MAKALAH
Disusun untuk memenuhi satu tugas mata kuliah Seminar Pendidikan Matematika
Disusun oleh
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
nikmat, kekuatan dan petunjuk untuk menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Meningkatkan Konsentrasi dalam Belajar Matematika Melalui Quantum Learning
dengan Teknik Musik Instrumental”
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah tugas mata kuliah Seminar Kuliah.
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dan kepada
Ibu Hj. Puji Budilestari, Dra., M.Pd selaku dosen mata kuliah Seminar Matematika
Sebelumnya saya selaku penulis mohon maaf jika ada kekurangan maupun kesalahan
dalam penulisan dan penyusunan makalah ini, karena bagaimanapun penulis masih
dalam proses belajar. Oleh karena itu penulis sangat mengaharapkan koreksi dan
saran untuk melengkapi dan revisi dalam sajian makalah ini. Atas perhatiannya
penulis mengucapkan terimakash.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................
B. Rumusan Masalah ...............................................................
C. Tujuan .................................................................................
D. Manfaat................................................................................
E. Penjelasan Istilah .................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI
A.
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini, banyak sekali model pembelajaran yang dikembangkan dalam dunia
pendidikan. Salah satu dari model pembelajaran adalah model
pembelajaran Quantum Learning. Model pembelajaran Quantum Learning mulai
dikembangkan di Amerika Serikat di tahun 1999. Quantum Learning berakar dari
upaya Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen
dengan apa yang disebutnya sebagai “suggestology” atau “sugestopedia”. Prinsipnya
adalah bahwa sugesti dapat dan pasti hasil situasi belajar, dan setiap detail apa pun
memberikan sugesti positif maupun negatif. Beberapa teknik yang digunakannya untuk
memberikan sugesti positif adalah mendudukkan peserta didik secara nyaman,
memasang musik latar dalam kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan
poster-poster untuk memberi kesan besar sambil menonjolkan informasi (De Porter,
1999:14)
Kline mengatakan bahwa belajar akan efektif bila dilakukan dalam suasana
menyenangkan (Dryden, 2001:22). Dalam Quantum Learning, peserta didik
dikondisikan belajar dalam suasana menyenangkan. Alunan musik dalam kelas dapat
menghantar pada perasaan relaksasi sehingga secara bersamaan dengan menguatnya
konsentrasi maka kreativitas dapat diraih . Hal serupa juga dikemukakan oleh Rose
dalam Dryden (2001:170) yang berpendapat bahwa apa yang dicapai dalam praktik
meditasi berminggu-minggu dapat dicapai oleh musik dalam beberapa menit.
Musik berpengaruh kuat pada lingkungan belajar. Berdasrkan temuan beberapa
penelitian dapat disimpulkan bahwa belajar lebih mudah dan cepat jika peserta didik
berada dalam kondisi santai dan reseptif. Musik dapat digunakan untuk menata
suasana hati, meningkatkan hasil belajar yang diinginkan dan menyoroti hal-hal
penting dalam pendidikan (De Porter dkk, 2005).
Musik membuka kunci belajar optimal dan membantu menciptakan asosiasi. Alat
musik tiup dan biola mempunyai nada lebih ringan , yang menambahkan keringanan
dan perhatian pada suasana hati peserta didik. Instrumen-instrumen dengan tingkat
nada atas (flute, biola) yang membawakan nada lebih ringan dapat digunakan dalam
belajar pagi dan sore. Bunyi piano, cello, dan biola alto dapat untuk mempunyai efek
merelaksasikan peserta didik setelah situasi penuh stress (De Porter dkk, 2005).
Secara umum, pilihan musik adalah instrumental. Musik instrumental yang dimaksud
adalah instrumental murni tanpa vokal dan berirama menentramkan. Harapannya
dengan pemakaian musik instrumental dapat tercipta suasana yang kondusif dan
optimal dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang
diinginkan.
Berdasarkan makalah yang telah dirumuskan, tujuan yang ingin dicapai dalam
makalah ini sebagai berikut:
3. Konsentrasi belajar berasal dari kata konsentrasi dan belajar. Hornby dan
Siswoyo (1993:69) mendefinisikan konsentrasi (concentration) adalah
pemusatan atau pengerahan (perhatiannya ke pekerjaannya atau
aktivitasnya). Hamalik (1995:36) mendefinisikan belajar adalah modifikasi
atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini,
belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil
atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada
itu, yakni mengalami. Sejalan dengan perumusan itu, berarti pula belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan
lingkungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Segalanya berbicara
2. Segalanya bertujuan
3. Pengalaman sebelum pemberian nama
4. Akui setiap usaha
5. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan.
1. Setiap orang adalah guru dan sekaligus murid sehingga bisa saling berfungsi
sebagai fasilitator
2. Bagi kebanyakan orang belajar akan sangat efektif jika dilakukan dalam
suasana yang menyenangkan, lingkungan dan suasana yang tidak terlalu
formal, penataan duduk setengah melingkar tanpa meja, penataan sinar atau
cahaya yang baik sehingga peserta merasa santai dan relak.
3. Setiap orang mempunyai gaya belajar, bekerja dan berpikir yang unik dan
berbeda yang merupakan pembawaan alamiah sehingga kita tidak perlu
merubahnya dengan demikian perasaan nyaman dan positif akan terbentuk
dalam menerima informasi atau materi yang diberikan oleh fasilitator.
4. Modul pelajaran tidak harus rumit tapi harus dapat disajikan dalam bentuk
sederhana dan lebih banyak kesuatu kasus nyata atau aplikasi langsung.
5. Dalam menyerap dan mengolah informasi otak menguraikan dalam bentuk
simbol atau asosiatip sehingga materi akan lebih mudah dicerna bila lebih
banyak disajikan dalarn bentuk gambar, diagram, flow atau simbol.
6. Kunci menuju kesuksesan model quantum learning adalah latar
belakang(background) musik klasik atau instrumental yang telah terbukti
memberikan pengaruh positip dalarn proses pembelajaran. Musik klasik dari
Mozart, bach, Bethoven, dan Vivaldi dapat meningkatkan kemampuan
mengingat, mengurangi stress, meredakan ketegangan, meingkatkan energi
dan membesarkan daya ingat. Musik menjadikan orang lebih cerdas (Jeannete
Vos)
7. Penggunaan Warna dalam model quantum learning dapat meningkatkan daya
tangkap dan ingat sebanyak 78%
8. Metoda peran dimana peserta berperan lebih aktif dalam membahas materi
sesuai dengan pengalamannya melalui pendekatan terbalik yaitu membuat
belajar serupa bekerja (pembelajaran orang dewasa)
9. Sistim penilaian yang disarankan untuk abad 21 dalam pembelajaran adalah
50% penilaian diri sendiri, 30% penilaian teman, 20% penilaian trainer atau
atasan (Jeannette Vos)
10. Umpan balik yang positif akan mampu memotivasi anak untuk berprestasi
namun umpan balik negative akan membuat anak menjadi frustasi.
Kedua, tentukan landasan yang kukuh serta tujuan yang ingin dicapai
Ketiga, ciptakan lingkungan yang kondusif
1. Munculkan kesan
2. Fokus
3. Inklusif
4. Spesifik
5. Komunikasi non verbal
3. Musik Instrumental
musik klasik adalah musik yang serius. Scholes mempertegas bahwa, musik klasik
adalah musik pada akhir abad XVI-XVIII. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa, musik
klasik digunakan sebagai label bagi musik yang permanen atau tidak berubah-ubah dan
mempunyai nilai konstan. Ditekankan lagi oleh Rieman; musik klasik adalah hasil
karya seni yang telah terbukti abadi.
Karakter Musik Klasik Menurut Ammer, musik klasik adalah musik yang anggun,
berkesan formal, mempunyai aturan, yang dimaksud adalah musik klasik tidak dapat
dimainkan sekehendak hati pemainnya, setiap bagian harus dimainkan sesuai aslinya
dan diikuti secara mendetail.
PENGARUH MUSIK TERHADAP KECERDASAN
Penelitian membuktikan bahwa musik, terutama musik klasik sangat
mempengaruhi perkembangan IQ (Intelegent Quotien) dan EQ (Emotional
Quotien). Seorang anak yang sejak kecil terbiasa mendengarkan musik akan
lebih berkembang kecerdasan emosional dan intelegensinya dibandingkan
dengan anak yang jarang mendengarkan musik. Yang dimaksud musik di sini
adalah musik yang memiliki irama teratur dan nada-nada yang teratur, bukan
nada-nada “miring”. Tingkat kedisiplinan anak yang sering mendengarkan
musik juga lebih baik dibanding dengan anak yang jarang mendengarkan musik.
Grace Sudargo, seorang musisi dan pendidik mengatakan, “Dasar-dasar
musik klasik secara umum berasal dari ritme denyut nadi manusia sehingga ia
berperan besar dalam perkembangan otak, pembentukan jiwa, karakter, bahkan
raga manusia”.
Penelitian menunjukkan, musik klasik yang mengandung komposisi nada
berfluktuasi antara nada tinggi dan nada rendah akan merangsang kuadran C
pada otak. Sampai usia 4 tahun, kuadran B dan C pada otak anak-anak akan
berkembang hingga 80 % dengan musik.
“Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik memiliki 3
bagian penting yaitu beat, ritme, dan harmony“, demikian kata Ev. Andreas
Christanday dalam suatu ceramah musik. “Beat mempengaruhi tubuh, ritme
mempengaruhi jiwa, sedangkan harmony mempengaruhi roh“. Contoh
paling nyata bahwa beat sangat mempengaruhi tubuh adalah dalam konser musik
rock. Bisa dipastikan tidak ada penonton maupun pemain dalam konser musik
rock yang tubuhnya tidak bergerak. Semuanya bergoyang dengan dahsyat,
bahkan cenderung lepas kontrol. Kita masih ingat dengan “head banger”, suatu
gerakan memutar-mutar kepala mengikuti irama music rock yang kencang. Dan
tubuh itu mengikutinya seakan tanpa rasa lelah. Jika hati kita sedang susah,
cobalah mendengarkan musik yang indah, yang memiliki irama (ritme) yang
teratur. Perasaan kita akan lebih enak dan enteng. Bahkan di luar negeri, pihak
rumah sakit banyak memperdengarkan lagu-lagu indah untuk membantu
penyembuhan para pasiennya. Itu suatu bukti, bahwa ritme sangat
mempengaruhi jiwa manusia. Sedangkan harmony sangat mempengaruhi roh.
Jika kita menonton film horor, selalu terdengar harmony (melodi) yang
menyayat hati, yang membuat bulu kuduk kita berdiri. Dalam ritual-ritual
keagamaan juga banyak digunakan harmony yang membawa roh manusia
masuk ke dalam alam penyembahan. Di dalam meditasi, manusia mendengar
harmony dari suara-suara alam disekelilingnya. “Musik yang baik bagi
kehidupan manusia adalah musik yang seimbang antara beat, ritme, dan
harmony”, ujar Ev. Andreas Christanday.
Seorang ahli biofisika telah melakukan suatu percobaan tentang pengaruh
musik bagi kehidupan makhluk hidup. Dua tanaman dari jenis dan umur yang
sama diletakkan pada tempat yang berbeda. Yang satu diletakkan dekat dengan
pengeras suara (speaker) yang menyajikan lagu-lagu slow rock dan heavy rock,
sedangkan tanaman yang lain diletakkan dekat dengan speaker yang
memperdengarkan lagu-lagu yang indah dan berirama teratur. Dalam beberapa
hari terjadi perbedaan yang sangat mencolok. Tanaman yang berada di dekat
speaker lagu-lagu rock menjadi layu dan mati, sedangkan tanaman yang berada
di dekat speaker lagu-lagu indah tumbuh segar dan berbunga. Suatu bukti nyata
bahwa musik sangat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup.
Alam semesta tercipta dengan musik alam yang sangat indah. Gemuruh
ombak di laut, deru angin di gunung, dan rintik hujan merupakan musik alam
yang sangat indah. Dan sudah terbukti, bagaimana pengaruh musik alam itu bagi
kehidupan manusia.
Wulaningrum Wibisono, S.Psi mengatakan, “Jikalau Anda merasakan
hari ini begitu berat, coba periksa lagi hidup Anda pada hari ini. Jangan-jangan
Anda belum mendengarkan musik dan bernyanyi”.