Sop Ispa Diare Revisi 2017
Sop Ispa Diare Revisi 2017
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Setu I No. 4 tahun 2016 tentang jenis-jenis
pelayanan puskesmas
3. Langkah-Langkah
a. Petugas melakukan Anamnesa
b. Petugas melakukan pemeriksaan fisik : kedaan umum, suhu, nadi,
respirasi.
c. Petugas menentukan diagnosa dan pengobatan
d. Petugas melakukan konseling tentang cara minum obat, tanda bahaya ispa
dan jadwal kunjungan ulang
e. Petugas mencatat hasil pemeriksaan di buku register
Petugas melakukan Petugas
anamnesa melakukan
pemeriksaan fisik
Petugas mencatat di
buku register
1. Pendaftaran
2. KIA
3. GIZI
7. Unit Terkait 4. Kesling
5. Promkes
6. Surveilance
7. Puskesmas Pembantu
8. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis
2. Register ISPA
9. Rekaman Historis
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Perubahan
DAFTAR TILIK PROSEDUR PENATALAKSANAAN ISPA
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Setu I No. 4 tahun 2016 tentang jenis-jenis
pelayanan puskesmas
3. Langkah-Langkah
a. Petugas melakukan anamnesa : Data UMUM dan Keluhan
b. Petugas Melakukan pemeriksaan Fisik : dengan cara inspeksi,palpasi
dan auskultasi
c. Petugas Menentukan diagnosa dan pengobatan
d. Petugas melakukan konseling tentang cara minum obat, membuat oralit,
cara pencegahan dan tatalaksana diare di rumah
e. Petugas mencatat hasil pemeriksaan dalam buku register
Petugas mencatat di
buku register
1. Pendaftaran
2. KIA
3. Gizi
7. Unit Terkait 4. Kesling
5. Promkes
6. Survailance
7. Pukesmas Pembantu
1. Buku register
8. Dokumen Terkait 2. Bagan Tata laksana Diare
3. Leaflet Diare
9. Rekaman Historis
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Perubahan
DAFTAR TILIK PROSEDUR TATA LAKSANA DIARE
No. Dokumen :
Terbitan :
SPO No. Revisi :
Tgl. terbit : 26 September 2016
Halaman : 1-2
1. Pengertian Suatu kegiatan kunjungan rumah yang dilakukan terhadap balita dengan
diagnosa Pneumonia yang tidak datang kembali untuk kunjungan ulang
setelah 2 hari pengobatan atau Balita yang berulang kali menderita
Pneumonia
2. Tujuan Sebagai acuan dala pelaksanaan careseeking pneumonia
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Setu I No. 4 tahun 2016 Tentang
Jenis-jenis Pelayanan Puskesmas
4. Referensi 1. Permenkes No. 1537.A Tahun 2002 Tentang Pedoman
pemberantasanPenyakit ISPA untuk penanggulangan Pneumonia
pada Balita
2. Permenkes 36 Tahun 2009Tentang kesehatan
3. Permenkes 75 Tahun 2014Tentang Puskesmas
4. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi FKTP Direktorat Bina
Upaya Kesehatan Tahun 2015
5. Pedoman pengendalian ISPA Kemenkes RI Tahun 2012
6. Pedoman Tatalaksana Pneumonia Balita Kemenkes RI Tahun 2015
1. Persiapan Alat dan Bahan
a. Jam Tangan dgn jarum detik/ARI Sound Timer
b. Stetoskop
c. Formulir Pemantauan careseeking di Rumah tangga
d. Formulir kunjungan rumah Penderita Pneumonia Balita
e. ATK
2. Petugas yang melaksanakan
a. Bidan
b. Sanitarian
c. Petugas promkes
3. Langkah-Langkah
5. Prosedur/ a. Petugas Berkoordinasi dengan Rt/Kader/Bides setempa
Langkah-langkah b. Petugas mendatangi rumah pasien Pneumonia untuk melakukan
pemeriksaan ulang setelah kunjungan ke Puskesmas
c. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik terhadap
pasien pneumonia seperti menghitung nafas dengan sound
timer/jam tangan dan stetoskop dan melihat apakah ada TDDK/tidak
d. Petugas membuat kesimpulan hasil pemeriksaan
(membaik/memburuk)
e. Petugas memberikan konseling kepada keluarga pasien tentang
penyakit pneumonia
f. Petugas melengkapi dokumen surat tugas dengan meminta tanda
tangan keluarga pasien/RT/Lurah setempat
g. Petugas membuat laporan
Petugas Petugas melakukan
Petugas
mendatangi anamnesa dan
Berkoordinasi dg
rumah pasien pemeriksaan fisik
RT/Kader/Bides
pneumonia
setempat
Petugas melengkapi
dokumen dengan Petugas memberikan
6. Diagram Alir meminta tanda tangan konseling tentang Petugas
keluarga pneumonia kepada membuat
pasien/RT/Lurah kesimpulan
keluarga pasien hasil
setempat
pemeriksaan
Petugas membuat
laporan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 4 tahun 2016 tentang jenis pelayanan
puskesmas
3. Langkah-Langkah
a. Petugas melakukan anamnesa
b. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
c. Petugas mengamati tanda-tanda Pneumonia
d. Petugas mengklasifikasi pneumonia
e. Petugas menentukan diagnosis, Jika pneumonia ringan diobati petugas
dan jika pneumonia berat dirujuk
f. Petugas melakukan konseling
g. Petugas memberikan pengobatan sesuai klasifikasi
h. Petugas menulis di buku register
6. Diagram alir
Petugas mencatat di
buku registr
1. Pendaftaran
2. KIA
3. GIZI
7. Unit terkait
4. Kesling
5. Promkes
6. Surveilance
1. Buku Register
8. Dokumen Terkait 2. Format MTBS
3. Bagan tatalaksana penderita batuk dan atau kesukaran bernafas pada Balita
9. Rekaman Historis
Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
DAFTAR TILIK PENATALAKSANAAN PNEUMONIA
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1. Apakah petugas melakukan Anamnesa ?
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 4 tahun 2016 tentang jenis-jenis pelayanan puskesmas
3. Langkah-Langkah
a. Persiapan
a) Petugas berkoordinasi dengan Kepala Desa dan Bidan Desa tentang Penyuluhan
yang akan dilaksanakan
b) Menentukan maksud dan tujuan penyuluhan
c) Menentukan sasaran pendengar
d) Mempersiapkan materi yang akan diberikan sesuai tren masalah
5. Prosedur/
e) Mempersiapkan alat peraga/penyuluhan
Langkah- Langkah
f) Menyiapkan undangan dan absensi
Ø
b. Pelaksanaan
a) Perkenalan diri
b) Mengemukakan maksud dan tujuan
c) Menjelaskan point-point isi penyuluhan
d) Menyampaikan penyuluhan dengan suara jelas dan irama yang tidak
membosankan
e) Tujukan tatapan mata pada setiap pendengar dan tidak tetap duduk di tempat
f) Selingi dengan humor segar
g) Pergunakan bahasa sederhana
h) Ciptakan suasana relax ( santai ), pancinglah pendengar agar turut berpartisipasi
i) Jawab setiap pertanyaan secara jujur dan meyakinkan
j) Sediakan waktu untuk tanya jawab
k) Menyimpulkan penyuluhan sebelum mengakhiri penyuluhan
l) Tutuplah penyuluhan anda dengan mengucapkan terima kasih
6. Diagram alir
Ciptakan suasana
Pergunakan relax (santai), Jawab setiap
bahasa sederhana pancinglah pertanyaan secara
pendengar agar turut jujur dan meyakinkan
berpartisipasi
Menyimpulkan
Tutup penyuluhan penyuluhan Sediakan waktu
dg ucapkan sebelum untuk tanya jawab
terimakasih mengakhiri
penyuluhan
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1. Apakah petugas berkoordinasi dg kades/bides ?
2. Tujuan Tercapainya perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan positif dari Individu atau
masyarakat dalam bidang kesehatan
b. Bahan
1. ATK
1. Persiapan
a) Menentukan maksud dan tujuan penyuluhan
b) Menentukan sasaran pendengar
c) Mempersiapkan materi yang akan diberikan sesuai tren masalah
d) Mempersiapkan alat peraga/penyuluhan
e) Menyiapkan undangan dan absensi
Ø
6. Langkah- Langkah 2. Pelaksanaan
a) Perkenalan diri
b) Mengemukakan maksud dan tujuan
c) Menjelaskan point-point isi penyuluhan
d) Menyampaikan penyuluhan dengan suara jelas dan irama yang tidak
membosankan
e) Tujukan tatapan mata pada setiap pendengar dan tidak tetap duduk di tempat
f) Selingi dengan humor segar
g) Pergunakan bahasa sederhana
h) Ciptakan suasana relax ( santai ), pancinglah pendengar agar turut berpartisipasi
i) Jawab setiap pertanyaan secara jujur dan meyakinkan
j) Sediakan waktu untuk tanya jawab
k) Menyimpulkan penyuluhan sebelum mengakhiri penyuluhan
l) Tutuplah penyuluhan anda dengan mengucapkan terima kasih
7. Bagan alir
Menyiapkan undangan Mempersiapkan alat
& absensi peserta peraga/penyuluhan
Tujukan tatapan
mata pada setiap Menyampaikan
Selingi dengan penyuluhan dg suara
humor segar pendengar dan
tidak tetap duduk di jelas &irama yang tdk
tempat membosankan
Ciptakan suasana
Pergunakan bahasa
relax (santai), Jawab setiap
sederhana
pancinglah pertanyaan secara
pendengar agar turut jujur dan meyakinkan
berpartisipasi
Menyimpulkan
Tutup
penyuluhan
penyuluhan dg Sediakan waktu
sebelum
mengucapkan untuk tanya jawab
mengakhiri
terimakasih
penyuluhan
8. Hal-hal yang perlu Jika SOP ini tidak dilaksanakan maka penyuluhan dalam gedung tidak dapat
diperhatikan dilaksanakan
3. Tujuan Melaksanakan pemeriksaan dan pembinaan terhadap masyarakat dan pengelola TTU
sehingga tercipta kondisi TTU yang memenuhi syarat.
5. Referensi a) Persyaratan Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat Umum, Dirjen PPM dan PLP,
Depkes RI, 1993
b) Peraturan Menteri Kesehatan No 416/Menkes/Per/IX/1990, Tentang persyaratan
kualitas air bersih
c) Permenkes RI Nomor 80/Menkes/PER/II/1990, Tentang Persyaratan Kesehatan Hotel
(beserta keputusan Dirjen PPM & PL pendukung)
d) Permenkes Nomor : 061/MENKES/PER/I/1991, Tentang Persyaratan Kesehatan
Kolam Renang dan Pemandian Umum
e) Permenkes Nomor : 1204 / Menkes /SK / X / 2004, Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit
f) Kep. Menkes Nomor : 1350/Menkes/SK/XII/2001, Tentang Pengelolaan Pestisida
g) Pedoman Tehnis Pengendalian Faktor Resiko Kesehatan Lingkungan Sekolah
h) Kep. Menkes Nomor : 519 / Menkes / SK / VI / 2008 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pasar Sehat
7. Bagan alir
Sampaikan hasil
inspeksi sanitasi Catat hasil inspeksi
Catat hasil & kepada pengelola sanitasi pada form
lap ke Kapus TTU (pembinaan inspeksi sanitasi yang
dan penyuluhan) telah disediakan
8. Hal-hal yang perlu Jika SOP ini tidak dilaksanakan maka inspeksi sanitasi tempat – tempat umum tidak
diperhatikan dapat dilaksanakan
2. Tujuan Melaksanakan pemeriksaan dan pembinaan terhadap masyarakat dan pengelola TPM
sehingga tercipta kondisi TPM yang memenuhi syarat.
7. Bagan alir
Sampaikan hasil
inspeksi sanitasi Catat hasil inspeksi
Catat hasil &
kepada pengelola sanitasi pada form
laporkan ke
TPM (pembinaan inspeksi sanitasi yang
Kapus
dan penyuluhan) telah disediakan
8. Hal-hal yang perlu Jika SOP ini tidak dilaksanakan maka inspeksi sanitasi tempat pengeloaan makanan
diperhatikan tidak dapat dilaksanakan
2. Tujuan Mengetahui kualitas dan faktor resiko sarana air bersih yang digunakan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan sehari hari.
4. Referensi a) Permenkes No. 528 Tahun 1982 Tentang Kualitas Air Tanah yang Berhubungan
dengan Kesehatan
b) Permenkes No. 416 Tahun 1990 Tentang Syarat – syarat dan Pengawasan Kualitas
Air Minum / Bersih
8. Hal-hal yang perlu Jika SOP ini tidak dilaksanakan maka inspeksi sanitasi sarana air bersih tidak dapat
diperhatikan dilaksanakan
a. Tulis hasil kegiatan harian inspeksi sanitasi kedalam buku kegiatan harian
b. Rekap hasil kegiatan inspeksi sanitasi yang dilakukan selama 1 bulan
c. Salin rekapan kegiatan ke form bulanan kesehatan lingkungan ( LB 4, Format Kesling
6. Langkah- Langkah 01 & Kesling 02 ) dan input hasil ke e-puskesmas untuk seluruh kegiatan kesehatan
lingkungan, khusus untuk kegiatan penyehatan Tempat Pengolahan Makanan ( TPM )
input hasilnya melalui e-monev hsp pangan
d. Laporkan kepada Kepala Puskesmas dan berikan salinannya kepada petugas SP3
Salin rekapan
Rekap hasil kegiatan ke form
Tulis hasil kegiatan kegiatan inspeksi bulanan kesling,
harian IS dalam sanitasi yang input hasil ke e-
buku kegiatanbuku dilakukan selama 1 puskesmas untuk
bulan. seluruh kegiatan
kesling, khusus
untuk kegiatan
7. Bagan alir
penyehatan TPM
input hasilnya
melalui e-monev
hsp pangan
SOP
PENANGANAN LIMBAH MEDIS
No. Dokumen : /Kesling I/VI/2016
Terbitan : 01
SPO No. Revisi : -
Tgl. Mulai Berlaku : 14 Juli 2014
Halaman : 1-3
H. Agus Sarin S.AP, MM
PUSKESMAS SETU I DO
NIP.196507041987031010
1. Pengertian Penanganan sampah medis dengan tepat dan aman sehingga tidak membahayakan dan
menimbulkan gangguan kesehatan bagi masyarakat
2. Tujuan Agar sampah medis di Puskemas dapat ditangani dengan baik dan aman sehingga tidak
membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat
4. Referensi a) Undang –Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
b) Undang – undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
c) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 56 Tahun 2015 tentang Pengelolaan
Limbah Berbahaya dan Beracun
a) Penanganan sampah medis cair yang terkontaminasi (darah, feses, urin, dan cairan
tubuh lainnya.
1. Gunakan sarung tangan tebal ketika menangani dan membawa sampah tersebut.
2. Hati – hati pada saat menuangkan sampah tersebut pada bak yang mengalir atau
dalam toilet, hindari percikannya.
3. Cuci toilet dan bak secara hati – hati dan siram dengan air untuk menghindari
percikannya
4. Dekontaminasi wadah spesimen dengan larutan klor 0,5 % atau desinfeksi
lainnya yang adekuat dengan merendam selama 10 menit sebelum dicuci.
6. Langkah- Langkah
5. Cuci tangan sesudah menangani sampah cair dan lakukan dekontaminasi
kemudian cuci sarung tangan.
b) Penanganan sampah medis padat ( misalnya pembalut yang sudah digunakan dan
benda – benda lainnya yang telah terkontaminasi dengan darah atau materi organik
lainnya
1) Gunakan sarung tangan tebal ketika menangani dan membawa sampah tersebut.
2) Buang sampah padat tersebut kedalam wadah yang dapat dicuci dan tidak korosif
(plastik atau metal yang berlapis seng) dengan tutup yang rapat.
3) Kumpulkan tempat sampah tersebut di tempat yang sama dan bawa sampah –
sampah yang dapat dibakar ke tempat pembakaran. Jika tidak terdapat tempat
pembakaran maka bisa dilakukan penguburan.
4) Pembakaran atau penguburan harus segera dilakukan sebelum tersebar
kelingkungan sekitar. Pembakaran adalah metode terbaik untuk membunuh
mikroorganisme.
5) Cuci tangan setelah menangani sampah tersebut dan dekontaminasi serta cuci
sarung tangan yang tadi dipakai saat membersihkan sampah tersebut.
c) Penanganan sampah medis berupa benda tajam (jarum, silet, mata pisau dan lain –
lain)
1) Gunakan sarung tangan yang aman
2) Buang seluruh benda – benda yang tajam pada tempat sampah yang tahan
pecah misalnya ember tertutup / safety box
3) Cegah kecelakaan yang diakibatkan oleh jarum suntik, jangan menekuk atau
mematahkan jarum sebelum dibuang.
4) Letakan tempat sampah dalam plastik kuning dan ikat sesuai dengan ketentuan
dan kumpulkan di tempat pengumpulan sementara sampai jadwal pengambilan
limbah medis dari pihak ketiga tiba
5) Cuci tangan setelah menangani sampah tersebut dan dekontaminasi serta cuci
sarung tangan yang tadi dipakai saat membersihkan sampah tersebut.
Dekontaminasi wadah
spesimen dengan larutan
Cuci tangan &
klor 0,5 % atau desinfeksi
dekontaminasi kmd
lainnya yang adekuat
cuci sarung tangan
dengan merendam selama
10 menit sebelum dicuci.
Pembakaran atau
penguburan harus segera
Cuci tangan & dilakukan sebelum tersebar
dekontaminasi kmd kelingkungan sekitar.
cuci sarung tangan Pembakaran adalah
metode terbaik untuk
membunuh
mikroorganisme.
3. Penangan Limbah Medis Benda Tajam
Letakan tempat
Buang seluruh sampah tersebut
benda – benda dekat dengan daerah
yang tajam pada yang memerlukan
tempat sampah yg sehingga sampah –
tahan pecah sampah tajam
misalnya ember tersebut tidak perlu
tertutup / safety dibawa terlalu jauh
box dg tutup yg sebelum dibuang.
rapat. penguburan.
Gunakan sarung
tangan aman
8. Hal-hal yang perlu Jika SOP ini tidak dilaksanakan maka penanganan limbah medis tidak dapat
diperhatikan dilaksanakan
2. Tujuan Sebagai panduan dalam pertemuan dengan lintas program dan lintas sektor dalam
pelaksanaan program Puskesmas.
3. Kebijakan Pertemuan dengan lintas sektor dan lintas program dalam kegiatannya langkah-langkah
yang diterapkan harus sesuai dengan SOP ini.
Kepala Puskesmas
Penanggungjawab menyetujui
7. Bagan alir Penanggungjawab
Program rencana kegiatan
Program menyusun
berkonsultasi atau dalam
rencana kegiatan
koordinasi dengan pelaksanaan
Kepala Puskesmas program bersama
lintas sektor dalam
minilokakarya 3
bulanan
Puskesmas
TU mendistribusikan
Petugas menyiapkan undangan kepada
tempat dan pelaksana Program / Petugas melalui
perlengkapan lainnya Lintas sektor terkait bagian TU membuat
( daftar hadir, notulen yang terlibat, min 4 undangan
konsumsi, proyektor, hari sebelum hari
laptop dll ) pelaksanaan
Penanggung jawab
Hasil pertemuan program melaksanakan
ditulis dalam tindak lanjut (TL) dan
buku Notulen evaluasi
8. Hal-hal yang perlu Jika SOP ini tidak dilaksanakan maka kegiatan pertemuan lintas program / lintas sektor
diperhatikan tidak akan berjalan dengan baik