Anda di halaman 1dari 12

Definisi Pantun

Menurut Kamus Dewan, (1986:813)

"... sejenis puisi lama yang terdiri daripada empat baris dalam tiap-tiap rangkap
yang mempunyai pembayang dan maksud ..."

Kamus Umum Bahasa Indonesia (hlm. 710)

"... sajak pendek, tiap-tiap kuplet biasanya empat baris (abab) dan dua baris yang
dahulu biasanya untuk tumpuan sahaja ...

Menurut Zaaba (1965:218)

"... perkataan pantun itu pada mulanya dahulu dipakai orang dengan makna seperti,
umpama, laksana ... "

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam
bahasa-bahasa Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan
dan dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan. Lazimnya pantun terdiri atas
empat larik (atau empat baris bila dituliskan), bersajak akhir dengan pola a-b-a-b
(tidak boleh a-a-a-a, a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan
sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.

Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah
dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris
masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian
kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua
baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.

Karmina dan talibun merupakan bentuk kembangan pantun, dalam artian memiliki
bagian sampiran dan isi. Karmina merupakan pantun "versi pendek" (hanya dua
baris), sedangkan talibun adalah "versi panjang" (enam baris atau lebih).

Berbagai Bentuk Puisi dan Pantun

1. Gurindam
Sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat.
Misal: Baik-baik memilih kawan
Salah-salah bisa jadi lawan
2. Karmina
Pantun dua seuntai (pantun kilat) baris pertama sebagai sampiran dan baris kedua
sebagai isi berupa sindiran dengan rumus rima a-a
Misal: Kayu Lurus dalam ladang
Kerbau kurus banyak tulang

3. Talibun
Bentuk puisi lama dalam kesusastraan Indonesia (Melayu) yang jumlah barisnya
lebih dari empat, biasanya sampai 16-20, serta punya persamaan bunyi pada akhir
baris (ada juga yang seperti pantun dengan jumlah baris genap seperti 6, 8, 12)
Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan
isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc,
abcd-abcd, abcde-abcde, dstnya.
Ciri-ciri Talibun adalah seperti berikut:-
· Ia merupakan sejenis puisi bebas
· Terdapat beberapa baris dalam rangkap untuk menjelaskan pemerian
· Isinya berdasarkan sesuatu perkara diceritakan secara terperinci
· Tiada pembayang. Setiap rangkap dapat menjelaskan satu keseluruhan cerita
· Menggunakan puisi lain (pantun/syair) dalam pembentukannya
· Gaya bahasa yang luas dan lumrah (memberi penekanan kepada bahasa yang
berirama seperti pengulangan dll)
· Berfungsi untuk menjelaskan sesuatu perkara
· Merupakan bahan penting dalam pengkaryaan cerita penglipur lara
Tema Talibun
Tema talibun biasanya berdasarkan fungsi puisi tersebut. Contohnya seperti
berikut:-
· Mengisahkan kebesaran/kehebatan sesuatu tempat dll
· Mengisahkan keajaiban sesuatu benda/peristiwa
· Mengisahkan kehebatan/kecantikan seseorang
· Mengisahkan kecantikan seseorang
· Mengisahkan kelakuan dan sikap manusia
Contoh Talibun
Tengah malam sudah terlampau
Dinihari belum lagi nampak
Budak-budak dua kali jaga
Orang muda pulang bertandang
Orang tua berkalih tidur
Embun jantan rintik-rintik
Berbunyi kuang jauh ke tengah
Sering lanting riang di rimba
Melenguh lembu di padang
Sambut menguak kerbau di kandang
Berkokok mendung, Merak mengigal
Fajar sidik menyinsing naik
Kicak-kicau bunyi Murai
Taktibau melambung tinggi
Berkuku balam dihujung bendul
Terdengar puyuh panjang bunyi
Puntung sejengkal tinggal sejari
Itulah alamat hari nak siang
(Hikayat Malim Deman)

4. Syair
Syair adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama
sajak. Biasanya terdiri dari 4 baris, berirama aaaa, keempat baris tersebut
mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang
mengandung maksud).
Daftar syair
· Syair Bidasari
· Syair Ken Tambuhan
· Syair Kerajaan Bima
· Syair Raja Mambang Jauhari
· Syair Raja Siak
Syair disebut juga puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat larik (baris)
yang berakhiran dengan bunyi yang sama

Sumber :
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Wikipedia. 2007. Talibun. (online)

Wikipedia. 2007. Syair. (online)

sumber http://duniasastra.com
gencistra.blogspot.com/2009/02/definidi-pantun.html - 网页快照 - 类似结果

Definisi Pantun...

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam
bahasa-bahasa Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan
dan dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan. Lazimnya pantun terdiri atas
empat larik (atau empat baris bila dituliskan), bersajak akhir dengan pola a-b-a-b
(tidak boleh a-a-a-a, a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan
sastera lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.

Semua bentuk pantun terdiri atas dua bahagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah
dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris
masyarakat pendukungnya), dan biasanya tidak punya hubungan dengan bahagian
kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua
baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.

Karmina dan talibun merupakan bentuk kembangan pantun, dalam artian memiliki
bagian sampiran dan isi. Karmina merupakan pantun "versi pendek" (hanya dua
baris), sedangkan talibun adalah "versi panjang" (enam baris atau lebih).

Dipetik dari: http://www.duniasastra.com/definisipantun.htm

Grab This!

Mengenal Gurindam

Puisi lama merupakan pancaran kehidupan masyarakat lama yang memiliki ciri-ciri:

1. bersatu, tidak pecah belah, dan hidup lebih padu, dalam kesatuan itu ada
yang mengikat yaitu adat istiadat yang telah turun-temurun,
2. setiap orang saling mengenali
3. hidup tolong-menolong, bergotong –royong membangun rumah, mengerjakan
sawah, mengadakan keramaian, suka duka selalu bersatu.

Latar belakang masyarakat atau keadaan masyarakat sangat berpengaruh


terhadap hasil karya yang lahir pada masa itu. Gurindam sebagai salah satu bentuk
puisi yang lahir pada masa itu merupakan pancaran kehidupan masyarakat saat itu.
Tak hanya pada gurindam, hal ini tampak jelas pula terlihat dalam bentuk-bentuk
puisi lain yang dihasilkan saat itu, baik dalam pantun, syair, maupun gurindam.
Apalagi pada gurindam sebagai bentuk puisi asli Indonesia. Sekedar mengingatkan
kembali inilah contoh pantun, dalam contoh ini disajikan pantun teka-teki:

Buah pinang buah belimbing

Ketiga dengan buah mangga

Sungguh senang berbapak sumbing

Biar marah tertawa juga

Bentuk pantun jelas berbeda dengan bentuk puisi lama yang lain yaitu syair.
Cobalah Anda buka kembali pembelajaran 1! Perhatikanlah rimanya dan juga jumlah
baitnya. Rima syair a – a – a – a sedangkan pantun a – b – a – b. Jumlah bait dalam
syair lebih banyak karena syair mengisahkan sebuah cerita. Syair bersifat epis, yaitu
berupa cerita. Baris dalam pantun terdiri atas 4 baris, dua baris pertama sebagai
sampiran dan dua baris terakhir sebagai isi.

Bagaimanakah dengan gurindam? Gurindam adalah bentuk puisi lama yang


terdiri atas dua baris tiap baitnya dan bersajak a – a. Baris pertama berupa syarat
dan baris kedua berupa jawab.

Gurindam yang terkenal adalah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji
seorang sastrawan Melayu. Disebut Gurindan Dua Belas karena terdiri atas dua belas
pasal. Inilah pasal pertama.

Barang siapa tidak memegang agama

Sekali-kali tidakkan boleh dibilangkan nama

Barang siapa mengenal yang empat


Ia itulah orang yang makrifat

Barang siapa mengenal Allah

Suruh dan tengah-Nya tiada ia menyalah

Barang siapa mengenal dunia

Takutlah ia barang yang terperdaya

Barang siapa mengenal akhirat

Tahulah ia dunia mudarat

Kurang fikir, kurang siasat

Tinta dirimu kalah tersesat

Fikir dahulu sebelum berkata

Supaya terlelah selang sengketa

Kalau mulut tajam dan kasar

Boleh ditimpa bahaya besar

Jika ilmu tiada sempurna

Tiada berapa dia berguna

Berdasarkan contoh gurindam tersebut, sangat jelas ada keterkaitan antara


isinya dengan kehidupan sehari-hari. Kesemuanya berupa nasihat. Nasihat yang
berguna bagi manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Sebagai manusia
ciptaan Tuhan, agama merupakan pegangan hidup di dunia dan di akhirat. Barang
siapa yang tidak memilikinya dan tidak melaksanakannya, maka tak hanya celaka di
dunia tetapi juga di akhirat. Oleh karena itu, hidup di dunia harus menjauhkan diri
dari hal-hal yang mudarat,harus berhati-hati, baik dalam berkata-kata maupun
berfikir karena semua itu merupakan ilmu yang berguna dalam kehidupan.
Berikut Gurindam Dua Belas pasal keenam.

Cahari olehmu akan sahabat,

Yang boleh dijadikan obat.

Cahari olehmu akan guru,

Yang boleh tahukan tiap seteru.

Cahari olehmu akan isteri,

Yang boleh dimenyerahkan diri.

Cahari olehmu akan kawan,

Pilih segala orang yang setiawan

Cahari olehmu akan abdi,

Yang ada baik sedikit budi.

Bagaimanakah dengan gurindam ?

Kurang fikir, kurang siasat,

Tentu dirimu kelak tersesat.

Fikir dahulu sebelum berkata,

Supaya terelak silang sengketa.

Orang malas jatuh sengsara,

Orang rajin bayak saudara.


Ilmu kepandaian boleh dikejar,

Asal mau rajin belajar.

Menolong sesama wajib dan perlu,

Tetapi tolonglah diri dahulu.

sumber http://awan965.wordpress.com

. Pengertian

Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang
artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry
yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter (dalam Tarigan, 1986:4)
menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta.
Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang yang mencipta melalui
imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada
dewa-dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus
merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang
tersembunyi.

Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:6) mengumpulkan definisi puisi yang


pada umumnya dikemukakan oleh para penyair romantik Inggris sebagai berikut.

(1) Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah
dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun
secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur
lain sangat erat berhubungannya, dan sebagainya.

(2) Carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal.
Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang merdu seperti musik
dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah
rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan
orkestra bunyi.

(3) Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang
imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun Auden
mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang
bercampur-baur.

(4) Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia
secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Misalnya, dengan
kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara artistik (misalnya selaras, simetris,
pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya), dan bahasanya penuh perasaan, serta
berirama seperti musik (pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur).

(5) Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah
dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan dan
menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak,
percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya
merupakan detik-detik yang paling indah untuk direkam.

Dari definisi-definisi di atas memang seolah terdapat perbedaan pemikiran,


namun tetap terdapat benang merah. Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:7)
menyimpulkan bahwa pengertian puisi di atas terdapat garis-garis besar tentang puisi itu
sebenarnya. Unsur-unsur itu berupa emosi, imajinas, pemikiran, ide, nada, irama, kesan
pancaindera, susunan kata, kata kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur-baur.

SASTERA SPM

PUISI: TEKS LUKISAN ZAMAN


Berdasarkan Teks Kajian Terdapat 4 Puisi Melayu Lama

1. pantun
2. syair
3. gurindam
4. seloka

1. Pantun

Kedudukan Pantun dalam Puisi Melayu Tradisi

a. Milik melayu asli. Berbanding dengan syair, seloka dan gurindam, pantun adalah puis
yang lahir daripada maysarakat melayu tradisi yang amat tinggi nilainya.
b. Puisi Melayu yang tertua., iaitu yang pertama sekali lahir dalam masyarakat Melayu.
c. Mempunyai kepelbagaian bentuk. Ada yang 2 kerat, 4 kerat, lapan kerat, berkait dan
seterusnya.
d. Popular dalam semua lapisan masyarakat. Pantun terkenal di kalangan orang tua, orang
muda dan kanak-kanak.
e. Mampu membawa tema yang pelbagai seperti kasih sayang, nasihat, agama, adat,
budi,cinta, cinta, dan sebagainya
f. Mampu membawa makna yang tersirat secara halus dan berkesan. Ini sesuai dgn jiwa
masyarakat melayu yang suka mendidik secara halus.
g. Mudah dicipta secara spontan
h. Mencerminkan pancaran nilai budaya Melayu

Nota : perlu kemukakan contoh dalam menjawab soalan.

Ciri-ciri kelebihan pantun


a. Wujud pembayang dan maksud dalam setiap rangkap. Ciri ini tidak terdapat dalam
puisi yang lain.
b. Boleh berdiri sendiri kerana setiap rangkap pantun sudah membawa makna yang
lengkap berbanding dengan syair yang memerlukan perkaitan dengan rangkap2
berikutnya.
c. Rima tengah atau jedanya ditekan di dalam pantun, tetapi tidak demikian dalam puisi
lain.
d. Ada unsur persamaan dengan puisi lain terutama syair seperti dari segi rima akhirnya,
jumlah perkataan dan sukukata.

Kepentingan pantun

a. pantun dapat disulami dalam puisi melayuu yang lain bagi mempelbagaikan ungakapan.
Contohnya dalam nyanyian rakyat. Gurindam. Bahasa berirama dll.
b. Membantu mempertingkatkan daya estetika (keindahan) puisi-puisi lain.
c. Menjadi pemanis kata dan pengindah bicara dalam ungkapan-ungkapan bahasa yang
puitis.
d. Melambangkan budaya tinggi dalam ciptaan sastera.

SYAIR

Definisi
Syair ialah jenis puisi melayu lama yang berangkap dan setiap rangkapnya mengandung 4
baris ayat yang kesemuanya membawa makna isi dan maksud. Keempat-empat baris
itu pula berirama sama.
Syair sering membawa makna isi yang berhubung dengan kias ibarat. Sindiran , nasihat,
pengajaran, agama dan juga berasakan sejarah atau dongeng.

1. ciri-ciri bentuk Syair


a. Merupakan puisi terikat.
b. Rangkap : jumlah baris serangkap tetap iaitu 4 baris. Setiap baris dalam rangkap
merupakan idea atau maksud atau isi cerita syair itu. Ini bermakna syair tidak
mempunyai pembayang seperti pantun. Cerita dalam setiap baris dalam serangkap itu
perlu bersambungan dari satu rangkap ke satu rangkap untuk membawa kesatuan yang
lengkap bagi keseluruhan syair tersebut
c. Perkataan : bilangan perkataan sebaris tetap iaitu 4-5 perkataan sebaris
d. Sukukata : Bilangan sukukata sebaris juga tetap iaitu antara 8-12 sukukata dalam
sebaris
e. Rima: Rima akhir dalam serangkap juga tetap iaitu a/a/a/a

GURINDAM

1. Ciri-ciri bentuk Gurindam


a. Merupakan puisi bebas atau tidak terikat
b. Rangkap : Mempunyai 2 baris dalam serangkap atau beberapa baris dalam
serangkap. Setiap baris dalam rangkap merupakan isi atau maksud dan perlu bersambung
dengan baris-baris dalam rangkap berikutnya untuk membawa makna yang lengkap.
Baris pertama dikenali sebagai “syarat” dan baris kedua dikenali sebagai “jawab”. Baris
pertama “syarat” menyatakan sesuatu fikiran atau peristiwa dan baris kedua pula
menyatakan keterangan atau menjelaskan apa yang telah dinyatakan oleh baris atau ayat
pertama tadi.
c. Perkataan : jumlah perkataan sebaris juga tidak tetap.
d. Sukukata : julah sukukata juga tidak tetap.
e. Rima : rima akhirnya juga tidak tetap

SELOKA
1. ciri-ciri bentuk
a. Merupakan puis bebas atau tidak terikat
b. Rangkap : Bilangan baris dalam serangkap tidak tetap
c. Perkataan : jumlah perkataan dalam sebaris juga tidak tetap.
d. Sukukata : jumlah sukukata dalam sebaris juga tidak tetap.
e. Rima : Rima akhirnya dalam serangkap juga tidak tetap.

(Bersambung)

Nita
SMK Kota Marudu
Mac 99

1. Definisi Syair ialah jenis puisi melayu lama yang berangkap dan setiap rangkapnya ...
Ciri-ciri bentuk Gurindam a. Merupakan puisi bebas atau tidak terikat ...
members.tripod.com/~nita_73/Pantun - 网页快照 - 类似结果

Anda mungkin juga menyukai