Anda di halaman 1dari 6

Program Pengujian Substantif Terhadap Piutang Usaha

Prosedur Audit Awal

Dalam prosedur audit awal, auditor membuktikan keandalan catatan akuntansi piutang
usaha yang diselenggarakan oleh klien, dengan cara mengusut saldo piutang usaha yang
dicantumkan di neraca ke dalam akun piutang usaha yang diselenggarakan di dalam buku
besar, membuktikan ketelitian penghitungan saldo akun piutang usaha di dalam buku besar,
dan membuktikan sumber pendebitan dan pengkreditan akun piutang usaha di dalam buku
besar ke dalam jurnal penjualan keluar dan jurnal retur penjualan, dan jurnal umum.

1) Sebelum membuktikan apakah saldo piutang yang dicantumkan oleh klien dalam
neracanya sesuai dengan saldo piutang usaha yang benar-benar ada pada tanggal neraca,
auditor menempuh prosedur audit awal dengan cara melakukan rekonsiliasi antara
informasi piutang usaha yang dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang
mendukungnya. Oleh karena itu, auditor melakukan 6 prosedur audit berikut ini dalam
melakukan rekonsiliasi informasi piutang usaha di neraca dengan catatan akuntansi yang
bersangkutan ;
1) Usut saldo piutang usaha yang tercantum di neraca ke saldo akun piutang usaha yang
bersangkutan di dalam buku besar. Untuk memperoelh keyakinan bahwa saldo piutang
yang tercantum di neraca di dukung dengan catatan akuntansi yang andal kebenaran
mekanisme pencatatannya, maka saldo piutang yang dicantumkan di neraca di usut ke
akun buku besar berikut ini :
 Piutang Usaha
 Piutang NonUsaha
 Cadangan Kerugian Piutang
2) Hitung kembali saldo akun piutang di dalam buku besar. Untuk memperoleh keyakinan
mengenai ketelitian perhitungan saldo akun piutang usaha, auditor menghitung kembali
saldo akun piutang dengan cara menambah saldo awal dengan jumlah pendebetan dan
menguranginya dengan jumlah pengkreditan akun tersebut.
3) Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun
piutang usaha dan akun cadangan kerugian piutang usaha. akan didapat keterangan dalam
transaksi penjualan kredit dan transaksi yang mengurangi piutang usaha dapat di temukan
melalui review atas mutasi luar biasa baik dalam jumlah maupun sumber posting dalam
akun piutang usaha dan akun Cadangan Kerugian Piutang.
4) Usut saldo awal akun piutang usaha dan akun cadangan kerugian piutang usaha ke kertas
kerja tahun lalu. Sebelum auditor melakukan pengujian terhadap transaksi rinci yang
menyangkut akun piutang usaha dan cadangan kerugian piutang, ia perlu memperoleh
keyakinan atas kebenaran saldo awal kedua akun tersebut.
5) Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun piutang ke dalam jurnal yang
bersangkutan. Penerbitan di dalam akun piutang usaha diusut ke jurnal penjualan dan
pengkreditan ke akun tersebut di usut ke jurnal penerimaan kas dan jurnal umum.
6) Lakukan rekonsiliasi akan kontrol piutang di dalam buku besar ke buku pembantu piutang
yang bersangkutan. Saldo akan kontrol piutang usaha di dalam buku besar tersebut
kemudian dicocokkan dengan jumlah saldo akun pembantu piutang usaha untuk
memperoleh keyakinan bahwa catatan akuntansi klien yang bersangkutan dengan piutang
usaha dapat dipercaya ketelitiannya.

Prosedur Analitis

Pada tahap awal pengujian subtantif terhadap piutang usaha, pengujian analitik
dimaksudkan untuk membantu auditor dalam memahami bisnis klien dan dalam menemukan
bidang yang memerlukan audit lebih intensif. Untuk itu, auditor melakukan perhitungan
berbagai ratio berikut ini :

1) Ratio Formula adalah Tingkat perputaran piutang usaha Pendapatan penjualan bersih :
Rerata piutang usaha
2) Ratio piutang usaha dengan aktiva lancar Saldo piutang usaha : Aktiva lancar
3) Rate of return on net sales Laba bersih : Pendapatan penjualan bersih
4) Ratio kerugian piutang usaha dengan Kerugian piutang usaha : Pendapatan penjualan
bersih
5) Ratio kerugian piutang usaha Kerugian piutang usaha : Piutang dengan piutang usaha
yang sesungguhnya tidak tertagih
6) Ratio yang telah dihitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harapan auditor,
misalnya ratio tahun lalu, rerata ratio industri atau ratio yang dianggarkan.
Pembandingan ini membantu auditor untuk mengungkapkan :
 Peristiwa atau transaksi yang tidak biasa
 Perubahan akuntansi
 Perubahan usaha
 Fluktuasi acak, atau
 Salah saji.

Pengujian terhadap rincian transaksi

Keandalan saldo piutang usaha sangat ditentukan oleh keterjadian transaksi berikut ini
yang didebit dan dikreditkan ke dalam akun piutang usaha :

a) Transaksi penjualan kredit


b) Transaksi retur penjualan
c) Transaksi penghapusan piutang usaha
d) Transaksi penerimaan kas dari piutang usaha
1) Di samping itu, keandalan saldo akun piutang usaha ditentukan pula oleh ketepatan pisah
batas yang digunakan untuk mencatat berbagai transaksi tersebut di atas. Oleh karena itu,
auditor melakukan pengujian subtantif terhadap transaksi rinci yang mendebit dan
mengkredit akun piutang usaha dan pengujian piash batas yang digunakan untuk mencatat
transaksi yang berkaitan dengan akun tersebut.Periksa sampel transaksi yang tercatat
dalam akun piutang usaha ke dokumen yang mendukung timbulnya transaksi tersebut.
Prosedur audit ini dimulai oleh auditor dari buku pembantu piutang usaha.
a) Periksa pendebetan akun piutang ke dokumen pendukung : Faktor penjualan,
laporan pengiriman barang dan order penjualan.
b) Periksa pengkreditan akun piutang ke dokumen pendukung : bukti kas masuk,
memo kredit untuk retur penjualan atau penghapusan piutang.
2) Lakukan verifikasi pisah batas (cut of) transaksi penjualan dan retur penjualan. Verifikasi
pisah batas dimaksudkan untuk membuktikan apakah klien menggunakan pisah batas yang
konsisten dalam memperhitungkan transaksi penjualan yang termasuk dalam tahun yang
diaudit dibanding dengan tahun sebelumnya.
a) Periksa dokumen yang mendukung timbulnya piutang usaha dalam minggu
terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
b) Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya piutang usaha dalam minggu
terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal necara.
3) Lakukan verifikasi pisah batas (cut off) transaksi penerimaan kas. Untuk membuktikan
ketepatan pisah batas transaksi penerimaan kas, auditor melakukan observasi terhadap
semua kas yang diterima pada hari terahir tahun yang diaudit untuk membuktikan apakah
penerimaan kas tersebut telah dimasukan kedalam kas dalam tahun berikutnya tidak
dimasukkan sebagai penerimaan kas tahun yang diaudit.
Pengujian rincian saldo

Dalam pengujian rincian saldo, auditor melakukan konfirmasi piutang usaha secara
langsung antara pelanggan dan auditor.Pengujian terhadap saldo akun rinci dalam siklus
pendapatan difokuskan ke saldo piutang usaha dan akan penilainya. Tujuan pengujian saldo
akun piutang usaha rinci adalah memverifikasi keberadaan, kelengkapan, hak kepemilikan
dan penilaian atas piutang usaha yang dicantumkan di neraca.Lakukan konfirmasi piutang
pada 3 tahap yang harus ditempuh oleh auditor dalam mengirimkan surat konfirmasi kepada
debitur.

 Tentukan metode, saat dan luas konfirmasi yang akan dilaksanakan. Tedapat dua
metode konfirmasi piutang yang dapat digunakan oleh auditor. Metode konfirmasi
positif dan metode konfirmasi negatif.
 Pilih debitur yang akan dikirimi surat informasi. Metode konfirmasi positif umumnya
digunakan jika auditor menghadapi situasi : saldo piutang klien kepada debitur secara
individual berjumlah besar dan auditor mempunyai dugaan bahwa terdapat banyak
akun piutang usaha yang disengketakan antara klien dengan debiturnya atau terdapat
ketidaktelitian atau kecurangan saldo akun piutang usaha. Sedangkan metode
konfirmasi negatif umumnya digunakan oleh auditor jika pengendalian intern
terhadap piutang usaha dinilai baik oleh auditor.
 Kirimkan surat konfirmasi. Prosedur pengiriman surat konfirmasi kepada debitur dan
penerimaan jawaban surat konfirmasi, yaitu :
a) Auditor meminta klien untuk mengirim surat konfirmasi kepada debitur.
b) Klien mengirim surat konfirmasi kepada debitur.
c) Debitur mengirim langsung jawaban atas surat konfirmasi kepada debitur.

Lakukan evaluasi terhadap kecukupan cadangan kerugian piutang usaha yang dibuat
oleh klien. Menurut prinsip akuntansi berterima umum, piutang usaha disajikan dalam neraca
pada nilai bersih yang dapat ditagih dari debitur pada tanggal neraca. Oleh karena itu,
verifikasi penilaian dimaksudkan untuk menilai kewajaran penentuan jumlah cadangan
kerugian piutang usaha yang dibentuk oleh klien pada tanggal neraca.

Prosedur Penyajian dan pengungkapan


Dalam prosedur penyajian dan pengungkapan, auditor membandingkan penyajian
laporan dengan prinsip akuntansi berterima umum (GAAP). Informasi mengenai hal ini
diperoleh auditor dengan cara :

1) Memeriksa klasifikasi piutang usaha di neraca ke dalam kelompok aktiva lancar dan
aktiva tidak lancar
2) Memeriksa jawaban konfirmasi bank
3) Memeriksa klasifikasi piutang ke dalam kelompok piutang usaha dan piutang nonusaha
4) Memeriksa kecukupan pengungkapan dan akuntansi untuk piutang antar pihak yang
memiliki hubungan istimewa, piutang yang digadaikan atau dibebankan.
5) Memeriksa surat representasi klien mengenai piutang.
http://anggraenialamaya.blogspot.com/2012/11/pengujian-substantif-piutang-usaha_6.html

http://piyoahmad.blogspot.com/2017/02/pengujian-substantif-terhadap-piutang.html

Anda mungkin juga menyukai