PENDAHULUAN
Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi setiap anak, dipengaruhi
dan berpengaruh terhadap lingkungan. Lingkungan yang paling utama adalah
keluarga, bagaimana orang tua terutama ibu membimbing anaknya agar siap
untuk menghadapi kehidupan di zaman sekarang dan zaman yang akan datang.
Disinilah kecakapan hidup seorang anak harus di bimbing dan di arahkan agar
tidak menyimpang dalam norma-norma agama yang sesuai dengan Al-Qur’an,
agar mampu menghasilkan generasi-generasi muda yang beriman, kreatif,
inovatif dan bertanggung jawab.
Pendidikan berkelanjutan dan pengembangan karakter menjadi tugas bagi
keluarga, masyarakat,dan pemerintah. Mempesiapkan generasi muslim yang
tangguh merupakan harapan Al-Qur’an. Setiap muslim, baik sebagai individu
maupun sebagai komunitas, harus berupaya mewujudkan generasi yang
berkualitas dalam semua aspek kehidupan manusia. Salah satu firman Allah swt
yang mengharuskan setiap umat tidak meninggalkan dibelakang mereka generasi
yang lemah tak berdaya dan tak memiliki daya saing dalam kompetisi
kehidupan dapat dibaca dalam surat An-Nisa ayat 9.
Selain itu pendidikan anak dapat dilihat dari moral dan tingkah lakunya sehari-
hari dalam berucap ataupun bersikap kepada orang tua (brebakti kepada kedua
orang tua/ birul walidaini) serta karib kerabat sebagaimana tertera dalam Qs.
Al-Isra ayat 23-25 . Selain itu dalam bersikap hendaknya kita dapat membantu
sesama serta menjauhi sikap boros, sebagaimana Alloh berfirman dalam Qs. Al-
Isra’ ayat 26-28.
1
BAB II
PEMBAHASAN
PENDIDIKAN ANAK
2
2. Terjemahan
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu
3
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,
kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah
dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (Al-Isra’ 27)
Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari
kebaikan
( )تضعبادعينرا- يدبضلددر-بضددضر : Menghambur-hamburkan
4. Asbabun Nuzul
Asbabun Nuzul Al-Israa ayat : 28
‘Atha’ al-khurasani memaparkan bahwa ayat ini diturunkan
Manshur)2
1
Anonim ,Al-Qur’an dan terjemahnya,Diponegoro,2007,hal.284-285.
2
Dr. Ahmad Hatta, MA. Tafsir Qur’an perkata dilengkapi dengan asbabun nuzul dan
Terjemah, Maghfirah Pustaka. 2009, hal.78
4
023. (Dan telah memutuskan) telah memerintahkan (Rabbmu supaya
janganlah) lafal allaa berasal dari gabungan antara an dan laa (kalian
menyembah selain Dia dan) hendaklah kalian berbuat baik (pada ibu
mengatakan ah kepada keduanya) dapat dibaca uffin dan uffan; atau uffi
dan uffa; lafal ini adalah mashdar yang artinya adalah celaka dan sial
قض ض
menyembahnya setelah larangan berlaku syirik. Kata َضى dalam arti
disamping penekanan khusus atas masalah ini, yang dapat dilihat pada
Nya آضلو تضععبدددوُا آالو آاوياًهد. Dengan begitu tampak jelas pada ungkapan ayat
3
Jalaluddin Asy-Syuyuthi, Jalaluddin Muhammad Ibn Ahmad Al-Mahalliy, Tafsir Jalalain,
Pesantren Persatuan Islam 91, 2010. ..
5
kehidupan.4 Demikian pula Ubay bin Ka’ab, Ibnu Masud dan dh-
baik kepada kedua orang tua, yang demikian itu seperti firman-Nya
kesadaran nurani sang anak. penyebutn usia lanjut kedua orang tua
tentu menimbulkan rasa hormat, dan kondisi yang lemah dimasa tua,
4
Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an Jilid 14, Gema Insani, 2004, Hal. 81.
5
Dr.Abdulloh bin Muhammad, Tafsir Ibnu Katsir Jilid 5, Pustaka Imam Asy-syafi’i,2003,
hal 152-153.
6
“……..Maka, sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
Inilah awal tingkatan dalam memelihara kedua orang tua dan dengan
inti hati nurani. Yaitu rasa kasih saying nan penuh kelembutan.
tua. Kini mereka berdua (orang tua) seperti pada masa kanak-kanak
7
kasih sayang Alloh lebih luas dan perhatian serta perlindungan-Nya
lebih besar.
nafasnya.”
( آضامعيعن آضامعين, ضيـأَ دمضحومـدد )آضامعيعن: )آضضتاً انىَ اجعبارعيدل فضقضــاًضل: ت ؟ ضقاً ضل
سعوضل ا ضعلضضماً اضضمعن ض
ضياً ضر د: قاعيضل
( آضامعيعن: ت
فضقدعل د, آضامعيعن: قدعل, ضوُالاضدعياه آضعوُ اضضحضددهضماً فضلضعم يدعداحلضهد اعلضجنوةض
8
seseorang yang mendapatkan kedua atau salah satu orang tuanya,
datang kepada nabi SAW. dan berkata : “Yaa Rosulalloh, aku ingin
ikut perang dan aku datang kepadamu untuk meminta saran.” Maka
025. (Rabb kalian lebih mengetahui apa yang ada dalam hati kalian)
menyakiti (jika kalian orang-orang yang baik) taat kepada Allah (maka
9
pintu tobat dan rahmad bagi yang bersalah atau kurang dalam
mengurus kedua orang tuanya, sedangkan dalam niat dan hatinya tidak
Dalam hal ini Dia berfirman “Robbmu lebih mengetahui apa yang ada
10
menghambur-hamburkan hartamu secara boros) yaitu
miskin dan orang yang dalam perjalanan yang wajib ditunaikan oleh
setan) artinya berjalan pada jalan setan (dan setan itu adalah sangat
yang pemboros.
028. (Dan jika kamu berpaling dari mereka) artinya dari orang-orang
yang telah disebutkan tadi, yaitu kaum kerabat yang dekat dan orang-
orang lain sesudahnya, dalam arti kata kamu masih belum mampu
dari Rabbmu yang kamu harapkan) artinya kamu masih mencari rezeki
11
ucapan yang lemah lembut; seumpamanya kamu menjanjikan kepada
mereka perkataan yang baik agar mereka tidak kecewa karena mereka
belum mendapat bantuan dari kamu. dalam hal itu kamu berusaha
orang tua
c. Tidak berkata buruk bahkan berkata yang sedikit
kerabat
f. Tidak bersikap boros dan Mubadzir
7
No name, The Holy Qur’an Al Fatih, Al-Fatih Insan Media Pustaka. 2009, hal.285.
12
menyimpang dari aqidah. Permasalahan aqidah diringkas dalam masalah
terjadi didalamnya. Yaitu, hisab yang detail dan balasan yang adil dan
13
2. Terjemahan
Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu:
siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi
Maha Terpuji".(QS.31:12)
Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia
kembalimu.(QS.31:14)
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku
sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu
14
ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-
kerjakan.(QS.31:15)
(Lukman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu
perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di
baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah
ركرفرر : Ingkar
ننييرغ : Kaya
8
Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh.2002.Tafsir Ibnu
Katsir jilid 6.Pustaka Imam Asy-syafi’i: Jakarta.hal.403
15
kepada anaknya. Saat turun QS. 6:82, para sahabat keberatan,
Islam, ibuku tidak setuju dan berkata:”Anakku, kamu pilih salah satu
kamu tinggalkan Islam atau aku akan mogok makan dan minum
Akupun sedih dan berkata ,”ibu, jika ibu memiliki 1000 jiwa, dan
terserah ibu mau makan atau tidak.”ibupun luluh dan mau makan
kembali.”(HR.Thabrani)
5. Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir fi Zhilalil Qur’an
apa tabiat dari hikmah itu dan apa karakternya yang menonjol dan langka?
membebaskan orang dari segala aib. Pemilik dan pemberi nasehat itu pasti
9
...2009.The Holy Qur’an Al-fatih.al- fatih:Jakarta
16
telah dianugrahkan hikmah kepadanya. Ia adalah sebuah nasehat yang tidak
baru.10
Cerita yang diriwayatkan oleh Sa’id bin Abi ‘Arubah dari Qatadah
islam, padahal dia bukan seorang Nabi dan tidak diberikan wahyu. Dan
untuk dirinya sendiri, yaitu manfaat dan pahalanya hanya akan kembali
10
Sayyid Quthb.2004.Tafsir fi Zhilalil Qur’an.Gema Insani:Jakarta
17
kepada orang-orang yang bersyukur itu sendiri, berdasarkan firman Allah
QS.Ar-rum:44 yang artinya “dan barang siapa yang beramal sholih, maka
tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji,”
kepada puteranya, yaitu Luqman bin Anqa bin Sadun adapun wasiat tersebut
adalah untuk beribadah kepada Allah SWT yang tidak ada sekutu bagi-Nya.
Kemudia dia mengiri wasiat beribadah kepada Allah yang Esa dengan
berbakti kepada kedua orang tua sebagaimana Allah berfirman dalm QS.Al-
Isra’:23.11
dari Abu Daud bin Hin bahwa saat bin Malik berkata : diturunkannya ayat
Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah
kamu mengikuti keduanya) dan ayat seterusnya. Dahulu aku adalah seorang
yang berbakati kepada ibuku, lalu saat aku masuk islam ibuku berkata:hai
Sa’ad apa yang terjadi padamu yang kulihat ini, engkau akan tinggalkan
agamamu ini atau aku tidak akan minum hingga aku mati. Maka karena
11
Dr.Abdulloh bin Muhammad, Tafsir Ibnu Katsir Jilid 6, Pustaka Imam Asy-syafi’i,2003,
hal 414-416.
18
aku akan dipanggil hai pembunuh ibunya, lalu aku berkata: jangan engkau
apapun. Maka ibuku melakukan benar-benar apa yang ia katakan. Dan aku
menyaksikan hal tersebut lalu aku berkata kepadanya: Wahai ibuku harap
engkau ketahui! demi Allah kalau sekiranya engkau memiliki seratus jiwa
agamaku. Demi Allah aku tidak akan meninggalkan agamaku ini karena
apapun yang terjadi maka makanlah kalau engkau mau makan, kalau tidak
ada sekalipun hanya sebesar biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit
atau di bumi) atau di suatu tempat yang paling tersembunyi pada tempat-
(QS.Luqman:16)
yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan mungkar serta bersabarlah
terhadap apa yang menimpa kamu) disebabkan amar makruf dan nahi
(QS.Luqman:17)
19
(Dan janganlah kamu memalingkan) menurut qiraat yang lain dibaca
dari mereka dengan rasa takabur (dan janganlah kamu berjalan di muka
(QS.Luqman:18)
dalam berjalan, yaitu antara pelan-pelan dan berjalan cepat, kamu harus
(QS.Luqman:19)
pendidikan agama.
20
21
C. Surah An-Nisaa’ ayat 9
Surat AnNisa ayat 9 ini turun sebagai peringatan kepada orang
menelantarkan anakanak yatim yang dapat berakibat pada kemiskinan dan
ekonomi semata, tetapi pada seluruh aspek kehidupan.
1. Bunyi ayat
2. Terjemahan :
3. Arti Kata :
اورليارخ ا
Dan hendaklah takut ش
Bila mereka meninggalkan لاروتاارككوا
Anakanaknya (yang dibelakangnya) اخرلفللهرم
Dalam keadaan كذررييةة
22
Lemah ضاعاةفا
ل
Mereka khawatirkan (takutkan) اخافكروا
Hendaklah mereka bertakwa فارلياتيقكرو
Dan mengucapkan اورلياقكرولكروا
Perkataan ل
قارو ة
Yang benar اسلدريةدا
4. Asbabun Nuzul An-Nisaa’ayat 9
dengan perintah Saad bin Abi Waqqash yang suatu saat sedang sakit
sepertiga juga sudah banyak. Rasul lalu bersabda, lebih baik kamu
Muslim)
23
orang yang mau mengurusi anak-anak mereka dengan penuh ketakwaan,
(QS. An-Nisaa’:9)
‘Ali bin Abi Thalhah berkata dari ‘Ibnu ‘Abbas: “ ayat ini
12
Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an Jilid 4,Gema Insani Press, 2001. hal 132-133
24
اهاَ الرساراةفا اوبلادا ة
﴿را “ ﴾اولا تاار كككلوDan Janganlah kamu makan harta anak
yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa
harta tersebut juga berlaku bagi anak laki-laki dan perempuan. Ayat
yang baik terhadap anak-anak yati sebagai calon generasi muda dan
an-Nisaa’ : 9, yaitu:
a. Tidak menelantarkan anakanak yatim yang dapat berakibat pada
kemiskinan dan ketakberdayaan
b. Supaya mengucapkan perkataan yang baik kepada anak-anak yang
13
Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2, Pustaka Imam Asy-Syafi’I,2003, hal. 241-242
14
Abuddin Nata, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan, PT RajaGrafindo Persada,2002, hal. 195
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Al-Qur’an telah memberikan percontohan beberapa cara beradab,
mendidik anak, bersikap dan berbakti kepada kedua orang tua, bersikap
anak yatim dan juga berderma. Selain itu hendaknya kita menjauhi sikap
ayat: 23-28, Qs. Luqman ayat : 12-19, dan Qs. An-Nisa’ ayat: 9.
Adapun persamaan dari ketiga surat ini adalah sama-sama
menyekutukan Alloh.
Qs. An-Nisaa’ : 9 menerangkan tentang memelihara anak
B. Saran
Pendidikan anak sebenarnya sudah ada dalam Al-Qur’an, oleh
sebab itu sebagai orang Islam hendaknya mengikuti tuntunan yang ada,
yaitu Al-Qur’an.
26
27
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Bin Muhammad. 2003. Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2. Bogor: Pustaka Imam
Asy-Syafi’i.
--------------. 2003. Tafsir Ibnu Katsir Jilid 5. Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’i.
--------------. 2003. Tafsir Ibnu Katsir Jilid 6. Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’i.
Sayyid Quthb. 2001. Tafsir Fi Zhilalil Qur’an Jilid 4.Jakarta: Gema Insani.
28