TINJAUAN PUSTAKA
2.2.1.2 β-selulosa
Selulosa β (Betha Cellulose) adalah selulosa berantai pendek, larut dalam
NaOH 17,5% atau basa kuat dengan derajat polimerisasi 15-90, dapat mengendap
bila dinetralkan. Jenis dari selulosa ini mudah larut dalam larutan NaOH yang
mempunyai kadar 17,5% pada suhu 20oC dan akan mengendap bila larutan
tersebut berubah menjadi larutan yang memiliki suasana asam, struktur dari β-
Selulosa dapat dilihat pada Gambar 2.3.
(Sumber : Sumada, 2011)
Gambar 2.3 Struktur β-selulosa
2.2.1.3 γ-selulosa
Selulosa γ (Gamma cellulose) adalah sama dengan selulosa β, tetapi
derajat polimerisasinya kurang dari 15. Selulosa jenis ini mudah larut dalam
larutan NaOH yang mempunyai kadar 17,5% pada suhu 20oC dan tidak akan
terbentuk endapan setelah larutan tersebut dinetralkan (Sumada, 2011).
2.2.2 Lignin
Lignin merupakan makromolekul ketiga yang terdapat dalam biomassa,
berfungsi sebagai pengikat antar serat. Lignin dapat dihilangkan dari bahan
dinding sel yang tak larut dengan klor dioksida. Struktur molekul lignin sangat
berbeda bila dibandingkan dengan polisakarida, karena terdiri dari sistem
aromatik yang tersusun atas unit-unit fenil propane .
Sifat-sifat lignin yaitu tidak larut dalam air dan asam mineral kuat, larut
dalam pelarut organik, dan larutan alkali encer. Lignin yang terikut dalam produk
pulp menurunkan kekuatan kertas dan menyebabkan kertas menguning. Pulp
akan mempunyai sifat fisik atau kekuatan yang baik apabila mengandung sedikit
lignin. Hal ini karena lignin bersifat menolak air dan kaku sehingga menyulitkan
dalam proses penggilingan. Kadar lignin untuk bahan baku kayu 20-35 %,
sedangkan untuk bahan non-kayu lebih kecil lagi (Surest,dkk., 2010).
Lignin adalah zat yang bersama-sama dengan selulosa yang adalah salah
satu sel yang terdapat dalam kayu. Lignin berguna dalam kayu seperti lem atau
semen yang mengikat selsel lain dalam satu kesatuan, sehingga bisa menambah
support dan kekuatan kayu (mechanical strength) agar kokoh dan berdiri tegak.
2.9 NaOH
Natrium Hidroksida anhidrat berbentuk kristal berwarna putih. NaOH
bersifat sangat korosif terhadap kulit. Istilah yang paling sering digunakan dalam
industri yaitu soda kaustik. Soda kaustik apabila dilarutkan dalam air akan
menimbulkan reaksi eksotermism (Surest, 2010). Pada pembuatan pulp dan
kertas, NaOH membantu pemisahan lignin dari serat selulosa sehingga terurai
menjadi bubur. NaOH juga membantu proses pemutihan (bleaching) pada kertas
(Saleh, dkk., 2009). Berikut adalah beberapa propertis fisik dari soda kaustik.
Tabel 2.2 Sifat Fisika NaOH
NaOH Nilai
Berat molekul 39,998 gr/mol
Spesific Gravity 2,130
Titik leleh 318oC
Titik didih 1390oC
Kelarutan pada 20oC, gr/100gr air 299,6
(Sumber : Surest, 2010)