Anda di halaman 1dari 31

PENATALAKSANAAN ISPA

No. Dokumen : /PKM SETU I/


Terbitan : 09/2016
SPO No. Revisi : 00
Tgl. Terbit : 26 / 09 / 2016
Halaman : 1-2

PUSKESMAS H. Agus Sarin, SAP. MM


SETU ISETU I NIP19650704 1987031010

1. Pengertian Penatalaksanaan ISPA adalah kegiatan penanganan pemeriksaan dan


pengobatan yang dilakukan kepada pasien yang menderita penyakit infeksi
saluran pernafasan akut ( ISPA)
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Setu I No. 4 tahun 2016 tentang jenis-jenis
pelayanan puskesmas

4. Referensi a) Permenkes RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


b) Permenkes nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
c) Buku Pedoman TataLaksana Pneumonia Balita KEMENKES RI tahun 2015
d) Buku pedoman pengendalian ISPA kemenkes RI tahun 2012
e) Buku Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi FKTP KEMENKES RI tahun
2015

1. Persiapan Alat dan Bahan


a. Timbangan
b. Termometer
c. Stetoscop
d. sound timer
e. Senter
f. Stempel ISPA
g. Bagan MTBS
h. Tempat tidur
i. Format MTBS
j. Buku Rekam Medis
k. Alat tulis (ATK)
5. Prosedur/
Langkah-Langkah 2. Petugas yang melaksanakan
a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan

3. Langkah-Langkah
a. Petugas melakukan Anamnesa
b. Petugas melakukan pemeriksaan fisik : kedaan umum, suhu, nadi,
respirasi.
c. Petugas menentukan diagnosa dan pengobatan
d. Petugas melakukan konseling tentang cara minum obat, tanda bahaya ispa
dan jadwal kunjungan ulang
e. Petugas mencatat hasil pemeriksaan di buku register
Petugas melakukan Petugas
anamnesa melakukan
pemeriksaan fisik

6. Diagram Alir Petugas


Petugas melakukan menentukan
konseling diagnosa dan
pengobatan

Petugas mencatat di
buku register

1. Pendaftaran
2. KIA
3. GIZI
7. Unit Terkait 4. Kesling
5. Promkes
6. Surveilance
7. Puskesmas Pembantu
8. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis
2. Register ISPA

9. Rekaman Historis
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Perubahan
DAFTAR TILIK PROSEDUR PENATALAKSANAAN ISPA

NO PERTANYAAN YA TIDAK TDK


BERLAKU
1. Apakah petugas melakukan anamnesa ?

2. Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik ?

3. Apakah petugas menentukan diagnosa dan therapi


sesuai standar?

4. Apakah petugas melakukan konseling tentang cara


minum obat, tanda bahaya ispa dan jadwal kunjungan
ulang ?

5. Apakah petugas mencatat hasil pemeriksaan di buku


register ?
PENATALAKSANAAN DIARE
No. Dokumen :
Terbitan :
SPO No. Revisi :
Tgl. Terbit : 26 September 2016
Halaman : 1-2

H. Agus Sarin S.AP, MM


PUSKESMAS
NIP196507041987031010
SETU I

1. Pengertian Penatalaksanaan diare adalah penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien


dengan keluhan diare

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan diare

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Setu I No. 4 tahun 2016 tentang jenis-jenis
pelayanan puskesmas

4. Referensi a) Permenkes nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


b) Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
c) Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare DEPKES RI tahun 2015
d) Buku Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi FKTP KEMENKES RI
tahun 2015

1. Persiapan Alat dan Bahan


a. Timbangan
b. Mikrotoa
c. Termometer
d. Stetoscop
e. Tensi Meter
f. Senter
g. Tempat Tidur
h. Buku bagan MTBS
i. Buku rekam medis
j. Alat Tulis (ATK)
5. Prosedur/ 2. Petugas yang malaksanakan
Langkah-Langkah a. Dokter
b. Bidan
c. Perawat

3. Langkah-Langkah
a. Petugas melakukan anamnesa : Data UMUM dan Keluhan
b. Petugas Melakukan pemeriksaan Fisik : dengan cara inspeksi,palpasi
dan auskultasi
c. Petugas Menentukan diagnosa dan pengobatan
d. Petugas melakukan konseling tentang cara minum obat, membuat oralit,
cara pencegahan dan tatalaksana diare di rumah
e. Petugas mencatat hasil pemeriksaan dalam buku register

Petugas melakukan Petugas melakukan


anamnesa pemeriksaan fisik
6. Diagram Alir
Petugas
Petugas melakukan menentukan
konseling diagnosa dan
pengobatan

Petugas mencatat di
buku register

1. Pendaftaran
2. KIA
3. Gizi
7. Unit Terkait 4. Kesling
5. Promkes
6. Survailance
7. Pukesmas Pembantu
1. Buku register
8. Dokumen Terkait 2. Bagan Tata laksana Diare
3. Leaflet Diare

9. Rekaman Historis
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Perubahan
DAFTAR TILIK PROSEDUR TATA LAKSANA DIARE

NO PERTANYAAN YA TIDAK TIDAK


BERKLAKU
1. Apakah petugas melakukan anamnesa ?

2. Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik dg


cara inspeksi, palpasi dan auskultasi?

3. Apakah petugas menentukan diagnosa dan


pengobatan sesuai standar?

4. Apakah petugas melakukan konseling tentang


diare?

5. Apakah petugas mencatat hasil pemeriksaan di


buku register ?
CARESEEKING PNEUMONIA

No. Dokumen :
Terbitan :
SPO No. Revisi :
Tgl. terbit : 26 September 2016
Halaman : 1-2

H. Agus Sarin S.AP, MM


PUSKESMAS SETU I
NIP.196507041987031010

1. Pengertian Suatu kegiatan kunjungan rumah yang dilakukan terhadap balita dengan
diagnosa Pneumonia yang tidak datang kembali untuk kunjungan ulang
setelah 2 hari pengobatan atau Balita yang berulang kali menderita
Pneumonia
2. Tujuan Sebagai acuan dala pelaksanaan careseeking pneumonia
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Setu I No. 4 tahun 2016 Tentang
Jenis-jenis Pelayanan Puskesmas
4. Referensi 1. Permenkes No. 1537.A Tahun 2002 Tentang Pedoman
pemberantasanPenyakit ISPA untuk penanggulangan Pneumonia
pada Balita
2. Permenkes 36 Tahun 2009Tentang kesehatan
3. Permenkes 75 Tahun 2014Tentang Puskesmas
4. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi FKTP Direktorat Bina
Upaya Kesehatan Tahun 2015
5. Pedoman pengendalian ISPA Kemenkes RI Tahun 2012
6. Pedoman Tatalaksana Pneumonia Balita Kemenkes RI Tahun 2015
1. Persiapan Alat dan Bahan
a. Jam Tangan dgn jarum detik/ARI Sound Timer
b. Stetoskop
c. Formulir Pemantauan careseeking di Rumah tangga
d. Formulir kunjungan rumah Penderita Pneumonia Balita
e. ATK
2. Petugas yang melaksanakan
a. Bidan
b. Sanitarian
c. Petugas promkes

3. Langkah-Langkah
5. Prosedur/ a. Petugas Berkoordinasi dengan Rt/Kader/Bides setempa
Langkah-langkah b. Petugas mendatangi rumah pasien Pneumonia untuk melakukan
pemeriksaan ulang setelah kunjungan ke Puskesmas
c. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik terhadap
pasien pneumonia seperti menghitung nafas dengan sound
timer/jam tangan dan stetoskop dan melihat apakah ada TDDK/tidak
d. Petugas membuat kesimpulan hasil pemeriksaan
(membaik/memburuk)
e. Petugas memberikan konseling kepada keluarga pasien tentang
penyakit pneumonia
f. Petugas melengkapi dokumen surat tugas dengan meminta tanda
tangan keluarga pasien/RT/Lurah setempat
g. Petugas membuat laporan
Petugas Petugas melakukan
Petugas
mendatangi anamnesa dan
Berkoordinasi dg
rumah pasien pemeriksaan fisik
RT/Kader/Bides
pneumonia
setempat

Petugas melengkapi
dokumen dengan Petugas memberikan
6. Diagram Alir meminta tanda tangan konseling tentang Petugas
keluarga pneumonia kepada membuat
pasien/RT/Lurah kesimpulan
keluarga pasien hasil
setempat
pemeriksaan

Petugas membuat
laporan

7. Unit terkait 1. Bidan Desa


2. Kepala Desa
8. Dokumen Terkait 1. Formulir kunjungan rumah penderita pneumonia balita
2. Formulir pemantauan careseeking di rumah tangga
3. Register ISPA Balita
9. Rekaman Historis
Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
DAFTAR TILIK PROSEDUR CARE SEEKING PNEUMONIA

NO PERTANYAAN YA TIDAK TIDAK


BERKLAKU
1. Apakah petugas Berkoordinasi dg RT/Kader/Bides
setempat ?

2. Apakah petugas mendatangi rumah pasien


pneumonia ?

3. Apakah petugas melakukan anamnesa dan


pemeriksaan fisik ?
4. Apakah petugas membuat kesimpulan hasil
pemeriksaan ?

5. Apakah petugas memberikan konseling tentang


pneumonia kepada keluarga pasien ?

6. Apakah petugas melengkapi dokumen dengan


meminta tanda tangan keluarga pasien/RT/Lurah
setempat ?
7. Apakah petugas membuat laporan ?
PENATALAKSANAAN PNEUMONIA
No. Dokumen :
Terbitan :
SPO No. Revisi :
Tgl. Terbit : 26 September 2016
Halaman : 1-2

H. Agus Sarin S.AP, MM


PUSKESMAS SETU I
NIP.196507041987031010

1. Pengertian Penatalaksanaan pneumonia adalah kegiatan pemeriksaan penanganan dan


pengobatan yang dilakukan kepada pasien penderita pneumonia

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pneumonia

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 4 tahun 2016 tentang jenis pelayanan
puskesmas

4. Referensi a) Permenkes nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


b) Permenkes nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
c) Buku Pedoman Tatalaksana Pneumonia Balita Depkes RI tahun 2007
d) Buku Pedoman Penyusunan Akreditasi FKTP KEMENKES RI tahun 2015
e) Buku Pedoman Tatalaksana Pneumonia Balita Kemenkes RI tahun
2015
1. Persiapan Alat dan Bahan
a. Thermometer
b. Stetoscope
c. Sound Timer
d. Senter
e. Bagan MTBS
f. Stempel ISPA
g. Tempat tidur
h. Buku Rekam medis
i. ATK

2. Petugas yang melaksanakan


5. Prosedur/
a. Dokter
Langkah- Langkah
b. Bidan
c. Perawat

3. Langkah-Langkah
a. Petugas melakukan anamnesa
b. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
c. Petugas mengamati tanda-tanda Pneumonia
d. Petugas mengklasifikasi pneumonia
e. Petugas menentukan diagnosis, Jika pneumonia ringan diobati petugas
dan jika pneumonia berat dirujuk
f. Petugas melakukan konseling
g. Petugas memberikan pengobatan sesuai klasifikasi
h. Petugas menulis di buku register
6. Diagram alir

Petugas Mengamati Mengklasifikasi


Petugas pneumonia
melakukan tanda-
melakukan tanda
Pmeriksaan
Anamnesa Fisik pneumonia
Petugas memberi MelakukCan Menentukan
pengobatan sesuai Konseling Diagnosis
klasifikasi

Petugas mencatat di
buku registr

1. Pendaftaran
2. KIA
3. GIZI
7. Unit terkait
4. Kesling
5. Promkes
6. Surveilance
1. Buku Register
8. Dokumen Terkait 2. Format MTBS
3. Bagan tatalaksana penderita batuk dan atau kesukaran bernafas pada Balita
9. Rekaman Historis
Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
DAFTAR TILIK PENATALAKSANAAN PNEUMONIA

NO PERTANYAAN YA TIDAK
1. Apakah petugas melakukan Anamnesa ?

2. Apakah petugas melakukan pameriksaan fisik ?

3. Apakah petugas mengamatai tanda – tanda Pneumonia ?

4. Apakah petugas mengklasifikasi derajat Pneumonia ?

5. Apakah petugas menentukan Diagnosa Pneumonia sesuai Klasifikasi


?

6. Apakah petugas melakukan Konseling ?

7. Apakah petugas memberikan pengobatan sesuai klasifikasi?

8. Apakah petugas mencatat hasil pemeriksaan di buku Register ?


SOP
PENYULUHAN LUAR GEDUNG
No. Dokumen :
Terbitan :
SPO No. Revisi :
Tgl. Terbit : 26 September 2016
Halaman : 1-2

H. Agus Sarin S.AP, MM


PUSKESMAS SETU I
NIP.196507041987031010

1. Pengertian Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan di luar lingkungan Puskesmasseperti di


Posyandu dan kantor desa.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan penyuluhan luar gedung

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 4 tahun 2016 tentang jenis-jenis pelayanan puskesmas

4. Referensi a) Permenkes No. 75 tahun 2014 tantang Puskesmas


b) UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
c) Keputusan menteri Kesehatan RI Nomor : 585/Menkes/SK/V/2007 tentang Pedoman
pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas
1. Persiapan Alat dan Bahan
a. Leaflet
b. Poster
c. Lembar balik
d. ATK

2. Petugas yang melaksanakan

3. Langkah-Langkah
a. Persiapan
a) Petugas berkoordinasi dengan Kepala Desa dan Bidan Desa tentang Penyuluhan
yang akan dilaksanakan
b) Menentukan maksud dan tujuan penyuluhan
c) Menentukan sasaran pendengar
d) Mempersiapkan materi yang akan diberikan sesuai tren masalah
5. Prosedur/
e) Mempersiapkan alat peraga/penyuluhan
Langkah- Langkah
f) Menyiapkan undangan dan absensi
Ø
b. Pelaksanaan
a) Perkenalan diri
b) Mengemukakan maksud dan tujuan
c) Menjelaskan point-point isi penyuluhan
d) Menyampaikan penyuluhan dengan suara jelas dan irama yang tidak
membosankan
e) Tujukan tatapan mata pada setiap pendengar dan tidak tetap duduk di tempat
f) Selingi dengan humor segar
g) Pergunakan bahasa sederhana
h) Ciptakan suasana relax ( santai ), pancinglah pendengar agar turut berpartisipasi
i) Jawab setiap pertanyaan secara jujur dan meyakinkan
j) Sediakan waktu untuk tanya jawab
k) Menyimpulkan penyuluhan sebelum mengakhiri penyuluhan
l) Tutuplah penyuluhan anda dengan mengucapkan terima kasih

Petugas Menentukan Menentukan sasaran


berkoordinasi dg maksud &tujuan pendengar
kades/bides penyuluhan

6. Diagram alir

Menyiapkan Mempersiapkan materi


undangan & Mempersiapkan alat
yang akan diberikan
absensi peserta peraga/penyuluhan
sesuai tren masalah
Mengemukakan
Perkenalan Menjelaskan point-
maksud dan tujuan point isi penyuluhan
diri

Tujukan tatapan Menyampaikan


Selingi dengan mata pada setiap penyuluhan dg suara
humor segar pendengar dan jelas &irama yang tdk
tidak tetap duduk di membosankan
tempat

Ciptakan suasana
Pergunakan relax (santai), Jawab setiap
bahasa sederhana pancinglah pertanyaan secara
pendengar agar turut jujur dan meyakinkan
berpartisipasi

Menyimpulkan
Tutup penyuluhan penyuluhan Sediakan waktu
dg ucapkan sebelum untuk tanya jawab
terimakasih mengakhiri
penyuluhan

7. Unit terkait 1. Bidan desa


2. Kepala Desa

8. Dokumen Terkait 1. Surat undangan


2. Absensi
9. Rekaman Historis
Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
DAFTAR TILIK PENYULUHAN LUAR GEDUNG

NO PERTANYAAN YA TIDAK
1. Apakah petugas berkoordinasi dg kades/bides ?

2. Apakah petugas menentukan maksud &tujuan penyuluhan ?

3. Apakah petugas menentukan sasaran pendengar ?

4. Apakah petugas mempersiapkan materi yang akan diberikan sesuai


tren masalah ?

5. Apakah petugas mempersiapkan alat peraga/penyuluhan ?

6. Apakah petugas menyiapkan undangan & absensi peserta ?

7. Apakah petugas memperkenalkan diri ?

8. Apakah petugas mengemukakan maksud dan tujuan ?

9. Apakah petugas menjelaskan point-point isi penyuluhan ?

10. Apakah petugas menyampaikan penyuluhan dg suara jelas & irama


yang tdk membosankan ?

11. Apakah petugas menujukan tatapan mata pada setiap pendengar


dan tidak tetap duduk di tempat ?

12. Apakah petugas menyelingi dengan humor segar ?

13. Apakah petugas menggunakan bahasa sederhana ?

14. Apakah petugas menciptakan suasana relax (santai), pancinglah


pendengar agar turut berpartisipasi ?

15. Apakah petugas menjawab setiap pertanyaan secara jujur dan


meyakinkan ?

16. Apakah petugas menyediakan waktu untuk tanya jawab ?

17. Apakah petugas menyimpulkan penyuluhan sebelum mengakhiri


penyuluhan ?

18. Apakah petugas menutup penyuluhan dg ucapkan terimakasih ?


SOP
PENYULUHAN DALAM GEDUNG
No. Dokumen : /Kesling I/VI/2016
Terbitan : 01
SPO No. Revisi : -
Tgl. Mulai Berlaku : 14 Juli 2014
Halaman : 1-2
H. Agus Sarin S.AP, MM
PUSKESMAS SETU I DO
NIP.196507041987031010
1. Pengertian Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan di intitusi bersangkutan seperti Puskesmas atau
Puskesmas Pembantu

2. Tujuan Tercapainya perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan positif dari Individu atau
masyarakat dalam bidang kesehatan

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.

4. Referensi a) Permenkes No.

5. Alat dan Bahan a. Alat


1. Leaflet
2. Poster
3. Lembar balik
4. Computer
5. LCD Proyektor

b. Bahan
1. ATK

1. Persiapan
a) Menentukan maksud dan tujuan penyuluhan
b) Menentukan sasaran pendengar
c) Mempersiapkan materi yang akan diberikan sesuai tren masalah
d) Mempersiapkan alat peraga/penyuluhan
e) Menyiapkan undangan dan absensi
Ø
6. Langkah- Langkah 2. Pelaksanaan
a) Perkenalan diri
b) Mengemukakan maksud dan tujuan
c) Menjelaskan point-point isi penyuluhan
d) Menyampaikan penyuluhan dengan suara jelas dan irama yang tidak
membosankan
e) Tujukan tatapan mata pada setiap pendengar dan tidak tetap duduk di tempat
f) Selingi dengan humor segar
g) Pergunakan bahasa sederhana
h) Ciptakan suasana relax ( santai ), pancinglah pendengar agar turut berpartisipasi
i) Jawab setiap pertanyaan secara jujur dan meyakinkan
j) Sediakan waktu untuk tanya jawab
k) Menyimpulkan penyuluhan sebelum mengakhiri penyuluhan
l) Tutuplah penyuluhan anda dengan mengucapkan terima kasih

Menentukan Menentukan Mempersiapkan materi


maksud & tujuan sasaran yang akan diberikan
penyuluhan pendengar sesuai tren masalah

7. Bagan alir
Menyiapkan undangan Mempersiapkan alat
& absensi peserta peraga/penyuluhan

Mengemukakan Menjelaskan point-


Perkenalan diri point isi penyuluhan
maksud dan tujuan

Tujukan tatapan
mata pada setiap Menyampaikan
Selingi dengan penyuluhan dg suara
humor segar pendengar dan
tidak tetap duduk di jelas &irama yang tdk
tempat membosankan

Ciptakan suasana
Pergunakan bahasa
relax (santai), Jawab setiap
sederhana
pancinglah pertanyaan secara
pendengar agar turut jujur dan meyakinkan
berpartisipasi

Menyimpulkan
Tutup
penyuluhan
penyuluhan dg Sediakan waktu
sebelum
mengucapkan untuk tanya jawab
mengakhiri
terimakasih
penyuluhan

8. Hal-hal yang perlu Jika SOP ini tidak dilaksanakan maka penyuluhan dalam gedung tidak dapat
diperhatikan dilaksanakan

9. Unit terkait 1. Promkes


2. BP
3. KIA

10. Dokumen terkait 1. Surat undangan


2. Absensi

11. Rekaman Historis


Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
SOP PENYEHATAN
TEMPAT – TEMPAT UMUM (TTU)
No. Dokumen : /Kesling I/VI/2016
Terbitan : 01
SPO No. Revisi : -
Tgl. Mulai Berlaku : 14 Juli 2014
Halaman : 1-2
H. Agus Sarin S.AP, MM
PUSKESMAS SETU I DO
NIP.196507041987031010
1. Pengertian 1. Penyehatan TTU adalah kegiatan pengawasan terhadap TTU agar tercipta kondisi
TTU yang memenuhi syarat kesehatan, bebas dari faktor resiko penyakit dan
kecelakaan terhadap masyarakat disekitar / diluar TTU tersebut.
2. Tempat – Tempat Umum ( TTU ) adalah tempat kegiatan bagi umum yang
dilaksanakan oleh badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung
digunakan oleh masyarakat serta memiliki fasilitas. Yang termasuk kedalam TTU
adalah sarana pendidikan, sarana ibadah, perkantoran, hotel, sarana kesehatan,
tempat rekreasi, pasar, terminal dll.

3. Tujuan Melaksanakan pemeriksaan dan pembinaan terhadap masyarakat dan pengelola TTU
sehingga tercipta kondisi TTU yang memenuhi syarat.

4. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.

5. Referensi a) Persyaratan Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat Umum, Dirjen PPM dan PLP,
Depkes RI, 1993
b) Peraturan Menteri Kesehatan No 416/Menkes/Per/IX/1990, Tentang persyaratan
kualitas air bersih
c) Permenkes RI Nomor 80/Menkes/PER/II/1990, Tentang Persyaratan Kesehatan Hotel
(beserta keputusan Dirjen PPM & PL pendukung)
d) Permenkes Nomor : 061/MENKES/PER/I/1991, Tentang Persyaratan Kesehatan
Kolam Renang dan Pemandian Umum
e) Permenkes Nomor : 1204 / Menkes /SK / X / 2004, Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit
f) Kep. Menkes Nomor : 1350/Menkes/SK/XII/2001, Tentang Pengelolaan Pestisida
g) Pedoman Tehnis Pengendalian Faktor Resiko Kesehatan Lingkungan Sekolah
h) Kep. Menkes Nomor : 519 / Menkes / SK / VI / 2008 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pasar Sehat

5. Alat dan Bahan a. Form Inspeksi Sanitasi TTU


b. ATK
c. SPPD

a) Melakukan pengumpulan data TTU yang ada diwilayah Puskesmas Setu I


6. Langkah- Langkah
b) Tentukan lokasi TTU yang kan dilakukan kunjungan dan pembinaan.
c) Lakukan inspeksi sanitasi TTU dan lingkungan sekitarnya
d) Catat hasil inspeksi sanitasi pada form inspeksi sanitasi yang telah disediakan.
e) Sampaikan hasil inspeksi sanitasi kepada pengelola TTU ( pembinaan dan
penyuluhan )
f) Catat hasil kegiatan, dokumentasikan dan laporkan hasil kegiatan kepada Kepala
Puskesmas.

Tentukan lokasi Lakukan inspeksi


Mengumpulkan TTU yang kan
pengumpulan sanitasi TTU dan
dilakukan lingkungan sekitarnya
TTU yg ada kunjungan dan masalah
pembinaan.

7. Bagan alir
Sampaikan hasil
inspeksi sanitasi Catat hasil inspeksi
Catat hasil & kepada pengelola sanitasi pada form
lap ke Kapus TTU (pembinaan inspeksi sanitasi yang
dan penyuluhan) telah disediakan

8. Hal-hal yang perlu Jika SOP ini tidak dilaksanakan maka inspeksi sanitasi tempat – tempat umum tidak
diperhatikan dapat dilaksanakan

9. Unit terkait a) Pemilik & pengelola TTU

10. Dokumen terkait a) Format inspeksi sanitasi TTU

11. Rekaman Historis


Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
SOP PENYEHATAN
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN
No. Dokumen : /Kesling I/VI/2016
Terbitan : 01
SPO No. Revisi : -
Tgl. Mulai Berlaku : 14 Juli 2014
Halaman : 1-2
H. Agus Sarin S.AP, MM
PUSKESMAS SETU I DO
NIP.196507041987031010
1. Pengertian 1. Penyehatan TPM merupakan kegiatan pengawasan terhadap tempat pengelolaan
makanan dan minuman agar memenuhi persyaratan kesehatan baik dari segi lokasi,
kontruksi, cara pengelolaan, penyiapan, pengemasan dan pengedarannya serta
perilaku hygiene penjamahnya
2. Tempat Pengolahan makanan adalah makanan jajanan, restoran dan jaga boga

2. Tujuan Melaksanakan pemeriksaan dan pembinaan terhadap masyarakat dan pengelola TPM
sehingga tercipta kondisi TPM yang memenuhi syarat.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.

4. Referensi a) Undang-undang No. 23, Tahun 1992, tentang Kesehatan.


b) Undang-undang No. 7, Tahun 1996, tentang Pangan.
c) Kepmenkes No. 715, Tahun 2003, tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi
Jasaboga.
d) Kepmenkes No. 1098, Tahun 2003, tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah
Makan dan Restoran.
e) Kepmenkes No.942, Tahun 2003, tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi
Makanan Jajanan.
f) Kepmenkes No. 492, Tahun 2010, tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

5. Alat dan Bahan a. Form Inspeksi Sanitasi TPM


b. ATK
c. SPPD

a) Melakukan pengumpulan data TPM yang ada diwilayah Puskesmas Setu I


b) Tentukan lokasi TPM yang kan dilakukan kunjungan dan pembinaan.
c) Lakukan inspeksi sanitasi TPM dan lingkungan sekitarnya
d) Catat hasil inspeksi sanitasi pada form inspeksi sanitasi yang telah disediakan.
6. Langkah- Langkah
e) Sampaikan hasil inspeksi sanitasi kepada pengelola TPM ( pembinaan dan
penyuluhan )
f) Catat hasil kegiatan, dokumentasikan dan laporkan hasil kegiatan kepada Kepala
Puskesmas.
Tentukan lokasi TPM Lakukan inspeksi
Kumpulkan yang kan dilakukan
data TTU yg sanitasi TPM dan
kunjungan dan lingkungan sekitarnya
ada pembinaan. masalah

7. Bagan alir
Sampaikan hasil
inspeksi sanitasi Catat hasil inspeksi
Catat hasil &
kepada pengelola sanitasi pada form
laporkan ke
TPM (pembinaan inspeksi sanitasi yang
Kapus
dan penyuluhan) telah disediakan

8. Hal-hal yang perlu Jika SOP ini tidak dilaksanakan maka inspeksi sanitasi tempat pengeloaan makanan
diperhatikan tidak dapat dilaksanakan

9. Unit terkait 1. 1. Pemilik dan pengelola TPM

10. Dokumen terkait 1. Format inspeksi sanitasi TPM

11. Rekaman Historis


Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
SOP INSPEKSI SANITASI
SARANA AIR BERSIH (SAB)
No. Dokumen : /Kesling I/VI/2016
Terbitan : 02
SPO No. Revisi : 01
Tgl. Mulai Berlaku : 14 Juli 2014
Halaman : 1-2
H. Agus Sarin S.AP, MM
PUSKESMAS SETU I DO
NIP.196507041987031010
1. Pengertian Pemantauan / pengawasan sarana air bersih (perpipaan maupun non perpipaan ) yang
digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari, dengan cara
pengamatan serta penilaian kualitas fisik dan faktor resikonya.

2. Tujuan Mengetahui kualitas dan faktor resiko sarana air bersih yang digunakan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan sehari hari.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.

4. Referensi a) Permenkes No. 528 Tahun 1982 Tentang Kualitas Air Tanah yang Berhubungan
dengan Kesehatan
b) Permenkes No. 416 Tahun 1990 Tentang Syarat – syarat dan Pengawasan Kualitas
Air Minum / Bersih

5. Alat dan Bahan a. Form Inspeksi Sanitasi SAB


b. ATK

a) Lakukan pendataan mengenai kepemilikan dan pemanfaatan SAB


b) Tentukan lokasi dan jenis SAB yang akan diinspeksi (perpipaan atau non perpipaan)
c) Lakukan inspeksi SAB sesuai dengan jenisnya
d) Catat hasil inspeksi pada form inspeksi yang telah disediakan
e) Kemudian tentukan faktor resikonya ( rendah, sedang, tinggi dan amat tinggi )
6. Langkah- Langkah
f) Sampaikan hasil inspeksi sanitasi SAB kepada pemilik / pengguna SAB
g) Jika hasil inspeksi sanitasi tinggi / amat tinggi beri pengarahan / saran perbaikan
kepada pemilik / pengguna SAB
h) Catat hasil kegiatan kedalam buku register dan laporkan hasil kegiatan kepada
Kepala Puskesmas / Dinas Kesehatan

Pendataan Tentukan lokasi &


kepemilikan & jenis SAB yg akan Lakukan inspeksi SAB
7. Bagan alir pemanfaatan diinspeksi sesuai dengan jenisnya
SABAB (perpipaan atau non
perpipaan)
.
Sampaikan hasil Catat hasil inspeksi
Tentukan faktor sanitasi pada form
inspeksi sanitasi resikonya ( rendah,
SAB kepada pemilik inspeksi sanitasi yang
sedang, tinggi & telah disediakan
/ pengguna SAB amat tinggi )

Jika hasil inspeksi sanitasi


tinggi / amat tinggi beri
Catat hasil &
pengarahan / saran
laporkan ke
perbaikan kepada pemilik /
Kapus
pengguna SAB

8. Hal-hal yang perlu Jika SOP ini tidak dilaksanakan maka inspeksi sanitasi sarana air bersih tidak dapat
diperhatikan dilaksanakan

9. Unit terkait a) Ketua RW dan kader

10. Dokumen terkait 1. Format inspeksi sanitasi air bersih

11. Rekaman Historis


Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
SOP PENCATATAN DAN PELAPORAN
KEGIATAN KESEHATAN LINGKUNGAN
No. Dokumen : /Kesling I/VI/2016
Terbitan : 01
SPO No. Revisi : -
Tgl. Mulai Berlaku : 14 Juli 2014
Halaman : 1
H. Agus Sarin S.AP, MM
PUSKESMAS SETU I DO
NIP.196507041987031010
1. Pengertian Rangkaian pencatatan, pendokumentasian sampai dengan pelaporan kegiatan kesehatan
lingkungan

2. Tujuan Mengetahui dan menganalisa pencapaian kegiatan kesehatan lingkungan

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.

4. Referensi a) Permenkes Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Sanitarian

5. Alat dan Bahan a) Form bulanan kesehatan lingkungan


b) Form hasil inspeksi kegiatan kesehatan lingkungan
c) ATK

a. Tulis hasil kegiatan harian inspeksi sanitasi kedalam buku kegiatan harian
b. Rekap hasil kegiatan inspeksi sanitasi yang dilakukan selama 1 bulan
c. Salin rekapan kegiatan ke form bulanan kesehatan lingkungan ( LB 4, Format Kesling
6. Langkah- Langkah 01 & Kesling 02 ) dan input hasil ke e-puskesmas untuk seluruh kegiatan kesehatan
lingkungan, khusus untuk kegiatan penyehatan Tempat Pengolahan Makanan ( TPM )
input hasilnya melalui e-monev hsp pangan
d. Laporkan kepada Kepala Puskesmas dan berikan salinannya kepada petugas SP3

Salin rekapan
Rekap hasil kegiatan ke form
Tulis hasil kegiatan kegiatan inspeksi bulanan kesling,
harian IS dalam sanitasi yang input hasil ke e-
buku kegiatanbuku dilakukan selama 1 puskesmas untuk
bulan. seluruh kegiatan
kesling, khusus
untuk kegiatan
7. Bagan alir
penyehatan TPM
input hasilnya
melalui e-monev
hsp pangan

Catat hasil dan


laporkan ke Kapus
8. Hal-hal yang perlu Jika SOP ini tidak dilaksanakan maka kegiatan pelaoran tidak akan berjalan dengan baik
diperhatikan

9. Unit terkait a) Petugas SP3 Puskesmas

10. Dokumen terkait a) Format LB 4

11. Rekaman Historis


Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

SOP
PENANGANAN LIMBAH MEDIS
No. Dokumen : /Kesling I/VI/2016
Terbitan : 01
SPO No. Revisi : -
Tgl. Mulai Berlaku : 14 Juli 2014
Halaman : 1-3
H. Agus Sarin S.AP, MM
PUSKESMAS SETU I DO
NIP.196507041987031010
1. Pengertian Penanganan sampah medis dengan tepat dan aman sehingga tidak membahayakan dan
menimbulkan gangguan kesehatan bagi masyarakat

2. Tujuan Agar sampah medis di Puskemas dapat ditangani dengan baik dan aman sehingga tidak
membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.

4. Referensi a) Undang –Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
b) Undang – undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
c) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 56 Tahun 2015 tentang Pengelolaan
Limbah Berbahaya dan Beracun

5. Alat dan Bahan a) Alat


1. Alat pelindung diri (sarung tangan tebal dan aman dari kulit / karet, masker, apron)
2. Wadah tempat sampah medis ( kuat, tidak mudah robek dan ada tutup)
- Wadah kuning (safety box) : untuk semua sampah medis yang akan dibakar di
incenerator
- Wadah merah : untuk sampah medis yang dibakar tidak dengan incenerator

a) Penanganan sampah medis cair yang terkontaminasi (darah, feses, urin, dan cairan
tubuh lainnya.
1. Gunakan sarung tangan tebal ketika menangani dan membawa sampah tersebut.
2. Hati – hati pada saat menuangkan sampah tersebut pada bak yang mengalir atau
dalam toilet, hindari percikannya.
3. Cuci toilet dan bak secara hati – hati dan siram dengan air untuk menghindari
percikannya
4. Dekontaminasi wadah spesimen dengan larutan klor 0,5 % atau desinfeksi
lainnya yang adekuat dengan merendam selama 10 menit sebelum dicuci.
6. Langkah- Langkah
5. Cuci tangan sesudah menangani sampah cair dan lakukan dekontaminasi
kemudian cuci sarung tangan.
b) Penanganan sampah medis padat ( misalnya pembalut yang sudah digunakan dan
benda – benda lainnya yang telah terkontaminasi dengan darah atau materi organik
lainnya
1) Gunakan sarung tangan tebal ketika menangani dan membawa sampah tersebut.
2) Buang sampah padat tersebut kedalam wadah yang dapat dicuci dan tidak korosif
(plastik atau metal yang berlapis seng) dengan tutup yang rapat.
3) Kumpulkan tempat sampah tersebut di tempat yang sama dan bawa sampah –
sampah yang dapat dibakar ke tempat pembakaran. Jika tidak terdapat tempat
pembakaran maka bisa dilakukan penguburan.
4) Pembakaran atau penguburan harus segera dilakukan sebelum tersebar
kelingkungan sekitar. Pembakaran adalah metode terbaik untuk membunuh
mikroorganisme.
5) Cuci tangan setelah menangani sampah tersebut dan dekontaminasi serta cuci
sarung tangan yang tadi dipakai saat membersihkan sampah tersebut.
c) Penanganan sampah medis berupa benda tajam (jarum, silet, mata pisau dan lain –
lain)
1) Gunakan sarung tangan yang aman
2) Buang seluruh benda – benda yang tajam pada tempat sampah yang tahan
pecah misalnya ember tertutup / safety box
3) Cegah kecelakaan yang diakibatkan oleh jarum suntik, jangan menekuk atau
mematahkan jarum sebelum dibuang.
4) Letakan tempat sampah dalam plastik kuning dan ikat sesuai dengan ketentuan
dan kumpulkan di tempat pengumpulan sementara sampai jadwal pengambilan
limbah medis dari pihak ketiga tiba

5) Cuci tangan setelah menangani sampah tersebut dan dekontaminasi serta cuci
sarung tangan yang tadi dipakai saat membersihkan sampah tersebut.

Sementara menunggu pengangkutan, hendaknya :


- Simpan dalam kontainer memenuhi syarat
- Lokasi strategis dalam wadah warna dan kode terpisah
- Ditaruh ditempat yang kering
- Aman dari orang yang tidak bertanggung jawab
- Terjangkau kendaraan pengangkut sampah

1. Penanganan Limbah Medis Cair

Hati – hati pada Cuci toilet dan bak


saat menuangkan secara hati – hati dan
Gunakan sarung
sampah hindari siram dengan air
tangan tebal
percikannya. untuk menghindari
percikannya

Dekontaminasi wadah
spesimen dengan larutan
Cuci tangan &
klor 0,5 % atau desinfeksi
dekontaminasi kmd
lainnya yang adekuat
cuci sarung tangan
dengan merendam selama
10 menit sebelum dicuci.

2. Penanganan Limbah Medis Padat


Kumpulkan tempat
sampah tersebut di
Buang sampah
7. Bagan alir tempat yang sama
padat tersebut
dan bawa sampah –
Gunakan sarung kedalam wadah
sampah yang dapat
tangan tebal yang dapat dicuci
dibakar ke tempat
dan tidak korosif
pembakaran. Jika
(plastik atau metal
tidak terdapat tempat
yang berlapis seng)
pembakaran maka
dengan tutup yang
bisa dilakukan
rapat. penguburan.

Pembakaran atau
penguburan harus segera
Cuci tangan & dilakukan sebelum tersebar
dekontaminasi kmd kelingkungan sekitar.
cuci sarung tangan Pembakaran adalah
metode terbaik untuk
membunuh
mikroorganisme.
3. Penangan Limbah Medis Benda Tajam

Letakan tempat
Buang seluruh sampah tersebut
benda – benda dekat dengan daerah
yang tajam pada yang memerlukan
tempat sampah yg sehingga sampah –
tahan pecah sampah tajam
misalnya ember tersebut tidak perlu
tertutup / safety dibawa terlalu jauh
box dg tutup yg sebelum dibuang.
rapat. penguburan.
Gunakan sarung
tangan aman

Letakan tempat Cegah kecelakaan yang


Cuci tangan & sampah dalam diakibatkan oleh jarum
dekontaminasi kmd plastik kuning dan suntik, jangan menekuk
cuci sarung tangan ikat sesuai dengan atau mematahkan
ketentuan dan jarum sebelum dibuang.
kumpulkan di
tempat
pengumpulan

8. Hal-hal yang perlu Jika SOP ini tidak dilaksanakan maka penanganan limbah medis tidak dapat
diperhatikan dilaksanakan

9. Unit terkait a) Cleaning Service

10. Dokumen terkait a) Checklist Identifikasi limbah berbahaya.

11. Rekaman Historis


Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
SOP PERTEMUAN LINTAS PROGRAM /
LINTAS SEKTORAL
No. Dokumen : /Kesling I/VI/2016
Terbitan : 02
SPO No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku : 14 Juli 2014
Halaman : 1-2
H. Agus Sarin S.AP, MM
PUSKESMAS SETU I DO
NIP.196507041987031010
1. Pengertian Pertemuan lintas program / lintas sektor adalah pertemuan yang membahas tentang
rencana kegiatan program Puskesmas yang berhubungan dan memerlukan peran serta
program

2. Tujuan Sebagai panduan dalam pertemuan dengan lintas program dan lintas sektor dalam
pelaksanaan program Puskesmas.

3. Kebijakan Pertemuan dengan lintas sektor dan lintas program dalam kegiatannya langkah-langkah
yang diterapkan harus sesuai dengan SOP ini.

4. Referensi a) Pedoman Manajemen Puskesmas Jilid I, Depkes RI, 1997.

5. Alat dan Bahan a) ATK

a) Penanggungjawab Program menyusun rencana kegiatan


b) Penanggungjawab Program berkonsultasi atau koordinasi dengan Kepala
Puskesmas
c) Kepala Puskesmas menyetujui rencana kegiatan dalam pelaksanaan program
bersama lintas sektor dalam minilokakarya 3 bulanan Puskesmas
d) Petugas melalui bagian Tata usaha membuat undangan
e) Bagian Tata Usaha mendistribusikan undangan kepada pelaksana Program / Lintas
6. Langkah- Langkah sektor terkait yang terlibat, minimal 4 hari sebelum hari pelaksanaan
f) Petugas menyiapkan tempat dan perlengkapan lainnya ( daftar hadir, notulen
konsumsi, proyektor, laptop dll )
g) Peserta mengisi daftar hadir
h) Pertemuan dilaksanakan dengan tertib
i) Penangung jawab program membuat rencana tindak lanjut (RTL)
j) Penanggung jawab program melaksanakan tindak lanjut (TL) dan evaluasi.
k) Hasil pertemuan ditulis dalam buku Notulen

Kepala Puskesmas
Penanggungjawab menyetujui
7. Bagan alir Penanggungjawab
Program rencana kegiatan
Program menyusun
berkonsultasi atau dalam
rencana kegiatan
koordinasi dengan pelaksanaan
Kepala Puskesmas program bersama
lintas sektor dalam
minilokakarya 3
bulanan
Puskesmas
TU mendistribusikan
Petugas menyiapkan undangan kepada
tempat dan pelaksana Program / Petugas melalui
perlengkapan lainnya Lintas sektor terkait bagian TU membuat
( daftar hadir, notulen yang terlibat, min 4 undangan
konsumsi, proyektor, hari sebelum hari
laptop dll ) pelaksanaan

Pertemuan Penangung jawab


Peserta mengisi
daftar hadir dilaksanakan program membuat
dengan tertib rencana RTL

Penanggung jawab
Hasil pertemuan program melaksanakan
ditulis dalam tindak lanjut (TL) dan
buku Notulen evaluasi

8. Hal-hal yang perlu Jika SOP ini tidak dilaksanakan maka kegiatan pertemuan lintas program / lintas sektor
diperhatikan tidak akan berjalan dengan baik

9. Unit terkait a) Lintas program


b) Lintas sektor

10. Dokumen terkait a) Undangan


b) Daftar hadir
c) Notulen

11. Rekaman Historis


Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai