaku pembelian yang mencari keragaman
Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan merek.

Tahap-tahap dalam proses membeli meliputi :


a. Pengenalan kebutuhan/masalah
Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang dibutuhkan, apa
yang menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan sesuatu. Seorang
pemasar akan mengenalkan pada konsumen agar lebih tertarik.
b. Pencarian informasi
Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :
1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.
2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan pemajangan.
3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.
4. Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan mempergunakan produk
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :
1. Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap
produk atau jasa tersebut.
2. Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-
ciri produk.
3. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol
4. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang
diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari
5. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri
barang.
Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk
membeli, yaitu :
1. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman,
tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga pendapatan
FUNGSI PRODUKSI/OPERASI DALAM BISNIS

Produksi Barang dan Jasa


1. Utilitas merupakan kemampuan suatu produk untuk memuaskan keinginan manusia, t
erdiri dari 4 jenis, yaitu utilitas waktu, tempat, kepemilikan, dan bentuk.
2. Manajemen operasi adalah sebuah proses sistematis yang mentransformasikan atau m
engubah sumber daya input menjadi barang jadi atau jasa. Sumber daya input, terdiri
dari material, tenaga kerja, energi, teknologi, mesin dan informasi. Output merupaka
n produk yang dihasilkan terdiri dari barang atau jasa.
3. Tipe-tipe sistem produksi terdiri 2 jenis, yaitu process focused dan product focused.
Untuk produksi barang terbagi menjadi proses analitik dan sintetik, sedangkan untuk
produksi/operasi jasa terbagi menjadi low contact process dan high contact process.
4. Perbedaan karakteristik jasa dengan barang, yaitu jasa tidak berwujud, konsumsi jasa
tidak dapat dipisahkan dari produksinya, jasa tidak dapat disimpan, jasa bervariasi ti
dak terstandarisasi.
5. Klasifikasi sistem jasa, yaitu stagnant personal, substitute personal, progressive, dan
explosive.
6. Perbedaan operasi dan jasa dengan barang, yakni jasa terfokus pada kinerja, sedangk
an barang terfokus pada output, jasa terfokus pada proses, dan barang terfokus pada
hasil akhir produk.

Perencanaan Operasi: Prediksi Output


1. Tahapan dalam perencanaan manajemen operasi meliputi perencanaan bisnis dan
prediksi masa depan, perencanaan operasi jangka panjang, penjadwalan operasi, p
engawasan operasi, dan output bagi pelanggan.
2. Dalam melakukan perencanaan produksi, kita perlu melakukan prediksi atas outp
ut yang kita hasilkan. Hal ini sangat perlu untuk perencanaan kapasitas, penempat
an lokasi pabrik dan penentuan layout mesin, serta memilih metode produksinya.
3. Metode forecasting, yakni analisis time series (runtut waktu), regresi (causal -effe
ct relationship) serta metode kualitatif
4. Tiga time frame dalam forecast, yakni short range, medium range, dan long range.
5. Forecast akan mengikuti pola-pola, seperti tren, siklus, dan pola musiman serta p
ola random.
6. Macam-macam metode time series, yakni moving average, weighted moving aver
age, simple exponential smoothing, serta adjusted exponential smoothing.
7. Ada berbagai metode untuk mengukur forecast error, yakni Mean Absolute Devia
tion (MAD), Mean Absolute Percentage Deviation (MAPD), Cumulative Error
(E), serta Average Error atau Bias ( ).

Perencanaan Operasi: Kapasitas, Lokasi, Layout, Kualitas, dan Metode


1. Perencanaan operasi jangka panjang meliputi: perencanaan kapasitas, lokasi, layo
ut, kualitas, dan metode
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan perencanaan jangka panjang, yaitu
perkiraan permintaan, biaya, perilaku pesaing, strategi bisnis, dan pengaruh inter
nasional.
3. Perencanaan kapasitas (jumlah produk yang dapat diproduksi pada kondisi norma
l). Pada produksi barang kapasitas melebihi sedikit dari permintaan, sedangkan p
ada jasa low contact berdasarkan rata-rata permintaan, high contact berdasarkan p
ermintaan puncak.
4. Perencanaan lokasi, untuk produksi barang berdasarkan pertimbangan-pertimban
gan: bahan baku, pasar, tenaga kerja, dan biaya transportasi, sedangkan untuk ope
rasi jasa low contact berdasarkan pertimbangan tenaga kerja, pasar atau biaya tra
nsportasi, operasi jasa high contact lokasi harus diletakkan dekat dengan pelangg
an.
5. Alternatif layout untuk produksi barang adalah process layout, cellular layout, da
n product layout. Layout untuk operasi jasa low contact disusun untuk meningkat
kan kualitas jasa dan operasi jasa high contact disusun untuk memenuhi keingina
n dan harapan pelanggan.
6. Produk yang dihasilkan baik barang maupun jasa harus memenuhi standar kualita
s yang telah ditetapkan.
7. Operasi barang maupun jasa membutuhkan metode perbaikan yang berkelanjutan,
untuk produksi barang menggunakan process flow chart, sedangkan untuk operas
i jasa menggunakan service flow chart.

Penjadwalan dan Pengawasan Operasi


1. Lima faktor penting dalam manajemen material adalah transportasi, gudang, pem
belian, pemilihan suplier, dan pengendalian persediaan.
2. Beberapa alat analisis yang digunakan dalam production process control adalah w
orker training, Just in Time, Material Requirement Planning, dan Quality Control.
3. Pengawasan operasi terdiri dari material management dan production process con
trol.
4. Penjadwalan untuk operasi jasa, meliputi jadwal kerja dan pekerja.
5. Penjadwalan operasi terkait dengan penempatan waktu perolehan dan penggunaa
n sumber daya input untuk produksi
6. Penjadwalan untuk produksi barang dalam jangka panjang disusun menjadi maste
r production schedule terkait dengan produk apa yang akan diproduksi, kapan pro
duksi akan dilakukan, dan sumber daya apa yang akan digunakan dalam.

Manajemen Kualitas dan Produktivitas


1. Produktivitas adalah pengukuran kinerja perekonomian, yaitu dengan membandin
gkan jumlah yang kita produksi dengan sumber daya yang kita gunakan untuk me
mproduksinya.
2. Dalam sudut pandang konsumen, kualitas adalah kecukupan produk dalam meme
nuhi kegunaannya, sedangkan dari sudut pandang perusahaan (sebagai produsen),
kualitas adalah menyakinkan produk yang dibuat sesuai dengan desainnya (diseb
ut sebagai quality of conformance).
3. Statistical process control (SPC) merupakan prosedur statistik yang menggunaka
n control charts dalam pengecekan proses produksi untuk melihat apakah ada bag
ian di dalamnya yang tidak berfungsi secara benar, yang mana dapat menyebabka
n kualitas yang buruk.
4. Control charts dapat digunakan baik untuk atribut maupun variabel, dan dalam m
asing-masing kategori terdapat beberapa tipe control charts, 4 control charts yan g
umum digunakan (dua untuk masing-masing kategori), yakni mean ( ) control ch
arts dan range (R) control charts untuk variabel, p-charts control dan c-charts con
trol untuk atribut.
5. Pendekatan manajemen kualitas melalui keseluruhan sistem produksi dan organ is
asi produksi dikenal dengan istilah Total Quality Management (TQM). TQM men
ekankan peranan dominasi manajemen puncak untuk mengarahkan usaha-usaha y
ang berkualitas (total quality effort), yakni semua karyawan pada semua level har
us fokus dan bertanggung jawab atasnya, melakukan peningkatan kualitas secara
terus-menerus, dan menyakinkan bahwa kualitas adalah poin utama dari semua fu
ngsi organisasi.

FUNGSI DAN SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI

Manajemen Produksi dan Operasi tidak hanya manajemen pabrik manufaktur. Dalam

Ada empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah :

1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolalaha
n masukan (inputs)

2. Jasa-jasa penunjang, merupakan saran yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk
penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapa
t dilaksanakan secara efektif dan efisien.

3. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan pr


oduksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu

4. Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlasananya kegia


tan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk pengunaan d
an pengolahan masukan(inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

PERAMALAN (FORECASTING)

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang ya


ng meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan da
lam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Selain itu peramalan juga didefinisika
n sebagai seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakuka
n dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan da
tang dengan suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifa
t subjektif. Atau bias juga dengan menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaika
n dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer.

Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang e
fektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan mempunyai peranan langsung
pada peristiwa eksternal yang pada umumnya berada di luar kendali manajemen seperti: ekon
omi, pelanggan, pesaing, pemerintah dan lain sebagainya.

Peramalan permintaan memegang peranan penting dalam perencanaan dan pengambil


an keputusan khususnya dibidang produksi. Aktivitas manajemen operasi menggunakan pera
malan permintaan dalam perencanaan yang menyangkut skedul produksi, perencanaan pemen
uhan kebutuhan bahan, perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan kapasitas produksi,
perencanaan layout fasilitas, penentuan lokasi, pemenuhan metode proses, penentuan jumlah
mesin, desain aliran bahan dan lain sebagainya. Peranan ini disebabkan adanya tenggang wakt
u antara suatu peristiwa dengan kebutuhan mendatang.

Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan permintaan, namu
n aktivitas manajemen operasi di atas merupakan bentuk khas dari keperluan peramalan permi
ntaan baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Perusahaan perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang meliputi:

1. Identifikasi dan definisi masalah peramalan

2. Aplikasi metode peramalan

3. Pemilihan metode peramalan yang tepat untuk situasi tertentu

4. Dukungan manajemen untuk menggunakan metode peramalan tertentu

Peramalan tidak terlalu dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang stabil, karena
perubahan permintaannya relatif kecil. Tetapi peramalan akan sangat dibutuhkan bila kondisi
permintaan pasar bersifat kompleks dan dinamis. Hanya sedikit bisnis yang dapat menghindar
i proses peramalan dan hanya menunggu apa yang terjadi untuk kemudian mengambil kesemp
atan. Perencanaan yang efektif baik untuk jangka panjang maupun bergantung pada peramala
n permintaan untuk produk perusahaan tersebut.

Peramalan biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan yang dica
kupnya. Horison waktu teragi atas beberapa kategori :

1. Peramalan jangka pendek, peramalan ini mencakup jangka waktu hingga 1 tahun teta
pi umumnya kurang dari bulan. Peramalan ini dugunakan untuk merencanakan pembe
lian, penjadwalan kerja, penugasan kerja dan tingkat produksi.

2. Peramalan jangka menengah, umumnya mencakup hitungan bulanan hingga 3 tahun


. Peramalan ini berguna untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran pr
oduksi, anggaran kas, dan menganalisis bermacam-macam rencana operasi.

3. Peramalan jangka panjang, umumnya untuk perencanan masa 3 tahun atau lebih. Pe
ramalan jangka panjang digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan m
odal, lokasi atau pengembangan fasilitas, serta penelitian dan pengembangan.

PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN

Manajemen Keuangan. Di dalam sebuah perusahaan, suatu pengaturan keuangan biasa di


sebut juga sebagai financial management atau manajemen keuangan.

Manajemen keuangan merupakan segala kegiatan ataupun aktivitas pada perusahaan yang
berhubungan dengan bagaimanakah caranya agar bisa mendapatkan pendanaan modal kerka,
menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut serta mengelola asset yang telah dimiliki
perusahaan guna mencapai tujuan utama pada suatu perusahaan.

Manajemen Keuangan

Menurut pendapat yang lainnya, definisi dari manajemen keuangan dapat di artikan sebagai
suatu manajemen dana baik itu yang berhubungan dengan permasalahan pengalokasian dana
dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana dalam
pembiayaan investasi maupun pembelanjaan secara efisien.
Meskipun fungsi dari seorang manajer keuangan pada tiap perusahaan belum tentu sama
tetapi prinsip utama seorang manajer keuangan pasti sama yaitu merencanakan, mencari serta
memanfaatkan dengan berbagai cara guna memaksimalkan daya guna dari operasi-operasi
perusahaan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa , manajemen keuangan mempunyai kepentingan dalam


bagaimana cara menciptakan serta menjaga nilai ekonomis suatu perusahaan. Alhasil, semua
pengambilan keputusan tentu harus di fokuskan kepada penciptaan kesejahteraan para
pegawainya.

Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan dari manajemen keuangan telah terlihat dalam proses penilaian yang dilakukan oleh
pasar uang, tujuan utamanya yaitu memaksimalkan kekayaan pemegang saham.

Menurut para ahli, tujuan manajemen keuangan yaitu untuk:

 Memaksimalkan keuntungan: seorang manajer keuangan tidak menjamin keuntungan


dalam jangka waktu yang panjang sebab ketidakpastian bisnis tetapi perusahaan bisa
mendapatkan keuntungan yang maksimal bahkan dalam jangka waktu yang panjang
apabila manajer keuangannya mengambil suatu keputusan keuangan yang tepat serta
menggunakan keuangan perusahaan dengan baik.

 Menjaga arus kas (cash flow): suatu perusahaan harus mempunyai arus kas yang sesuai
guna membayar biaya kebutuhan perusahaan sehari-hari seperti pembelian bahan baki,
pembayaran gaji karyawan, sewa, dan sebagainya. Arus kas atau cash flow yang
baik tentunya akan meningkatkan keberhasilan perusahaan
 Mempersiapkan struktur modal: seorang manajer keuangan harus dapat memutuskan rasio
antara pembiayaan yang dimiliki dan keuangan yang dipinjam agar dapat seimbang.

 Pemanfaatan keuangan yang tepat: manajer keuangan harus bisa memanfaatkan keuangan
secara optimal dan perusahaan harus tidak berinvestasi keuangan perusahaan dalam
proyek yang tidak menguntungkan bagi perusahaan.

 Memaksimalkan kekayaan: jadi seorang manajer keuangan mencoba agar agar


memberikan dividen yang maksimal kepada pemegang saham dan berupaya dalam
meningkatkan nilai pasar saham sebab nilai pasar saham secara langsung berkaitan dengan
kinerja perusahaan
 Meningkatkan efisiensi: manajemen keuangan mencoba meningkatkan efisiensi semua
departemen perusahaan. Distribusi keuangan yang tepat dalam semua aspek akan
meningkatkan efisiensi seluruh perusahaan

 Kelangsungan hidup perusahaan: perusahaan harus dapat bertahan hidup pada dunia bisnis
yang kompetitif seperti sekarang ini. Seorang manajer keuangan harus berhati-hati saat
membuat keputusan keuangan sebab apabila salah dalam mengambil keputusan bisa saja
perusahaan bangkrut atau merugi

 Mengurangi resiko operasional: manajemen keuangan juga mencoba dalam mengurangi


resiko operasional. Terdapat banyak resiko ketidakpastian dalam bisnis namun seorang
manajer keuangan harus bisam mengambil langkah tepat agar dapat mengurangi resiko ini.

 Mengurangi biaya modal: manajer keuangan harus dapat merencanakan struktur modal
sedemikian rupa agar biaya modal dapat di minimalkan.

Fungsi utama dari seorang manajer keuangan yaitu merencanakan, mencari serta dapat
memanfaatkan dana dengan berbagai cara dalam memaksimalkan daya guna dari operasi
perusahaan. Tentunya hal tersebut membutuhkan pengetahuan akan pasar uang serta dari
mana modal akan di peroleh dan bagaimana keputusan yang tepat di bidang keuangan
harus dibuat.

Penjelasan mengenai fungsi manajemen keuangan adalah sebagai berikut:

 Planning atau perencanaan keuangan. Hal ini meliputi perencanaan arus kas serta laba rugi
perusahaan

 Budgeting atau anggaran, yaitu perencanaan penerimaan serta pengalokasian anggaran


biaya secara efisien serta memaksimalkan dana yang dimiliki oleh perusahaan

 Controlling atau pengendalian keuangan. Hal ini merupakan melakukan evaluasi serta
perbaikan mengenai keuangan serta sistem keuangan perusahaan

 Auditing atau pemeriksaan keuangan, yaitu melakukan audit internal berdasarkan


keuangan perusahaan yang ada supaya sesuai dengan kaidah standar akuntansi serta tidak
terjadi penyimpangan

 Reporting atau pelaporan keuangan yaitu menyediakan laporan informasi mengenai


kondisi keuangan perusahaan serta analisa rasio laporan keuangan.

Seorang manajer keuangan memiliki tanggung jawab yang sangat besar tentunya terhadap apa
yang sudah dilakukannya. Pengambilan keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab
seorang manajer keuangan dibagi menjadi tiga, yaitu:

 Investment decision: berkaitan dengan masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari
suatu organisasi pada kesempatan yang tersedia dengan memilih satu atau lebih alternative
investasi yang di nilai memiliki keuntungan
 Financing decision: berkaitan dengan permasalahan pemilihan berbagai bentuk sumber
dana yang tersedia guna melakukan investasi dengan memilih satu atau lebih alternative
pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah

 Dividend decision: berkaitan dengan masalah penentuan besarnya persentase dari laba
yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham.

ANTARA FUNGSI PEMASARAN, FUNGSI PRODUKSI DAN FUNGSI KEUANGAN

Menurut saya dalam menjalankan usaha, kita mau mendahulukan pemasaran ataupun
produksi dahulu sama-sama benar, halal dan tidak ada yang melarang. Hanya saja yang perlu
kita ketahui adalah bentuk dari usaha yang kita jalankan.

Kita menjalankan usaha yang sekiranya menjadi kebutuhan utama masyarakat maka yang
akan kita dahulukan adalah produksi dahulu baru promosi. Misalnya kita membuka usaha
penjualan beras atau gas, yang harus kita lakukan adalah menyediakan produknya,
memajangnya di toko dan otomatis bisa langsung ada penjualan.

Lain halnya dengan usaha yang sekiranya menjadi kebutuhan sekunder masyarakat, seperti
perumahan mewah, mobil, handphone mewah dan sebagainya. Dalam usaha yang seperti ini
yang diperlukan dan yang harus didahulukan adalah pemasarannya. Misalnya, perusahaan
properti seperti Agung Podomoro Group yang setiap hari di berbagai macam stasiun televisi
secara gencar mempromosikan apartemen dan hunian mewah. Dikemas dengan menarik tapi
bisa saja apa yang ditawarkan kepada masyarakat tersebut hanyalah desain saja, belum ada
bangunannya atau mungkin sedang dibuat bangunannya.
Sekali lagi, antara produksi ataupun pemasaran yang didahulukan semuanya benar, tidak ada
yang salah. Anda berhak menentukan mana yang terbaik dan mana yang paling cocok dengan
anda. Semoga bisa memberikan ilmu yang baru bagi kita semuanya. Dan Insya Alloh besok
akan saya posting pengalaman saya dalam menjalankan usaha yang berhubungan dengan
mana yang harus didahulukan, pemasaran dan produksi.

Akan tetapi ketika memutuskan mana yang harus didahulukan antara Fungsi Pemasaran,
Fungsi Produksi dan Fungsi Keuangan maka yang harus didahulukan adalah fungsi
pemasaran karena dengan demikian secara otomatis pembenahan system mulai dari
bagaimana fungsi produksi sampai ke administrasi keuangan dan SDM.

Anda mungkin juga menyukai