PENDAHULUAN
BAB II
1
A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS MAEK
1. Penanggung Jawab
Nama : Puskesmas Maek
Kepala Puskesmas : Ns.Kristina Yuherni, S.Kep
NIP : 19830815 200901 2 003
Alamat : Jorong Ronah, Nagari Maek kec.Bukik barisan Kabupaten
lima puluh kota.
2. Kondisi Geografis
Puskesmas Maek merupakan salah satu Puskesmas diwilayah Kabupaten Lima
Puluh Kota yang terletak di Nagari Maek Kecamatan Bukik Barisan. Status lahan
bangunan Puskesmas Maek adalah merupakan Hibah dari Sdr Amasri suku Domo
dengan ukuran 40 x 50 = 2000 m2 yang terletak di jorong Aur duri Maek. Sarana jalan
menuju wilayah kerja Puskesmas Maek dari pusat Kabupaten terdiri dari aspal lebih
kurang ± 70 Km sedangkan dari Kecamatan kewilayah puskesmas Maek ± 25 Km.
Wilayahnya terletak pada 6o – 11o Lintang Utara serta berada pada ketinggian 400 s/d
500 meter dari permukaan laut. Dengan suhu rata-rata 30 oc. Luas Nagari Maek 12206
Km2, dengan batas-batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatas dengan tanah Noerja
b. Sebelah Selatan berbatas dengan tanah D. Dt. Bandaro
c. Sebelah Barat berbatas dengan tanah Iyar
d. Sebelah Timur berbatas dengan tanah Syafnir/Ratnawilis
3. Topografi
Bentuk permukaan Nagari Maek merupakan daerah perbukitan dan dataran yang
bervariasi tingkat kemiringannya. Secara umum kemiringan wilayah Nagari Maek
dibagi atas kemiringan 8-15%, kemiringan 15-30%, kemiringan 30-45% dan
kemiringan >45% dengan ketinggian 617 diatas permukaan laut.
Mengenai kondisi topografi pada nagari Maek dapt dilihat pada tabel berikut.
No Kemiringan Kondisi Luas %
(Ha)
Daerah ini mempunyai type A (Achmidt Ferguson), dengan curah hujan 3870
mm/tahun. Jumlah bulan basah 10 bulan/tahun dan 2 bulan kering pertahun, daerah ini
mempunyai awal musim hujan pada bulan Agustus.
Keadaan iklim pada Nagari Maek beriklim tropis, dimana suhu udara pada
kawasaan ini berkisar antara 32oc dengan curah hujan 14,93 mm/hari.
4. Kondisi Demografi
Jumlah Penduduk wilayah kerja Puskesmas Maek : 9.564 Jiwa yang terdiri dari
laki – laki 4.669 jiwa dan perempuan 4.895 Jiwa. Semuanya terhimpun dalam 2.434
Kepala Keluarga. Pekerjaan yang digeluti oleh penduduk Maek adalah petani/peternak
(25,7 %), pedagang (1%), PNS (0,9%), pegawai swasta (0,5%), Tukang (2,3%), tenaga
kesehatan (0,2%), Pensiunan (0,5%) , sisanya adalah Pelajar/mahasiswa serta tidak
bekerja.
5. Keadaan Sosial
Keadaan kultur dan budaya masyarakat maek pada umumnya memiliki
karakteristik yang sama dengan wilayah administrasi lainnya, tatanan kehidupan
masyarakatnya. Masyarakat Nagari Maek menganut sistem kekerabatan berdasarkan
hubungan Matrilinier. Yakni hubungan kekerabatan dari pihak ibu. Masyarakat daerah
ini hampir seluruhnya pemeluk agama Islam kecuali beberapa pendatang. Masyarakat
disini bisa dikatakan dengan pemeluk agama yang fanatik yang memegang erat aturan-
aturan yang ditetapkan oleh Islam dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Walaupun adat-istiadat masyarakatnya masih kental, masyarakat di Nagari ini selalu
bersikap ramah dan terbuka. Pada kegiatan-kegiatan ini para anak nagari selalu
diberikan bimbingan serta kegiatan yang sifatnya positif agar budaya asli nagari tidak
akan terlupakan dan terhapuskan akibat dari budaya luar.
6. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi masyarakat Maek pada umumnya bergantung pada hasil
pertanian. Yakni dari hasil gambir, padi, coklat, pinang, karet dan hasil-hasil pertanian
3
lainnya namun dalam skala yang kecil yang hanya digunakan untuk konsumsi rumah
tangga saja.
Kondisi perekonomian masyarakat juga berangsur membaik dengan adanya
bantuan permodalan dari lembaga-lembaga keungan yang ada di nagari.
7. Organisasi Puskesmas
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan. Organisasi
Puskesmas disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten berdasarkan kategori, upaya
kesehatan dan beban kerja Puskesmas. Organisasi Puskesmas terdiri atas :
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
c. Koordinator Pelayanan Peorangan
d. Koordinator Pelayanan Kesehatan Masyarakat
14 Satpam 1 orang
5 Laboratorium Baik
11 Gudang Baik
12 Ambulance Baik
5
17 Polindes Jorong Ampang Gadang II Baik
BAB III
ANALISIS
1. ANALISIS STRENGHT
1. STRENGHT PELAYANAN
Jumlah 1,76
Jumlah 1,84
6
3. STRENGHT KEUANGAN
Jumlah 1,80
Jumlah 1,84
Jumlah : 7,24
2. ANALISIS WEAKNESS
1. WEAKNESS PELAYANAN
7
NO Uraian Faktor Sub Faktor Rating Nilai Ket
jumlah 1.2
3. WEAKNESS KEUANGAN
Jumlah 1.35
8
3 Lokasi sempit 30% 30% 4 0,36
Jumlah 1.32
Keuangan : 1,35
Jumlah : 5,07
3. ANALISIS OPPORTUNITY
1. OPPORTUNITY PELAYANAN
9
dan rawatan
Jumlah 0,8
3. OPPORTUNITY KEUANGAN
Jumlah 0,8
Jumlah 0,8
Jumlah : 3,30
4. ANALISIS THREATS
1. THREATS PELAYANAN
10
NO Uraian Faktor Sub Faktor Rating Nilai Ket
Jumlah 0,4
Jumlah 0,4
3. THREATS KEUANGAN
Jumlah 0,4
11
3 Perkembangan IPTEK 10% 30% 4 0,12
Jumlah 0,4
Jumlah : 1,60
Pada sumbu X = S – W
7,24 – 5,07
= 2,17
Pada sumbu Y = O – T
3,30 – 1,60
= 1,70
12
Dengan melihat sumbu X dan Y diatas maka Puskesmas maek berada pada kuadran I
(Strategi pertumbuhan )
Strategi Puskesmas Maek adalah strategi agresif dengan memanfaatkan kekuatan yang ada
pada faktor internal untuk meraih peluang yang ada pada faktor eksternal.
Yang dijadikan sebagai dasar untuk itu adalah dengan melakukan beberapa usaha antara lain :
1. Market penetration yaitu usaha memperluas pangsa pasar dengan cara pemasaran
proaktif.
2. Market development yaitu usaha untuk memasarkan produk pelayanan yang ada
kepada kelompok pangsa pasar baru.
13
B. PEMETAAN JASA PELAYANAN PUSKESMAS MAEK
Anatomi cell atas pemetaan jasa/usaha pelayanan dengan area pemetaan dibagi atas 3 kolom
utama yaitu :
a. Leader yaitu pada posisi ini perusahaan mengalami tingkat pertumbuhan yang
cepat dan merupakan pemain utama pada bidangnya, karena memiliki daya
saing dan daya tarik yang tinggi sehingga perusahaan harus segera melakukan
investasi.
b. Try harder yaitu pada posisi ini perusahaan mempunyai daya saing pada
tingkat rata- rata tetapi masih memiliki daya tarik pasar yang tinggi, sehingga
perusahaan tidak berada pada tingkat persaingan yang tinggi, selanjutnya
strategi yang perlu dilaksanakan adalah berusaha meningkatkan daya saing
untuk memenangkan persaingan.
14
c. Double yaitu pada posisi ini perusahaan tidak disarankan untuk melakukan
diversifikasi kecuali memiliki prospek yang menguntungkan atas usaha yang
akan dimasuki.
a. Growth yaitu pada posisi ini perusahaan cendrung menjadi pemain besar di
bidangnya, sehingga dapat diperkirakan mengalami tingkat pertumbuhan yang
wajar, selanjutnya pada kondisi demikian perusahaan dapat memperoleh dana yang
cukup untuk mendanai kegiatan ekspansinya.
b. Custodial yaitu pada posisi ini, perusahaaan mengalami tingkat persaingan yang
kuat dan melemahnya daya tarik pasar, sehingga perlu dilakukan upaya upaya
untuk memaksimalkan ketergantungan terhadap sumber penghasilan yang ada.
c. Pashed withdrawal yaitu pada posisi ini perusahaan mempunyai daya saing yang
lemah dan daya tarik pasar rata – rata sehingga strategi yang dilakukan adalah
mengupayakan alternatif investasi yang lebih menguntungkan.
a. Cash generation yaitu pada posisi ini perusahaan memiliki daya saing yang kuat
apabila dibandingkan dengan daya tarik pasar, sehingga perusahaan masih dapat
menghasilkan keuntungan dengan baik, dengan melakukan sedikit usaha ekspansi
pada sektor yang berada pada pertumbuhan yang tinggi.
b. Pashed withdrawal yaitu pada posisi ini perusahaan mempunyai daya saing rata –
rata dan daya tarik pasar yang lemah sehingga strategi yang dilakukan adalah
mengupayakan alternatif yang lebih menguntungkan.
c. Disinvest yaitu pada posisi ini perusahaan mengalami kerugian sehingga yang
dilakukan adalah menjual unit – unit usaha yang merugi serta menciutkan kegiatan
usaha.
15
1. Ukuran Pasar
2. Pertumbuhan Pasar
3. Mengutamakan keuntungan
4. Struktur persaingan
7. Peraturan pemerintah
8. Tingkat inflasi
c. Cukup = 3
1. Pangsa pasar
16
2. Pelayanan untuk seluruh lapisan masyarakat
5. Kualitas pelayanan
6. Subsidi pemerintah
7. Citra perusahaan
b. Kuat = 4 d. Lemah =2
17
ANALISIS PEMBOBOTAN DAYA TARIK PASAR PUSKESMAS MAEK
18
Dari analisa pembobotan daya tarik pasar puskesmas maek bernilai : 3,9 dan daya
saing pasar pada puskesmas Maek bernilai 3,6 dapat kita lihat bahwa puskesmas Maek
berada pada posisi Try Harder. Pada posisi Try Harder ini perusahaan mempunyi daya saing
pada tingkat rata – rata tetapi masih memiliki daya tarik yang tinggi, sehingga perusahaan
tidak berada pada tingkat persaingan yang tinggi. Selanjutnya strategi yang perlu
dilaksanakan adalah berusaha meningkatkan daya saing untuk memenangkan persaingan
diantaranya yang akan dilakukan puskesmas maek adalah :
a. Mengadakan Staff Meeting setiap bulan untuk membahas hal – hal yang dirasa
perlu.
berkesinambungan.
customer :
e. Meningkatkan produktifitas
19
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Peranan Puskesmas sebagai unit fungsional kesehatan yang terdepan akan sangat
menentukan keberhasilan puskesmas. Secara operasional peran Puskesmas tersebut harus
lebih jelas dan terukur sehingga Puskesmas harus lebih efekktif dan responsif terhadap
masalah-masalah kesehatan di wilayah kerjanya.
Pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan suatu jaminan dalam bentuk layanan
yang memiliki tingkat mutu yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk meningkatkan
pengelolaan pelayanan kesehatan diperlukan komitmen yang penuh kesungguhan.
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan mengidentifikasikan
berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strenghts) dan kelemahan-
kelemahan (Weaknesses). Suatu organisasi dan kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta
ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi. Pemetaan
jasa pelayanan puskesmas maek merupakan suatu metode pendekatan untuk mengetahui
posisi/jasa pelayanan dalam industri pelayanan kesehatan, yang dipengarui oleh daya tarik
pasar dan daya saing pasar dengan menggunakan GE - Metode 9 cell by Robert R Rothberg.
20