Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PENDIDIKAN PESERTA DIDIK

RANGKUMAN MODUL 1 - 6

DISUSUN OLEH :

NAMA : NOVIA WIDI HARTANI

NIM : 823095837

POKJAR : CILONGOK

SEMESTER : VII ( TUJUH )

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN (FKIP)

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ PURWOKERTO

TAHUN 2015.2
RANGKUMAN
PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : NOVIA WIDI HARTANI

NIM : 823095837

POKJAR : CILONGOK

SEMESTER : VII ( TUJUH )

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN (FKIP)

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ PURWOKERTO

TAHUN 2015.2
Kegiatan Belajar 1
Peran Guru dalam Memahami Siswa sebagai Dasar Pembelajaran

A. Definisi dan Makna Perkembangan


Dalam pandangan lama, para ahlimembagii konsentrasi studi tentang
perkembangan anak dalam :
1. Pertumbuhan dan perkembangan fisik yang mencakup perubahan hadaniah dan
keterampilan motoric
2. Perkembangan aspek kognitif yang mencakup persepsi, bahasa, belajar dan
berpikir
3. Perkembangan psikososial yang mencakup perkembangan emosi, kepribadian,
dam hubungan antar pribadi

B. Apek-aspek perkembangan anak sekolah dasar


1. Perkembangan Motorik dan Persepsi
Penggolongan perkembangan tubuh anak dibedakan menjadi :
a. Endomorfik, gemuk karenakelenjar lemaknya kuat
b. Mesomorfik, atletis karena kelenjar ototnya kuat
c. Ektomorfik, kurus
2. Implikasi bagi Proses Pembelajaran
Ada beberapa implikasi dari perkembangan motorik dan persepsi anak terhadap
proses pembelajaran, yaitu :
a. Perkembangan motorik, terutama pada tahap awal, terkait erat dengan
perkembangan pengenalan anak terhadap dunianya.
b. Faktor pertumbuhan otak dimana kedua belahan otak ( kiri dan kanan ) perlu
dikembangkan dalam proses pendidikan.
c. Faktor kemampuan konsentrasi dan daya selektivitas anak terhadap objek
pengamatan.

C. Perkembangan Kognitif dan Kesiapan Belajar


Piaget mendeskripsikan perkembangan kognitif ke dalam 4 periode perkembangan,
antara lain :
1. Periode Sensomotorik (0 - 1 tahun)
Sampai kira – kira usia 18 bulan, perkembangan skema lebih terpusat pada
sensomotorik. Pembentukan konsep pada periode ini terbatas pada objek
permanen, yaitu objek yang tampak dalam batas pengamatan anak.

2. Periode Operasi Awal (1 – 7 tahun)


Kemampuan anak dalam membedakan objek sangat bergantung kepada ciri –
ciri fisik permanen yang teramati.

3. Periode Operasi Konkret (7 – 12 tahun)


Good dan Brophy (1990) mengklarifikasikan skema perkembangan anak,
sebagai berikut :
a. Keterampilan klasifikasi, kemampuan mengklarifikasi objek tanpa
bergantung kepada kehadiran objek.
b. Konsep konservasi, kemampuan berpikir bahwa keadaan sesuatu itu tidak
berubah.
c. Kemampuan mengurutkan, kemampuan menempatkan objek dalam
urutan.
d. Kemampuan negotiation, kemampuan mengenal bahwa suatu tindakan itu
dapat dikembalikan kepada keadaan asal.
e. Identitas, kemampuan mengenal bahwa objek yang bersifat fisik akan
mengambil volume tertentu.
f. Kompensasi, kemampuan mengenal bahwa perubahan pada suatu dimensi
akan dikompensasi oleh perubahan pada dimensi lain.

4. Periode Operasi Formal (12 tahun ke atas)


Ciri utamanya adalah perkembangan kecakapan berpikir simbolis dan
pemahaman isi secara bermakna tanpa bergantung kepada keberadaan objek
fisik / bahkan imajinasi masa lalu akan objek sejenis.

5. Kesiapan Belajar dan Implikasi bagi Pembelajaran


Piaget mengatakan bahwa pikiran anak berkembang ke arah tingkat organisasi
dan integrasi yang lebih tinggi.

D. Perkemabangan Pribadi dan Sosial


Perkembangan pribadi mencakup perkembangan konsep diri, emosi,
independensi dan tanggung jawab. Dampak aspek sosial, perkembangan anak
sekolah dasar bisa dilihat dari hubungan sosial, karakteristik kelompok, dan
perkembangan etika.

E. Pendekatan Perkembangan dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar


Proses pembelajaran di sekolah dasar bersifat terpadu dengan perkembangan
fisik kognitif, sosial, moral, dan emosional.
1. Hakikat Pendekatan Perkembangan
Pendekatan perkembangan menekankan kepada kepadanan kurikulum dan
proses pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak. Pendekatan ini
memandang :
a. Anak sebagai subjek yang memiliki kecakapan mental yang berkembang
terus
b. Belajar sebagi proses kreatif
c. Pengetahuan sebagai hasil belajar adalah konstruksi yang terbentuk /
konstruksi bersama antara subjek dan objek
d. Mengajar adalah menciptakan lingkungan belajar yang padan dengan
perkembangan anak.

Konsep pendekatan perkembangan dalam pembelajaran ada dua dimensi, yaitu


dimensi umur dan individual.

2. Perkembangan dan Belajar Anak Usia Sekolah Dasar


a. Keterpaduan perkembangan dan belajar
Hal penting untuk memahami perkembangan anak usia sekolah dasar
sebagai landasan bagi pengembangan proses pembeljaran yang padan
dengan perkembangan anak.

b. Perkembangan fisik
Kegiatan fisik merupakan hal penting bagi perkembangan kognitif anak.
c. Perkembangan kognitif
Pola belajar anak dipengaruhi kuat oleh pergeseran gradual dari tahap
berpikir operasional awal ke operasional konkret.
d. Perkembangan sosial – emosional dan moral
Mulai menaruh minat dan perhatian yang kuat terhadap kehidupan
kelompok dan mulai berkembang hubungan sosial yang positif dan
produktif serta hubungan kerja yang menumbuhkan kesadaran kompetensi
sosial.

3. Perkembangan Individual dalam Pendekatan Perkembangan


Sisi pentingnya ialah pengetahuan tentang hal apa yang secara individual padan
bagi anak tertentu di dalam kelas.

4. Panduan bagi Implementasi Pendekatan Perkembangan


a. Pengembangan bahan ajar
b. Interaksi guru – siswa
c. Hubungan antara keluarga dan program
d. Evaluasi berorientasi perkembangan

Kegiatan Belajar 2
Peran Guru dalam Pengembangan Rancangan Pembelajaran
A. Hakikat Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran sebagai proses implementasi kurikulum, ,enuntut peran guru
untuk mengartikulasikan kurikulum / bahan ajar serta mengembangkan dan
mengimplementasikan program – program pembelajaran dalam suatu tindakan yang
akurat dan adekuat.
1. Pembelajaran sebagai Inkuiri Refleksi
Inkuiri di dalam pembelajaran berarti mempertanyakan, menjelajahi lebih
jauh, dan memperluas pemahaman tentang situasi. Sedangkan refleksi
mengimplikasikan adanya dugaan, penilaian, dan pertimbangan faktor – faktor
yang signifikan terhadap pencapaian tujuan.
Sebagai proses inkuiri reflektif, pembelajaran mengandung makna sebagai
proses sintesis dan analisis. Proses ini menekankan pada unsur aktivitas dan
dinamika sosial yang harus dipahami guru.

2. Perkembangan sebagai Tujuan Pembelajaran


Dalam kaitannya dengan perkembangan peserta didik, proses pembelajaran
memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Pengembangan, membantu peserta didik mengembangkan diri sesuai potensi
dan keunikannya.
b. Peragaman, membantu peserta didik memilih arah perkembangan yang tepat
sesuai dengan potensi dan peluang yang diperoleh.
c. Integrasi, membawa keragaman perkembangan ke arah dan tujuan yang sesuai
dengan eksistensi kehidupan manusia.
B. Prosedur Perkembangan Rancangan Pembelajaran
Rancangan pembelajaran baik rancangan jangka pendek maupun jangka panjang
mencakup komponen-komponen sebagai berikut :
1. Analisis kurikulum, yaitu kegitan untuk merumuskan rencana dan bahan ajar yang
lebih bermakna dan sesuai perkembangan peserta didik
2. Tujuan pembelajaran
Ada 4 tipe tujuan pembelajaran yaitu:
a. Tujuan keperilakuan, rumusan tujuan yang ada dalam bentuk perilaku siswa
yang dapar diobservasi, diukur, dan diuji.
b. Tujuan pemecahan masalah, merumuskan pembelajaran siswa dalam proses
untuk mwnggunakan pikiran melalui pengkajian isu yang tak memiliki
pemecahan spesifik.
c. Tujuan ekspresif, merumuskan pembelajaran siswa ke dalam tingkat
pengalaman tinggi yang bermakna secara individual.
d. Tujuan afektif, ada kesamaan dengan tujuan afektif, hanya lebih fokus kepada
respons – respons emosional terhadap kurikulum dan pengajaran.
3. Rancangan kegiaan berisi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup
4. Rencana evaluasi, terdiri dari kegiatan evaluasi sumatif dan evaluasi formatif
Kegiatan Belajar 3
Peran Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran dan Manajemen Kelas
A. Mengapa perlu Manajemen Kelas?
Proses pembelajaran adalah proses membantu siswa belajar yang ditandai dengan
perubahan perilaku baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Dampak pembelajaran dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Dampak langsung / instruksional, ditimbulkan oleh kegiatan pembelajaran yang
telah diprogramkan semula.
b. Dampak tak langsung / pengiring, pengaruh dari atau terjadi pengalaman dari
lingkungan belajar.

B. Sembilan Pendekatan
Menurut hasil kajian literature terdapat 9 definisi gambaran pendekatan manajemen
kelas, yaitu :
a. Pendekatan otoriter, memandang manajemen kelas adalah mengendalikan perilaku
peserta didik.
b. Pendekatan intimilasi, memandang manajemen kelas sebagi proses mengendalikan
perilaku peserta didik dilandasi asumsi bahwa perilaku paling baik dikendalikan
oleh guru.
c. Pendekatan permisif, peran guru memaksimalkan kebebsan peserta didik,
membantu peserta didik merasa bebas melakukan apa yang mereka mau.
d. Pendekatan buku masak, kombinasi dari berbagai pandangan.
e. Pendekatan instruksional, didasarkan pada keyakinan bahwa perencanaan dan
pelaksnaan pembelajaran yang cermat akan mencegah muncul perilaku masalah.
f. Pendekatan modifikasi perilaku, memandang manajemen kelas sebagai proses
memodifikasi perilaku peserta didik.
g. Pendekatan yang memandang manajemen kelas sebagai proses menciptakan iklim
sosio – emosional yang positif di dalam kelas.
h. Pendekatan yang menmpatkan kelas sebagai suatu sistem sosial di mana proses
kelompok dalam sistem tersebut menjadi hal penting.
i. Pendekatan pluralistik, tidak mengikat guru kepada strategi manajerial tunggal,
melainkan memberi peluang untuk mempertimbangkan seluruh strategi yang dapat
dan tepat dilakukan

Brophy dan Putnan (Good dan Brophy, 1990) menyebutkan sebagi pendekatan
optimal, yaitu sebagai proses pengembangan lingkungan belajar yang dikehendaki
dan menekankan sekecil mungkin pembatasan-pembatasan.
Fungsi-fungsi pokok manajemen kelas sebagai berikut :
a. Fungsi preventif, mencegah munculnya perilaku bermasalah
b. Fungsi kuratif, menyembuhkan perilaku bermasalah
c. Fungsi pemeliharaan, memelihara kondisi positif
d. Fungsi pengembangan, mengembangkan kondisi yang kondusif
e. Fungsi fasilitator, memfasilitasi kebutuhan – kebutuhan untuk berkembang
f. Fungsi motivator, memberikan dorongan untuk berprestasi dan berkembang.

C. Pembelajaran dan Manajemen


Pembelajaran menyangkut 2 perangkat kegiatan, yaitu mengajar dan manajemen.
Kegiatan mengajar dimaksudkan membantu peserta didik mencapai tujuan
pendidikan. Sedangkan kegiatan manajerial dimaksudkan untuk menciptakan dan
memelihara kondisi yang memungkinkan pembelajaran berlangsung dengan efektif
dan efisien.
Berbagai hasi penelitian menunjukkan ada hubungan positif antara perilaku
manajemen kelas yang dilakukan guru dengan perilaku yang diharapkan peserta didik
( James M. Cooper, ed., 1990 ).
1. Faktor Keragaman dan Perkembangan di dalam Manajemen Kelas
Keragaman usia, jender, etnik kecakapan dan kesiapan belajar adalah faktor yang
harus dipertimbangkan di dalam manajemen kelas.

2. Tahap – tahap Proses Manajemen kelas


Di dalam pendekatan jamak, ada 4 langkah yang mesti ditempuh guru untuk
melaksanakan manajemen kelas, yaitu :
a. Merumuskan kondisi kelas yang dikehendaki
b. Menganalisis kelas yang ada
c. Memilih dan menggunakan strategi manajerial
d. Menilai efektivitas manajerial

3. Merumuskan Spesifikasi Kondisi Kelas yang Dikehendaki


Manajemen kelas adalah proses yang bertujuan, yaitu guru menggunakan
berbagai strategi manajerial untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan dan
diidentifikasi secara baik.
4. Menganalisis Kondisi Kelas Aktual
Analisis kondisi kelas membantu guru untuk mengidentifikasi hal – hal berikut :
a. Kesenjangan antara kondisi nyata dengan kondisi ideal, dan menetapkan hal –
hal yang segera memerlukan perhatian
b. Masalah – maslaah potensial yang bisa muncul sekiranya guru tidak berhasil
mencegahnya.
c. Kondisi nyata yang perlu dipelihara, ditingkatkan, dan dipertahankan karena
merupakan kondisi yang dikehendaki.
5. Penataan Lingkungan Fisik Kelas
Penataan lingkungan fisik kelas merupakan unsur penting dalam manajemen kelas
karena memberikan pengaruh kepada perilaku guru dan peserta didik.
Kegitan Belajar 4
Peran Guru dalam Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi adalah proses memperoleh informasi untuk membentuk judgment dalam
pengambilan keputusan. Dengan demikian ada 4 tahap evaluasi yaitu :
1. Tahap persiapan
2. Tahap memperoleh informasi yang diperlukan
3. Tahap membentuk judgment
4. Tahap menggunakan judgment untuk mengambil keputusan
Tahapan yang perlu ditempuh dalam memilih teknik, antara lain :
1. Memilih teknik yang tepat, (Inkuiri, Observasi, Analisis, Tes)
2. Memilih Instrumen yang Paling Baik (Tes, Daftar cek, Skala penilaian, Kuesioner)
Informasi yang diperlukan untuk kepentingan evaluasi dijaring dengan teknik –
teknik inkuiri, observasi, analisis, dan tes. Pemilihan teknik yang digunakan didasarkan
atas jenis informasi yang harus diungkap sehingga dalam suatu evaluasi bisa digunakan
berbagai teknik sekaligus.
Pengolahan hasil pengukuran atas hasil belajar dimaksudkan untuk mengevaluasi
proses dan hasil belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai