Anda di halaman 1dari 2

Pertama, pegang teguh teladan salaf shalihin baik itu thariqahnya, akhlaknya, maupun amal shalehnya.

Pegang teguh dengan kuat dan mantap. Walaupun sampai sulit dan kere (miskin) tetaplah teguh
memegang teladan Salaf Shalihin. Gigit kuat dengan gerahammu, jangan dilepas jika kamu ingin selamat
dan mendapat ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kedua, jadikanlah keimanan sebagai Imam bukan akal yang menjadi ujung tombaknya. Hati-hati di akhir
zaman ini akan dan sudah banyak muncul paham dan orang-orang yang lebih mengedepankan akal-
rasio-logika dibandingkan imannya. Seharusnya iman menjadi imamnya, sedangkan akal dan logika
menjadi makmumnya, mengikuti iman. Tinggalkan pendapat orang-orang yang mengedapankan akalnya
dibanding imannya. Percuma dan sia-sia waktumu jika menanggapi orang-orang yang demikian, kamu
akan rugi dunia akhirat. Karena bagaimana mungkin akal manusia bisa menerima seluruh kebesaran
khazanah kerajaan Allah Subhanahu wa Ta’ala? Hanya keimanan lah yang dapat menerima kebesaran
Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Yang ketiga, ziarah shalihin atau mengunjungi orang-orang shaleh baik yang sudah wafat maupun yang
masih hidup, dan kuatkan tali ikatan silaturahim. Berziarah (mengunjungi) kaum shalihin jangan hanya
ketika ada maunya, kalau ada perlunya saja. Hal itu baik tidak terlarang, tetapi kurang kemanfaatannya
untuk jangka panjang. Hanya untuk kebutuhan manfaat sesaat belaka, sungguh sangat disayangkan.
Tetapi alangkah baiknya kita berziarah shalihin itu karena mahabbah ilaa mahbub, kecintaan kepada yang
dicintai. Kalau hal ini dijalin dengan baik maka ia akan mendapat limpahan madad (pertolongan), sirr
asrar (rahasia) dan jaah (essence, intisari) dari ziarahnya. Dan sering silaturahmi itu menimbulkan
kecintaan dan keridhoan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada orang yang menjalin hubungan silaturahmi,
sehingga rahmat dan berkah serta maghfirah Allah Subhanahu wa Ta’ala terlimpah kepadanya. Jauh dari
bala’, musibah, penyakit dan diberi kelancaran rezeki. Insya Allah.

Yang keempat, jangan suka membeda-bedakan. Ini penyakit yang timbul dan tumbuh di akhir zaman ini.
Jangan beda-bedakan itu suku apa, kabilah apa, bangsa apa, partainya apa, thariqahnya apa,
madzhabnya apa dan sebagainya. Itu urusan Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita ini manusia, hambaNya,
makhluk ciptaanNya, jangan suka usil ikut campur urusannya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Makanya
sekarang berbagai macam bala’ dan musibah bertubi-tubi datang karena ulah manusia itu sendiri. Yang
suka sok tahu, sok jago, sok suci, sok pintar. Bukan kembali kepada Allah dan RasulNya, malah ikut
campur urusan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana lagi Maha
Berkehendak, Allah Subhanahu wa Ta’ala yang akan menghukumi, menentukan secara mutlak kelak di
pengadilan Ilahi Yang Maha Adil bagi seluruh makhlukNya. Segala sesuatu misal pengadilan itu semua
adalah bentuk ikhtiar manusia belaka di muka bumi ini secara syariat. Ketentuan yang mutlak benar dan
salah adalah di tangan Allah Subhanahu wa Ta’ala di Hari Kemudian. Keyakinan dan keimanan ini harus
ditanam kuat dan kokoh dilubuk sanubari keimanan kita.
Dan yang terakhir atau kelima, jangan tinggalkan setiap harinya untuk membaca Al-Qur’an, shalawat
kepada Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam, taat kepada guru/ syaikh/ mursyid,
dan birul walidain (berbakti kepada orangtua). Jadikan hal ini semua awradmu. Jangan tinggal hal
tersebut. Membaca Al-Qur’an walau satu ayat setiap harinya. Memperbanyak membaca shalawat
kepada Baginda Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam. Jadikan hal ini semua awrad
(wirid yang dilakukan istiqomah) bagi diri kita demi menggapai kebahagian dan keselamatan di dalam
agama, dunia dan akhirat.

Cukup sudah lima hal ini kamu pegang erat-erat, Insya Allah Taufik, Hidayah dan Inayah Allah Subhanahu
wa Ta’ala melimpah dan turun kepadamu.

Oleh: Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya Pekalongan, Rais Aam Idaroh Aliyah Jam’iyyah Ahli
Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN), yang dialihtuliskan oleh Fidri Beno/ habiblutfi.net.

Anda mungkin juga menyukai