Kelebihan metode prototyping yang paling utama adalah merupakan salah satu jenis metode
pengembangan sistem yang sifatnya sangat cepat dan dapat menghemat waktu. Berbeda dengan
pengembangan sistem menggunakan metode waterfall yang membutuhkan banyak biaya dan
memakan waktu. Maka bagi user yang membutuhkan sebuah sistem dalam jangka waktu yang
sangat singkat, bisa mengandalkan metode pengembangan sistem prototyping ini.
sponsoredlinks
Selain itu, metode prototyping juga memilki beberapa kelebihan lainnya, seperti:
1. Dapat menjalin komunikasi yang baik antar user dan pengembang sistem
2. Setiap perbaikan yang dilakukan pada prototype merupakan hasil masukan dari user yang akan
menggunakan sistem tersebut, sehingga lebih reliabel
3. User akan memberikan masukan terhadap sistem sesuai dengan kemauannya
4. Menghemat waktu dalam mengembangkan sebuah sistem
5. Menghemat biaya, terutama pada bagian analisa, karena hanya mencatat poin – point penting saja
6. Cocok digunakan pada sebuah sistem kecil, yang digunakan pada ruang lingkup tertentu, seperti
sistem di dalam sebuah kantor
7. Penerapan dari sistem yang menjadi lebih mudah untuk dilakukan.
Metode pengembangan sistem RAD relatif lebih sesuai dengan rencana pengembangan aplikasi
yang tidak memiliki ruang lingkup yang besar dan akan dikembangkan oleh tim yang kecil. Namun,
RAD pun memiliki kelebihan dan kekurangannya sebagai sebuah metodoligi pengembangan aplikasi.
Berikut ini adalah kelebihan metodologi RAD menurut Marakas (2006):
Sedangkan, mengacu pada pendapat Kendall (2010), maka dapat diketahui bahwa kekurangan
penerapan metode RAD adalah sebagai berikut:
Hanya akan berhasil jika tidak ada staffing untuk penerapan secara menyeluruh.
Penambahan staf dilakukan jika hasil incremental akan dikembangkan lebih lanjut.
Hanya cocok untuk proyek dengan skala kecil.
kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan.
Setiap tahap pengerjaan dibuat prototyping sehingga kekurangan dan apa yang diharapkan
oleh client dapat diperjelas dan juga dapat menjadi acuan untuk client dalam mencari kekurangan
kebutuhan.
Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar.
Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak
komputer.
Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko
setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses.
Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di
dalam evolusi produk.
Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke
dalam kerangka kerja iteratif.
Membutuhkan pertimbangan langsung terhadpresiko teknis sehingga mengurangi resiko
sebelum menjadi permaslahan yang serius.
Kekurangan model Spiral:
Banyak konsumen (Client) tidak percaya bahwa pendekatan secara evolusioner dapat
dikontrol oleh kedua pihak. Model spiral mempunyai resiko yang harus dipertimbangkan ulang oleh
konsumen dan developer.
Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan resiko, dan harus mengandalkannya supaya
sukses.
Belum terbukti apakah metode ini cukup efisien karena usianya yang relatif baru.
Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika
resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolute
Kelebihan model ini adalah pengurangan waktu dan peningkatan produktivitas yang besar.
Kekurangan model ini adalah kemungkinan akan sulit memanfaatkan alat bantu/peralatan/tools 4GT
dibandingkan dengan menggunakan bahasa pemrograman yang konvensional, selain itu terdapat
juga masalah dalam hal kode sumber yang tidak efisien. Di samping itu, pemeliharaan sistem
software besar yang dikembangkan oleh 4GT juga masih sedang dalam proses pengkajian.