Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Fungsi pengawasan merupakan fungsi yang terakhir dari proses

manajemen. Fungsi ini mempunyai kaitan erat dengan keempat fungsi

manajemen lainnya. Melalui fungsi pengawasan, srandar keberhasilan program

yang dituangkan dalam bentuk target, prosedur kerja dan sebagainya harus

selalu dibandingkan dengan hasil yang telah dicapai atau yang mampu

dikerjakan oleh staf. Fungsi pengawasn bertujuan agar penggunaan sumber

daya, dapat lebuh diefisiensikan, dan tugas-tugas staf untuk mencapai tujuan

program dapat kebih diefektifkan.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian fungsi pengawasan?

2. Sebutkan manfaat, fumgsi, tipe – tipe, dan jenis-jenis pengawasan?

3. Jelaskan prinsip pokok dari fungsi pengawasan?

C. Tujuan

1. Pengawasan dan pengendalian sebagai salah satu fungsi manajemen.

2. Pengertian tentang proses suatu pengawasan.

3. Hubungan fungsi pengawasan dan fungsi manajemen lainnya.

4. Cara mendapatkan data untuk fungsi pengawasan.

5. Faktor-faktor penting yang memengaruhi fungsi pengawasan.


BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI

Pengawasan dapat di definiskan sebagai proses untuk menjamin bahwa

tujuan-tujuan organisasi dan manajemen dapat tercapai. Ini berkenaan dengan

cara-cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang direncanakan. Pengertian

ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan

pengawasan.

Kontrol atau pegawasan adalah fungsi di dalam manajemen fungsional

yang harus dilaksanakan oleh setiap pimpinan semua unit/satuan kerja

terhadap pelaksanaan pekerjaan atau pegawai yang melaksanakan

sesuaidengan tugas pokoknya masing-masing. Dengan demikian, pengawasan

oleh pimpinan khusunya yang berupa pengawasan melekat(built in control),

merupakan kegiatan manajerial yang dilakukan dengan maksud agar tidak

terjadi penyimpangan dalam melaksanakan pekerjaan. Suatu penyimpangan

atau kesalahan terjadi atau tidak selama dalam pelaksanaan pekerjaan

tergantung pada tingkat kemampuan dan keterampilan pegawai.


B. FUNGSI PENGAWASAN

Adapun fungsi pengawasan yaitu untuk memberikan nilai, analisis,

merekomendasikan serta menyampaikan hasil surat/laporan sehubungan

dengan bidang pekerjaan organisasi atau lembaga yang telah diteliti.

Menurut Ernie dan Saefulah (2005: 12), fungsi pengawasan diantaranya

yaitu :

 Mengevaluasi keberhasilan dan pencapaian tujuan serta target sesuai

dengan indikator yang di tetapkan.

 Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang

mungkin ditemukan.

 Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait

dengan pencapaian tujuan perusahaan.

Menurut Maringan (2004: 62), fungsi pengawasan diantaranya yaitu :

 Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabat yang diberi tugas dan

wewenang dalam melaksanakan pekerjaan.

 Mendidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaan sesuai

dengan prosedur yang telah ditentukan.

 Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian

dan kelemahan agar tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.


C. BERBAGAI TIPE PENGAWASAN DALAM MANAJEMEN

Tipe – tipe pengawasan :

1. Pengawasan Pendahuluan (preliminary control).

Pengawasan yang terjadi sebelum kerja dilakukan. Pengawasan

Pendahuluan menghilangkan penyimpangan penting pada kerja yang

diinginkan yang dihasilkan sebelum penyimpangan tersebut terjadi.

Pengawasan Pendahuluan mencakup semua upaya manajerial guna

memperbesar kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan berdekatan

hasilnya dibandingkan dengan hasil-hasil yang direncanakan.

Memusatkan perhatian pada masalah mencegah timbulnya deviasi-

deviasi pada kualitas serta kuantitas sumber-sumber daya yang digunakan

pada organisasi-organisasi. Sumber-sumber daya ini harus memenuhi

syarat-syarat pekerjaan yang ditetapkan oleh struktur organisasi yang

bersangkutan.Pengawasan pendahuluan meliputi; Pengawasan pendahuluan

sumber daya manusia, Pengawasan pendahuluan bahan-bahan, Pengawasan

pendahuluan modal dan Pengawasan pendahuluan sumber-sumber daya

financial.
2. Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control)

Pengawasan yang terjadi ketika pekerjaan dilaksanakan. Memonitor

pekerjaan yang berlangsung guna memastikan bahwa sasaran-sasaran telah

dicapai. Concurrent control terutama terdiri dari tindakan-tindakan para

supervisor yang mengarahkan pekerjaan para bawahan mereka.

Direction berhubungan dengan tindakan-tindakan para manajer sewaktu

mereka berupaya untuk :

 Mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara penerapan metode-

metode serta prosedur-prsedur yang tepat.

 Mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan dilaksanakan sebagaimana

mestinya.

3. Pengawasan Feed Back (feed back control)

Pengawasan Feed Back yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah

dilaksakan, guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak

sesuai dengan standar.Pengawasan yang dipusatkan pada kinerja

organisasional dimasa lalu. Tindakan korektif ditujukan ke arah proses

pembelian sumber daya atau operasi-operasi aktual. Sifat kas dari metode-

metode pengawasan feed back (umpan balik) adalah bahwa dipusatkan

perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi

tindakan-tindakan masa mendatang.


Adapun sejumlah metode pengawasan feed back yang banyak dilakukan oleh

dunia bisnis yaitu:

 Analysis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)

 Analisis Biaya Standar (Standard Cost Analysis)

 Pengawasan Kualitas (Quality Control)

 Evaluasi Hasil Pekerjaan Pekerja (Employee Performance Evaluation).

D. MANFAAT PENGAWASAN

Adapun manfaat pengawasan yaitu :

 Menjamin ketetapan pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana tersebut,

kebijaksanaan dan perintah.

 Melaksanakan koordinasi kegiatan.

 Mencegah pemborosan dan penyelewengan.

 Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang dan jasa yang

dihasilkan.

 Membina kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan organisasi

“pemerintah”.

Menurut Terry dan Rue (2000:240), manfaat pengawasan relatif dan

tergantung dari pentingnya kegiatan itu, sumbangan yang dibuat, serta

besarnya organisasi.
E. JENIS – JENIS PENGAWASAN

Jenis – jenis pengawasan :

 Pengawasan internal dan eksternal: pengawasan internalmerupakan suatu

pengawasan yang dilaksanakan oleh orang atau badan yang ada didalam

lingkungan unit lembaga atau organisasinya. Sedangkan pengawasan

eksternal ialah pengawasan yang dilaksanakan oleh unit pengawasan

yang terdapat diluar unit lembaga atau organisasi yang diawasinya.

 Pengawasan preventif represif: pengawasn preventif ialah suatu bentuk

pengawasan yang dilaksnakan pada kegiatan sebelum kegiatan tersebut

dilakukan, sehingga mampu mencegah terjadinya kegiatan yang

melenceng. Contohnya: pengawasan yang dilakukan pemerintah untuk

menangkal penyimpangan pelaksanaan keuangan negara yang berpotensi

akan merugikan negara. Sedangkan pengawasan represif ialah suatu

bentuk pengawasan yang dilaksanakan pada kegiatan setelah kegiatan itu

sudah selesai dilakukan. Conthonya: pengawasan pada anggaran akhir

tahun, dimana anggaran yang telah ditentukan disampaikan laporannya.

 Pengawasan aktif dan pasif:pengawasan aktifialah merupakan suatu

bentuk pengawasan yang dilaksanakan ditempat kegiatan yang

bersangkutan. Sedangkan pengawasan pasif ialah merupakan suatu

bentuk pengawasan yang dilaksanakan melalui penelitian dan pengujian

terhadap surat-surat ataupun laporan pertanggungjawab yang disertai

dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.


 Pengawasan kebenaran formil:merupakan suatu bentuk pengawasan

menurut hak dan (rechtimatigheid) dan pemeriksaan kebenaran materi

ihwal maksud dan tujuan pengeluaran (doelmatigheid).


BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan dari pembahasan makalah kami, dapat disimpulkan bahwa

controlling atau pengawasan adalah fungsi manajemen dimana peran dari

personal yang sudah memiliki tugas, wewenang dan menjalankan

pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan agar supaya berjalan sesuai

dengan tujuan, visi dan misi perusahaan. Pengawasan merupakan fungsi

manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi. Semua fungsi

manajemen yang lain, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan. Dan

pelaksanaan pengawasan dalam manajemen dibutuhkan manajer.

B. SARAN

Untuk itu kami mengharapkan masukan kepada pembaca demi

perbaikan penyusunan selanjutnya. Dan semoga dengan makalah ini dapat

dimanfaatkan sebagaimana mestinya untuk membantu kelancaran perkuliahan.

Anda mungkin juga menyukai