Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS TN D DENGAN MENINGITIS DI RUANG ICU

RSUD KOTA BANDUNG


TAHUN 2018

Pengkajian
1. a. Identitas Klien
- Nama : Tn. D
- Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 26 Desember 1992
- Umur : 25 tahun
- Agama : Islam
- Kultur : Sunda
- Diagnosa Medis : Rf + Susf Meningitis + Sepsis
- Tanggal Pengkajian : 26 - 2 - 2018
- Tanggal Masuk : 23 - 2 - 2018
- No Medrek : 0000503910404
- Alamat : Bojong Cipagalo

b. Identitas Penanggung jawab


Nama : Rodiah
Umur : Bojong, RT 03 / RW 12
Jenis Kelamin : Perempuan 19 19 19 19
Hubungan dengan klien : Kaka
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Bojong Cipagalo

2. Alasan Masuk RS
Klien berobat dengan keluhan panas pusing, nyeri kepala dibawa ke poliklinik dan
diperjalanan klien terjatuh, kejang dan pingsan. Masuk ke UGD RS pingsan dan kejang
jam 15.00 WIB tanggal 23-2-2018, masuk ke ICU jam 20.10 WIB.

3. Keluhan U tama
Penurunan kesadaran

4. Riwayat Kesehatan Sekarang


Klien sakit berat keadaan DPO. Respirasi dibantu ventilator modul. Simu DSG Deep 6 FO 2
40% NGT (+) memberikan TF air putih 100 cc. Diuresis (+) warna kuning jernih.
Keluarga mengatakan klien mengeluh sakit kepala disertai panas sakit kepala menyebar
sampai ke punggung dan bahu, dan leher terasa pegal dan kaku, sakit kepala terasa berat
dan bertambah berat bila melakukan aktivitas, dan berkurang bila di istirahatkan, sakit
kepala dirasakan sudah 30 hari skala nyeri 6 klien sepat sampai pinsan

5. Riwayat Masa Lalu


Keluarga klien mengatakan pernah sakit dada dan kejang sejak umur 12 tahun. Klien sudah
sebulan yang lalu mengeluh nyeri kepala dan panas dingin tidak sembuh-sembuh dan
berobat ke klinik tetapi diperjalanan pingsan dan jatuh sampai akhirnya dibawa ke UGD.

6. Riwayat Keluarga
Menurut klien dan keluarga diantara anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menular, Ibu klien punya penyakit darah tinggi.

7. Genogram
Keluarga mengatakan tidak ada yang menderita penyakit yang sama di keluarga baik itu
nenek,kake,ibu dan bapa klien

8. Riwayat Kebidanan -
9. Riwayat Sosial
Klien bekerja sebagai satpam di batu nunggal bekerja pagi, siang, sore dan malam. Sudah
menikah ± 1 tahun dan belum punya anak.

10. Kebutuhan Dasar

No ADL Saat Sehat Saat Sakit


1. Nutrisi
a. Makanan
- Jenis Nasi lauk pauk susu Sonde Funding
- Frekuensi/Jumlah 3 x / hari 200 cc / 3xhari
- Pantangan Tidak ada -
- Keluhan Mual -

b. Minuman Air putih Air putih


- Jenis ± 200 cc/hari ± 500 cc/hari
- Frekuensi/Jumlah Tidak ada Tidak ada
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Keluhan

2. Istirahat dan Tidur


a. Malam 6-8 jam DPO
- Lama Baik
- Kualitas Tidak ada
- Keluhan

b. Siang 1 jam DPO


- Lama Baik
- Kualitas Tidak ada
- Keluhan

3. Eliminasi
a. BAK
- Frekuensi 4-8 kali/hari Terpasang dower cateter
- Warna Kuning jernih ±1200 cc kuning jernih
- Bau Tidak ada Bau khas
- Kesulitan DPO (terpasang dower
cateter)
b. BAB
- Frekuensi 1-2 x/hari 1 x/hari
- Konsistensi Lunak Lunak
- Warna Kuning Kuning
- Bau Bau khas Bau khas
- Kesulitan Tidak ada DPO

4. Personal hygiene
a. Mandi
- Frekuensi 2 x/hari Dibantu dilap
- Penggunaan sabun Pakai sabun
- Gosok gigi 2 x/hari
- Gangguan Tidak ada

b. Berpakaian
- Frekuensi -
II. Pemeriksaan Fisik
1. Penampilan Umum
- Kesadaran : Apatis
- GCS ( tidak bisa di kaji dalam pengaruh obat )

Tanda-Tanda Vital
T : 110/80 mmHg
P : 80 x/m
R : 17 x/m
S : 37,5 ℃

Sistem Pernafasan
- Hidung tampak simetris kiri dan kanan, terpasang NGT di lubang hidung sebelah kanan,
tidak ada pernafasan cuping hidung, bentuk dada simetris, kiri dan kanan tidak ada exfansi
dinding dada tidak ada retraksi dinding rongga dada, auskultasi terdengar bunyi ronchi (+)
perkusi suara resonar, terpasang alat monitor jantung , respirasi rate 20 x/menit.

Sistem Cardiovaskular
- Konjungtiva tak anemis, bibir lembab merah muda tidak ada peningkatan JVP, tidak
terdapat pembesaran KGB bunyi jantung R1 dan R2 reguler tidak ada bunyi tambahan
aorta, pulomonal, trikus pidalis dan mitral tidak terdengar bunyi jantung mur-mur
T : 105 mmHg
N : 82 x/menit
R : 24 x/menit
S : 35,6
PO2 : 98 %
CRT kembali lebih dari 2 detik
Akral teraba dingin

Sistem Pencernaan
- Mulut tidak ada luka di mukosa mulut, jumlah gigi lengkap 32, terpasang ETT Mayo
slem/Saliva banyak mulut dan bibir kering dan pu, gigi tampak kotor, reflek menelan,
mengunyah mengalami penurunan, bentuk abdomen cembung, tidak terdapat distensi
abdomen pada saat diperkusi terdengar timpani bising usus 8 x/menit. Terpasang ETT

5. Sistem Persyarafan (Tidak dapat di kaji dalam pengaruh obat)


a. Fungsi Serebral
 Kesadaran
 Orientasi
 Orang
 Tempat
 Waktu
 Memori
 Gaya bicara

b. Fungsi Nervus Cranial ( tidak dapat dikaji dalam pengaruh obat) DPO

Nervus I (Olfaktorius) sensasi bau


Nervus II (Optikus) penglihatan
Nervus III (Okulomotorius) penggerak bola mata
Nervus IV (Trigeminus) sebagai sensor rangsang dari wajah
Nervus V (Abdusen) menggerakan abdusi mata
Nervus VII(Fasialis) mengendalikan otot wajah
Nervus VIII (Vestibulo-kokhkaris) keseimbangan tubuh
Nervus IX (Glossofaringeus) menelan
Nervus X (Nervus Vagus)
Nervus XI (Nervus Asesorius)
Nervus XII (Nervus Hipoglosus)

6. Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembengkakan kelenjar tiroid dan paratiroid , tidak tampak hiper
figmentasi pada kedua tangan.

7. Sistem Genitorinaria
Saat dipalpasi ginjal tidak nyeri, tidak ada distensi, kandung kemih terpasang dower
cateter dengan jumlah urine ±1200 cc selama 24 jam genetalia tidak dapat dikaji.

8. Sistem Muskuloskeletal
Klien tampak lemah dan tertidur terlentang klien tidak dapat bangun dan duduk,
kebutuhan aktivitas sehari-hari harus dibantu keluarga dan perawat. Tidak dapat
dikaji DPO.

9. Sistem Integumen dan Imun


Warna kulit normal sawo matang, turgor kulit baik, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada benjolan

10. Sistem Wicara dan THT


Tidak dapat dikaji klien DPO

g. Data Psikologis Tidak dapat dikaji klien DPO


 Status Emosional
 Kecemasan
 Pola
 Konsep Diri
 Body Image
 Harga Diri
 Ideal Diri
 Peran Diri
 Identitas Diri

h. Data Sosial
Sebelum sakit klien berinteraksi dengan keluarga , tetangga dan bekerja sebagai satpam dan
aktif dalam berorganisasi dan kehidupan sehari-hari bisa olahraga.

i. Data Spiritual
Klien adalah seorang muslim, sebelum sakit klien taat beribadah tapi sesudah sakit belum
pernah kelihatan.

j. Data Penujang
1) Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium 25-2-2018

No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


1 Hemoglobin 12,0 13,2 - 15,5 gr %
2 PCV 43 40 - 52 %
3 Trombosit 219. 000 150 - 440
4 Natrium 159 145 mEg/L
5 Kalium 4,5 5,24 mEg/L
6 Clorida 130
7 Leukosit 16.000 3,8 - 10,6

2) Pemeriksaan Penunjang Lainnya ( Rencana ) hasilnya belum ada masih di lab


 LP
 CT Scan
 Periksa Darah
 EEG

k. Program dan Rencana Pengobatan 26-2-2018


Dexametason 5 mg
Cefriaxone 1 x 3 gr
Omefrazole
Nebulasi 3x
Citikolin 3 x 250 mg
Metronidazol 3 x 500 mg
Menitol 3 x 100 cc
Medazalam
Morfin

2. PATOFISIOLOGI KASUS

3. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1. DS Peradangan pada meningen
DO : Klien tampak lemah ↓ Gg perfusi jaringan
TTV Terbentuk jaringan parut
TD 110/80 mmHg ↓
Nadi 80 x/menit Aliran CSS terganggu
Respirasi 17 x/menit ↓
Suhu 37,5 ℃ Penumpukan cairan CSS
Akral dingin ↓
CRT kembali lebih dari 2 menit Penumpukan cairan CSS di otak
Bibir pucat ↓
Konjungtiva anemis Peningkatan TIK

Terpasang NGT Menekan arteri dan kapiler darah
Terpasang ETT otak
Terpasang CVC ↓
Infus NaCl Suplai darah ke jaringan menurun
Terpasang ventilator dengan tipe V ↓
simv Gangguan perfusi jaringan
MV 6,9
IPL 6
PEEP 6
Respirasi Rate 12/20
Tidal volume 324
F O2 40 %
ETT diameter kedalea 7,5/22
2. DS Peradangan pada meningen Gg pemenuhan
DO : Klien tampak lemah ↓ kebutuhan personal
Aktivitas dibantu Terbentuk jaringan parut hiegine
Gigi tanpak kotor ↓
Terpasang NGT Aliran CSS terganggu
Terpasang ETT ↓
Reflek menelan mengalami Penumpukan cairan CSS di otak
penurunan ↓
Peningkatan TIK

Menekan medula oblongata

Gangguan neurologik

Gg pemenuhan kebutuhan personal
higiene

3. DS Peradangan pada meningen Bersihan jalan napas


DO ↓ tidak efek
Terdengar ronhi Terbentuk jaringan parut

- Klien tampak sesak Aliran CSS terganggu
TD : 110/80 mmHg ↓
Nadi : 80 x/menit Penumpukan cairan CSS
Respirasi : 24 x/menit ↓
Suhu : 37,5 ℃ Peningkatan TIK
- Pemberian terapi ↓
Medazalam Menekan SSD/otak
Morfin ↓
Gangguan Neurologi

Kejang /spasme otot-otot
pernafasan

Reflek batuk menurun

Sekret menumpuk

Bersihan jalan napas tidak efektif

Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan peningatan tekanan intracranial


2. Bersihan jalan napas tidak efek berhubungan dengan penumpukan sekret
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan personal hiegine berhubungan penurunan kesadaran
LAPORAN KASUS TN D DENGAN MENINGITIS
DI RUANGAN ICU RSUD KOTA BANDUNG

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners


Stase Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis

Disusun oleh

ASEP KOSASIH
PK 11.17.082

PROGRAM PENDIDIKAN PROPESI NERS


STIKES BHAKTI KENCANA BANDUNG
TAHUN 2018
Perencanaan

No Diagnosa Keperawatan Perecanaan


Tujuan Intervensi Rasional
1. Gangguan perfusi jaringanserebral Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Pasien bed rest total dengan posisi 1. Perubahan pada tekanan
berhubungan dengan peningkatan tekanan selama 3 x 24 jam tidur terlentang tanpa bantal intrakranial akan dapat
intracranial - Pasien kembali pada keadaan status 2. Monitor tanda - tandastatus menyebabkan resiko untuk
neurologis sebelum sakit neurologis dengan GCS terjadinya herniasi otak
- Meningkatnya kesadaran pasien dan 3. Monitor tanda - tanda vital seperti 2. Dapat mengurangi kerusakan
fungsi sensoris TD, Nadi, Suhu, Respirasi dan otak lebih lanjut
Kriteria : hati - hati pada hipertensi sistolik 3. Pada keadaan normal keadaan
- Tanda - tanda vital dalam batas normal 4. Monito intake dan output autoregulasi
Melakukan observasi tanda-tanda vital 5. Bantu pasien untuk membatasi mempertahankan keadaan
tiap jam muntah, batuk. Anjurkan pasien tekanan dari sistemik
TD : 110/80 mmHg untuk mengeluarkan napas apabila berubah secara fluktuasi.
Nadi : 80 x/menit bergerak atau berbalik di tempat Kegagalan autoreguler akan
Respirasi : 24 x/menit tidur menyebabkan kerusakan
Suhu : 37,5 ℃ 6. Kolaborasi vaskuler cerebral yang dapat
Berikan cairan perinfus dengan dimanifestasikan dengan
- Rasa sakit kepala berkurang perhatian ketat peningkatan sistolik dan
- Kesadaran meningkat 7. Monitor AGD bila diperlukan diikuti oleh penurunan
- Adanya peningkatan kognitif dan pemberian oksigen diastolik. Sedangkan
tidak ada atau hilangnya tanda- 8. Berikan terapi sesuai advis dokter peningkatan suhu dapat
tanda tekanan intrakranial yang seperti Steroid, Aminofel, menggabarkan perjalanan
meningkat Antibiotika infeksi.
4. Hipetermi dapat menyebabkan
peningkatan IWL dan
meningkatkan resiko
dehidrasi terutama pada
pasien yang tidak sadar,
nausea yang menurunkan
intake per oral.
5. Aktifitas ini dapat
meningkatkan tekanan
intrakranial dan intraadomen.
Mengeluarkan napas sewaktu
bergerak atau merubah posisi
dapat melindungi dari efek
valsava
6. Meminimalkan fluktuasi pada
beban vaskuler dan tekanan
intrakranial, vetriksi cairan
dan cairan dapat menurunkan
edema cerebral
7. Adanya kemungkinan asidosis
disertai dengan pelepasan
oksigen pada tingkat sel
dapat menyebabkan
terjadinya iskhemik serebral
8. Terapi yang diberikan dapat
menurunkan permeabilitas
kapiler.
Menurunkan edema serebri
Menurunkan metabolik sel /
konsumsi dan kejang

1. menyiapkan untuk kemandirian


2. 1. Kaji hambatan partisipasi dalam
Defisit perawatan diri: mandi dan gosok perawatan diri 2. Menambah pengetahuan pasien
gigi berhubungan dengan gangguan 2. Jelaskan tentang cara personal dan keluarga mengenai
muskuloskeletal penurunan kesadaran higiene perawatan diri yang tepat
3. Memberikan kesempatan pada
DS : 3. Libatkan keluarga keluarga untuk membantu pasien
DO : Setelah dilakukan tindakan keperawatan dan memberi motifasi
- Terpasang ETT selama 3 x 24 jam keluarga/klien
- Gigi Kotor mampu mempertahankan kebersihan
- Refleks menelan mengalami penurunan diri personal haigene klien terpenuhi
- Klien tampak lemas Kriteria :
- Terpasang NGT - Gigi bersih
- klien merasa nyaman
Mengetahui tingkat gangguan yang
Pantau rate, irama dan kedalaman terjadi dan membantu dalam
3. Bersihan jalan napas tidak efek dan usaha respirasi. menentukan intervensi
berhubungan dengan penumpukan sekret
Posisi maksimalkan ekspansi
Berikan posisi yang nyaman pada parudan menurunkan upaya
klien pernafasan untuk memenuhi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan kebutuhan oksigen tubuh
3x24 jam diharapkan bersihan jalan
napas klien kembali efektif dengan
kriteria hasil; Mencegah obstruksi atau aspirasi
 Prekwensi nafas dalam batas Bersihkan skret dari mulut dan Penghisapan dapat diperlukan bila
normal 20x/menit trakhea klien tak mampu mengeluarkan
 Klien mampu mengeluarkan sputum sekret sendiri.
secara efektif
 Tidak ada akumulasi sputum Fisioterafi bisa membantu
Ajarkan batuk efektif menjatuhkan sekret yang ada di
jalan nafas

Meringankan kerja paru untuk


Kolaborasi pemberian oksigen memenhi kebutuhan oksigen dalam
tubuh.
PELAKSANAAN
Tanggal dan Jam Tindakan DP Paraf
Senin, 26-2-2018
07.30-08.00 Melakukan observasi tanda-tanda vital tiap jam DP I
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 37,5 ℃
08.00-09.00 - Mengatur posisi tidur pasien terlentang tanpa bantal
- Pasien dalam pengaruh obat GCS tidak bisa dikaji
- Membantu tindakan pemasangan CVC
- Mengukur CVC
- Mengevaluasi CVC melihat dan perawatan luka DP I
09.00-10.00 penusukan CVC
- Ikut membantu pemasangan ETT dan
melakukan pengisapan lendir tiap 2 jam
- Mengamati pemberian infus NaCl 20 gtt/menit DP I
10.00-02.00 - Terpasang ventilator/ memonitor pemberian obat
Midazolam
Morfin DP I
Ceftriaxone
Asering 60 cc

Selasa, 27-2-2018 Melakukan pemberian makan lewat NGT sehari 3x


07.30-09.00 Melakukan monitor intake output DP II
Melakukan observasi tanda-tanda vital
09.00-10.00 TD : 125/80 mmHg DP II
Nadi : 89 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Suhu : 37,5℃

Memonitor irama dan kedalaman pernapasan


Rabu, 28-2-2018 Selalu memperhatikan lingkungan yang aman dan DP III
14.00-15.00 nyaman
Alat suction selalu berada di dekat pasien
15.00-16.00 Kolaborasi dengan dokter pemberian obat kejang DP III
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
Melakukan pemberian makan melalui NGT
18.00-20.00 Melakukan suntikan untuk mengeluarkan kotoran dan
lendir
DP II

DP I

E. Evaluasi

Hari/Tanggal DP ke Perkembangan Paraf


Rabu, 28-2-2018 DP I, II, III S.
Klien mengatakan sudah merasa lebih baik,
kepala tidak pusing

O.
TD : 110/80 mmHg
R : 18 x/menit
N : 86 x/menit
Suhu : 86 x/menit
NGT sudah dibuka
ETT sudah dibuka
Kesadaran compos mentis
GCS 15

P. Masalah teratasi sebagian

I - lanjutkan implementasi
- Kolaborasi dengan dr pemberian obat
- Obs tanda-tanda vital

Anda mungkin juga menyukai