A. INFARK MIOCARD
1. 1. PENGKAJIAN
A. Kaji identitas klien
Nama : No RM :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
Agama :
– StresS
1. Pengkajian Fisik
Aktivitas dan istirahat
Takikardi, dispnea pada saat istirahat/aktivitas
Sirkulasi
TD dapat normal atau naik turun
Integritas ego
Menolak, menyangkal, cemas, kurang kontak mata, gelisah, marah, perilaku
menyerang, fokus pada diri sendiri atau pada nyeri
Eliminasi
Normal atau bunyi usus menurun
Hygiene
Kesulitan melakukan tugas perawatan
Neurosensori
Perubahan mental, kelemahan
Nyeri / ketidaknyamanan
Wajah meringis, perubahan postur tubuh, menangis, merintih, meregang,
menggeliat, menarik diri, kehilangan kontak mata, respon otomatik ( perubahan
frekuensi/irama jantung, TD, pernapasan, warna kulit/kelembaban, kesadaran )
Pernapasan
Peningkatan frekuensi pernapasan, napas sesak/kuat, bunyi napas bersih atau
krekels/mengi, sputum bersih, merah muda kental
Interaksi social
Kesulitan istirahat dengan tenang, respon tterlali emosi ( marah terus-menerus ),
menarik diri dari keluarga
1. Pemeriksaan Diagnostik
EKG : menunjukkan peninggian gelombang S-T
Enzim jantung dan isoenzim meningkat antara 4-6 jam, memuncak dalam 12-
24 jam dan kembali normal dalam 36-48 jam
Elektrolit : hipokalemia atau hiperkalemia
Sel darah putih : leukosit ( 10000-20000 )biasanya tampak pada hari
kedua setelah IM sehubungan dengan proses inflamasi
Kecepatan sedimentasi : meningkat pada hari kedua-ketiga setelah MI
Kolesterol/trigliserida serum meningkat
Foto dada : mungkin normal atau menunjukkan pembesaran
jantung
4) Resiko tinggi gangguan perfusi jaringan b.d penurunan atau interupsi aliran
darah, pembentukan tromboemboli
1. 3. INTERVENSI KEPERAWATAN
1) Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d penurunan aliran darah miokard,
peningkatan beban kerja jantung/konsumsi oksigen
Kriteria hasil :
Tindakan Rasional
Adanya murmur/gesekan
Tindakan Rasional
Kaji ulang tanda/gejala yang Palpitasi, nadi tak teratur, adanya nyeri
menunjukkan tidak toleran terhadap dada, atau dispnea dapat mengindikasikan
aktivitas atau memerlukan pelaporan kebutuhan perubahan program olahraga
pada perawat/dokter. atau obat.
Memberikan dukungan/pengawasan
Kolaborasi tambahan berlanjut dan partisipasi proses
Rujuk ke program rehabilitasi jantung penyembuhan dan kesejahteraan.
B. ANGINA PEKTORIS
1. 1. PENGKAJIAN
A. Kaji identitas klien
Nama : No RM :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
Agama :
1. Kaji riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan dahulu
– Riwayat penyakit jantung ( angina, IM, stenosis aorta, kardiomiopati )
– Nyeri dada substernal, anterior yang menjalar kerahang, leher bahu, dan
ekstremitas atas ( lebih pada kiri dari pada kanan ) pada saat bekerja.
– Diabetes,stroke, hipertensi
1. Pengkajian fisik
Aktivitas dan istirahat
Dispnea pada saat aktivitas
Sirkulasi
Takikardi, disritmia, TD dapat normal atau naik turun, bunyi jantung kemungkinan
normal
Integritas ego
Ketakutan, mudah marah
Nyeri / ketidaknyamanan
Wajah berkerut, meletakkan pergelangan tangan pada midsternum, memijit tangan
kiri, tegangan otot, gelisah
Pernapasan
Peningkatan frekuensi pernapasan, gangguan kedalaman
1. Pemeriksaan diagnostik
EKG : biasanya normal pada pasien istirahat tetapi datar atau depresi pasa
segmen ST pada gelombang T.
Enzim jantung dan isoenzim meningkat
Foto dada biasanya normal
Kolesterol dan trigliserida serum meningkat
PCO2 Kalium dan laktat miokard meningkat selama serangan angina.
5) Resiko tinggi gangguan perfusi jaringan b.d penurunan atau interupsi aliran
darah, pembentukan tromboemboli.
1. 3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tindakan Rasional
Mandiri
Nyeri dan penurunan curah jantung dapat
meransang system saraf simpatis untuk
mengeluarkan sejumlah besar norepinefrin,
yang meningkatkan agregasi trombosit dan
mengeluarkan tromboxan A2. ini
vasokonstriktor poten yang menyebabkan
spasme arteri koroner yang dapat mencetus,
mengkomplikasi dan/atau memperlama
serangan angina memanjang. Nyeri tak bisa
ditahan menyebabkan respon vasovagal,
Anjurkan pasien untuk memberitahu menurunkan TD dan frekuensi jantung.
perawat dengan cepat bila terjadi
nyeri dada
Kolaborasi
Berikan oksigen tambahan sesuai Meningkatkan sediaan oksigen untuk
indikasi kebutuhan miokard/mencegah iskemia.
Nitrogliserin mempunyai standar untuk
pengobatan dan mencegah nyeri angina
selama lebih dari 100 tahun. Kini masih
digunakan terapi antiangina cornerstone.
Efek cepat vasodilator berakhir 10-30 menit
dan dapat digunakan secara profilaksis
untuk mencegah serangan angina.
Tindakan Rasional
Takikardi dapat terjadi karena nyeri, cemas,
hipoksemia, dan menurunnya curah jantung.
Perubahan juga terjadi pada TD karena
respon jantung.
Mandiri
Pantau tanda vital
indikasi
Diskusikan tujuan dan siapkan untuk Tes stres memberikan informasi tentang
menekankan tes dan kateterisasi ventrikel sehat/kuat, yang berguna pada
jantung bila diindikasikan. penentuan tingkat aktivitas yang tepat.
Angiografi mungkin diindikasikan untuk
mengidentifikasi area obstruksi/kerusakan
arteri koroner yang memerlukan intervensi
bedah.
– menyatakan masalah tentang efek penyakit pada pola hidup, posisi dalam
keluarga dan masyarakat.
Tindakan Rasional
Menurunkan cemas dan takut terhadap
Mandiri diagnosa dan prognosis.
Jelaskan tujuan tes dan prosedur,
contoh tes stres
1. Sesak nafas
2. Merasa pusing
3. Lemah, lelah
DO:
1. Frekwensi nafas meningkat
2. Frekwensi nadi meningkat
3. Pucat
DS:
2. Lemah, letih
3. Pusing
3. Intoleransi Aktivitas
4. Do: Ansietas
1. Peningkatan Frekwensi Nadi
2. Peningkatan TD
3. Peningkatan frekwensi nafas
4. Terlihat gelisah
5. Kehilangan control
6. Menangis atau marah
berlebihan
7. Kontak mata buruk
DS:
3.Sulit tidur
Doenges, M.E., Moorhouse, M.F. & Geissler, A.C. 2000. Rencana Asuhan
Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan Perawatan Pasien ed 3 . Terj I Made
Kariasa (et al). Jakarta: EGC
Lewis, S.M., Heikemper, M.M. & Dirksen, S.R.2004. Medical Surgical Nursing :
Assessment and Management of Clinical Problems ed 6. Missouri : Mosby Inc
Rokhaeni, H., Purnamasari, E & Anna, U.R. 2001. Buku Ajar Keperawatan
Kardiovaskuler ed 1.Jakarta : Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pusat Kesehatan
Jantung dan Pembuluh Darah Nasional “ Harapan Kita”
Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth vol 2 ed 8. Terj Kuncara H. Y (et al). Jakarta: EGC
Suyono, Slamet. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam vol 2 ed 3. Jakarta: Balai
Penerbit FK UI