BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang menganggap bahwa SDM atau pegawai adalah tenaga kerja yang
berfungsi sebagai alat produksi semata. Saat ini masih banyak organisasi
yang tentunya memiliki dampak yang tidak baik tidak hanya bagi
tahun 1596. Istilah ini diambil dari kata latin "competere" yang artinya "to be
kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang pegawai negeri sipil
melakukan sebuah tugas dengan kinerja yang efektif clan efisien untuk
tingkah laku clan performansi secara luas pacla semua situasi dan tugas
didalamnya, yaitu :
dari kepribadian yang mendalam dan melekat pada diri seseorang serta
pekerjaan.
kausal atau sebagai sebab akibat dengan kriteria yang Menurut Wibowo
keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut
atau dasar dari dalam yang bersangkutan untuk melakukan suatu tindakan.
3. Bawaan (self concept), yaitu sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang.
kompetensi konsep diri, watak dan motif berada pada personality iceberg,
oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar, diantaranya
a. Bakat bawaan; bakat yang sudah ada dan melekat sejak dilahirkan.
Dan perilaku apa saja yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja yang
selalu berubah.
pekerjaan (Job task analysis) secara lengkap. Data dari analisis kemudian
disebut kompetensi .
pada pekerjaan .
17
sebagai berikut :
2. Keterampilan
3. Pengalaman
4. Karateristik Kepribadian
5. Motivasi
6. Isu Emosional
7. Kemampuan Intelektual
8. Budaya Organisasi
1. Pembentukan ekerjaan.
2. Evaluasi Pekerjaan
6. Pembelajaran Organisasi
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
3. Sikap Perilaku
1. Pengetahuan (Knowledge)
efesiensi perusahaan.
2. Keterampilan (Skill)
3. Sikap (Attitude)
melakukan sebuah tugas dengan kinerja yang efektif dan efisien untuk
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau
untuk melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi
untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk
dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri.
tujuan tertentu.
seseorang, agar mereka mau bekerja sama, efektif dan terintegrasi dengan
berbuat demikian.
Teori motivasi menurut para ahli dibagi menjadi 3 yaitu: (1) teori
kebutuhan tentang motivasi, (2) teori humanistik, dan (3) teori behavioristik,
1) Teori Humanistik
Teori ini percaya bahwa hanya ada satu motivasi, yaitu motivasi
oleh individu itu sepanjang waktu dan dimana pun ia berada. Yang penting
lagi menurut teori ini adalah menghormati atau menghargai seorang sebagai
21
manusia yang mempunyai potensi dan keinginan untuk belajar. Teori ini
dikenal dengan teori motivasi insting Hull yang dikembang tahun 1943,
2) Teori kebutuhan
Teori motivasi yang didasarkan pada kebutuhan antara lain teori motivasi
manusia sebagai mahluk yang tidak akan puas hanya dengan terpenuhi
3) Teori Behavioristik
tingkah laku yang bermotivasi terjadi apabila konsekuensi tingkah laku itu
dapat menggetarkan emosi individu, yaitu menjadi suka atau tidak suka.
laku menjadi kuat, tetapi jika tingkah laku itu menimbulkan rasa tidak
suka, maka tingkah laku itu akan ditinggalkan. Teori ini dikenal dengan teori
motivasi Dua Faktor Herzberg, teori Ekspetasi Motivasi (teori harapan) dari
menerima gaji yang cukup untuk hidup, memiliki makanan dan minuman yang
menerima kenaikan gaji secara teratur, memiliki asuransi medis dan cacat, dan
4. Harga Diri (esteem), disebut juga prestise yang ideal ialah apabila
prestise timbul dari prestasi. Dalam hal ini semakin tinggi kedudukan
dipenuhi secara eksternal (misalnya dengan upah, kontrak kerja dan masa
kerja).
merupakan keinginan utama dari setiap orang, manusia bekerja untuk dapat
yang kedua dan ini salah satu sebab mengapa manusia mau bekerja.
24
pada potensi motivasi dari sebuah jalur yang berbeda dan kebutuhan, termasuk
organisasi atau perusahaan terkait motivasi mereka yaitu (1) kebutuhan dalam
mencapai hubungan kepada standar perusahaan yang telah ditentukan dan juga
kekuasaan atau otoritas kerja (need for power) yaitu kebutuhan untuk membuat
orang berprilaku dalam keadaan yang wajar dan bijaksana di dalam tugasnya
masing-masing, dan (3) kebutuhan untuk berafiliasi (need for affiliation) yaitu
hasrat untuk bersahabat dan mengenal lebih dekat rekan kerja atau para
setiap orang mempunyai kebutuhan yang tersusun dalam suatu herarkhi, tetapi
yaitu :
Teori ERG adalah teori motivasi kerja yang mengatakan bahwa individu
keputusan, yaitu jika sesorang terus menerus terlambat dalam usahanya untuk
yang lebih rendah. Jadi hambatan usaha tersebut mengarah pada upaya
26
lebih rendah.
merujuk ke indikator teori motivasi ERG Aldelfer yang juga digunakan oleh
peneliti terdahulu Fernanda M.B Tuhumena dkk (2017), Amir dkk (2016),
Diperlukan dorongan yang kuat untuk memenuhi indikator kinerja tersebut agar
kerja yang harus dimiliki oleh setiap pegawai. Secara individu, motivasi
kerja dapat dilihat pada usaha peningkatan kebutuhan hidup mereka dan bagi
sikap dan tingkah laku dalam bekerja. Dengan kata lain, setiap pekerja
indikator :
hubungan sosial dan hubungan antar pribadi yang bermanfaat. Yaitu hubungan
termasuk kehidupan berkarya dalam organisasi bisnis, aspek motivasi kerja mutlak
utama yaitu: (1) Filsafat hidup manusia berkisar pada prinsip “quit pro quo”, yang
dalam bahasa awam dicerminkan oleh pepatah yang mengatakan “ada ubi ada talas,
ada budi ada balas”, (2) Dinamika kebutuhan manusia sangat kompleks dan tidak
hanya bersifat materi, akan tetapi juga bersifat psikologis, (3) Tidak ada titik jenuh
yang sama efektifnya untuk semua orang dalam organisasi juga untuk seseorang
untuk meningkatkan gairah kerja karyawan sehingga dapat mencapai hasil yang
dikehendaki oleh manajemen. Hubungan motivasi, gairah kerja dan hasil optimal
mempunyai bentuk linear dalam arti dengan pemberian motivasi kerja yang baik,
maka gairah kerja karyawan akan meningkat dan hasil kerja akan optimal sesuai
dengan standar kinerja yang ditetapkan. Gairah kerja sebagai salah satu bentuk
motivasi dapat dilihat antara lain dari tingkat kehadiran karyawan, tanggung jawab
memotivasi kerja pegawai yaitu: (1) Teknik pemenuhan kebutuhan pegawai, artinya
28
perilaku kerja. (2) Teknik komunikasi persuasif, adalah merupakan salah satu
yang berhasil adalah mereka yang dapat menjalankan komunikasi dengan baik
menerima pesan.
simbol bersama dari satu orang atau kelompok kepada pihak lain. Simbol-
simbol tersebut dapat verbal maupun non verbal (Ivancevich, et. al., 2007).
pesan kepada orang lain, kelompok atau organisasi. Berdasarkan definisi ini
2003).
a. Proses Komunikasi
Gambar 2.1
Proses Komunikasi
(Sumber : Ivancevich, et. al., 2007)
berbagai situasi. Model ini terus berkembang dan sangat berguna untuk
b. Elemen-Elemen Komunikasi
umpan balik dan noise yang dijelaskan sebagai berikut (Ivancevich, et. al., 2007;
individu, kelompok atau organisasi yang memiliki ide, niat, informasi dan
non verbal. Pesan adalah segala sesuatu yang ingin disampaikan oleh setiap
individu kepada orang lain dan bentuk pesan tergantung pada media yang
digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Kedua hal ini tidak dapat
dipisahkan.
31
kerugian. Oleh sebab itu untuk menentukan media yang akan digunakan
penerima. Pengurai merupakan istilah teknis untuk setiap proses pikiran dari
semakin efektif.
adanya distorsi antara pesan yang disampaikan dengan pesan yang diterima.
Umpan balik dapat dilakukan dalam berbagai bentk, baik secara langsung
lain kemampuan berbicara yang rendah, tulisan yang tidak terbaca, data
yang tidak akurat, sambungan telepon yang lemah, jarak fisik antara
informasi dari seluruh bagian organisasi. Proses ini berkaitan dengan aliran
horizontal dan komunikasi lintas saluran (Pace dan Faules, 2001; Robbins dan
Judge, 2007).
adalah komunikasi yang mengalir dari level yang lebih tinggi ke level yang
komunikasi yang mengalir dari individu yang berada pada level yang lebih
lain laporan kerja, kotak saran, survey sikap pegawai dan prosedur
penyampaian keluhan.
pelanggan.
d. Komunikasi Informal
orang-orang di dalamnya.
saringan atau mekanisme umpan balik, yakni mengambil isu-isu yang dianggap
35
desus tersebut dengan cara membatasi jangkauan dan dampaknya (Robbins dan
Judge, 2007).
e. Komunikasi Interpersonal
komunikasi antara individu dengan individu lainnya mulai dari bentuk tatap
muka dan dalam susunan kelompok sampai ke bentuk pesan instan dan koferensi
interpersonal terjadi antara manajer dengan pegawai atau antara pegawai dengan
2006) :
teman dekat.
menerima dan meneruskan informasi. Cara yang digunakan oleh manajer untuk
menghubungkan dua pemberi informasi paling penting yaitu orang lain dan diri
mereka sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 7 persen dari makna sikap
37
menghasilkan pengaruh yang kuat pada penerima pesan (Ivancevich, et. al,
2007).
kesulitan komunikasi.
penerima.
4. Emosi. Pesan yang diterima oleh seseorang pada saat marah atau bingung
dihasilkan.
39
Pengertian kinerja disebut juga sebagai prestasi kerja atau dalam bahasa
Inggris disebut dengan performance. Pada prinsipnya, ada istilah lain yang
“achievement”. Tetapi karena kata tersebut berasal dari kata “to achieve” yang
cerminan, apakah organisasi atau perusahaan telah berhasil atau belum dalam
usaha bisnisnya.
produktivitas yang baru adalah paradigma kinerja secara aktual yang menuntut
penilaian kinerja pada pegawai secara umum. Bagi PNS penilaian kinerjanya
1. Kinerja adalah hasil dari pelaksanaan kontrak kinerja dan/atau tugas dan
informasi kinerja pegawai sesuai dengan kontrak kinerja dan/atau tugas dan
3. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara
pemerintahan.
5. Kalibrasi adalah proses peneraan hasil penilaian kinerja oleh atasan Pejabat
sesuai dengan kontrak kinerja dan/atau tugas dan fungsi jabatan dalam
organisasi; dan
kerja yang disepakati dan bukan penilaian atas kepribadian seseorang Pegawai
Negeri Sipil. Unsur perilaku kerja yang mempengaruhi penilaian kinerja harus
jabatan setiap Pegawai Negeri Sipil yang dinilai. Penilaian kinerja Pegawai
Sipil dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang
SKP atau Sasaran Kerja Pegawai yang merupakan salah satu unsur di
dalam Penilaian Prestasi Kerja PNS yang diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 46 Tahun 2011. SKP wajib disusun oleh seluruh PNS/ASN baik
penyusun SKP.
dengan nama jabatan yang bersangkutan dan uraian kegiatannya yang akan
SKP mengacu pada lampiran kegiatan yang ada pada Peraturan Menteri
tersebut dan Angka Kreditnya (AK) sesuai dengan jenjang jabatan masing-
masing.
c. Unsur-Unsur SKP
wewenang dan tanggung jawabnya beserta uraian tugas yang dimiliki oleh
terendah (Eselon I-V, JFU dan JFT). Pengisian SKP pada kolom kegiatan
tugas jabatan harus memenuhi kriteria jelas, dapat diukur, relevan, dapat
2.Angka kredit merupakan Satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang pejabat
3.Target merupakan rencana capaian kegiatan dari tugas jabatan yang akan
diwujudkan secara jelas sebagai ukuran prestasi kerja. Target harus harus
merupakan mutu hasil kerja yang terbaik, target kualitas diberikan nilai
pekerjaan dalam 1 (satu) tahun, misalnya jutaan, ratusan juta, miliaran, dan
44
lain-lain. Dalam hal biaya hanya diisi oleh PNS yang secara langsung
Jackson 2001). Simamora (2004) Penilaian kinerja adalah proses yang dipakai
Sedangkan Malthis dan Jackson (2001) definisi penilaian kinerja adalah proses
informasi tersebut.
warganya.
45
1. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) merupakan rencana kerja dan target yang akan
dicapai oleh seorang PNS dan dilakukan berdasarkan kurun waktu tertentu.
b. Kualitas merupakan ukuran mutu setiap hasil kerja yang dicapai oleh
seorang pegawai.
c. Waktu merupakan ukuran lamanya proses setiap hasil kerja yang dicapai
2. Perilaku kerja merupakan setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang
masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit kerja terkait, dan/atau instansi lain.
undangan atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar
dijatuhi sanksi.
bekerja sama dengan rekan sekerja, atasan, bawahan baik dalam unit
PNS/ASN yang dibuat setiap awal tahun anggaran (2 Januari) yang didalamnya
memuat kegiatan tugas jabatan dan target yang harus dicapai dalam kurun
waktu penilaian yang bersifat nyata dan dapat diukur. SKP tersebut harus
disetujui dan ditetapkan oleh Pejabat Penilai sebagai kontrak kerja. Penilaian
lainnya.
penilaian SKP dengan penilaian perilaku kerja. Bobot nilai dari masing-masing
adalah 60% bagi unsur SKP dan 40% bagi unsur perilaku kerja. Nilai prestasi
2. 76 – 90: baik
3. 61 – 75: cukup
4. 51 – 60: kurang
5. 50 ke bawah: buruk
1. Baik, yaitu PNS yang kinerjanya melampaui kontrak kinerja dan/atau tugas
dalam penelitian ini adalah 145 pegawai Dinas Pekerjaan Umum terutama
karyawan
k:inerja karyawan.
.
50
manado.
kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha keras atau lemah (Hariandja,
2002:6).
hidup perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang
ada didalamnya.
pegawai.
terhadap kinerja pegawai. Hal ini tentu tidak dapat dikatakan bahwa
pegawai berusaha mencapai prestasi yang baik. Hal ini tercermin melalui
52
sejumlah indikator seperti para pegawai bekerja secara lebih baik, rajin
pekerjaan
Aryaduta Manado”
merupakan salah satu dari dua variabel lainnya yang dominan pengaruhnya
komunikasi terhadap kinerja pekerja atau dalam kata lain diperlukan adanya
dari pekerja.
melakukan sebuah tugas dengan kinerja yang efektif clan efisien untuk
53
kausal atau sebagai sebab akibat dengan kriteria yang Menurut Wibowo
keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut
pegawai yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Nurwati et al (2015),
melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk
yang dibutuhkan atau dicari oleh perusahaan dari seorang karyawan sangat
terima.
salah satu bentuk motivasi, penting dilakukan untuk meningkatkan gairah kerja
Hubungan motivasi, gairah kerja dan hasil optimal mempunyai bentuk linear dalam
arti dengan pemberian motivasi kerja yang baik, maka gairah kerja karyawan akan
meningkat dan hasil kerja akan optimal sesuai dengan standar kinerja yang
ditetapkan. Gairah kerja sebagai salah satu bentuk motivasi dapat dilihat antara lain
dari tingkat kehadiran karyawan, tanggung jawab terhadap waktu kerja yang telah
ditetapkan.
55
pegawai yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Fernanda M.B dkk
informasi terhadap satu sama lain yang pada akhirnya akan tiba kepada saling
adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang
pihak, dan dalam situasi tertentu menggunakan media tertentu yang merubah
sikap atau tingkah laku seseorang atau sejumlah orang sehingga ada efek
adalah pertukaran informasi dan penyampaian makna suatu system sosial atau
pegawai yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Amanda Carolina
Lakoy (2015) dan Asamu Festu Femi (2014), mereka menemukan Komunikasi
pekerja.