Anda di halaman 1dari 38

Pak Ari memulai usaha rumahan dengan membuka Toserba Arimart.

Toserba Arimart menggunakan sistem perpetual dalam mencatat


persediaan.

Selama bulan Oktober 2018 Toserba Arimart melakukan transaksi-


transaksi berikut:

Tanggal Transaksi

Membeli barang secara kredit dari PT Joyopedia senilai Rp 4.000.000


3 dengan syarat FOB titik pengiriman, 2/10, n/30 dan ongkos kirim yang
dibayar lebih dulu sebesar Rp 120.000 ditambahkan dalam faktur.

Membeli barang secara kredit dari PT Akbar Jaya Distributor senilai Rp


5
8.500.000 dengan syarat FOB tujuan, 1/10, n/30

Menjual barang secara kredit kepada Pak Tomo dengan harga faktur Rp
6 4.000.000, diskon penjualan 30% dengan syarat 2/10, n/30. Harga pokok
penjualan adalah Rp 1. 125.000

8 Membeli ATK secara tunai sebesar Rp 150.000

Retur pembelian ke PT Akbar Jaya pada tanggal 5 Oktober 2018 sebesar


10
Rp 1.300.000

Membayar pada PT Joyopedia atas pembelian secara kredit pada tanggal


13
3 Oktober 2018, setelah dikurangi diskon.

Membeli barang secara tunai senilai Rp 10.500.000


14

Membayar ke PT Akbar Jaya atas pembelian secara kredit pada tanggal 5


15
Oktober dikurangi retur tanggal 10 Oktober dan diskon.

Menerima tunai atas penjualan secara kredit kepada Pak Tomo pada
16
tanggal 6 Oktober, dikurangi diskon.

Menjual barang melalui dengan pembayaran dengan kartu kredit senilai


19
Rp 2.450.000. Harga pokok penjualan adalah Rp 980.000

Menjual barang secara kredit kepada Pak Jono senilai Rp 3.480.000


22
dengan syarat 2/10, n/30. Harga pokok penjualan adalah Rp 1.400.000
Menjual barang secara tunai senilai Rp 4.350.000 harga pokok
24
penjualan sebesar Rp 1.750.000

Menerima barang yang diretur oleh Pak Jono dari penjualan tanggal 22
25
Oktober sebesar Rp 1.480.000 harga pokok penjualan Rp 600.000

Membayar biaya jasa pemrosesan sebesar Rp 140.000 atas penjualan


31
dengan menggunakan kartu kredit.

31 Kehilangan persediaan sebesar Rp 3.750.000


Dari transaksi-transaksi Toserba Arimart di atas, selanjutnya perusahaan
melakukan analisis dan mencatatnya ke dalam kolom jurnal umum
perusahaan dagang.

A.2. Hasil Pencatatan Jurnal Umum Transaksi Toserba

Dan setelah melakukan 3 tahap cara mencatat transaksi ke jurnal umum,


maka hasil pencatatan transaksi Toserba Arimart, hasilnya adalah seperti
berikut ini:

Transaksi tanggal 3:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian barang dagang secara


kredit:

Analisis:
Pembelian barang dagang secara kredit, menyebabkan kenaikan
persediaan barang dagang dan utang dagang.

Kenaikan nilai persediaan dicatat ke jurnal pada sisi DEBIT, sedangkan


kenaikan utang Ddgang dicatat di sisi KREDIT.

Transaksi tanggal 5:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian:


Analisis:
Transaksi tanggal 5 Oktober 2018 ini sama dengan transaksi tanggal 3
Oktober 2018, sehingga cara pencatatan jurnal transaksi tersebut sama
dengan tanggal 3 Oktober 2018.

Transaksi tanggal 6:

Contoh pencatatan jurnal transaksi penjualan barang dagang secara kredit:

Analisis:
Transaksi penjualan barang secara kredit meningkatkan piutang dagang
dan tentunya juga penjualan. Kenaikan piutang dagang dicatat di sisi debit,
sedangkan kenaikan penjulan dicatat di sisi kredit.

Sedangkan cara memperoleh nilai piutang dagang dan penjualan adalah


sebagai berikut:

= (4.000.000 – (30% X 4.000.000)


= 2.800.000

Transaksi tanggal 6:

Contoh pencatatan jurnal umum transaksi persediaan barang dagang dan


HPP:
Analisis:
Pencatatan jurnal umum ini timbul karena adanya transaksi penjualan,
yang menaikkan nilai HPP dan menurunkan nilai persediaan.

Kenaikan HPP (harga pokok penjualan) dicatat di sisi Debit, sedangkan


Persesediaan dicatat di sisi Kredit.

Transaksi tanggal 8:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian bahan habis pakai secara


tunai:

Analisis:
Transaksi pembelian bahan habis pakai secara tunai akan meningkatkan
nilai bahan habis pakai dan menurunkan kas.

Peningkatan nilai bahan habis pakai dicatat di sisi debit, sedangkan


penurunan kas dicatat di sisi kredit.

Transaksi tanggal 10:

Contoh pencatatan jurnal transaksi retur pembelian:

Analisis:
Retur pembelian menurunkan nilai utang dagang dan persediaan barang
dagang. Penurunan Utang Dagang dicatat di sisi Debit, dan Persediaan
Barang Dagang di sisi Kredit.

Transaksi tanggal 13:


Contoh pencatatan jurnal pembayaran utang dagang:

Analisis:
Pembayaran utang dagang mengurangi utang dagang dan kas. Penurunan
utang dagan dicatat di sisi debit dan penurunan kas dicatat di sisi kredit.

Sedangkan nilai kas yang dikeluarkan untuk membayar utang dagang


dihitung sebagai berikut:

= (4.000.000 – (2% X 4.000.000)+120.000


= 4.040.000

Transaksi tanggal 14:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian barang secara tunai:

Analisis:
Pembelian barang secara tunai meningkatkan nilai persediaan barang dan
menurunkan kas. Kenaikan pesediaan dicatat di sisi debit, sedangkan
penurunan nilai kas dicatat di sisi kredit.

Transaksi tanggal 15:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran utang dagang:


Analisisi:
Pembayaran utang dagang menurunkan nilai utang dagang dan nilai kas.
Penurunan nilai utang dagang dicatat ke jurnal di sisi debit. Dan
penurunan kas dicatat di sisi kredit.

Sedangkan jumlah kas yang dibayarkan dan nilai diskon dihitung sebagai
berikut:

=(8.500.000 – 1.300.000) X 1% = 72.000


=8.500.000 – 1.300.000 – 72.000 = 7.128.000

Transaksi tanggal 16:

Contoh pencatatan jurnal penerimaan pembayan piutang dagang dari


pelanggan:

Analisis:
Pembayaran piutang dari pelanggan atas penjualan kredit akan menaikkan
nilai kas dan menurunkan nilai piutang dagang.

Kenaikan nilai kas dicatat ke jurnal di sisi debit, sedangkan penurunan nilai
kas dicatat di sisi kredit.

Transaksi tanggal 19:

Contoh pencatatan jurnal transaksi penjualan dengan kartu kredit:


Analisis:
Penjualan dengan pembayaran lewat kredit mengakibatkan kenaikan nilai
kas dan penjualan. Kenaikan nilai kas dicatat ke jurnal di sisi debit,
sedangkan kenaikan nilai penjualan dicatat di sisi kredit.

Transaksi tanggal 19:

Contoh pencatatan jurnal umum transaksi persediaan dan HPP:

Analisis:
Transaksi penjualan mengakibatkan harga pokok penjualan (HPP)
bertambah, dan nilai persediaan barang dagang berkurang.

Bertambahnya nilai HPP dicatat ke jurnal pada sisi debit, sedangkan


berkurangnya nilai persediaan barang dagang dicatat pada sisi kredit.

Transaksi tanggal 22:

Contoh pencatatan jurnal transaksi penjualan barang dagang secara kredit:

Analisis:
Penjualan barang dagang secara kredit mengakibatkan kenaikan piutang
dagang dan penjualan. Kenaikan nilai piutang dagang dicatat ke jurnal
pada sisi debit, sedangkan kenaikan penjualan dicatat di sisi kredit.
Transaksi tanggal 22:

Contoh pencatatan jurnal transaksi persediaan dan harga pokok penjualan:

Analisis:
Transaksi ini timbul karena adanya transaksi penjualan yang
mempengaruhi nilai harga pokok penjualan dan persediaan.

Nilai HPP bertambah dan persediaan berkurang.

Bertambahnya nilai harga pokok penjualan (HPP) dicatat ke jurnal pada


sisi debit, sedangkan berkurangnya nilai persediaan dicatat di sisi kredit.

Transaksi tanggal 24:

Contoh pencatatan jurnal transaksi penjualan barang dagang secara tunai:

Analisis:
Penjualan barang dagang secara tunai menaikkan nilai kas dan penjualan.
Bertambahnya nilai kas dicatat ke jurnal pada sisi debit, sedangkan
kenaikan nilai penjualan dicatat pada sisi kredit.

Transaksi tanggal 24:

Contoh pencatatan jurnal transaksi persediaan dan harga pokok penjualan


(HPP):
Analisis:
Transaksi ini timbul akibat dari transaksi penjualan, yaitu akan menaikkan
nilai harga pokok penjualan (HPP) dan menurunkan nilai persediaan.

Bertambahnya nilai harga pokok penjualan (HPP) dicatat ke jurnal umum


pada sisi debit, sedangkan penurunan nilai persediaan dicatat di sisi kredit.

Transaksi tanggal 25:

Contoh pencatatan jurnal transaksi retur penjualan dan piutang dagang:

Analisis:
Retur penjualan dari pelanggan akan mengurangi nilai piutang. Penurunan
nilai piutang dicatat ke jurnal pada sisi kredit, sedangkan retur penjualan
dicatat di sisi debit.

Transaksi tanggal 25:

Contoh pencatatan jurnal transaksi persediaan dan harga pokok penjualan


(HPP):

Analisis:
Retur penjualan, selain mengakibatkan penurunan nilai piutang dagang,
juga menambah persediaan dan mengurangi nilai harga pokok penjualan.
Kenaikan nilai persediaan barang dagang dicatat ke jurnal umum pada sisi
debit, sedangkan berkurangnya nilai harga pokok penjualan (HPP) dicatat
di sisi kredit.

Transaksi tanggal 31:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran biaya kartu kredit:

Analisis:
Pembayaran biaya kartu kredit menurunkan nilai kas dan menambah
beban kartu kredit. Kenaikan beban kartu kredit dicatat ke jurnal pada sisi
debit, sedangkan berkurangnya nilai kas dicatat di sisi kredit.

Transaksi tanggal 31:

Contoh pencatatan jurnal transaksi persediaan:

Analisis:
Transaksi persediaan ini terjadi karena adanya kehilangan persediaan
barang dagang. Kejadian ini mengurangi nilai persediaan barang dagang
dan menambah nilai harga pokok penjualan.

Berkurangnya nilai persediaan barang dagang dicatat ke jurnal pada sisi


kredit, sedangkan bertambahnya nilai HPP dicatat di sisi debit.

Demikian 15 contoh transaksi toko serba ada (Toserba) yang dicatat


dengan menggunakan 20 jurnal.

Mengapa jumlah transaksi tidak sama dengan jumlah pencatatan


jurnalnya?
Hal ini dapat terjadi karena satu jenis transaksi kadangkala harus
dibukukan dengan menggunakan 2 jurnal atau lebih.

Bagaimana? mudah kan?

Dan bila Anda ingin mengetahui proses selanjutnya dari membuat buku
besar hingga laporam keuangan, langsung saja ke pembahasannya
di Laporan Keuangan Toko Serba Ada (Toserba).
Saya sajikan satu contoh lagi dari jenis perusahaan dagang yakni bisnis
rumahan toko baju…

B. Contoh #2: Bisnis Rumahan Toko Baju dan Distro

Contoh pencatatan jurnal umum transaksi perusahaan dagang yang kedua


ini, kami sajikan dari bisnis rumahan Toko Baju Custom untuk remaja “Kids
Jaman Now”.
Transaksi-transaksi berikut ini dilakukan oleh Toko Baju Custom “Kids Jaman
Now” selama bulan Maret 2019:
Tanggal Transaksi

Membeli barang secara kredit dari Toko Ifa, harga sesuai daftar Rp
3
30.000.000 diskon dagang 40% dengan syarat FOB tujuan, 2/10, n/30

Menjual barang secara tunai sebesar Rp 12.800.000. Harga pokok


4
penjualan sebesar Rp 7.600.000

Membeli barang secara kredit dari Toko Mode Keren sebesar Rp


5 18.750.000 dengan syarat FOB titik pengiriman, 2/10, n/30. Ongkos kirim
dibaya dimuka sebesar Rp 715.000 ditambahkan pada faktur.

Mengembalikan barang yang dibeli tanggal 3 Maret dari Toko Ifa sebesar
6
Rp 3.500.000

Menjual barang secara kredit kepada Amira, harga sesuai daftar Rp


11 6.000.000, diskon dagang 20% dengan syarat FOB tujuan, 1/10, n/30.
Harga pokok penjualan Rp 3.200.000

Membayar utang ke Toko Ifa atas pembelian tanggal 3 Maret dikurangi


14
retur tanggal 6 Maret dan diskon
Menjual barang secara tunai kepada pelanggan Rp 5.000.000. Harga
14
pokok penjualan Rp 4.000.000

Menerima kas dari Amira atas penjualan tanggal 11 Maret, dikurangi


21
diskon

Menjual barang secara kredit kepada Bening Online Shop senilai Rp


24
8.000.000, 1/10, n/30. Harga pokok penjualan adalah Rp 4.500.000

28 Membayar biaya administrasi bank Rp 1.500.000

Menerima barang yang diretur oleh Bening Online Shop sebesar Rp


30
1.000.000. Harga pokok penjualan barang yang diretur adalah Rp 900.000
Dari contoh transaksi-transaksi yang dilakukan Toko Baju Custom “Kids
Jaman Now”, kemudian perusahaan melakukan pencatatan dengan
membuat kolom jurnal umum sebagai berikut:
Transaksi tanggal 3:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian barang dagang secara


kredit:

Analisis:
Pembelian barang dagang secara kredit menambah persediaan dan utang
usaha. Bertambahnya nilai persediaan dicatat ke jurnal pada sisi debit,
sedangkan utang usaha dicatat di sisi kredit.

Transaksi tanggal 4:

Contoh pencatatan jurnal transaksi penjualan barang dagang secara tunai:


Analisis:
Penjualan barang dagang secara tunai akan menambah kas dan
penjualan. Kenaikan nilai kas dicatat ke jurnal pada sisi debit, sedangkan
kenaikan penjualan dicatat di sisi kredit.

Transaksi tanggal 4:

Contoh pencatatan jurnal transaksi persediaan dan harga pokok penjualan


(HPP):

Analisis:
Pencatatan jurnal umum ini timbul sebagai akibat dari transaksi penjualan
secara tunai, jika perusahaan menerapkan sistem pencatatan persediaan
secara perpetual.

Transaksi penjualan secara tunai mengurangi nilai persediaan dan


menambah nilai harga pokok penjualan (HPP). Penurunan nilai persediaan
dicatat ke jurnal pada sisi kredit, sedangkan penambahan nilai HPP dicatat
di sisi debit.

Transaksi tanggal 5:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian barang dagang secara


kredit:

Analisis:
Pembelian barang dagang secara kredit menambah nilai persediaan dan
utang usaha.
Penambahan nilai persediaan dicatat ke jurnal pada sisi debit, sedangkan
penambahan utang usaha dicatat di sisi kredit.

Nilai sebesar Rp 19.465.000 diperoleh dengan melakukan perhitungan


sebagai berikut:

= Nilai pembelian+ongkos kirim


= 18.750.000+715.000
= 19.465.000

Transaksi tanggal 6:

Contoh pencatatan jurnal transaksi retur pembelian barang dagang:

Analisis:
Retur pembelian barang dagang menurunkan nilai utang usaha dan
persediaan barang dagang.

Penurunan utang usaha dicatat ke jurnal pada sisi debit, sedangkan


penurunan nilai persediaan dicatat di sisi kredit.

Transaksi tanggal 11:

Contoh pencatatan jurnal transaksi penjualan secara kredit:

Analisis:
Penjualan secara kredit menambah piutang usaha dan penjualan.
Penambahan nilai piutang usaha dicatat ke jurnal pada sisi debit, dan
kenaikan penjualan dicatat di sisi kredit.
Transaksi tanggal 11:

Contoh pencatatan jurnal transaksi persediaan dan harga pokok penjualan


(HPP):

Analisis:
Pencatatan jurnal HPP dan persediaan ini timbul karena transaksi
penjualan. Transaksi penjualan mengurangi persediaan barang dagang
dan menambah nilai harga jual penjualan.

Penurunan nilai persediaan dicatat ke jurnal pada sisi kredit, dan


penambahan nilai harga pokok penjualan (HPP) dicatat di sisi debit.

Transaksi tanggal 14:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran utang usaha/utang


dagang dikurangi retur:

Analisis:
Transaksi pembayaran utang usaha/utang dagang otomatis mengurangi
nilai kas dan utang usaha.

Pengurangan utang usaha dicatat ke jurnal pada sisi debit, dan penurunan
nilai kas dicatat di sisi kredit.

Nilai sebesar itu diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:


= Nilai pembelian – Retur pembelian
= Rp 30.000.000 – Rp 3.500.000
= Rp 26.500.000

Transaksi tanggal 14:

Contoh pencatatan jurnal transaksi penjualan secara tunai:

Analisis:
Penjualan secara tunai menambah kas dan penjualan. Penambahan kas
dicatat ke kolom jurnal pada sisi debit, sedangkan kenaikan penjualan
dicatat di sisi kredit.

Transaksi tanggal 14:

Contoh pencatatan jurnal transaksi penjualan dan harga pokok penjualan:

Analisis:
Transaksi penjualan mengurangi persediaan barang dagang dan
menambah nilai harga pokok penjualan.

Penambahan nilai harga pokok penjualan (HPP) dicatat ke jurnal pada sisi
debit, sedangkan penurunan nilai persediaan dicatat di sisi kredit.

Transaksi tanggal 21:

Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan kas atas pembayaran


piutang usaha:
Analisis:
Transaksi penerimaan kas dari pembayaran piutang usaha meningkatkan
nilai kas dan mengurangi nilai piutang usaha.

Penambahan kas dicatat ke jurnal pada sisi debit, dan penurunan nilai
piutang usaha dicatat di sisi kredit.

Nilai sebesar itu diperoleh dari perhitunga sebagai berikut:

= Nilai penjualan – diskon penjualan


= Rp 6.000.000 – ( Rp 6.000.000 X 20%)
= Rp 6.000.000 – Rp 1.200.000
= Rp 4.800.000

Transaksi tanggal 24:

Contoh pencatatan jurnal transaksi penjualan secara kredit:

Analisis:
Penjualan secara kredit meningkatkan piutang usaha dan penjualan.
Penambahan nilai piutang usaha dicatat ke jurnal pada kolom debit,
sedangkan penambahan nilai penjualan dicatat di kolom kredit.

Transaksi tanggal 24:

Contoh pencatatan jurnal umum transaksi persediaan dan harga pokok


penjualan:
Analisis:
Pencatatan jurnal umum persediaan dan harga pokok penjualan (HPP)
adalah akibat adanya transaksi penjualan.

Transaksi penjualan akan mempengaruhi nilai persediaan, yakni turun, dan


menambah nilai HPP.

Penurunan nilai persediaan dicatat ke jurnal pada kolom kredit, sedangkan


penambahan nilai HPP dicatat di kolom debit.

Transaksi tanggal 28:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran biaya administrasi bank:

Analisis:
Pembayaran biaya administrasi bank mengurangi nilai kas dan menambah
beban administrasi bank.

Penambahan beban administrasi dicatat ke jurnal pada kolom debit,


sedangkan penurunan nilai kas dicatat pada kolom kredit.

Transaksi tanggal 30:

Contoh pencatatan jurnal transaksi retur penjualan:


Analisis:
Retur penjualan akan mengurangi piutang dagang dan menambah retur
dan potongan penjualan.

Penambahan nilai retur dan potongan penjualan dicatat ke jurnal pada


kolom debit, sedangkan penurunan nilai piutang usaha dicatat di kolom
kredit.

Transaksi tanggal 30:

Contoh pencatatan jurnal transaksi persediaan dan HPP:

Analisis:
Pencatatan jurnal ini akibat dari transaksi retur penjualan.

Retur penjualan akan menambah nilai persediaan dan mengurangi nilai


HPP. Penambahan nilai persediaan barang dagang dicatat ke jurnal pada
kolom debit.

Sedangkan penurunan nilai harga pokok penjualan dicatat di kolom kredit.

Demikian contoh pencatatan jurnal 11 transaksi yang dilakukan oleh Toko


“Kids Jaman Now” selama bulan Maret 2019. 11 jenis transaksi tersebut
dicatat dalam 16 ayat jurnal umum.
Bagaimana, jelas ya?

Okay, agar semakin jelas saya sajikan lagi contoh pencatatan jurnal umum
berikut…
02. Contoh Jurnal Umum Perusahaan Jasa

Bagaimana jurnal umum perusahaan jasa?

Jurnal umum di perusahaan jasa, secara umum hampir sama dengan


perusahaan dagang. Tapi ada jenis transaksi tertentu yang hanya ada di
perusahaan jasa.

Agar semakin mudah dalam memahami jurnal umum di perusahaan jasa,


berikut ini saya sajikan contoh pencatatan jurnal umum transaksi-transaksi
yang terjadi di perusahaan jasa konsultan arsitektur.

A. Perusahaan Jasa Konsultan Arsitektur


Finna seorang arsitek dan ingin bekerja dari rumah dengan membuka
bisnis rumahan yang berhubungan dengan profesinya.

Fina membuka kantor jasa konsultan arsitektur, pada tanggal 01 Januari


2019.

Selama bulan berjalan, dia telah menyelesaikan transaksi berikut:

Tanggal Transaksi

Memindahkan kas dari rekening pribadi ke rekening bank yang digunakan


1
untuk usahanya sebesar Rp 22.500.000

Membeli motor operasional seharga Rp 15.300.000 dengan membayar


3
tunai Rp 4.000.000 dan memberikan wesel bayar untuk sisanya

Membayar sewa kantor dan ruang kerja bulan November 2018 Rp


3
2.500.000

5 Membeli bahan habis pakai secara tunai Rp 1.200.000

7 Membeli peralatan kantor dan komputer secara kredit Rp. 5.200.000

Membayar kas untuk asuransi tahunan untuk kendaraan dan bahan habis
10
pakai Rp 1.200.000
Menerima dana kas dari klien untuk rancangan yang dihasilkan Rp
12
6.500.000

15 Membayar utang pada kreditur Rp 1.800.000

17 Membayar kas untuk beban lain-lain Rp 300.000

Menerima tagihan untuk jasa pembuatan cetak biru yang jatuh tempo di
20
bulan Februari Rp 800.000

22 Membayar gaji asisten Rp 1.500.000

24 Membayar kas untuk beban lain-lain Rp 210.000

25 Membayar cicilan yang telah jatuh tempo Rp 200.000

Membayar BBM, oli dan perbaikan kendaraan untuk November Rp


28
250.000

Mencatat pendapatan atas rancangan yang dihasilkan, pembayaran akan


30
diterima bulan Februari Rp 3.500.000

30 Premi Asuransi yang sudah terpakai untuk bulan ini Rp 100.000

30 Penyusutan peralatan selama periode berjalan Rp 650.000

30 Gaji terutang yang belum dibayarkan bulan berjalan Rp 450.000

30 Pendapatan diterima di muka atas pekerjaan rancangan Rp 1.000.000

30 Biaya pengiriman hasil pekerjaan rancangan Rp 100.000


Dari contoh transaksi-transaksi bisnis yang dilakukan kantor jasa konsultan
arsitektur “„Finna” ini, selanjutnya perusahaan melakukan analisis dan
pencatatan jurnal transaksi-transaksi tersebut ke kolom debit kredit berikut
ini:

Transaksi tanggal 1:

Contoh pencatatan jurnal transaksi kas dan modal:


Analisis:
Transaksi modal disetor oleh pemilik menambah nilai kas dan modal
perusahaan. Penambahan nilai kas dicatat ke jurnal pada sisi debit,
sedangkan penambahan nilai modal dicatat di sisi kredit.

Transaksi tanggal 3:

Contoh pencatatan transaksi pembelian aset tetap – motor untuk


operasional:

Analisis:
Pembelian dengan memberikan uang muka dan sisanya kredit akan
meningkatkan nilai aset tetap, menurunkan nilai kas, dan menambah
jumlah utang dagang,.

Peningkatan nilai aset tetap dicatat ke jurnal pada kolom debit, sedangkan
penurunan kas dan peningkatan nilai utang dagang dicatat di kolom kredit.

Transaksi tanggal 3:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran biaya sewa:


Analisis:
Transaksi pembayaran sewa, meningkatkan beban sewa dan mengurangi
kas.

Penambahan jumlah beban sewa dicatat ke jurnal kolom debit, sedangkan


pengurangan jumlah kas dicatat di kolom kredit.

Transaksi tanggal 5:

Contoh pencatatan transaksi pembelian bahan habis pakai:

Analisis:
Pembelian bahan habis pakai mengurangi nilai kas dan meningkatkan
bahan habis pakai.

Pengurangan jumlah kas dicatat ke jurnal pada kololm kredit, sedangkan


peningkatan jumlah bahan habis pakai dicatat di kolom debit.

Transaksi tanggal 7:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian peralatan kantor secara


kredit:

Analisis:
Pembelian peralatan kantor secara kredit meningkatkan jumlah aktiva tetap
berupa peralatan kantor dan utang dagang.

Kenaikan jumlah aset tetap dicatat ke jurnal pada kolom debit, sedangkan
kenaikan utang dagang dicatat di kolom kredit.
Transaksi tanggal 10:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran biaya asuransi dibayar di


muka:

Analisis:
Pembayaran biaya asuransi dibayar di muka menambah saldo akun
Asuransi Dibayar di Muka dan menurunkan jumlah kas.

Penambahan jumlah asuransi dibayar di muka dicatat ke jurnal di kolom


debit, sedangkan penurunan kas dicatat di kolom kredit.

Transaksi tanggal 12:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pendapatan dan kas:

Analisis:
Transaksi penerimaan pendapatan meningkatkan pendapatan dan kas.

Peningkatan kas dicatat ke jurnal pada kolom debit, sedangkan


peningkatan nilai pendapatan dicatat di kolom kredit.

Transaksi tanggal 15:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran utang ke kreditur:


Analisis:
Pembayaran utang ke kreditur menurunkan nilai kas dan utang dagang.

Penurunan nilai kas dicatat ke jurnal pada kolom kredit, sedangkan


penurunan utang dagang dicatat di kolom debit.

Transaksi tanggal 17:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran beban lain-lain:

Analisis:
Pembayaran beban lain-lain menurunkan nilai kas, dan menambah jumlah
beban lain-lain.

Penurunan jumlah kas dicatat ke jurnal kololm kredit, sedangkan


penambahan jumlah beban lain-lain dicatat pada kolom debit.

Transaksi tanggal 20:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembuatan cetak biru dibayar bulan


depan.

Analisis:
Pembuatan cetak biru yang dibayar bulan depan menaikkan jumlah utang
dagang dan beban pembuatan cetak biru.

Peningkatan jumlah utang dagang dicatat ke jurnal pada kolom kredit,


sedangkan penambahan biaya pembuatan cetak biru dicatat pada kolom
debit.

Transaksi tanggal 22:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran gaji karyawan:

Analisis:
Pembayaran gaji karyawan mengurangi nilai kas dan meningkatkan biaya
gaji.

Penambahan beban gaji ini dicatat ke jurnal pada kolom debit, sedangkan
penurunan kas dicatat di kolom kredit.

Transaksi tanggal 24:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran beban lain-lain:

Analisis:
Pembayaran beban lain-lain mengurangi jumlah kas dan menambah beban
lain-lain.

Penambahan beban lain-lain dicatat ke jurnal pada kolom debit, sedangkan


penurunan jumlah kas dicatat di kolom kredit.
Transaksi tanggal 25:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran utang dagang:

Analisis:
Pembayaran utang dagang akan menurunkan nilai kas dan utang dagang.

Penurunan nilai kas dicatat ke jurnal pada kolom kredit, sedangkan


penurunan jumlah utang dagang dicatat pada kolom debit.

Transaksi tanggal 28:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pengeluaran biaya pemeliharaan


kendaraan:

Analisis:
Pengeluaran biaya untuk pemeliharaan kendaraan menurunkan jumlah kas
dan menaikkan beban pemeliharaan kendaran.

Penurunan jumlah kas ini dicatat ke jurnal pada kolom kredit, sedangkan
beban pemeliharaan dicatat di kolom debit.

Transaksi tanggal 30:

Contoh pencatatan jurnal transaksi piutang dagang:


Analisis:
Peningkatan fee pendapatan jasa yang dibayar bulan berikutnya akan
meningkatkan jumlah pendapatan dan piutang dagang.

Peningkatan jumlah fee pendapatan dicatat ke jurnal dalam kolom kredit,


sedangkan peningkatan piutang dagang dicatat di kolom debit.

Transaksi tanggal 30:

Contoh pencatatan jurnal umum penyesuaian untuk transaksi beban


asuransi:

Analisis:
Fungsi jurnal umum penyesuaian adalah untuk melakukan proses
penyesuaian agar transaksi pemayaran asuransi dihitung pada periode
sekarang.

Pada tanggal 10, perusahaan mengeluarkan kas untuk biaya asuransi


dibayar di muka sebesar Rp 1.200.000. Jumlah kas itu diperuntukkan untuk
pembayaran setahun atau 12 bulan.

Jadi setiap bulannya perusahaan membayar asuransi sejumlah:


= Rp 1.200.000 / 12 bulan
= Rp 100.000 per bulan

Sehingga perusahaan harus mencatat pengeluaran yang


SESUNGGUHNYA ini setiap bulan. Proses pencatatan ini dilakukan
dengan menggunakan jurnal penyesuaian.
Dan perhatikan pencatatan jurnal transaksi di atas:

Pada pencatatan jurnal transaksi asuransi di atas, beban asuransi periode


ini adalah Rp 100.000. Pencatatan ini akan mengurangi asuransi dibayar di
muka.

Transaksi tanggal 30:

Contoh pencatatan jurnal transaksi beban penyusutan:

Analisis:
Beban penyusutan akan menaikkan nilai biaya penyusutan dan akumulasi
penyusutan.

Peningkatan beban penyusutan dicatat di jurnal pada kolom debit,


sedangkan akumulasi penyusutan dicatat pada kolom kredit.

Jurnal Penyesuaian Penyusutan Aktiva Tetap:

Selain membuat jurnal beban penyusutan seperti di atas, perusahaan juga


harus membuat jurnal penyesuaian penyusutan aktiva tetap agar pos
penyusutan ini sesuai dengan kondisi sebenarnya, termasuk pengaruh
terhadap akun lain.
dan berikut ini contoh jurnal umum penyesuaian penyusutan aktiva tetap.

Melalui proses penyesuaian seperti di atas, maka akun akumulasi


penyusutan akan berkurang sebesar Rp 650.000, dan dicatata ke jurnal di
kolom Debit.
Demikian juga dengan akun aktiva tetap akan menurun sebesar Rp
650.000 dan dicatat ke jurnal di kolom Kredit.

Transaksi tanggal 30:

Contoh pencatatan jurnal transaksi utang gaji:

Transaksi tanggal 30:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pendapatan diterima di muka:

Transaksi pendapatan diterima di muka akan meningkatkan nilai kas dan


pendapatan diterima di muka.

Kenaikan nilai kas, akan dicatat ke jurnal di sisi debit, sedangkan kenaikan
nilai pos pendapatan diterima di muka dicatat ke jurnal di sisi KREDIT.

Transaksi tanggal 30:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran biaya pengiriman:

Analisis:
Pembayaran biaya pengiriman menurunkan nilai kas dan menaikkan beban
pengiriman.

Penurunan nilai kas ini dicatat ke jurnal pada kolom kredit, sedangkan
peningkatan beban pengiriman dicatat di kolom debit.

Transaksi tanggal 31:

Setelah pekerjaan selesai dan perusahan mengirimkan hasilkan pekerjaan


itu, maka pada akhir periode perusahaan akan melakukan proses
penyesuaian dengan membuat jurnal umum penyesuaian sebagai berikut:

Penjelasan pencatatan jurnal:

Pendapatan diterima dimuka senilai Rp 1.000.000 akan diakui sebagai


pendapatan perusahaan.

Sehingga perusahaan mencatat pos pendapatan diterima di muka di sisi


debit dan pendapatan jasa rancangan di sisi KREDIT.

Demikian 20 contoh pencatatan jurnal transaksi yang dilakukan oleh


perusahaan jasa konsultan arsitektur “Finna”.

Dan proses selanjutnya adalah menyusun 5 jenis Laporan Keuangan jasa


konsultan arsitektur “Finna”.
Silahkan segera klik link tersebut bila ingin mengetahui proses lengkapnya,
mulai dari buku besar hingga laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan
modal, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Sampai di sini sudah semakin paham kan, apalagi jika baca juga proses
selanjutnya setelah membuat jurnal umum?

Okay dilanjut ya…


03. Contoh Jurnal Umum Perusahaan Manufaktur

Contoh jurnal umum perusahaan manufaktur adalah jurnal umum yang


digunakan dalam melakukan pencatatan jurnal transaksi di perusahaan
manufaktur atau industri pengolahan.

Di contoh pencatatan jurnal transaksi yang disajikan berikut ini adalah


transaksi-transaksi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan
manufaktur yang mengolah barang jadi A, B, C, dan D.

A. Perusahaan Manufaktur Memproduksi 4 Jenis Produk


Bagaimana jurnal umum perusahaan manufaktur?

Secara umum jurnal umum perusahaan manufaktur sama dengan


perusahaan jasa dan dagang. Tapi di perusahaan manufaktur lebih
komplek dan beberapa pos transaksi HANYA ada di perusahaan
manufaktur.

Sebagai contoh: proses produksi bahan mentah (raw material) menjadi


barang setengah jadi dan selanjutnya diproses menjadi barang jadi.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini saya sajikan contoh transaksi-transaksi


bisnis yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur PT Xidev Bening
Enginering selama bulan Januari 2019:

Tanggal Transaksi

5 Membeli ATK secara tunai Rp 100.000

10 Membayar utang pada supplier bahan baku Rp 10.000.000

Dihasilkan barang jadi A sebanyak 700 unit @Rp 100.000, barang jadi B
15
sebanyak 300 unit @Rp 80.000

Penjualan kredit atas barang jadi ke PT. Kenanga Jaya untuk Barang Jadi
18 A = 500 unit @Rp 130.000,- dan Barang jadi B = 200 unit @ Rp91.000,-
dikenakan PPN 10%

Dihasilkan barang jadi C sebanyak 500 unit @Rp 70.000, barang jadi D
20
sebanyak 400 unit @Rp 50.000
Penjualan kredit atas barang jadi ke PT Melati Jaya untuk Barang Jadi C =
21 300 unit @ Rp.105.000,- dan Barang jadi D = 200 unit @ Rp 65.000,-
dikenakan PPN 10%

24 Membayar beban utilitas Rp 1.750.000

Membayar gaji dan upah Rp 52.145.000, PPh 21 Rp 325.000, Iuran BPJS


25
Rp 1.325.000

28 Membayar asuransi pabrik Rp 1.000.000

30 Beban lain-lain Rp 750.000


Dari transaksi-transaksi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur
di atas, selanjutnya dibuat jurnal umum perusahaan manufaktur sebagai
berikut:

Transaksi tanggal 5:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian bahan habis pakai:

Analisis:
Pembelian bahan habis pakai akan menurunkan kas dan menambah
jumlah bahan habis pakai.

Penambahan bahan habis pakai dicatat ke jurnal dalam kolom debit,


sedangkan penurunan kas dicatat dalam kolom kredit.

Transaksi tanggal 10:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayran utang dagang:


Analisis:
Pembayaran utang dagang akan menurunkan nilai kas dan utang dagang.

Penurunan nilai kas dicatat ke jurnal dalam kolom kredit, sedangkan


penurunan utang dagang dicatat dalam kolom debit.

Transaksi tanggal 15:

Contoh pencatatan jurnal transaksi persediaan barang jadi dan HPP:

Transaksi tanggal 18:

Contoh pencatatan jurnal transaksi penjualan barang jadi:

Analisis:
Transaksi penjualan secara kredit akan meningkatkan nilai piutang dagang
dan penjualan barang jadi dan PPN keluaran.

Kenaikan piutang dagang dicatat ke jurnal pada kolom debit, sedangkan


kenaikan penjualan dan PPN keluaran dicatat pada kolom kredit.

Nilai penjualan dihitung sebagai berikut:

=(500 X 130.000)+(200 X 91.000)


= Rp 83.200.000

Transaksi tanggal 18:


Contoh pencatatan jurnal transaksi penjualan dan persediaan barang jadi:

Transaksi tanggal 20:

Contoh pencatatan jurnal transaksi persediaan barang jadi dan HPP:

Transaksi tanggal 21:

Contoh pencatatan jurnal transaksi penjualan barang dagang secara kredit


dengan PPN:

Analisis:
Penjualan barang dagang secara kredit akan menaikkan nilai penjualan,
PPN Keluaran dan piutang dagang.

Kenaikan penjualan dan PPN keluaran dicatat ke jurnal pada kolom kredit,
sedangkan kenaikan piutang dagang dicatat di kolom debit.

Nilai penjualan barang jadi diperoleh dengan melakukan perhitungan


sebagai berikut:
= (300 X 105.000)+(200 X 65.000)
= Rp 44.500.000

Transaksi tanggal 21:

Contoh pencatatan jurnal transaksi penjualan dan persediaan barang jadi:

Analisis:
Pencatatan jurnal ini timbul karena adanya transaksi penjualan. Penjualan
barang jadi akan menurunkan persediaan barang dagang dan menambah
harga pokok penjualan (HPP).

Penurunan persediaan barang jadi ini dicatat ke jurnal pada kolom kredit,
sedangkan penambahan HPP dicatat pada kolom debit.

Transaksi tanggal 24:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran beban utilitas, seperti air


dan listrik:

Analisis:
Pembayaran beban utilitas akan menaikkan beban utilitas dan menurunkan
kas.

Kenaikkan beban utilitas dicatat ke jurnal pada kolom debit, sedangkan


penurunan kas dicatat pada kolom kredit.

Transaksi tanggal 25:


Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayran gaji:

Analisis:
Pembayaran gaji dan beban-beban lain menyangkut pegawai akan
menurunkan jumlah kas dan menaikkan jumlah beban gaji.

Penurunan kas ini dicatat ke jurnal pada kolom kredit, sedangkan


peningkatan nilai beban gaji dicatat pada kolom debit.

Transaksi tanggal 28:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran asuransi:

Analisis:
Pembayaran asuransi menurunkan jumlah kas dan menaikkan beban
asuransi dibayar di muka.

Penurunan nilai kas ini dicatat ke jurnal dalam kolom kredit, sedangkan
kenaikan jumlah beban asuransi dicatat di kolom debit.

Transaksi tanggal 30:

Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran beban lain-lain dan kas:


Analisis:
Transaksi pembayaran beban lain-lain menurunkan jumlah kas dan
menaikkan jumlah beban lain-lain.

Penurunkan jumlah kas dicatat ke jurnal pada kolom kredit, sedangkan


kenaikan jumlah beban lain-lain dicatat di kolom debit.

Perhatikan pencatatan ayat jurnal tanggal 15, 18, 20, dan 21 Januari 2019
di atas.

Pencatatan jurnal seperti itu adalah ciri khas dan hanya ada pada
perusahaan manufaktur, yaitu perusahaan yang mengolah bahan baku,
bahan pembantu dan beban terkait menjadi barang jadi.

Anda mungkin juga menyukai