Anda di halaman 1dari 21

16 STANDAR PRAKTIK DALAM

KEPERAWATAN KOMUNITAS
Posted: 23 November 2015 in Standar Praktik Keperawatan Komunitas
Tag:Keperawatan Komunitas

0
Konsep Penting

1. Standar praktek keperawatan komunitas merupakan sala satu karakteristik rofesi perawat komunitas yang diperlukan untuk

menjamin mutu praktik keperawatan komunitas sehingga mutu asuhan keperawatan yang diberikan kepada masyarakat dapat

dipertahankan pada tingkat optimal.

2. Tujuan dari adanya standar praktik keperawatan adalah meningkatkan mutu asuhan keperawatan, meminimalkan tindakan-

tindakan yang tidak bermanfaat, menjaga mutu asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien di masyarakat, komunitas,

kelompok dan keluarga.

3. American Nursing Association (ANA) membagi standar praktik keperawatan dalam 16 standar, baik bagi perawat generalisasi

maupun spesialis diantaranya pengkajian; prioritas; dan diagnose komunitas; identifikasi hasil; perencanaan; implementasi;

(koordinasi, pendidikan dan promosi kesehatan, konsultasi, aktivitas pengaturan); evaluasi; kualitas praktik; pendidikan;

evaluasi praktik professional; hubungan sejawat dan profesi lain; kolaborasi; etik; penelitian; menggunakan sumber-sumber;

kepemimpinan dan advokasi.

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN

Standar praktik keperawatan merupakan acuan untuk praktik keperawatan yang harus dicapai oleh seorang perawat, dan

dikembangkan untuk mernbantu perawat melakukan validasi mutu dan rnengembangkan keperawatan. Standar praktik

keperawatan komunitas merupakan salah satu karakteristik profesi perawat komunitas yang diperlukan untuk jarninan mutu

praktik keperawatan kornunitas sehingga mutu asuhan keperawatan yang diberikan kepada masyarakat dapat dipertahankan pada

tingkat optimal.

Menurut Dewan Pertimbangan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) tahun 1999,standar praktik keperawatan

merupakan kornitmen profesi keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap praktik yang dilakukan oleh anggota profesi.

Di dalamnya terdapat penegasan tentang mutu pekerjaan seorang perawat yang dianggap baik, tepat, dan benar, yang digunakan
sebagai pedoman daJam pemberian pelayanan keperawatan serta tolok ukur dalam penilaian kerja seorang perawat. Tujuan

standar praktik keperawatan di antaranya sebagai berikut.

1. Meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memberikan perhatian pada upaya dan peningkatan kinerja perawat terhadap

target pencapaian tujuan.

2. Meminimalkan tindakan-tindakan yang tidak bermanfaat bagi kllen sehlngga dapat menekan biaya perawatan.

3. Menjaga mutu asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien di masyarakat, kornunitas, kelompok, dan keluarga.

Menurut ANA (2004), standar praktik keperawatan dapat dibagi dalam 16 standar dengan membagi dalam kompetensi perawat

komunitas generalis dan spesialis. Berlkut adalah penjelasan mengenai standar praktik keperawatan menurut ANA.

STANDAR 1: PENGKAJIAN

Perawat kesehatan kornunitas mengkaji status komunitas menggunakan data, idcntifikasi sumber surnber yang ada di komunitas,

masukan dari komunitas dan pemangku kepentingan (stakeholder) lain, serta penilaian profesional,

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1. Mengumpulkan data dari berbagai surnber yang berhubungan dengan masyarakat skala luas atau komunitas khusus.

2. Menggunakan model dan prinsip-prinsip epiderniologi, dernografi, biometri, sosial, perilaku, dan pemeriksaan fisik untuk

mengolab data yang telah dikumpulkan.

3. Menentukan prioritas pengkajian berdasarkan kepentingan kebutuhan atau risiko pada area geografisatau kornunitas.

4. Melakukan pengkajian berdasarkan kriteria yang ditentukan untuk memenuhi kebutuhan komunitas, nilai dan kepercayaan,

sumber-sumber, dan faktor lingkungan yang relevan.

5. Menganalisis data menggunakan teknik pemecahan masaJahdan model keperawatan, kesehatan masyarakat, dan disiplin lain.

6. Menggunakan data untuk meugldentifikasi kecenderungan dan penyimpangan dari pola kesehatan yang diharapkan di

komunitas.

7. Melakukan pengkajian data dokumen yang tidak dimengerti yang terlibat dalam proses.
8. Menerapkan etik, hukum, dan menghormati privasi klien dalam mengumpulkan, mengolah, serta menyampaikan data dan

informasi.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Mengumpulkan data dari berbagai sumber antardisiplin dengan menggunakan metode yang sesuai untuk mendapatkan atau

memverifikasi data yang berfokus pada komunitas.

2. Bekerja sarna dengan kornunitas, tenaga profesional kesehatan, dan pemangku kepentingan lain dalam pengumpulan data.

3. Menginterpretasikan data dari berbagai sumber yang didapat selama proses pengkajian secara kompleks.

4. Konsultasi dengan perawat kesehatan komunitas, komunitas, tim antardisiplin, dan pemangku kepentingan lain dalam

mefencanakan, mengatur, dan mengevaluasi sistem data yang berfokus pada kebutuhan dan keperluan komunitas.

STANDAR 2: PRIORITAS DAN DIAGNOSIS KOMUNITAS

Perawat kesehatan komunitas menganalisis pengkajian data untuk menentukan prioritas atau diagnosis komunitas.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1. Mendapatkan prioritas atau diagnosis komunitas berdasarkan pengkajian data seperti input dari komunitas.

2. Menganalisis data yang berhubungan dengan akses dan penggunaan pelayanan kesehatan,

3. Faktor yang berhubungan dengan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.

4. Paparan yang ada dan berpotensi membahayakan.

5. Keperawatan dasar dan ilmu kesehatan masyarakat yang terkait.

6. Validasi diagnosis atau kebutuhan dari komunitas, dinas kesehatan dan organisasi masyarakat setempat, lokal, wilayah, dan

statistik kesehatan yang ada dan dapat diaplikasikan.


7. Diagnosis dokumen atau kebutuhan dengan cara memfasilitasi komunitas yang terlibat dalam menentukan reneana dan hasil

yang diharapkan.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Mengorganisasikan data dan informasi kompleks yang didapat selama proses diagnosis kesehatan komunitas (sosial, budaya,

demografi, status kesehatan, risiko kesehatan, geografi, Iingkungan) untuk mengidentifikasi kebutuhan dan risiko kesehatan

komunitas.

2. Secarasistematis, membandingkan dan menilai datakomunitasyang relevan serta berprinsip pada ilmu dan kejadian di

lingkungan dalam mernformulasikan diagnosis banding dan menentukan prioritas.

3. Berfungsi sebagai penghubung dalam komunitas, tenaga profesional kesehatan, dan pemangku kepentingan lain.

STANDAR 3: IDENTIFIKASI HASIL

Perawatkesehatan komunitas mengidentifikasi hasilyang diharapkan untuk merencanakan berdasarkan prioritas atau diagnosis

komunitas.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1. Melibatkan komunitas, profesional lain, organisasi, dan pemangku kepentingan dalam merumuskan hasil yang diharapkan.

2. Memperoleh kompetensi budaya yang diharapkan dari diagnosis.

3. Mempertimbangkan kepercayaan dan nilai komunitas, risiko, keuntungan, biaya.. bukti i1miah terkini, dan keahlian ketika

merumuskan prioritas dan hasil yang diharapkan.

4. Memasukkan pengetahuan fakror lingkungan dan kejadian, sumber yang tersedia, waktu yang diperkirakan, etik, hukum, dan

pertimbangan privasi dalam mencntukan hasil yang diharapkan.

5. Mengembangkan hasil yang diharapkan serta menyediakan kelanjutan proses dari identifikasi kebutuhan dan perhatian

komunitas.
6. Memodifikasi hasil yang diharapkan berdasarkan perubahan status kebutuhan dan perhatian komunitas serta ketersediaan

sumber daya.

7. Dokumen hasil yang diharapkan sebagai tujuan yang bisa diukur rnenggunakan bahasa yang dapat dimcngerti untuk

melibatkan semua komponen.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialls Kesehatan Komunitas

1. Menjamin bahwa mitra profesional terlibat dalam mengidenlifikasi harapan yang diinginkan yang dilakukan dengan bukti

i1miah dan dapat diaplikasikan rnelalui implementasi praktik berbasis bukti (evidence-based practice).

2. Struktur hasil yang diharapkan dapat diukur untuk melaporkan seperti faktor efektivitas biaya dalam menentukan kebutuhan

kcsehatan, komunitas, organisasi, dan kepuasan pemangku kepentingan lain serta keberlanjutan dan konsistensi di antara

perawat dan tenaga professional lainnya dalam memberikan layanan kesehatan yang bcrhubungan dengan program dan

layanan, resolusi, atau mengurangi kebutuhan kesehatan.

3. Menerapkan kompetensi kesehatan masyarakat dan keperawatan ketika mengukur efektivitas praktik dalam komunitas atau

populasi.

STAN DAR 4: PERENCANAAN

Perawat kesehatan komunitas mengembangkan perencanaan untuk mengidentifikasi strategi, rencana tindakan, dan alternatif

untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1. Mengembangkan komunitas yang berfokus pada perencanaan untuk pelayanan yang berhubungan dengan kesehatan

berdasarkan pengkajian prioritas kebutuhan dan risiko kesehatan.

2. Memasukkan pendekatan promosi dan pemulihan kesehatan; pencegahan penyakit, kecelakaan, atau penyakit; serta respons

dan persiapan keadaan gawat darurat yang menjadi perhatian atau kebutuhan komunitas.

3. Mempertahankan kontinuitas di dalam dan lintas program.


4. Menetapkan perencanaan yang menggambarkan kompetensi budaya, pendidikan dan prinsip pembelajaran, serta prioritas yang

mewakili kebutuhan komunitas dalam waktu yang berbeda.

5. Mempertahankan partisipasi dari komunitas yang diidentifikasi, tenaga kesehatan profesional, organisasi, dan pemangku

kepentingan lain dalam menentukan peranan dalam perencanaan, implernentasi, dan proses evaluasi.

6. Menerapkan standar yang ada, hukurn, peraturan, dan kebijakan dalam proses perencallaan.

7. Mengintegrasikan kecenderungan penelitian keperawatan terkini dan kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan proses

perencanaan.

8. Mempertimbangkan dampak ekonomi dari perencanaan komunitas dan organisasi.

9. Mendokumentasikan perencanaan menggunakan bahasa yang menghormati kultur masyarakat dan dapat dipahami oleh seluruh

partisipan.

10. Menggunakan istilah-istilah standar dalam mendokumentasikan perencanaan.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Menerapkan pengkajian dan strategi implementasi dalam perencanaan yang menggambarkan bukti yang ada, meliputi data,

penelitian, literatur, dan pengetahuan kesehatan masyarakat.

2. Merencanakan strategi dan alternatifyang sesuai dengan komunitas dan mitra profesional lalnnya untuk mernecahkan

kebutuhan kompleks pada komunitas yang berlsiko.

3. Menyintesis nilai dan kepercayaan dalam kornunitas dengan mitra profesional dalam merencanakan proses.

4. Memimpin perawat kesehatan komunitas dan tim rnulti-sektor lain dalam menggunakan prinsipprinsip perencanaan pada

komunitas yang berfokus pelayanan dan program.

5. Berpartisipasi pada pengembangan dan perbaikan berkelanjutan dari sistem organisasi yang mendukung proses perencanaan.

6. Berpartisipasi dalam integrasi kernanusiaan, fiskal, materi, llmu pengetahuan, dan sumbersurnber dalam komunitas untuk

meningkatkan dan melengkapl proses perencanaan untuk program atau pelayanan.

7. Menjamin penggw1aanstandar yang ada, hukurn, peraturan, dan kebijakan yang dipergunakan dalam proses perencanaan.

STANDAR 5: IMPLEMENTASI
Perawat kesehatan komunitas mengimplementasikan rencana yang telah dlidentifikasi bersama tim kesehatan lain.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1. Mengimplementasikan rencana yang diidentifikasi secara arnan, sesuai jadwal, dan berkolaborasi dengan tim multi-sektor,

2. Menerapkan strategi berbasis bukti dan rencana tindakan, terrnasuk kesempatan untuk membangun jaringan (network) dan

advokasi yang spesifik serta menjadi perhatian dan kebutuhan komunitas.

3. Menggunakan sistem dan surnber-sumber dalam komunitas ketika mengimplemetasikan reneana.

4. Memantau irnplementasi dari pereneanaan dan pengukuran surveilans untuk status kesehatan komunitas.

5. Mendokumentasikan implemetasi dari pereneanaan termasuk modifikasi.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Menginterpretasikandata surveilans yangberhubungan dengan pereneanaan dan status kesehatan komunitas,

2. Menyertakan pengetahuan dan strategi baru dalam aksi pereneanaan untuk meningkatkan irnplementasi.

3. Mernodifikasi reneana berdasarkan pengetahuan baru, respons kornunitas, atau faktor relevan lain untuk meneapai hasil yang

diharapkan.

4. Mengadvokasi surnber-sumber yang dibutuhkan komunitas untuk mengimplementasikan rencana.

5. Menjembatanihubungankolaborasi baru dengan temansejawat, profesional lain, wakil komunitas atau populasi, dan pemangku

kepentingan lain untuk mengimplementasikan perencanaan rnelalui strategi seperti membangun kemitraan.

6. Mempromosikan organisasi, kemitraan komunitas, dan sistem yang mendukung perencanaan.

STANDAR 5A: KOORDINASI

Perawat kesehatan komunitas mengoordinasikan program, pelayanan, dan aktivitas lain dalam mengimplementasikan reneana

yang teridentifikasi,

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas


1. Mempromosikan kebijakan, program, dan pelayanan untuk meneapai hasil yang diharapkan.

2. Melakukan surveilans, penemuan kasus, dan pelaporan dengan tenaga profesional dan pemangku kepentingan lain.

3. Mendokumentasikan koordinasi dan laporan yang diperlukan.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Menjadi pemimpin dalam memberikan program yang terintegrasi, program surveilans dan pelayanan, serta implemetasi

kebijakan publik.

2. Menyintesisdata dan informasi untuk memulai sistem,kornunitas, dan alokasisumber lingkungan yang mendukung

pe1aksanaanprogram dan pelayanan.

STANDAR 5 B: PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN

Perawat kesehatan komunitas bekerja dengan strategi pendidikan untuk promosi kesehatan, mencegah penyakit, dan meyakinkan

lingkungan yang nyaman pada komunitas.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1. Termasuk pendidikan kesehatan yang sesuai dalam implementasi program dan pelayanan untuk komunitas.

2. Menentukan pengajaran dan metode belajar yang sesuai dengan komunitas dan identifikasi sasaran hasil komunitas.

3. Menawarkan budaya yang sesuai promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan informasi keamanan lingkungan, serta bahan

pendidikan pada komunitas.

4. Mengumpulkan umpan balik (feedback) dari partisipan untuk menentukan efektivitas program dan pelayanan serta

merekomendasikan perubahan.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Menerapkan kepemimpinan dalam keperawatan dan tenaga profesionallain dalam merencanakan program pelayanan dan

pendidikan berdasarkan pengkajian dan perencanaan.

2. Merancang informasi kesehatan dan program berdasarkan perilaku kesehatan serta prinsip dan teori belajar.
3. Memodifikasi program yang telah ada berdasarkan umpan balik partisipan, penyedia layanan, tenaga profesional, dan

pemangku kepentingan lain.

4. Mengembangkan surnber-sumber informasi kesehatan yang secara kultural sesuai dengan komunitas.

STANDAR 5 C: KONSULTASI

Perawat kesehatan komunitas menyediakan konsultasi pada berbagai kelompok komunitas dan pemerintah untuk memfasilitasi

implementasi program dan pelayanan.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1. Mengonsultasikan dengan organisasi masyarakat dan kelompok untuk memfasilitasi partisipasi dalam pelayanan dan program.

2. Menyediakan testimoni dan pendapat profesional dalam mendukung aktivitas program khusus.

3. Berkomunikasi secara efektif menggunakan berbagai media dengan kelompok pemilih selama konsultasi.

4. Mendokumentasikan lingkup dan efektivitas dari konsultasi yang diberikan komunitas.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Sintesis data dari pemerintah pusat, provinsi, daerah, serta sumber lain dengan kerangka kerja teoretis dan bukti untuk

menyediakan konsultasi ahli dalam implementasi program dan pelayanan.

2. Menyediakan testimoni ahli pada pemerintah tingkat pusat, daerah, dan setempat dalam mendukung program dan pelayanan

yang diberikan pada komunitas yang berisiko.

3. Mengomunikasikan informasi selama konsultasi yang memiliki pengaruh positif pada ketetapan program dan pelayanan pada

komunitas.

4. Membuat proposal dan laporan yang mendukung kebutuhan program dan pelayanan.

STANOAR 5 D: AKTIVITAS PENGATURAN

Perawat kesehatan komunitas mengidentifikasi, menginterpretasi, dan mengimplementasikan hukum kesehatan masyarakat,

pengaturan, dan kebijakan.


Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1. Edukasi pada komunitas yang berhubungan dengan hukum, regulasi, dan kebijakan.

2. Berpartisipasi dalam aplikasi hukurn kesehatan masyarakat, regulasi, dan kebijakan rneliputi kegiatan

pemantauan (monitoring) dan memeriksa peraturan yang ada.

3. kaninformasi spesifik mengenai situasi yang dilaporkan kepada dinas kesehatan.

4. Membantu menerapkan hukuman untuk mereka yang tidak mernatuhi hukum, regulasi, maupun kebijakan,

Kriteria PengukuranTambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Berkolaborasi dalam kegiatan pengembangan hukum kesehatan masyarakat, regulasi, dan kebijakan.

2. Merencanakan dengan tenaga kesehatan masyarakat dan tenaga profesional lain mengenai sistem pelaporan serta kepatuhan

hukum, regulasi, dan kebijakan.

3. Memantau pelaporan dan sistem kepatuhan untuk kualitas dan penggunaan sesuai dari surnbersumber yang tersedia.

4. Menganalisis data dari sistem pelaporan dan kepatuhan.

5. Mengembangkan laporan bagi unit kesehatan masyarakat yang diakui dan pembuat kebijakan yang diperlukan oleh hukum,

regulasi, dan kebijakan.

6. Berpartisipasi dalam persiapan koordinasi darurat dan merespons usaha, termasuk penggunaan dan penerimaan sumber-sumber

nasional yang strategis.

STANDAR 6: EVALUASI

Perawat kesehatan komunitas melakukan evaluasi status kesehatan komunitas.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1. Mengoordinasikan secara sistematis, berke1anjutan, dan evaluasi berdasarkan kriteria hasil pelayanan dalam komunitas dan

pemangku kepentingan lain.


2. Mengumpulkan data secara sistematis, menerapkan epidemiologi dan metode ilmiah untuk menentukan efektivitas intervensi

keperawatan kesehatan komunitas dalam kebijakan, program,dan pelayanan.

3. Berpartisipasi dalam proses dan evaluasi hasil dengan aktivitaspemantauan (monitoring) program dan pelayanan.

4. Mengaplikasikan pengkajian data yang berkelanjutan untuk merevisi reneana, intervensi, dan aktivitas yang sesuai.

5. Mendokumentasikan hasil dari evaluasi termasuk perubahan atau rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas intervensi.

Menyampaikan evaluasi proses dan hasil yang dihasilkan kepada komunitas dan pemangku kepentingan lain berdasarkan hukum

dan peraturan negara.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Merancang evaluasl rencana dengan ahli dan perwakilan komunitas serta para pernangku kepentingan.

2. Memodifikasi evaluasi perencanaan untuk kebijakan, program, atau pelayanan yang sesuai.

3. MengevaJuasi efektivitas dari pereneanaan dalam hubungannya dengan hasil yang diharapkan dan tidak diharapkan.

4. Menyintesis hasil dari analisis evaluasi untuk menentukan akibat dari reneana yang berpengaruh pada komunitas, organisasi,

atau kelompok lain.

5. Menerapkan hasil dari analisis evaluasi untuk rnembuat atau rnerekomendasikan proses atau perubahan hasil dalam kebijakan,

program. dan pelayanan yang sesuai.

STANDAR 7-KUALITAS PRAKTIK

Perawat kesehatan komunitas secara sistematis mcnirrgkatkan kualitas dan efektivitas praktik keperawatan.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1. Mendemonstrasikan kualitas melalui pencrapan proses keperawatan dengan cara tanggung jawab, tanggung gugat, dan etik,

2. Mengimplemetasikan pengetahuan baru dan peningkatan kinerja untuk mengawali perubahan dalam praktik keperawatan

kesehatan komunitas dan pembcrian layanan keperawatan pada komunitas.


3. Menyertakan kreativitas dan inovasi dalam aktivitas untuk rnemperbaiki kualitas praktik keperawatan.

4. Mengembangkan implementasi serta prosedur evaluasi dan prosedur untuk meningkatkan kualitas praktik.

5. Berpartisipasi dalam lingkup kegiatan peningkatan kinerja yang sesuai dengan posisi perawat, pendidikan, dan praktik

lingkungan. Aktivitas tersebut adalah sebagai berikut.

6. Identifikasi aspek dad pentingnya praktik untuk rnemantau kualitas.

7. Bekerja berdasarkan bukti indikator untuk memantau kualitas dan efektivitas praktik keperawatan.

8. Mengumpulkan data untuk rnemantau praktikkeperawatan kesehatan komunitas, termasuk ketersediaan, aksesibilitas, dapat

diterima, kualitas, dan efektivitas dari kebijakan, program, dan peJayanan.

9. Menganalisis data guna mengidentifikasi kesempatan untuk memperbaiki praktik keperawatan.

10. Memformulasikan rekomendasi untuk memperbaiki hasil atau praktik keperawatan.

11. Mengimplementasikan aktivitas untuk meningkatkan kualitas praktik keperawatan.

12. Berpartisipasi dengan komunitas dan mitra profesional serta pemangku kepentingan lain dalem mengevaluasi kebijakan,

program. dan pelayanan.

13. Mengkaji faktor- faktor kiaerja profesional yang berhubungan dengan-keamanankomunitas, aksesibilitas dengan pelayanan,

efektivitas progl’am, dan pilihan keuntungan ataubiaya.

14. Menganalisis sistem organisasi untuk menghilangkan atau mengurangi hambatan dan meningkatkan aset.

15. Mendokumentasikan pelaksanaan program dan pelayanan dengan cara merefleksikan pengukuran kualitas.

16. Mendapatkan dan mempertahankan sertifikasl profesional jika ada dalam area keahlian,

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Membuat inisiatif peningkatan kualitas yang berhubungan dengan kebijakan, program, dan pelayanan berdasarkan bukti yang

ada.

2. Mengimplementasikan inisiatif untuk mengevaluasi kebutuhan berubah,

3. Mengevaluasilingkungan praktik dan kualitas layanan keperawatan yang diberikan berhubungan dengan informasi berdasarkan

bukti yang ada.


STANDAR 8: PENDIDIKAN

Perawat kesehatan komunit.asmemperoleh pengetahuan dan kompetensi yang menggambarkan praktik keperawatan kesehatan

komunitas terkini.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1. Berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan berkelanjutan untuk mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan yaIlg dibutuhkan guna meningkatkan kesehatan komunitas.

2. Mencari pengalaman untuk mengembangkan dan mempertahankan kompetensi sesuai keterampilan yang dibutuhkan untuk

mengimplementasikan kebijakan, program, dan pelayanan untuk komunitas.

3. Identifikasi kebutuhan belajar berdasarkan ilmu keperawatan dan pengetahuan kesehatan masyarakat.

4. Identifikasi perubahan yang disyaratkan oleh undang-undang untuk praktik keperawatan dan kesehatan masyarakat.

5. Mempertahankan catatan profesional yang mendukung bukti kompetensi dan pembelajaran seumur hidup.

6. Mencari pengalaman formal dan aktivitas belajar mandiri untuk mempertahankan dan mengembangkan keterarnpilan dan

pengetahuan klinis profesional.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

Menggunakan penelitian terkini guna mencari dan menemukan bukti lain untuk mengembangkan pengetahuan kesehatan

masyarakat serta meningkatkan peran dan pengetahuan dati isu-isu profesional.

STANDAR 9: EVAlUASI PRAKTIK PROFESIONAl

Perawat kesehatan masyarakat mengevaluasi praktik keperawatan mandiri yang sesuai dengan standar dan panduan praktik

profesional, sesuai undang-undang, aturan, dan regulasi,

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas


1. Mengimplernentasikan praktikkomunitas yang berfokus padakebijakan, program, danpelayanan dengan menghonnati etnis dan

kultur setempat,

2. Melakukan evaluasi diri dari praktik yang dilakukan, identifikasi Iingkup kekuatan seperti lingkup dimana tenaga

profesionallain mengembangkan dan menguntungkannya. .

3. Meneari umpan balik dari praktik kornunitas baik seeara mandiri maupun bermitra dengan kelompok profesionallain.

4. Mengimplernentasikan pereneanaan untuk memenuhi tujuan reneana kerja mandiri.

5. Mengintegrasikan pengetahuan dalam stan dar praktik yang digunakan saat ini, panduan, undang-undang, aturan, dan regulasi

ke dalam reneana kerja mandiri.

6. Memberikan rasional untuk kepercayaan praktik profesional, keputusan, dan tindakan sebagai bagian dari proses evaluasi.

7. Mengaplikasikan pengetalman dari standar praktik yang digunakan saat ini, panduan, undangundang, sertifikasi, dan regulasi

untuk diri sendiri dan pratinjau (review) kelompok,

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Terlibat pada proses formal yang sisternatis dalam mencari umpan balik dari praktik yang dilakukan kelompok, teman sejawat,

komunitas, organisasi professional, serta pemangku kepentingan.

2. Menganalisis praktik yang berhubungan dengan sertifikasi spesialis yang diperlukan sesuai.

STANDAR 1O: HUBUNGAN SEJAWAT DAN PROFESllAIN

Perawat kesehatan komunitas membangun hubungan kesejawatan ketika berinteraksi dengan wakil komunitas, organisasi, dan

pelayanan profesional serta berkontribusi terhadap pengembanganke1ompok, sejawat, dan lainnya.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1. Membagi pengetahuan dan keterampilan dengan kelompok, sejawat, dan pihak lain.

2. Melakukan interaksi dengan kelompok, sejawat, dan pihaklain untukmeningkatkan keperawatan profesional atau praktik

kesehatan komunitas serta berperan sebagai diri sendiri dan orang lain.
3. Mengajari perawat kesehatan komunitas lain dan teman sejawat sesuai kebutuhan. Mempertahankan hubungan kasih sayang

dan saling menghormati dengan sejawat dan pemangku kepentingan lain yang melibatkan kesehatan komunitas.

4. Berkontribusi pada lingkungan yang mendukung pendidikan berkelanjutan bagi ternan, tenaga kesehatan profesional lain, dan

komunitas.

5. Berkontribusi untuk mendukung lingkungan kerja yang aman dan sehat.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Sebagai model praktik ahli bagi anggota tim multi-sektor dan komunitas.

2. Membuat kebijakan pengajaran dan program untuk perawat kesehatan komunitas dan tim lain.

3. Berpartisipasi dalam aktivitas yang memberikan kontribusi bagi pengembangan peran praktik keperawatan di komunitas.

STANDAR 11: KOLABORASI

Perawat kesehatan komunitas berkolaborasi dengan perwakilan kornunitas, organisasi, dan tenaga profesionallain dalam

menyediakan dan melakukan promosi kesehatan pada komunitas.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1. Melakukan komunikasi dengan berbagai institusi dalam komunitas untuk mengumpulkan inforrnasi dan mengembangkan

kemitraan serta koalisi untuk identifikasi komunitas yang berfokus pada masalah kesehatan.

2. Melakukan koordinasi dengan individu, kelompok, dan organisasi berbasis komunitas dalarn pengkajian, perencanaan,

implernentasi, dan evaluasi komunitas yang berfokus pada kebijakan, program, dan pelayanan.

3. Mengaplikasikan pengetahuan keperawatan dan kesehatan kornunitas ke tim interdisiplin, adrninistrasi, pembuat kebijakan,

organisasi komunitas, masyarakat, dan mitra multi sektor.

4. Melakukan kerja sama dengan disiplin i1mulain dalam pengajaran, pengembangan program, implementasi, penelitian, serta

advokasi kcbijakan masyarakat.


5. Memberi kontribusi dengan tim multi-scktor lain dalam mengirnplementasikan kebijakan kesehatan masyarakat yang

dibutuhkan seperti identifikasi kasus, manajemen program, dan laporan pendelegasian.

6. Melakukan kerja sama dengan individu, kelompok, koalisi, dan organisasi untuk berubah yang akan berefek pada kebijakan

kesehatan, program, dan layanan untuk memberikan hasil yang positif.

7. Mendokumentasikan interaksi kolaboratif dan proses terkait kebijakan, program, dan pelayanan.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Mengembangkan kerja sama dan koalisi dengan organisasi kemasyarakatan untuk mengidentifikasi kebijakan kesehatan

masyarakat, program, dan pelayanan.

2. Menggagas usaha kolaborasi lintas institusi dalam komunitas.

3. Merencanakan pendidikan, administratif, penelitian, dan program kebijakan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan

komunitas.

4. Mengembangkan sistem untuk dokumentasi dan akuntabilitas dalam keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat termasuk

kebutuhan regulasi.

STANDAR 12: ETIK

Perawat kesehatan komunitas harus mengintegrasikan nilai-nilai etik dalam semua area praktik.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1. Mengaplikasikan kode etik untuk perawat dengan pernyataan yang diuraikan (ANA,2001) dan prinsip-prinsip etik praktik

kesehatan komunitas (Public Health Leadership Society,2002) untuk panduan praktik keperawatan kesehatan komunitas.

2. Memberikan program dan pelayanan dengan cara rnelindungi dan rnenghormati autonorni, harga diri, dan hak populasi atau

kornunitas juga individu.

3. Menerapkan standar etika dalarn advokasi kesehatan dan kebijakan sosial.

4. Mempertahankan kerahasiaan individu dalam ukuran legal dan sesuai regulasi.


5. Membantu individu, kelompok, dan komunitas dalam mengembangkan keterampilan untuk advokasi diri.

6. Mempertahankan hubungan profesional dan batas dengan individu dan kelompok dalam komunitas ketika memberikan

program dan pelayanan kesehatan masyarakat.

7. Mendemonstrasikan komitmen untuk mengembangkan Iingkungan dan kondisi di mana gaya hidup sehat kemungkinan

dipraktikkan oleh individu, ternan, dan komunitas dalam bermitra.

8. Mengklarifikasi isu-isu sosial serta penghambat untuk hidup dengan kondisi sehat.

9. Berperan dalarn memecahkan isu-isu etik yang melibatkan ternan, kelompok komunitas, sistem, dan pemangku kepentingan

lain.

10. Melaporkan aktivitas ilegal, tidak sesuai dengan standar praktik yang ada, atau menggambarkan praktik yang tidak sesuai.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Memberikan informasi dan kornunitas mengenai risiko, keuntungan, dan hasil dari kebijakan, program, dan pelayanan.

2. Memberikan informasi pada pemerintah atau yang lain mengenai risiko, keuntungan, dan hasil kebijakan, program, serta

pelayanan berkaitan dengan keputusan yang memengaruhi pemberian layanan kesehatan.

3. Bermitra dengan tim rnulti-sektor untuk mengidentifikasi risiko etik, keuntungan, dan hasil dari kebijakan,program, dan

pe1ayanan.

4. Mencermati isu-isu lingkungan dan sosial serta harnbatan untuk mencapai hidup sehat.

STAN DAR 13: PENELITIAN

Perawat kesehatan komunitas mengintegrasikan hasil penelitian ke dalarn praktik keperawatan komunitas.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1. Menggunakan bukti terbaik yang ada, termasuk hasil penelitian untuk panduan dalarn praktik, kebijakan, dan keputusan

pemberian layanan.
2. Secara aktif berperan dalam aktivitas penelitian pada berbagai tingkat yang sesuai dengan tingkat pendidikan dan posisi sese

orang. Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut,

3. Identifikasi komunitas dan kesempatan profesional yang ada untuk keperawatan dan penelitian kesehatan masyarakat.

4. Berpartisipasi dalam pengumpulan data.

5. Berpartisipasi dalam lembaga, organisasi, atau komite penelitian yang berfokus komunitas.

6. Berbagi aktivitas dan hasil penelitian dengan kelompok dan lainnya.

7. Mengimplementasikan protokol penelitian.

8. Menganalisis dan menginterpretasi penelitian untuk aplikasi bagi praktik yang berfokus pada komunitas secara kritis.

9. Menerapkan hasil penelitian keperawatan dan kesehatan masyarakat dalam pengembangan kebijakan, program, dan pelayanan

bagi komunitas.

10. Menerapkan penelitian sebagai basis pernbelajaran.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Berkontribusi pada ilrnu keperawatan dengan melakukan. atau menyintesis penelitian yang ditemukan serta memeriksa dan

mengevaluasi pengetahuan, teori, model, kriteria, dan pendekatan kreatif untuk meningkatkan praktik dan hasil perawatan

kesehatan.

2. Secara formal, menyebarkan hasil penelitian melalui aktivitas seperti presentasi, publikasi, konsultasi, dan media lain.

STANDAR 14: MENGGUNAKAN SUMBER-SUMBER

Perawat kesehatan komunitas mempertimbangkan faktor-faktor yang berhubungan dengan keamanan, efektivitas, biaya, serta

dampak praktik pada komunitas dalam merencanakan dan memberikan peJayanan, program, maupun kebijakan keperawatan dan

kesehatan masyarakat.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas


1. Mengevaluasi faktor-faktor seperti keamanan, aksesibilitas, biaya, keuntungan, efisiensi, serta dampak praktik pada komunitas

ketika memilih pilihan praktik yang akan berakibat pada hasil yang diharapkan.

2. Membantu mewakili komunitas khusus dan pemangku kepentingan lain dalam mengidentifikast dan mengamankan layanan

yang ada dan sesuai serta berhubungan dengan kebutuhan kesehatan.

3. Mengizinkan atau mendelegasikan tugas yang diambil ke dalam pertimbangan yang menjadi kepeduhan kornunitas, potensial

terjadi paparan dan bahaya,kompleksitas tugas,dan kemampuan prediksi hasil yang diharapkan.

4. Membantu komunitas dalam memberikan informasi mengenai pilihan, biaya, risiko, dan keuntungan dari kebijakan, program,

dan pelayanan.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialls Kesehatan Komunitas

1. Menggunakan sumber-sumber komunitas dan organisasi untuk memformulasikan perencanaan multi-sektor untuk kebijakan,

program, dan pelayanan.

2. Mengembangkan pendekatan inovatif pada kornunitas dan perhatian kesehatan masyarakat yang meliputi penggunaan sumber-

sumber efektif dan peningkatan kualitas,

3. Mengembangkan strategi evaluasi untuk mendemonstrasikan efektivitas dan keuntungan biaya, serta faktor efisiensi yang

berhubungan dengan hasil yang diharapkan dan praktik kesehatan komunitas.

STANDAR 15: KEPEMIMPINAN

Perawat kesehatan komunitas menerapkan prinsip kepemimpinan dalam keperawatan dan kesehatan komunitas.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1. Terlibat dalam pengembangan tim multi-sektor dan membangun koalisi termasuk profesional lain, kornunltas, dan pemangku

kepentingan.

2. Meningkatkan Iingkungan kerja yang sehat.

3. Menjabarkan rnisi, tujuan, rencana, aksi, maupun mengukur hasil keperawatan, program. Serta layanan kesehatan komunitas

kepada tenaga profesionallain atau komunitas.


4. Advokasi kesempatan yang berkelanjutan serta pernbelajaran seumur hidup untuk diri sendiri dan yang lain.

5. Mengajarikelompok, pemangku kepentingan, dan lainnya dalam komunitas untuk menyukseskan program atau pelayanan

melalui panduan dan strategi lain.

6. Menunjukkan krcativitas dan fleksibilitas melalui waktu yang selalu berubah.

7. Mengembangkan budaya ill mana sistern dimonitor dan dievaluasi untuk menlngkatkan kualitas kebljakan, program. dan

pelayanan komunitas.

8. Mengoordinasikan program dan pelayanan lintas area di antara tim multi-sektor lain.

9. Melayani peran kepemimpinan dalam lingkungan kerja, populasi, dan komunitas.

10. Meningkatkan keahlian kesehatan komunitas dan keperawatan melalui partisipasi di organisasi profesi.

11. Berfungsi sebagai pemimpin tim kesehatan komunitas dalam persiapan situasi gawat darurat dan mendelegasikan tugas seperti

yang tereantum dalam standar protokol pelaksanaan.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Mengadvokasi para pengambil kebijakan untuk memengaruhi kebijakan kesehatan komunitas serta program dan pelayanan

untuk mempromosikan komunitas yang sehat.

2. Memberikan arahan untuk meningkatkan efektivitas kebijakan, program, dan pelayanan yang disediakan oleh tim multi-sektor

lain.

3. Menggagas dan merevisi protokol atau panduan yang menggambarkan praktik berbasis bukti untuk merefleksikan perubahan

yang diterima dalam pemberian program dan pelayanan atau rnengidenrifikasi masalah penting dalam komunitas.

4. Memprornosikan atau mengomunikasikan informasi rnengenai spesialis keperawatan kesehatan komunitas meIaJui tulisan,

publikasi, dan presentasi profesional atau audiens yang ada.

5. Mendemonstrasikan pendekatan inovatif pada kesehatan komunitas dan praktik keperawatan untuk meningkatkan hasil yang

diharapkan.

6. Mengorganisasikan perencanaan formal dalam berespons pada keadaan gawat darurat di komunitas.

STANDAR 16: ADVOKASI


Perawat kesehatan kornunitas melakukan advokasi dan usaha keras untuk melindungi kesehatan, keamanan, dan hak-hak

komunitas.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1. Menyatukan identifikasi kebutuhan komunitas dalam pengembangan kebijakan, program, atau rencana peJayanan.

2. Mengintegrasikan advokasi ke dalam implementasi kebijakan, program, dan pelayanan komunitas.

3. Mengukur efektivitas untuk advokasi komunitas ketika mengkaji hasil yang diharapkan.

4. Menerapkan kerahasiaan, etik, hukurn, privasi, dan panduan profesional dalam pengembangan kebijakan dan isu-isu lainnya.

5. Mendernonstrasikan keterampllan dalarn advokasi dihadapan penyedia layanan dan pernangku kepentingan atas nama

komunitas.

6. Berusaha keras memecahkan konflik yang berasal dari kornunitas, peayedia layanan, pemangku kepentingan untuk memastikan

kearnanan serta menjaga rninat baik komunitas dan integritas perawat profesional.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Mendemonstrasikan keterampilan dalam advokasi dihadapan wakil masyarakat dan pernbuat kebijakan atas nama kornunitas,

program, dan pelayanan kesehatan.

2. Membuat bahan-bahan untuk proses advokasi berdasarkan kebutuhan komunitas, program, dan pelayanan.

3. Menunjukkan tanggung jawab dan integritas dana publik untuk proses pengembangan kebijakan.

4. Me1ayanisebagaiahli untuk kelompok, kornunitas, penyedia layanan, dan pemangku kepentingan lainnya dalam meningkatkan

dan mengimplementasikan kebijakan kesehatan komunitas.

DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Ferry & Makhfudli. 2013. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Prakti dalam Keperawatan.Salemba Medika:

jakarta.

Anda mungkin juga menyukai