Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONDISI GEOMORFOLOGI DAERAH

Disusun oleh :

Muhammad Fikri Musoffa (21110118130069)

Dosen Pengampu : Najib, ST.,M.Eng, Ph.D

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang Semarang Telp. (024) 76480785, 76480788
e-mail: geodesi@undip.ac.id
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan
makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis idak akan sanggup
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat sera salam senantiasa tersanjung
ke pangkuan baginda Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang kita
nantikan syafa’atul udzmanya di hari akhir nanti.
Tak lupa rasa syukur juga penulis ucapkan kepada Allah Subhanahu Wa
ta’ala atas limpahan nikmat sehatnya berupa nikmat sehat fisik dan akal pikiran
sehingga penulis mampu menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas
pengganti ujian akhir semester mata kuliah Geomorfologi dengan judul “Kondisi
Geomorfologi Daerah”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banya terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu,
penulis sangat terbuka terhdapa kritik dan saran dari pembaca mengenai makalah
ini agar makalah ini menjadi makalah yang lebih baik lagi nantinya. Terima kasih
tidak lupa penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam
penyusunan makalah ini. Akhir kata, demikianlah makalah ini penulis susun,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih

Demak, 31 Mei 2019

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

Daftar Isi................................................................................................................. iii

Daftar Gambar ........................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

I.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

I.2 Tujuan ................................................................................................... 1

BAB II Pembahasan .......................................................................................... 2

II.1 Letak Lokasi ......................................................................................... 2

II.2 Kondisi Geomorfologi .......................................................................... 2

II.2.1 Bentuk Lahan Marine .................................................................... 2


II.2.2 Bentuk Lahan Fluvial .................................................................... 4
II.2.3 Pemanfaatan Lahan ....................................................................... 5
II.2.4 Potensi lahan.................................................................................. 5
BAB III Penutup ................................................................................................. v

III.1 Kesimpulan........................................................................................... v

Daftar Pustaka ........................................................................................................ vi


Daftar Gambar

Gambar II-1 Peta Kabupaten Demak ...................................................................... 2


Gambar II-2 Pantai Glagah Wangi Istambul ........................................................... 3
Gambar II-3 Pantai Onggojoyo ............................................................................... 3
Gambar II-4 Sungi Mijen ........................................................................................ 5
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang

Geomorfologi merupakan studi yang mempelajari bentuklahan dan


proses yang mempengaruhinya serta menyelidiki hubungan timbal balik
antara bentuklahan dan proses-proses itu dalam susunan keruangan
(Verstappen,1983). Proses geomorfologi adalah perubahan-perubahan baik
secara fisik maupun kimiawi yang mengakibatkan modifikasi permukaan
bumi (Thornbury, 1970).

Geodesi berasal dari bahasa Yunani, Geo (γη) = bumi dan daisia /
daiein (δαιω) = membagi, kata geodaisia atau geodeien berarti membagi
bumi. Menurut IAG (International Association Of Geodesy, 1979), Geodesi
adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang pengukuran dan
perepresentasian dari Bumi dan benda-benda langit lainnya, termasuk
medan gaya beratnya masing-masing, dalam ruang tiga dimensi yang
berubah dengan waktu. Sejak zaman dahulu, Ilmu Geodesi digunakan oleh
manusia untuk keperluan navigasi.

Pengertian secara singkat, geomorfologi merupakan ilmu yang


mempelajari proses terbentuknya bentuk permukaan bumi. Sedangkan
geodesi merupakan ilmu yang mempelajari pengukuran bentuk muka bumi.
Dari sini terdapat hubungan yang tidak bisa terpisah antara 2 ilmu tersebut,
yaitu sama-sama mempelajari bentuk muka bumi. Yang satu fokus pada
proses pembentukan dan yang satunya fokus pada pengukuran bentuk muka
bumi. Pentingnya ilmu geomorfologi dalam bidang geodesi adalah saat kita
mengetahui bentuk lahan dari suatu tempat, kita dapat mengetahui metode
atupun cara yang tepat untuk melakukan pemetaan/pengukuran ditempat
tersebut.
Pentingnya makalah ini adalah untuk mengenali dan
mengidentifikasi kondisi geomorfologi di sekitar lingkungan tempat tinggal
mahasiswa untuk lebih memahami ilmu geomorfologi. Karena pada
dasarnya geomorfologi penting dalam bidang geodesi.
I.2 Tujuan

1. Memperdalam pemahaman ilmu geomorfologi dengan mengenali


dan mengidentifikasi kondisi geomorfologi disekitar tempat tinggal
mahasiswa.
2. Pemanfaatan bentuklahan oleh masyarakat sekitar saat ini dan
kemungkinan potensi pemanfaatan yang ada.

1
BAB II Pembahasan
II.1 Letak Lokasi

Letak dan lokasi dari pengidentifikasian kondisi geomorfologi dalam


makalah ini adalah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Gambar II-1 Peta Kabupaten Demak

(Google Maps)

Ibu kotanya adalah Demak. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di
barat, Kabupaten Jepara di utara, Kabupaten Kudus di timur, Kabupaten
Grobogan di tenggara, serta Kota Semarang dan Kabupaten Semarang di
sebelah barat.

II.2 Kondisi Geomorfologi


II.2.1 Bentuk Lahan Marine
Di kabupaten Demak, terdapat bentuk lahan asal marine
yang terbentuk karena proses laut oleh tenaga gelompang, arus,
pasang/surut, dan semacamnya. Salah satu berlokasi di Tambak
gembolo, Tambak bulusan, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten
Demak, Jawa Tengah. Bentuk lahan yang terbentuk di derah ini
adalah terdapat gisik.

2
Gambar II-2 Pantai Glagah Wangi Istambul

(Google Maps)

Penampakan di atas ditemukan di Pantai Glagah Wangi


Istambul. Gisik(beach) merupakan suatu bentuk pengendapan yang
terjadi di pantai. Gisik terletak tinggi di atas pantai belakang atau
pada posisi lainnya pada pantai depan. Kadang-kadang gisik ini
terlihat seperti jembatan yang bertingkat-tingkat turun ke arah laut.
Material pada gisik ini terdiri dari kerikil yang bulat-bulat, kerikil
yang kasar (gravel), dan pasir.
kemudian ada pantai Onggojoyo yang berlokasi di Jl.
Tambak Gojoyo, Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Gambar II-3 Pantai Onggojoyo

(Google Maps)

Dari penampakan foto di atas bisa dilihat bahwa daerah


pantai tersebut membentuk sama seperti yang terlihat di Pantai

3
Glagah Wangi Istambul. Jadi pantai ini termasuk dalam
penampakan gisik dan masuk dalam bentuk lahan marine.

II.2.2 Bentuk Lahan Fluvial


Bentuk lahan fluvial berhubungan dengan daerah-daerah
penimbunan (sedimentasi) seperti lembah-lembah sungai besar dan
dataran aluvial. Pada dasarnya bentuklahan ini disebabkan karena
proses fluvial akibat proses air yang mengalir baik yang memusat
(sungai) maupun aliran permukaan bebas (overlandflow). Ketiga
aktivitas baik dari sungai maupun aliran bebas mencakup Erosi,
Transportasi, dan Sedimentasi.

Salah satu dari penampakan bentuk lahan Fluvial adalah


dataran banjir. Dataran banjir berupa dataran yang luas yang berada
pada kiri kanan sungai yang terbentuk oleh sedimen akibat limpasan
banjir sungai tersebut. Umumnya berupa pasir, lanau, dan lumpur.

Dataran banjir merupakan bagian terendah dari floodplain.


Ukuran dan bentuk dari dataran banjir ini sangat tergantung dari
sejarah perkembangan banji, tetapi umumnya berbentuk memanjang
(elongate). Endapan dataran banjir (floodplain) biasanya terbentuk
selama proses penggenangan (inundations).

Umumnya Endapan dataran banjir ini didominasi oleh


endapan suspensi seperti lanau dan lumpur, meskipun kadang-
kadang muncul batupasir halus yang terendapkan oleh arus yang
lebih kuat pada saat puncak banjir. Kecepatan pengendapannya pada
umumnya sangat rendah, berkisar antara 1 dan 2 cm lapisan lanau-
lempung per periode banjir (Reineck dan Singh, 1980).
Endapannya mengisi daerah relatif datar pada sisi luar sungai
dan kadang-kadang mengandung sisa tumbuhan serta
terbioturbasikan oleh organisme-organisme

4
Gambar II-4 Sungi Mijen

(Google Maps)

Berlokasi di jembatan Mijen, Kecamatan Mijen Kabupaten


Demak. Dapat dilihat bagian samping sungai yang berupa endapan
lumpur. Dapat disimpulkan bahwa endapan tersebut suatu saat dapat
tergenang dan menjadi bagian sungi mijen.

II.2.3 Pemanfaatan Lahan


a) Pantai Glagah Wangi Istambul yang terletak di desa tambak
gembolo dapat dijadikan sebagai tempat wisata alam pantai.
b) Pantai Onggojoyo di kecamatan wedung digunakan sebagai
tempat rekreasi pantai sekaligus tempat wisata
c) Sungai mijen digunakan sebagai pengairan maupun irigasi untuk
lahan pertanian di sepanjang sungai.

II.2.4 Potensi lahan


a) Pantai Glagah Wangi Istambul dapat digunakan sebagai rekreasi
hutan magrove karena diperjalan menuju lokasi terdapat hutan
mangrove. Hutan mangrove sendiri dapat digukana sebagai
sumber kehidupan mahluk hidup dan pemecah gelombang.
b) Pantai Onggojoyo dapat digunakan sebagai tempat konservasi
agar melindungi mahluk hidup di tempat tersebut. Dan juga
dapat ditanami mangrove agar dapat mencegah abrasi.
c) Sungai mijen dapat digunakan sebagai transportasi air. Dan
dapat digunakan sebagai pencegah banjir, karena air -air di
daerah pemukiman dapat menuju di sungai.

5
BAB III Penutup
III.1 Kesimpulan
1. Bentuk lahan yang terdapat di kabupaten Demak adalah Bentuk lahan
Marine dan Bentuk Lahan Fluvial
2. Bentuk lahan marine kebanyakan digunakan sebagai tempat wisata
maupun rekreasi, namun sebaliknya bentuk lahan fluvial digunakan
sebagai irigasi.
3. Potensi Bentuk lahan yang terdapat di Kabupaten Demak sangatlah
penting untuk menunjang kehidupan manusia. Seperti sungai mijen
untuk transportasi air, maupun pantai sebagai pencegah abrasi.

v
Daftar Pustaka

 eprints.ums.ac.id/27167/2/04._BAB_I.pdf
 https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Demak
 https://geodesi.ugm.ac.id/en/apa-itu-geodesi/
 http://eckgeo.blogspot.com/2016/12/bentuk-lahan-marine.html
 Dwi Raharjo, Puguh.2013.Penggunaan Data Penginderaan Jauh Dalam
Analisis Bentukan Lahan Asal Proses Fluvial Di Wilayah
Karamgsambung.Karangsambung

vi

Anda mungkin juga menyukai