Tanggal Transaksi
Menjual barang secara kredit kepada Pak Tomo dengan harga faktur Rp
6 4.000.000, diskon penjualan 30% dengan syarat 2/10, n/30. Harga pokok
penjualan adalah Rp 1. 125.000
Menerima tunai atas penjualan secara kredit kepada Pak Tomo pada
16
tanggal 6 Oktober, dikurangi diskon.
Menerima barang yang diretur oleh Pak Jono dari penjualan tanggal 22
25
Oktober sebesar Rp 1.480.000 harga pokok penjualan Rp 600.000
Transaksi tanggal 3:
Analisis:
Pembelian barang dagang secara kredit, menyebabkan kenaikan
persediaan barang dagang dan utang dagang.
Transaksi tanggal 5:
Transaksi tanggal 6:
Analisis:
Transaksi penjualan barang secara kredit meningkatkan piutang dagang
dan tentunya juga penjualan. Kenaikan piutang dagang dicatat di sisi debit,
sedangkan kenaikan penjulan dicatat di sisi kredit.
Transaksi tanggal 6:
Transaksi tanggal 8:
Analisis:
Transaksi pembelian bahan habis pakai secara tunai akan meningkatkan
nilai bahan habis pakai dan menurunkan kas.
Analisis:
Retur pembelian menurunkan nilai utang dagang dan persediaan barang
dagang. Penurunan Utang Dagang dicatat di sisi Debit, dan Persediaan
Barang Dagang di sisi Kredit.
Analisis:
Pembayaran utang dagang mengurangi utang dagang dan kas. Penurunan
utang dagan dicatat di sisi debit dan penurunan kas dicatat di sisi kredit.
Analisis:
Pembelian barang secara tunai meningkatkan nilai persediaan barang dan
menurunkan kas. Kenaikan pesediaan dicatat di sisi debit, sedangkan
penurunan nilai kas dicatat di sisi kredit.
Sedangkan jumlah kas yang dibayarkan dan nilai diskon dihitung sebagai
berikut:
Analisis:
Pembayaran piutang dari pelanggan atas penjualan kredit akan menaikkan
nilai kas dan menurunkan nilai piutang dagang.
Kenaikan nilai kas dicatat ke jurnal di sisi debit, sedangkan penurunan nilai
kas dicatat di sisi kredit.
Analisis:
Transaksi penjualan mengakibatkan harga pokok penjualan (HPP)
bertambah, dan nilai persediaan barang dagang berkurang.
Analisis:
Penjualan barang dagang secara kredit mengakibatkan kenaikan piutang
dagang dan penjualan. Kenaikan nilai piutang dagang dicatat ke jurnal
pada sisi debit, sedangkan kenaikan penjualan dicatat di sisi kredit.
Transaksi tanggal 22:
Analisis:
Transaksi ini timbul karena adanya transaksi penjualan yang
mempengaruhi nilai harga pokok penjualan dan persediaan.
Analisis:
Penjualan barang dagang secara tunai menaikkan nilai kas dan penjualan.
Bertambahnya nilai kas dicatat ke jurnal pada sisi debit, sedangkan
kenaikan nilai penjualan dicatat pada sisi kredit.
Analisis:
Retur penjualan dari pelanggan akan mengurangi nilai piutang. Penurunan
nilai piutang dicatat ke jurnal pada sisi kredit, sedangkan retur penjualan
dicatat di sisi debit.
Analisis:
Retur penjualan, selain mengakibatkan penurunan nilai piutang dagang,
juga menambah persediaan dan mengurangi nilai harga pokok penjualan.
Kenaikan nilai persediaan barang dagang dicatat ke jurnal umum pada sisi
debit, sedangkan berkurangnya nilai harga pokok penjualan (HPP) dicatat
di sisi kredit.
Analisis:
Pembayaran biaya kartu kredit menurunkan nilai kas dan menambah
beban kartu kredit. Kenaikan beban kartu kredit dicatat ke jurnal pada sisi
debit, sedangkan berkurangnya nilai kas dicatat di sisi kredit.
Analisis:
Transaksi persediaan ini terjadi karena adanya kehilangan persediaan
barang dagang. Kejadian ini mengurangi nilai persediaan barang dagang
dan menambah nilai harga pokok penjualan.
Dan bila Anda ingin mengetahui proses selanjutnya dari membuat buku
besar hingga laporam keuangan, langsung saja ke pembahasannya
di Laporan Keuangan Toko Serba Ada (Toserba).
Saya sajikan satu contoh lagi dari jenis perusahaan dagang yakni bisnis
rumahan toko baju…
Membeli barang secara kredit dari Toko Ifa, harga sesuai daftar Rp
3
30.000.000 diskon dagang 40% dengan syarat FOB tujuan, 2/10, n/30
Mengembalikan barang yang dibeli tanggal 3 Maret dari Toko Ifa sebesar
6
Rp 3.500.000
Analisis:
Pembelian barang dagang secara kredit menambah persediaan dan utang
usaha. Bertambahnya nilai persediaan dicatat ke jurnal pada sisi debit,
sedangkan utang usaha dicatat di sisi kredit.
Transaksi tanggal 4:
Transaksi tanggal 4:
Analisis:
Pencatatan jurnal umum ini timbul sebagai akibat dari transaksi penjualan
secara tunai, jika perusahaan menerapkan sistem pencatatan persediaan
secara perpetual.
Transaksi tanggal 5:
Analisis:
Pembelian barang dagang secara kredit menambah nilai persediaan dan
utang usaha.
Penambahan nilai persediaan dicatat ke jurnal pada sisi debit, sedangkan
penambahan utang usaha dicatat di sisi kredit.
Transaksi tanggal 6:
Analisis:
Retur pembelian barang dagang menurunkan nilai utang usaha dan
persediaan barang dagang.
Analisis:
Penjualan secara kredit menambah piutang usaha dan penjualan.
Penambahan nilai piutang usaha dicatat ke jurnal pada sisi debit, dan
kenaikan penjualan dicatat di sisi kredit.
Transaksi tanggal 11:
Analisis:
Pencatatan jurnal HPP dan persediaan ini timbul karena transaksi
penjualan. Transaksi penjualan mengurangi persediaan barang dagang
dan menambah nilai harga jual penjualan.
Analisis:
Transaksi pembayaran utang usaha/utang dagang otomatis mengurangi
nilai kas dan utang usaha.
Pengurangan utang usaha dicatat ke jurnal pada sisi debit, dan penurunan
nilai kas dicatat di sisi kredit.
Analisis:
Penjualan secara tunai menambah kas dan penjualan. Penambahan kas
dicatat ke kolom jurnal pada sisi debit, sedangkan kenaikan penjualan
dicatat di sisi kredit.
Analisis:
Transaksi penjualan mengurangi persediaan barang dagang dan
menambah nilai harga pokok penjualan.
Penambahan nilai harga pokok penjualan (HPP) dicatat ke jurnal pada sisi
debit, sedangkan penurunan nilai persediaan dicatat di sisi kredit.
Penambahan kas dicatat ke jurnal pada sisi debit, dan penurunan nilai
piutang usaha dicatat di sisi kredit.
Analisis:
Penjualan secara kredit meningkatkan piutang usaha dan penjualan.
Penambahan nilai piutang usaha dicatat ke jurnal pada kolom debit,
sedangkan penambahan nilai penjualan dicatat di kolom kredit.
Analisis:
Pembayaran biaya administrasi bank mengurangi nilai kas dan menambah
beban administrasi bank.
Analisis:
Pencatatan jurnal ini akibat dari transaksi retur penjualan.
Okay, agar semakin jelas saya sajikan lagi contoh pencatatan jurnal umum
berikut…
02. Contoh Jurnal Umum Perusahaan Jasa
Tanggal Transaksi
Membayar kas untuk asuransi tahunan untuk kendaraan dan bahan habis
10
pakai Rp 1.200.000
Menerima dana kas dari klien untuk rancangan yang dihasilkan Rp
12
6.500.000
Menerima tagihan untuk jasa pembuatan cetak biru yang jatuh tempo di
20
bulan Februari Rp 800.000
Transaksi tanggal 1:
Transaksi tanggal 3:
Analisis:
Pembelian dengan memberikan uang muka dan sisanya kredit akan
meningkatkan nilai aset tetap, menurunkan nilai kas, dan menambah
jumlah utang dagang,.
Peningkatan nilai aset tetap dicatat ke jurnal pada kolom debit, sedangkan
penurunan kas dan peningkatan nilai utang dagang dicatat di kolom kredit.
Transaksi tanggal 3:
Transaksi tanggal 5:
Analisis:
Pembelian bahan habis pakai mengurangi nilai kas dan meningkatkan
bahan habis pakai.
Transaksi tanggal 7:
Analisis:
Pembelian peralatan kantor secara kredit meningkatkan jumlah aktiva tetap
berupa peralatan kantor dan utang dagang.
Kenaikan jumlah aset tetap dicatat ke jurnal pada kolom debit, sedangkan
kenaikan utang dagang dicatat di kolom kredit.
Transaksi tanggal 10:
Analisis:
Pembayaran biaya asuransi dibayar di muka menambah saldo akun
Asuransi Dibayar di Muka dan menurunkan jumlah kas.
Analisis:
Transaksi penerimaan pendapatan meningkatkan pendapatan dan kas.
Analisis:
Pembayaran beban lain-lain menurunkan nilai kas, dan menambah jumlah
beban lain-lain.
Analisis:
Pembuatan cetak biru yang dibayar bulan depan menaikkan jumlah utang
dagang dan beban pembuatan cetak biru.
Analisis:
Pembayaran gaji karyawan mengurangi nilai kas dan meningkatkan biaya
gaji.
Penambahan beban gaji ini dicatat ke jurnal pada kolom debit, sedangkan
penurunan kas dicatat di kolom kredit.
Analisis:
Pembayaran beban lain-lain mengurangi jumlah kas dan menambah beban
lain-lain.
Analisis:
Pembayaran utang dagang akan menurunkan nilai kas dan utang dagang.
Analisis:
Pengeluaran biaya untuk pemeliharaan kendaraan menurunkan jumlah kas
dan menaikkan beban pemeliharaan kendaran.
Penurunan jumlah kas ini dicatat ke jurnal pada kolom kredit, sedangkan
beban pemeliharaan dicatat di kolom debit.
Analisis:
Fungsi jurnal umum penyesuaian adalah untuk melakukan proses
penyesuaian agar transaksi pemayaran asuransi dihitung pada periode
sekarang.
Analisis:
Beban penyusutan akan menaikkan nilai biaya penyusutan dan akumulasi
penyusutan.
Kenaikan nilai kas, akan dicatat ke jurnal di sisi debit, sedangkan kenaikan
nilai pos pendapatan diterima di muka dicatat ke jurnal di sisi KREDIT.
Analisis:
Pembayaran biaya pengiriman menurunkan nilai kas dan menaikkan beban
pengiriman.
Penurunan nilai kas ini dicatat ke jurnal pada kolom kredit, sedangkan
peningkatan beban pengiriman dicatat di kolom debit.
Sampai di sini sudah semakin paham kan, apalagi jika baca juga proses
selanjutnya setelah membuat jurnal umum?
Tanggal Transaksi
Dihasilkan barang jadi A sebanyak 700 unit @Rp 100.000, barang jadi B
15
sebanyak 300 unit @Rp 80.000
Penjualan kredit atas barang jadi ke PT. Kenanga Jaya untuk Barang Jadi
18 A = 500 unit @Rp 130.000,- dan Barang jadi B = 200 unit @ Rp91.000,-
dikenakan PPN 10%
Dihasilkan barang jadi C sebanyak 500 unit @Rp 70.000, barang jadi D
20
sebanyak 400 unit @Rp 50.000
Penjualan kredit atas barang jadi ke PT Melati Jaya untuk Barang Jadi C =
21 300 unit @ Rp.105.000,- dan Barang jadi D = 200 unit @ Rp 65.000,-
dikenakan PPN 10%
Transaksi tanggal 5:
Analisis:
Pembelian bahan habis pakai akan menurunkan kas dan menambah
jumlah bahan habis pakai.
Analisis:
Transaksi penjualan secara kredit akan meningkatkan nilai piutang dagang
dan penjualan barang jadi dan PPN keluaran.
Analisis:
Penjualan barang dagang secara kredit akan menaikkan nilai penjualan,
PPN Keluaran dan piutang dagang.
Kenaikan penjualan dan PPN keluaran dicatat ke jurnal pada kolom kredit,
sedangkan kenaikan piutang dagang dicatat di kolom debit.
Analisis:
Pencatatan jurnal ini timbul karena adanya transaksi penjualan. Penjualan
barang jadi akan menurunkan persediaan barang dagang dan menambah
harga pokok penjualan (HPP).
Penurunan persediaan barang jadi ini dicatat ke jurnal pada kolom kredit,
sedangkan penambahan HPP dicatat pada kolom debit.
Analisis:
Pembayaran beban utilitas akan menaikkan beban utilitas dan menurunkan
kas.
Analisis:
Pembayaran gaji dan beban-beban lain menyangkut pegawai akan
menurunkan jumlah kas dan menaikkan jumlah beban gaji.
Analisis:
Pembayaran asuransi menurunkan jumlah kas dan menaikkan beban
asuransi dibayar di muka.
Penurunan nilai kas ini dicatat ke jurnal dalam kolom kredit, sedangkan
kenaikan jumlah beban asuransi dicatat di kolom debit.
Perhatikan pencatatan ayat jurnal tanggal 15, 18, 20, dan 21 Januari 2019
di atas.
Pencatatan jurnal seperti itu adalah ciri khas dan hanya ada pada
perusahaan manufaktur, yaitu perusahaan yang mengolah bahan baku,
bahan pembantu dan beban terkait menjadi barang jadi.