Anda di halaman 1dari 15

BAB II

TINJAUAN LITERATUR, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Literatur

1. Pemasaran

a. Definisi Pemasaran

Beberapa definisi maupun pengertian mengenai pemasaran diantaranya

adalah:

1) Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang

diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses

pertukaran.

2) Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu

proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan

dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

3) Menurut William J Stanton, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan

dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusi-kan barang dan

jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli maupun

pembeli potensial (Swasta dan Irawan, 2003:5).


4) Wikipedia, Dalam wikipedia menyatakan bahwa pemasaran adalah

suatu proses penyusunan komunikasi yang terpadu & tujuannya untuk

memberikan informasi tentang barang atau jasa yang diperjualbelikan

yang kaitannya untuk memuaskan keinginan & kebutuhan masyarakat.

5) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Th.2008, Pemasaran ialah

proses; cara; perbuatan dalam memasarkan barang dagangan; perihal

menyebarluaskan di tengah-tenganh masyarakat pada umumnya.

b. Manajemen Pemasaran

Pengertian Manajemen Pemasaran adalah kegiatan menganalisis,

merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan program-program yang

disusun dalam pembentukan, pembangunan, dan pemeliharaan keuntungan dari

pertukaran/ transaksi melalui sasaran pasar dengan harapan untuk mencapai

tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang. Menurut Sofjan Assauri

(2013:12). Definisi Manajemen Pemasaran adalah proses dalam

merencanakan, melaksanakan, memikirkan, menetapkan harga promosi, dan

menyalurkan gagasan barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memenuhi sasaran-sasaran individu dalam organisasi Menurut Philip Kotler

(2005:9).
c. Bauran Pemasaran

Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran, perusahaan

mengkombinasikan empat variabel yang sangat mendukung didalam

menetukan strategi pemasaran, kombinasi keempat variabel itu dikenal

dengan istilah bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari produk

(product), harga (price), distribusi (place) dan promosi (promotion).

Menurut Kotler & Armstrong (1997:48), “Bauran pemasaran atau

marketing mix adalah perangkat alat pemasaran taktis yang dapat

dikendalikan, produk, harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh

perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar

sasaran”.

“Marketing mix adalah strategi mengkombinasikan kegiatan-

kegiatan marketing, agar tercipta kombinasi maksimal sehingga

memunculkan hasil paling memuaskan”. (Alma, 2005:205). Sumarmi dan

Soeprihanto (2010:274) menjelaskan, “Marketing mix adalah kombinasi

dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran

yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Dengan kata lain marketing

mix adalah kumpulan dari variabel yang dapat digunakan oleh perusahaan

untuk dapat mempengaruhi tanggapan konsumen”


1) Product ( Produk )

Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:274), “Produk

adalah setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk

mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi

yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan”. Produk tidak

hanya selalu berupa barang tetapi bisa juga berupa jasa ataupun

gabungan dari keduanya (barang dan jasa)

2) Price ( Harga )

Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:281) harga

adalah, “Jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau

mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah

kombinasi dari barang beserta pelayanannya”. Setelah produk

yang diproduksi siap untuk dipasarkan, maka perusahaan akan

menentukan harga dari produk tersebut.

3) Place ( Tempat )

Tempat dalam marketing mix biasa disebut dengan

saluran distribusi, saluran dimana produk tersebut sampai

kepada konsumen. Definisi dari Sumarni dan Soeprihanto

(2010:288) tentang saluran distribusi adalah, “Saluran yang

digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut

dari produsen sampai ke konsumen atau industri pemakai”


4) Promotion ( Promosi )

Menurut Tjiptono (2008:219), pada hakikatnya promosi

adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud

dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang

berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk,

dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan

produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada

produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bauran

pemasaran adalah suatu kelompok komponen pemasaran yang terdiri

dari 4P: product, price, place dan promotion yang saling terkait satu sama

lain, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen

serta mencapai tujuan perusahaan

2. Salabgram ( Celebrity Endorser )

a. Pengertian Salabgram ( Celebrity Endorser )

Pengertian Celebrity Endorser adalah tokoh (aktor, penghibur, atau

atlet) yang dikenal masyarakat karna prestasinya di dalam bidang-

bidang yang berbeda dari golongan produk yang di dukung. Para

pengiklan dan biro-biro periklanan bersedia membayar harga yang

tinggi kepada kaum selebriti tersebut yang disukai dan dihormati oleh

khalayak yang menjadi sasaran dan yang diharapkan akan


mempengaruhi sikap dan prilaku konsumen yang baik terhadap produk

yang di dukung ( Shimp, 2010 )

Menurut (Kamins, Ohanian, Gold Smith, Lafferty, dan Newel

dalam Ishak 2011) penggunaan selebriti dalam iklan dapat membantu

pencapaian tujuan tersebut diyakini telah menarik dan menggugah

daripada penggunaan orang biasa dalam mempengaruhi calon

konsumen. Dengan demikian selebritis dapat mebantu perusahaan

meningkatkan efektifitas iklannya meningkatkan minat beli konsumen.

b. Pengertian Iklan

Iklan adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi

gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus

dibayar (Kotler (2005:277). Menurut Fandi Tjiptono

(2008:225) menyatakan bahwa iklan merupakan salah satu bentuk

promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam

mempromosikan produknya. Selain itu, menurut Machfoedz

(2010:139) bahwa iklan adalah segala bentuk penyajian informasi dan

promosi secara tidak langsung yang dilakukan oleh sponsor untuk

menawarkan ide, barang atau jasa.

c. Selebritis Sebagai Pendukung Sumber Pesan Iklan

Meurut Media Trust (www.mediatrust.com), selebriti dapat

menambah nilai unik bagi suatu perusahaan, nilai yang positif

menambah nilai yang unik bagi suatu perusahaan, nilai yang positif bila
suatu perusahaan menggunakan iklan selebritis untuk memasarkan

produknya, yaitu :

1) Menaikan atau meningkatkan perusahaan dengan

sponsorship dan kontribusi.

2) Menarik pemirsa atau audiens yang baru.

3) Menaikan pendapatan perusahaan dengan sponsorship dan

kontribusi.

4) Memberikan keterlibatan dan opini yang lebih dari

konsumen.

5) Memberikan kontribusi terhadap presepsi public terhadap

posisi suatu perusahaan.

6) Menata kembali kampanye iklan dalam jangka panjang.

7) Menaiikan atau memperbaiki profil perusahaan.

Sumber pesan (model ikaln) yang menjadi suatu pendukung

pada iklan menurut (Terence A. Shimp, 2010) ada 2 jenis, yaitu :

i. Celebrity Endorser (sumber pesan yang menggunakan

selebritis) adalah suatu pendekatan dalam merancang

suatu iklan dengan menggunakan selebritis sebagai

pendukung dari iklan dalam memasarkan suatu produk.

Contohnya menggunakan aktor atau artis, atlet, model,

penghibur, musisi, politikus, dan sebagainya.


ii. Endorser Typical-Person (sumber pesan yang

menggunakan kekhasan seseorang atau bukan selebritis

untuk memasarkan suatu produk tertentu. Contohnya

menggunakan pengalaman konsumen sebagai

pendukung pesan iklan dan sebagainya.

d. Indikator Celebrity Endorser

Menurut Ohanian (1990) ada tiga indikator dalam Celebrity

Endorser, yaitu :

1) Attactiveness

Daya pikat selebriti endorser mampu mendorong munculnya minat

beli.

2) Trustworthiness

Kepercayaan konsumen kepada sumber untuk memberikan

informasi dengan objektif dan jujur.

3) Expertise

Keahlian mengkomunikator dalam membawa sumber informasi.

3. Kualitas Produk

a. Pengertian Produk

Menurut Kotler dan Amstrong ((2001: 346), Produk adalah segala

sesuatu yang ditawarkan, dimiliki, digunakan atau pun dikonsumsi

sehingga mampu memuaskan keinginan dan kebutuhan termasuk di

dalamnya berupa fisik, tempat, orang, jasa, gagasan, serta


organisasi. Sedangkan menurut William J. Stanton dalam

bukunya Fundamental of Marketing (1997) menyebutkan

pengertian produk sebagai berikut, produk secara sempit dapat

diartikan sebagai sekumpulan atribut fisik yang secara nyata terkait

dalam sebuah bentuk dapat diidentifikasikan. Sedangkan secara

luas, produk merupakan sekumpulan atribut yang nyata dan tidak

nyata yang didalamnya mencakup warna, kemasan, harga, presise

pengecer, dan pelayanan dari pabrik dan pengecer yang mungkin

diterima oleh pembeli sebagai sebuah hal yang dapat memberikan

kepuasan atas keinginannya.

b. Definisi Kualitas Produk

Menurut Schiffman dan Kanuk (2007), kualitas produk adalah

kemampuan suatu perusahaan untuk memberikan identitas atau ciri

pada setiap produknya sehingga konsumen dapat mengenali produk

tersebut. Menurut Kotler dan Amstrong, (2008), kualitas

produk (product quality) merupakan senjata strategi potensial untuk

mengalahkan pesaing. Kemampuan dari kualitas produk untuk

menunjukkan berbagai fungsi termasuk di dalamnya ketahanan, handal,

ketepatan, dan kemudahan dalam penggunan. Menurut Fandy Tjiptono

(2008) Kualitas produk merupakan suatu penilaian konsumen terhadap

keunggulan atau keistimewaan suatu produk.


4. Keputusan Pembelian

a. Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk

merupakan suatu tindakan yang lazim dijalani oleh setiap individu

konsumen ketika mengambil keputusan membeli. Keputusan membeli

atau tidak membeli merupakan bagian dari unsur yang melekat pada diri

individu konsumen yang disebut behavior dimana ia merujuk kepada

tindakan fisik yang nyata. Buchari Alma (2011:96) berpendapat bahwa

keputusan pembelian sebagai suatu keputusan konsumen yang

dipengaruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya,

produk, harga, lokasi, promosi, physical evidence, people dan process,

sehingga membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah

segala informasi dan mengambil kesimpulan berupa response yang

muncul produk apa yang akan dibeli. Menurut Kotler dan Keller yang

dialih bahasakan oleh Tjiptono (2012:193) keputusan pembelian

sebagai tahap keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan

pembelian suatu produk. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan

bahwa keputusan pembelian merupakan suatu keputusan yang

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang akan membuat konsumen secara

aktual mempertimbangkan segala sesuatu dan pada akhirnya konsumen

membeli produk yang paling mereka sukai.


b. Dimensi Keputusan Pembelian

Dimensi dan indikator keputusan pembelian menurut Kotler dan

Keller yang dialih bahasakan oleh Tjiptono (2012:184)

menjelaskannya bahwa keputusan konsumen untuk melakukan

pembelian suatu produk meliputi enam sub keputusan sebagai

berikut:

1) Pilihan produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk

membeli sebuah produk atau menggunakan uangnya

untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan harus

memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang

berminat membeli sebuah produk serta alternatif yang

mereka pertimbangkan. Misalnya: kebutuhan suatu

produk, keberagaman varian produk dan kualitas

produk.

2) Pilihan merek

Pembeli harus mengambil keputusan tentang

merek mana yang akan dibeli. Setiap merek memiliki

perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini

perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen


memilih sebuah merek. Misalnya: kepercayaan dan

popularitas merek.

3) Pilihan penyalur

Pembeli harus mengambil keputusan penyalur

mana yang akan dikunjungi. Setiap pembeli mempunyai

pertimbangan yang berbeda-beda dalam hal menentukan

penyalur bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat,

harga yang murah, persediaan barang yang lengkap dan

lain-lain. Misalnya: kemudahan mendapatkan produk

dan ketersediaan produk.

4) Waktu pembelian.

Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu

pembelian bisa berbeda-beda. Misalnya: ada yang

membeli sebulan sekali, tiga bulan sekali, enam bulan

sekali atau satu tahun sekali.

5) Jumlah pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang

seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu

saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu.


Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan

banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang

berbeda-beda dari para pembeli. Misalnya: kebutuhan

akan produk. Berdasarkan dimensi dan indikator

keputusan pembelian diatas, dapat disimpulkan bahwa

dalam megukukur keputusan pembelian, konsumen

selalu mempertimbangkan pilihan produk, merek,

penyalur, waktu pembelian, dan jumlah pembelian yang

sesuai dengan kebutuhan konsumen terhadap suatu

barang

5. Penelitian Terdahulu

Penelitian terlebih dahulu dapat digunakan untuk hipotesis atau jawaban

sementara dalam penelitian ini, selain itu penelitian terdahulu dapat dipakai

sebagai sumber perbandingan dengan penelitian yang sedang penulis

lakukan. Berikut beberapa penelitian terdahulu yang didapat dari jurnal dan

internet sebagai perbandingan agar diketahui persamaan dan perbedaannya,

sebagai berikut:
Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Penelitian Penelitian Penelitian
dan Tahun
1. Aprelia Pengaruh Celebrity Variabel Variabel Y
Nur Celebrity Endorser dan X1 (Keputusan
Firdausi Endorser dan Kualitas Produk (Celebrity Pembelian)
Kualitas Produk berpengaruh Endorser)
terhadap signifikan
Keputusan terhadap
Pembelian produk Keputusan
kosmetik Pembelian Variabel
(2019) Maybeline kosmetik X2
Maybeline (Kualitas
Produk)
2. Yesi Pengaruh Brand Hasil penelitian Variabel Variabel Y
Apriyani Image, Harga Dan ini menunjukan X1 (Brand (Keputusan
Kualitas terdapat Image) Pembelian)
Pelayanan pengaruh yang
Terhadap signifikan antara
(2012). Keputusan variabel brand
Pembelian Ulang image dan harga Variabel
Pizza Hut Di Kota terhadap X2
Padang keputusan (Harga)
pembelian ulang
Pizza Hut di
Kota Padang.
Terdapat Variabel
pengaruh yang X3
signifikan antara (Kualitas
variabel kualitas pelayanan)
pelayanan
terhadap
keputusan
pembelian ulang
Pizza Hut di
Kota Padang.
3. Rindang Citra Merek, Hasil penelitian
Lista Sari Harga Dan menunjukan
Promosi secara simultan
Pengaruhnya citra merek,
Terhadap harga dan
Keputusan promosi
(2014) Pembelian berpengaruh
Perhiasan Emas terhadap
Pada Pt. keputusan
Pegadaian pembelian
(Persero) Cabang perhiasan emas
Manado Utara pada PT.
Pegadaian
(Persero)
Cabang Manado
Utara
4.
5.

Anda mungkin juga menyukai