Anda di halaman 1dari 4

seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan.

Arus
Course balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan
komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan,
komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif
Komunikasi Interpersonal atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan
kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya
March 24, 2016 mury Leave a comment (Sunarto, 2003, p. 13).

Klasifikasi Komunikasi Interpersonal


Dilihat dari jenis Interaksi dalam komunikasi, komunikasi dapat
dibedakan atas tiga kategori yaitu komunikasi interpersonal, Redding yang dikutip Muhammad (2004, p. 159-160)
komunikasi kelompok kecil dan komunikasi publik. mengembangkan klasifikasi komunikasi interpersonal menjadi
interaksi intim, percakapan sosial, interogasi atau pemeriksaan dan
Apa itu Komunikasi Interpersonal : wawancara.

Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi a. Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik,
diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau anggota famili, dan orang-orang yang sudah mempunyai ikatan
biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui emosional yang kuat.
balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159). Menurut Devito (1989), b. Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan
komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang seseorang secara sederhana. Tipe komunikasi tatap muka penting
dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi.
dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara
umpan balik segera (Effendy,2003, p. 30). Komunikasi interpersonal tentang perhatian, minat di luar organisasi seperti isu politik,
adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang teknologi dan lain sebagainya.
memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain c. Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang
secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi yang ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut
interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti informasi dari yang lain. Misalnya seorang karyawan dituduh
suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan mengambil barang-barang organisasi maka atasannya akan
sebagainya (Mulyana, 2000, p. 73) Menurut Effendi, pada menginterogasinya untuk mengetahui kebenarannya.
hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar d. Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal di
komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap mana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya
paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku
jawab. Misalnya atasan yang mewawancarai bawahannya untuk interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga
mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya. hubungan sosial dengan orang lain.
d. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku
Tujuan Komunikasi Interpersonal Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan
Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan. Di tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita
sini akan dipaparkan 6 tujuan, antara lain ( Muhammad, 2004, p. boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya
165-168 ) : mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film,
menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya
a. Menemukan Diri Sendiri bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak menggunakan
Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah waktu waktu terlibat dalam posisi interpersonal.
menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam e. Untuk Bermain Dan Kesenangan
pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan
sekali tentang diri kita maupun orang lain. utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman
Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan, berdiskusi
untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada
kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk
mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi
Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang
memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua
pikiran, dan tingkah laku kita. keseriusan di lingkungan kita.
b. Menemukan Dunia Luar f. Untuk Membantu
Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi
memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang menggunakkan komunikasi interpersonal dalam kegiatan
berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua
datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal
informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang
seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah
melalui interaksi interpersonal. yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.
c. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah
membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain.
Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi Efektivitas Komunikasi Interpersonal
atasnya. Cara terbaik untuk menyatakan tanggung jawab ini
Efektivitas Komunikasi Interpersonal dimulai dengan lima kualitas adalah dengan pesan yang menggunakan kata Saya (kata ganti
umum yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati orang pertama tunggal).
(empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif
2. Empati (empathy)
(positiveness), dan kesetaraan (equality).( Devito, 1997, p.259-264 ).
1. Keterbukaan (Openness) Henry Backrack (1976) mendefinisikan empati sebagai
Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek ”kemampuan seseorang untuk ‘mengetahui’ apa yang sedang
dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang
interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.” Bersimpati, di
diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus pihak lain adalah merasakan bagi orang lain atau merasa ikut
dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya.memang ini bersedih. Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu seperti
mungkin menarik, tapi biasanya tidak membantu komunikasi. orang yang mengalaminya, berada di kapal yang sama dan
Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka diri merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama.
mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan
asalkan pengungkapan diri ini patut. pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan
Aspek keterbukaan yang kedua mengacu kepada kesediaan dan keinginan mereka untuk masa mendatang.
komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal
datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada maupun non verbal. Secara nonverbal, kita dapat
umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Kita mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan (1)
ingin orang bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan
ucapkan. Dan kita berhak mengharapkan hal ini. Tidak ada yang gerak-gerik yang sesuai; (2) konsentrasi terpusat meliputi komtak
lebih buruk daripada ketidak acuhan, bahkan mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik;
ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan. Kita serta (3) sentuhan atau belaian yang sepantasnya.
memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan 3. Sikap mendukung (supportiveness)
terhadap orang lain. Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan
Aspek ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Suatu
pikiran (Bochner dan Kelly, 1974). Terbuka dalam pengertian ini konsep yang perumusannya dilakukan berdasarkan karya Jack
adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang anda Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat
lontarkan adalah memang milik anda dan anda bertanggungjawab berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita
memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap (1) deskriptif, untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai
bukan evaluatif, (2) spontan, bukan strategic, dan (3) provisional, kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.kesetaraan tidak
bukan sangat yakin. mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua
4. Sikap positif (positiveness) perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita
Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi menerima pihak lain, atau menurut istilah Carl rogers, kesetaraan
interpersonal dengan sedikitnya dua cara: (1) menyatakan sikap meminta kita untuk memberikan ”penghargaan positif tak
positif dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi bersyarat” kepada orang lain.
teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikitnya
dua aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi
interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif
terhadap diri mereka sendiri.
Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya
sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih
menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak
menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara menyenangkan
terhadap situasi atau suasana interaksi.
5. Kesetaraan (Equality)
Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan.
Salah seorang mungkin lebih pandai. Lebih kaya, lebih tampan
atau cantik, atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah
ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal. Terlepas
dari ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih
efektif bila suasananya setara. Artinya,, harus ada pengakuan
secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan
berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu
yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan
interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan,
ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya

Anda mungkin juga menyukai