Anda di halaman 1dari 5

Pendahuluan

Kanker serviks paling sering terjadi pada usia 30-45 tahun. Aktivitas seksual berhubungan
dnegan angka kejadian kanker serviks dengan adanya riwayat pasangan seksual lebih dari satu
orang dan beberapa kehamilan dini, angka kejadian ini lebih prevalen

1. Anatomi

2. Definisi

Kanker serviks merupakan kanker yang tumbuh pada leher rahim atau serviks
yang terletak di bagian atas vagina dan merupakan bagian bawah dari rahim. Kanker ini
diakibatkan infeksi oleh Human Papilloma Virus (HPV) yang bisa menyebabkan
perubahan tidak normal pada sel-sel serviks yaitu suatu kondisi yang disebut dengan
Neoplasia Intraepitel Serviks (CIN). CIN bukanlah kanker, namun memiliki potensi
untuk berkembang menjadi karsinoma in situ dan kanker serviks invasif.

3. Etiologi
70% dari kanker serviks disebabkan oleh dua subjenis HPV, yaitu, HPV 16 dan
18. HPV genital biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Infeksi HPV pada serviks
secara persisten bisa menyebabkan CIN. Setelah melalui jangka waktu yang lama, CIN
bisa berkembang menjadi kanker serviks.

4. Pathway

Faktor etiologi karsinoma cervik

(coitus dini, paritas tinggi, hygiene


seksual jelek, infeksi virus HPV dll)
Kurang
Ca. Serviks Penatalaksanaa pengetahuan
n tentang penyakit
dan
 Pembedahan
Keputihan Invasi ke Invasi ke rolad 0-IIa Takut
vaskuler serabut saraf  Kemoterapi dan
bau busuk
radioterapi stad.
Perdarahan Nyeri IIb - IVb Cemas
Gangguan Gangguan spontan Kemoterapi
pola seksual
Citra tubuh Gangguan dan radioterapi
Berulang
rasa nyaman (ER)
nyeri

Mediator Hiporolemia Anemia


pertumbuhan
mikroorganism
Resiko defisit O2 ke jaringan
e ↓
Resiko volume cairan
Gangguan
infeksi perfusi
jaringan

Gastro Sumsum Sistem


intestinal tulang integritas

 Stomatitis Depresi  Kulit kering


 Mual-muntah sumsum  Gatal
 Anoreksia tulang  Hiperpigmentasi
 Alopesia
 Leukopeni
 Trombositope
ni Resiko
 Anemi kerusakan Gangguan
Daya tahan
integritas body
tubuh ↓
kulit
5. Manifestasi Klinis
 Perdarahan vagina abnormal (terutama setelah berhubungan seksual)
 Metroragia
 Perdarahan pascamenopause
 Polimenorea
 Sekresi cairan vagina menjadi gelap, banyak dan berbau busuk
6. Faktor resiko, selain usia dini saat melakukan hubungan seksual, melahirkan pada usia
sangat muda dan memiliki banyak pasangan seksual, termasuk pemajanan terhadap
human papilovirus (PHV), infeksi HIV, merokok dan pemajanan terhadap dietilstilbestrol
(DES) in utero. Riwayat kanker serviks dalam keluarga yang pernah menderita kanker
serviks. Infeksi Chlamidia, kuman yang menyebar melalui kontak seksual. Kehamilan
multipel (lebih dari 3 kali) dalam kurun waktu 9 bulan.
7. Gejala
- Perdarahan abnormal, yang terjadi setelah berhubungan seksual, perdarahan setelah
menopause, perdarahan menstruasi lebih dari biasanya.
- Keputihan abnormal dari vagina yang bercampur darah dan terjadi antara periode
menstruasi atau setelah menopause.
- Nyeri saat berhubungan seksual
8. Stadium kanker serviks
Stadium pra-kanker, dibutuhkan pemeriksaan ginekologi. Pemeriksaan meliputi
inspeksi, palpasi, kolposkopi, kuret endoserviks, hitereskopi, sistoskopi dll.
- Stadium 0: lesi (luka atau jaringan abnormal) pada permukaan serviks, belum
menembus jaringan di bawahnya (karsinoma insitu-CIS).
- Stadium 1: lesi tumor masih terbatas di serviks.
- Stadium II: lesi telah keluar dari serviks (meluas ke parametrium dan sepertiga atas
vagina).
- Stadium III: lesi telah keluar dari serviks, menyebar ke parametrium dan atau
sepertiga bawah vagina.
- Stadium IV: lesi menyebar keluar dari organ genitalia
9. Penatalaksanaan
1. Pembedahan, pengobatan kanker serviks yang utama adalah dengan cara
pembedahan. Ada beberapa teknik pembedahan yang dikenal dalam pengobatan
kanker serviks. Sebagai berikut:
o Kriosterapi, yang membunuh sel-sel abnormal serviks dengan cara
membekukannya menggunakan alat yang telah didinginkan dengan cairan
nitrogen (N2O). Alat tersebut diletakkan diserviks. Penggunaan kristerapi
dibatasi pada lesi pra-kanker (stadium 0) karena adanya kemungkinan
mikroinvasi yang tidak terdeteksi. Efek dari kriosterapi adalah pasien akan
mengalami keputihan selama 1-3 minggu
o Vaporasi laser, menggunakan sinar laser yang akan membakar sel-sel
abnormal serviks. Digunakan hanya untuk pra-kanker (stadium 0).
o Konisasi, metode pengambilan jaringan abnormal yang berbentuk kerucut
menggunakan pisau bedah atau dengan menggunakan metal wire loop yang
dihubungkan dengan listrik. Alat ini didunakan sebagai terapi kanker stadium
I
o Histerektomi, pembedahan dengan mengambil seluruh rahim tanpa
mengambil organ lain disekitarnya. Komplikasinya yaitu perdarahan, infeksi
pada luka atau area luka pada organ pencernaan atau saluran air seni.
2. Radiasi, terapi radiasi bertujuan membunuh sel kanker menggunakan tenaga sinar X.
Sinar X diberikan sebagaimana saat seseorang melakukan foto sinar X. Terapi seperti
ini dinamakan terapi radiuasi eksternal dan dilakukan selama 6-7 minggu. Pada
kanker serviks, biasanya terapi ini diberikan bersama dengan kemoterapu dosis
rendah dan menggunakan obat bernama cisplatin.
3. Kemoterapi, dilakukan dengan cara menyuntikkan obat anti-kanker ke dalam
pembuluh darah atau mengonsumsi obat anti-kanker, melalui pembuluh darah, obat
akan disebarkan ke seluruh tubuh sehingga dapat membunuh sel kanker yang telah
menyebar ke organ tubuh lainnya.

ASUHAN KEPERAWATAN

NO Diagnosa NOC NIC


1. Gangguan rasa nyaman b.d gejala terkait
penyakit
2.

Dapus:

Handayani,L et al. 2012. Menaklukkan kanker serviks dan kanker payudara dengan 3 terapi
alami (terapi herbal, terapi jus dan terapi diet). Jakarta: AgroMediaPustaka.

Anda mungkin juga menyukai